Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGLI


UPT PUSKESMAS SUSUT II
Jl. Nakula, Banjar Dinas Sulahan, Kode Pos 80661.
Telepon (0366) 5501071
Email: kesmassusut2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN INOVASI “JEMPOL PETILAR”


PTM

I. PENDAHULUAN

Faktor risiko penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi merokok, konsumsi minuman
beralkohol, , pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stress, hipertensi,
hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang
ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayana kesehatan
dasar. Kelompok PTM Utama adalah diabetes mellitus (DM ) , kanker, penyakit jantung
dan pembuluh darah ( PJPD ) ,penyakit paru obstruktif kronis ( PPOK ) dan gangguan
akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

II. LATAR BELAKANG


Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di mana
sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010).
Menurut WHO , kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di perkirakan akan terus
meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara menengah
dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat
penyakit tidak menular. Dalam jumlah total, pada tahun 2030 di prediksi akan ada 52 juta
jiwa kematian per tahun karena penyakit tidak menular, naik 9 juta jiwa dari 38juta jiwa
pada saat ini.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda
klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak
mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan
Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus diabetes melitus dan 63,2%
dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis. Keadaan ini mengakibatkan penanganan
menjadi sulit, terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini. Dalam kurun waktu
tahun 1995 -2007, kematian akibat PTM mengalami peningkatan dari 41,7% menjadi
59,5%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit Stroke 12,1
per 1000, Penyakit Jantung Koroner 1,5%, Gagal Jantung 0,3%, Diabetes Melitus 6,9%,
Gagal Ginjal 0,2%, Kanker 1,4 per 1000, Penyakit Paru Kronik Obstruktif 3,7% dan
Cidera 8,2%.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet
yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan
mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
pengobatan PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar
tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi
faktor risiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang
mempunyai faktor risiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian
bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan
kualitas hidup. Pengendalian penyakit PTM dengan melakukan skrining/deteksi dini
minimal 1 kali dalam setahun. Adapun skrining/deteksi dini yang dimaksud adalah
melakukan pengukuran tekanan darah, penimbangan berat badan, pengecekan kadar gula
darah, kolesterol dan kebiasaan merokok serta pola konsumsi diet gizi seimbang.
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Susut II selama tahun 2021 kesadaran
masyarakat untuk melakukan skrining/deteksi dini masih rendah terutama masyarakat usia
produktif. Terlihat dari hasil capaian program PTM di tahun 2021 yang masih rendah,
yaitu :
1. Jumlah penduduk yang melakukan skrining/deteksi dini 7900 orang yaitu
59,2%
2. Estimasi penduduk yang mengalami hipertensi 5371 orang dan yang melakukan
pemeriksaan hanya 395 ( 7%) orang.
3. Jumlah penderita Diabetes militus 316 orang dan yang memeriksakan diri
secara rutin hanya 194 (58.2%) orang.

Sesuai dengan Permenkes no 43 tahun 2016 tentang standar pelayanan minimal


bidang kesehatan yang terdiri dari 12 poin/indicator dan 3 diantaranya termasuk ke dalam
penyakit tidak menular, yaitu
1. Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar;
2. Setiap penderita hipertensi (HT) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
3. Setiap penderita Diabetes Melitus (DM) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar;

Pada tahun 2021 capaian untuk kegiatan PUSKEL (Puskemas Keliling) tercapai
8,3% hal ini dikarenakan kurangnya partisipasi masyarakat saat pelaksanaan Puskel dan
terjadinya Pandemi Covid-19 di tahun 2021. Selain itu Capaian KBKP BPJS indikator
angka kontak Puskesmas Susut II hanya 116/mil dari target 150/mil, hal ini dikarenakan
tidak semua kegiatan menginput P-care BPJS dan rendahnya penginputan kunjungan sehat
P-care BPJS.
Untuk itu UPT Puskesmas susut II berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk melakukan skrining/deteksi dini kesehatan terutama penyakit tidak menular dengan
berinovasi mengadakan kegiatan “JEMPOL PETILAR”. Kegiatan ini di maksudkan untuk
meningkatkan jumlah sasaran yang melakukan skrining/deteksi dini di wilayah kerja UPT
Puskesmas Susut II dengan diberikannya pengobatan langsung melalui Puskel dan
meningkatkan penginputan P-care BPJS sehingga kasus penyakit tidak menular dapat
ditangani secara dini ataupun dapat dicegah. Kegiatan ini akan dilakukan saat kegiatan
upacara agama di pura di wilayah kerja UPT Puskesmas Susut II. Untuk masyarakat yang
berhalangan hadir pada saat kegiatan “JEMPOL PETILAR” di wilayahnya dapat
melakukan skrining kunjungan sehat di UPT Puskesmas Susut II.
Kegiatan ini dilakukan saat upacara keagamaan karena sebagian besar masyarakat
sasaran akan hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini bernama “JEBOL PETILAR “
(Jemput Bola Penyakit Tidak Menular)
Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan pelaksanaan PUSKEL ( Puskesmas Keliling)
dengan harapan masyarakat lebih antusias karena saat pemeriksaan dan bila ada keluhan
langsung mendapatkan pengobatan.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum :
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM melalui
skrining/deteksi dini PTM di masyarakat dan meningkatkan capaian P-care BPJS
Puskesmas Susut II
2. Tujuan khusus :
a. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM
b. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut dini
d. Membudayakan gaya hidup sehat (berperilaku CERDIK)
e. Meningkatkan capaian P-care BPJS
f. Meningkatkan capaian kegiatan Puskel

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan pokok : Melakukan skrining/deteksi dini pada masyarakat yang
berusia 15-59 tahun
2. Rincian kegiatan :
1) Registrasi dan pedaftaran P-care BPJS
2) Pengukuran tekanan darah, berat badan dan pemeriksaan
Lab sederhana (gula darah, kolesterol dan asam urat).
3) Konseling dan penyuluhan serta rujukan bila ditemukan
kasus PTM
4) Melakukan pengobatan pada masyarakat yang mengalami
keluahan.
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Sasaran Umum Rincian Kegiatan Sasaran Cara Peran Lintas Peran
Khusus Pelaksanaan Program Lintas
Kegiatan Sektor
1 Registrasi dan Masyarakat di Persiapan form registrasi kunjungan Penduduk usia Wawancara Paramedis Kadus
pendaftaran P-care wilayah kerja UPT 15-59 tahun identitas
BPJS Puskesmas Susut II peserta
2 Pelaksanaan Masyarakat di Pemeriksaan Tekana Darah Penduduk usia Sesuai SOP Dokter Kadus
Pemeriksaan wilayah kerja UPT Pengukuran Berat Badan 15-59 tahun Perawat/Bidan
Puskesmas Susut II dan pemeriksaan lab sederhana Tenaga
(pengecekan gula darah, kolesterol Laboratorium
dan asam urat)
3. Konseling dan Masyarakat di Memberikan konseling sesuai Penduduk usia Tatap muka Dokter/tenaga Kadus
penyuluhan serta wilayah kerja UPT dengan hasil pemeriksaan pada 15-59 tahun dan diskusi Gizi/Tenaga
rujukan bila Puskesmas Susut II masing-masing klien terbuka Promkes
ditemukan kasus
PTM
4. Melakukan Masyarakat di Melakukan Pengobatan sesuai Penduduk usia Pelaksanaan Dokter/ Para Kadus
pengobatan pada wilayah kerja UPT dengan keluhan dan hasil 15-59 tahun Pengobatan Medis
masyarakat yang Puskesmas Susut II pemeriksaan pasien/masyarakat
mengalami keluahan
VI. SASARAN
Masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia 15-59 tahun yang memiliki atau tidak
memiliki faktor risiko

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal kegiatan direncanakan setiap bulan namun untuk pelaksanaanya menyesuaikan dengan
kegiatan adat di masyarakat se-wilayah kerja Puskesmas Susut II
No Kegiatan Pokok Sasaran Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pelaksanaan “JEMPOL Masyarakata usia 15- X X X X X X X X X X X X


PETILAR” 59tahun

2. Laporan hasil kegiatan Pemegang program X X X X X X X X X X X X

P2PTM
3 Monitorin dan evaluasi Kepala Puskesmas X

VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dan pelaporan kegiatan “JEMPOL PETILAR” PTM kegiatannya dilaksanakan setiap
akhir bulan apabila ada kegiatan.

dd

IX PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan “JEMPOL PETILAR” dilakukan secara manual
yang selanjutnya menjadi laporan hasil skrining program P2PTM secara manual dan/atau
menggunakan sistem informasi P2PTM oleh Petugas Puskesmas.

X. TATA NILAI BUDAYA PUSKESMAS SUSUT II


Tertib : Administrasi, Budaya Kerja
Tepat : Waktu
Terampil : Tindakan/pelayanan
Tulus : Tidak Mengeluh
Terjangkau : Akses untuk berobat

Mengetahui Sulahan, 18 Januari 2022


Kepala UPT Puskesmas Susut II Petugas

drg. I Gst Gd Ngurah Kursista, MPH Ni Made Darmasari, A.Md.Keb


NIP.19661122 200212 1 002 NIP. 19890208 201503 2 007

Anda mungkin juga menyukai