ANALISIS MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan
program kesehatan diperlukan proses perencanaan yang akan
menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh (komprehensif dan
holistik). Masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada
masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua
faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan,
perilaku, kependudukan, dan pelayan kesehatan). Menurut
definisi, masalah adalah terdapatnya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan.
CAKUPAN
NO NAMA NAMA PROGRAM
(%)
KESEHATAN Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
1 48.9
IBU ditangani
Persentase Remaja putri di sekolah
2 GIZI 40
usia 12-18 tahun mendapatkan TTD
Pembinaan PHBS di tatanan Institusi
Kesehatan (Puskesmas dan jaringanya
3 PROMKES 68.9
: Puskesmas Pembantu, Polindes,
Poskesdes. dll).
Presentase Inspeksi Kesehatan
KESEHATAN
4 lingkungan terhadap sarana air bersih, 37.9
LINGKUNGAN
pasar sehat , TFU dan TPM
Pencegahan DBD dengan
P3 PENYAKIT
5 penghitungan Angka Bebas Jentik 80.3
MENULAR
(ABJ) Cakupan Angka Bebas Jentik
P3 PENYAKIT Cakupan Desa/Kelurahan yang
6 TIDAK melaksanakan Pos Pembinaan 70
MENULAR Terpadu (Posbindu) PTM
SURVEILANS
Cakupan pelayanan imunisasi ibu
7 DAN 35.5
hamil TT2+
IMUNISASI
Cakupan Pembinaan Upaya
0
Kesehatan Tradisional
KESESHATAN Cakupan Penyehat Tradisional
8 0
TRADISIONAL Terdaftar/Berizin
Cakupan Pembinaan Kelompok Taman
0
Obat dan Keluarga (TOGA)
76
KESEHATAN Cakupan lansia yang mendapatkan
9 62
LANSIA skrining kesehatan sesuai standar
KESEHATAN Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi
10 62.3
GIGI di Masyaakat
Cakupan rawat jalan peserta JKN 12
RAWAT INAP Cakupan kelengkapan pengisian
12
(DTP) Rekam Medis pada pasien kunjungan 30
rawat jalan di Puskesmas
Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV
56
pada semua kasus
Cakupan Keluarga dengan TBC yang
mencapai (KM III dan IV) setelah 59
PELAYANAN
13 minimal 4 kali kunjungan rumah .
PERKESMAS
Cakupan masyarakat/Desa mendapat
0
Askep Komunitas
Persentase kunjungan pasien ke
60
Sentra keperawatan aktif
B. Prioritas Masalah
Puskesmas Cibiru Hilir menentukan prioritas masalah kesehatan
yang dihadapi dengan memperhatikan masalah-masalah kesehatan
yang telah diidentifikasi. Tidak semua masalah tersebut dapat
dipecahkan sekaligus direncanakan pemecahannya karena
keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga, dan teknologi.
Untuk itu maka harus dipilih masalah mana yang “feasible” untuk
dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau
menetapkan prioritas. Penentuan prioritas masalah dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
Tingkat urgensinya (U), yakni apakah masalah tersebut penting
untuk segera diatasi;
Keseriusannya (S), yakni apakah masalah tersebut cukup parah;
Potensi perkembangannya (G), yakni apakah masalah tersebut
akan segera menjadi besar dan/atau menjalar;
Kemudahan mengatasinya (F), yakni apakah masalah tersebut
mudah diatasi mengacu kepada kemampuan Puskesmas.
1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan
77
Tabel 5.9
Prioritas Masalah Promosi Kesehatan
% NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA TOTA
. H IU IS IG IF S
N L
1. Tidak
adanya
data - 4 5 5 5 19 2
Keluarga
Sehat
2. Masih
terdapat
5 4 5 5 19 2
posyandu
madya
3. Belum
ada
5 5 5 5 20 1
posyandu
remaja
b. Kesehatan Lingkungan
Tabel 5.10
Prioritas Masalah Kesehatan Lingkungan
% NILA NILAI
NO NILA NILA NILA PRIORITA
MASALAH CAKUPA IF TOTA
. IU IS IG S
N L
1. Tidak
dilakukanny
a kegiatan - 4 5 4 5 18 2
klinik
sanitasi
2. Tidak
- 4 5 4 5 18 2
dilakukanny
78
% NILA NILAI
NO NILA NILA NILA PRIORITA
MASALAH CAKUPA IF TOTA
. IU IS IG S
N L
a
pengawasa
n SPAL
3. Tidak
dilakukanny
a
pengawasa
- 4 5 4 5 18 2
n Tempat
Pengelolaan
Makanan
(TPM)
4. Tidak
dilakukanny
a - 4 4 4 4 16 3
pengawasa
n industri
5. Belum ada
Desa SBS - 5 5 5 5 20 1
79
1. Kematian
bayi
0 5 5 5 5 20 1
karena
IUFD
2. Jumlah
kelas ibu
belum 32,4% 5 5 5 4 19 2
mencapai
target
3. Masih
terdapat
0 5 5 5 4 19 2
ibu hamil
KEK
d. Gizi
Tabel 5.12
Prioritas Masalah Gizi
% NILA NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA IF TOTA
. H IU IS IG S
N L
2. Bayi
2,6% 5 5 4 4 18 2
gemuk
3. Bayi
6,2% 5 5 4 4 18 2
pendek
4. Kurangnya 5 5 5 5 20 1
gerakan
masyaraka
t tentang
ASI
Eksklusif
di Desa
Cibiru
80
% NILA NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA IF TOTA
. H IU IS IG S
N L
Wetan
2. Masyarakat
banyak yang
tidak 5 5 5 3 18 3
melakukan
PSN
3. Cakupan
jumlah
penderita DM
dan hipertensi 5 5 5 4 19 2
yang ditangani
masih rendah
81
PSN, dan cakupan jumlah penderita DM dan hipertensi yang
ditangani masih rendah.
82
2. UKM Pengembangan
Tabel 5.15
Prioritas Masalah Program-Program UKM Pengembangan
% NILA NILAI
NO MASALA NILA NILA NILA PRIORITA
CAKUPA IF TOTA
. H IU IS IG S
N L
Kesehatan Kerja
.1. Belum
adanya
upaya
kesehatan - 5 5 5 5 20 1
kerja
Kesehatan Lansia
2. Cakupan
pelayanan
kesehatan 15,19% 5 5 5 5 20 1
lansia
rendah
3. Administrasi Manajemen
Tabel 5.16
Prioritas Masalah Administrasi Manajemen Puskesmas Cibiru Hilir
% NILA NILAI
NO NILA NILA NILA PRIORITA
MASALAH CAKUPA IF TOTA
. IU IS IG S
N L
1. Alat-alat
kesehatan
Ada 5 5 5 3 18 2
belum
lengkap
2. Ketenagaan
masih Ada 5 5 5 3 18 2
belum
83
% NILA NILAI
NO NILA NILA NILA PRIORITA
MASALAH CAKUPA IF TOTA
. IU IS IG S
N L
lengkap
3. Pencatatan
dan
pengelolaan
masih
Ada 5 5 5 5 20 1
belum
berjalan
baik
4. Kapitasi
Berbasis
Komitmen 5 5 4 4 18 2
Pelayanan
(KBKP)
5. Kepesertaa
n BPJS 5 5 4 4 18 2
C. Rumusan Masalah
1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan
Tidak adanya data Keluarga Sehat pada tahun 2017 di
Puskesmas Cibiru Hilir karena tidak dilakukannya pendataan
dan belum ada tenaga kesehatan yang dilatih untuk pendataan
tersebut.
Masih terdapat posyandu madya di Puskesmas Cibiru Hlir
pada tahun 2017.
