Anda di halaman 1dari 53

BAB V

ANALISIS MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan
program kesehatan diperlukan proses perencanaan yang akan
menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh (komprehensif dan
holistik). Masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada
masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua
faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan,
perilaku, kependudukan, dan pelayan kesehatan). Menurut
definisi, masalah adalah terdapatnya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan.

CAKUPAN
NO NAMA NAMA PROGRAM
(%)
KESEHATAN Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
1 48.9
IBU ditangani
Persentase Remaja putri di sekolah
2 GIZI 40
usia 12-18 tahun mendapatkan TTD
Pembinaan PHBS di tatanan Institusi
Kesehatan (Puskesmas dan jaringanya
3 PROMKES 68.9
: Puskesmas Pembantu, Polindes,
Poskesdes. dll).
Presentase Inspeksi Kesehatan
KESEHATAN
4 lingkungan terhadap sarana air bersih, 37.9
LINGKUNGAN
pasar sehat , TFU dan TPM
Pencegahan DBD dengan
P3 PENYAKIT
5 penghitungan Angka Bebas Jentik 80.3
MENULAR
(ABJ) Cakupan Angka Bebas Jentik
P3 PENYAKIT Cakupan Desa/Kelurahan yang
6 TIDAK melaksanakan Pos Pembinaan 70
MENULAR Terpadu (Posbindu) PTM
SURVEILANS
Cakupan pelayanan imunisasi ibu
7 DAN 35.5
hamil TT2+
IMUNISASI
Cakupan Pembinaan Upaya
0
Kesehatan Tradisional
KESESHATAN Cakupan Penyehat Tradisional
8 0
TRADISIONAL Terdaftar/Berizin
Cakupan Pembinaan Kelompok Taman
0
Obat dan Keluarga (TOGA)

76
KESEHATAN Cakupan lansia yang mendapatkan
9 62
LANSIA skrining kesehatan sesuai standar
KESEHATAN Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi
10 62.3
GIGI di Masyaakat
Cakupan rawat jalan peserta JKN 12
RAWAT INAP Cakupan kelengkapan pengisian
12
(DTP) Rekam Medis pada pasien kunjungan 30
rawat jalan di Puskesmas
Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV
56
pada semua kasus
Cakupan Keluarga dengan TBC yang
mencapai (KM III dan IV) setelah 59
PELAYANAN
13 minimal 4 kali kunjungan rumah .
PERKESMAS
Cakupan masyarakat/Desa mendapat
0
Askep Komunitas
Persentase kunjungan pasien ke
60
Sentra keperawatan aktif

B. Prioritas Masalah
Puskesmas Cibiru Hilir menentukan prioritas masalah kesehatan
yang dihadapi dengan memperhatikan masalah-masalah kesehatan
yang telah diidentifikasi. Tidak semua masalah tersebut dapat
dipecahkan sekaligus direncanakan pemecahannya karena
keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga, dan teknologi.
Untuk itu maka harus dipilih masalah mana yang “feasible” untuk
dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau
menetapkan prioritas. Penentuan prioritas masalah dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
 Tingkat urgensinya (U), yakni apakah masalah tersebut penting
untuk segera diatasi;
 Keseriusannya (S), yakni apakah masalah tersebut cukup parah;
 Potensi perkembangannya (G), yakni apakah masalah tersebut
akan segera menjadi besar dan/atau menjalar;
 Kemudahan mengatasinya (F), yakni apakah masalah tersebut
mudah diatasi mengacu kepada kemampuan Puskesmas.

1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan

77
Tabel 5.9
Prioritas Masalah Promosi Kesehatan
% NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA TOTA
. H IU IS IG IF S
N L
1. Tidak
adanya
data - 4 5 5 5 19 2
Keluarga
Sehat

2. Masih
terdapat
5 4 5 5 19 2
posyandu
madya

3. Belum
ada
5 5 5 5 20 1
posyandu
remaja

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa yang menjadi


prioritas masalah dalam program Promosi Kesehatan adalah
semua masalah yang ada yaitu belum adanya data keluarga
sehat, masih terdapat posyandu madya, dan belum adanya
posyandu remaja.

b. Kesehatan Lingkungan
Tabel 5.10
Prioritas Masalah Kesehatan Lingkungan
% NILA NILAI
NO NILA NILA NILA PRIORITA
MASALAH CAKUPA IF TOTA
. IU IS IG S
N L

1. Tidak
dilakukanny
a kegiatan - 4 5 4 5 18 2
klinik
sanitasi

2. Tidak
- 4 5 4 5 18 2
dilakukanny

78
% NILA NILAI
NO NILA NILA NILA PRIORITA
MASALAH CAKUPA IF TOTA
. IU IS IG S
N L

a
pengawasa
n SPAL

3. Tidak
dilakukanny
a
pengawasa
- 4 5 4 5 18 2
n Tempat
Pengelolaan
Makanan
(TPM)

4. Tidak
dilakukanny
a - 4 4 4 4 16 3
pengawasa
n industri

5. Belum ada
Desa SBS - 5 5 5 5 20 1

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa yang menjadi


prioritas masalah dalam program Kesehatan Lingkungan
adalah belum ada Desa SBS, tidak dilakukannya kegiatan klinik
sanitasi, tidak dilakukannya pengawasan SPAL, tidak
dilakukannya kegiatan pengawasan tempat pengelolaan
sampah (TPM), tidak dilakukannya kegiatan pegawasan
industri.

c. Kesehatan Ibu dan Anak


Tabel 5.11
Priotritas Masalah Kesehatan Ibu dan Anak
% NILA NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA IF TOTA
. H IU IS IG S
N L

79
1. Kematian
bayi
0 5 5 5 5 20 1
karena
IUFD

2. Jumlah
kelas ibu
belum 32,4% 5 5 5 4 19 2
mencapai
target

3. Masih
terdapat
0 5 5 5 4 19 2
ibu hamil
KEK

Masalah yang muncul pada program Kesehatan Ibu dan


Anak adalah ditemukannya angka kematian bayi sebanyak satu
orang, jumlah kelas ibu hamil belum mencapai target, dan
masih terdapat ibu hamil yg KEK.

d. Gizi
Tabel 5.12
Prioritas Masalah Gizi
% NILA NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA IF TOTA
. H IU IS IG S
N L

1. Bayi kurus 1,2% 5 5 4 4 18 2

2. Bayi
2,6% 5 5 4 4 18 2
gemuk

3. Bayi
6,2% 5 5 4 4 18 2
pendek

4. Kurangnya 5 5 5 5 20 1
gerakan
masyaraka
t tentang
ASI
Eksklusif
di Desa
Cibiru

80
% NILA NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA IF TOTA
. H IU IS IG S
N L

Wetan

Berdasarkan tabel prioritas masalah diatas, dapat diketahui


bahwa yang dijadikan prioritas masalah di program gizi adalah
kurangnya gerakan masyarakat tentang Asi Eksklusif dan
menurut hasil BPB, masih terdapat bayi kurus, bayi gemuk, dan
bayi pendek.

e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Tabel 5.13
Prioritas Masalah Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
% NILA NILAI
NO NILA NILA NILA PRIORITA
MASALAH CAKUPA IF TOTA
. IU IG IS S
N L
1. Penemuan dan
pencatatan
pasien DBD 5 5 5 5 20 1
rendah

2. Masyarakat
banyak yang
tidak 5 5 5 3 18 3
melakukan
PSN

3. Cakupan
jumlah
penderita DM
dan hipertensi 5 5 5 4 19 2
yang ditangani
masih rendah

Dilihat dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang dipilih


untuk menjadi prioritas masalah di program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit adalah penemuan dan pencatatan
pasien DBD rendah, masyarakat banyak yang tidak melakukan

81
PSN, dan cakupan jumlah penderita DM dan hipertensi yang
ditangani masih rendah.

f. Keperawatan Kesehatan Masyarakat


Tabel 5.14
Prioritas Masalah Keperawatan Kesehatan Masyarakat
% NILA NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA IF TOTA
. H IU IS IG S
N L
1. Cakupan
keluarga
rawan
yang 53,85% 5 5 5 5 20 1
dibina
rendah

Berdasarkan tabel diatas, yang dipilih menjadi prioritas


masalah program Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah
cakupan keluarga rawan yang dibina.

82
2. UKM Pengembangan
Tabel 5.15
Prioritas Masalah Program-Program UKM Pengembangan
% NILA NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA IF TOTA
. H IU IS IG S
N L
Kesehatan Kerja
.1. Belum
adanya
upaya
kesehatan - 5 5 5 5 20 1
kerja

Kesehatan Lansia
2. Cakupan
pelayanan
kesehatan 15,19% 5 5 5 5 20 1
lansia
rendah

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa masing-masing program


UKM Pengembangan hanya memiliki satu masalah sehingga
semua masalah yang muncul dijadikan sebagai prioritas di masing-
masing programnya.

3. Administrasi Manajemen
Tabel 5.16
Prioritas Masalah Administrasi Manajemen Puskesmas Cibiru Hilir
% NILA NILAI
NO NILA NILA NILA PRIORITA
MASALAH CAKUPA IF TOTA
. IU IS IG S
N L
1. Alat-alat
kesehatan
Ada 5 5 5 3 18 2
belum
lengkap
2. Ketenagaan
masih Ada 5 5 5 3 18 2
belum

83
% NILA NILAI
NO NILA NILA NILA PRIORITA
MASALAH CAKUPA IF TOTA
. IU IS IG S
N L
lengkap
3. Pencatatan
dan
pengelolaan
masih
Ada 5 5 5 5 20 1
belum
berjalan
baik

4. Kapitasi
Berbasis
Komitmen 5 5 4 4 18 2
Pelayanan
(KBKP)

5. Kepesertaa
n BPJS 5 5 4 4 18 2

Berdasarkan tabel diatas, semua masalah yang ada dipilih menjadi


prioritas masalah. Hal ini dikarenakan semua yang menyangkut
administrasi manajemen dapat diselesaikan.

C. Rumusan Masalah
1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan
Tidak adanya data Keluarga Sehat pada tahun 2017 di
Puskesmas Cibiru Hilir karena tidak dilakukannya pendataan
dan belum ada tenaga kesehatan yang dilatih untuk pendataan
tersebut.
Masih terdapat posyandu madya di Puskesmas Cibiru Hlir
pada tahun 2017.
Belum adanya posyandu remaja di wilayah kerja
Puskemsas Cibiru Hilir pada tahun 2017 karena belum
diadakannya sosialisasi mengenai posyandu remaja pada
masyarakat.

84
b. Kesehatan Lingkungan
Tidak dilakukannya kegiatan klinik sanitasi pada tahun
2017 di wilayah kerja Puskesmas Cibiru Hilir sehingga tidak
terdapat data kegiatan klinik sanitasi.
Cakupan pengawasan SPAL, tempat pengelolaan
makanan, dan pengawasan industri di Puskesmas Cibiru Hilir
pada tahun 2017 masih belum mencapai target.

c. Kesehatan Ibu dan Anak


Berdasarkan laporan tahunan 2017, terjadi satu kematian
bayi karena IUFD di Desa Cibiru Wetan.
Jumlah cakupan kelas ibu pada tahun 2017 di Puskesmas
Cibiru Hilir belum mencapai target.
Masih terdapat ibu hamil KEK sebanyak 22 orang di
wilayah kerja Puskesmas Cibiru Hilir pada tahun 2017.

d. Gizi
Berdasarkan hasil BPB, terdapat balita kurus sebanyak
1,2%, balita gemuk sebanyak 2,6%, dan bayi pendek sebanyak
6,2% dari cakupan Puskesmas Cibiru Hilir pada tahun 2017.
ASI Eksklusif di Desa Cibiru Wetan belum menjadi
gerakan masyarakat seperti di Desa Cibiru Hilir.

e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Penemuan dan pencatatan pasien DBD di Puskesmas
Cibiru Hilir pada tahun 2017 masih rendah.
Banyak masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cibiru
Hilir pada tahun 2017 yang tidak melakukan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN).

85
Cakupan jumlah penderita diabetes melitus dan hipertensi
yang ditangani di Puskesmas Cibiru Hilir pada tahun 2017
masih rendah.

f. Keperawatan Kesehatan Masyarakat


Cakupan keluarga rawan yang dibina di wilayah kerja
Puskesmas Cibiru Hilir pada tahun 2017 masih rendah yaitu
53,85% dari seluruh keluarga rawan yang harus dibina.

2. UKM Pengembangan
Belum dilakukannya upaya kesehatan kerja di Puskesmas
Cibiru Hilir pada tahun 2017.
Cakupan pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas Cibiru
Hilir pada tahun 2017 masih rendah yaitu sebanyak 15,19%.

3. Administrasi Manajemen
Belum lengkapnya alat-alat kesehatan dan tenaga kesehatan
di Puskesmas Cibiru Hilir pada tahun 2017 yang sesuai dengan
Permenkes No. 75 tahun 2014.
Pencatatan dan pengelolaan aset di Puskesmas Cibiru Hilir
pada tahun 2017 belum berjalan dengan baik.
Contact rate kepesertaan BPJS di Puskesmas Cibiru Hilir
tahun 2017 masih rendah.
Jumlah kepesertaan BPJS di Puskesmas Cibiru Hilir pada
tahun 2017 hanya sejumlah 10.000 orang.

D. Penyebab Masalah
Terdapat banyak metode untuk mengetahui akar penyebab dari
masalah yang muncul. Metode–metode tersebut antara
lain: Brainstorming, Bertanya Mengapa beberapa kali (WHY–
WHY) dan metode Diagram  Fishbone (Tulang Ikan) / Cause and
Effect (Sebab dan Akibat) / Ishikawa. Metode untuk mencari akar

86
masalah yang digunakan oleh Puskesmas Cibiru Hilir adalah dengan
menggunakan metode diagram tulang ikan (fishbone).
Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari
sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau
akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi
oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya.
Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) karena
diagram tersebut  menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat.
Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-
akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab
(sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh
faktor-faktor penyebab itu.

87
1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan

SISTEM CARA

Belum membuat
strategi untuk Belum dibentuk tim PIS-PK
pendataan Keluarga
Sehat
Tidak ada data
keluarga sehat

Belum ada tenaga terlatih


Belum diajukan anggaran
untuk pendataan Keluarga
untuk kegiatan pendataan
Sehat
Keluarga Sehat

Jumlah tenaga terbatas

DANA
ORANG

Diagram Fishbone 1. Masalah Promosi Kesehatan


88
SARANA LINGKUNGAN ORANG

Keterlibatan tokoh
masyarakat untuk mengikuti
kegiatan posyandu kurang
Belum adanya gedung Kurangnya jumlah kader
khusus posyandu
Partisipasi masyarakat rendah Masih terdapat
posyandu
madya

Pembinaan terhadap kader


Dukungan dana untuk
kurang
mendukung kader kurang

Dana untuk membangun Pendekatan terhadap PKK


gedung posyandu belum dan tokoh masyarakat
ada kurang

DANA
CARA

Diagram Fishbone 2. Masalah Promosi Kesehatan 89


SISTEM CARA

Belum ada panduan Belum dilakukan sosialisasi


tentang posyandu tentang posyandu remaja
remaja pada lintas sektor

Belum ada
posyandu
remaja
Petugas belum memahami
Belum diajukan anggaran
tentang posyandu remaja
untuk operasional
kegiatan posyandu remaja

Keterbatasan tenaga untuk


mengelolanya

DANA
ORANG

Diagram Fishbone 3. Masalah Promosi Kesehatan

90
b. Kesehatan Lingkungan

DANA SARANA ORANG

Tidak ada ruangan untuk


klinik sanitasi
Belum ada anggaran Tidak ada sanitarian
untuk tenaga sanitarian
Belum ada form untuk
kegiatan di klinik sanitasi
Tidak Ada
Kegiatan Klinik
Sanitasi

Belum ada sistem untuk


Tidak mempunyai
klinik sanitarian
sanitarian kit

Merasa bahwa klinik


sanitasi belum kebutuhan
utama
PRASARANA

SISTEM
91

Diagram Fishbone 4. Masalah Kesehatan Lingkungan


DANA ORANG

Belum ada anggaran Tidak ada sanitarian


untuk tenaga sanitarian

Cakupan
pengawasan
SPAL, TPM, dan
industri masih
rendah
Tidak mempunyai
sanitarian kit

PRASARANA

Diagram Fishbone 5. Masalah Kesehatan Lingkungan

92
DANA ORANG

Masyarakat banyak yang Tidak ada petugas


tidak mampu membuat sanitarian
septictank

Dana desa belum bisa Lintas sektor belum fokus


mendukung seluruh kebutuhan melakukan follow up pada
septictank masyarakat

Belum ada Desa


SBS

Masih kurangnya Kerja sama dengan lintas


kesadaran masyarakat sektor sudah bagus
untuk membuat namun belum terfokus
septictank dengan dana pada SBS
sendiri

LINGKUNGAN CARA

Diagram Fishbone 6. Masalah Kesehatan Lingkungan

93
c. Kesehatan Ibu dan Anak
DANA LINGKUNGAN

Kurangnya keterlibatan
masyarakat untuk mengajak
Biaya kesehatan tinggi
ibu hamil agar mau ANC

Kematian bayi
karena IUFD

Ibu mengalami KEK

Belum semua ibu hamil


mendapatkan akses untuk ANC Ibu tidak mengetahui
pentingnya ANC

Terlambat penanganan Ibu tidak mengetahui


pentingnya kelas ibu hamil

Ibu tidak mengetahui


kondisi dirinya

CARA ORANG
94
Diagram Fishbone 7. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak
ORANG SISTEM

