Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BIONTONG
DESA BINUNI KEC. BOLANGITANG TIMUR
EMAIL: puskesmasbiontong@gmail.com Kode Pos: 95764

KERANGKA ACUAN POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR


( POSBINDU PTM )

A. LATAR BELAKANG
Saat ini Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian di seluruh dunia, dimana sekitar 29
juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan
kematian akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15%
(44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul
akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama
pada negara-negara berkembang. Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala
dan tidak menunjukkan tanda-tanda klinis secara khusus, sehingga datang sudah
terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi
kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukkan
bahwa 69,6% dari kasus Diabetes Melitus dan 63,2% dari kasus Hipertensi masih belum
terdiagnosis. Keadaan ini mengakibatkan penanganan penanganan menjadi lebih sulit
terjadi komplikasi, bahkan berakibat kematian lebih dini.
Dalam kurun waktu tahun 1995 – 2007, kematian akibat PTM mengalami
peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Rriset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan prevalensi penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit Jantung Koroner
1,5%, Gagal Jantung 0,3%, Diabetes Melitus 6,9%, Gagal Ginjal 0,2%,
Kanker 1,4 per 1000, Penyakit Paru Obstruktif 3,7%, dan Cedera 8,2%. PTM dapat
dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, yaitu merokok, diet yang tidak sehat,
kurang aktifitas fisik, dan konsumsi minuman alkohol. Mencegah dan mengendalikan
faktor resiko PTM relatif lebih murah bila dibandngkan dengan biaya pengobatan PTM.
Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi
faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor
resiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang
mempunyai faktor resiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian
bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan, dan kematian dini serta
meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut
berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan
keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM, serta tindak
lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM. Posbindu
PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara rutin, terpadu,
dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan dapat meningkatkan sifat mawas diri
masyarakat terhadap faktor resiko PTM sehingga peningkatan kasus PTM dapat dicegah.
Sikap mawas diri ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih
sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakit melainkan
juga pada saat keadaan sehat. Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM diperlukan suatu
pedoman yang dapat menjadi panduan bagi penyelenggaraaan kegiatan bagi para pemangku
kepentingan serta pelaksana di lapangan.

B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran serta
masyarakat secara terpadu, rutin, dan periodik.
2. Tujuan Khusus
a.Terlaksananya deteksi dini faktor resiko PTM
b.Terlaksananya monitoring faktor resiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut dini

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok : Posbindu PTM
2. Rincian Kegiatan :
a.Pendaftaran (Langkah 1)
Registrasi, pemberian nomor kode/urut yang sama serta pencatatan ke Buku
Pencatatan
b.Wawancara (Langkah 2)
Melakukan wawancara
c. Pengukuran (Langkah 3)
1) Deteksi Hipertensi dengan melakukan pengukuran tekanan darah
2) Deteksi kemungkinan Kekurangan Gizi dan Obesitas dengan
melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut.
d.Pemeriksaan (Langkah 4)
Deteksi kemungkinan Diabetes Melitus dengan melakukan pemeriksaan Gula
Darah
e.Konseling (Langkah 5)
Melakukan konseling, edukasi, dan tindak lanjut.

D. CARA PELAKSANAAN
Pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan dengan metode temu muka

E. SASARAN
1. Masyarakat baik laki - laki atau perempuan usia >15tahun yang tidak memiliki faktor
resiko PTM (Populasi Sehat)
2. Masyarakat baik laki - laki atau perempuan usia >15tahun yang memiliki faktor resiko
PTM
F. Masyarakat baik laki - laki atau perempuan usia >15tahun yang memiliki faktor resiko
PTM (Populasi PTM)

