Anda di halaman 1dari 102

u an In te rv e n si

Pand
gra si B e rb as is
Terinte tan
a lisis D a ta K ese h a
An
Ke lu arg a P I S -P K

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 1
Page 02

O ve r v i e w
Pendahuluan

Tindak Lanjut Hasil Analisis Data PIS-PK

Intevensi Lanjut Terintegrasi di Tingkat Puskesmas

Intervensi Lanjut Terintegrasi Tingkat Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota

Integrasi Data

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 2
Page 03

Indikator dan
Tar get PIS-
PKTarget RPJMN 2020-2024 di antaranya
adalah optimalisasi penguatan pelayanan:

“Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan


Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga dengan cakupan kunjungan
keluarga dan intervensi 100% keluarga di
wilayahnya, pada akhir tahun berjalan”
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 3
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 4
SPM DAN PIS-PK

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 5

*) Dapat ditambahkan indikator sesuai masalah lokal


Indikator Keluarga Sehat & SPM Kesehatan
No Indikator Keluarga Sehat SPM Indikator SPM
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes 2 Pelayanan kesehatan bulin
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4 Pelayanan kesehatan balita
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 3 Pelayanan kesehatan BBL
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 4 Pelayanan kesehatan balita
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 11 Pelayanan kesehatan orang terduga TB
7 Penderita hipertensi berobat teratur 8 Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 10 Pelayanan esehatan ODGJ berat
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih *
Keluarga mempunyai akses/menggunakan
11 *
jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes **

*) Masuk sebagai SPM bidang Perumahan Rakyat & KawasanPIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng


Permukiman 6
**) Program nasional yang pasti disukseskan oleh pemerintah daerah
PENINGKATAN STATUS KESEHATAN
PENINGKATAN STATUS KESEHATAN MELALUI PIS-PK
MELALUI PIS-PK

12 INDIKATOR PIS-PK
ASPEK PROMOTIF
– KIE pada kunjungan
keluarga (intervensi
awal) dan bentuk
Pendekatan keluarga
intervensi lanjut
adalah salah satu cara
GIZI & – Advokasi pada lintas
Puskesmas untuk KESEHATAN IBU & sektor terkait untuk
meningkatkan jangkauan ANAK
pemecahan masalah
sasaran & mendekatkan/ kesehatan
meningkatkan akses PENGENDALIAN
pelayanan kesehatan di PENYAKIT MENULAR ASPEK PREVENTIF
& PENYAKIT TIDAK
wilayah kerjanya dengan MENULAR
• Skrining awal penyakit
mendatangi seluruh dan perilaku berisiko
keluarga (Total Coverage) • Pencegahan stunting
• Penurunan risiko
kematian ibu dan bayi

PERILAKU
& KESEHATAN
LINGKUNGAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA
Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan seperti pada program Perkesmas (perawatan kesehatan masyarakat) dan
PHBS tatanan rumah tangga.
APA YANG BARU?
Cakupannya: total coverage, Prinsip dalam Pro Aktif Menjangkau Keluarga
Puskesmas harus mempunyai
database kesehatan seluruh
pelaksanaan: untuk menemukan 2/3 penderita

keluarga di wilayah kerjanya 1. Mengintegrasikan PTM (hipertensi) yang belum sadar


bahwa mereka menderita PTM
Program
tersebut dan deteksi dini Balita
2. Mengintegrasikan
Pembiayaan/
Substansinya: 12 Pendanaan
indikator terpilih Pendekatan Keluarga secara
3. Mengintegrasikan
mewakili 4 masalah total diperlukan
kesehatan prioritas
SDM
yang akan
ditanggulangi selama 5
tahun ini
HAK – KEWAJIBAN SEHAT MASYARAKAT
Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

Indikator
Keluarga Sehat

1. Pasangan usia subur mengikuti program


Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melahirkan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat ASI eksklusif
5. Balita dipantau tumbuh kembang
6. Penderita tuberkulosis paru berobat
sesuai standar
7. Penderita hipertensi berobat teratur
8. Penderita gangguan jiwa berat diobati
dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang
merokok
10. Sekeluarga menjadi peserta Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
11. Memiliki akses/menggunakan air
bersih
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 12. Memiliki akses/menggunakan jamban10
keluarga
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 11
KARAKTER INDIKATOR
YANG BERBEDA
Dari 12 indikator keluarga sehat, ada 4 indikator yang sasaran yang
berubah:
1. Ibu bersalin di faskes
2. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
3. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
4. Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan

Ke 4 indikator ini akan tetap merupakan prioritas (walaupun cakupannya


sudah tinggi), karena sasarannya akan terus berganti, jadi pada tahun
berikutnya selalu dimulai dari 0 (nol)
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 12
Alur Penentuan Intervensi Lanjut Terintegrasi Lintas Program
ANALISIS HASIL PELAKSANAAN ANALISIS HASIL
PERSIAPAN
KUNJUNGAN DAN PENYUSUNAN INTERVENSI INTERVENSI
KUNJUNGAN INPUT DATA
KELUARGA RENCANA LANJUT LANJUT
KELUARGA BERKELANJUTA BERKELANJUTAN
INTERVENSI
N
• Pengisian Prokesga • Input data Prokesga ke • Analisis Data (Inarata/SPSS) • Intervensi keluarga, kelompok, • Editing dan updating data
• Skrining/deteksi dini Aplikasi KS • Komunikasi data LP wilayah • Cakupan 12 indikator, IKS
• Intervensi awal berupa KIE • Cleaning data • Penyusunan rencana • Pelaksanaan oleh Puskesmas,
intervensi terintegrasi LP dan UKBM, LS
Manajemen Puskesmas • Penggerakan pelaksanaan dan
monev pelaksanaan di Lokmin

• Saat kunjungan keluarga, dikumpulkan informasi profil kesehatan keluarga (Prokesga), skrining/deteksi dini seperti Hipertensi, TBC
dan pemberian intervensi awal berupa KIE
• Seluruh informasi Prokesga diinput ke Aplikasi KS dan dilakukan cleaning data.
• Data PIS-PK dianalisis bersama dengan data program atau data lain yang terkait sebagai dasar penyusunan intervensi lanjut
• Penyusunan rencana intervensi lanjut oleh Tim Pembina Keluarga bersama lintas program terkait dan menjadi bagian dari proses
manajemen Puskesmas. Rencana intervensi termasuk penegakan diagnosis terhadap kasus suspect yang terjaring (Hipertensi, TB,
gangguan jiwa).
• Pelaksanaan intervensi lanjut dilakukan oleh Puskesmas, UKBM, maupun lintas sektor terkait dengan sasaran keluarga, kelompok
ataupun masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Intervensi dapat dilakukan melalui kunjungan keluarga, pelayanan di
Puskesmas, UKBM atau menggunakan media komunikasi elektronik secara berkelanjutan sampai masalah kesehatan teratasi.
Untuk menggerakkan dan memonitor pelaksanaan intervensi, Puskesmas menggunakan forum lokmin bulanan dan tribulanan.
• Intervensi lanjut yang telah dilakukan akan mengubah status kesehatan keluarga sehingga dilakukan upating data indikator KS
pada aplikasi KS. Selanjutnya dianalisis perubahan cakupan 12 indikator dan IKS wilayah.
• Adapun perubahan/perbaikan kondisi kesehatan sasaran maupun penambahan/pengurangan target sasaran ditindaklanjuti
dengan editing data pada aplikasi KS PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 13
Analisis Data PIS_PK

Menggunakan menu CROSS Menggunakan Menggunakan


TAB ANALISIS pada Aplikasi
INARATA SPSS
KS versi 2.0

Puskesmas mengupload raw data Puskesmas menggunakan Excel INARATA Puskesmas mengexport data dan
dengan format csv (comma delimited) dan dapat memodifikasi variable pada menjalankan syntax SPSS yang telah
dan memilih variabel yang akan Pivot tabel secara OFFLINE disiapkan Disamping data PIS-PK
disandingkan secara ONLINE Disamping data PIS-PK, sikronisasi juga sikronisasi juga dapat dilakukan dengan
dapat dilakukan dengan data program data program.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 14
Tindak Lanjut Hasil Analisis Data
PIS-PK di Tingkat Puskesmas

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 15
INTEGRASI PIS-PK DALAM MANAJEMEN PUSKESMAS

P1 P2 P3

PENYUSUNAN IMPLEMENTASI PENGAWASAN,


RUK SECARA INTERVENSI PENGENDALIAN &
INPUT DATA EVIDANCE
PADA FORM PERMASALAHAN PENILAIAN KINERJA
KUNJUNGAN BASED
PERSIAPAN KELUARGA TERCETAK PENDEKATAN
YANG SUDAH PUSKESMAS,
ATAU KELUARGA DISEPAKATI PERUBAHAN IKS
ELEKTRONIK DENGAN TETAP SEBAGAI PADA LEVEL
(APLIKASI) MELIHAT DATA- PRIORITAS KELUARGA SAMPAI
DATA PROGRAM MASALAH LEVEL PUSKESMAS

Sosialisasi, Kunjungan Rumah Tabulasi & Analisis Triangulasi & Analisis Lokmin bulanan dan atau11
pengorganisasian Promkes tribulanan
dan integrasi Intervensi Awal
program
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 16
P1: Perencanaan P2: Pengerakan Pelaksanaan P3: Pengawasan Pengendalian dan
Tahapan Perencanaan Puskesmas (P1)
Dalam Manajemen Puskesmas

PERSIAPAN ANALISIS SITUASI PERUMUSAN


MASALAH

Data Program 1. Pengumpulan 1. Identifikasi masalah


Data Kunjungan data 2. Penetapan urutan prioritas
2. Analisa Survei masalah
Data Demografi Mawas Diri 3. Mencari akar penyebab
masalah
Data PIS-PK 3. Analisa Data 4. Menetapkan cara
Hasil PIS-PK penyelesaian
Data Lain yang masalah
memperkuat terkait Cross-tab pada PENETAPAN PEMECAHAN
Puskesmas aplikasi KS versi 2.0 MASALAH

merencanakan INARATA_PIS-PK Mempertimbangkan kondisi “bio-


kegiatan SPSS
psiko-sosio-kultural” untuk
sesuai pemecahan masalah local specific

kebutuhan PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 17
Alur Intervensi Terintegrasi Tim Pembina Keluarga
dan Tim Teknis Program
Hasil Analisis Data PIS-PK

Terduga: gejala & tanda Bermasalah kesehatan

Anjuran untuk - Klarifikasi data - Edukasi/KIE Intervensi


datang ke - Penegakan - Libatkan keluarga dalam lanjut sesuai
Puskesmas untuk diagnosis di tatalaksana masalah standar
penegakan Puskesmas kesehatan yang program
diagnosis atau ditemukan
kunjungan ke - Anjuran untuk datang ke
rumah kembali Puskesmas atau UKBM

Update nilai IKS pada aplikasi


Hasil negatif/ tidak Hasil positif/ Keluarga Sehat bila masalah
bermasalah bermasalah Sasaran program
kesehatan sudah teratasi dan
atau terkontrol

Lakukan edukasi TIM


PEMBINA
pencegahan masalah Update nilai IKS KELUARGA
Kesehatan di pada aplikasi
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng Keterangan: TIM TEKNIS
PROGRAM 18
Keluarga Keluarga Sehat
Koordinasi
Intervensi Lanjut Terintegrasi
Tingkat Puskesmas