Jumlah tenaga bidan kurang Metode pelaksanaan


kelas ibu cenderung
monoton
Masyarakat belum paham tentang
pentingnya kelas ibu

Jumlah Kelas Ibu


hanya 32,4%

Kurangnya koordinasi
Kurangnya sosialisasi mengenai antara bidan dan tenaga
kelas ibu ke masyarakat lain yg terlibat

CARA LINGKUNGAN

Diagram Fishbone 8. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak

95
ORANG SARANA

Tenaga kesehatan tidak menyampaikan


informasi gizi dengan lengkap
Sulitnya akses ibu hamil
menuju tempat ANC

Masyarakat belum paham tentang


pentingnya kelas ibu

Masih ada bumil


KEK

Kurangnya sosialisasi Kurangnya dukungan


mengenai kelas ibu ke keluarga terhadap
masyarakat nutrisi ibu hamil

CARA LINGKUNGAN

Diagram Fishbone 9. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak


96
d. Gizi

UANG SARANA LINGKUNGAN

Kurangnya dukungan dana


dari desa untuk kegiatan Tidak adanya ruang Lintas sektor kurang
masyarakat tentang ASI khusus menyusui di memahami tentang
Eksklusif tempat-tempat umum pentingnya gerakan ASI
Eksklusif
Kurangnya penghargaan untuk
kader
Gerakan
masyarakat
tentang ASI
Kurangnya pemahaman Belum tersampaikannya Eksklusif di
masyarakat tentang gerakan dengan baik pada Desa Cibiru
pemberian ASI Eksklusif masyarakat mengenai Wetan
gerakan ASI Eksklusif

Ibu balita sibuk

Belum ada metode yg


Kesadaran masyarakat tentang menarik
tumbuh kembang kurang

ORANG CARA
97
Diagram Fishbone 10 . Masalah Gizi
SARANA LINGKUNGAN

Ketersediaan pangan di Akses ke layanan kesehatan yang


rumah tangga kurang jauh
Kualitas dan kuantitas
makan kurang baik
Ketersediaan tablet Fe di Jumlah anggota keluarga yang
fasilitas kesehatan kurang terlalu banyak

Terdapat bayi
kurus, gemuk,
Praktek pemberian MP-ASI yang terlalu pendek
Asupan ibu hamil rendah cepat
Daya beli masyarakat
yang rendah
Tidak memberikan ASI
Riwayat penyakit ibu

Tidak melakukan ANC

BBLR
Tidak mengkonsumsi tablet tambah darah
UANG

Pola asuh yang tidak tepat


ORANG

CARA

98
Diagram Fishbone 11. Masalah Gizi
e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

ORANG CARA

Petugas tidak mencatat semua pasien DBD yang Belum adanya cara pelaporan
dilaporkan masyarakat kasus DBD dari masyarakat
yang efektif
Tidak semua masyarakat melaporkan kasus DBD
ke puskesmas
Tidak ada pemeriksaan
laboratorium penunjang untuk
Tidak semua pasien DBD berobat ke puskesmas diagnosis DBD
Penemuan dan
pencatatan pasien
DBD rendah

Peralatan laboratorium belum


Belum ada dana untuk lengkap Kurangnya kerjasama
pengadaan peralatan dengan masyarakat/kader
laboraroitum Form pelaporan dari
masyaraka belum lengkap

UANG SARANA LINGKUNGAN


99
Diagram Fishbone 12. Masalah Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
ORANG CARA

Masyarakat kurang mengetahui tetang


pentingnya PSN
Penyuluhan tentang
PSN belum efektif untuk
Masyarakat lebih memilih fogging dalam menggerakkan
penanganan DBD yg terjadi di lingkungan masyarakat

Tenaga kesehatan belum menyampaikan


informasi tentang manfaat PSN
Masyarakat
banyak yang tidak
melakukan PSN

Puskesmas tidak membagikan Koordinasi dengan


format laporan ke jaringan/jejaring masyarakat/kader kurang
dan masyarakat/kader

SARANA LINGKUNGAN

Diagram Fishbone 13. Masalah Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

100
ORANG CARA

Belum semua masyarakat


Masyarakat belum menyadari bahwa medapatkan penyuluhan
dirinya menderita hipertensi dan DM tentang PTM

Belum semua pasien DM dan hipertensi


Belum dilaksanakan skrining
menjadi peserta BPJS
pada penderita DM dan
hipertensi ke masyarakat
Keterbatasan tenaga kesehatan untuk langsung (jemput bola)
melakukan
Cakupan jumlah
penderita DM dan
hipertensi

Pencatatan pasien DM dan


Kurangnya ketersediaan
hipertensi belum baik
obat

SISTEM SARANA

Diagram Fishbone 14. Masalah Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


101
f. Keperawatan Kesehatan Masyarakat

UANG SARANA WAKTU

Belum ada ruangan khusus


Belum ada dana untuk
sentra keperawatan Keterbatasan waktu
merekrut petugas ners
petugas dibandingkan
dengan beban kerja
Belum ada dana untuk Belum ada form untuk
pelatihan petugas pencatatan kunjungan rumah
Cakupan
keluarga rawan
rendah
Jumlah SDM yang kurang/terbatas Belum ada unit yang mengelola
dalam melakukan kunjungan kunjungan rumah

Petugas belum memahami Belum ada SOP untuk menentukan siapa


tentang pengelolaan keperawatan yang harus dikunjungi dan tata caranya

Belum ada metode pencatatan untuk


kunjungan rumah

ORANG CARA
102
Diagram Fishbone 15. Masalah Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. UKM Pengembangan

ORANG CARA

Jumlah tenaga kurang


Belum ada data kelompok
kerja yang dapat menjadi
sasaran
Belum adanya kerjasama yg
dibuat dengan kelompok kerja
Upaya Kesehatan
Kerja

Belum ada SOP tentang


kesehatan kerja Belum ada tim yang
menangani Upaya
Kesehatan Kerja
Belum ada panduan tentang
upaya kesehatan kerja

SARANA SISTEM

Diagram Fishbone 16. Masalah Kesehatan Kerja 103


ORANG LINGKUNGAN

Jumlah tenaga kurang Kerjasama dengan UPT


KB kurang terjalin

Kerjasama dengan masyarakat


Masyarakat usai lanjut yang
dan kader untuk kesehatan
berkunjung ke puskesmas
lansia kurang terjalin
kurang
Cakupan
pelayanan
kesehatan lansia
rendah
Posbindu kurang dimanfaatkan
Waktu terbatas dibanding
oleh masyarakat
beban kerja

Kegiatan dari puskesmas yang


berisfat ‘jemput bola’ untuk lansia
kurang
WAKTU

CARA

Diagram Fishbone 17. Masalah Kesehatan Lansia 104


3. Administrasi Manajemen

ORANG SISTEM

Tidak mempunyai tenaga


khusus pengelola aset
Tidak ada data awal aset

Tidak ada petugas yg paham


tentang pengelolaan aset
Pencatatan dan
pengelolaan aset
belum berjalan
dengan baik

Belum ada pelatihan


khusus tentang
pengelolaan aset

CARA

Diagram Fishbone 18. Masalah Administrasi Manajemen 105


ORANG SISTEM

Beberapa petugas kurang Tidak semua kontak


mahir dalam menggunakan tercatat
teknologi terbaru

Banyak kontak yang bukan


Banyak pasien yang tidak
kepesertaan BPJS
membawa kartu BPJS atau KTP
Puskesmas Cibiru Hilir Kapitasi Berbasis
saat kunjungan lapangan
Komitmen
Pelayanan contact
rate rendah

Petugas kurang paham


mengenai cara pengentrian
Belum semua petugas paham kunjungan peserta BPJS
tentang pencatatan contact rate
peserta BPJS

CARA

Diagram Fishbone 19. Masalah Administrasi Manajemen

106
ORANG SISTEM

Peserta tidak mau datang ke Tidak bisa merujuk ke semua


kantor BPJS untuk RS di Kota Bandung sesuai
memindahkan faskesnya keinginan pasien

Banyak pasien yang tidak Banyak kontak yang bukan


membawa kartu BPJS atau KTP kepesertaan BPJS
saat kunjungan lapangan Jumlah peserta
Puskesmas Cibiru Hilir
BPJS Puskesmas
Cibiru Hilir hanya
10.000

Kurangnya sosialisasi tentang


Belum semua petugas paham BPJS ke masyarakat
tentang pencatatan contact rate
peserta BPJS

CARA

Diagram Fishbone 20. Masalah Administrasi Manajemen

107
E. Alternatif Pemecahan Masalah
1. UKM Esensial
Tabel 5.17
Alternatif Pemecahan Masalah Program UKM Esensial
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

Promosi Kesehatan

1. Tidak ada data a. Belum ada tenaga terlatih a. Pengajuan tenaga a. Pengajuan tenaga
Keluarga Sehat untuk pendataan Keluarga promkes promkes
Sehat b. Pengajuan anggaran b. Pengajuan anggaran
b. Jumlah tenaga terbatas kegiatan pendataan kegiatan pendataan
c. Belum diajukan anggaran Keluarga Sehat Keluarga Sehat
untuk kegiatan pendataan c. Pengajuan pelatihan c. Pengajuan pelatihan
Keluarga Sehat keluarga sehat keluarga sehat
d. Belum membuat strategi d. Pembentukan tim PIS-PK d. Pembentukan tim PIS-
untuk pendataan Keluarga PK
Sehat
e. Belum dibentuk tim PIS-PK

108
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

2. Masih terdapat a. Kurangnya jumlah kader a. Advokasi lintas sektor a. Advokasi lintas sektor
posyandu madya b. Keterlibatan tokoh b. Refreshing kader b. Refreshing kader
masyarakat untuk mengikuti c. Pembinaan kader c. Pembinaan kader
kegiatan posyandu kurang
c. Partisipasi masyarakat
rendah
d. Belum adanya gedung
khusus posyandu
e. Pembinaan terhadap kader
kurang
f. Pendekatan terhadap PKK
dan tokoh masyarakat
kurang
g. Dukungan dana untuk
mendukung kader kurang
h. Belum adanya dana untuk
membangun gedung
posyandu

109
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

3. Belum ada a. Belum ada panduan tentang a. Mencari pedoman a. Mencari pedoman
posyandu remaja posyandu remaja eksternal tentang eksternal tentang
b. Petugas belum memahami posyandu remaja posyandu remaja
tentang posyandu remaja b. Membuat tim posyandu b. Membuat tim posyandu
c. Keterbatasan tenaga untuk remaja remaja
mengelola posyandu remaja c. Menyusun pedoman c. Menyusun pedoman
d. Belum dianggarkannya internal, panduan, dan internal, panduan, dan
biaya operasional untuk SOP SOP
kegiatan posyandu remaja d. Mengajukan anggaran d. Mengajukan anggaran
e. Sosialisasi tentang e. Sosialisasi tentang
posyandu remaja pada posyandu remaja pada
lintas sektor lintas sektor
Kesehatan Lingkungan

4. Tidak ada kegiatan a. Tidak ada petugas a. Pengajuan tenaga a. Pengajuan tenaga
klinik sanitasi sanitarian sanitarian sanitarian
b. Tidak ada ruangan untuk b. Pengajuan kebutuhan b. Pengajuan kebutuhan
klinik sanitasi sanitarian kit sanitarian kit
c. Belum ada form untuk c. Pengajuan anggaran c. Pengajuan anggaran
kegiatan di klinik sanitasi untuk honor sanitarian untuk honor sanitarian
d. Belum ada sistem untuk d. Pengajuan ruangan d. Pengajuan ruangan
klinik sanitasi untuk klinik sanitasi untuk klinik sanitasi
e. Merasa bahwa klinik sanitasi
belum menjadi kebutuhan

110
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

utama
f. Kurangnya kerjasama lintas
sektor dan pemberdayaan
masyarakat
g. Tidak mempunyai sanitarian
kit

5. Cakupan a. Tidak ada tenaga sanitarian a. Pengajuan tenaga a. Pengajuan tenaga


pengawasan SPAL, b. Belum ada anggaran untuk sanitarian sanitarian
TPM, dan industri tenaga sanitarian b. Pengajuan kebutuhan b. Pengajuan kebutuhan
masih rendah c. Tidak mempunyai sanitarian sanitarian kit sanitarian kit
kit c. Pengajuan anggaran c. Pengajuan anggaran
untuk honor sanitarian untuk honor sanitarian

6. Belum ada Desa a. Tidak ada petugas a. Pengajuan tenaga a. Pengajuan tenaga
SBS sanitarian sanitarian sanitarian
b. Lintas sektor belum fokus b. Pengajuan honor b. Pengajuan honor
melakukan follow up pada petugas sanitarian petugas sanitarian
masyarakat c. Kegiatan monitoring dan c. Kegiatan monitoring
c. Masyarakat banyak yang evaluasi yang lebih dan evaluasi yang lebih
tidak mampu membuat intens dengan lintas intens dengan lintas
septictank sektor sektor
d. Dana desa belum bisa d. Kegiatan pemicuan dan d. Kegiatan pemicuan dan
mendukung seluruh follow up lebih terencana follow up lebih

111
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

kebutuhan septictank e. Advokasi untuk anggaran terencana


e. Masih kurangnya kesadaran dana desa e. Advokasi untuk
masyarakat untuk membuat anggaran dana desa
septictank dengan dana
sendiri
f. Kerjasama dengan lintas
sektor sudah bagus namun
belum terfokus pada
kegiatan SBS

Kesehatan Ibu dan Anak

7. Kematian bayi a. Ibu mengalami KEK a. Kelas ibu lebih a. Kelas ibu lebih
karena IUFD b. Ibu tidak mengetahui diefektifkan diefektifkan
pentingnya ANC b. Advokasi untuk b. Advokasi untuk
c. Ibu tidak mengetahui mendapat dukungan mendapat dukungan
pentingnya kelas ibu hamil c. Pengaktifan kegiatan c. Pengaktifan kegiatan
d. Ibu tidak mengetahui kondisi P4K P4K
dirinya d. Peningkatan kemampuan d. Peningkatan
e. Belum semua ibu hamil tenaga kesehatan dalam kemampuan tenaga
mendapatkan akses untuk penyampaian informasi kesehatan dalam
ANC kesehatan penyampaian informasi
f. Terlambat penanganan kesehatan

112
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

g. Biaya kesehatan tinggi


h. Kurangnya keterlibatan
masyarakat untuk megajak
ibu hamil agar mau ANC

8. Jumlah kelas ibu a. Jumlah tenaga bidan kurang a. Peningkatan sosialisasi a. Peningkatan sosialisasi
hanya mencapai b. Masyarakat belum paham tentang kelas ibu ke tentang kelas ibu ke
32,4% tentang pentingnya kelas ibu masyarakat masyarakat
c. Metode pelaksanaan kelas b. Advokasi untuk b. Advokasi untuk
ibu cenderung monoton mendapatkan dukungan mendapatkan dukungan
d. Kurangnya sosialisasi dari lintas sektor dari lintas sektor
mengenai kelas ibu ke c. Sosialisasi internal c. Sosialisasi internal
masyarakat puskesmas tentang kelas puskesmas tentang
e. Kurangnya koordinasi ibu sehingga semua kelas ibu sehingga
antara bidan dengan tenaga tenaga kesehatan terlibat semua tenaga
yang terlibat d. Penyusunan kemabali kesehatan terlibat
strategi, kurikulum, dan d. Penyusunan kemabali
metode kelas ibu strategi, kurikulum, dan
metode kelas ibu

113
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

9. Masih ada ibu hamil a. Tenaga kesehatan tidak a. Pengaktifan dan a. Pengaktifan dan
KEK menyampaikan informasi perbanyak kelas ibu perbanyak kelas ibu
gizi dengan lengkap b. Pengaktifan kembali ANC b. Pengaktifan kembali
b. Masyarakat belum paham terpadu ANC terpadu
tentnag pentingnya kelas ibu c. Sosialisasi internal c. Sosialisasi internal
c. Kurangnya sosialisasi karyawan puskesmas karyawan puskesmas
mengenai kelas ibu ke untuk menyampaikan untuk menyampaikan
masyarakat persepsi tentang deteksi persepsi tentang deteksi
d. Sulitnya akses ibu hamil KEK dan penanganannya KEK dan
menuju tempat ANC d. Lebih melibatkan keluarga penanganannya
e. Kurangnya duungan di kelas ibu hamil d. Lebih melibatkan
keluarga terhadap nutrisi ibu e. Advokasi lints sektor untuk keluarga di kelas ibu
hamil dukungan nutrisi terhadap hamil
ibu hamil e. Advokasi lints sektor
untuk dukungan nutrisi
terhadap ibu hamil

Gizi

10 Masih terdapat bayi a. Asupan ibu hamil rendah a. Mengaktifkan keluarga a. Mengaktifkan keluarga

114
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

. kurus, gemuk, dan b. Riwayat penyakit ibu sadar diri sadar diri
pendek c. Bayi Berat Lahir Rendah b. Usaha khusus supaya b. Usaha khusus supaya
berdasarkan hasil d. Praktek pemberian MP ASI seluruh masyarakat dapat seluruh masyarakat
BPB yang terlalu cepat mengakses dengan dapat mengakses
e. Tidak memberikan ASI mudah informasi tentang dengan mudah informasi
f. Tidak melakukan ANC gizi dan pola asuh anak tentang gizi dan pola
g. Tidak mengkonsumsi tablet c. Perlu ada gerakan asuh anak
tambah darah berbasis masyarakat c. Perlu ada gerakan
h. Pola asuh yang tidak tepat terkait pentingny nutrisi berbasis masyarakat
i. Daya beli masyarakat yang d. Advokasi untuk mendapat terkait pentingny nutrisi
rendah dukungan lintas sektor d. Advokasi untuk
j. Kualitas dan kuantitas mendapat dukungan
makan kurang baik lintas sektor
k. Ketersediaan pangan di
rumah tangga kurang
l. Ketersediaan tablet Fe di
fasilitas kesehatan kurang
m. Akses ke layanan kesehatan
yang jauh
n. Jumlah anggota keluarga
yang terlalu banyak

