Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAMULANG
Jalan Surya Kencana No.1 Kecamatan Pamulang, 15417
Telepon: 021-7445537 , Email: pkmpamulang@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

A. PENDAHULUAN.
Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama dalam mewujudkan sumber daya manusia
yang sehat dan berkualitas. Masalah gizi dapat terjadi di setiap siklus kehidupan, dapat terjadi sejak
dalam kandungan (janin), bayi, anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Periode dua tahun pertama
kehidupan merupakan masa kritis karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan
walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.
B. LATAR BELAKANG.
Kurang gizi masih menjadi masalah utama di Indonesia. Menurut RISKESDAS tahun 2013
secara nasional prevalensi balita gizi kurang dan buruk (BB/U < -2 SD) sebesar 19,6%, prevalensi
balita pendek (stunting) sebesar 37,2%, balita sangat kurus (BB/TB < -3 SD) sebesar 5,3%.
Berdasarkan hasil BPB tahun 2017 di wilayah Puskesmas Pamulang, prevalensi balita gizi kurang dan
buruk (BB/U < -2 SD) sebesar 3,97%, prevalensi balita pendek (stunting) sebesar 3,19%, balita kurus
dan sangat kurus (BB/TB < -2 SD) sebesar 2,05 %, prevalensi balita gemuk (BB/TB > 2 SD) sebesar
0,34 %.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS.


1. Tujuan Umum.
Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan kondisi gizi yang baik dalam setiap siklus
kehidupan manusia sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2. Tujuan Khusus.
a. Memantau perkembangan masalah gizi di masyarakat.
b. Mencegah masalah gizi di masyarakat.
c. Mengatasi masalah gizi di masyarakat.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN.


1. KEGIATAN POKOK
a. Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus Bumil KEK dan anemia.
b. Upaya peningkatan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
c. Upaya pencegahan dan penanggulangan KEP (Kurang Energi Protein).
d. Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja.
e. Upaya pencegahan kekurangan Vitamin A (KVA).
f. Upaya pencegahan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY).
g. Upaya pencegahan dan penanggulangan obesitas.
2. RINCIAN KEGIATAN
a. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) pada balita gizi kurang, gizi buruk dan
ibu hamil KEK dan atau ibu hamil anemia.
b. Pemberian MP-ASI pada baduta (6-23 bulan) dari keluarga miskin.
c. Sosialisasi ASI Eksklusif dan Pemberian Makan Bayi dan anak (PMBA).
d. Sosialisasi Gerakan nasional 1000 Hari Pertama Kehidupan (Gernas HPK).
e. Sosialisasi pedoman gizi seimbang tahun 2014.
f. Sosialisasi anemia pada kader, wanita usia subur, dan ibu hamil.
g. Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil, ibu nifas dan remaja.
h. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 6-59 bulan dan ibu nifas.
i. Pemantauan status gizi balita.
j. Survey garam beryodium.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Metode pelaksanaan kegiatan Pemberian PMT-P dan MP-ASI dan pemberian tablet tambah
darah pada ibu hamil, ibu nifas dan remaja adalah dengan melakukan koordinasi petugas terkait
(Gizi, BPU, KIA, Laboratorium, farmasi, bagian keuangan) dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan dalam perencanaan, pembelanjaan bahan makanan, dan distribusi PMT-P/MP-ASI.
2. Metode pelaksanaan kegiatan sosialisasi ASI Eksklusif dan PMBA, Sosialisasi 1000 HPK,
sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang tahun 2014 dan sosialisasi anemia adalah dengan penyuluhan,
konseling dan diskusi.
3. Metode pelaksanaan kegiatan pemberian Vitamin A dosis tinggi dengan melakukan koordinasi
dengan KIA, farmasi dan Posyandu.
4. Metode pelaksanaan kegiatan PSG Balita dan survey garam beryodium dilakukan dengan
koordinasi bersama binwil, kader, program UKS dan sekolah (SD)

F. SASARAN
1. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan kasus Bumil KEK dan anemia adalah ibu
hamil KEK dan anemia. Bumil KEK dan anemia mendapatkan konseling gizi ibu hamil dan
PMT (bila ada).
2. Sasaran kegiatan peningkatan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan adalah ibu
hamil, ibu menyusui dan bayi usia 0-6 bulan. Sasaran mendapatkan konseling ASI,
diharapkan target ASI Eksklusif 6 bulan sebesar 44% dapat tercapai.
3. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan KEP (Kurang Energi Protein) adalah balita
gizi kurang dan gizi buruk. Seluruh balita gizi buruk mendapatkan perawatan, baik rawat jalan
maupun rawat inap.
4. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja adalah remaja usia 12-
18 tahun. Target nya adalah sebesar 25% remaja putri mendapatkan tablet Fe dan mendapat
konseling gizi.
5. Sasaran kegiatan pencegahan kekurangan Vitamin A (KVA) adalah bayi balita usia 6-59
bulan. Target yang diharapkan adalah sebesar 100% bayi usia 6-11 bulan 29 hari mendapat
vitamin A Biru dan 90% balita usia 1 – 4 tahun 29 hari mendapatkan Vitamin A Merah.
6. Sasaran kegiatan pencegahan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) adalah pada tingkat
rumah tangga. Targetnya tidak ditemukan lagi kasus GAKY.
7. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan obesitas adalah balita, anak, remaja,
dewasa dan lansia. Balita, remaja, dewasa dan lansia yang obesitas mendapatkan konseling.
8. Sasaran kegiatan pemantauan status gizi dan survey garam beryodium adalah di tingkat rumah
tangga. Targetnya sebanyak 90% menggunakan garam beryodium.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
NO NAMA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemberian PMT -P, MP-ASI untuk
1 Baduta, dan PMT Bumil KEK-  v v  v  v v v v  v  v  v v   v
Anemia

Pemberian Tablet tambah darah pada


2 v v v v v v v v v v v v
ibu hamil dan ibu nifas

Pemberian Tablet tambah darah pada


3  v  v v  v   v v v v v v   v v 
remaja
4 Sosialisasi anemia remaja v   v  v  v v v  

5 Sosialisasi ASI Eksklusif dan PMBA v v v v v v v v v v v v

6 Klinik Gizi v v v v v v v v v v v v
Distribusi Vitamin A balita usia 6-59
7   v           v        
bulan
8 Pelacakan dan monev gizi buruk v v v v v v v v v v v v

9 PSG dan survey garam beryodium                 v     

10 Pembinaan kader Posyandu v v v v v v v v v v v v

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN.


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah kegiatan sudah terlaksana
sesuai jadwal yang telah direncanakan. Pelaporan dibuat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN.


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah bukti pelaksanaan kegiatan (notulen,
daftar hadir, undangan, foto). Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika telah selesai melakukan
kegiatan dan dilaporkan kepada Penanggung Jawab UKM dan Kepala Puskesmas.

Tangerang Selatan, 23 Februari 2018


Kepala UPT. Puskesmas Pamulang

dr, Fitria Oriza


NIP. 19840108 200902 2 001

Anda mungkin juga menyukai