G. WAKTU DAN TEMPAT


1. Waktu

LOKASI JA FE MA AP M JU JU AG SEP OK NO DE
N B R R EI N L ST T T V S
Biontong II 4 1 1 5 3 1 1 2 1 4 1 1
Biontong I 5 2 2 6 4 2 2 3 2 5 2 2
Lipubogu 6 3 3 7 5 3 3 4 3 6 3 3
Biontong 7 4 4 8 6 4 5 5 4 7 4 4
Induk
Binuni 8 5 5 9 7 5 6 6 6 8 5 6
Binjeita I 9 6 6 10 8 7 7 7 7 9 6 7
Binjeita 11 8 8 12 10 8 8 9 8 11 8 8
Induk
2. Tempat
a. Balai Desa Biontong II
b. Balai Desa Biontong I
c. Balai desa Lipubogu
d. Balai Desa Biontong Induk
e. Balai Desa Binuni
f. Balai Desa Binjeita I
g. Balai desa Binjeita Induk

H. SUMBER DANA
Sumber dana pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM berasal dari Dana BOK

I. EVALUASI DAN PELAPORAN


Penyelenggaraan Posbindu PTM meliputi kegiatan wawancara, pengukuran,
pemeriksaan, dan tindak lanjut. Wawancara dilakukan untuk menelusuri faktor resiko
perilaku seperti merokok, minum alkohol, konsumsi sayur dan buah, aktifitas fisik, dan stress.
Pengukuran meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT),
lingkar perut dan tekanan darah. Pemeriksaan faktor resiko PTM meliputi gula darah
sewaktu, kolesterol total, asam urat, pemeriksaan klinik payudara, arus puncak ekspirasi, lesi
pra kanker (IVA), kadar alkohol dalam darah, tes amfetamin urin. Berdasarkan hasil
wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan secara
terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dengan cara
mengendalikan faktor resiko PTM melalui penyuluhan atau dialog interaktif secara massal
dan atau konseling faktor resiko PTM secara terintegrasi pada individu dengan faktor resiko
PTM sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk rujukan sistematis dalam sistem
pelayanan kesehatan paripurna. Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan
berkelanjutan (Continuum of Care) dari masyarakat ke fasilitas kesehatan dasar termasuk
rujuk balik ke masyarakat untuk pemantauannya. Kegiatan Posbindu PTM dalam situasi dan
kondisi tertentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. Pelaksanaan
posbindu PTM secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
Proses Kegiatan Posbindu PTM
1. Pendaftaran
Pemberian nomor urut yang sama serta pencatatan ulang hasil pengisian Buku
Monitoring Faktor Resiko PTM ke Buku Pencatatan oleh Petugas Pelaksana Posbindu
PTM
2. Wawancara oleh petugas pelaksana Posbindu PTM
3. Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah
4. Pemeriksaan gula darah
5. Konseling atau Edukasi serta tindak lanjut lainnya.
Sebelum dan setelah kegiatan posbindu PTM dapat dilaksanakan kegiatan bersama
seperti senam bersama, penyuluhan kesehatan, upaya berhenti merokok, gizi seimbang,
dll.

Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Posbindu PTM dilakukan secara manual dan
atau menggunakan sistem informasi manajemen PTM oleh Petugas Pelaksana Posbindu PTM
maupun oleh petugas puskesmas. Petugas puskesmas mengambil data hasil pencatatan
Posbindu PTM atau menerima hasil pencatatan dari petugas pelaksana Posbindu PTM. Hasil
pencatatan ini dianalisis untuk digunakan dalam pembinaan sekaligus melaporkan ke instansi
terkait secara berjenjang. Hasil pancatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM merupakan
sumber data yang penting untuk pemantauan dan penilaian perkembangan kegiatan Posbindu
PTM. Laporan hasil kegiatan bulanan/triwulan/tahunan yang berisi laporan tingkat
perkembangan. Posbindu PTM, proporsi faktor resiko PTM, cakupan kegiatan Posbindu PTM
di tingkat puskesmas, Kab/Kota, provinsi, dan nasional. Melalui kegiatan surveilans faktor
resiko PTM berbasis Posbindu PTM dilakukan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap faktor resiko PTM secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan, dan penyebaran informasi epidemiologi kepada peserta, penyelenggara program
PTM, maupun pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan Posbindu PTM untuk
dilakukan intervensi dalam rangka pengembangan kegiatan, pencegahan, dan pengendalian
faktor resiko PTM. (Referensi : Kemenkes RI, Dir. Pengendalian PTM,2014, Pedoman
Umum Posbindu PTM.)

Anda mungkin juga menyukai