Anda di halaman 1dari 17

1

HASIL PENGUKURAN DATA STUNTING

LOKUS KABUPATEN ACEH UTARA

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5
tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal
setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2
tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat penting (severety stunted) adalah balita
dengan panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) menurut umurnya
dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS tahun 2006.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menunjukkan angka yang
cukup menggembirakan terkait masalah stunting. Angka stunting atau anak tumbuh
pendek turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada
Riskesdas 2018.  Meski tren stunting mengalami penurunan, hal ini masih berada di
bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu kurang dari 20
persen. Persentase stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi
dan harus mendapat perhatian khusus.

Sebelum membicarakan lebih jauh tentang upaya pencegahan stunting yang dapat
kita lakukan, sebaiknya kita juga mengetahui tentang penyebab stunting itu sendiri.
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh
faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang
paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan  (HPK) dari anak balita. Beberapa penyebab stunting sebagai
berikut :

1. Praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu


mengenai kesehatan dan gizi sebelum, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC (ante natal care) atau
pelayanan kesehatan ibu selama masa kehamilan, post natal care atau pelayanan
setelah melahirkan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/ keluarga pada makanan bergizi
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi

Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan di atas, telah berkontribusi pada masih
tingginya prevalensi stunting di Indonesia dan oleh karenanya diperlukan rencana
intervensi yang komprehensif untuk mengurangi prevalensi stunting di Indonesia.
2

Intervensi
Intervensi yang dilakukan pemerintah kelompokan menjadi intervensi sensitif
dan intervensi spesifik. Intervensi gizi spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan
melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu). Intervensi gizi sensitif dilakukan oleh sektor lain di luar kesehatan yang
terkait dengan upaya penanggulangan stunting.

Intervensi  spesifik yang diberikan pemerintah dapat dikelompokan berdasarkan


sasaran program, yaitu :

1. Sasaran ibu hamil dilakukan melalui perlindungan ibu hamil terhadap kekurangan
zat besi, asam folat, dan kekurangan energi dan protein kronis; perlindungan
terhadap kekurangan iodium, dan perlindungan terhadap malaria
2. Sasaran ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan, dilakukan melalui dorongan
pemberian IMD/Inisiasi menyusui dini (pemberian kolostrum ASI), memberikan
edukasi kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif, pemberian imunisasi dasar,
pantau tumbuh kembang bayi/balita setiap bulan, dan penanganan bayi sakit secara
tepat
3. Sasaran ibu menyusui dan Anak usia 7- 23 bulan, dilakukan melalui dorongan
pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian Makanan
Pendamping-ASI (MP-ASI), penyediaan dan pemberiaan obat cacing, pemberiaan
suplementasi zink, fortifikasi zat besi ke dalam makanan, perlindungan terhadap
malaria, pemberian imunisasi, pencegahan dan pengobatan diare

Intervensi sensitif dilakukan melalui bebagai program kegiatan, di antaranya


penyediaan akses air bersih, penyediaan akses terhadap sanitasi salah satunya
melalui program STBM, fortifikasi bahan pangan oleh Kementerian Pertanian,
penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penyediaan Jaminan Persalinan
Universal (Jampersal), pemberian pendidikan pengasuhan pada orang tua, pemberian
pendidikan anak usia dini universal oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan,
Keluarga Berencana (KB), pemberian edukasi kesehatan seksual dan reproduksi,
serta gizi remaja, pengentasan kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan dan
gizi.

Stunting tahap awal dan pencegahan


Stunting yang terjadi pada tahap awal kehidupan atau usia dini dapat
menyebabkan dampak merugikan bagi anak, baik dalam jangka pendek atau jangka
panjang. Khususnya, jika gangguan pertumbuhan dimulai pada 1000 HPK (Hari
Pertama Kehidupan yang dihitung sejak konsepsi) hingga usia dua tahun. Pada
dasarnya stunting pada balita tidak bisa disembuhkan, tapi dapat dilakukan upaya
untuk perbaikan gizi guna meningkatkan kualitas hidupnya. Pencegahan stunting
3

harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Pencegahan stunting yang
dapat kita lakukan adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil

Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah
selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.  Ibu yang sedang mengandung agar
selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran
dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga
sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

ASI berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro
dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif
selama enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang
terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh
bayi yang terbilang rentan.

