Anda di halaman 1dari 8

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PENCEGEHAN DAN PENGENDALIAN

PENYAKIT TIDAK MENULAR (P2PTM) PUSKESMAS ....


TAHUN 2021

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAKUPAN CAPAIAN


(%) (%)
1 Presentase penduduk usia
15-59 tahun dideteksi dini 17.908 100 8.854 50.18
factor resiko PTM
2 Presentase pelayanan
4.260 100 3.162 75.33
Hipertensi sesuai standar
3 Presentase penderita
Hipertensi berobat teratur 3.455 100 1.020 29.52
(PISPK)
4 Presentase pelayanan
Diabetes Melitus sesuai 512 100 732 79.79
standar
5 Presentase Anggota
Keluarga tidak ada yang 9.818 100 4.933 50.24
merokok (PISPK)
6 Presentase perempuan usia
30-50 tahun dideteksi dini
kanker service (IVA) dan
payudara (sadarnis) 176 100 32 18.18
(minimal 5% dari jumlah
penduduk perempuan usia
30-50 tahun)
7 Memperluas jangkauan
Posbindu PTM yaitu :
tempat Umum, Sekolah,
40 tempat 100 40 100
tempat ibadah, kantor
lintas sector, dan tempat
kerja
ANALISIS SWOT PROGRAM P2PTM PUSKESMAS ....

ASPEK YANG DI STRENGTH (S) WEAKNESS (W) OPPORTUNITY (O) THREATS (T)
ANALISIS
Kebijakan  Adanya kebijakan  Belum ada kebijakan  Adanya dukungan dari  Kurangnya dukungan
bidang kesehatan baik khusus dari lintas pemerintah daerah lintas sektor terhadap
ditingkat pusat maupun sektor terutama terutama dinas kegiatan POSBINDU
daerah yang kegiatan POSBINDU kesehatan kota dalam PTM
mendukung Program PTM di masyarakat mendukung kegiatan
P2PTM. program P2PTM
SDM  Puskesmas .... memiliki  Jumlah kader tidak  Kader lebih memahami  Kegiatan POSBINDU
tenaga kesehatan yang sesuai dengan jumlah lingkungan dan PTM sering tertunda
cukup terutama tenaga posbindu (3 posbindu, menjadi lebih mahir karena kasibukan
kesehatan yang terlibat jumlah kader 6 orang) dibidangnya karena beberapa kader dan
dalam program P2PTM.  Tugas rangkap tenaga sering mengikuti tidak ada tenaga
kesehatan kadang kegiatan POSBINDU pengganti
menjadi kendala PTM.
pelaksanaan kegiatan
lapangan
Dana  Transport kegiatan  Transport kader  Kegiatan posbindu  Keterlambatan juknis
POSBINDU PTM di posbindu dianggarkan dapat terlaksana oleh penggunaan dana
lapangan didanai oleh dari dana BOK Dak adanya dukungan dana BOK Non fisik
anggaran BOK Dak Nonfisik Puskesmas dari BOK Dak Nonfisik menghambat
nonfisik (petugas Rp.50.000 per pelaksanaan kegiatan.
Puskesmas dan kader kegiatan, tidak sama
 Pengadaan Reagen dari dengan kader
anggaran belanja JKN posyandu balita dan
mencukupi dalam Posyandu lansia yang
mendukung Program di danai dari Anggaran
P2PTM kelurahan Rp.100.000
perkegiatan.
 Pemberlakuan belanja
anggaran BOK Dak
Nonfisik sering
mengalami
keterlambatan
sehingga kegiatan
dilapangan sering
mengalami penundaan.
Matode  Pencatatan dan  Kurangnya jumlah  Petugas Puskesmas  Beberapa kader tidak
pelaporan kegiatan PTM kader yang terlatih lebih Fokus dengan bisa mengoperasikan
secara online di bantu menginput hasil tugasnya serta laporan computer/laptop
oleh pengelola Program kegiatan Posbindu PTM dan pencatatan hasil
P2PTM dinas kesehatan kedalam Form OFFLINE kegiatan Posbindu PTM
 Salah satu Kader sudah PTM selalu update
terlatih dalam
menginput hasil
kegiatan Posbindu PTM
kedalam Form OFFLINE
PTM
Sarana dan Prasarana  Puskesmas memiliki 2  Pengadaan Reagen  Ketersediaan KIT  Tidak ada pengadaan
buah Posbindu KIT hanya bersumber dari posbindu dan reagen laptop atau
pengadaan tahun 2020 anggaran JKN yang mencukupi sejesnisnya secara
dan dalam kondisi baik Puskesmas yang mempermudah khusus untuk
 Pengadaan Reagen memiliki peraturan pelaksanaan kegiatan mendukung kegiatan
terpenuhi dan ketat dalam Berbelanja dilapangan
mencukupi (dengan batas
masksimal)
 Pengadaan reagen dari
dinas kesehatan
terbatas
 Laptop untuk kegiatan
lapangan menggunakan
laptop kader.