11 Gerakan a. Kesadaran pemahaman a. Advokasi pada Kepala a. Advokasi pada Kepala


. masyarakat tentang masyarakat tentang gerakan Kecamatan dan Kepala Kecamatan dan Kepala

115
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

ASI Eksklusif di pemberian ASI Eksklsif Desa Desa


Desa Cibiru Wetan b. Ibu balita sibuk b. Pelatihan kader tentang b. Pelatihan kader tentang
masih kurang c. Kesadaran masyarakat ASI ASI
tentang tumbuh kembang c. Pelatihan kader tentang c. Pelatihan kader tentang
kurang pendataan pendataan
d. Belum tersampaikannya d. Pembentukan kelompok d. Pembentukan kelompok
dengan baik pada peduli ASI peduli ASI
masyarakat mengenai e. Monitoring dan evaluasi e. Monitoring dan evaluasi
gerakan ASI Eksklusif cakupan ASI eksklusif cakupan ASI eksklusif
e. Belum ada metode yang
menarik
f. Lintas sektor kurang
memahami tentang
pentingnya gerakan ASI
Eksklusif
g. Tidak adanya ruang khusus
menyusui di tempat-tempat
umum
h. Kurangnya dukungan dana
dari desa untuk kegiatan
masyarakat tentangASI
Eksklusif
i. Kurangnya penghargaan
untuk kader

116
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

12 Penemuan dan a. Petugas tidak mencatat a. Aktivasi dasawisma a. Aktivasi dasawisma


. pencatatan pasien semua pasien DBD yang
DBD rendah dilaporkan masyarakat b. Membuat format b. Membuat format
b. Tidak semua masyarakat pelaporan pelaporan
melaporkan kasus DBD ke
puskesmas c. Koordinasi dengan kader c. Koordinasi dengan
c. Tidak semua pasien DBD kader
berobat ke puskesmas
d. Belum adanya cara
pelaporan kasus DBD dari
masyarakat yang efektif
e. Tidak ada pemeriksaan
laboratorium penunjang
untuk diagnosis DBD
f. Belum ada dana untuk
pengadaan peralatan
laboratorium
g. Peralatan laboratorium
belum lengkap

117
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

h. Form pelaporan dari


masyarakat belum lengkap
i. Kurangnya kerjasama
dengan masyarakat/kader

13 Masyarakat banyak a. Masyarakat tidak mengerti a. Aktivasi dasawisma a. Aktivasi dasawisma


. yang tidak bahwa PSN adalah usaha
melakukan PSN yang efektif untuk b. Penyuluhan PSN b. Penyuluhan PSN
mencegah DBD
c. Advokasi pembentukan c. Advokasi pembentukan
b. Masyarakat malas untuk kader jumantik kader jumantik
melakukan PSN di rumah
dan lingkungan sekitar d. Sosialisasi tentang kader d. Sosialisasi tentang kader
jumantik jumantik
c. Anggapan dari stakeholder
yang juga menganggap
bahwa fogging lebih penting
dari PSN

d. Masyarakat menganggap
fogging lebih efektif untuk
mencegah demam berdarah

e. Penyuluhan tentang PSN

118
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

yang dilaksanakan belum


menyeluruh semua
masyarakat

f. Masyarakat belum mengerti


bahwa PSN jauh lebih
murah dibandingkan dengan
fogging

14 Cakupan jumlah a. Masyarakat belum a. Melaksanakan skrining ke a. Melaksanakan skrining


. penderita DM dan menyadari bahwa dirinya masyarakat di atas usia 15 ke masyarakat di atas
hipertensi masih menderita hipertensi dan tahun usia 15 tahun
rendah DM
b. Penyediaan obat b. Penyediaan obat
b. Belum semua pasien DM hipertensi dan DM sesuai hipertensi dan DM sesuai
dan hipertensi menjadi jumlah sasaran jumlah sasaran
peserta BPJS
c. Penyampaian informasi ke c. Penyampaian informasi
c. Keterbatasan tenaga seluruh masyarakat ke seluruh masyarakat
kesehatan untuk melakukan tentang pentingnya tentang pentingnya
kegiatan ke lapangan hipertensi dan DM untuk hipertensi dan DM untuk
berobat teratur berobat teratur
d. Belum semua masyarakat
mendapatkan penyuluhan d. Perbaikan sistem d. Perbaikan sistem

119
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

tentang PTM pencatatan pencatatan

e. Belum semua pasien DM e. Mempromosikan BPJS e. Mempromosikan BPJS


dan hipertensi ke
masyarakat langsung
(jemput bola)

f. Kurangnya ketersediaan
obat

g. Pencatatan pasien DM dan


hipertensi belum baik

Keperawatan Kesehatan Masyarakat

15 Cakupan keluarga a. Petugas belum memahami a. Sosialisasi mengenai a. Sosialisasi mengenai


. rawan rendah tentang pengelolaan pengelolaan keperawatan pengelolaan
keperawatan keperawatan
b. Pembuatan SOP
b. Jumlah SDM yang b. Pembuatan SOP
kurang/terbatas dalam c. Pembentukan tim
melakukan kunjungan a. Pembentukan tim

c. Belum ada unit yang

120
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

mengelola kunjungan rumah

d. Belum ada SOP untuk


menentukan siapa yang
harus dikunjungi dan tata
caranya

e. Belum ada metode


pencatatan untuk kunjungan
rumah

f. Keterbatasan waktu petugas


dibandingkan dengan beban
kerja

g. Belum ada ruangan khusus


keperawatan

h. Belum ada form untuk


pencatatan kunjungan
rumah

i. Belum ada dana untuk


merekrut petugas ners

121
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih

j. Belum ada dana untuk


pelatihan petugas

2. UKM Pengembangan
Tabel 5.18
Alternatif Pemecahan Masalah Program UKM Pengembangan

N Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
o Terpilih

Kesehatan Kerja

1. Upaya kesehatan a. Jumlah tenaga kurang a. Pembuatan tim UKK a. Pembuatan tim UKK
kerja
b. Belum adanya kerjasama b. Pendataan kelompok kerja b. Pendataan kelompok
yang dibuat dengan kerja
kelompok kerja c. Pembuatan panduan, KAK,
dan SOP c. Pembuatan panduan,
c. Belum ada SOP tentang KAK, dan SOP
kesehatan kerja d. Pembuatan MOU dengan