3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat.

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan
makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang
dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari
ASI untuk mencegah stunting. WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau
penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat
akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.

4. Terus memantau tumbuh kembang anak

Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari
tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun
klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui
gejala awal gangguan dan penanganannya.

5. Selalu jaga kebersihan lingkungan


4

Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit,


termasuk diare terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang
secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Sementara salah satu pemicu
diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia. Stunting
merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman
terhadap kemampuan daya saing bangsa.

1. Puskesmas Meurah Mulia

Kecamatan Murah Mulia ditetapkan menjadi kecamatan lokus intervensi


prioritas nasional tahun 2021 dari 50 desa dimana terdapat 1 desa lokus yaitu desa Ubit
Paya Itek. Kecamatan Meurah Mulia memiliki 50 Desa yakni Berdasarkan data e–
PPGBM, perkembangan prevalensi stunting per desa dapat dilihat pada tabel berikut :

Angka Balita dan Partisipasi Pengukuran

100 99.2 89.0697674418605


100%
90%
1750 1736 1532
80%
70%
60%
50%
40%
1750 1750 1720
30%
20%
10%
0%
2020 2021 2022
Jumlah Balita Jumlah Balita Yang Diukur % Partisipasi

Gambar 1. Cakupan Pengukuran Balita Agustus 2020-2022


5

Tabel 1. Cakupan Pengukuran Balita Agustus 2020-2022


Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran bulan Agustus 2022 didapatkan hasil anak yang
pertumbuhan nya masuk kategori “pendek” sebanyak 136 Balita, sedangkan yang kategori
sangat pendek sebanyak 56 Balita. Sedangkan untuk kategori Normal sebanyak 1340 Balita,
untuk kategori Tinggi sebanyak 4 Balita, sehingga Balita yang masuk kategori Stunting
Sebanyak 188 Balita (penjumlahan Balita pendek dan Sangat Pendek) dengan angka Prevalensi
sebesar 12%.

Tabel 2. Hasil pengukuran Balita Agustus 2022

TB/U
Balita
Jumlah Sangat
No Desa/Kelurahan Yang Tingg
Balita Pende Pendek Normal Stunting %
Dientry i
k
JUMLAH 1720 1532 52 136 1340 4 188 12,3

Form 7.5: Contoh Publikasi Data Stunting


Jika diklasifikasikan kondisi prevalensi stunting dari tingkat kronis(prevalensi diatas
20%),diwaspadai (prevalensi 10-20 %),Kategori Ringan (prevalensi 5-10 %) dan Kategori
Sangat Ringan(prevalensi dibawah 5 %),maka berdasarkan hasil pengukuran bulan Agustus
2022 dari 50 Desa yang masuk Kategori Kronis Yaitu Pulo Blang,Blang
Reuma,Beuringen,Ujong Kuta Bate,Pulo Drien Beukah,Drien Puntong,Ujung Reuba,Barat Paya
Itek,Pri Ketapang,Dayah Bluek,Rheng Bluek dan Meunye Peut.Kategori Aman Yaitu Meuria
Bluek,Mesjid Bluek,Pulo Bluek Geulumpang,Ule Meuria,Teumpok Teungku,Rangkileh,Ubit
Paya Itek,Rayeuk Paya Itek,Keh,Saramaba,Leubok Tuwe dan Tualang.Kategori Ringan Yaitu
Paya Sutra,Meunye Payong,Keude Jungka Gajah,Paya Kambuk,Teungoh Reuba,Mesjid,Blang
Cut,Tanjong dan Ceubrek.dan Kategori Sangat Ringan Yaitu Ule Ceubrek,Reudeup,Keude
Karing,Rayeuk Matang,Manyang,Kumbang,Mee,Nga,Pulo Kitou,Paya Bili,Nibong,Gampong
Teungoh,Baroh Kuta Bate,Teungoh Kuta Bate,Ranto dan Baree Blang.
Tabel 3.Kategori Kondisi Desa Hasil Pengukuran Balita Agustus
2022
6

ANGKA JUMLAH
KATEGORI PREVALEN DESA/KELURAH %
SI AN
24
≥ 20% 12
KRONIS %
AMAN (PERLU 26
10-20% 13
WASPADA) %
18
5-10% 9
RINGAN %
32
≤ 5% 16
SANGAT RINGAN %

Adapun Prevalensi Stunting Tingkat Desa,dari 50 desa terdapat 12 desa yang angka
prevalensi Stunting nya Diatas Rata-Rata(20%),Yaitu Desa Prie Ketapang 52,9%,Pulo Drien
Beukah 45,5%,Meunye Peut 42%,Pulo Blang 40%,Barat Paya Itek 29,2%,Ujung Kuta Bate
27,5%,Drien Puntong 23,1%,Beuringen 22,6%,Rheng Bluek 22,2%,Ujong Reuba 21,4%,Blang
Reuma 21,1% dan Dayah Bluek 20,7%.

Prevalensi Stunting Per Desa


60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0

Gambar 3. Prevalensi Stunting Per Desa

Tabel 4. Hasil Pengukuran Per Desa (Agustus 2022)

N Desa/ Jumla Balita TB/U    


7

Sangat
h Yang Pende Norma Tingg Stuntin
o Kelurahan Pende %
Balita Dientry k l i g
k
MNS BAREE
1. BLANG
14 14 0 0 14 0 0 0
2. PAYA SUTRA 21 21 0 2 19 0 2 9,5
3. TUALANG 21 21 1 3 17 0 4 19,0
4. PULO BLANG 29 25 2 8 15 0 10 40
5. LEUBOK TUWE 8 6 0 1 5 0 1 16,7
6. SARAMABA 23 20 1 1 18 0 2 10,0
7. BLANG REUMA 39 38 3 5 30 0 8 21,1
8. RANTO 41 41 2 0 39 0 2 4,9
9. MEUNYE PEUT 51 50 4 17 29 0 21 42,0
10 MEUNYE 38 35
. PAYONG 0 3 32 0 3 8,6
11
31 31
. BEURINGEN 2 5 24 0 7 22,6
12 UJONG KUTA 41 40
. BATEE 0 11 29 0 11 27,5
13 TEUNGOH 46 40
. KUTA BATEE 0 0 40 0 0 0,0
14 BAROH KUTA 52 42
. BATEE 0 0 42 0 0 0,0
15
53 50
. CEUBREK 0 3 46 1 3 6,0
16 GAMPONG 57 53
. TEUNGOH 1 0 52 0 1 1,9
KEUDE
17 JUNGKA 18 18
. GAJAH 0 1 17 0 1 5,6
18
46 34
. NIBONG 0 0 34 0 0 0,0
19 DRIEN 12 11
. BEUKAH 3 2 6 0 5 45,5
20 PAYA 84 69
. KAMBUEK 2 4 63 0 6 8,7
21
28 26
. PAYA BILI 0 0 26 0 0 0,0
22 DRIEN 29 26
. PUNTONG 2 4 21 0 6 23,1
23
26 26
. PULO KITOU 0 0 26 0 0 0,0
24 TEUNGOH 44 32
. REUBA 1 1 30 0 2 6,3
25 MEUNASAH 17 17
. NGA 0 0 17 0 0 0,0