Lingkungan/masyarakat  Adanya dukungan dari  Masyarakat kurang  Kegiatan Posbindu PTM  Masyarakat hanya
Tokoh Masyarakat memahami tujuan dan secara Mobile ingin tahu kondisi
setempat setiap kali manfaat dari kegiatan memungkinkan kesehatannya saja
pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM cakupan kegiatan tanpa melakukan
Posnbindu du  Tidak semua POSBINDU lbih meluas pemeriksaan lebih
lapanagan terbukti masyarakat bisa hadir dan membantu dalam lanjut
dengan antusias saat kegaiatan memingkatkan capaian  Masyarakat kadang
masyarakat yang datang Posbindu karena skrining kesehatan. memilih-milih misal
sedang bekerja atau apabila reagen
merasa sehat dan tidak cholesterol kosong
memiliki keluhan. atau terbatas maka
 Masyarakat yang beberapa orang
memiliki resiko PTM memilih menunda
tidak melakukan keikutsertaanya.
pemeriksaan lanjutan
sesuai dengan arahan
tenaga kesehatan saat
dilapangan
MANUSIA METODE

Petugas kurang Kurang keterlibatan


toma Koordinasi dengan toma
(tugas rangkap)
Pencatatan & pelaporan membina hubungan dengan jejaring dan kader
belum akurat
Pembagian Tugas Krgnya Penyebaran Informasi

Kurangnya Peran kader Meningkatkan Frekuensi Penyuluhan


Kurangnya kesadaran masyarakat
Untuk hidup sehat
Pelayanan kesehatan pada usia produktif belum mencapai
Sosialisasi kemasyarakat Melakukan pembinaan kader ptm target masih ada kesenjangan, hanya mencapai target
sebesar 50.18%
Keterbatasan media
pendukung sosialisasi usia produktif kurangnya dukungan
dari masyarakat untuk ikut
tidak ada maslah serta kegiatan skrining di Posbindu

cetak leaflet / brosur

masyarakat masih belum paham ttg manfaat


DANA POSBINDU PTM

SARANA LINGKUNGAN

MANUSIA METODE
Tidak patuh minum
Obat dan jarang kontrol
Riwayat hipertensi dikeluaraga
Metode penyuluhan monoton dan kurang menarik
Krgnya Penyebaran Informasi

Meningkatkan Frekuensi Penyuluhan


Kurangnya kesadaran masyarakat
Untuk hidup sehat
Masih ada penderita hipertensi yang belum mendapatkan
Sosialisasi kemasyarakat pelayanan kesehatan sesuai standar, hanya mencapai
target sebesar 75,33%
Keterbatasan media
pendukung sosialisasi malas berolahraga,gaya hidup
tidak sehat,

tidak ada masalah

cetak leaflet / brosur

masyarakat masih belum paham ttg manfaat


DANA POSBINDU PTM

SARANA LINGKUNGAN

MANUSIA METODE
sikap acuh terhadap
pentingnya pengobatan rutin
pada penderita DM

Riwayat DM dikeluaraga
Metode penyuluhan monoton dan kurang menarik
Krgnya Penyebaran Informasi

Meningkatkan Frekuensi Penyuluhan


Kurangnya pengetahuan mengenai komplikasi
Yang timbul bila DM tidak diterapi secara rutin
Masih ada penderita DM belum mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar, hanya mencapai target sebesar
79.79%
Sosialisasi kemasyarakat

Keterbatasan media
,

Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai


perjalanan penyakit DM dan perlunya intervensi
cetak leaflet / brosur

masyarakat masih belum paham ttg manfaat


DANA POSBINDU PTM

SARANA

LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai