Keluaran (out put) : Indikator kinerja kegiatan program PTM kabupaten kepahiang
Indikator Keluaran (Out Put) : 1. Pelayanan usia produktif sesuai standar 100 %
2. Pelayanan hipertensi sesuai standar 100 %
3. Pelayanan Diabetes melitu sesuai standar 100 %
4. Persentase pelayanan kesehatan deteksi dini kanker serviks
dan payudara pada usia 30-50 th
5. Presentase penerapan KTR di sekolah
6. Persentase yang melakukan deteksi dini dan merujuk kasus
katarak.
7. Pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat 100%.
Perubahan perilaku dan gaya hidup ( Life style ) masyarakat telah mengakibatkan
terjadinya transisi epidemiologi dimana masalah kesehatan utama mulai bergeser dari
penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Kondisi ini terjadi karena perilaku
masyarakat yang cenderung tidak sehat seperti merokok, kurang konsumsi sayur dan
buah, pola makan yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman
beralkohol.
Kecenderungan kondisi diatas terjadi bahkan dimulai sejak anak usia sekolah,
dimana paparan informasi dan pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi. Hasil Susenas
dan Riskesdas menunjukkan prevalensi penduduk usia 15 – 19 tahun yang merokok
meningkat sebesar tiga kali lipat. Dimana kenaikan terbesar pada perokok remaja pria
dari tahun 1995 dan tahun 2010, mulai dari 7,1% pada tahun 1995 menjadi 20,3% tahun
2010.
Data Riskesdas menunjukkan proporsi penduduk umur lebih dari sama dengan 15
tahun yang mengkonsumsi tembakau cenderung meningkat, dari 34,2% (2007) menjadi
34,7% (2010) dan meningkat lagi menjadi 36,3% (2013). Data yang lebih ironi diketahui
bahwa 85,4% perokok aktif merokok dalam rumah bersama anggota keluarga, data
Global Youth Tobacco Survey 2009 bahwa 68,8% remaja usia 13-15 terpapar asap rokok
orang lain di dalam rumah dan 78,1 terpapar di luar rumah.
Penyakit tidak menular lain yang menjadi masalah pada anak usia sekolah yaitu
terkait gizi. Berdasarkan data dari Riskesdah tahun 2007 kelebihan berat badan dan
kegemukan menunjukkan prevalensi obesitas cenderung meningkat, dimana pada usia 6-
19 tahun naik dari 5,2% (2007) menjadi 5,9% (2010) sedangkan pada orang dewasa dan
usia lanjut naik dari 21,3% (2007) menjadi 22,8% (2010).
Kelebihan gizi timbul akibat kelebihan asupan makanan dan minuman kaya energy, kaya
lemak jenuh, gula dan garam, tapi kekurangan asupan pangan bergizi seperti sayuran,
buah-buahan dan serealia utuh serta kurang melakukan aktivitas fisik. Selain itu diketahui
juga bahwa sebanyak 93,5% penduduk usia di atas 10 tahun kurang mengkonsumsi
sayuran dan buah-buahan. Hal yang sama diketahui pada perilaku sedentari (malas
bergerak) yang nilainya cukup tinggi terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun yaitu
sebesar 43,1%.
Kegiatan pencegahan dan pengendalian PTM memiliki target yang harus dicapai
sesuai dengan RPJMN 2015-2019, yaitu: a) menurunkan prevalensi tekanan darah tinggi
pada penduduk usia 18 tahun ke atas menjadi 23,4%; b) mempertahankan proporsi
obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas tetap pada angka 15,4%, dan c) menurunkan
prevalensi merokok pada penduduk usia kurang dari 15 tahun pada angka 36,3%.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka tampak jelas bahwa sekolah menjadi salah
satu sasaran strategis dari kegiatan dalam pencegahan dan penanggulangan PTM untuk
kelompok usia anak sekolah. Kegiatan pengendalian factor risiko PTM di sekolah berupa
penerapan perilaku CERDIK, yaitu cek kesehatan secara teratur, enyahkan asap rokok,
rajin beraktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stress.
Kegiatan Cerdik bertujuan agar murid-murid tersebut bertindak sebagai agen perubahan
bagi orang tua, saudara, tetangga, dan teman dalam menerapkan perilaku sehat yang
berkaitan dengan pemicu terjadinya PTM.
B. PENERIMA MANFAAT
Masyarakat diwilayah kerja UPT Puskesmas Bukit Sari.
C. JENIS KEGIATAN
Jenis kegiatan program Penyakit Tidak menular tahun anggaran 2020.
No Jenis Kegiatan Tempat
1. Pemeriksaan faktor resiko PTM di Posbindu (indikator Desa / kelurahan
usia produktif sesuai standar).
2. Pembinaan Sekolah ber KTR sekolah
4. Pembentukan forum diskusi penyakit DM Desa
5. Pembentukan TUPOKSI( Temu Kelompok Hipertensi) Desa/ kelurahan
6. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat Desa /kelurahan
sesuai standar
8. Srenning kesehatan mata pada anak sekolah dengan Sekolah
kelainan penglihtan.
9. Gerakan motivasi WUS periksa IVA dan CBE di Pelkes Desa / kelurahan
10. BHP,Pembelia:
1. BHP IVA
2. Tes trip GDS
3. Tes trip kolesterol
4. Cetek leaflet HT dan DM
5. Cetek format kontrol HT
6. Cetak format kontrol DM
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
NO. KEGIATAN METODE PELAKSANAAN
1 Screnning faktor resiko PTM di desa Posbindu PTM di desa/
kelurahan
2 Pembentukan Sekolah ber KTR Pembentukan bersama
tentang
3 Pembentukan forum diskusi penyakit Pertemuan penderita
DM Diabetes Melitus
5 Pembentukan TUPOKSI( Temu Pertemuan penderita
Kelompok Hipertensi) hipertensi.
6 Pelayanan kesehatan orang dengan Kunjungan rumah penderita
gangguan jiwa berat sesuai standar gangguan jiwa
8 Srenning kesehatan mata pada anak Pemeriksaan kesehatan mata
sekolah dengan kelainan penglihtan pada anak sekolah
9 Gerakan motivasi WUS periksa IVA Memberikan arahan tentang
dan CBE di Pelkes pentingnya pemeriksaan IVA
dan CBE
10 BHP : Pembelian alat ,mencetak
1. BHP IVA leaflet ,mencetak format
2. Tes trip GDS kontrol ulang.
3. Tes trip kolesterol
4. Cetek leaflet HT dan DM
5. Cetek format kontrol HT
6. Cetak format kontrol DM
E.TAHAPAN DAN WAKTU PELAKSANAAN
a. Tahapan
NO. KEGIATAN TAHAPAN PELAKSANAAN
1 Screnning faktor resiko PTM di Validasi data sasaran usia 15
desa tahun keatas
Pengukuran TB,LP,BB dan
TD
Tanya jawab/diskusi
Pemeriksaan GDS
Pemeriksaan kolesterol
Pencatatan dan pelaporan
2 Pembentukan Sekolah ber KTR Pengawasan sekolah,desa/kel ber
KTR
Pemasangan sepanduk KTR
3 Pembentukan forum diskusi Validasi data penderita DM
penyakit DM Pertemuan bersama penderita
DM
Pembentukan kelompok penderita
DM
4 Pembentukan TUPOKSI( Temu Validasi data penderita Hipertensi
Kelompok Hipertensi) Pertemuan bersama penderita
Hipertensi
Pembentukan kelompok penderita
hipertensi
5 Pelayanan kesehatan orang 1. Pengawasan minum obat bagi
dengan gangguan jiwa berat keluarga/penderita gangguan jiwa
sesuai standar 2. Pencatan dan pelaporan
a. Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Jan Feb Mar Ap Mei Jun Jul Ags Sep Okt No Des
r v
1 Srenning faktor resiko PTM √ √ √ √ √ √
di desa/kel
2 Pembentukan sekolah ber √
KTR
3 Pembentukan Forum diskusi √
DM
5 Pembentukan TUPOKSI √
6 Pelayanan kesehatan dengan √
gangguan jiwa berat sesuai
standar
7 Gerakan motivasi WUS √
periksa IVA dan CBE di
Pelkes
10 BHP : √
1. BHP IVA
2. Tes trip GDS
3. Tes trip kolesterol
4. Cetek leaflet HT dan
DM
5. Cetek format kontrol
HT
6. Cetak format kontrol
DM