26. UJONG REUBA 42 42 4 5 32 1 9 21,4


8

27. MNS MESJID 11 11 0 1 10 0 1 9,1


28. MNS MEE 40 30 0 0 30 0 0 0,0
29. BARAT PAYA ITIK 24 24 1 6 17 0 7 29,2
30. PRI KEUTAPANG 17 17 4 5 8 0 9 52,9
31. KUMBANG 34 32 1 0 31 0 1 3,1
32. MNS KEH 38 34 2 3 29 0 5 14,7
33. BLANG CUT 37 36 1 1 34 0 2 5,6
34. RAYEUK PAYA ITIK 36 36 1 3 32 0 4 11,1
35. UBIT PAYA ITIK 41 41 2 3 36 0 5 12,2
36. MNS RANGKILEH 41 37 1 5 31 0 6 16,2
37. TUMPOK TUNGKU 27 23 1 2 20 0 3 13,0
38. MANYANG 55 46 0 2 44 0 2 4,3
39. ULEE MEURIA 40 38 2 3 33 0 5 13,2
40. GEULUMPANG 24 19 0 2 17 0 2 10,5
41. MNS TANJONG 39 37 0 2 35 0 2 5,4
42. RAYEUK MATANG 38 33 0 1 32 0 1 3,0
43. KEUDE KARIENG 11 11 0 0 11 0 0 0,0
44. REUDEUP 28 25 0 0 25 0 0 0,0
45. PULO BLUEK 38 28 2 1 23 2 3 10,7
46. DAYAH BLUEK 31 29 0 6 23 0 6 20,7
47. MEURIA BLUEK 18 17 1 1 15 0 2 11,8
48. ULEE CEUBREK 15 13 0 0 13 0 0 0,0
49. MESJID BLUEK 23 22 0 4 19 0 4 18,2
50. RHENG BLUK 74 63 5 9 49 0 14 22,2

Form 7.5 Contoh Publikasi Data Stunting


Berdasarkan hasil surveilans gizi,yang menjadi factor determinan (penyebab)trejadinya stunting
terkait adanya keluarga yang merokok(kasus),keteraksesan pada jaminan kesehatan baik JKN
Maupun BPJS(Kasus),Kejadian Kecacingan(2),Riwayat Ibu Hamil KEK (21),Berikutnya akses
Jamban Sehat(kasus),Keteraksesan pada air bersih(kasus).
9

Faktor Determinan
45000
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
uk N ih n t ok il rta
ud JK rs ga ha ok m
d e ci n Se r Ha ye
n rB a n e u e n
Pe Ai Ke
c ba M Ib tP
ah am ki
m
l J nya
Ju Pe

Gambar 4. Faktor penyebab terjadinya Stunting

Angka Balita dan Partisipasi Pengukuran

100 99.2 89.0697674418605


100%
90%
1750 1736 1532
80%
70%
60%
50%
40%
1750 1750 1720
30%
20%
10%
0%
2020 2021 2022
Jumlah Balita Jumlah Balita Yang Diukur % Partisipasi

Gambar 5. Jumlah Sasaran dan cakupan Pengukuran 2020-2022


Kondisi Stunting Kecamatan Meurah Mulia
Berdasarkan hasil pengukuran pada bulan penimbangan periode bulan Agustus 2022 yang
tercatat dan masuk dalam aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis
Masyarakat (e-PPGBM), angka prevalensi stunting kecamatan Meurah Mulia sebesar 12% atau
sebanyak 188 Balita, dibandingkan dengan kondisi prevalensi Stunting tahun 2021 mengalami
penurunan angka sebesar 3.3% dengan Jumlah anak stunting sebanyak 273 Balita. Angka
penurunan ini belum sesuai target nasional dalam strategi percepatan penurunan stunting setiap
tahunnya sebesar 2.7%.
10

Faktor penyebab
Hal-hal yang memungkinkan masih menjadi penyebab terjadinya stunting yang terhimpun
dalam e-PPGBM adalah sebagai berikut:
1. Sasaran yang tidak memiliki jaminan Kesehatan sebesar 1959 dari data sebanyak
21.019 Sasaran yang memiliki jaminan Kesehatan 19060.
2. Sasaran yang tidak dapat akses air bersih sebesar 1376 dari total sasaran 21.019, yang
memiliki akses air bersih sebanyak 19643 .
3. Masih tingginya keluarga Balita yang merokok
4. Akses jamban sehat mejadi factor berikut nya dari data yang ada masih ada 14529
(69,12)%, sasaran yang belum memiliki akses jamban sehat 6490.
5. Adanya kejadian kecacingan sebanyak 0,01%
6. Ditemukan sebanyak 0,1% Ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.

Prevalensi Stunti ng 2020-2022 per Desa


90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Dr ka G rek

m k

Ul Tu tik

Bl k
Pa kah

M ah u

M ria B ek

k
ta en

Be h

ay id

M M ku
Ju Ce tee
h uri ut
M g R e we

eu lo ili

Ke s T uria
m ay ut
ny ma

ra Me a
Le Tu ng
Bl ok ng

U an g

M o ng
K g

ji d e
ue
Ku a Iti
s o

Bl ban

e jon
n ja

B a s Ng
t P sj
M Pu B

Tu bit P g C
go e Pe

u
es lu
ee ng
na Kit

k I

Pu arie
a
ub ala

Ku ng
an T u

ng ub
ie a
eu u

Ba

eu Bl
Bl

po a

n e
ya

ud an
e
ee

l
n
ar

B
B
ns

e
M

ud
un

Ke
Te

jumlah_kasus_stunting_2021
jumlah_kasus_stunting_2022 2022

Gambar 6. Angka Prevalensi stunting tingkat Desa 2020-2022

Tabel 5.Hasil pengukuran per Desa tahun 2020

Rekap Status Gizi 2020


TB/U
No Desa/Kelurahan Sangat Pende
Normal Tinggi Stunting Wasting Underweight
Pendek k
11

1. MNS BAREE BLANG 2 1 12 0 3 2 6


2. PAYA SUTRA 0 2 18 0 2 2 2
3. TUALANG 0 2 14 0 2 3 2
4. PULO BLANG 1 1 17 0 2 0 2
5. LEUBOK TUWE 0 1 8 0 1 0 1
6. SARAMABA 2 0 20 0 2 1 3
7. BLANG REUMA 3 0 21 2 3 4 8
8. RANTO 0 3 19 0 3 2 4
9. MEUNYE PEUT 3 9 51 0 12 10 21
10
. MEUNYE PAYONG 3 1 23 0 4 4 7
11
. BEURINGEN 1 3 33 0 4 0 0
12
. UJONG KUTA BATEE 5 2 23 0 7 3 9
13 TEUNGOH KUTA
. BATEE 0 2 37 0 2 3 5
14 BAROH KUTA
. BATEE 1 0 27 1 1 4 4
15
. CEUBREK 5 12 34 0 17 3 13
16 GAMPONG
. TEUNGOH 0 2 38 0 2 2 3
17 KEUDE JUNGKA
. GAJAH 1 0 8 0 1 0 0
18
. NIBONG 1 5 34 0 6 1 1
19
. DRIEN BEUKAH 0 2 18 0 2 3 4
20
. PAYA KAMBUEK 3 4 54 0 7 9 15
21
. PAYA BILI 0 1 25 0 1 1 0
22
. DRIEN PUNTONG 0 2 14 0 2 3 8
23
. PULO KITOU 1 2 29 0 3 5 6
24
. TEUNGOH REUBA 2 6 36 0 8 4 6
25
. MEUNASAH NGA 0 6 19 0 6 3 4
26
. UJONG REUBA 0 5 20 0 5 6 7
27
. MNS MESJID 0 2 23 0 2 2 1
28
. MNS MEE 0 0 19 0 0 0 0
12

29
. BARAT PAYA ITIK 0 2 19 0 2 1 4
30
. PRI KEUTAPANG 2 0 13 0 2 1 3
31
. KUMBANG 0 0 28 0 0 2 2
32
. MNS KEH 1 2 22 0 3 3 4
33
. BLANG CUT 1 6 41 1 7 1 5
34
. RAYEUK PAYA ITIK 3 7 24 0 10 1 3
35
. UBIT PAYA ITIK 4 9 28 0 13 7 11
36
. MNS RANGKILEH 0 6 25 2 6 4 7
37
. TUMPOK TUNGKU 1 1 21 0 2 2 2
38
. MANYANG 4 4 40 1 8 4 12
39
. ULEE MEURIA 1 4 24 0 5 3 3
40
. GEULUMPANG 0 2 24 0 2 0 3
41
. MNS TANJONG 0 3 24 0 3 0 2
42
. RAYEUK MATANG 0 0 33 0 0 1 2
43
. KEUDE KARIENG 0 1 7 0 1 1 2
44
. REUDEUP 3 2 18 1 5 1 4
45
. PULO BLUEK 1 2 20 0 3 2 4
46
. DAYAH BLUEK 0 2 24 0 2 6 6
47
. MEURIA BLUEK 0 4 16 1 4 2 3
48
. ULEE CEUBREK 0 2 10 0 2 1 1
49
. MESJID BLUEK 2 1 19 0 3 1 1
50
. RHENG BLUK 1 10 49 0 11 3 7
JUMLAH 58 146 1223 9 204 127 233
13

Tabel 6. Hasil pengkuran per Desa per 2021

Data Rekap Status Gizi 2021


TB/U
No Desa/Kelurahan Sangat Pende
Normal Tinggi Stunting Wasting Underweight
Pendek k
1. MNS BAREE BLANG 0 2 12 0 2 2 3
2. PAYA SUTRA 0 4 17 1 4 1 1
3. TUALANG 3 6 11 0 9 1 1
4. PULO BLANG 2 9 11 0 11 1 4
5. LEUBOK TUWE 0 1 7 0 1 2 3
6. SARAMABA 0 3 19 0 3 0 0
7. BLANG REUMA 3 9 25 0 12 1 6
8. RANTO 1 7 17 0 8 2 6
9. MEUNYE PEUT 1 15 40 1 16 9 13
10
. MEUNYE PAYONG 4 11 23 0 15 1 4
11
. BEURINGEN 0 1 1 0 1 0 0
12
. UJONG KUTA BATEE 1 6 31 0 7 4 9
13 TEUNGOH KUTA
. BATEE 1 11 25 0 12 0 3
14 BAROH KUTA
. BATEE 0 6 48 0 6 20 19
15
. CEUBREK 3 12 20 0 15 1 7
16 GAMPONG
. TEUNGOH 5 5 42 0 10 9 8
17 KEUDE JUNGKA
. GAJAH 0 0 9 0 0 3 3
18
. NIBONG 2 4 34 0 6 0 0
19
. DRIEN BEUKAH 2 2 12 0 4 3 6
20
. PAYA KAMBUEK 1 9 69 0 10 20 23
21
. PAYA BILI 3 14 16 0 17 0 1
22
. DRIEN PUNTONG 0 1 15 0 1 3 1
23
. PULO KITOU 0 0 32 0 0 3 1
24 TEUNGOH REUBA 4 14 25 0 18 1 2
14

