Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN STUDI KASUS BESAR

ASUHAN GIZI KLINIK


KASUS PENYAKIT SUSP TB PARU + DIABETES MELITUS TIPE 2
+ HIPONATREMIA + HIPOKALEMIA + OBS FEBRIS + SINDROMA
GERIATRI DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATER UTARA

OLEH:

JESICA BR SEMBIRING
NIM.5183540003

PROGRAM STUDI GIZI


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
MAGANG III (GIZI KLINIK)

Laporan Magang III yang berjudul Asuhan Gizi Klinik Kasus Penyakit Dalam Penyakit
Susp TB Paru + Diabetes Melitus Tipe 2 + Hiponatremia + Hipokalemia + Obs Febris +
Sindrom ini dipandang telah memenuhi syarat dan disahkan pada

Pembimbing Lapangan

Ahli Gizi

Yusuf Satya, S.Gz


NIK : 92022418111001

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si. Tyas Permasari, S.Gz., M.Si.


NIP. 19661001 199303 2 002 NIP. 19920415 201903 2 024

i
SURAT PERNYATAAN PESERTA MAGANG
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Jesica Br Sembiring

NIM : 5183540003

Program Studi/ Jurusan : Gizi/ Pendidikan Kesejahteraan keluarga

Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan laporan magang saya yang berjudul : Asuhan Gizi Klinik Kasus
Penyakit Dalam Penyakit Susp TB Paru + Diabetes Melitus Tipe 2 + Hiponatremia +
Hipokalemia + Obs Febris + Sindrom

Adalah hasil karya saya sendiri, benar-benar dalam rangka laporan hasil magang, bersifat
original, bebas plagiasi, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan belum pernah dipublikasikan, kecuali secara
tertulis yang diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Bilamana di
kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

Medan,

Jesica Br Sembiring
NIM.5183540003

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
SURAT PERNYATAAN PESERTA MAGANG...................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
GAMBARAN KASUS............................................................................................v
BAB I. PENGKAJIAN GIZI...................................................................................1
A. Skrining Gizi.................................................................................................1
B. Antropometri.................................................................................................2
C. Biokimia........................................................................................................2
D. Fisik/klinik....................................................................................................3
E. Riwayat Makan.............................................................................................3
1. Asupan Makanan dan Zat Gizi..................................................................3
2. Pengetahuan dan Perilaku Gizi..................................................................4
3. Aktivitas Fisik...........................................................................................4
4. Ketersediaan Makanan..............................................................................4
5. Kemampuan Pasien untuk Menerima Makanan........................................4
6. Pemenuhan Kebutuhan Gizi......................................................................5
7. Interaksi Obat dan Gizi..............................................................................6
F. Riwayat Personal...........................................................................................7
BAB II. DIAGNOSIS GIZI.....................................................................................8
A. Domain Klinis...............................................................................................8
B. Domain Intake...............................................................................................8
C. Domain Behaviour........................................................................................8
BAB III. INTERVENSI GIZI..................................................................................9
A. Perencanaan..................................................................................................9
B. Implementasi...............................................................................................11
BAB IV. MONITORING DAN EVALUASI........................................................13
A. Dampak Perilaku dan Lingkungan terhadap Gizi.......................................13
B. Dampak Asupan Makanan dan Zat Gizi.....................................................13
C. Dampak terhadap Tanda dan Gejala terkait Gizi........................................15
BAB VI. KESIMPULAN......................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 19
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pengkajian Data Biokimia 2
Tabel 1.2 Pengkajian Data Klinis 2
Tabel 1.3 Pengkajian Data Fisik 2
Tabel 1.4 Perbandingan hasil recall asupan makan dan kebutuhan di rumah sakit 3
Tabel 1.5 Interaksi obat dan zat gizi 6
Tabel 3.1 Terapi Edukasi 10
Tabel 4.1 Dampak Perilaku dan Lingkungan Terhadap Gizi 12
Tabel 4.2 Dampak Asupan Makanan dan Zat Gizi 13
Tabel 4.3 Perkembangan Data Fisik Pasien 14
Tabel 4.4 Perkembangan Data Klinik Pasien 14
Tabel 4.5 Perkembangan Antropometri Pasien 15

iv
GAMBARAN UMUM KASUS
Tn. P merupakan seorang pedagang jual jajanan yang berusia 72 tahun masuk
rumah sakit dengan keluhan demam naik turun selama 2 minggu, lemas, tidak nafsu
makan, lutut sakit. Tn. P merupakan pasien dari Rumah Sakit USU dengan diagnosis
Asuhan Gizi Klinik Kasus Penyakit Dalam Penyakit Susp TB Paru + Diabetes Melitus
Tipe 2 + Hiponatremia + Hipokalemia + Obs Febris + Sindrom Geriatri. Pasien memiliki
Berat Badan sebelum masuk Rumah Sakit 36 kg, Berat Badan pasien sesudah masuk
rumah sakit 31, Tinggi Badan 160 cm, LILA 17 cm.

Tn. P Masuk Rumah Sakit pada tanggal 24 November 2021. Pada saat masuk
rumah sakit Tn. P terlihat lemas, dilakukan pemeriksaan terhadap tekanan darah pada
pasien 122/71 mmHg, suhu pasien 38,1º C, Frekuensi nadi pasien 98 x/menit dan
Frekuensi nafas pasien 16 x/menit. Hasil pengecekan data pemeriksaan laboratorium
menunjukkan nilai Hemoglobin rendah 8.90 g/dL, Hematokrit rendah 27.9%, MCV rendah
81.30 fL, Limfosit rendah 12.5 %, Natrium (Na) rendah 129 mmol/L, Kalium (K) rendah
2.25 mmol/L, Klorida (Cl) rendah 91 mmol/L

Sebelum masuk rumah sakit, Tn. P tidak mempunyai pantangan atau alergi
terhadap bahan makanan tertentu. Jenis makanan yang suka di konsumsi Tn.P sebelum
sakit adalah nasi satu centong, makanan pedas, kopi, setiap pagi mengkonsumsi teh manis,
goreng-gorengan dan Jarang mengkonsumsi buah dan sayur.

Sebelum masuk rumah sakit aktivitas pasien hanya di rumah saja dan pasien jarang
berolahraga. Pasien bekerja sebagai wiraswasta yang berjualan di rumah. Tn. P tidak
memiliki alergi apapun terhadap makan.

v
BAB I
PENGKAJIAN GIZI

A. Skrining Gizi
Skrining gizi dilakukan pada Tn. P pada tanggal 7 Desember 2021
menggunakan formulir MST (Malnutrition Skrining Tools) dengan skor 3. Dari
skor tersebut bahwasanya BB dahulu dan BB sekarang pasien mengalami
penurunan berat badan sebanyak 5 kg, sehingga berdasarkan total skor pasien
beresiko malnutrisi.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil skrining Tn.P beresiko malnutrisi sehingga harus dilakukan
asuhan gizi.

B. Antropometri
Hasil pengukuran antropometri pada 7 Desember 2021 didapatkan hasil sebagai
barikut :
 BB Dahulu : 36 kg
 BB Sekarang : 31 kg
 Tinggi Badan : 160 cm
 IMT : 12,1 kg/m2 (malnutrisi)
 BB Ideal : TB – 100 x 90%
= 160 – 100 x 90%
= 54 kg

Kesimpulan :

Status gizi pasien tergolong malnutrisi (Kemenkes, 2014 dengan rentang 18,5 – 25
kg/m2)

1
2

C. Biokimia
Pemeriksaan laboratorium dilaksanaka pada tanggal 07 Desember 2021
Tabel 1.1 Pengkajian Data Biokimia

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket


(BD-1.5.2) Glukosa 300 <100 mg/dL Tinggi
Darah Puasa
(BD-1.10.1) 8.90 12 – 16 g/dL Rendah
Hemoglobin
(BD-1.10.2) Hematokrit 27.9 36 – 47 % rendah
(BD-1.2.5) 132 135 – 155 mmol/L Rendah
Natrium
(BD-1.2.7) 2.89 3.5 – 5.0 mmol/L Rendah
Kalium
(BD-1.2.6) 96 96 – 106 mmol/L Normal
Klorida
Sumber : Data Rekam Medik, 2021
Kesimpulan :
Berdasarkan data laboratorium yang didapatkan, kadar glukosa darah sewaktu pada
Tn.P mengindikasikan bahwa pasien Diabetes Melitus Tipe II.

D. Fisik/Klinik
Pengkajian data klinis tanggal 07 Desember 2021 dapat dilihat pada tabel II
Tabel 1.2 Pengkajian Data Klinis

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket


Tekanan Darah 122/71 mmHg 90/60-120/80 mmHg Tinggi
Nadi 98 x/menit 60-100 x/menit Tinggi
RR (Respirasi) 16 x/menit 12/20 x/menit Normal
Suhu 38,1 ºC 36-37 ºC Tinggi
Sumber : Data Rekam Medik, 2021
Kesimpulan :
Berdasarkan data diatas untuk data klinis pasien pada tekanan darah, nadi tinggi,
dan suhu tinggi.

Pengkajian data fisik pada tanggal 07 Desember 2021 dapat dilihat pada tabel III
Tabel 1.3. Pengkajian Data Fisik

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Mual Ada Tidak ada
Muntah Ada Tidak ada
Tidak nafsu makan Ada Tidak ada
3

Demam Ada Tidak ada


Lutut terasa sakit Ada Tidak ada
Sumber : Data Rekam Medik,2021
Kesimpulan :
Pasien mengalami mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, dan lutut terasa sakit

E. Riwayat Makan

1. Asupan Makan dan zat gizi


a. Kualitatif
 Asupan sebelum kunjungan ke rumah sakit
melakukan recall kepada pasien dengan menanyakan kebiasaan makan pasien
sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengalami tidak nafsu makan karena mual,
muntah dan demam. Sebelum Tn.P sakit Tn.P sering mengkonsumsi teh manis
setiap pagi, kopi, makan makanan yang pedas, jarang mengkonsumsi sayur.
 Asupan dirumah sakit
Hasil recall makan pasien pada tanggal 07 Desember 2021 Tn. P
mengkonsumsi bubur nasi, wortel, tahu, dan telur, jagung, jus pepaya, susu
entramix, jus melon. Tn. P hanya menghabiskan makanan ½ saja dikarena tidak
nafsu makan.
b. Kuantitatif
 Recall pasien
Hasil recall asupan makan pasien setelah masuk rumah sakit pada tanggal 07
Desember 2021 menggunakan nutrisurvey sebesar.
Tabel 1.4 Perbandingan hasil recall asupan makan dan kebutuhan di
rumah sakit

Total Asupan Nilai Kebutuhan Presentase Interpretasi


Energi (kkal) 1000 1700 58% Kurang
Protein (gr) 100 114 87% Normal
Lemak (gr) 11.0 63,5 17% Kurang
Karbohidrat (gr) 213.2 314 67% Kurang
Sumber : Data Primer 2021

Kesimpulan :

Dikatakan asupan makanan tecukupi apabila persentase kebutuhan mencapai 80-


110%, kurang <80%, dann berlebih bila diatas 110% (supariasa, 2012).
4

Berdasarkan data diatas, kebutuhan asupan harian Tn.P kurang dari kebutuhan
normal biasanya.
4

2. Pengetahuan dan Perilaku Gizi


Pasien Tn.P dan keluarga belum pernah mendapatkan edukasi mengenai penyakit
baru yang di derita pasien. Pasien tidak mau menambah makanan dari luar
dikarenakan pasien sudah dianjurkan dokter tidak boleh mengkonsumsi makanan
sembarangan

Kesimpulan :

Tn.P kurang mampu menerima makanan karena penyakit yang diderita

3. Aktivitas Fisik
a. Aktivitas sebelum masuk rumah sakit
Sebelum masuk rumah sakit aktivitas Tn.P hanya beraktivitas ringan, seperti
berjualan jajanan dirumah dan Tn.P jarang berolahraga
b. Aktivitas fisik dirumah sakit
Pada saat di rumah sakit Tn.P dalam keadaan sadar, Tn.P hanyak beraktivitas
berbaring di tempat tidur dan sekali-sekali bisa duduk dengan bantuan keluarga
dan tidak bisa berjalan untuk ke kamar mandi
Kesimpulan :
Aktivitas Tn.P sebelum masuk rumah sakit ringan, dan pada saat dirumah sakit
Tn.P juga beraktivitas ringan.

4. Ketersediaan Makanan
Ketersediaan makanan di lingkungan tempat tinggal pasien cukup memadai,
dikarenakan didekat sekitaran rumah pasien tidak jauh dari pasar tradisional.

Kesimpulan :

Tn.P tidak mengalami kesulitan dalam pemenuhan gizi

5. Kemampuan Pasien untuk Menerima Makanan


a. Kemampuan Tn.P untuk menerima makanan sebelum masuk rumah sakit RS
Tn.P tidak memiliki alergi apapun terhadap makanan dan tidak mengalami
gangguang kesulitan makan
b. Kemampuan Tn.P untuk menerima makanan sesudag masuk RS
Tn.P mengalami gangguan asupan makan/nafsu makan kurang dikarena Tn.P
mengalami mual, muntah, dan demam, namun pasien masih mengkonsumsi
6

makanan secara oral dengan mengkonsumsinya sedikit tetapi sering dan


mencegah terjadinya mual dan muntah.
Kesimpulan :
Kemapuan pasien untuk merima makanan mengalami perubahan

6. Pemenuhan Kebutuhan Gizi


Pemenuhan kebutuhan gizi setelah masuk rumah sakit. (parkeni, 2015)

a. Kebutuhan kalori basal, untuk laki-laki sebesar 35 kal/kg BB


= BBI x 35
= 54 kg x 35
= 1.890 kkal
b. Faktor aktivitas dengan keadaan bedrest yaitu 10%
= 10% x 1.890 kkal
= 189 kkal
c. Faktor stress sedang adanya penyakit DM yaitu 10%
= 10% x 1.890 kkal
= 189 kkal

Kebutuhan kalori

= kalori basal + faktor aktivitas + faktor stress

= 1.890 + 189 + 189

= 2.268 kkal

 Protein tinggi yaitu 20% x Etotal (rumus Diet Diabetes Melitus)


Protein = 20% x 2.268 kkal
= 453.6 / 4
= 11.4 gr
 Lemak cukup, 25% x Etotal
Lemak = 25% x 2.268 kkal
= 567 / 9
= 63 gr
 Karbohidrat sisa dari protein dan lemak yaitu 55%
Karbohidrat = 55% x 2.268 kkal
7

= 1.247 / 4
= 311.85

7. Interaksi Obat dan Zat Gizi


Berdasarkan pengkajian yang dilakukan di awal pada studi kasus 01 Desember
2021. Terapi obat yang diberikan oleh dokter untuk Tn.P adalah

Tabel 1.5 Interaksi obat dan zat gizi

Nama Obat Fungsi Interaksi dengan zat gizi lain


Parasetamol Paracetamol dapat Mengatur suhu di hipotalamus
mengatasi rasa sakit kepala untuk menurunkan suhu tubuh
dan menurunkan demam (antipiretik) serta menghambat
sintesis prostaglandin sehingga
dapat mengurangi nyeri ringan
sampai sedang (analgesik)
Domperidone Domperidone berkerja Penurunan efek dispepsia dari
dengan mempercepata domperidone pada penggunaan
gerakan saluran antikolinergik
pencernaan, sehingga
makanan di dalam lambung
lebih cepat menuju usus.
Glimepirid Untuk mengendalikan Mendorong pankreas untuk
kadar gula darah yang meproduksi insulin dan
tinggi pada penderita memaksimalka kerja insulin
diabetes tipe 2.
Kesimpulan :

Interaksi obat yang dikonsumsi pasien Tn.P mengurangi demam, rasa mual,
muntah, diabetes yang dialami Tn.P

8. Riwayat Personal
1. Keluhan utama pasien
Tn.P datang kerumah sakit dengan keluhan demam, mual yang dialami selama
2 minggu, lemas, tidak nafsu makan.
2. Riwayat penyakit sekarang
Tn.P di diagnosa medis dari dokter yaitu Susp TB Paru + Diabetes Melitus Tipe
2 + Hiponatremia + Hipokalemia + Obs Febris + Sindrom Geriatri.
3. Riwayat penyakit terdahulu
Diabetes Melitus tipe 2
4. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga
BAB II
DIAGNOSIS GIZI
Adapun diagnosis gizi yang terjadi pada pasien untuk kasus ini terbagi pada setiap
domainnya, yaitu sebagai berikut :
A. Domain Klinis
(NC-2.2) Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (P) berkaitan dengan gangguan
kekurangan natrium (E) ditandai dengan kadar natrium yang rendah yaitu 129
mmol/L (S)
B. Domain Intake
(NI.5.2) Malnutrisi berhubungan dengan (P) kurangnya asupan makanan dan gizi
Tn.P (E) ditandai kurangnya berat badan Tn.P dengan IMT (Indeks Masa Tubuh)
Tn.P 12,1 kg/m2 (S)
C. Domain Behaviour
(NB.2.6) kesulitan makan secara mandiri berhubungan dengan (P)
ketidakmampuan Tn.P untuk menyediakan makanan dengan sendiri (E) ditandai
karena Tn.P sudah tidak dapat melakukan aktivitas secara normal (S)

8
BAB III
INTERVENSI GIZI

A. Perencanaan
Intervensi yang dilakukan pada Tn.P terdiri dari dua bagian, yaitu terapi diet dan
terapi edukasi.
1. Prinsip diet : Prinsip diet yang diberikan adalah diet Diabetes Melitus dan
Tinggi Energi Tinggi Protein
2. Terapi diet :
 Tujuan Diet
1. Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makan dengan insulin (endogenus dan
eksogenus), dengan obat penurunan glukosa oral dan aktivitas fisik.
2. Mencapi dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat
badan normal.
4. Menghindari komplikasi akut pasien yang menggunakan indulin,
seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta
masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani.
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
yang optimal.
 Syarat Diet
- Energi (GIBSON 2005)
LK = 35 kal x BBI
= 35 kal x 54
= 1.890 kkal
TEE = 1.89 kkal + 10% + 10% - 10%
= 2.286 kkal
- Protein = 20% x Etotal
= 20% x 2.286
= 457.2 / 4
= 114.3 gr
- Lemak = 25% x Etotal

8
9

= 25% x 2.286
= 571.5 / 9
= 63.5 gr
- Karbohidrat = 55% x Etotal
= 55% x 2.286
= 1.257 / 4
= 314.3 gr
- Natrium = natrium untuk penyandang diabetes sama dengan orang
sehat, yaitu <2300 mg per hari
- Serat = konsumsi serat adalah 20-25% gram/hari yang berasal dari
berbagai sumber bahan makanan.
3. Terapi Edukasi
 Tujuan
- Meningkatkan dan meyakinkan pasien dan keluarga mengenai makanan
yang harus dikonsumsi dan dihindari oleh pasien terkait kondisi yang
dialami yaitu Susp TB Paru + Diabetes Melitus Tipe 2 + Hiponatremia
+ Hipokalemia + Obs Febris + Sindrom Geriatri.
- Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga pasien mengenai menu
yang telah diberikan
- Meningkatkan kesadaran pasien dan keluarga pasien untuk memenuhi
diet yang telah diberikan
 Sasaran
- Pasien
- Keluarga pasien
 Waktu
15 menit. Edukasi diberikan pukul 10.00
 Metode
Edukasi diberikan melalui konseling secara langsung kepada pasien dan
keluarga pasien diruangan pasien dirawat. Konseling dilakukan dengan cara
ahli gizi dan memberikan materi sekaligus tanya-jawab dengan pasien dan
keluarga pasien .
 Alat bantu
Leaflet mengenai TB paru, Diabetes Melitus
10

 Materi
- Pengertian mengenai penyakit yang dialami Tn.P
- Penyebab yang dapat menimbulkan penyakit Tn.P
- Gaya hidup yang sesuai dengan kondisi pasien saat ini
- Syarat diet, prinsip diet dan tujuan diet yang diberikan
- Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
 Evaluasi
- Pasien dan keluarga pasien memahami mengenai kondisi yang dialami
pasien
- Pasien dan kelaurga paham mengenai hal-hal yang menyebabkan susp
TB Paru + Diabetes Melitus Tipe 2 + Hiponatremia + Hipokalemia +
Obs Febris + Sindrom Geriatri
- Pasien dan keluarga pasien mengalami gaya hidup yang harus
dterapkan pada pasien
- Pasien dan keluarga pasien memahami dan mematuhi syarat diet,
prinsip diet, dan tujuan diet yang diberikan
- Pasien dan keluarga mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan

B. Implementasi
1. Terapi Diet
- Diet yang diberikan dan dihitung dengan rumus Gibson (2005) dengan
kebutuhan energi 2.286 kkal, protein 114 gr, lemak 63.5 gr, karbohidrat
314.3 gr, natrium <2300 mg, serat 20-25% gr.
- Diet diberikan dengan rute oral dengan bentuk makanan cair
- Diet diberikan dengan rincian makan utama 3 kali/hari dengan selingan
2 kali/ hari
2. Terapi Edukasi
Tabel 3.1 Terapi Edukasi

Pelaksanaan Edukasi Gizi


Tempat Ruang inap pasien
Topik Diet Diabetes Melitus, Diet Tinggi Energi Tinggi Protein
Tujuan Meningkatkan pemahaman dan kepatuhan pasien/keluarga pasien
mengenai diet yang diberikan
Sasaran Pasien dan keluarga pasien
Waktu 15 menit
Materi - Pengertian mengenai penyakit yang dialami Tn.P
- Penyebab yang dapat menimbulkan penyakit Tn.P
- Gaya hidup yang sesuai dengan kondisi pasien saat ini
11

- Syarat diet, prinsip diet dan tujuan diet yang diberikan


- Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Metode Konseling secara langsung dengan cara menyampaikan materi dan
tanya jawab dengan pasien dan keluarga pasien
Media Leaflet
Evaluasi - Pasien dan keluarga pasien memahami mengenai kondisi
yang dialami pasien
- Pasien dan kelaurga paham mengenai hal-hal yang
menyebabkan susp TB Paru + Diabetes Melitus Tipe 2 +
Hiponatremia + Hipokalemia + Obs Febris + Sindrom Geriatri
- Pasien dan keluarga pasien mengalami gaya hidup yang
harus dterapkan pada pasien
- Pasien dan keluarga pasien memahami dan mematuhi
syarat diet, prinsip diet, dan tujuan diet yang diberikan
- Pasien dan keluarga mengetahui makanan apa saja yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

A. Dampak Perilaku dan Lingkungan terkait Gizi


Monitoring dan evaluasi mengenai dampak perilaku dan lingkungan
terhadap gizi dapat diketahui berdasarkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien
mengenai diet susp TB Paru + Diabetes Melitus Tipe 2 + Hiponatremia +
Hipokalemia + Obs Febris + Sindrom Geriatri. Kegiatan terapi edukasi dengan
bantuan leaflet dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2021 pukul 10.00 WIB.
Kegiatan edukasi berlangsung dengan keluarga pasien yang responsif dengan
menanyakan penjelasan mengenai bagaimana makanan-makanan dapat
mempengaruhi kondisi pasien. Sebelumnya pasien dan keluarga pasien juga belum
pernah mendapatkan edukasi tentang makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh
dimakan tentang penyakit pasien.
Tabel 4.1 Dampak Perilaku dan Lingkungan Terhadap Gizi
Indikator Waktu Metode Target Hasil
pencapaian
(FH-4.1.1) 10 Desember - Menjelaskan Pemahaman Pasien dan keluarga
Tingkat 2021, pukul kepada pasien pasien dan pasien cukup
pengetahuan 10.00 WIB mengenai keluarga pasien memahami
tentang syarat diet, mengenai diet mengenai diet susp
makanan tujuan diet, susp TB Paru + TB Paru +
dan gizi prinsip diet, Diabetes Melitus Diabetes Melitus
dan makanan Tipe 2 + Tipe 2 +
yang Hiponatremia + Hiponatremia +
dianjurkan, Hipokalemia + Hipokalemia + Obs
dibatasi, dan Obs Febris + Febris + Sindrom
dilarang. Sindrom Geriatri. Hal ini
- Melakukan Geriatri dapat dilihat dari
tanya jawab respon pasien pada
dengan pasien saat kegiatan
konseling
berlangsung

B. Dampak Asupan Makanan dan Zat Gizi


Monitoring dan evaluasi mengenai dampak asupan makanan dan gizi pada pasien
dan dinilai berdasarkan kepatuhan pasien dalam menerapkan diet yang telah
diberikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara melakukan food recall 24 jam. Pada

12
13

pemantauan asupan makanan selama intervensi berlangsung yang dilakukan selama


3 hari maka di lakukan 3 x food recall 24 jam.
Pada hari pertama intervensi selasa, 07 Desember 2021 dari semua makanan
yang diberikan, pasien patuh dalam menjalankan diet yang diberikan. Hal ini dilihat
dari hasil food recall 24 jam yang dilakukan menunjukkan bahwa asupan energi
mencapai.
Pada hari kedua intervensi rabu, 08 Desember 2021 dari semua makanan
yang diberikan, pasien patuh dalam menjalankan diet yang diberikan. Hal ini dilihat
dari hasil food recall 24 jam yang dilakukan menunjukkan bahwa asupan energi
mencapai.
Pada hari kedua intervensi kamis, 09 Desember 2021 dari semua makanan
yang diberikan, pasien patuh dalam menjalankan diet yang diberikan. Hal ini dilihat
dari hasil food recall 24 jam yang dilakukan menunjukkan bahwa asupan energi
mencapai.
Tabel 4.2 Dampak Asupan Makanan dan Zat Gizi

Indikator Waktu Metode Target pencapaian Hasil


(FH-1.1.1.1) 7 Desember 75%
Total asupan energi 2021
(FH-1.5.2.1) Food- Pasien dapat 75%
Total asupan protein recall 24 memenuhi 80%-
jam 110% kebutuhan
zat gizi
(FH-1.5.1.1) 75%
Total asupan lemak
(FH-1.5.3.1) 75%
Total asupan
karbohidrat
(FH-1.1.1.1) 8 Desember Food- Pasien dapat 80%
Total asupan energi 2021 recall 24 memenuhi 80%-
jam 110% kebutuhan
zat gizi
(FH-1.5.2.1) 80%
Total asupan protein

(FH-1.5.1.1) 80%
Total asupan lemak

(FH-1.5.3.1) 80%
Total asupan
karbohidrat
(FH-1.1.1.1) 9 Desember 100%
Total asupan energi 2021
14

(FH-1.5.2.1) Food- Pasien dapat 100%


Total asupan protein recall 24 memenuhi 80%-
jam 110% kebutuhan
zat gizi

(FH-1.5.1.1) 100%
Total asupan lemak

(FH-1.5.3.1) 100%
Total asupan
karbohidrat

C. Dampak terhadap tanda dan Gejala terkait Gizi


Monitoring dan evaluasi mengenai dampak tanda dan gejala terkait gizi dapat di
ketahui dengan melihat langsung tanda-tanda pada fisik/klinis pasien, mengukur
antropometri, serta memerhatikan nilai biokimianya. Monitorig fisik/klinis dilakukan
setiap hari dengan metode melihat dan wawancara secara langsung mengenai keadan
fisik pasien apakah pasien mengalami lemas, penurunan nafsu makan, sulit
menelan/mengunyah, mual, dan muntah. Terget dari pemantauan tanda fisik pasien
adalah agar keluhan terkait tanda fisik tidak lagi dirasakan pasien. Namun, berdasarkan
hasil pemntauan keluhan terkait tanda fisik yang terus-menerus dirasakan oleh Tn. P
adalah lemas dan tidak nafsu makan.

Tabel 4.3 Perkembangan Data Fisik Pasien

Tanda fisik 7/12/2021 8/12/2021 9/12/2021


Lemas Ada Ada Ada
Mual Ada Ada Ada
Muntah Ada Tidak Tidak
Penurunan nafsu Ada Ada Ada
makan

Tanda klinis yang dipantau untuk mengetahui keadaan Tn.P adalah dengan
mengukur tekanan darah, suhu badan, heart rate dan respiratory rate. Pemantauan klinis
khususnya memerlukan kolaborasi dengan perawat dan dokter untuk mengukur tanda-
tanda klinis tersebut. Selama pelaksanaan intervensi yang dilakukan 3 hari berturut-turut,
tanda klinis pada Tn.P yang termasuk stabil adalah Respirtory rate dengan frekuensi 20
kali/menit.

Tabel 4.4 Perkembangan Data Klinis Pasien

Tanda klinis 7/12/2021 8/12/2021 9/12/2021


Tekanan darah 122 117 102
(mmHg)
15

Suhu tubuh 38 38,9 37,4


(C)
HR (kali/menit) 98 82 106
RR (kali/menit) 20 20 20

Monitoring antropometri yang dilakukan dengan memantau berat badan digantikan dengan
mengukur LILA karena Tn.P tidak mampu berdiri sehubungan dengan keadaan lemas yang
dirasakan. Pengukuran LILA dilakukan sebanyak 2 kali yaitu tanggal 06/12/2021 pada hari
pertama visit untuk melakukan assesment gizi dan kedua kalinya pada hari setelah
intervensi terkahir yaitu tanggal 10/12/2021. Pada pengukuran LILA hari pertama
diketahui bahwa LILA Tn.P yaitu 17 cm. Setelah dilakukan pemantauan pada hari terakhir
intervensi didapatkan kenaikan yaitu menjadi 19,4 cm.

Tabel 4.5 Perkembangan Antropometri Pasien

Antropometri 06/12/2021 10/12/2021


LILA 17 19,4
BAB VI
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Proses Asuhan Gizi Standar (PAGT) yang dilakukan terhadap Tn.P dimulai
sejak 07 Desember 2021 sampai dengan 09 Desember 2021. Assesment terhadap
Tn.P dilakukan pada tanggal 07 Desember 2021 dengan hasil bahwa Tn.P dengan
tinggi 160 cm dan berat badan 31 kg memiliki diagnosis susp TB Paru + Diabetes
Melitus Tipe 2 + Hiponatremia + Hipokalemia + Obs Febris + Sindrom Geriatri.
Berat badan di dapatkan dari hasil estimasi pengukuran LILA. Hal ini dikarenakan
Tn.P tidak sanggup untuk berdiri untuk melakukan pengukuran. Keluhan
fisik/klinis yang selalu dirasakan oleh Tn.P mulai dari assesment hingga intervensi
berakhir ialah lemas. Hal ini sehubungan dengan dikarenakan adanya hilangnya
nafsu makan. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan ialah berupa pemeriksaan
setiap hari mengenai tanda dan gejala terkait fisik/klinis yang dirasakan, mengukur
LILA di hari terakhir intervensi, memantau nilai biokimia, dan melakukan food
recall 24 jam untuk mengukur asupan pasien setiap hari selama intervensi.

16
DAFTAR PUSTAKA
Supariasa, I Dewa Nyoman. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta.EGC.

17
LAMPIRAN
Lampiran Hasil Food recall 24 jam Tn.P

Waktu Menu Bahan Jumlah E (kkal) P (gr) L (gr) KH (gr)


Makan Makan Makanan
Sarapan Bubur Beras 60 43,7 0,8 0,1 9,6
nasi putih
Wortel Wortel 30 7,7 0,3 0,1 1,4
Telur Telur 15 23,3 1,9 0,0 0,2
Tahu Tahu 15 11,4 1,2 0,7 0,3
Snack Susu Tepung 60 220,8 21,4 1,3 30,9
Skim
Makan Bubur Beras 60 43,7 0,8 0,1 9,6
siang nasi putih
Wortel Wortel 30 7,7 0,3 0,1 1,4
Telur Telur 15 23,3 1,9 1,6 0,2
Tahu Tahu 15 11,4 1,2 0,7 0,3
Makan Bubur Beras 60 43,7 0,8 0,1 9,6
malam nasi putih
Wortel Wortel 30 7,7 0,3 0,1 1,4
Tahu Tahu 15 11,4 1,2 0,7 0,3
Telur Telur 15 23,3 1,9 1,6 0,2
Total 432,0 33,0 3,8 65,3

18
19

Menu Intervensi Hari Ke-1

Waktu Menu Bahan Jlh E P (gr) L KH Natrium Kalsium


Makan Makan Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (g) (g)
Sarapan Bubur Beras 150 109,3 1,9 0,2 24,0 0,0 3,0
Nasi giling
Wortel Wortel 80 20,7 0,8 0,2 3,8 48,0 32,8
Telur Telur 140 217,2 6,3 0,0 0,6 98,4 3,6
ayam ayam
bagian
putih
Jagung Jagung 30 32,4 1,0 0,4 7,5 5,1 0,6
Tahu Tahu 60 45,6 45,6 2,9 1,1 4,2 63,0
Snack Susu Susu 60 257,6 220,8 1,3 30,9 327,6 775,2
Diabetasol bubuk
Makan Bubur Beras 200 145,8 145,8 0,2 32,0 0,0 4,0
Siang Nasi
Wortel Wortel 90 23,2 23,2 0,2 4,3 54,0 36,9
Ikan Ikan 80 67,1 67,1 0,6 0,0 49,6 8,8
mujair mujair
Bayam Sayur 80 29,6 29,6 0,2 5,8 8,8 168,8
bayam
Jagung Jagung 50 54,0 54,0 0,6 12,6 8,5 1,0
Snack Jus pepaya Buah 200 96,1 0,4 0,0 24,8 2,0 12,0
pepaya
Makan Bubur Beras 200 109,3 145,8 0,2 32,0 0,0 4,0
Malam Nasi
Wortel Wortel 60 18,1 18,1 0,1 3,4 42,0 28,7
Ayam Sayur 80 227,9 227,9 15,1 0,0 58,4 10,4
bayam
Tahu Tahu 60 45,6 45,6 2,9 1,1 4,2 63,0
Tomat Tomat 30 6,3 6,3 0,1 1,4 2,7 1,5
Snack Jus Buah 200 407,2 158,2 7,6 23,6 6,0 6,0
Alpukat alpukat
Total 1431,0 85,4 29,7 207,9 715,3 1160,3
20

Sarapan Snack Pagi Makan Siang

Snack siang Makan Malam

Snack Malam
21

Lampiran Skrining Gizi

Nama : Tn. P Usia : 72 Tahun


No.RM : 146098 Diagnosis : Susp TB Paru + Diabetes Melitus Tipe
2 + Hiponatremia + Hipokalemia + Obs Febris +
Sindrom Geriatri
Tgl. MRS : 24 November 2021 Tanggal Skrining : 07 Desember 2021

SKRINING GIZI

A. Apakah terjadi penurunan nafsu makan selama 3 bulan terakhir berkaitan dengan
nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan mengunyah atau kesulitan
menelan?
0 = Penurunan nafsu makan tingkat berat ( )
1 = Penurunan nafsu makan tingkat sedang ( )
2 = tidak kehilangan penurunan nafsu makan ( )
B. Penurunan Berat Badan selama 3 bulan terkahir ( )
0 = Penurunan berat badan > 3 kg ( )
1 = Penurunan berat badan tidak diketahui ( )
2 = Penurunan berat badan antara 1 dan 3 kg ( )
3 = Tidak terjadi penurunan berat bedan ( )
C. Mobilitas
0 = Hanya diatas kasur atau kursi roda ( )
1 = Dapat beranjak dari kursi/ ksur, tetapi tidak mampu beraktivitas normal ( X )
2 = Mampu beraktivitas normal( )
D. Menderita penyakit psikologis atau penyakit akut dalam 3 bulan terakhir
0 = ya ( )
2 = tidak ( )
E. Masalah neuropsikologis
0 = Demensia tingkat berat atau depresi ( )
1 = Demensia tingkat sedang ( )
2 = Tidak ada masalah psikologis( )
F. Body Mass Index ( BMI)
0 = BMI < 19 ( X )
1 = BMI 19-< 21 ( )
2 = BMI 21- < 23 ( )
3 = BMI ≥ 23( )
Keterangan :
0-7 Poin : Malnutrusi
0-11 poin : Beresiko Malnutrisi
12-14 Poin : Status Gizi Normal
Total :
22

Lampiran Food Frequency Questionnaire ( FFQ)

Food Frekuensi Quisionare

No Frekuensi Konsumsi (Skor Konsumsi Pangan)


Bahan
makana
n
>3 1 3-6 kali 1-2 kali/ 2 Tida
kali/hari k /minggu Minggu kali k
a sebu Per
li lan nah
/
h
a
r
i
Makanan
Pokok
Nasi
Jagung
Singkong
Sagu
Roti
Kentang
Lainnya
(sebutka
n)

Lauk
Hewani
Daging
sapi
Daging
Ayam
Daging
Babi
Daging
Kambing
Udang
Cumi-
cumi
Ikan
kembung
Ikan
23

Mujahir
Telur
Ayam
Ikan
asing
Lainnya
(Sebutka
n)

Lauk
Nabati
Kacang
hijau
Tempe
Tahu
Petai
Kacang
Tanah
Lainnya
(sebutka
n)

Sayuran
Lodeh
sawi
Tumis
Kangkun
g
Bayam
Labu
Buncis
Daun
Singkong

Wortel
Lainnya
(Sebutka
n)

Buah-
buahan
Pisang
Alpukat
Jeruk
Apel
Mangga
Pir
24

Jambu
biji
Lainnya
(Sebutka
n)
25

Hasil food recall 24 jam Intervensi Hari 1


26

Hasil food recall 24 jam Intervensi Hari 2


27

Hasil food recall 24 jam Intervensi Hari


28

Leaflet Edukasi
29
30

Pelaksanaan Terapi Edukasi

Anda mungkin juga menyukai