TAHUN 2021
A. Latar Belakang
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan
gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor
penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam
1.000 HPK. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan
menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional yang berlaku. Standar
Nasional yang digunakan adalah Standar Antropometri Penilaian Status Gizi
Anak.
Ibu hamil dengan konsumsi asupan gizi yang rendah dan mengalami
penyakit infeksi akan melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR), dan atau panjang badan bayi di bawah standar. Asupan gizi yang baik
tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pangan di tingkat Rumah Tangga
tetaoi juga dipengaruhi oleh pola asuh sperti pemberian kolostrum (ASI
pertama kali keluar) secara tepat, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI
Ekslusif, dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) secara tepat.
Selain itu, faktor kesehatan lingkungan seperti akses air bersih dan sanitasi
layak serta pengelolaan sampah juga berhubungan erat dengan kejadian
infeksi penyakit menular pada anak.
Kehidupan anak sejak dalam kandungan ibu hingga berusia dua tahun
(1000 HPK) merupakan masa-masa kritis dalam mendukung pertumbuhan
dan perkembangan anak yang optimal. Faktor lingkungan yang baik, terutama
di awal-awal kehidupan anak, dapat memaksimalkan potensi genetik
(keturunan) yang dimiliki anak sehingga anak dapat mencapai tinggi badan
optimalnya. Faktor lingkungan yang mendukung ditentukan oleh berbagai
aspek atau sektor.
Penyebab tidak langsung masalah stunting dipengaruhi oleh berbagai
faktor, meliputi pendapatan dan kesenjangan ekonomi, perdagangan,
urbanisasi, globalisasi, sistem pangan, jaminan sosial, sistem kesehatan,
pembangunan pertanian, dan pemberdayaan perempuan. Untuk mengatasi
penyebab stunting, diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup
Komitmen politik dan Kebijakan untuk pelaksanaan, Keterlibatan Pemerintah
dan Lintas Sektor, dan Kapasitas untuk melaksanakan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Mengevaluasi program Penanganan stunting yang dijalankan di Puskesmas ...
di Tahun 2021
2. Tujuan Khusus :
a. Sebagai alat untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan penurunan
stunting berjalan sesuai dengan perencanaan.
b. Sebagai alat untuk mengevaluasi seberapa besar masalah yang muncul
memberi hambatan terhadap keberhasilan penurunan program stunting.
c. Hasil pencapaian menjadi landasan bagi penyusunan perencanaan
program penurunan stunting satu tahun berikutnya
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Geografis
1. Letak Wilayah
Wilayah kerja Puskesmas ... berada di sebelah barat dari wilayah kota
..., dengan luas 4,12 km2. Puskesmas ... terletak di pinggiran anak sungai
Martapura/Sungai ... dan di tepian Kali barito dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasana dengan ... Utara
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pelambuan
c. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Barito/Kab. Barito Kuala
d. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pasar Lama dan Kelurahan
Belitung Selatan
2. Luas Wilayah
3. Karakterikstik Demografi
Kebijakan pembangunan kependudukan diarahkan pada peningkatan angka
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kota ... pada tahun 2019 mencapai
angka 75,94. Berdasarkan data terakhir tahun 2021 jumlah penduduk
wilayah kerja Puskesmas ... tahun adalah 38,187 jiwa.
4. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur ini dipengaruhi oleh indikator
demografi yaitu kelahiran, kematian dan imigrasi. Selanjutnya perubahan-
perubahan dalam komposisi penduduk akan mempengaruhi pola berbagai
aspek kehidupan, antara lain aspek ekonomi, budaya, pendidikan, politik
dan lingkungan.
B. Data Ketenagaan
Berikut adalah keadaan tenaga di Puskesmas ... pada tahun 2021 yang berperan dalam
intervensi percepatan penurunan stunting
No Jenis Jumlah
Ketenagaan/Profesi
1. Dokter 3
2. Nutritionis 3
3. Jurim 9
4. Bidan 8
5. Promkes 2
6. Sanitarian 2
BAB III
PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
Puskesmas ... membiliki 3 kelurahan binaan yaitu kelurahan ... Cerucuk, ...
Selatan dan Belitung Utara dan memiliki 26 posyandu yang tersebar di 3
kelurahan tersebut.. Grafik berikut merupakan gambaran prevalensi stunting per
kelurahan di wilayah puskesmas ....
Sumber: Dinas Kesehatan Kota ... (e-PPGBM per tanggal 20 Desember 2021)
Secara umum prevalensi stunting di Puskesmas ... pada tahun 2021 memiliki
kecenderungan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1,8
%.
Dari hasil survei yang kami lakukan pada 82 balita yang stunting di dapat
hasil penyebab/faktor determinan anak stunting yaitu :
1. Tidak ada JKN sebesar 56,78 %
2. Tidak memiliki air bersih sebesar 4,17%
3. Kecacingan sebesar 8,3%
4. Tidak memiliki jamban sehat sebesar 37,58%
5. Tidak imunisasi lengkap sebesar 56,25%
6. Keluarga merokok sebesar 67,24%
7. Bumil KEK sebesar 18,13%
Perilaku kunci rumah tangga 1000 HPK yang masih bermasalah di Puskesmas ...
yaitu :
- Masih ada ibu hamil yang tidak rutin memeriksakan kehamilannya ke
fasilitas kesehatan dikarenakan merasa tidak ada keluhan dalam kehamilannya
sehingga tidak terpantau kondisi janin.
- Terkait banyaknya ibu hamil yang mengalami KEK, masih banyaknya pola
konsumsi yang belum memenuhi prinsip gizi seimbang terutama pemenuhan sayur
dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Hal ini dikarenakan kebiasaan
keluarga yang makan asal keyang
- Masih ada ibu hamil yang mengalami Anemia dan masih ada ibu hamil yang
enggan mengonsumsi TTD minimal 90 tablet selama kehamilan dikarenakan ibunya
merasa tidak ada keluhan dan terlambat memeriksakan kehamilannya, sehingga
yang seharusnya minum TTD 90 tablet ini Cuma minum 30 tablet.
- Pemberian makanan pendamping ASI sebelum 6 bulan merupakan salah satu
penyebab gagalnya program ASI Eksklusif selama 6 bulan.
- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga cenderung belum
bisa dilaksanakan dengan baik terkait kurangnya pengetahuan tentang cara cuci
tangan yang benar, penggunaan sarana air bersih
- Imunisasi dasar lengkap pada balita masih belum mencapai 100%
dikarenakan adanya efek dari imunisasi yang bisa memnyebabkan panas sehingga
orang tua atau keluarga melarang anak untuk imunisasi dan akses yang jauh dari
puskesmas sehingga orang tua balita tidak bisa membawa anaknya imunisasi.
Berdasarkan faktor determian dan perilaku kunci rumah tangga 1000 HPK tersebut
di atas maka ditetapkan kelompok sasaran yang harus segera mendapat
penanganan atau intervensi segera sebagai upaya pencegahan kejadian stunting di
Puskesmas ... adalah Ibu Hamil. Karena banyak ibu hamil yang tidak
mengkonsumsi Tablet Tambah darah yang diberikan di karenakan mual muntah
kalau meminum Tablet Tambah Darah. Selain itu kelompok sasaran beresiko
lainnya yaitu bayi baru lahir dan anak balita (0-23 bulan)karena masih ditemukan
BBLR sebesar 9,06% . Kemompok sasaran ini apa bila tidak ditindak lanjuti maka
akan menyebabkan angka stunting naik lagi.
Rencana Kegiatan :
- Konseling ibu hamil dan calon penganten
- Penyuluhan tentang pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah untuk ibu
hamil dan Calon Penganten.
- Mengadakan kelas Ibu Hamil dengan materi ASI Eksklusif lebih ditekankan.
- Penyuluhan PMBA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kegiatan/program penangan stunting, umumnya telah terlaksana sesuai
perencanaan dan sebagian besar mencapai target yang telah ditetapkan.
2. Beberapa program yang belum mencapai target memerlukan evaluasi secara
menyeluruh dan mencari intervensi yang tepat.
3. Untuk terlaksananya semua kegiatan secara maksimal diperlukan
optimalisasi kerjasama lintas program dan lintas sektor
B. Saran
1. Pemaparan hasil kegiatan penanganan stunting selama tahun 2021 dalam
bentuk laporan ini, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk
selanjutnya menjadi pedoman dalam menyusun perencanaan penanganan
stunting tahun berikutnya.
2. Diperlukan upaya pembinaan yang berkesinambungan dari pihak Dinas
Kesehatan Kota melalui kegiatan sosialiasi, pelatihan-pelatihan untuk
petugas serta monitoring dan evaluasi yang lebih terarah.
BAB VI
PENUTUP
Laporan Penanganan Stunting tahun 2021 ini memuat analisis dan kondisi
berbagai sumber daya yang dimiliki Puskesmas yang secara langsung atau tidak
langsung memberi dukungan bagi pelaksanaan kegiatan penangan stunting,
sekaligus disampaikan hasil-hasil kegiatan dan pencapaian program penanganan
stunting selama tahun 2021.
Penyusunan laporan ini merupakan bagian dari sistem manajemen yang harus
dilaksanakan Puskesmas untuk melihat sejauh mana capaian program penangan
stunting dengan dukungan sumber daya yang ada, sebagai bahan evaluasi
terhadap berbagai kelemahaan dan kendala yang mungkin terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan. Selain itu diharapkan juga menjadi pedoman dalam
penyusunan rencana program penanganan stunting tahun berikutnya.
Demikian laporan penanganan stunting tahun 2021 ini disusun, semoga dapat
memberi manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
LAMPIRAN
2. Penyuluhan PMBA
3. Distribusi TTD untuk remaja putri