.
25
. MEUNASAH NGA 0 2 19 0 2 2 4
26
. UJONG REUBA 1 8 23 0 9 6 11
27
. MNS MESJID 0 1 12 0 1 2 1
28
. MNS MEE 0 0 27 0 0 1 2
29
. BARAT PAYA ITIK 1 1 6 0 2 3 2
30
. PRI KEUTAPANG 3 3 6 0 6 0 4
31
. KUMBANG 0 1 26 0 1 0 1
32
. MNS KEH 5 9 23 0 14 2 0
33
. BLANG CUT 0 0 0 0 0 0 0
34
. RAYEUK PAYA ITIK 3 6 32 0 9 1 4
35
. UBIT PAYA ITIK 5 6 17 0 11 11 14
36
. MNS RANGKILEH 5 14 21 0 19 4 14
37
. TUMPOK TUNGKU 1 2 20 1 3 3 4
38
. MANYANG 2 12 36 0 14 2 0
39
. ULEE MEURIA 4 8 22 0 12 4 6
40
. GEULUMPANG 0 6 16 0 6 0 2
41
. MNS TANJONG 0 7 28 1 7 8 4
42
. RAYEUK MATANG 0 5 34 0 5 1 0
43
. KEUDE KARIENG 0 1 11 0 1 6 5
44
. REUDEUP 1 2 27 0 3 0 0
45
. PULO BLUEK 4 2 25 1 6 8 10
46
. DAYAH BLUEK 1 3 23 0 4 2 3
47
. MEURIA BLUEK 0 4 11 0 4 3 2
48 ULEE CEUBREK 1 0 13 0 1 3 2
15

.
49
. MESJID BLUEK 3 1 14 0 4 1 3
50
. RHENG BLUK 3 11 46 1 14 3 5
JUMLAH 79 267 1099 6 346 163 227

Tabel 7. Hasil pengkuran per Desa per 2022

Hasil Pengukuran Per Desa (Agustus 2022)


TB/U    
Balita
Jumlah
No Desa/Kelurahan Yang Sangat
Balita Pendek Normal Tinggi Stunting %
Dientry Pendek

MNS BAREE
14 14
1. BLANG 0 0 14 0 0 0
2. PAYA SUTRA 21 21 0 2 19 0 2 9,5
3. TUALANG 21 21 1 3 17 0 4 19,0
4. PULO BLANG 29 25 2 8 15 0 10 40
5. LEUBOK TUWE 8 6 0 1 5 0 1 16,7
6. SARAMABA 23 20 1 1 18 0 2 10,0
7. BLANG REUMA 39 38 3 5 30 0 8 21,1
8. RANTO 41 41 2 0 39 0 2 4,9
9. MEUNYE PEUT 51 50 4 17 29 0 21 42,0
MEUNYE
38 35
10. PAYONG 0 3 32 0 3 8,6
11. BEURINGEN 31 31 2 5 24 0 7 22,6
UJONG KUTA
41 40
12. BATEE 0 11 29 0 11 27,5
TEUNGOH KUTA
46 40
13. BATEE 0 0 40 0 0 0,0
BAROH KUTA
52 42
14. BATEE 0 0 42 0 0 0,0
16

