Anda di halaman 1dari 44

Pengantar Simulator Permata Bunda,

Regita dan Nutriclin

Oleh :
Uki Basuki
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

Disampaikan dalam Pelatihan Permata Bunda dan Regita


Program Pendekatan Keluarga
Di Bapelkes 3-5 Mei 2017
PENDEKATAN
“CONTINUUM OF CARE”
& “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD
SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

PENDEKATAN KELUARGA

2
2. KEBIJAKAN NASIONAL

3
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

T
U
R
U 26,1
N %

36,3 N
% A
I
93,5 K
%

INSTRUKSI PRESIDEN NO. 1 TAHUN 2017


TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
4
INPRES GERMAS

5
PERMENKES 39/2016: PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PIS-PK

Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk


1 meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Pelaksanakan Program Indonesia Sehat


2
diselenggarakan melalui Pendekatan Keluarga
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara
Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
3
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga
Integrasi UKP dan UKM secara
berkesinambungan, dengan target / fokus
4
keluarga, berdasarkan data dan informasi dari
Profil Kesehatan Keluarga
6
PENGERTIAN PENDEKATAN
KELUARGA
Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau
meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan
mendatangi keluarga

Tujuan Pendekatan Keluarga:


1. Mengintegrasikan seluruh program di
Puskesmas Pendekatan pelayanan yang
2. Meningkatkan akses keluarga mengintegrasikan UKP &
Sumber Foto:
terhadap achmad fiqqy
pelayanan fierly yang
kesehatan UKM secara
komprehensif berkesinambungan, dengan
3. Mendukung pencapaian SPM target keluarga, didasari data
Kab/Kota & informasi dari profil
4. Mendukung pelaksanaan JKN kesehatan keluarga
5. Mendukung tercapainya Program 7

Indonesia Sehat
BEBERAPA KEGIATAN YANG DAPAT
DISINERGIKAN DENGAN GERMAS
Penyediaan lapangan bola/olahraga di desa, Car Free Day,
olahraga rutin setiap jumat di lingkungan kantor/pabrik, dll

Penyediaan RTH di ruang publik; Implementasi KTR;


Penghijauan, Budaya cuci tangan pakai sabun di sekolah, dll

Konsumsi buah sebagai pengganti snack pada acara


rapat/pertemuan, pemanfaatan pekarangan untuk tanaman
sayur dan buah, sosialisasi gemar makan ikan, pasar sehat,
kantin sekolah sehat, dll

Kegiatan lain yang dianggap mendukung dan dilakukan oleh


seluruh stakeholder
8
PIS - PK
Peraturan Gubernur Lampung
nomor 11 tahun 2016
 MAKSUD:
Maksud ditetapkannya Peraturan Gubernur ini adalah
sebagai pedoman bagi stakeholder terkait dalam
melaksanakan Gerakan Percepatan Seribu Hari Pertama
Kehidupan melalui pendekatan keluarga.

 TUJUAN UMUM:
Gerakan Percepatan Seribu Hari Pertama Kehidupan
melalui pendekatan keluarga dimaksudkan untuk
menunjang percepatan perbaikan gizi masyarakat dan
peningkatan status kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas

9
Tujuan Khusus
1. agar ibu hamil, bayi mendapatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas, dalam periode seribu hari
pertama kehidupan;
2. b.meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
ibu hamil termasuk pencegahan resiko komplikasi
kehamilan, bayi dan anak sampai dengan umur 2 (dua)
tahun;
3. meningkatkan deteksi dini resiko komplikasi kehamilan
dan persalinan dan nifas; dan
4. meningkatkan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6
bulan
5. meningkatkan tingkat kehadiran ibu balita dalam
menimbang balita ke Posyandu sebagai upaya surveilans
gizi di masyarakat.

10
Pendekatan Keluarga:
1. Program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi;
2. Intervensi gizi dengan pendekatan model
simulator permata bunda;
3. Kegiatan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita;
4. Pelaksanaan pemantauan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan dengan
menggunakan model Puzzle BUDI
5. Penggunaan Buku KIA dan keluarganya; dan
6. Deteksi dini resiko komplikasi kehamilan dan
bersalin dengan model regita

11
Pelaksanaan
1. Pelaksanaan GPSHPK melalui pendekatan keluarga
melibatkan seluruh pengelola program kesehatan ibu
dan anak, pengelola program gizi, pengelola program
imunisasi dan pengelola program promosi kesehatan
dan pengelola program kesehatan lingkungan puskesrnas.
2. Pelaksanaan GPSHPK melalui pendekatan keluarga
dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi
Lampung
3. Sasaran diutamakan pada lokasi dan/atau wilayah dengan
kasus kematian ibu, kematian bayi dan Gizi Buruk yang
tinggi.
4. Pemilihan lokasi diserahkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan dikomunikasikan dengan Gugus
Tugas GPSHPK di Dinas Kesehatan Provinsi.

12
Kegiatan
1. Gerakan Percepatan Seribu Hari Pertama
Kehidupan melalui pendekatan keluarga
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:
2. Pendataan, dan pendampingan;
3. Intervensi gizi, kesehatan ibu dan anak;
4. Komunikasi, informasi, edukasi dan promosi;
dan
5. Penyuluhan yang terintegrasi.

13
MODEL SIMULASI
͞PERMATA BUNDA͟

• Nama Permata Bunda sebagai ungkapan


harapan yang tulus dan penuh kasih
sayang dari seorang ibu
kepada balitanya, laksana permata agar
menjadi
manusia yang berkualitas, bermanfaat,
berguna bagi
Simulator "Permata Bunda"
Keadaan Saat Ini
 Penanganan gizi kurang tanggung jawab
sektor kesehatan
 Intervensi penanganan sistem paket
(umum).
 Masalah tidak selesai, petugas frustasi
 Belum ada alat praktis memprediksi
balita kurang gizi
 Dampak Kurang Gizi “Kesehatan dan
SDM”

4
Masalah
FAKTOR ASUPAN

FAKTOR INFEKSI

FAKTOR IBU

FAKTOR ANAK

Tiga dekade gizi kurang belum


turun

Beban pemerintah, biaya


banyak
3
Keadaan Saat Ini
KMS
 Intrepertasi
Bulanan
 Intervensi
umum/paket
 Penggunaan
terjadwal setiap
bulan
 Harus memplot
titik antara hasil
timbang dan umur
 Gambar/grafik
tidak dramatis
 Harus timbang

5
Ada visualisasi

TERDETEKSI BGM SEBESAR


Output berupa prosentase
prediksi BGM
25%
Intervensi
solusinya
rinci
Ada
laporan
Ada check list
Pengembangan Hasil

Dikembangkan suatu model prediksi atau mendeteksi


peluang (Probabilitas) balita akan mengalami BGM
͞PERMATA BUNDA͟
Mencegah secara
Manfaat dini balita berisiko
Simulator mengalami kejadian
Permata kurang gizi (BGM)
Bunda baik tingkat ringan,
sedang, berat dan
atau gizi buruk
Teori

FAKTOR BALITA: ASUPAN GIZI:


•Umur •Asupan Energi
•Jenis Kelamin •Asupan Protein
•BBLR •ASI Eksklusif
•Menimbang •MP-ASI
•Imunisasi •Vitamin A
•Pola Makan •Yodium

KUALITAS HIDUP:
FAKTOR IBU: •Mudah Sakit
•Umur •Status Gizi Rendah
•Pendidikan BGM •IQ Rendah
•Pengetahuan INFEKSI: •Produktivitas Rendah
•IMT •Diare
•Jml anggota •ISPA
keluarga •TBC
•Paritas •Kecacingan
•Pendapatan •HIV/AIDS
•Pola Asuh

Sumber : World Bank, diadaptasi dari UNICEF 1988 25


Gambar 2.1 Teori Penyebab Masalah Kurang Gizi
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3
Studi Kualitatif Eksploratif Survei Cepat (Kuantitatif) Pengembangan Model Simulator

Variabel Independen Variabel Dependen


Pengembangan Model dengan
Komputerisasi untuk memprediksi BGM
ASUPAN GIZI
dengan berikut rekomendasi penanganan
1.ASI Eksklusif yang komprhensif dari keluarga sampai
Menggali secara mendalam 2.MP-ASI
dengan stakeholder, dengan tahapan:
dengan Wawancara 3.Energi
Mendalam dan FGD: 4.Protein 1. System Initiation
2. System Requirement Analysis
Faktor risiko serta Upaya INFEKSI 3. System Design
terhadap BGM: 1.Diare
1.Promotif 2.ISPA
2.Preventif 3.Kecacingan
4.HIV/AIDS
3.Kuratif
5.TBC
4.Rehabilitatif

FAKTOR ANAK Kandidat Model Simulator


Konsensus Pembagian Peran: BGM
1.Umur Permata Bunda
1.Keluarga
2.Jenis Kelamin
2.Masyarakat sekeliling 3.BBLR
3.Posyandu 4.Menimbang
4.Desa/Kelurahan ADD 5.Imunisasi
5.Kecamatan 6.Pola Makan
6.Puskesmas
7.Stakeholder FAKTOR IBU
1.Umur
Simulator
Konsultasi Ahli/
2.Pendidikan Permata Bunda
3.Pengetahuan
Diskusi Pakar 4.Pendapatan
5.IMT
Out Put Tahap 1 Out Put Tahap 3
6.Jml Angg Kelg
Substansi pokok & prinsip dalam 7.Paritas Simulator Permata Bunda untuk
menyusun instrumen survei & saran 8.Pola Asuh memprediksi Balita BGM

Out Put Tahap 2


Faktor risiko terjadinya Balita BGM
KERANGKA KONSEP
METODOLOGI
Desain penelitian, mengumpulkan data sekunder,
kriteria Informan (kualitatif), kriteria subjek dan Penyusunan Kuesioner, Rekrutmen Enumerator,
besar sampel (kuantitatif) Pelatihan dan Ujicoba Kuesioner T
A
H
Pengumpulan Data (Survei Cepat) A
Perencanaan pelaksanaan penelitian P
(tim peneliti dan waktu pelaksanaan)
2
Pengolahan dan Analisis Data Kuantitatif
Proses perizinan penelitian

Persiapan alat, bahan dan lapangan Pengembangan Model Simulator BGM T


(Permata Bunda) A
H
A
Rekrutmen Fasilitator, Pelatihan dan Ujicoba T Model Simulator BGM P
Panduan Wawancara Mendalam dan Panduan FGD A (Permata Bunda)
H 3
Pelaksanaan Wawancara Mendalam dan FGD A
P

Pengolahan dan Analisis Data Kualitatif 1

Gambar 4.1 Kerangka Operasional Penelitian 27


P

SIMULATOR

REGITA
ALUR PIKIR
IBU SELAMAT

NORMAL

IBU
IBU HAMIL IBU NIFAS
BERSALIN

KOMPLIKASI

TERTANGANI TIDAK TERTANGANI

IBU SELAMAT IBU MENINGGAL


FAKTA
2. 50 % Komplikasi
1. Penyebab AKI masih
kehamilan dan persalinan
4 terlalu dan 3
penyebab kematian
terlambat (kemenkes,
langsung ibu. (Kemenkes,
2012; Neieburg, 2012;
2011; Tabatabaei .et al
Sahs.et.all, 2005)
2012)
3. ANC dan penanganan 4. AKI di indonesia
komplikasi belum sesuai berdasarkan SDKI 2009
standar sehingga 228/100.000
menyebabkan komplikasi cendrung meningkat
lebih lanjut (WHO,2004; 358/100.000
Titaley.et al 2010; Thaker. dibanding SDKI 2012.
et al 2013 ) (Kemenkes 2012)
KEADAAN KINI
Komplikasi Penyebab
Model yg ada
kehamilan kematian
• 25 % AKI tjd • Trias klasik • Model yg ada
24 jam dan 50 • Cakupan ( T chard,
% AKI tjd 1 bumil resti PWS KIA)
mg pertama rendah belum
Tabatabaie et • Lampung bersifat sbg
al.,2012 menempati deteksi resiko
urutan ke 5 dini
AKI nasional komplikasi
( kemenkes
2013, 2014 )
DIHARAPKAN

Tersedia suatu model komputer yg dapat


dioperasionalkan oleh tenaga kesehatan
(bidan dan dokter) dalam ANC sehingga
komplikasi kehamilan dan persalinan dpt
dicegah dan AKI di Indonesia Menurun
Kebijakan Kegiatan generik yg
dilakukan saat ini diindonesia ANC
TERPADU:
PENINGKATA
N YAMKES
BUKU KIA:
SBG CONTINOUM
PROMOSI OF CARE
/PHBS

PWS KIA: Manajemen


KEBIJAKAN
PEMANTAU Penyakit
PROGRAM
KUNJUNGAN Berbasis ( Risk
KESEHATAN IBU
/ SOFTWARE Based
DAN ANAK
ADA Management)

P4K :
KOHORT PROMOSI
IBU/KARTU DAN
IBU : SBG RR PEMBERDY
SAJA
DESA SIAGA
AKTIF: Belum mempunyai daya ungkit
PERAN
SERTA MASY yg tinggi untuk menurunkan AKI
KEBARUAN

MODEL PENCEGAHAN RESIKO TINGGI KEHAMILAN DAN


PERSALINAN YANG TERENCANA DAN ANSISIPATIF (REGITA)
DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI KEHAMILAN dan PERSALINAN

Dapat
Belum ada
digunakan
Dapat diakses Dapat model
untuk deteksi
oleh masyarakat memberikan pencegahan
komplikasi
umum (khusus rekomendasi komplikasi
kehamilan dan
Ibu Hamil Sesuai dengan kehamilan
persalinan pd
melalui jaringan jenis resiko ibu dalam bentuk
pelayanan
berbasis WEB hamil program
primer ( bidan,
komputer
dokter )
MASALAH

PERLU ADA MODEL PENCEGAHAN KOMPLIKASI


KEHAMILAN UNTUK MENDETEKSI RESIKO IBU
DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
DAN PERSALINAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KOMPLIKASI KEHAMILAN/PERSALINAN
KOMPLIKASI KEHAMILAN ADALAH KEGAWAT DARURATAN
OBSTETRIK YANG DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN PADA
IBU DAN BAYI (PRAWIROHARDJO, 1999)
ANTEPARTUM
PERDARAHAN
POSTPARTUM

PREEKLAMPSI
RINGAN

KOMPLIKASI EKLAMPSI
EKLAMPSI BERAT

PARTUS LAMA EKLAMPSI

INFEKSI NIFAS
DETEKSI DINI IBU HAMIL DAN
RESIKO KEHAMILAN
DETEKSI DINI TERHADAP KOMPLIKASI KEHAMILAN
ADALAH UPAYA PENJARINGAN YANG DILAKUKAN UNTUK
MENEMUKAN PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN YANG
TERJADI SELAMA KEHAMILAN IBU SECARA
DINI.(ROCHJATI, 2003).

DETEKSI DINI DALAM PELAYANAN ANTENATAL ADALAH


MENGARAH PADA PENEMUAN IBU HAMIL BERESIKO
AGAR DAPAT DITANGANI SECARA MEMADAI SEHINGGA
KESAKITAN ATAU KEMATIAN IBU ATAU BAYI DAPAT
DICEGAH (KEMENKES, 2009).
MODEL PENCEGAHAN KOMPLIKASI REGITA

MODEL PENCEGAHAN KOMPLIKASI REGITA MERUPAKAN


SEBUAH APLIKASI KOMPUTER YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
ALAT BANTU MENDETEKSI RESIKO KOMPLIKASI
KEHAMILAN DAN PERSALINAN PADA IBU HAMIL

MODEL INI DALAM BENTUK ANIMASI BERGERAK


NANTINYA. MODEL INI TUJUAN UNTUK MEMAHAMI
PERILAKU SYSTEM ATAU MENGEVALUASI BERBAGAI
STRATEGI (DALAM BATAS YANG DITENTUKAN
BERDASARKAN CRITERIA TERTENTU).
MODEL PENCEGAHAN KOMPLIKASI REGITA

MODEL YANG DIGUNAKAN UNTUK SIMULASI


MERUPAKAN MODEL MATEMATIKA MENGUNAKAN
METODOLOGI PERANCANGAN SYSTEM WATERFALL
YAITU SUATU PROSES PENGEMBANGAN APLIKASI
YANG BERURUTAN : PERENCANAAN, ANALISIS, DISAIN,
IMPLEMENTASI DAN SISTEM
METODOLOGI
TAHAP II TAHAP III
TAHAP I Pengembangan
model REGITA Uji coba model
Pendataan dan analsis
data : uji
• Lokasi penelitian • Tempat dan waktu uji
coba kuesioner dan • Analisis model coba
penelitian • Cara pembentukan • metode uji coba
• Penetapan populasi dan model regita • Diskusi terarah ( para
sampel • Faktor yg harus pakar)
• Cara pengambilan sampel dipertimbangkan • Indikator keluaran :
• Cara kerja dan prosedur • Menghitung bobot masukan para pakar,
pengambilan sampel resiko komplikasi diketahui kelemahan
• Pengumpul data • Operasional model dan kelebihan model,
REGITA aplikasi model REGITA
• Uji validitas dan
dapat
realibilitas • Indikator keluaran :
dioperasionalkan
• Pengolahan data tersusunnya model
• Indikator keluaran : data REGITA
terisi , hasil uji stastisitik,
faktor paling dominan
Gambar animasi model kumputer
Ibu hamil normal Komplikasi/resiko rendah Komplikasi/resiko tinggi

Rekomendasi :
1. ibu hamil normal bersalin oleh Bidan di BPS dan Puskesmas
2. Resiko rendah bersalin oleh bidan di RS dan Puskesmas poned
3. Resiko tinggi bersalin oleh Dr spesialis dan Rumah sakit rujukan
TERIMA KASIH

43
KUESIONER

Anda mungkin juga menyukai