Belum adanya posyandu remaja di wilayah kerja
Puskemsas Cibiru Hilir pada tahun 2017 karena belum
diadakannya sosialisasi mengenai posyandu remaja pada
masyarakat.
84
b. Kesehatan Lingkungan
Tidak dilakukannya kegiatan klinik sanitasi pada tahun
2017 di wilayah kerja Puskesmas Cibiru Hilir sehingga tidak
terdapat data kegiatan klinik sanitasi.
Cakupan pengawasan SPAL, tempat pengelolaan
makanan, dan pengawasan industri di Puskesmas Cibiru Hilir
pada tahun 2017 masih belum mencapai target.
d. Gizi
Berdasarkan hasil BPB, terdapat balita kurus sebanyak
1,2%, balita gemuk sebanyak 2,6%, dan bayi pendek sebanyak
6,2% dari cakupan Puskesmas Cibiru Hilir pada tahun 2017.
ASI Eksklusif di Desa Cibiru Wetan belum menjadi
gerakan masyarakat seperti di Desa Cibiru Hilir.
85
Cakupan jumlah penderita diabetes melitus dan hipertensi
yang ditangani di Puskesmas Cibiru Hilir pada tahun 2017
masih rendah.
2. UKM Pengembangan
Belum dilakukannya upaya kesehatan kerja di Puskesmas
Cibiru Hilir pada tahun 2017.
Cakupan pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas Cibiru
Hilir pada tahun 2017 masih rendah yaitu sebanyak 15,19%.
3. Administrasi Manajemen
Belum lengkapnya alat-alat kesehatan dan tenaga kesehatan
di Puskesmas Cibiru Hilir pada tahun 2017 yang sesuai dengan
Permenkes No. 75 tahun 2014.
Pencatatan dan pengelolaan aset di Puskesmas Cibiru Hilir
pada tahun 2017 belum berjalan dengan baik.
Contact rate kepesertaan BPJS di Puskesmas Cibiru Hilir
tahun 2017 masih rendah.
Jumlah kepesertaan BPJS di Puskesmas Cibiru Hilir pada
tahun 2017 hanya sejumlah 10.000 orang.
D. Penyebab Masalah
Terdapat banyak metode untuk mengetahui akar penyebab dari
masalah yang muncul. Metode–metode tersebut antara
lain: Brainstorming, Bertanya Mengapa beberapa kali (WHY–
WHY) dan metode Diagram Fishbone (Tulang Ikan) / Cause and
Effect (Sebab dan Akibat) / Ishikawa. Metode untuk mencari akar
86
masalah yang digunakan oleh Puskesmas Cibiru Hilir adalah dengan
menggunakan metode diagram tulang ikan (fishbone).
Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari
sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau
akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi
oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya.
Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) karena
diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat.
Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-
akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab
(sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh
faktor-faktor penyebab itu.
87
1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan
SISTEM CARA
Belum membuat
strategi untuk Belum dibentuk tim PIS-PK
pendataan Keluarga
Sehat
Tidak ada data
keluarga sehat
DANA
ORANG
Keterlibatan tokoh
masyarakat untuk mengikuti
kegiatan posyandu kurang
Belum adanya gedung Kurangnya jumlah kader
khusus posyandu
Partisipasi masyarakat rendah Masih terdapat
posyandu
madya
DANA
CARA
Belum ada
posyandu
remaja
Petugas belum memahami
Belum diajukan anggaran
tentang posyandu remaja
untuk operasional
kegiatan posyandu remaja
DANA
ORANG
90
b. Kesehatan Lingkungan
SISTEM
91
Cakupan
pengawasan
SPAL, TPM, dan
industri masih
rendah
Tidak mempunyai
sanitarian kit
PRASARANA
92
DANA ORANG
LINGKUNGAN CARA
93
c. Kesehatan Ibu dan Anak
DANA LINGKUNGAN
Kurangnya keterlibatan
masyarakat untuk mengajak
Biaya kesehatan tinggi
ibu hamil agar mau ANC
Kematian bayi
karena IUFD
CARA ORANG
94
Diagram Fishbone 7. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak
ORANG SISTEM
Kurangnya koordinasi
Kurangnya sosialisasi mengenai antara bidan dan tenaga
kelas ibu ke masyarakat lain yg terlibat
CARA LINGKUNGAN
95
ORANG SARANA
CARA LINGKUNGAN
ORANG CARA
97
Diagram Fishbone 10 . Masalah Gizi
SARANA LINGKUNGAN
Terdapat bayi
kurus, gemuk,
Praktek pemberian MP-ASI yang terlalu pendek
Asupan ibu hamil rendah cepat
Daya beli masyarakat
yang rendah
Tidak memberikan ASI
Riwayat penyakit ibu
BBLR
Tidak mengkonsumsi tablet tambah darah
UANG
CARA
98
Diagram Fishbone 11. Masalah Gizi
e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
ORANG CARA
Petugas tidak mencatat semua pasien DBD yang Belum adanya cara pelaporan
dilaporkan masyarakat kasus DBD dari masyarakat
yang efektif
Tidak semua masyarakat melaporkan kasus DBD
ke puskesmas
Tidak ada pemeriksaan
laboratorium penunjang untuk
Tidak semua pasien DBD berobat ke puskesmas diagnosis DBD
Penemuan dan
pencatatan pasien
DBD rendah
SARANA LINGKUNGAN
100
ORANG CARA
SISTEM SARANA
ORANG CARA
102
Diagram Fishbone 15. Masalah Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. UKM Pengembangan
ORANG CARA
SARANA SISTEM
CARA
ORANG SISTEM
CARA
CARA
106
ORANG SISTEM
CARA
107
E. Alternatif Pemecahan Masalah
1. UKM Esensial
Tabel 5.17
Alternatif Pemecahan Masalah Program UKM Esensial
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
Promosi Kesehatan
1. Tidak ada data a. Belum ada tenaga terlatih a. Pengajuan tenaga a. Pengajuan tenaga
Keluarga Sehat untuk pendataan Keluarga promkes promkes
Sehat b. Pengajuan anggaran b. Pengajuan anggaran
b. Jumlah tenaga terbatas kegiatan pendataan kegiatan pendataan
c. Belum diajukan anggaran Keluarga Sehat Keluarga Sehat
untuk kegiatan pendataan c. Pengajuan pelatihan c. Pengajuan pelatihan
Keluarga Sehat keluarga sehat keluarga sehat
d. Belum membuat strategi d. Pembentukan tim PIS-PK d. Pembentukan tim PIS-
untuk pendataan Keluarga PK
Sehat
e. Belum dibentuk tim PIS-PK
108
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
2. Masih terdapat a. Kurangnya jumlah kader a. Advokasi lintas sektor a. Advokasi lintas sektor
posyandu madya b. Keterlibatan tokoh b. Refreshing kader b. Refreshing kader
masyarakat untuk mengikuti c. Pembinaan kader c. Pembinaan kader
kegiatan posyandu kurang
c. Partisipasi masyarakat
rendah
d. Belum adanya gedung
khusus posyandu
e. Pembinaan terhadap kader
kurang
f. Pendekatan terhadap PKK
dan tokoh masyarakat
kurang
g. Dukungan dana untuk
mendukung kader kurang
h. Belum adanya dana untuk
membangun gedung
posyandu
109
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
3. Belum ada a. Belum ada panduan tentang a. Mencari pedoman a. Mencari pedoman
posyandu remaja posyandu remaja eksternal tentang eksternal tentang
b. Petugas belum memahami posyandu remaja posyandu remaja
tentang posyandu remaja b. Membuat tim posyandu b. Membuat tim posyandu
c. Keterbatasan tenaga untuk remaja remaja
mengelola posyandu remaja c. Menyusun pedoman c. Menyusun pedoman
d. Belum dianggarkannya internal, panduan, dan internal, panduan, dan
biaya operasional untuk SOP SOP
kegiatan posyandu remaja d. Mengajukan anggaran d. Mengajukan anggaran
e. Sosialisasi tentang e. Sosialisasi tentang
posyandu remaja pada posyandu remaja pada
lintas sektor lintas sektor
Kesehatan Lingkungan
4. Tidak ada kegiatan a. Tidak ada petugas a. Pengajuan tenaga a. Pengajuan tenaga
klinik sanitasi sanitarian sanitarian sanitarian
b. Tidak ada ruangan untuk b. Pengajuan kebutuhan b. Pengajuan kebutuhan
klinik sanitasi sanitarian kit sanitarian kit
c. Belum ada form untuk c. Pengajuan anggaran c. Pengajuan anggaran
kegiatan di klinik sanitasi untuk honor sanitarian untuk honor sanitarian
d. Belum ada sistem untuk d. Pengajuan ruangan d. Pengajuan ruangan
klinik sanitasi untuk klinik sanitasi untuk klinik sanitasi
e. Merasa bahwa klinik sanitasi
belum menjadi kebutuhan
110
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
utama
f. Kurangnya kerjasama lintas
sektor dan pemberdayaan
masyarakat
g. Tidak mempunyai sanitarian
kit
6. Belum ada Desa a. Tidak ada petugas a. Pengajuan tenaga a. Pengajuan tenaga
SBS sanitarian sanitarian sanitarian
b. Lintas sektor belum fokus b. Pengajuan honor b. Pengajuan honor
melakukan follow up pada petugas sanitarian petugas sanitarian
masyarakat c. Kegiatan monitoring dan c. Kegiatan monitoring
c. Masyarakat banyak yang evaluasi yang lebih dan evaluasi yang lebih
tidak mampu membuat intens dengan lintas intens dengan lintas
septictank sektor sektor
d. Dana desa belum bisa d. Kegiatan pemicuan dan d. Kegiatan pemicuan dan
mendukung seluruh follow up lebih terencana follow up lebih
111
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
7. Kematian bayi a. Ibu mengalami KEK a. Kelas ibu lebih a. Kelas ibu lebih
karena IUFD b. Ibu tidak mengetahui diefektifkan diefektifkan
pentingnya ANC b. Advokasi untuk b. Advokasi untuk
c. Ibu tidak mengetahui mendapat dukungan mendapat dukungan
pentingnya kelas ibu hamil c. Pengaktifan kegiatan c. Pengaktifan kegiatan
d. Ibu tidak mengetahui kondisi P4K P4K
dirinya d. Peningkatan kemampuan d. Peningkatan
e. Belum semua ibu hamil tenaga kesehatan dalam kemampuan tenaga
mendapatkan akses untuk penyampaian informasi kesehatan dalam
ANC kesehatan penyampaian informasi
f. Terlambat penanganan kesehatan
112
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
8. Jumlah kelas ibu a. Jumlah tenaga bidan kurang a. Peningkatan sosialisasi a. Peningkatan sosialisasi
hanya mencapai b. Masyarakat belum paham tentang kelas ibu ke tentang kelas ibu ke
32,4% tentang pentingnya kelas ibu masyarakat masyarakat
c. Metode pelaksanaan kelas b. Advokasi untuk b. Advokasi untuk
ibu cenderung monoton mendapatkan dukungan mendapatkan dukungan
d. Kurangnya sosialisasi dari lintas sektor dari lintas sektor
mengenai kelas ibu ke c. Sosialisasi internal c. Sosialisasi internal
masyarakat puskesmas tentang kelas puskesmas tentang
e. Kurangnya koordinasi ibu sehingga semua kelas ibu sehingga
antara bidan dengan tenaga tenaga kesehatan terlibat semua tenaga
yang terlibat d. Penyusunan kemabali kesehatan terlibat
strategi, kurikulum, dan d. Penyusunan kemabali
metode kelas ibu strategi, kurikulum, dan
metode kelas ibu
113
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
9. Masih ada ibu hamil a. Tenaga kesehatan tidak a. Pengaktifan dan a. Pengaktifan dan
KEK menyampaikan informasi perbanyak kelas ibu perbanyak kelas ibu
gizi dengan lengkap b. Pengaktifan kembali ANC b. Pengaktifan kembali
b. Masyarakat belum paham terpadu ANC terpadu
tentnag pentingnya kelas ibu c. Sosialisasi internal c. Sosialisasi internal
c. Kurangnya sosialisasi karyawan puskesmas karyawan puskesmas
mengenai kelas ibu ke untuk menyampaikan untuk menyampaikan
masyarakat persepsi tentang deteksi persepsi tentang deteksi
d. Sulitnya akses ibu hamil KEK dan penanganannya KEK dan
menuju tempat ANC d. Lebih melibatkan keluarga penanganannya
e. Kurangnya duungan di kelas ibu hamil d. Lebih melibatkan
keluarga terhadap nutrisi ibu e. Advokasi lints sektor untuk keluarga di kelas ibu
hamil dukungan nutrisi terhadap hamil
ibu hamil e. Advokasi lints sektor
untuk dukungan nutrisi
terhadap ibu hamil
Gizi
10 Masih terdapat bayi a. Asupan ibu hamil rendah a. Mengaktifkan keluarga a. Mengaktifkan keluarga
114
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
. kurus, gemuk, dan b. Riwayat penyakit ibu sadar diri sadar diri
pendek c. Bayi Berat Lahir Rendah b. Usaha khusus supaya b. Usaha khusus supaya
berdasarkan hasil d. Praktek pemberian MP ASI seluruh masyarakat dapat seluruh masyarakat
BPB yang terlalu cepat mengakses dengan dapat mengakses
e. Tidak memberikan ASI mudah informasi tentang dengan mudah informasi
f. Tidak melakukan ANC gizi dan pola asuh anak tentang gizi dan pola
g. Tidak mengkonsumsi tablet c. Perlu ada gerakan asuh anak
tambah darah berbasis masyarakat c. Perlu ada gerakan
h. Pola asuh yang tidak tepat terkait pentingny nutrisi berbasis masyarakat
i. Daya beli masyarakat yang d. Advokasi untuk mendapat terkait pentingny nutrisi
rendah dukungan lintas sektor d. Advokasi untuk
j. Kualitas dan kuantitas mendapat dukungan
makan kurang baik lintas sektor
k. Ketersediaan pangan di
rumah tangga kurang
l. Ketersediaan tablet Fe di
fasilitas kesehatan kurang
m. Akses ke layanan kesehatan
yang jauh
n. Jumlah anggota keluarga
yang terlalu banyak
115
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
116
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
117
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
d. Masyarakat menganggap
fogging lebih efektif untuk
mencegah demam berdarah
118
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
119
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
f. Kurangnya ketersediaan
obat
120
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
121
N Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
o Masalah Terpilih
2. UKM Pengembangan
Tabel 5.18
Alternatif Pemecahan Masalah Program UKM Pengembangan
N Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
o Terpilih
Kesehatan Kerja
1. Upaya kesehatan a. Jumlah tenaga kurang a. Pembuatan tim UKK a. Pembuatan tim UKK
kerja
b. Belum adanya kerjasama b. Pendataan kelompok kerja b. Pendataan kelompok
yang dibuat dengan kerja
kelompok kerja c. Pembuatan panduan, KAK,
dan SOP c. Pembuatan panduan,
c. Belum ada SOP tentang KAK, dan SOP
kesehatan kerja d. Pembuatan MOU dengan
122
N Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
o Terpilih
Kesehatan Lansia
123
N Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
o Terpilih
e. Posbindu kurang
dimanfaatkan oleh
masyarakat
g. Waktu terbatas
dibanding beban kerja
3. Administrasi Manajemen
Tabel 5.17
Alternatif Pemecahan Masalah Administrasi Manajemen
N Pemecahan Masalah
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Ket
o Terpilih
124
pelaporan aset khusus pengelola aset administrasi khusus administrasi khusus
belum berjalan b. Tidak ada petugas yang pengelola aset pengelola aset
dengan baik paham tentang b. Verifikasi data aset b. Verifikasi data aset
pengelolaan aset puskesmas oleh Dinas puskesmas oleh Dinas
c. Belum ada pelatihan Kesehatan Kesehatan
khusus tentang c. Pengajuan pelatihan c. Pengajuan pelatihan
pengelolaan aset pengelolaan aset pengelolaan aset
2. Contact rate dengan a. Tidak semua kontak a. Sosialisasi internal karyawan a. Sosialisasi internal
peserta BPJS masih tercatat puskesmas tentang contact karyawan puskesmas
rendah b. Banyak kontak yang rate tentang contact rate
bukan kepesertaan BPJS b. On The Job Training untuk b. On The Job Training
Puskesmas Cibiru Hilir pengentrian kontak peserta untuk pengentrian kontak
c. Beberapa petugas BPJS di lapangan peserta BPJS di
kurang mahir dalam c. Pembuatan jadwal petugas lapangan
menggunakan teknologi pengentri kunjungan sehat c. Pembuatan jadwal
terbaru BPJS petugas pengentri
d. Banyak pasien yang kunjungan sehat BPJS
tidak membawa kartu
BPJS atau KTP saat
kunjungan lapangan
e. Belum semua petugas
paham tentang
pencatatan contcat rate
peserta BPJS
f. Petugas kurang paham
mengenai cara
125
pengentrian kunjungan
peserta BPJS
3. Jumlah peserta a. Peserta tidak mau a. Sosialisasi tentang BPJS ke a. Sosialisasi tentang BPJS
BPJS Puskesmas datang ke kantor BPJS masyarakat ke masyarakat
Cibiru Hilir hanya untuk memindahkan b. Koordinasi dan bekerjasama b. Koordinasi dan
10.000 faskesnya dengan kader untuk bekerjasama dengan
b. Banyak pasien yang mengingatkan masyarakat kader untuk
tidak membawa kartu agar membawa kartu BPJS mengingatkan
BPJS atau KTP saat c. Sosialisasi tentang masyarakat agar
kunjungan lapangan pencatatan contact rate membawa kartu BPJS
c. Belum semua petugas peserta BPJS c. Sosialisasi tentang
paham tentang d. Pengajuan ke Dinas pencatatan contact rate
pencatatan contact rate Kesehatan dan BPJS agar peserta BPJS
peserta BPJS masyarakat lintas batas bisa d. Pengajuan ke Dinas
d. Tidak bisa merujuk ke mendapatkan rujukan ke Kota Kesehatan dan BPJS
semua RS di Kota Bandung agar masyarakat lintas
Bandung sesuai dengan e. Promosi lebih aktif tentang batas bisa mendapatkan
keinginan pasien BPJS rujukan ke Kota Bandung
e. Banyak kontak yang f. Memfasilitasi pasien yang e. Promosi lebih aktif
bukan kepesertaan BPJS ingin memindahkan tentang BPJS
Puskesmas Cibiru Hilir faskesnya ke Cibiru Hilir f. Memfasilitasi pasien
f. Kurangnya sosialisasi g. Pembentukan tim khusus yang ingin memindahkan
tentang BPJS ke untuk meningkatkan faskesnya ke Cibiru Hilir
masyarakat kepesertaan BPJS a. Pembentukan tim khusus
untuk meningkatkan
126
kepesertaan BPJS
127
128