Anda di halaman 1dari 4

ADVOKASI KEBIDANAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Etikolegal

NANI NOVIYANTI

NPM F422284

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2022
KASUS/MASALAH

Kasus yang cukup tinggi di linkungan saya khususnya wilayah kerja


puskesmas cicantayan adalah masih adanya kasus stunting pada balita
khususnya di Desa Cimanggis . Desa Cimanggis merupakan salah satu Desa
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cicantayan. Di Puskesmas Cicantayan
data terakhir pada Bulan Agustus 2022 terdapat 997 balita Stunting atau
sebesar 21% dari 4764 Balita, terbagi dari 8 desa, Desa Cantayan 118 Balita,
Desa Lembur Sawah 119 balita, Desa Cijalingan 59 balita, Desa Cimahi 195
balita, Desa Sukadamai 142 balita, Desa Hegarmanah 94 balita, Desa Cisande
65 balita dan yang paling banyak ada di Desa Cimanggis 205 balita atau
35,1% dari total Balita yang ada di Desa Cimanggis yaitu 574 balita,
Sedangkan target Balita Stunting di Puskesmas Cicantayan yaitu kurang dari
12%, mengacu pada Target Kabupaten Sukabumi.

TUJUAN ADVOKASI
Advokasi dalam konteks kebidanan adalah melakukan pendampingan kepada
masyarakat untuk berdaya dibidang kesehatan dan bersama-sama melakukan
upaya-upaya untuk perubahan perilaku di bidang kesehatan (kebidanan)
Pada kasus ini advokasi yang diberikan oleh bidan tujuannya adalah :
- Memberikan anjuran kepada masyarakat untuk mengajak ibu balita untuk
kembali datang secara bersama ke tempat bidan, posyandu, atau Puskesmas
atau fasilitas kesehatan lainnya agar mendapat informasi yang cukup tentang
stunting
- memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu balita
Dalam penceaan stunting
- Memberikan informasi kepada toma, toga dan kader kesehatan bahwa
program KB ini perlu didukung dan sudah merupakan program dari
pemerintah dalam rangka menyejahterakan masyarakat
- meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat tentang
stunting melalui komunikasi perubahan perilaku yang komprehensif.
-  permasalahan gizi dan stunting dapat ditanggulangi bersama baik lintas
program maupun lintas sektor serta dapat dukungan dari pemangku
kebijakan
- Meminta toma, dan kader kesehatan menyediakan waktu untuk
mengumpulkan masyarakat agar masyarakat dapat mendengarkan suatu
penyuluhan tentang KB yang telah didukung oleh toma, toga dan kader
kesehatan
-
SASARAN ADVOKASI

1) Kelompok sasaran yang perlu menjadi perhatian kita dikesehatan adalah


pada saat sebelum hamil, pada saat hamil dan pada anak balita. Hal ini
sangat penting untuk mencegah anak lahir Stunting. Pada saat sebelum
hamil, ada kelompok remaja putri. Pada kelompok ini yang menjadi
program prioritas adalah pemberian tablet tambah darah (TTD) dan rutin
screening anemia. Pemberian TTD ini harus diberikan pada semua remaja
putri, tingkat SMP dan SMA
2) "Pemberian tablet tambah darah ini diharapkan dapat diberikan secara
rutin pada hari yang sama pada semua remaja putri setiap minggunya,
selama 52 Minggu dalam setahun
3) memberikan arahan kepada Kadinkes dan Penanggung Jawab Program
Gizi dari 23 Kabupaten/Kota, puskesmas dan lain lain, dan penguatan
surveilans gizi melalui e-PPGBM 
4) Kelompok sasaran selanjutnya yang perlu menjadi perhatian kita
dikesehatan adalah pada ibu hamil. Mulai pemeriksaan kehamilan (ANC)
selama 6 kali, pada tenaga kesehatan terlatih, dua diantaranya harus
dilakukan oleh tenaga dokter. "Bumil, selama hamil harus periksa
kehamilan sebanyak 6 kali, minimal 2x ANC harus dengan dokter,
selebihnya boleh sama tenaga kesehatan lainnya. Bumil juga harus
meminum Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet selama hamil. Khusus
pada ibu hamil KEK, harus disertai dengan pemberian makanan tambahan
berupa protein hewani",
5) Pada kelompok ketiga, sasarannya adalah anak balita. Dikelompok ini,
mulai dari pemantauan tumbuh kembang, memastikan bayi mendapatkan
ASI ekslusif sejak lahir hingga anak berusia 6 bulan. Kemudian juga
pemberian makanan tambahan protein hewani bagi baduta. Tatalaksana
balita dengan masalah gizi seperti merujuk balita dengan masalah gizi ke
Puskesmas atau Rumah Sakit, pemberian makanan tambahan pada balita
gizi kurang dan gizi buruk. Hal selanjutnya yang penting untuk cegah
stunting pada balita adalah, upaya peningkatan cakupan dan perluasan
jenis imunisasi pada balita, baik imunisasi dasar, imunisasi rutin maupun
imunisasi tambahan. Jadi, yang sangat penting itu, intervensi yang
diberikan pada kelompok pertama dan kedua. Tanpa mengabaikan
kelompok ketiga juga tentunya.

Anda mungkin juga menyukai