15. CEUBREK 53 50 0 3 46 1 3 6,0


GAMPONG
57 53
16. TEUNGOH 1 0 52 0 1 1,9
KEUDE JUNGKA
18 18
17. GAJAH 0 1 17 0 1 5,6
18. NIBONG 46 34 0 0 34 0 0 0,0
19. DRIEN BEUKAH 12 11 3 2 6 0 5 45,5
20. PAYA KAMBUEK 84 69 2 4 63 0 6 8,7
21. PAYA BILI 28 26 0 0 26 0 0 0,0
DRIEN
29 26
22. PUNTONG 2 4 21 0 6 23,1
23. PULO KITOU 26 26 0 0 26 0 0 0,0
TEUNGOH
44 32
24. REUBA 1 1 30 0 2 6,3
MEUNASAH
17 17
25. NGA 0 0 17 0 0 0,0
26. UJONG REUBA 42 42 4 5 32 1 9 21,4
27. MNS MESJID 11 11 0 1 10 0 1 9,1
28. MNS MEE 40 30 0 0 30 0 0 0,0
BARAT PAYA
24 24
29. ITIK 1 6 17 0 7 29,2
30. PRI KEUTAPANG 17 17 4 5 8 0 9 52,9
31. KUMBANG 34 32 1 0 31 0 1 3,1
32. MNS KEH 38 34 2 3 29 0 5 14,7
33. BLANG CUT 37 36 1 1 34 0 2 5,6
RAYEUK PAYA
36 36
34. ITIK 1 3 32 0 4 11,1
35. UBIT PAYA ITIK 41 41 2 3 36 0 5 12,2
MNS
41 37
36. RANGKILEH 1 5 31 0 6 16,2
TUMPOK
27 23
37. TUNGKU 1 2 20 0 3 13,0
38. MANYANG 55 46 0 2 44 0 2 4,3
39. ULEE MEURIA 40 38 2 3 33 0 5 13,2
40. GEULUMPANG 24 19 0 2 17 0 2 10,5
41. MNS TANJONG 39 37 0 2 35 0 2 5,4
RAYEUK
38 33
42. MATANG 0 1 32 0 1 3,0
43. KEUDE KARIENG 11 11 0 0 11 0 0 0,0
44. REUDEUP 28 25 0 0 25 0 0 0,0
45. PULO BLUEK 38 28 2 1 23 2 3 10,7
46. DAYAH BLUEK 31 29 0 6 23 0 6 20,7
47. MEURIA BLUEK 18 17 1 1 15 0 2 11,8
48. ULEE CEUBREK 15 13 0 0 13 0 0 0,0
49. MESJID BLUEK 23 22 0 4 19 0 4 18,2
17

50. RHENG BLUK 74 63 5 9 49 0 14 22,2


JUMLAH 1720 1532 52 136 1340 4 188 12,3

Dari 50 desa di Meurah Mulia, jika diklasifikasikan kondisi prevalensi stunting


dari tingkat kronis (Prevalensi stunting di atas 20%), diwaspadai (Prevalensi 10-20%),
Kategori Ringan (prevalensi 5-10 %) dan Kategori Sangat Ringan(prevalensi dibawah 5
%), maka berdasarkan hasil pengukuran Agustus 2022 dari 50 desa yang termasuk
Kategori Kronis Yaitu Pulo Blang,Blang Reuma,Beuringen,Ujong Kuta Bate,Pulo
Drien Beukah,Drien Puntong,Ujung Reuba,Barat Paya Itek,Pri Ketapang,Dayah
Bluek,Rheng Bluek dan Meunye Peut.Kategori Aman Yaitu Meuria Bluek,Mesjid
Bluek,Pulo Bluek Geulumpang,Ule Meuria,Teumpok Teungku,Rangkileh,Ubit Paya
Itek,Rayeuk Paya Itek,Keh,Saramaba,Leubok Tuwe dan Tualang.Kategori Ringan Yaitu
Paya Sutra,Meunye Payong,Keude Jungka Gajah,Paya Kambuk,Teungoh
Reuba,Mesjid,Blang Cut,Tanjong dan Ceubrek.dan Kategori Sangat Ringan Yaitu Ule
Ceubrek,Reudeup,Keude Karing,Rayeuk Matang,Manyang,Kumbang,Mee,Nga,Pulo
Kitou,Paya Bili,Nibong,Gampong Teungoh,Baroh Kuta Bate,Teungoh Kuta Bate,Ranto
dan Baree Blang.
Bedasarkan hasil pengukuran dari tahun 2020-2022 terdapat penurunan angka stunting
pada beberapa desa yang tinggi angka stunting. Demikian Analisa hasil pengukuran
pada bulan penimbangan Balita periode Agustus 2022 yang tercatat dalam aplikasi e-
PPGBM yang menjadi bagian dalam pelaksanaan aksi 7 (pengukuran dan publikasi)
Kovergensi percepatan penurunan stunting di kecamatan Meurah Mulia. Semoga hasil
ini dapat menjadi bagian dalam mengevaluasi capaian kinerja Puskesmas dan baseline
Perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai