Anda di halaman 1dari 23

UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN TB DI

PUSKESMAS ALAHAN PANJANG


KABUPATEN SOLOK TAHUN 2018
Kelompok 12

Yogi Hidayatul Akbar 1411212006

Silvi Camelia Sari 1511211007

Muthia Riska 1511212063

Aisha Mitasrana 1611216013

Wahyu Agung Pambudi 1611216072

Ulfiatmi Putri Arma 1611216073

LAPORAN PBL FKM UNAND, 2018


BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN SITUASI
BAB III ANALISIS MASALAH
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh
infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis dapat
menyebar dari satu orang ke orang lain melalui transmisi udara (droplet dahak pasien
tuberkulosis). Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam MDG’s. Penyakit Tuberkulosis masih menjadi masalah
kesehatan utama di dunia dan menduduki peringkat ke dua sebagai penyebab utama
kematian akibat penyakit menular di dunia setelah HIV.
Indikator yang digunakan dalam penanggulangan TB salah satunya Case
Detection Rate CDR), yaitu jumlah proporsi pasien baru BTA positif yang 2 ditemukan
dan pengobatan terhadap jumlah pasien baru BTA positif, yang diperkirakan dalam
wilayah tersebut. Kasus TB mengalami peningkatan dari tahun 2015-2016.Pada tahun
2015 ditemukan kasus TB sebanyak 330.729 dan pada tahun 2016 ditemukan kasus TB
sebanyak 351.893. peningkatan kasus TB di Indonesia yang mengakibatkan Indonesia
berada di peringkat kedua dengan kasus TB terbanyak setelah India. Sekitar 80% pasien
TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-59 tahun).
Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya
sekitar duapuluh sampai tigapuluh persen. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga
memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.
Angka notifikasi kasus BTA+ pada tahun 2015 di Kabupaten Solok sebesar 62,9 per 100.000
penduduk.4 Pada tahun 2017, dari data pencapaian program di Puskesmas Alahan Panjang
didapatkan pecapaian TB sebesar 12% dari target 95%. Oleh sebab itu, diambil untuk
prioritas masalah yaitu pelayanan TB karena masih jauh tertinggal dari target yang
diinginkan.
2. Tujuan PBL
•Tujuan Umum
agar mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan masyarakat di
lapangan (community diagnosis), serta melakukan upaya-upaya pemecahan masalah
dengan pendekatan teori maupun praktek.
•Tujuan Khusus
1.Mahasiswa mampu mengenal daerah/tempat PBL dengan baik, sehingga mampu
mengumpulkan dan menganalisis data dasar (baseline data) dan menganalisis situasi
yang terkait dengan masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi.
2.Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat.
3.Mahasiswa mampu merumuskan dan menentukan prioritas masalah kesehatan
masyarakat.
4.Mahasiswa mampu mencari penyebab masalah kesehatan, mampu mencari alternatif
pemecahan masalah kesehatan dan melakukan intervensi serta menyusun rencan kerja
operasional untuk intervensi.
5.Mahasiswa mampu melakukan komunikasi kesehatan dengan baik dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
6.Mahasiswa mampu melakukan kerja sama (team work) dalam kelompok.
7.Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi dari rencana kerja yang dibuat
dan intervensi yang dilakukan.
3. Manfaat PBL
• Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam menggali dan memahami
permasalah kesehatan masyarakat, serta menyusun alternatif solusi dengan
melibatkan masyarakat secara aktif.
• Berpartisipasi secara aktif dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat
diwilayah kabupaten.
• Menjalin kerjasama antara pendidikan tinggi ( FKM Unand) dengan pemerintah
daerah setempat dan Dinas Teknis yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten dan
jajarannya.
BAB II GAMBARAN
SITUASI
1. Kondisi Geografis
Secara administrasi lokasi Puskesmas
Alahan Panjang terletak di Jorong Alahan Panjang
Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah gumanti
Kabupaten Solok Sumatera Barat. Sedangkan lahan
yang dimanfaatkan Puskesmas ini berbatasan
dengan:

Sebelah Utara : Nagari Sungai Nanam


Sebelah Timur : Kecamatan Hiliran Gumanti
Sebelah Selatan : Kecamatan pantai cermin
Sebelah Barat : kecamatan danau kembar
2. Gambaran Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Alahan Panjang terdiri dari 3 Nagari dan 24 Jorong
yaitu Nagari Alahan Panjang ( 9 Jorong ), Salimpat ( 7 Jorong ), Aie Dingin ( 8 Jorong )
dengan jarak tempuh terjauh dari desa ke Puskesmas 5 Km. dengan jumlah penduduk
sebanyak 58.635 jiwa. Terdiri dari 29.519 penduduk laki-laki dan 29.116 penduduk
perempuan dan kepadatan penduduk/km2 yaitu sebesar 127,5 jiwa/km2.

3. Pembiayaan Puskesmas
Pembiayaan Puskesmas Alahan Panjang berasal dari DAU, BOK, dan JKN
dimana dana DUA dan BOK dipergunakan untuk perjalanan dinas dan program lapangan
dari puskesmas sedangkan dana JKN dipergunakan untuk membeli alat, perlengkapan
dan kontrak dengan pihak atau institusi lain.

4. Sarana dan Prasarana


Sarana : pustu, puskesling, bidan desa atau poskesri.
Prasaranan : gudang, septi tank, racun api, generator set.
5. Tenaga Kesehatan
Visi puskesmas alahn pajang :
“Terwujudnya Masyarakat Sehat diwilayah
kerja Puskesmas Alahan Panjang secara
mandiri dan berkeadilan”

6. Manajemen Puskesmas Alahan Panjang


• Perencanaan (P1)
• Pelaksanaan dan Pengorganisasian (P2)
• Pengawasan, Pemantauan, dan Penilaian
7. Program Puskesmas
•Upaya kesehatan esensial :
1.Promosi kesehatan
2.Gizi
3.Kesehatan lingkungan
4.KIA
5.Keluarga Berencana (KB)
6.P2P (Pengendalian dan Pencegahan Penyakit)
•Upaya Kesehatan Pengembangan
1.UKS
2.PKPR
3.POSBINDU
4.PTM
5.PERKESMAS
6.Upaya Kesehatan Usila
7.Penanggulangan Pasien Jiwa
8.Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat Desa (UKGMD)
BAB III ANALISIS MASALAH
SUMBER DATA

Data sekunder dari laporan


capaian program tahun 2017
Puskesamas Alahan Panjang
NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN BERDASARKAN TARGET 2017
CAPAIAN % KESENJANGAN % KET

1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 95% 82 Tidak tercapai


13
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 90% 92 tercapai

3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100% 100 tercapai

4 Pelayanan kesehatan balita 80% 75 5 Tidak tercapai


5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan 100% 98 Tidak tercapai
dasar 2
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 95% 14 Tidak tercapai
81
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 80% 16 Tidak tercapai
64
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100% 100 tercapai

9 Pelayanan kesehatan penderita 100% 95 Tidak tercapai


Diabetes Melitus
5
10 Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan 100% 61 Tidak tercapai
jiwa berat 39
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 95% 12 Tidak tercapai
83
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko 95% 48 47 Tidak tercapai
MASALAH

1. Rendahnya cakupan pelayanan


kesehatan orang dengan TB
2. Rendahnya cakupan pelayan kesehatan
pada usia produktif
3. Rendahnya cakupan pelayanan
kesehatan pada usaia lanjut
PENETAPAN PRIORITAS
MASALAH
• Penetapan prioritas masalah dilakukan
dengan menggunakan metode
USG(Urgency, Seriousness, Growth)

No Prioritas U S G Total Rank

1. Pelayanan kesehatan orang dengan TB 5 4 4 13 I

2. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 3 5 4 12 II

3. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 2 3 2 7 III


PENYEBAB MASALAH DALAM
FISHBONE
PRIORITAS PEMECAHAN
MASALAH
No. Penyebab Efektifitas Efisiensi Skor Rank
M I V C

1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk 5 5 5 2 62.5 I


pemeriksaan TB

2. Masih kurangnya kerjasama lintas sektor dalam 3 4 3 5 7.2 IV


melaksanakan program TB

Masih kurangnya partisipasi pada beberapa tenaga 4 4 1 5 3.2 VIII


kesehatan di puskesmas dalam melaksanakn program
3..
TB
.

4. Ruangan konseling TB kurang memenuhi syarat 5 2 2 4 5 VII

5.. Pendamping Minum Obat (PMO) yang tidak aktif 2 4 4 3 10.6 III

6. Kurangnya fasilitas sanitasi dasar 5 3 2 5 6 V

7. Kondisi rumah kurang sehat 5 3 2 5 6 VI


8. Diskriminasi dilingkungan masyarakat terhadap 4 5 4 2 40 II
penderita TB
ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
Penyebab Pemecahan Masalah
Masih rendahnya kesadaran masyarakat Dilakukan kegiatan door to door untuk
untuk melakukan pemeriksaan TB menjaring suspek TB

Pendamping Minum Obat (PMO) yang tidak Diberikan penyuluhan kepada PMO dan suspek
aktif TB terkait penyakit TB

Diskriminasi dilingkungan masyarakat Mengubah persepsi masyarakat yang salah


terhadap penderita TB tentang TB dengan pembagian leflet tentang TB
INTERVENSI
No Kegiatan Tujuan Uraian Kegiatan Sasaran Waktu Biaya Keterangan
Menjaring suspek TB Mendatangi rumah Masyarakat di 09.00-15.00 Rp Pelaksana :
warga serta melakukan wilayah kerja
Mahasiswa PBL,
wawancara untuk Puskesmas Alahan
pemengang program dan
menemukan suspek TBPanjang
Dilakukan kegiatan staf puskesmas Alahan
1. door to door untuk Panjang
menjaring suspek TB
Penanggung jawab:

Kepala Puskesmas

Mengubah persepsi Membagikan leaflet Masyarakat di 09.00-15.00 Pelaksana :


masyarakat yang salah tentang TB kepada wilayah kerja
tentang TB masyarakat Puskesmas Alahan Mahasiswa PBL,
Panjang pemengang program dan
Pembagian leflet staf puskesmas Alahan
2. tentang TB Panjang

Penanggung jawab:

Kepala Puskesmas

Agar PMO mengetahui Memberkan Masyarakat di 09.00-15.00 Pelaksana :


perannya dalam penyuluhan tentang TB wilayah kerja
pengontan Tb dan dan pengobatan TB Puskesmas Alahan Mahasiswa PBL,
memberikan Panjang pemengang program dan
Penyuluhan kepada staf puskesmas Alahan
pengetahuan terkait TB
PMO dan suspek TB Panjang
3. kepada PMO dan
terkait penyakit TB
penderita Penanggung jawab:

Kepala Puskesmas
MONITORING DAN EVALUASI
Kegiatan Input Proses Output
Man: adanya mahasiswa PBL Mendatangi setiap rumah warga untukAdanya masyarakat yang mengantarkan
sebanyak 6 orang dan staff melakukan penjaringan suspek TB, jikasputum ke puskesmas
puskesmas. ada masyarakat yang memiliki gejala
TB diberikan pot sputum untuk
Money: Rp.264.000
dilakukan peneriksaan di laboratorium
Material: adanya formulir skrining puskesmas
Dilakukan kegiatan door to door
ketuk pintu TB
untuk menjaring suspek TB
alat tulis, pot sputum, map dan
masker

Method:wawancara kepada
masyarakat.

Man: adanya mahasiswa PBL Membagikan leaflet yang telah dibuat Bertambahnya referensi bacaan bagi
sebanyak 6 orang dan staff kepada masyarakat masyarakat terkait penyakit TB
puskesmas.
Pembagian leaflet tentang TB Money: Rp.25.000

Material: leaflet tentang TB

Method: tatap muka

Man: adanya mahasiswa PBL Penyuluhan dilakukan kepada Meningkatnya pengetahuan


sebanyak 6 orang dan staff masyarakat yang dikunjungi. masyarakat mengenai penyakit TB dan
puskesmas. Penyuluhan yang dilakukan mengenai cara pengobatannya.
Penyuluhan kepada PMO dan suspek penyakit TB dan pengobatannaya.
TB terkait penyakit TB Money: Rp.25.000 Serta meningkatnya kesadaran dan
motivasi masyarakat
Material: - untukpenanggulangan penyakit TB
Method:ceramah dan tanya jawab
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai