Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM PENCEGAHAN

ANEMIA BAGI REMAJA PUTRI


DAN DUKUNGAN DINAS
KESEHATAN

OLEH :
HERMIN APRILIANTI Amd.Gz

Pertemuan Penguatan Program Pencegahan Anemia Bagi


Remaja Putri di Puskesmas Ponorogo Selatan
Ponorogo, 04 September 2019
SITUASI GIZI DI INDONESIA
b le
Dou en
KEKURANGAN GIZI ur d KELEBIHAN GIZI
B
Gizi Lebih
KVA
controlled emerging
GAKI

Gizi Kurang PTM


• Diabetes Melitus 2,1%
Stunting un-finished • Gagal Ginjal 0,2%
• Jantung Koroner 1,5% • Stroke 12,1%
• Hipertensi 25,8%
Anemia • Kanker 1,4%

Sumber : Riskesdas Tahun 2013


Kebijakan Rekomendasi World Health Assembly ke-
Nasional 65  rencana aksi dan target global untuk
Pencegahan dan gizi ibu, bayi, dan anak, berkomitmen
Penanggulangan untuk engurangi separuh prevalensi
Anemia pada anemia pada WUS di tahun 2025
Remaja Putri
RPJMN 2015-2019 Kemenkes 
pemberian TTD pada remaja putri secara
bertahap dari 10% (2015) hingga 30% ada
akhir 2019.
1. UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Perpres nomor 43 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi yang menitikberatkan pada
penyelamatan 1000 HPK
Permenkes RI nomor 75 tahun 2013 tentang Angka
Landasan
3.
Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia
Hukum 4. Permenkes RI nomor 88 tahun 2014 tentang standar TTD
bagi WUS dan Ibu Hamil
5. SE Dirjen Kesmas nomor HK.03.03/v/0595/2016 tentang
pemberian TTD pada rematri dan WUS
6. Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Agama RI
dan Menteri Dalam Negeri RI nomor 6/X/PB/2014; nomor
73 tahun 2014, nomor 41 tahun 2014, nomor 81 tahun
2018 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS/M
Tujuan Nasional Pencegahan Anemia
pada Remaja Putri

meningkatkan daya tahan tubuh
Jangka Pendek:

remaja, meningkatkan kebugaran dan


ketangkasan berpikir sehinga prestasi belajar
dan produktivitas meningkat.


mempersiapkan kondisi fisik remaja
Jangka Panjang:

putri sebelum hamil sehingga saat hamil tidak


mengalami anemia
1. Meningkatkan cakupan pemberian TTD pada remaja
putri dan WUS
2. Meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi TTD pada
remaja putri dan WUS
Tujuan Khusus 3. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
Program tenaga kesehatan dala penanggulangan anemia pada
Penanggulangan remaja putri dan WUS
Anemia pada 4. Meningkatkan manajemen suplementasi TTD pada
Remaja Putri remaja putri dan WUS
dan WUS 5. Meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dalam
pemberian TTD pada remaja putri dan WUS
6. Meningkatkan komitmen pengambil kebijakan dari
tangkat pusat sampai daerah kab/kota
7. Meningkatkan peran lintas program dan lintas sektor,
organisasi profesi, swasta, LSM dan masyarakat
Pengelola program:

Kepala Pengelola
Tenaga
Sekolah dan klinik di
Kesehatan
guru UKS tempat kerja
Sasaran
Program
Penerima program:

Remaja putri Orang tua dan


dan WUS masyarakat
Peran UKS/M dalam Peningkatan Kesehatan Peserta Didik

Meningkatkan mutu Pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan


meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menciptakan
lingkungan Pendidikan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis untuk peserta didik
PERMENKES No.51 Tahun 2016
Tentang
Standar Produk Suplementasi
Gizi

Untuk memenuhi kecukupan gizi bagi Bayi,


Balita, Anak usia Sekolah, Wanita Usia Subur,
Ibu Hamil, Ibu Nifas diberikan Suplementasi
Gizi
PERMENKES No.51 Tahun 2016 tentang
Standar Produk Suplementasi Gizi

Suplementasi gizi :

 Makanan tambahan
 Tablet tambah darah
 Kapsul Vitamin A
 Bubuk tabur gizi
Surat Edaran
Diretur Jenderal Kesehatan Masyarakat
tentang Pemberian Tablet Tambah Darah pada
Remaja Putri dan Wanita Usia Subur
(Nomor HK.03.03/V/0595/2016)
Latar Belakang Program
Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri

MENGAPA PROGRAM PENANGGULANGAN


ANEMIA
PADA REMAJA PUTRI PENTING ?

Anemia pada Konsumsi zat gizi Remaja Putri


Menikah Usia Dini
Remaja Putri tinggi mikro (zat besi) adalah Calon Ibu
(Remaja) tinggi
masih rendah Hamil
KEGIATAN PEMBERIAN
TABLET TAMBAH DARAH (TTD) REMAJA PUTRI

TTD Remaja Putri :


• 60 mg elemental besi dan
• 0,4 mg asam folat
(Rekomendasi WHO)
Remaja Putri Usia 12 – 18 Tahun
Di Institusi Pendidikan SMP dan
SMA atau yang sederajat
TUJUAN
 Mencegah STUNTING dan
Meningkatkan ANEMIA
status gizi  Meningkatkan cadangan
remaja putri ZAT BESI dalam tubuh

GENERASI
SEHAT
BERKUALITAS
DAN PRODUKTIF
DAMPAK ANEMIA PADA REMAJA

• Menurunkan daya tahan tubuh


• Menurunkan Kebugaran
• Menurunkan aktifitas fisik
• Menurunkan prestasi akademik
AKIBAT LEBIH LANJUT

Remaja Putri Anemia

Akan memperparah anemia saat hamil


 Resiko mengalami keguguran
 Perdarahan saat melahirkan
 Melahirkan Bayi BBLR
Penyebab kematian ibu melahirkan
karena perdarahan
PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN ANEMIA PADA
REMAJA PUTRI DI KABUPATEN PONOROGO

 Tahun 2017 Replikasi Program Integrasi Zat Gzi


Mikro di 25 Puskesmas dari 6 Puskesmas yang sudah
dilatih dari NI untuk:
 Kepala Puskesmas
 Program Gizi
 Program Penyakit Tidak Menular
 Program UKS
 Farmasi / Gudang Obat
PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN ANEMIA PADA
REMAJA PUTRI DI KABUPATEN PONOROGO

 Tahun 2018 Tindak lanjut Replikasi Program Integrasi Zat


Gizi Mikro Monev di 2 tempat di wilayah Puskesmas
Ponorogo Selatan dan Puskesmas Ngrayun yang meliputi
unsur :
 Dinas Kesehatan ( Program Gizi & UKS )
 Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kab. Ponorogo
 Kementrian Agama Kabupaten Ponorogo
 Bagian Kesra & Kesmas Kabupaten Ponorogo
 NI ( Nutrition International )
PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN ANEMIA PADA
REMAJA PUTRI DI KABUPATEN PONOROGO

 Tahun 2019 Replikasi Program Pencegahan &


Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri di
24 Puskesmas dan 24 Sekolah dari 7 Puskesmas
& sekolah yang sudah dilatih oleh NI, yang
meliputi unsur :
 Pengelola Program Gizi Puskesmas
 Pengelola Promram UKS
 Guru UKS
PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN ANEMIA
PADA REMAJA PUTRI DI KABUPATEN PONOROGO

 Pertemuan Lintas Sektor dalam pencegahan Anemia pada Remaja


Putri
 Pertemuan Terintegrasi Pengelola Program Puskesmas (UKS & Gizi)
 Bimtek ke Puskesmas untuk TTD Rematri
 Cetak Media Penyuluhan TTD Rematri
 Pencanangan Pemberian TTD Pada Rematri (Agustus 2019)

Penganggaran dari Anggaran Belanja Dinas Kesehatan Tahun 2019


PELAKSANAAN

• Dosis : 1 (satu) tablet per minggu sepanjang tahun


• Sasaran : Remaja putri usia 12 – 18 tahun
• Lokasi : Institusi pendidikan (SMP dan SMA atau
yang sederajat)
• Kegiatan : melalui kegiatan UKS/M
 tentukan hari minum TTD bersama
setiap minggu DI Sekolah
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
 Dinkes Prov. Dan Kab./Kota melakukan pemantauan ketersediaan
TTD di Instalasi Farmasi
 Dinkes Prov. melakukan distribusi TTD ke Dinkes Kab./Kota
 Dinkes Kab./Kota melakukan distribusi TTD ke Puskesmas dan
jejaringnya
 Puskesmas melakukan pendistribusian TTD ke sekolah (SMP dan
SMA atau yang sederajat) di wilayahnya melalui kegiatan UKS/M
 Tim Pelaksana UKS/M melakukan pemantauan kepatuhan remaja
putri mengonsumsi TTD
 Memberikan laporan secara berjenjang atas kegiatan yang
dilaksanakan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
 Pencatatan dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS di sekolah (Guru sekolah).
 Pencatatan di Puskesmas dilakukan melalui Register Kegiatan Kesehatan
Anak di sekolah oleh Tim Pelaksana UKS di Puskesmas (pengelola UKS di
Puskesmas)
 Pelaporan dilakukan secara berjenjang, mulai dari Sekolah, Puskesmas,
Dinkes Kab./Kota, Dinkes Prov. Sampai ke Kementerian Kesehatan RI
(Dit. Gizi Masyarakat)
 Pemantauan dan Evaluasi dilakukan melalui pencatatan dan pelaporan,
pembinaan teknis dan kunjungan lapangan Dinkes Prov. Dan Kab./Kota
melakukan pemantauan ketersediaan TTD di Instalasi Farmasi.
KESEPAKATAN
 PENGAMBILAN TTD DI PUSKESMAS
 WAKTU& TEKNIS PEMBERIAN TTD PADA REMATRI DI SEKOLAH
SEHINGGA BENAR-BENAR DIKONSUMSI
 PELAPORAN
 PEMANTAUAN
 INOVASI DI MASING MASING SEKOLAH
Terima Kasih
26

Anda mungkin juga menyukai