Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LABUAPI
Jalan TGH. Lopan, Gg. Permas, Dusun Labuapi, Desa Labuapi, Kecamatan labuapi
Tlpn./HP. 087 884 274 434 Kode Pos : 83361
E-mail: pkmlabuapi.ok@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


POSBINDU PTM

1. Pendahuluan
Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian pada
tahun 2005 (WHO), dan 80% kematian tersebut terjadi di negara- negara yang berpendapatan
rendah dan menengah akibat penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (30%), penyakit pernafasan
kronik dan penyakit kronik lainnya (16%), Kanker (13%), cedera (9%) dan Diabetes melitus
(2%). PTM seperti Kardiovaskuler, Stroke, Kanker, Diabetes melitus, penyakit Paru Kronik
Obstruktif dan Cedera terutama di negara berkembang, telah mengalami peningkatan kejadian
dengan cepat yang berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2007) menunjukkan penyebab kematian telah
terjadi pergeseran dari penyakit menular ke Penyakit Tidak Menular. Berdasarkan riset tersebut,
penyebab kematian terbesar untuk umur> 5 tahun adalah Stroke, baik di perkotaan maupun di
pedesaan. Penyakit menular menyumbang 28,1% kematian sedangkan Penyakit Tidak Menular
sebagai penyumbang terbesar penyebab kematian terbesar (59,5%). Faktor risiko PTM antara lain
kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol,
obesitas, Hyperglikemia, Hipertensi, hiperkolesterol, dan perilaku yang berkaitan dengan
kecelakaan dan cedera, misalnya perilaku berlalu lintas yang tidak benar. Upaya pencegahan dan
penanggulangan PTM akan menjadi lebih efektif dan efisien jika faktor risiko tersebut dapat
dikendalikan.
Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor
resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan. Strategi pengendalian
Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran
serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam
pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali pengetahuan untuk melakukan deteksi dini,
monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan
Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan
wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor
resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secar terpadu, rutin, dan priodik. Wujud dari
usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan masyarakat adalah
dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar,
sehingga masyarakat yang berumur 15 tahun keatas bisa mendeteksi penyakit tidak menular sejak
dini.
Kegiatan ini berkaitan dengan visi dan misi puskesmas galang yaitu visi ialah menjadi
puskesmas dengan pelayanan prima menuju puskesmas galang yang sehat dengan misinya
meningkatkan sarana dan prasarana demi pelayanan kesehatan yang bermutu, mempromosikan
pola hidup bersih dan sehat pada seluruh lapisan masyarkat, serta memelihara dan meningkatkan
kerja sama lintas sektoral,lintas program, masyarakat dalam upaya melaksanakan program
kesehatan. Pelayanan terpadu penyakit tidak menular di puskesmas galang harus memiliki
pembuktian yaitu dari hasil kegiatan pelayanan terpadu penyakit tidak menular ( PTM ).
Dengan demikian, posbindu PTM sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapat
membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor resiko penyakit tidak menular
baik pada dirinya sendiri, keluarganya, maupun orang-orang yang ada di lingkungannya.

2. Latar Belakang
Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai bagian dari Program Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan pada Restra Kemenkes 2010- 2014.Salah satu misi dari Kemenkes yang
tertulis dalam Rencana Strategis Restra Kemenkes 2010-2014 adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat
madani.Dimana prioritas pembangunan kesehatan yang ketiga adalah pengendalian penyakit
menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan.
Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%)
dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru
terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat penyakit
tidak menular dimasa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian)
dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku
manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang.
Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah berada di
stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan yang ada pada
dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular terus
meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak Menular dapat dicegah dengan
mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak sehat, aktivitas fisik, konsumsi
sayur dan buah-buahan yang seimbangseta konsumsi minuman beralkohol. Pengendalian faktor
resiko Penyakit Tidak Menular merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko
bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi
normal atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang sudah
menyandang Penyakit Tidak Menular.

3. Tujuan :
A. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko
Penyakit Tidak Menular.
B. Tujuan Khusus
1) Mencegah faktor resiko penyakit menular sedini mungkin

2) Menemukan sedini mungkin faktor resiko penyakit tidak menular

3) Meningkatnya aksi nyata dari berbagai komponen di masyarakat dalam pembudayaan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terkait perilaku tidak merokok, aktivitas fisik,
dan peningkatan konsumsi sayur dan buah dalam upaya pengendalian Penyakit tidak
Menular.
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok:
1) Pemeriksaan Tekanan Darah
2) Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan
3) Pengukuran Lingkar perut
4) Pemeriksaan Gula darah dan Cholesterol
Rincian Kegiatan
1) Deteksi Hipertensi dengan memeriksa Tekanan Darah
2) Deteksi kemungkinan kekurangan Gizi dan Obesitas dengan memeriksa Tinggi Badan dan
Berat Badan.
3) Deteksi kemungkinan Diabetes Millitus dengan Cek Gula Darah
4) Deteksi dini kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim pada pengungjung wanita 30 – 59
tahun.
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan Posbindu PTM dilakukan dengan cara screening pada pasien yang berobat ke poli
umum laki-laki maupun perempuan yang usia diatas ≥ 15 tahun yang memiliki atau tidak
memiliki faktor risiko. Pemeriksaan Posbindu PTM juga dilakukan di tempat posyandu atau Desa.

6. Sasaran
Masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia ≥ 15 tahun yang memiliki atau tidak
memiliki faktor risiko.
7. Jadwal Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan:
NO. Kegiatan Bulan
POSBINDU PTM Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pelaksanaan v v v V V v v v v V v v
POSBINDU
2. Monitoring
Pelaksanaan v v
POSBINDU

Tempat Pelaksanaan:
Screning Posbindu PTM dilakukan di Desa atau Posyandu.
8. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Pelaporan kegiatan program pelaksanaan POSBINDU PTM dilakukan setiap akhir bulan.
Pelaporan menggunakan aplikasi SIPTM. Hasil kegiatan di evaluasi setelah melakukan
pelaporan ke pusat pada bulan tersebut.
9. Sumber dana
Kegiatan ini bersumber dana dari DAK Non Fisik BOK Ta. 2022

Labuapi,

Pemimpin UPT BLUD Puskesmas Labuapi

( Rohayati, S.Si )
NIP. 19690310 1988032 004

Anda mungkin juga menyukai