122
N Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
o Terpilih

d. Belum ada panduan kelompok kerja d. Pembuatan MOU


tentang upaya kesehatan dengan kelompok kerja
kerja e. Melaksanakan kegiatan
UKK sesuai perencanaan e. Melaksanakan kegiatan
e. Belum ada tim yang yang dibuat UKK sesuai
menangani upaya perencanaan yang
kesehatan kerja dibuat

f. Belum ada data


kelompok kerja yang
dapat menjadi sasaran

Kesehatan Lansia

2. Cakupan pelayanan a. Jumlah tenaga kurang a. Pengajuan tenaga a. Pengajuan tenaga


kesehatan lansia
rendah b. Kurangnya masyarakat b. Sosialisasi mengenai b. Sosialisasi mengenai
usia lanjut yang posbindu posbindu
berkunjung ke
puskesmas c. Bekerjasama dengan kader c. Bekerjasama dengan
agar mengajak masyarakat kader agar mengajak
c. Kerjasama dengan UPT ke posbindu masyarakat ke posbindu
KB kurang terjalin
d. Pembagian beban kerja d. Pembagian beban kerja
d. Kerjasama dengan lebih merata lebih merata

123
N Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
o Terpilih

masyarakat dan kader


untuk kesehatan lansia
kurang terjalin

e. Posbindu kurang
dimanfaatkan oleh
masyarakat

f. Kegiatan dari puskesmas


yang bersifat ‘jemput
bola’ untuk lansia kurang

g. Waktu terbatas
dibanding beban kerja

3. Administrasi Manajemen
Tabel 5.17
Alternatif Pemecahan Masalah Administrasi Manajemen
N Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
o Terpilih

1. Pencatatan dan a. Tidak mempunyai tenaga a. Pengajuan tenaga a. Pengajuan tenaga

124
pelaporan aset khusus pengelola aset administrasi khusus administrasi khusus
belum berjalan b. Tidak ada petugas yang pengelola aset pengelola aset
dengan baik paham tentang b. Verifikasi data aset b. Verifikasi data aset
pengelolaan aset puskesmas oleh Dinas puskesmas oleh Dinas
c. Belum ada pelatihan Kesehatan Kesehatan
khusus tentang c. Pengajuan pelatihan c. Pengajuan pelatihan
pengelolaan aset pengelolaan aset pengelolaan aset

2. Contact rate dengan a. Tidak semua kontak a. Sosialisasi internal karyawan a. Sosialisasi internal
peserta BPJS masih tercatat puskesmas tentang contact karyawan puskesmas
rendah b. Banyak kontak yang rate tentang contact rate
bukan kepesertaan BPJS b. On The Job Training untuk b. On The Job Training
Puskesmas Cibiru Hilir pengentrian kontak peserta untuk pengentrian kontak
c. Beberapa petugas BPJS di lapangan peserta BPJS di
kurang mahir dalam c. Pembuatan jadwal petugas lapangan
menggunakan teknologi pengentri kunjungan sehat c. Pembuatan jadwal
terbaru BPJS petugas pengentri
d. Banyak pasien yang kunjungan sehat BPJS
tidak membawa kartu
BPJS atau KTP saat
kunjungan lapangan
e. Belum semua petugas
paham tentang
pencatatan contcat rate
peserta BPJS
f. Petugas kurang paham
mengenai cara

125
pengentrian kunjungan
peserta BPJS

3. Jumlah peserta a. Peserta tidak mau a. Sosialisasi tentang BPJS ke a. Sosialisasi tentang BPJS
BPJS Puskesmas datang ke kantor BPJS masyarakat ke masyarakat
Cibiru Hilir hanya untuk memindahkan b. Koordinasi dan bekerjasama b. Koordinasi dan
10.000 faskesnya dengan kader untuk bekerjasama dengan
b. Banyak pasien yang mengingatkan masyarakat kader untuk
tidak membawa kartu agar membawa kartu BPJS mengingatkan
BPJS atau KTP saat c. Sosialisasi tentang masyarakat agar
kunjungan lapangan pencatatan contact rate membawa kartu BPJS
c. Belum semua petugas peserta BPJS c. Sosialisasi tentang
paham tentang d. Pengajuan ke Dinas pencatatan contact rate
pencatatan contact rate Kesehatan dan BPJS agar peserta BPJS
peserta BPJS masyarakat lintas batas bisa d. Pengajuan ke Dinas
d. Tidak bisa merujuk ke mendapatkan rujukan ke Kota Kesehatan dan BPJS
semua RS di Kota Bandung agar masyarakat lintas
Bandung sesuai dengan e. Promosi lebih aktif tentang batas bisa mendapatkan
keinginan pasien BPJS rujukan ke Kota Bandung
e. Banyak kontak yang f. Memfasilitasi pasien yang e. Promosi lebih aktif
bukan kepesertaan BPJS ingin memindahkan tentang BPJS
Puskesmas Cibiru Hilir faskesnya ke Cibiru Hilir f. Memfasilitasi pasien
f. Kurangnya sosialisasi g. Pembentukan tim khusus yang ingin memindahkan
tentang BPJS ke untuk meningkatkan faskesnya ke Cibiru Hilir
masyarakat kepesertaan BPJS a. Pembentukan tim khusus
untuk meningkatkan

126
kepesertaan BPJS

127
128

Anda mungkin juga menyukai