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 19
Indikator Keluarga Mengikuti
Program Keluarga Berencana (KB)
(Target 65%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 20
Indikator Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB)
Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program
DEFINISI OPERASIONAL: KELUARGA MENGIKUTI PROGRAM KB adalah jika • DO Peserta KB Aktif:
keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau keduanya PUS (pasangan suami istri yang terikat dalam
terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan atau menggunakan perkawinan yang sah yang istrinya berusia antara 15-
alat kontrasepsi. 49 tahun) peserta KB baru dan lama yang masih
aktif memakai alokon dan masih terlindungi oleh
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: alokon hingga saat ini untuk menjarangkan
• Anggota keluarga (ak) wanita berstatus menikah usia 10-54 tahun dan tidak kehamilan atau mengakhiri kesuburan
hamil dan atau
• Anggota keluarga (ak) laki-laki berstatus menikah usia ≥ 10 tahun • Cara perhitungan:
PENILAIAN INDIKATOR: Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang
• Jika anggota keluarga wanita menikah usia 10-54 tahun dan atau suami masih aktif memakai alokon dan masih
menikah usia ≥ 10 tahun menggunakan alat kontrasepsi maka diberi simbol terlindungi oleh alokon hingga saat ini
“Y” Jumlah PUS (Pasangan suami istri yang terikat
• Jika anggota keluarga wanita menikah usia 10-54 tahun dan atau suami dalam perkawinan yang sah yang istrinya
menikah usia ≥ 10 tahun tidak menggunakan alat kontrasepsi maka diberi berusia antara 15−49 tahun) X 100%
simbol “T”
• Pasangan suami-istri yang tidak menggunakan alat kontrasepsi diberikan
simbol “N” jika:
• baru menikah, belum memiliki anak dan anak ≤ 2 org
• istri dalam kondisi sudah menopuse
• istri ada gangguan reproduksi

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 21
Indikator Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB)

NO. HASIL ANALISIS TIM PEMBINA KELUARGA PROGRAM TERKAIT LINTAS PROGRAM/
LINTAS SEKTOR
1. Data wanita berstatus • Koordinasi dengan Program dan • Memastikan pasangan • Memberikan informasi
menikah usia 10-54 UKBM/ Penyuluh KB memenuhi kriteria ber KB; adanya anggota keluarga
tahun yang tidak • Memanfaatkan aplikasi skrining layak hamil jika ya melakukan advokasi yang sudah dilakukan
sedang hamil atau AK yang bisa diakses di playstore KESCATIN dan tatalaksana sesuai kunjungan rumah untuk
laki-laki berstatus untuk mengetahui apakah layak hamil atau program KB peserta KB yang putus
menikah usia >10 tidak • Pengelola KB memberikan pakai dan lakukan konseling
tahun dan tidak ber-KB • Mencatat informasi keluarga yang tidak konseling pemilihan metode • Berkoordinasi dengan
(berdasarkan DO PIS- ber-KB sesuai dengan Aplikasi PIS-PK (yang KB pengelola program terkait
PK) belum terdata) • Memberikan Pelayanan KB di Puskesmas sesuai
• Mendata atau mencatat informasi anggota sesuai dengan kondisi dengan permasalahan
keluarga yang tidak bisa ber KB karena kesehatannya serta sesuai kesehatan yang ditemukan
gangguan reproduksi atau menunda dengan pilihannya di tiap keluarga binaan
2. Data wanita berstatus kehamilan atau menopause • Kunjungan rumah untuk • Berkoordinasi dengan
menikah usia 15-49 • Updating data PISPK peserta KB yang putus pakai BKKBN atau OPD KB untuk
tahun yang tidak • Memberikan KIE/ Penyuluhan tentang dan lakukan konseling penyediaan alokon
sedang hamildan manfaat dan tujuan KB untuk Catin, PUS • Penapisan kelayakan medis • Advokasi, Kampanye dan
tidak ber-KB dan Ibu Hamil penggunaan kontrasepsi Promosi pentingnya KB
(berdasarkan DO • Memberikan penjelasan tentang metode untuk menentukan metode oleh pemuka agama, kader
program untuk PUS) KB dan efek samping alat dan obat KB sesuai dengan kondisi Kesehatan, PKK, dll.
kontrasepsi medis
• Menganjurkan kunjungan ke UKBM atau
Puskesmas untuk mendapat pelayanan KB

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 22
Indikator Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB)

No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas
Sektor
3. Data Wanita berstatus menikah Data PISPK (-), data program (+) Data PISPK (+), data program (-) BKKBN:
usia 15-49 tahun yang tidak • Cek data PISPK, • Cek data program, Memastikan PUS
sedang hamil yang tidak • Melakukan kunjungan • Memastikan PUS memenuhi termasuk dalam
sinkron dengan data program keluarga (jika belum), kriteria KB kepesertaan KB
• Melakukan updating data • Melakukan updating data
PISPK program

4. Data Wanita berstatus • Mengingatkan Peserta KB • Memantau kesehatan peserta Penggerakan


menikah usia 15-49 tahun untuk kunjungan ulang KB Masyarakat untuk
yang tidak sedang hamil dan berikutnya • Memastikan ketersediaan Mendukung program
sedang ber-KB • Memberikan KIE/Penyuluhan Alokon bagi peserta KB KB
terkait manfaat KB • Memastikan ketersediaan
Data Wanita berstatus menikah layanan KB bagi peserta KB
usia 10-54 tahun yang tidak • Memberikan KIE/Penyuluhan
sedang hamil atau AK laki-laki terkait manfaat KB, penanganan
berstatus menikah usia >10 efek samping.
tahun dan sedang ber-KB

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 23
Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas
Kesehatan (Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 24
Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan

Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program


DEFINISI OPERASIONAL: Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan Jika di DO: ibu bersalin yang mendapat
keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-11 bulan) dan persalinan ibu pertolongan persalinan oleh tenaga
tersebut, dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, kesehatan yang memiliki kompetensi
Bidan Praktek Swasta). kebidanan di fasilitas pelayanan
kesehatan di suatu wilayah kerja dalam
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: ibu yang mempunyai anggota keluarga (AK) kurun waktu tertentu
berumur < 12 bulan

PENILAIAN INDIKATOR:
• Jika ibu yang mempunyai ak berumur < 12 bulan melakukan persalinan di rumah
sakit atau puskesmas atau klinik atau praktek mandiri bidan maka diberi simbol “Y”
• Jika ibu yang mempunyai ak berumur < 12 bulan tidak melakukan persalinan di
rumah sakit atau puskesmas atau klinik atau praktek mandiri bidan maka diberi
simbol “T”

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 25
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
1. Data Keluarga • Memberi KIE pentingnya persalinan di faskes, • Melakukan pemeriksaan rutin, • KIE gizi ibu hamil
yang memiliki gizi ibu hamil pentingnya imunisasi, IMD, IDL, dan pemantauan kesehatan dan • KIE imunisasi anak
Ibu hamil ASI, KB perkembangan ibu dan janin • KIE ASI
• Menganjurkan pemeriksaan kehamilan rutin, • Pengawasan kehamilan beresiko • Berkoordinasi dengan lintas
Menganjurkan senam hamil • Koordinasi dengan bidan desa program terkait hasil
• Berkoordinasi dengan tim Puskesmas untuk untuk pengawasan kesehatan intervensi yang telah
pemantauan kesehatan Ibu dan janin • Koordinasi dengan FKRTL untuk dilakukan berhubungan
• Mencatat informasi ibu hamil melalui Aplikasi penyiapan rujukan jika dengan kondisi kehamilannya
PIS-PK (yang belum terdata) pada tahun yang diperlukan • Memberikan informasi
sama • Memberikan pelayanan operator data PISPK
• Pemanfaatan buku KIA dan memberikan pemeriksaan kehamilan Puskesmas,terkait perubahan
informasi tentang tanda bahaya (kehamilan, • Melakukan kunjungan rumah informasi kesehatan keluarga
persalinan dan nifas), mengikuti kelas ibu untuk ibu hamil dan ibu nifas setelah dilakukan intervensi
hamil yang tidak melakukan • Berkoordinasi dengan
• Menganjurkan kunjungan ke UKBM atau kunjungan ulang pengelola program terkait di
Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan Puskesmas sesuai dengan
kehamilan minimal 6 x selama kehamilan permasalahan kesehatan yang
• Perencanaan tempat persalinan, penyediaan ditemukan di tiap keluarga
calon pendonor darah, peyiapan pembiayaan binaan
• Pemantauan minum TTD dan kecukupan gizi
pada makanan yang dikonsumsi oleh ibu
hamil

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 26
Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
2. Data ibu yang • Menanyakan kemungkinan untuk • Melakukan pencatatan riwayat • Menerbitkan peraturan
tidak melakukan menambah anggota anak persalinan di dalam medical daerah/perbup/perwali
persalinan di • Mencatat informasi ibu yang tidak record untuk bersalin di faskes
faskes pada tahun bersalin di faskes pada tahun yang • Melakukan pemantauan • Memberikan dukungan
yang sama sama melalui Aplikasi PISPK (yang kesehatan pemenuhan sarana dan
belum terdata) • Menganjurkan pemasangan prasarana kesehatan
• Memberikan KIE/Penyuluhan bagi alkon jika belum • Memberikan dukungan
ibu yang belum mau bersalin di • Memastikan bayi di IDL dan tanggungan biaya persalinan
faskes tentang manfaatnya bersalin mendapatkan ASI eksklusif oleh pemerintah daerah
di faskes • Memberikan konseling dan • Punishment and reward bagi
• Melakukan KIE pentingnya ber KB pelayanan KB tenaga kesehatan

3. Data ibu • Melakukan KIE pentingnya ber-KB • Memberikan konseling dan • Punishment and reward bagi
yang melakukan • Mencatat persalinan di Faskes pelayanan KB tenaga kesehatan
persalinan di termasuk di luar wilayah kerja • Melakukan pemeriksaan ibu dan • Memberikan dukungan
faskes Puskesmas bayi pasca persalinan (kunjungan tanggungan biaya persalinan
nifas, neonatal berkelanjutan) oleh pemerintah daerah
• Melakukan harmonisasi data • Melakukan harmonisasi data
dengan lintas program lain.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 27
Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
4. Data Bayi Baru Lahir • KIE tentang Pemanfaatan • Perawatan Neonatal esensial, Lintas Program:
buku KIA , pemberian ASI IMD, pemberian imunisasi, SHK • KIE neonatal berisiko (P2P,
Eksklusif, imunisasi dasar (screening hypotiroid Gizi)
lengkap kongenital) • Harmonisasi data bayi baru
• Pemberian buku KIA lahir Pemda:
• Harmonisasi data bayi baru • Dukungan pembiayaan bagi
lahir dengan program lain bayi beresiko
(contoh: program imunisasi) • Memastikan bayi baru lahir
memiliki NIK (Dukcapil)
• Memastikan kepesertaan JKN
(BPJS)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 28
Indikator Bayi
Mendapat Air Susu Ibu
(ASI) Eksklusif
(Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 29
Indikator Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program


DEFINISI OPERASIONAL: Bayi mendapat ASI eksklusif adalah jika di keluarga A. Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan
terdapat bayi usia 7 – 23 bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6 Mendapat ASI Eksklusif
bulan) hanya diberi ASI saja (ASI eksklusif) Definisi Operasional: Bayi usia 0 bulan sampai 5
bulan 29 hari yang diberi ASI saja tanpa makanan
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: anggota keluarga yang berusia 7-23 bulan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral
berdasarkan recall 24 jam.
PENILAIAN INDIKATOR:
• Jika ak selama usia 0-5 bulan 29 hari hanya diberi ASI saja, tanpa diberikan B. Cakupan Bayi Usia 6 Bulan Mendapat ASI
makanan/minuman lain, termasuk air putih kecuali (obat- obatan dan Eksklusif
vitamin atau mineral tetes; ASI perah juga diperbolehkan baik dari ibu Definisi Operasional: Bayi yang sampai usia 6
kandung maupun dari donor) maka diberi simbol “Y” bulan yang hanya diberi ASI saja tanpa makanan
• Jika ak selama usia 0-5 bulan 29 hari sudah diberi minuman/ makanan lain atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral
selain ASI kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah, sejak lahir.
baik dari ibu kandung maupun dari donor maka diberi simbol “T”

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 30
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor

1. Data bayi usia 7 – 23 • Koordinasi dengan Program • Memastikan anggota keluarga • Lintas Sektor: Promosi dan edukasi
bulan dan bayi dan UKBM memiliki kriteria untuk ASI ekslusif untuk wanita usia
tersebut selama 6 • Menanyakan kemungkinan dilakukan edukasi ASI eksklusif, reproduksi dan pasangan usia subur
bulan (usia 0-6 untuk menambah anak dan jika ya melakukan advokasi dan • Promosi GP2SP (Gerakan pekerja
bulan) tidak diberi KB tatalaksana sesuai program KIA perempuan sehat produktif) untuk
ASI eksklusif. • KIE tentang pentingnya ASI • Keluarga diberikan konseling ibu yang bekerja di sektor informal
Eksklusif PMBA agar bisa melanjutkan ASI eksklusif
• Konseling ASI Eksklusif dengan memanfaatkan ruang
menyusui untuk memerah ASI
• BKB (Bina Keluarga Balita)

2. Data bayi usia 7 – 23 Data PISPK (-), data program Data PISPK (+), data program (-)
bulan mendapat ASI (+) • Cek data program,
eksklusif, tidak sama • Cek data PISPK, • Memastikan anggota keluarga
dengan data • Melakukan kunjungan memenuhi kriteria ASI eksklusif
program keluarga (jika belum), • Melakukan updating data
• Melakukan updating data program
PIS-PK

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 31
Indikator Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor

3. Data bayi usia 0-6 • Koordinasi dengan Cek data di e-ppgbm Lintas Sektor: Promosi dan edukasi ASI
bulan yang Program dan UKBM Memastikan keluarga yang memiliki ekslusif untuk semua ibu hamil.
mendapatkan ASI bayi di bawah 6 bulan memberikan Promosi GP2SP (Gerakan pekerja
eksklusif ASI eksklusif perempuan sehat produktif) untuk ibu
Keluarga diberikan konseling PMBA yang bekerja di sektor informal.

4. Data ibu hamil • Koordinasi dengan Memastikan anggota keluarga yang • Lintas Sektor: Promosi dan edukasi
Program dan UKBM sedang hamil mendapat edukasi ASI ASI ekslusif untuk semua ibu hamil
ekslusif selama 6 bulan pertama, • Promosi GP2SP (Gerakan pekerja
tanpa diberikan makanan/ minuman perempuan sehat produktif) untuk
lain, termasuk air putih kecuali obat- ibu yang bekerja di sektor informal
obatan dan vitamin atau mineral
tetes; ASI perah juga diperbolehkan
baik dari ibu kandung maupun dari
donor.
Edukasi/konseling pentingnya
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan
kolostrum

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 32
Indikator Bayi Mendapatkan
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
(Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 33
Indikator Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)

Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program


DEFINISI OPERASIONAL: Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap adalah jika di keluarga • Bayi mendapat imunisasi dasar
terdapat bayi (usia 12-23 bulan), bayi tersebut telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, lengkap apabila telah mendapatkan 1
DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, Campak. dosis Hep B0/HB0 (0-7 hari), 1 dosis
BCG, 3 dosis DPT-HB-Hib, 4 dosis Polio
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: anggota keluarga yang berusia 12-23 bulan tetes/Polio Oral/bOPV*, 1 dosis Polio
suntik/IPV**, dan 1 dosis Campak
PENILAIAN INDIKATOR: Rubela sebelum berusia 1 tahun
• Jika ak berusia 12-23 bulan tersebut diberikan imunisasi lengkap (imunisasi HB0, BCG,
DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, dan Campak) maka diberi • Keterangan:
simbol “Y” • * : di seluruh provinsi di Indonesia,
• Jika ak berusia 12-23 bulan tersebut tidak diberikan imunisasi lengkap (imunisasi HB0, kecuali Prov DIY yaitu 3 dosis Polio
BCG, DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, DAN Campak) maka suntik/IPV
diberi simbol “T • ** : di seluruh provinsi di
Indonesia, kecuali Prov DIY

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 34
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)

No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/Lintas
Sektor
1. Data keluarga yang • Pemantauan status imunisasi pada • Digunakan sebagai sasaran • Advokasi, Kampanye
memiliki bayi di buku KIA program dan Promosi
bawah 12 bulan (0- • Memberikan edukasi pentingnya IDL • Memberikan Pelayanan pentingnya IDL oleh
11 bulan) dengan menggunakan Pinkesga Imunisasi, Surveilans KIPI dan pemuka agama, kader
• menganjurkan keluarga yang punya Surveilans PD3I (yang datang ke Kesehatan, dll
bayi 0-11 bulan datang ke UKBM/ UKBM dan Puskesmas) • Pemantauan status
Puskesmas untuk melengkapi • Melakukan sweeping untuk imunisasi oleh kader
imunisasi dasar menjangkau sasaran yang tidak • Pemberian edukasi
• Berkoordinasi dengan Tim datang ke UKBM/ Puskesmas terkait IDL oleh Lintas
Puskesmas untuk Pelayanan Imunisasi • Berkoordinasi dengan FKTP Lainnya Program
dan pembinaan UKBM dalam Pelayanan Imunisasi/
• Melakukan editing data pada saat bayi Pembinaan cold chain, Pencatatan
menjadi sasaran indikator IDL pada dan pelaporan dll termasuk KIPI
aplikasi KS • Melakukan Rujukan Kasus KIPI dan
PD3I lainnya yang memerlukan
pelayanan Lanjutan

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 35
Indikator Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)

No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program
2. Data keluarga yang • Menganjurkan untuk melengkapi IDL • Memberikan Pelayanan Advokasi, Kampanye dan
memiliki bayi yang • Menganjurkan keluarga untuk imunisasi Imunisasi, Surveilans KIPI dan Promosi pentingnya IDL
berusia 12-23 bulan lanjutan Surveilans PD3I (yang datang ke oleh pemuka agama,
tidak diberi IDL • Melakukan kunjungan ulang dan UKBM dan Puskesmas) kader Kesehatan, dll
updating data PISPK bila ada anggota • Melakukan sweeping untuk
keluarga yang menjadi sasaran kembali menjangkau sasaran yang tidak
• Menanyakan kepada Ibu kemungkinan datang ke UKBM/ Puskesmas
untuk menambah anak • Berkoordinasi dengan FKTP
• KIE tentang pentingnya IDL Lainnya dalam Pelayanan
Imunisasi/ Pembinaan Cold
chain, Pencatatan dan
pelaporan dll termasuk KIPI
• Melakukan Rujukan Kasus KIPI
dan PD3I lainnya yang
memerlukan pelayanan
Lanjutan

3. Data ibu hamil di • Menganjurkan untuk melakukan Penyuluhan terkait IDL


Puskesmas persalinan di faskes dan Edukasi terkait
IDL untuk bayi

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 36 31
Indikator Balita Mendapatkan
Pemantauan Pertumbuhan
(Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 37
Indikator Balita Mendapatkan Pemantauan Pertumbuhan

Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program


DEFINISI OPERASIONAL: Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan adalah jika di keluarga Cakupan Balita yang ditimbang
terdapat balita (usia 2 – 59 Bulan 29 hari) dan bulan yang lalu ditimbang berat badannya di Berat Badannya (D/S)
Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya dan dicatat pada KMS/buku KIA. • Definisi Operasional: Anak
yang berusia 0 bulan sampai
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: anggota keluarga yang berusia 2-59 bulan 59 bulan yang ditimbang
berat badannya (D/S)
PENILAIAN INDIKATOR:
Dalam 1 bulan terakhir dilakukan pemantauan pertumbuhan ? 1. ya 2. Tidak
• Dikatakan “ya” dilakukan pemantauan pertumbuhan jika ak berusia 2-59 BULAN 29 hari,
bulan lalu telah dilakukan penimbangan berat badan pada 1 bulan dan dicatat dan diplot
pada KMS pada 1 bulan terakhir maka diberi simbol “y”
• Dikatakan “tidak” dilakukan pemantauan pertumbuhan jika ak berusia 2-59 bulan 29 hari
tidak dilakukan penimbangan berat badan pada 1 bulan terakhir atau dilakukan
penimbangan berat badan tetapi tidak dicatat dan diplot pada KMS maka diberi simbol “T”

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 38
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Balita Mendapatkan Pemantauan Pertumbuhan
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
1. Data keluarga yang • Menganjurkan ke • Cek data e-PPGBM • Intervensi spesifik bersama
memiliki balita tidak UKBM/Puskesmas • melakukan updating data program linprog/linsek terkait
mendapat pemantauan untuk penimbangan, • Melakukan pengkajian balita bgm, bb ketersediaan pangan, muatan
pertumbuhuan mendapatkan kurang, bb sangat kurang dan tidak naik. gizi pada BKB/PAUD/TK,
penyuluhan dan • Melakukan pengukuran antropometri (bb sanitasi dan JKN
pemberian dan tb) melalui kunjungan rumah • Advokasi ke pemerintah desa
suplementasi gizi • monev melalui pencatatan dan pelaporan untuk mendukung UKBM
• Koordinasi dengan gizi (e-PPGBM) (biaya operasional posyandu,
program dan UKBM • Menilai pertumbuhan dan perkembangan pembelian alat antropometri
• Melakukan kunjungan balita untuk Posyandu)
ulang dan updating • Merujuk pada pedoman pemantauan
data PISPK pertumbuhan balita

2. Data status gizi dari hasil • Menganjurkan ke • Cek data e-PPGBM Intervensi spesifik bersama
pengukuran UKBM/Puskesmas • melakukan updating data program linprog/linsek terkait
antropomentri untuk penimbangan, • Pengkajian lab, fisik/klinis, riwayat gizi, ketersediaan pangan, muatan gizi
(TB/U) : Pendek/Sangat mendapatkan riwayat klien pada BKB/PAUD/TK, sanitasi dan
pendek penyuluhan dan • Asuhan gizi JKN
(BB/U) : Kurus/sangat pemberian • Pengkajian faktor determinan stunting
kurus suplementasi gizi • monev melalui pencatatan dan pelaporan
(BB/TB) atau (BB/PB) : • Koordinasi dengan gizi (e–ppgbm)
Gizi kurang/Gizi buruk program dan UKBM
• Melakukan kunjungan
ulang dan updating
data PISPK
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 39
Indikator Balita Mendapatkan Pemantauan Pertumbuhan

No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
3. Data bayi 0-12 bulan dan Data PISPK (-), data program (+) Data PISPK (+), data program (-) Melakukan pelaporan data dari
data balita 12-59 bulan • Cek data PISPK, • Cek data program, hasil pemantauan
tidak sama antara data • Melakukan kunjungan • Memastikan anggota keluarga pertumbuhan di PAUD ke
PIS-PK dengan data keluarga (jika belum), memenuhi kriteria Puskesmas
Program • Melakukan editing data PISPK • Melakukan updating data
(jika data tidak valid) program

4. Data bayi dan balita • Menganjurkan keluarga untuk • Menggunakan NIK Dummy Mendorong kepala desa untuk
yang tidak memiliki NIK pengurusan NIK untuk penginputan dalam memfasilitasi masyarakat yang
ePPGBM belum memiliki NIK

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 40 35
Indikator Penderita TB Paru
Mendapatkan Pengobatan
Sesuai Standar (Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 41
Indikator Penderita TB Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar

Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program


DEFINISI OPERASIONAL: Penderita TB Paru mendapatkan pengobatan sesuai standar • Terduga TBC: batuk selama 2 minggu atau
adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥15 tahun yang menderita lebih dimana yang dapat diikuti dengan
batuk dan sudah 2 minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai gejala tambahan yaitu dahak bercampur
penderita tuberkulosis (TB) paru dan penderita tersebut berobat sesuai dengan darah, batuk darah, sesak nafas, badan
petunjuk dokter/ petugas kesehatan. lemas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam hari
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: anggota keluarga yang berusia ≥ 15 tahun tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih
dari satu bulan
PENILAIAN INDIKATOR: • Terdiagnosa TBC berdasarkan hasil
a. Pernah didiagnosis menderita tubercolosis (TB) paru ? 1. Ya 2. Tidak pemeriksaan laboratorium
b. Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur (selama 6 bulan) ? 1. Ya • Pasien TBC berobat sesuai standar adalah
2. pasien tuberkulosis yang mendapatkan
Tidak pengobatan dengan obat anti tuberkulosis
c. Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 minggu disertai satu atau (OAT) atau rejimen standar dan
lebih gejala : dahak bercampur darah, berat badan menurun, berkeringat malam menyelesaikan pengobatan serta dilakukan
hari tanpa kegiatan fisik, demam > 1 bulan? 1. Ya 2. Tidak pemeriksaan laboratorium untuk
Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Ya” maka diberi simbol Y Jika pemantauan pengobatan
(a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Tidak” maka diberi simbol T Jika (a) • Semua usia dapat dipilah untuk usia >=15
jawabannya “Tidak” dan (c) jawabannya “Ya” maka diberi simbol T tahun
Jika (a) jawabannya “Tidak” dan (c) jawabannya “Tidak” maka diberi simbol N

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 42
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Penderita TB Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar

No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas
Sektor
1. Data terduga TBC • Berkoordinasi dengan Pengelola • Menyandingkan data PISPK dengan data terduga • Peran pemerintah
pada PIS-PK Program TBC Puskesmas TBC pada Buku Register Terduga TBC (TBC.06) daerah peran
• Menganjurkan keluarga untuk • Melakukan pengecekan pada Buku Register komunitas, pemangku
melakukan kunjungan ke Terduga TBC (TBC.06) kepentingan dan multi
Puskesmas • Melakukan penegakkan diagnosa sektor lainnya dalam
• Updating data program (jika • Jika terdiagnosa: penanggulangan TBC
telah ditegakkan diagnosa) - Lakukan updating data program (mulai penemuan
- Lakukan tata laksana pengobatan TB sesuai terduga s.d
standar (jika terdiagnosa), lakukan investigasi pengobatan)
kontak serumah, kontak erat TB • Jejaring Puskesmas
• Jika tidak terdiagnosa: melakukan pelaporan
- Updating data PIS PK oleh tim Pembina kasus TB secara berkala
Keluarga
- Edukasi pencegahan diri sendiri dan keluarga

2. Data PIS-PK yang Data PISPK (-), data program (+) Data PISPK (+), data program (-) • Bekerjasama dengan
pernah • Cek data PIS-PK, • Cek data program TBC pada Kartu Pengobatan lintas sektor (pemuka
terdiagnosis • Melakukan kunjungan keluarga TBC (TB.01) atau Register Pasien TBC Fasyankes agama, kewilayahan,
TBC tidak sama (jika belum), (TBC.03 Fasyankes) atau SITB LSM, dll) dalam
dengan data • Berkoordinasi dengan pengelola • Melakukan penegakkan diagnosa pada sasaran penyuluhan TBC dan
program Program TB dalam investigasi • Melakukan updating data program penemuan sasaran
kontak pasien TBC
• Melakukan updating data PIS-PK
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 43
Indikator Penderita TB Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
3. Data PIS-PK • Berkoordinasi dengan • Cek data program TBC pada Kartu • Perkesmas: askep keluarga untuk
yang pernah Pengelola Program TBC dalam Pengobatan TBC (TB.01) atau meningkatkan kemandirian
terdiagnosis peningkatan keteraturan Register Pasien TBC Fasyankes keluarga dalam pencegahan dan
TBC, tidak pengobatan TBC dan UKBM (TBC.03 Fasyankes) atau SITB pengobatan TB
berobat teratur • Melakukan follow up dan • Memastikan diagnosa (jika tidak • Kesling: pemantauan lingkungan
updating data setelah masuk dalam data program) rumah,
pengobatan selesai • Jika terdiagnosis TB: dilakukan • Gizi: pemantauan dan rencana
tata terapi gizi
laksana pengobatan sesuai • Farmasi: memastikan
standar. ketersediaan obat TB
• Mengidentifikasi anggota keluarga • Lab: melakukan pemeriksaan lab
yang disegani untuk sebagai PMO TB secara periodik
• Memberdayakan mantan pasien TB • PMO dan komunitas di
untuk berperan sebagai PMO lingkungan masyarakat untuk
melakukan pengawasan minum
obat

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 44
Indikator Penderita Hipertensi Melakukan
Pengobatan Secara Teratur
(Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 45
Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur
Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program
DEFINISI OPERASIONAL: Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur adalah jika di dalam • Orang dengan peningkatan
keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥15 tahun yang didiagnogsis sebagai penderita tekanan darah tekanan darah
tinggi (hipertensi) dan berobat teratur sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan. • Didiagnosa hipertensi oleh
dokter dengan tekanan darah
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: anggota keluarga yang berusia ≥ 15 tahun >=140/90 mmhg
• Didiagnosa hipertensi tapi
HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH RESPONDEN DINYATAKAN: tidak berobat selama 6 hari
a. Pernah di diagnosis menderita hipertensi: 1. Ya 2. Tidak dalam 1 bulan
b. Meminum obat hipertensi secara teratur: 1. Ya 2. Tidak
c. Hasil Pengukuran tekanan darah dinyatakan:
• Tidak menderita tekanan darah tinggi/ hipertensi, jika hasil pengukuran tekanan darah sistolik <
140 mm Hg dan tekanan darah diastolik < 90 mm Hg .
• Menderita tekanan darah tinggi/ hipertensi, jika hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥ 140 mm
Hg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mm Hg.
• Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Ya” maka diberi simbol : Y
• Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Tidak” maka diberi simbol : T
• Jika (a) jawabannya “Ya” maka tidak perlu dilakukan pengukuran tekanan darah
• Jika (a) jawabannya “Tidak” maka dilakukan pengukuran tekanan darah
• Jika (a) jawabannya “Tidak” dan hasil pengukuran adalah tidak menderita darah tinggi maka
diberi simbol : N
• Jika (a) jawabannya “Tidak” dan hasil pengukuran tekanan darah adalah menderita darah tinggi
maka diberi simbol : T
• Jika (a) jawabannya “Tidak” dan TIDAK dilakukan pengukuran tekanan darah maka diberi simbol
N

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 46
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur
No. Hasil Analisis Tim Pembina Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
Keluarga
1. Data anggota • Koordinasi dengan • Klarifikasi tekanan darah oleh tenaga medis • Promkes memberikan penyuluhan dan
keluarga tidak program dan UKBM • Penegakan diagnosis hipertensi konseling terkait pola hidup sehat dan
ada riwayat • Menganjurkan data Jika terdiagnosa hipertensi: upaya berhenti merokok bila penyandang
hipertensi ng ke Puskesmas ⁻ Diberikan tatalaksana sesuai standard melalui PANDU PTM hipertensi memiliki kebiasaan merokok
sebelumnya, untuk penegakan ⁻ Melakukan pembinaan keluarga untuk memonitor modifikasi • Program Gizi memberikan intervensi
namun pada diagnosis gaya hidup penyandang hipertensi terkait pola diet bagi penderita hipertensi
pemeriksaan • Melakukan editing ⁻ Melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala dan pengelolaan berat badan berlebih/
ditemukan data bila hasil secara mandiri atau di UKBM/ fasyankes obesitas.
tekana darah diagnosis bukan ⁻ Memastikan keteraturan minum obat selama 1 bulan • Program Kesjaor memberikan intervensi
sistole ≥140 hipertensi. pertama, untuk selanjutnya dilakukan evaluasi terkait jenis aktivitas fisik bagi penyandang
mmHg dan • Melakukan updating ⁻ Updating data pada aplikasi sesuai dengan hasil yang hipertensi
diastole ≥90 data bila intervensi ditemukan setelah intervensi selama 1 bulan. • Kesehatan Jiwa memberikan konseling
mmHg dan telah dilakukan. Jika tidak terdiagnosa hipertensi: terkait pengelolaan stress
belum minum • Menganjurkan ⁻ Diberikan edukasi pencegahan hipertensi • Kesehatan ibu, melakukan pemantauan
obat keluarga untuk ⁻ Editing data pada aplikasi KS tekanan darah dan memberikan
melakukan • Mengelola dan memanfaatkan sandingan data PIS-PK dan tatalaksana hipertensi pada ibu hamil
pemeriksaan program terkait determinan/ faktor risiko untuk perencanaan • Kesehatan anak, melakukan rujukan pada
rutin ke UKBM intervensi lanjut. kasus hipertensi anak ke FKRTL untuk
atau Puskesmas • Melakukan pencatatan dan pelaporan surveilans faktor risiko menyingkirkan kemungkinan hipertensi
PTM bagi penyandang hipertensi melalui SI PTM sekunder pada anak.
• Dapat memberikan kartu kontrol untuk pemantauan minum • Jejaring Puskesmas melakukan pelaporan
obat rutin kasus hipertensi secara berkala
• Memberikan obat hipertensi untuk pemenuhan • Tenaga kefarmasian memastikan
kebutuhan 2 bulan (bagi anggota JKN) ketersediaan obat hipertensi di Puskesmas

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 47
Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
2. Terdiagnosa • Melakukan • Melakukan pencatatan dan pelaporan • Promkes memberikan penyuluhan dan konseling
hipertensi intervensi surveilans faktor risiko PTM bagi terkait pola hidup sehat dan upaya berhenti
langsung/edukasi penyandang hipertensi serta merokok bila penyandang hipertensi memiliki
• Melakukan melakukan pemantauan pencapaian kebiasaan merokok
sinkronisasi data Hipertensi melalui SI PTM • Program Gizi memberikan intervensi terkait pola
dengan data • Memberikan edukasi kepada diet bagi penderita hipertensi dan pegelolaan
program PTM penyandang hipertensi dan keluarga: berat badan berlebih/ obesitas.
khususnya yang - Memonitor kepatuhan minum obat, • Program Kesjaor memberikan intervensi terkait
terkait dengan - Melakukan pengukuran tekanan jenis aktivitas fisik bagi penyandang hipertensi
hipertensi Darah secara berkala secara mandiri, • Kesehatan Jiwa memberikan konseling terkait
• Melakukan updating di UKBM atau ke fasyankes dan pengelolaan stress
data bila intervensi - Modifikasi gaya hidup agar tekanan • Kesehatan ibu, melakukan pemantauan tekanan
telah dilakukan darah terkontrol darah dan memberikan tatalaksana hipertensi
• Mengelola dan memanfaatkan pada ibu hamil
sandingan data PIS-PK dan program • Kesehatan anak, melakukan rujukan pada kasus
terkait determinan/ faktor risiko untuk hipertensi anak ke FKRTL untuk menyingkirkan
perencanaan intervensi lanjut. kemungkinan hipertensi sekunder pada anak.
• IDI: panduan tata laksana hipertensi
• Pelibatan lintas sektor (LPM/PKK/LSM dll) dalam
sosialisasi dan deteksi dini hipertensi
• Tenaga kefarmasian memastikan ketersediaan
obat hipertensi di Puskesmas

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 48
Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur

No. Hasil Analisis Tim Pembina Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
Keluarga
3. Memiiki riwayat • Melakukan rujukan • Melakukan updating definisi minum • Promkes memberikan penyuluhan dan konseling
didiagnosis ke Puskesmas untuk obat tidak teratur yaitu bila penyandang terkait pola hidup sehat dan upaya berhenti
hipertensi dan evaluasi pengobatan hipertensi total dalam sebulan terakhir merokok bila penyandang hipertensi memiliki
tidak berobat dan mendapatkan tidak minum obat selama 6 hari. kebiasaan merokok
teratur pelayanan deteksi • Melakukan pencatatan dan pelaporan • Program Gizi memberikan intervensi terkait pola
dini hipertensi serta surveilans faktor risiko PTM bagi diet bagi penderita hipertensi dan pengelolaan
rujukan jika penyandang hipertensi melalui SI PTM berat badan berlebih/ obesitas.
diperlukan • Melakukan pengolahan dan Analisa • Program Kesjaor memberikan intervensi terkait
• Melakukan updating data PIS-PK dan data program untuk jenis aktivitas fisik bagi penyandang hipertensi
data bila intervensi mendapatkan determinan yang • Kesehatan Jiwa memberikan konseling terkait
telah dilakukan mempengaruhi kejadian hipertensi dan pengelolaan stress
menggunakannya sebagai dasar • Kesehatan ibu, melakukan pemantauan tekanan
pendekatan intervensi lanjut. darah dan memberikan tatalaksana hipertensi
• Memberikan edukasi kepada pada ibu hamil
penyandang hipertensi dan keluarga • Kesehatan anak, melakukan rujukan pada kasus
untuk memonitor kepatuhan minum hipertensi anak ke FKRTL untuk menyingkirkan
obat, melakukan pengukuran tekanan kemungkinan hipertensi sekunder pada anak.
darah secara berkala secara mandiri , di • Pelibatan lintas sektor (LPM/PKK/LSM, dll) dalam
UKBM atau ke fasyankes dan modifikasi pelaksanaan Germas untuk pencegahan dan
gaya hidup agar tekanan darah pengendalian hipertensi
terkontrol • Tenaga kefarmasian memastikan ketersediaan
obat hipertensi di Puskesmas

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 49
Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur

No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/Lintas Sektor
4. Anggota keluarga • Memberikan pembinaan • Memberikan edukasi kepada
penyandang kepada penyandang hipertensi penyandang hipertensi dan keluarga
hipertensi dan keluarganya agar tetap untuk memonitor kepatuhan minum
berobat teratur melakukan modifikasi gaya obat, melakukan pengukuran tekanan
hidup, patuh berobat, darah secara berkala secara mandiri , di
mengukur tekanan darah UKBM atau ke fasyankes dan modifikasi
minimal 1 kali per bulan serta gaya hidup agar tekanan darah
melakukan deteksi dini terkontrol
komplikasi hipertensi minimal • Melakukan pencatatan dan pelaporan
1 tahun sekali surveilans faktor risiko PTM bagi
penyandang hipertensi melalui SI PTM
• Melakukan monitoring pelayanan
minimal sesuai standard diterima oleh
penyandang hipertensi minimal 1 kali
per bulan

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 50
Indikator Penderita Gangguan Jiwa
Berat (ODGJ) Mendapatkan
Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan
(Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 51
Indikator Penderita ODGJ Mendapatkan Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan
Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program
DEFINISI OPERASIONAL: Penderita gangguan jiwa berat mendapatkan pengobatan dan • Terdiagnosa Skizofrenia dan
tidak diterlantarkan adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita Psikotik Akut
gangguan jiwa berat dan penderita tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung serta
diupayakan kesembuhannya • Minum obat teratur dalam
kurun waktu 1 bulan terakhir
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: Seluruh anggota keluarga (ditanyakan Kepala
Keluarga mengenai kemungkinan adanya anggota keluarga yang menderita gangguan • Definisi Pemasungan sesuai
jiwa) Permenkes No. 54 tahun 2017 ttg
Penanggulangan Pemasungan
PENILAIAN INDIKATOR: pada ODGJ Bab I Pasal 1 ayat (3)
a. Pernah didiagnosis menderita Schizoprenia ? 1. Ya 2. Tidak “Pemasungan adl segala bentuk
b. Bila ya, apakah meminum obat gangguan jiwa berat secara teratur ? 1. Ya 2. Tidak pembatasan gerak ODGJ olh klg
c. Apakah ada anggota keluarga yang di pasung? 1. Ya 2. Tidak & masyarakat yg mengakibatkan
Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Ya” maka diberi simbol Y hilangnya kebebasan ODGJ,
Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Tidak” maka diberi simbol T termasuk hilangnya hak atas
Jika (a) jawabannya “Tidak” dan (c) jawabannya “Ya” maka diberi simbol T pelayanan kesehatan utk
Jika (a) jawabannya “Tidak” dan (c) jawabannya “Tidak” maka diberi simbol N membantu pemulihan”.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 52
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Penderita ODGJ Mendapatkan Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan

No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/Lintas Sektor
1. Data adanya • Melakukan KIE kepada keluarga • Melakukan pemantauan • Kesling untuk kesehatan lingkungannya
anggota terkait ODJG Berat rutin • Gizi untuk memantau asupan gizi
keluarga yang • Menganjurkan untuk melakukan • Melakukan rujukan untuk • Gigi dan Mulut, untuk memastikan
terdiagnosa pemeriksaan dan pengobatan terapi lanjutan jika kesehatan gigi dan mulut tidak terganggu
ODGJ berat teratur diperlukan • Perkesmas, untuk kemandirian dan
tidak minum • Memastikan tidak dilakukan • Melakukan edukasi pemantauan
obat secara pemasungan kepada anggota keluarga • Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
teratur • Memastikan obat pasien tersedia lain dalam hal kemandirian Masyarakat (TPKJM) dengan lintas sektor
di keluarga • Melakukan pemantauan sesuai dengan KMK No. 220 Tahun 2002
• Melakukan koordinasi dengan Tim ketersediaan obat di • P2M untuk memantau penyakit penyerta
Program Kesehatan Jiwa Puskesmas pada ODGJ berat
• Melakukan updating data setelah
dilakukan intervensi

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 53
Indikator Penderita ODGJ Mendapatkan Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/Lintas Sektor
2. Data ART • Melakukan edukasi terkait • Melakukan penegakan • Kesling untuk kesehatan lingkungannya
dipasung, tapi ODGJ Berat dan diganosa • Gizi untuk memantau asupan gizi
belum pencegahannya • Melakukan pencatatan • Gigi dan Mulut, untuk memastikan kesehatan gigi
terdiagnosa • Menganjurkan untuk dan pelaporan dan mulut tidak terganggu
ODGJ Berat melakukan pemeriksaan • Melakukan pemantauan • Perkesmas, untuk kemandirian dan pemantauan
lebih lanjut rutin bagi yang • Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
• Melakukan koordinasi terdiagnosa ODGJ Berat Masyarakat (TPKJM) dengan lintas sektor sesuai
dengan Tim Program • Melakukan rujukan dengan KMK No. 220 Tahun 2002
Kesehatan Jiwa untuk terapi lanjutan jika • P2M untuk memantau penyakit penyerta pada ODGJ
• Melakukan updating data diperlukan Berat
• Melakukan edukasi

3. Terdiagnosa • Melakukan edukasi terkait • Melakukan sinkronisasi • Kesling untuk kesehatan lingkungannya
ODGJ Berat ODGJ Berat dan data program • Gizi untuk memantau asupan gizi
pencegahannya • Melakukan pencatatan • Gigi dan Mulut, untuk memastikan kesehatan gigi
• Menganjurkan untuk dan pelaporan dan mulut tidak terganggu
melakukan pemeriksaan • Melakukan pemantauan • Perkesmas, untuk kemandirian dan pemantauan
lebih lanjut rutin • Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
• Melakukan koordinasi • Melakukan rujukan Masyarakat (TPKJM) dengan lintas sektor sesuai
dengan Tim Program untuk terapi lanjutan dengan KMK No. 220 Tahun 2002
Kesehatan Jiwa jika diperlukan • P2M untuk memantau penyakit penyerta pada ODGJ
• Melakukan updating data • Melakukan edukasi Berat

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 54
Indikator Keluarga
Tidak Ada yang Merokok
(Target 70%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 55
Indikator Anggota Keluarga Tidak Ada yang Merokok
Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program
DEFINISI OPERASIONAL: Anggota keluarga tidak ada yang merokok adalah • Tidak ada anggota keluarga
jika tidak ada seorang pun dari anggota keluarga tersebut yang sering yang menghisap rokok atau
atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau. Hasil Produk Tembakau Lainnya
Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau sudah (HPTL) setiap hari atau kadang-
berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari tembakau kadang
• Orang yang sudah berhenti
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: semua anggota keluarga merokok adalah yang sama
sekali tidak menghisap rokok
PENILAIAN INDIKATOR: atau HPTL dalam 1 tahun
• jika tidak ada ak yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok
atau produk lain dari tembakau termasuk yang tidak pernah atau
sudah berhenti merokok maka diberi simbol “Y”
• Jika ada ak yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau
produk lain dari tembakau maka diberi simbol “T”

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 56
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Anggota Keluarga Tidak Ada yang Merokok
HASIL
NO. ANALISIS TIM PEMBINA PROGRAM TERKAIT LINTAS PROGRAM/ LINTAS SEKTOR
KELUARGA
1. Data anggota • Memastikan anggota • Memberikan tatalaksana kepada anggota keluarga • Pem. Kecamatan:
keluarga keluarga sesuai yang berkeinginan mengikuti program UBM - Advokasi LP/LS dalam penerapan KTR,
(semua memenuhi • Melakukan edukasi bahaya merokok, Smoke Free kampanye bahaya merokok, edukasi
umur) yang kriteria merokok; jika Home dan Upaya Berhenti Merokok (UBM) pada berhenti merokok.
mempunyai ya melakukan saat kunjungan keluarga - Pengembangan peraturan KTR jika belum
perilaku tatalaksana sesuai • Melakukan pembinaan keluarga untuk mengikuti ada.
menghisap program dan advokasi layanan UBM di Puskesmas jika ada anggota • Pemerintah desa dan perangkat desa
rokok/ temba lintas sektor keluarga yang merokok (TW/RW) bersama Toma dan Toga
kau dengan • Koord dengan • Melakukan pembinaan komitmen bagi anggota mengembangkan Desa Tanpa Rokok
frekuensi Program, UKBM, dan keluarga perokok yang sedang dan telh melalui Perdes KTR (Ada tanda dilarang
setiap hari, pemerintah desa mengikuti program UBM merokok di setiap rumah, tidak ada warga
sering, atau • Memberikan • Monitoring perubahan perilaku merokok yang merokok di 7 tatanan KTR,
kadang- informasi terkait • Mengembangkan program layanan UBM di warung/toko tidak mendisplay atau iklan
kadang. Smoke Free Home, dan Puskesmas yang terintegrasi dengan PANDU PTM rokok, tidak ada iklan rokok di media luar
Upaya Berhenti • Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan ruang)
Merokok (UBM) pada layanan UBM melalui SI PTM • SKPD terkait 7 tatanan KTR (Dinkes, Satpol
saat kunjungan • Melaporkan data anggota keluarga yang telah PP, Dinas Pendidikan, Kanwil Agama,
keluarga Berhenti merokok kepada surveyor untuk dilakukan Dishub, Dinas Pariwisata) menerapkan
• Melakukan rujukan updating data PIS-PK. aturan KTR sesuai dengan wilayah binaanya
ke Puskesmas untuk • Melakukan pemantauan factor risiko dan edukasi dan melakukan monitoring.
mengikuti Program kelompok bagi perokok melalui Posbindu PTM • Melakukan pemantauan faktor risiko dan
UBM edukasi kelompok bagi perokok melalui
Posbindu PTM

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 57
Indikator Anggota Keluarga Tidak Ada yang Merokok

NO. HASIL ANALISIS TIM PEMBINA PROGRAM TERKAIT LINTAS PROGRAM/ LINTAS
KELUARGA SEKTOR
2. Data anggota
keluarga (semua • Cek data PISPK wilayah • Melakukan updating data program • Menyamakan DO
umur) yang Puskesmas • Memastikan anggota keluarga indikator merokok
mempunyai perilaku • Melakukan sesuai kriteria merokok; jika ya menggunakan indikator
menghisap rokok/ kunjungan keluarga melakukan tatalaksana sesuai PIS-PK
tembakau dengan (jika belum) program
frekuensi setiap hari, • Melakukan • Melakukan advokasi lintas sektor
sering atau kadang- editing/updating • Melakukan pencatatan dan
kadang yang tidak data PIS-PK pelaporan faktor risiko merokok
sama dengan data • Melakukan intervensi dan kegiatan layanan UBM melalui
program lanjutan bagi SI PTM
anggota keluarga • Menyamakan DO indikator merokok
Data PISPK (-), yang merokok menggunakan indikator PIS-PK
data program (+),
atau Data PISPK
(+), data program
(-)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 58 53
Indikator Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN
(Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 59
Indikator Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN

Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program


DEFINISI OPERASIONAL: Keluarga sudah menjadi anggota JKN adalah jika seluruh Anggota/ Peserta JKN adalah setiap orang,
anggota keluarga tersebut memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan termasuk orang asing yang bekerja paling
Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi kesehatan lainnya. singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang
telah membayar iuran Jaminan Kesehatan
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: semua anggota keluarga (Perpres 82 tahun 2018)

PENILAIAN INDIKATOR:
• Jika Seluruh AK memiliki kartu keanggotaan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi
kesehatan lainnya maka
diberi simbol “Y”
• Jika ada salah satu atau seluruh AK tidak memiliki kartu keanggotaan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi
kesehatan lainnya maka diberi simbol “T”

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 60
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/ Lintas Sektor
1. Data kepesertaan JKN Data PISPK (-), data Pcare (+) Data PISPK (+), data program (-) • Melakukan koordinasi dengan
tidak sama antara hasil • Memastikan dan • Cek data Pcare BPJS Kesehatan terkait daftar
kunjungan keluarga Mengidentifikasi data • Melakukan crosscek data P- kepesertaan secara berkala
dengan data di Pcare kepesertaan JKN Care di Puskesmas dengan • Pemanfaatan NIK untuk
• Melakukan kunjungan menggunakan NIK penentuan kepesertaan JKN
keluarga (jika belum) • Memastikan pendistribusian kartu
• Melakukan updating data JKN sampai ke keluarga tepat
PIS-PK sasaran

2. Data keluarga/ individu • Edukasi terkait manfaat dan • Memastikan kepesertaan • Pemerintah desa mengusulkan
yang belum menjadi kepesertaan JKN individu di PCare daftar nama calon PBI yang
peserta JKN • Memberikan informasi tata • Jika terdaftar, pastikan apakah konkrit.
cara pendaftaran JKN individu sudah menerima kartu • Validasi calon PBI oleh Dinsos
(cek melalui JKN Mobile) • Percepatan pembuatan dan
• Jika belum terdaftar: distribusi kartu
- edukasi untuk menjadi peserta
mandiri/pengajuan PBI jika
memenuhi kriteria,
- Menyediakan informasi
terkait pendaftaran dan
manfaat kepesertaan JKN

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 61 56
Indikator Keluarga Mempunyai
Akses Sarana Air Bersih
(Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 62
Indikator Keluarga Mempunyai Akses Sarana Air Bersih
DEFINISI OPERASIONAL (DO) PIS-PK DEFINISI PROGRAM

DEFINISI OPERASIONAL: Keluarga mempunyai akses sarana air bersih adalah AKSES RUMAH TANGGA DENGAN AIR MINUM
adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan air leding PDAM LAYAK: Rumah tangga yang menggunakan sumber
atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan air minum yang terlindung, meliputi:
sehari-hari. (i) ledeng perpipaan (keran individual);
(ii) ledeng eceran;
INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: (iii) keran umum/hydrant umum;
• Tingkat keluarga : ketersediaan/ kepemilikan sarana air bersih (iv) terminal air;
• Semua anggota keluarga : perilaku penggunaan air bersih (v) penjual eceran;
(vi) penampungan air hujan (PAH);
PENILAIAN INDIKATOR: (vii) mata air terlindungi;
A. KETERSEDIAAN SARANA AIR BERSIH DI TINGKAT KELUARGA (viii) sumur terlindung; dan
(KETERSEDIAAN SARANA AIR BERSIH DAN JENIS SUMBER AIR TERLINDUNG) (ix) sumur bor atau sumur pompa.
a. Apa tersedia sarana air bersih dilingkungan rumah? 1. Ya 2. Tidak
b. Jenis sumber air terlindung? 1. Ya 2. Tidak AKSES RUMAH TANGGA DENGAN AIR MINUM
• Jika (a) jawabannya “Tidak” → N AMAN: Rumah tangga menggunakan sumber air
• Jika (a) jawabannya ‘Ya” dan (b) jawabannya “Ya” → Y minum layak, lokasi sumber air minum berada di
• Jika (a) jawabannya ‘Ya” dan (b) jawabannya “Ya” → Y dalam atau di halaman rumah (on premises),
tersedia setiap saat dibutuhkan, dan memenuhi
B. PERILAKU ANGGOTA KELUARGA MENGGUNAKAN AIR BERSIH syarat kualitas air minum sebagaimana tercantum
(BIASA MENGGUNAKAN AIR BERSIH): pada PERMENKES Kualitas Air Minum yang sedang
• Jika jawabannya “Ya” maka diberi simbol Y berlaku.
• Jika jawabannya “tidak” maka diberi simbol T
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 63
Indikator Keluarga Mempunyai Akses Sarana Air Bersih

Defisinisi Operasional PIS-PK Definisi Program


PENILAIAN AKHIR INDIKATOR

• Jika (A) Indikator ketersediaan/ kepemilikan sarana air bersih bersimbol N dan (B)
indikator perilaku biasa menggunakan air bersih bersimbol Y maka diberi symbol → Y
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan sarana air bersih bersimbol N dan (B) indikator perilaku
biasa menggunakan air bersih bersimbol T maka diberi symbol → T
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan sarana air bersih bersimbol Y dan (B) indikator perilaku
biasa menggunakan air bersih bersimbol Y maka diberi simbol → Y
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan sarana air bersih bersimbol Y dan (B) indikator perilaku
biasa menggunakan air bersih indikator perilaku biasa menggunakan air bersih bersimbol
T maka diberi simbol → T
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan sarana air bersih bersimbol T dan (B) bersimbol Y maka
diberi simbol → Y
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan sarana air bersih bersimbol T dan (B) indikator perilaku
biasa menggunakan air bersih bersimbol T maka diberi symbol → Y

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 64
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Indikator Akses Sarana Air Bersih
NO. HASIL ANALISIS TIM PEMBINA KELUARGA PROGRAM TERKAIT LINTAS PROGRAM/LINTAS SEKTOR
1. Data keluarga yang tidak • Edukasi/penyuluhan • Melakukan inspeksi • Kerjasama dengan LS ( Kades)
mempunyai atau dan koordinasi dengan Kesehatan Lingkungan (IKL) terkait penggunaan dana Desa 10%
memiliki akses sarana program untuk melakukan • Berkoordinasi dengan TPK untuk kesehatan.
air bersih pembinaan terkait hasil intervensi lanjut • Alternatif pembiayaan lainnya
• Update keluarga memiliki yang telah dilakukan (wakaf air, mikro kredit)
akses sarana air bersih • penyuluhan, perbaikan • Pemanfaat dana CSR
sarana dan peningkatan • Advokasi pembentukan arisan
kualitas air bersih kepemilikan Air bersih
• Program menggunakan data
PIS-PK terkait kepemilikan
air bersih.

2. Data perilaku anggota • Edukasi/penyuluhan Penyuluhan dan motivasi • Kerjasama dengan kader (natural
keluarga tidak dan koordinasi dengan keluarga untuk menggunakan leader) untuk promosi pentingnya
menggunakan air bersih program untuk melakukan air bersih penggunaan air bersih
(perilaku) pembinaan • Kerjasama dengan organsasi sipil
• Update data perilaku masyarakat untuk meningkatkan
anggota keluarga perlaku penggunaan air bersih.
menggunakan sarana air
bersih

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 65 60
Indikator Keluarga Memiliki Akses atau
Menggunakan Jamban Sehat
(Target 100%)

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 66
Indikator Keluarga Mempunyai Akses atau Menggunakan Jamban Sehat

Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program


DEFINISI OPERASIONAL: Keluarga mempunyai akses atau menggunakan AKSES SANITASI AMAN: Pengguna fasilitas sanitasi rumah tangga
jamban sehat adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan milik sendiri, menggunakan kloset leher angsa yang memiliki tangki
menggunakan sarana untuk buang air besar berupa kloset leher angsa septik dan disedot setidaknya sekali dalam 3-5 tahun terakhir atau
atau kloset plengsengan. terhubung ke Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)

INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: AKSES SANITASI LAYAK SENDIRI: Pengguna fasilitas sanitasi rumah
• Tingkat keluarga: Kepemilikan/ akses jamban sehat tangga milik sendiri, menggunakan kloset leher angsa dengan tangki
• Semua anggota keluarga: Perilaku penggunaan jamban sehat septik yang belum pernah disedot (perkotaan) atau menggunakan
leher angsa dengan lubang tanah/cubluk (perdesaan)
PENILAIAN INDIKATOR:
A. KETERSEDIAAN JAMBAN DI TINGKAT KELUARGA AKSES SANITASI LAYAK BERSAMA: Pengguna fasilitas sanitasi
1. Apa tersedia JAMBAN KELUARGA? 1. Ya 2. Tidak bersama rumah tangga lain tertentu yang : 1) menggunakan kloset
2. Bila ya, apa Jenis JAMBANNYA saniter (kloset/leher leher angsa dengan tangki septik yang belum pernah disedot
angsa/plengsengan) ? (perkotaan) atau 2) menggunakan kloset leher angsa dengan lubang
1.Ya 2. Tidak tanah/cubluk (perdesaan)
• Jika (1) jawabannya “Tidak” N
• Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Ya” Y
• Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Tidak” T
B. PERILAKU ANGGOTA KELUARGA BAB DI JAMBAN
Apakah biasa BAB di jamban ? 1. Ya 2. Tidak
• Jika jawabannya “Ya” maka diberi simbol “Y”
• Jika jawabannya “tidak” maka diberi simbol “T”

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 67
Indikator Keluarga Mempunyai Akses atau Menggunakan Jamban Sehat

Definisi Operasional (DO) PIS-PK Definisi Program


PENILAIAN AKHIR INDIKATOR
• Jika (A) Indikator ketersediaan/ kepemilikan jamban layak bersimbol N dan (B)
indikator perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol Y maka diberi simbol Y
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan jamban layak bersimbol N dan (B) indikator
perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol T maka diberi simbol T
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan jamban layak bersimbol Y dan (B) indikator
perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol Y maka diberi simbol Y
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan jamban layak bersimbol Y dan (B) indikator
perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol T maka diberi simbol T
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan jamban layak bersimbol T dan (B) indikator
perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol Y maka diberi simbol Y
• Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan jamban layak bersimbol T dan (B) indicator
perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol T maka diberi simbol T
DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-
PK

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 68
Indikator Keluarga Mempunyai Akses atau Menggunakan Jamban Sehat
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/Lintas Sektor
1. Data PISPK keluarga Data PISPK (-), data program (+) Data PISPK (+), data • Keterlibatan aparat desa
mempunyai akses atau • Cek data PISPK, dan Data program program (-) untuk memantau
menggunakan jamban • Melakukan kunjungan/ intervensi • Cek data program, kepemilikan jamban saniter.
sehat tidak sama dengan keluarga (jika belum), • Memastikan jumlah
data program • Melakukan updating data PISPK keluarga mempunyai
• Sinkronisasi penggunaan data akses atau
menggunakan jamban
sehat
• Melakukan updating
data program

2. Data PISPK keluarga yang • Koordinasi dengan program untuk • Memastikan jumlah • Kerjasama dengan organisasi
tidak mempunyai akses melakukan pemicuan, monitoring keluarga yang tidak sipil masyarakat dan
jamban sehat pasca pemicuan dan verifikasi mempunyai akses pemdes untuk meningkatkan
• Edukasi/penyuluhan dan koordinasi jamban sehat perlaku dalam penggunaan
dengan program untuk melakukan • Memastikan jumlah KK jamban sehat.
pembinaan akses jamban sehat yang tidak memiliki dan
• Update data perilaku anggota tidak mempunyai akses
keluarga menggunakan jamban jamban sehat
sehat berdasarkan NIK
64

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 69
Intervensi Lanjut
Terintegrasi Tingkat
Dinas Kesehatan

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 70
Indikator Keluarga
Berencana

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 71
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator Keluarga Berencana

No. Analisis Intervensi


1. Data Wanita berstatus menikah usia 10-54 tahun yang tidak • Penyediaan buku KIA
sedang hamil atau AK laki-laki berstatus menikah usia >10 tahun • Sinkronisasi dengan data program sesuai indikator
dan tidak berKB • Koordinasi dengan OPD KB atau BKKBN untuk penyediaan
alokon dan kebijakan yang mengikuti
• Koordinasi dengan OPD KB dan Kemenag untuk
2. Data Wanita berstatus menikah usia 15-49 tahun yang tidak harmonisasi data catin dan kebijakan penyuluhan dan
sedang hamil atau AK laki-laki berstatus menikah usia >15 tahun pemeriksaan kesehatan catin
dan tidak berKB • Advokasi, Kampanye dan Promosi pentingnya KB oleh
pemuka agama, kader Kesehatan, PKK, dll.

3. Data Wanita berstatus menikah usia 15-49 tahun yang tidak • Koordinasi dengan OPD KB untuk harmonisasi data
sedang hamil yang tidak sama dengan data program

4. Data Self-assement kelayakan hamil di aplikasi KESCATIN • Memanfaatkan aplikasi skrining layak hamil yang bisa
diakses di playstore KESCATIN untuk melakukan analisis
perencanaan kebutuhan pelayanan KB dan perencanaan
kehamilan.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 72
Indikator Ibu Bersalin di Faskes

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 73
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator Ibu Bersalin di Faskes
No. Analisis Intervensi
1. Data jumlah Ibu hamil per • Koordinasi dengan lintas program untuk sinkronisasi data program dalam e-Cohort dengan data PIS-
puskesmas PK
• Penyediaan buku KIA berdasarkan sinkronisasi data PIS-PK dengan data program
sesuai dengan data e-Cohort
• Penyediaan RTK (Rumah Tunggu Kelahiran) pada wilayah yang sulit
• Penyediaan PMT bagi ibu hamil KEK
• Melakukan sinkronisasi dengan data JKN dan advokasi pembiayaan persalinan ke dinas sosial bagi
ibu hamil yang tidak memiliki JKN
• Melengkapisarana, prasarana, alat dan BMHP di Puskesmas agar dapat
memberikan pelayanan persalinan normal.
• Menyediakan kebijakan alur rujukan bagi ibu hamil berisiko tinggi
• Memastikan rumah sakit rujukan persalinan
2. Cakupan ibu yan tidak • Koordinasi dengan lintas program dalam menggerakkan ibu hamil dapat bersalin di fasyankes
melakukan persalinan di • Berkoordinasi dengan tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat untuk mendorong
fasyankes persalinan di fasyankes

3. Cakupan ibu yang • Pemetaan SDM dan SPA di fasyankes yang memberikan pelayanan persalinan
melakukan persalinan di • Penyediaan sarana, prasarana, alat dan BMHP di Puskesmas dan RS PONEK
fasyankes • Peningkatan kompetensi nakes di fasyankes
4. Cakupan data bayi baru • Koordinasi dengan lintas program untuk sikronisasi data program dengan data
lahir per puskesmas PISPK
• Sinkronisasi data PIS-PK dengan data program sesuai dengan data e-Cohort

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 74
Indikator ASI Eksklusif

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 75
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator ASI Eksklusif

No. Analisis Intervensi


1. Data bayi usia 6 – 23 bulan dan bayi • Advokasi lintas sektor dalam edukasi ASI eksklusif untuk pasangan usia subur di
tersebut selama 6 bulan tidak diberi lingkup kab/kota dan provinsi
ASI eksklusif. • Advokasi pembuatan dan pengelolaan ruangan menyusui di kantor-kantor
maupun di fasilitas publik lainnya.

2. Data ibu hamil • Advokasi lintas sektor dalam edukasi ASI eksklusif untuk ibu hamil
• Advokasi pembuatan dan pengelolaan ruangan menyusui di kantor-kantor
maupun di fasilitas publik lainnya.

3. Data bayi usia 6 – 23 bulan yang telah • Sinkronisasi data PISPK dengan data program (data lulus ASI Eksklusif)
mendapat ASI eksklusif, tidak sama
dengan data program

4. Data bayi usia 0-6 bulan yang • Kampanye pentingnya pemberian ASI Eksklusif
mendapatkan ASI eksklusif • Advokasi pembuatan dan pengelolaan ruangan menyusui di kantor-kantor
maupun di fasilitas publik lainnya.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 76
Indikator Pemantauan Pertumbuhan

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 77
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator Pemantauan Pertumbuhan

No. Analisis Intervensi


1. Data keluarga yang memiliki balita • Melakukan monitoring dan evaluasi ke puskesmas terkait pencatatan dan
tidak mendapat pemantauan pelaporan kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
pertumbuhuan • Advokasi kepada lintas sector untuk mendukung kegiatan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan.
• Mendorong fasilitas lain yang melakukan pemantauan pertumbuhan balita
untuk melakukan pelaporan ke Puskesmas

2. Data status gizi dari hasil pengukuran • Melakukan monitoring dan evaluasi ke puskesmas terkait pencatatan dan
antropomentri pelaporan kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
(TB/U) : Pendek/ Sangat pendek • Advokasi kepada lintas sektor untuk mendukung kegiatan pemantauan
(BB/U) : Kurus/ Sangat kurus pertumbuhan dan perkembangan.
(BB/TB) atau (BB/PB) : Gizi
kurang/Gizi buruk

3. Data balita yang tidak memiliki NIK • Mendorong proses percepatan mendapatkan NIK dari dukcapil bagi sasaran
atau memiliki NIK Generate bayi dan balita

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 78
Indikator Imunisasi Dasar Lengkap

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 79
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator Imunisasi Dasar Lengkap

No. Analisis Intervensi


1. Cakupan IDL bayi dibawah 12 bulan (0-11 bulan) • Kampanye pentingnya pemberian imunisasi
per Puskesmas • Advokasi kepada lintas program dan lintas sektor untuk
mendukung kegiatan imunisasi
• Meningkatkan kapasitas petugas Puskesmas untuk
pelaksanaan imunisasi
• Melakukan supervise supportive kepada puskesmas
2. Data sasaran bayi berusia 12-23 bulan tidak diberi IDL per • Memastikan ketersediaan vaksin dan manajemen
Puskesmas rantai dingin vaksin.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 80
Indikator TB Paru

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 81
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator TB Paru

No. Analisis Intervensi


1. Data terduga TBC pada PISPK • Melakukan mapping hasil IKS di tiap-tiap wilayah
Puskesmas/Kecamatan/Kabupaten/Kota dan melakukan analisis data faktor risiko
di wilayah kerjanya.
• Melakukan pembinaan dan refreshing pengetahuan nakes di Puskesmas/Dinkes
kab/kota terkait tatalaksana TB bersama lintas program dan organisasi profesi
• Melibatkan FKTP dan FKRTL untuk melakukan intervensi lanjut terhadap
2. Data PISPK yang perna terdiagnosis TBC penyandang TBC
tidak sama dengan data program • Melakukan pencatatan dan pelaporan sebagai data surveilans program dan
capaian SPM bidang Kesehatan
• Memberikan feedback dan rekomendasi intervensi lanjut ke Puskesmas/Dinkes
Kabupaten/Kota terkait hasil analisis masalah TB secara kewilayahan dari data PIS-
PK dan data program
3. Data PISPK yang pernaterdiagnosis TBC, • Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PIS-PK secara berkala
tidak berobat teratur • Melakukan bimbingan teknis pada Puskesmas/Dinkes Kabupaten/Kota
• Koordinasi lintas program di Dinkes dalam hal sinkronisasi data dan penatalaksaan
TBC
• Advokasi pemda dan lintas sektor dalam penanggulangan TBC (mulai penemuan
terduga sampai dengan pengobatan) dan melakukan monitoring hasil advokasi
• Membuat kebijakan terkait pemberian rewards and punishmesnt

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 82
Indikator Hipertensi

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 83
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator Hipertensi

No. Analisis Intervensi


1. Data Anggota keluarga Tidak ada • Melakukan mapping hasil IKS di tiap-tiap wilayah Puskesmas di kab/kota dan
Riwayat Hipertensi sebelumnya, namun melakukan analisis data factor risiko di wilayah kerja nya.
pada pemeriksaan di temukan tekanan • Melakukan pembinaan dan updating pengetahuan nakes di Puskesmas terkait
darah systole ≥140 mmHg dan diastole tatalaksana hipertensi Bersama lintas program dan organisasi profesi
≥90 mmHg dan belum minum obat • Memberikan rekomendasi intervensi lanjut bagi keluarga dengan masalah
hipertensi maupun secara kewilayahan berdasarkan hasil analisis data PIS-PK
dan data program
2. Terdiagnosa hipertensi • Melibatkan FKTP dan FKRTL untuk melakukan intervensi lanjut terhadap
penyandang hipertensi dan melakukan pencatatan dan pelaporan sebagai data
surveilans program dan capaian SPM bidang Kesehatan
• Melakukan monev pelaksanaan PIS-PK dan PANDU PTM secara berkala
• Koordinasi lintas program di Dinkes
3 Memiliki riwayat didiagnosis hipertensi • Memastikan ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan obat hipertensi di
dan tidak berobat teratur Puskesmas

4 Anggota keluarga penyandang hipertensi


berobat teratur

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 84
Indikator ODGJ

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 85
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator ODGJ

No. Analisis Intervensi


1. Data riwayat atau menunjukkan gejala • Melakukan mapping hasil IKS di tiap-tiap wilayah
gangguan jiwa Puskesmas/Kecamatan/Kabupaten/Kota dan melakukan analisis data faktor
risiko di wilayah kerjanya.
• Melakukan pembinaan dan updating pengetahuan nakes di Puskesmas/Dinkes
Kab/Kota terkait tatalaksana ODGJ bersama lintas program dan organisasi
profesi
2. Data adanya anggot keluarga yang ODGJ • Memberikan rekomendasi intervensi lanjut bagi keluarga dengan masalah ODGJ
maupun secara kewilayahan berdasarkan hasil analisis data PIS-PK dan data
program
• Melibatkan FKTP dan FKRTL untuk melakukan intervensi lanjut terhadap
penyandang ODGJ dan melakukan pencatatan dan pelaporan sebagai data
surveilans program dan capaian SPM bidang Kesehatan
• Memberikan feedback ke Puskesmas/Dinkes Kabupaten/Kota
• Melakukan monev pelaksanaan PIS-PK secara berkala
• Melakukan bimbingan teknis pada Puskesmas/Dinkes Kabupaten/Kota
• Koordinasi lintas program di Dinkes
• Advokasi pemda, lintas sektor dalam penanggulangan ODGJ (mulai penemuan
terduga sd pengobatan) dan melakukan monitoring
• Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) dengan lintas
sektor sesuai dengan KMK No. 220 Tahun 2002
• Membuat kebijakan terkait pemberian rewards and punishment

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 86
Indikator
Merokok

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 87
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator Merokok

No Analisis Intervensi
1. Data anggota keluarga (semua umur) yang • Mengembangkan dan meningkatkan program layanan UBM di FKTP di
mempunyai perilaku menghisap Kab/Kota
rokok/tembakau dengan frekuensi setiap hari, • Melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas Nakes tentang layanan UBM
sering, atau kadang-kadang. Disebut merokok bersama lintas program dan organisasi profesi
setiap hari, jika responden merokok minimal • Melibatkan FKTP dan FKRTL untuk intervensi lanjut bagi anggota keluarga yang
satu batang dalam satu hari merokok
• Meningkatkan pencatatan dan pelaporan layanan UBM melalui SI PTM sebagai
monitoring data capaian program
• Advokasi Pemerintah Daerah yang belum memiliki Peraturan KTR, dan mengeluarkan
kebijakan terkait KTR dan UBM.
• Advokasi Pemerintah Daerah untuk penegakkan sanksi bagi daerah yang memiliki
Perda KTR
• Advokasi LP/ LS dalam penerapan KTR, kampanye bahaya merokok, pelarangan iklan
rokok di lingkup Kab/ Kota dan provinsi

2 Data anggota keluarga (semua umur) yang • Meningkatkan pencatatan dan pelaporan faktor risiko merokok dan layanan UBM di
mempunyai perilaku menghisap rokok/ Puskesmas melalui SI PTM
tembakau dengan frekuensi setiap hari, sering • Melakukan validasi pelaporan faktor risiko merokok melalui SI PTM
atau kadang-kadang yang tidak sinkron dengan • Melakukan validasi pelaporan kegiatan layanan UBM melalui SI PTM
data program • Membina FKTP dan FKTRL dalam sinkronisasi data dan pelaporan rutin.
Data PISPK (-), data program (+) Data
PISPK (+), data program (-)
PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 88
Indikator
JKN

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 89
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator JKN

No Analisis Intervensi
1. Data kepesertaan JKN tidak sama • Melakukan koordinasi dengan BPJS setempat terkait kepesertaaan
antara hasil kunjungan keluarga JKN
dengan data di Pcare • Memanfaat NIK sebagai pelacak kepesertaan JKN
• Advokasi ke BPJS kesehatan untuk sinkronisasi data kepesertaan
JKN antara data BPJS dengan data hasil kunjungan keluarga
• Menginformasikan ke petugas P-Care Puskesmas terkait
pemanfaatan NIK

2. Data keluarga/ individu • Melakukan identifikasi kepesertaan JKN yang memenuhi kriteria
terkonfirmasi belum menjadi PBI namun belum terdaftar
peserta JKN • Koordinasi dengan Dinsos dan Disdukcapil terkait data calon
peserta PBI- JKN

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 90
Indikator Air
Bersih

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 91
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator Air Bersih

No Analisis Intervensi
1. Data keluarga yang tidak • Advokasi kepada lintas sektor dan program untuk pengembangan
mempunyai atau alternatif
memiliki akses sarana air bersih pembiayaan air bersih
• Advokasi dan Koordinasi dengan Dinas PUPR terkait pemanfaatan
untuk SAB.
• Pemda menginstruksikan tentang penggunaan dana desa dan
dana lainnya untuk pembiayaan SAB.

2. Data perilaku anggoata keluarga • Melakukan promosi pemtingnya penggunaan air bersih
tidak menggunakan air bersih • Mengadvokasi Diskominfo untuk pembuatan media KIE ttg
(perilaku) pentingnya penggunaan air bersih.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 92
Indikator Jamban
Sehat

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 93
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator Jamban Sehat

No Analisis Intervensi
1. Data PIS-PK mempunyai akses atau • Penetapan jumlah KK yang digunakan oleh semua program
menggunakan jamban sehat tidak sebagai dasar perhitungan sasaran
sama dengan data program • Bimbingan teknis monitoring dan evaluasi data program

2. Keluarga yang tidak mempunya • Advokasi kepada lintas sektor dan program untuk pengembangan
akses jamban sehat dari hasil PIS- alternatif pembiayaan sanitasi dan wirausaha sanitasi
PK • Advokasi kepada Diskominfo untuk pembuatan media KIE ttg
pentingnya penggunaan Jamban sehat .

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 94
Integrasi
Data

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 95
Integrasi Antara Data PIS-PK dengan Data
Program/Lintas Sektor

Dalam rangka melihat hubungan antar variabel, data antar indikator PIS-PK yang terkait dapat
disandingkan, demikian juga penyandingan dengan data terkait di luar indikator PIS-PK.
Misalnya data cakupan imunisasi yang terdapat pada data PIS-PK dengan data kelahiran bayi.
Dengan menyandingkan data tersebut, Puskesmas dapat mengetahui adanya gap capaian dan sasaran
imunisasi yang perlu ditindaklanjuti dengan intervensi lanjut.

Berikut beberapa contoh data-data yang dapat saling disandingkan baik antar indikator PIS-PK maupun
antara data PIS-PK dan data lain. Puskesmas dan dinas kesehatan dapat menggali lebih jauh data-data
lainnya untuk penyandingan data dengan data PIS-PK.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 96
Data Antar Indikator PIS-PK Yang Terkait
Indikator PIS-PK Indikator PIS-PK

Data Ibu Hamil • Data Kepemilikan JKN


• Data Hipertensi
• Data Perilaku Merokok
• Data suspek TB
• Data TB berobat teratur (level keluarga)
• Data ODGJ
• Data akses dan perilaku jamban dan air bersih

Data pemantauan pertumbuhan • Data Perilaku Merokok


• Data akses dan perilaku jamban dan air bersih
• Data suspek TB
• Data TB berobat teratur (level keluarga)
• Data kepemilikan JKN

Data persalinan di fasyankes • Data kepemilikan JKN

Data Hipertensi • Data Kepemilikan JKN


• Data Merokok
• Data ODGJ

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 97
Data PIS-PK dengan Data Program/Lintas Sektor yang Terkait
Indikator PIS-PK Indikator Non PIS-PK
Data Ibu Hamil • Data TB (agregat keluarga) (Formulir TB.01)
• Data HIV program (agregat keluarga) SIHA
• Data Hipertensi (P2PTM) (eCohort ibu)
• Data DM (P2PTM)
• Data COVID-19
• Data BBLR
• Data SI PTM (data faktor risiko :merokok, tingkat metabolic, dsb)

Data ASI Eksklusif • Data stunting ePPBGM


• Data wasting ePPBGM
• Data underweight ePPBGM

Data IDL • Data kelahiran bayi,


• Data kunjungan neonatal
• Data surveilen PD3I (untuk kasus difteri, dsb)
Data pemantauan pertumbuhan • Data TB (agregat keluarga) (Formulir T)
• Data eCohort anak

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 98
Penutup

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 99
Intervensi lanjut PIS-PK merupakan bagian dari kegiatan program
di Puskesmas yang dapat meningkatkan jangkauan dan capaian
target program sekaligus sebagai perwujudan implementasi Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota. Dengan
demikian diperlukan integrasi pelayanan lintas program di
Puskesmas agar intervensi lanjut ini menghasilkan perubahan status
kesehatan keluarga menjadi keluarga sehat.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 100
Data-data kesehatan keluarga yang telah dikumpulkan dan dianalisis di
tingkat Puskesmas kiranya dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan
intervensi lanjut yang komprehensif dan tepat sasaran. Integrasi dalam
perencanan dan pelaksanaan intervensi lanjut oleh lintas program di
Puskesmas akan sangat menentukan output dan dampak intervensi tersebut.
Pembinaan dan fasilitasi dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dalam penerapan intervensi lanjut berbasis data PIS-PK
menjadi hal penting untuk dilakukan secara konsisten. Demikian juga
keterlibatan klinik pratama, praktik mandiri dokter dan bidan, posyandu,
serta jejaring pelayanan Puskesmas lainnya akan sangat berarti untuk
mendukung Puskesmas dalam meningkatkan satus keluarga menjadi
keluarga sehat.

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 101
Thank you for
listening!
Here's to achieving all our goals and
dreams, however big or small they may be!

@reallygreatsite

PIS_PK.2022/Titien/Prov.Kalteng 102

Anda mungkin juga menyukai