Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL KEGIATAN

DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


DALAM RANGKA PERINGATAN HARI HIPERTENSI SEDUNIA (HHS)
DI WILAYAH PUSKESMAS REMBANG
KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN 2022

A. LATAR BELAKANG
Penyakit Tidak Menular (PTM) saat ini merupakan masalah kesehatan utama di
Indonesia, karena menjadi penyebab tingginya angka kesakitan, kematian serta
berdampak besar terhadap biaya dan produktifitas. Selain itu, diketahui bahwa PTM
merupakan komorbid yang menyebabkan tingginya angka kematian pada kasus COVID-
19. Salah satu PTM yang memiliki prevalensi tertinggi di Indonesia adalah Hipertensi,
berdasarkan data Riskesdas 2018 diperkirakan 4 dari 10 orang di Indonesia menyandang
hipertensi (34,1%). Hipertensi dikenal sebagai "silent killer" karena sering muncul tanpa
gejala dan keluhan yang berarti namun dapat mengakibatkan munculnya komplikasi
bahkan kematian. Hal ini disebabkan karena tidak terdeteksi sejak dini yang berdampak
pada lambatnya penanganan. Oleh karena itu deteksi dini menjadi salah satu strategi
penting dalam pencegahan dan penanggulangan PTM di Indonesia yang dituangkan
dalam target Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Dalam rangka meningkatkan
kesadaran keikutsertaan masyarakat untuk melakukan deteksi dini, maka pada peringatan
Hari Hipertensi Sedunia tahun 2022 yang diperingati pada tanggal 17 Mei, akan
diselenggarakan kampanye kesehatan berupa penyebarluasan informasi dan edukasi
tentang Hipertensi dan PTM lainnya serta penguatan kegiatan Gerakan Deteksi Dini
secara masif dan serentak di seluruh Indonesia.
Gerakan deteksi dini PTM dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat capaian
indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota yang
ditargetkan pada tahun 2022 mencapai sekitar 90 juta orang. Gerakan ini meliputi
pemeriksaan antropometri, pengukuran tekanan darah, gula darah, pemeriksaan IVA dan
Sadanis serta pemeriksaan tajam penglihatan dan tajam pendengaran serta penyakit paru
obstruktif kronik. Diharapkan Peringatan Hari Hipertensi Sedunia (HHS) tahun 2022
merupakan momentum bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam melakukan pencegahan terjadinya Hipertensi dan PTM lainnya serta memberikan
edukasi tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan dan pencegahan terjadinya
komplikasi. Upaya tersebut memerlukan kerja sama dan koordinasi serta dukungan lintas
program dan lintas sektor secara masif dan terintegrasi.
Pentingnya deteksi dini dalam upaya P2PTM diwujudkan menjadi salah satu target
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan yang perlu dicapai, tentu juga diiringi dengan
dukungan penguatan promosi kesehatan dan tatalaksana kasus. Program deteksi dini
memiliki sasaran usia 15 tahun ke atas artinya semua penduduk Indonesia usia 15 tahun
keatas wajib mendapatkan deteksi dini minimal 1 kali setahun. Tetapi hal ini belum
berjalan optimal selain karena jumlah sasaran yang sangat besar yang artinya
membutuhkan sumber daya yang juga memadai untuk pencapaian target oleh sebab itu
perlu strategi yang tepat untuk mampu menyasar semua target. Untuk mendukung
pencapaian tersebut Kementerian Kesehatan akan melakukan Bulan Gerakan Deteksi
Dini Bersama sebagai salah satu upaya percepatan deteksi dini. Gerakan deteksi dini ini
dimulai pada bulan Mei dimana gerakan ini sekaligus memperingati Hari Hipertensi
Sedunia 2022 yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 17 Mei.

B. TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan, keikutsertaan kemampuan masyarakat untuk mencegah
faktor risiko dan mengendalikan Hipertensi dan PTM lainnya
2. Menguatkan kolaborasi terintegrasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam
melaksanakan pencegahan dan pengendalian Hipertensi dan PTM lainnya
3. Meningkatkan upaya penggerakan deteksi dini faktor risiko dan penyakit Hipertensi
serta PTM lainnya.
4. Akselerasi cakupan deteksi dini faktor risiko PTM
5. Meningkatkan capaian pelayanan kesehatan usia produktif dan lansia

C. SASARAN
1. Penduduk usia 15-59 tahun yang belum terpapar deteksi dini faktor resiko PTM
2. ASN dan Pegawai Perusahaan Swasta
3. Perempuan usia 30-50 tahun, sudah menikah/ pernah berhubungan seksual (Deteksi
Dini Kanker Leher Rahim)
D. TAHAPAN KEGIATAN
1. Pengisian NIK dan data peserta
2. Wawancara Faktor Resiko PTM, Wawancara riwayat penyakit PTM (diri sendiri dan
keluarga), Wawancara dengan instrumen PUMA
3. Pemeriksaan Tekanan Darah dan Gula Darah, Pengukuran antropometri
(TB,BB,obesitas), pemeriksaan tajam penglihatan dan pendengaran, pemeriksaan iva
sadanis
4. Identifikasi faktor resiko PTM dan kasus PTM, Tindak lanjut dini /Rujuk jika
ditemukan kasus PTM (Jika Pelaksanaan di UKBM), Tatalaksana Kasus Jika
Pelaksanaan di Fasyankes (FKTP atau FKRTL)
5. Pengisian hasil layanan (Pencatatan dan Pelaporan) di aplikasi SIPTM & ASIK

E. LOKASI
Kegiatan deteksi dini factor resiko PTM dilaksanakan di seluruh wilayah
kabupaten Purbalingga, yang meliputi posbindu, Posbindu Remaja, Posyandu (ibu bayi
balita), Puskesmas (pengunjung dan pendamping pasien), Peserta dan pendamping
vaksinasi, Kantor-kantor/ Bank Pemerintah, Perusahaan Swasta/Bank Swasta, Pos UKK,
Kegiatan kemasyarakatan (pengajian, pertemuan tingkat RT,RW,Desa, senam, dll)

F. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan deteksi dini faktor resiko PTM dilaksanakan pada Bulan Deteksi Dini (17
Mei – 17 Juni 2022)

G. PEMBIAYAAN
Sumber pembiayaan untuk mendukung Gerakan Deteksi Dini ini dapat
memanfaatkan dana APBD, Dekon, DAK, BOK, serta dana lain sesuai dengan ketentuan
yang berlaku

H. PELAKSANAAN
Kegiatan Deteksi Dini Faktor Resiko PTM di wilayah Puskesmas rembang
dilaksanakan di 12 lokasi yaitu desa Karangbawang,Bodas,Wanogar Kulon, Tanalum,
Wlahar, Wanogara Wetan,Makam, Sumampir, Gunung Wuled, Panusupan, Losari, dan
Bantar barang. Adapun hasil kegiatan Deteksi ini Faktor Resiko PTM adalah sebagai
berikut :
Rincian Jumlah (orang)
Jml yg diperiksa 646 Orang
Usia 15-59 th 601
Usia > 59 th 45
Laki-laki 36
Perempuan 610
Riwayat PTM pada diri sendiri 34
Riwayat PTM pada keluarga 45
Merokok 36
Kurang aktifitas fisik 465
Diet tidak seimbang 540
Konsumsi alkohol -
Tekanan darah tinggi 16
Obesitas 10
Lingkar perut lebih 5
Gula Darah Sewaktu tinggi 11
SRQ >6 -

I. KESIMPULAN
Kegiatan deteksi dini faktor resiko PTM di wilayah puskesmas Rembang sudah
berjalan baik dan lancar. Peserta deteksi dini faktor resiko PTM diikuti oleh 646 orang,
dengan sebagian besar peserta berusia 15 – 59 Tahun. Menurut hasil wawancara, riwayat
PTM lebih besar dimiliki oleh factor keluarga.dan faktor resiko PTM terbanyak yaitu
hipertensi Menurut hasil pemeriksaan, kasus terbanyak yaitu 16 Orang,pada 646 orang.

Mengetahui
Sub Koordinator P2PTM & Keswa Kepala Puskesmas Rembang
Dinas Kesehatan Kabupaten Kabupaten Purbalingga
PurbalinggM.Kes
NIP. 19700415 199402 1 002
Dr.Dika Satya Negara Negara
NIP.19860816 201412 1 002
J. LAMPIRAN
1. REKAP HASIL KEGIATAN DD FR PTM
2. FOTO-FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai