Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN VI CLINICAL EXPOSURE II

DYSPEPSIA

Disusun Oleh:

Vivian Vallencia

00000021125

Pembimbing:

dr. Jeffry Haryanto

PUSKESMAS CURUG

PERIODE 2017

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

TANGERANG

1
DAFTAR ISI

BAB I ……………………………………………………………………..…………………..3
Laporan Kasus………………………………………………………………...……………….3
I. IDENTITAS PASIEN...........................................................................................................3
II. ANAMNESIS.......................................................................................................................3
II. 1 Keluhan Utama...................................................................................................................3
II. 2 Keluhan Tambahan.............................................................................................................3
II. 3 Riwayat Penyakit Sekarang................................................................................................3
II. 4 Riwayat Penyakit Dahulu...................................................................................................4
II. 5 Riwayat Imunisasi..............................................................................................................4
II. 6 Riwayat Penyakit Keluarga................................................................................................4
II. 7 Riwayat Sosial Ekonomi.....................................................................................................4
III. RESUME............................................................................................................................4
IV. DIAGNOSIS.......................................................................................................................5
IV. 1 Diagnosis Kerja.................................................................................................................5
IV. 2 Diagnosis Banding............................................................................................................5
BAB II …………………………………………...…………………......………………...…...6
Landasan Teori ………………………………………………………………………........…..6
BAB III ……………………………………………………………………………..……...…7
Analisa Kasus ……………………………………………………………………..………..…7
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..………8

2
BAB I

Laporan Kasus

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. E
Usia : 37 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Kerja Pabrik
Alamat : Curug Kulon
No. MR : 46723
Tanggal datang ke puskesmas : 31 Oktober 2017, pukul 09.15

II. ANAMNESIS
Pemeriksaan dilakukan secara autoanamnesis pada hari Selasa, 31 Oktober 2017
pukul 09.15 di Puskesmas Curug.
II. 1 Keluhan Utama
Sakit perut di bagian tengah atas sejak 3 hari yang lalu sebelum datang ke Puskesmas
Curug.
II. 2 Keluhan Tambahan
Pasien juga mengeluhkan adanya rasa kembung.

II. 3 Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Puskesmas Curug dengan keluhan sakit perut di bagian tengah atas
sejak 3 hari yang lalu. Sakit pertama kali timbul ketika pasien diet selama 1 minggu dan
hanya makan 1 kali sehari. Sakit yang dirasakan tajam seperti ditusuk pisau. Tidak ada
penjalaran ke bagian manapun. Sakit yang dirasakan hilang timbul, sekali timbul 15-20
menit. Hal yang memperparah sakit adalah ketika telat makan, makanan pedas dan makanan
asam. Tidak ada yang dapat meredakan sakit tersebut. Pasien sudah mengkonsumsi obat
maag yaitu promag tetapi tidak sembuh juga. Pasien juga mengeluhkan adanya rasa
kembung, mual, muntah, pusing, dan penurunan nafsu makan. Pasien juga pernah mengalami
muntah sehari sebelum datang ke puskesmas sebanyak 2 kali. Muntah yang dikeluarkan

3
merupakan makanan yang sebelumnya di makan. Rasa sakit yang dirasakan pasien adalah 7
dari 10. Buang air besar dan buang air kecil pada pasien normal.

II. 4 Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien memiliki riwayat maag sejak umur 25 tahun. Pasien mengkonsumsi obat maag,
promag, dan sembuh setelah meminum obat tersebut dalam beberapa hari. Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit darah tinggi .

II. 5 Riwayat Imunisasi


Riwayat imunisasi pada pasien lengkap.

II. 6 Riwayat Penyakit Keluarga


Anak pasien memiliki riwayat penyakit maag sama seperti pasien dan mengkonsumsi
obat maag saat kambuh. Tidak ada anggota keluarga pasien yang mempunyai riwayat
penyakit kencing manis, tekanan darah tinggi, kolestrol, TBC, maupun penyakit jantung.

II. 7 Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien sangat menyukai makanan pedas dan melakukan diet yang salah 1 minnggu
belakangan ini. Pasien tidak makan pagi dan hanya makan 1 kali dalam sehari. Pasien jarang
berolahraga dan tidak memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol, tidak merokok dan
tidak menggunakan terlarang. Keadaan sosial ekonomi pasien menengah kebawah dengan
bantuan BPJS. Pasien bekerja sebagai pekerja di pabrik tinggal di kawasan yang bersih.
Tidak ada yang mengalami gejala serupa di lingkungan tempat tinggal pasien.

III. RESUME
Pasien dengan nama Ny. E, perempuan, 37 tahun datang dengan keluhan sakit perut di
bagian tengah atas sejak 3 hari yang lalu. Sakit pertama kali timbul ketika pasien diet selama
1 minggu dan hanya makan 1 kali sehari. Sakit yang dirasakan tajam seperti ditusuk pisau,
hilang timbul, sekali timbul 15-20 menit. Pasien sangat menyukai makanan pedas dan sakit
menjadi lebih parah ketika telat makan, makanan pedas dan makanan asam. Pasien sudah
mengkonsumsi obat maag yaitu promag tetapi tidak sembuh juga. Pasien juga mengeluhkan
adanya rasa kembung, mual, muntah, pusing, dan penurunan nafsu makan. Pasien juga
pernah mengalami muntah sehari sebelum datang ke puskesmas sebanyak 2 kali. Muntah
yang dikeluarkan merupakan makanan yang sebelumnya di makan. Rasa sakit yang dirasakan
pasien adalah 7 dari 10.

4
Pasien memiliki riwayat maag sejak umur 25 tahun dan sering mengkonsumsi obat
maag, promag, dan sembuh setelah meminum obat tersebut dalam beberapa hari. Anak pasien
memiliki riwayat penyakit maag sama seperti pasien dan mengkonsumsi obat maag saat
kambuh.

IV. DIAGNOSIS
IV. 1 Diagnosis Kerja

Dyspepsia

IV. 2 Diagnosis Banding

- Gastritis
- Peptic Ulcer
- GERD

5
BAB II

Landasan Teori

Dyspepsia berasal dari bahasa Yunani yaitu dys yang berarti buruk dan peptein yang
berarti pencernaan sehingga dapat di definisi kan bahwa dyspepsia adalah keluhan atau
kumpulan gejala (syndrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrum.
Gejala yang timbul berupa mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa penuh, sendawa,
regurgitasi dan rasa panas yang menjar di bagian dada. Syndrome atau keluhan ini dapat
disebabkan oleh berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit maag.

Faktor resiko bisa terkena dyspepsia karena jenis makanan dan minuman yang di
konsumsi, kebiasaan merokok, dan pengaruh stress. Makanan dan minuman yang bisa
menjadi resiko dyspepsia diantaranya adalah makanan berminyak, makanan pedas, minuman
berkafein seperti kopi dan teh, minuman beralkohol, dan konsumsi obat anti inflamasi seperti
steroid. Kebiasaan merokok bisa menjadi faktor resiko karena rokok dapat menyebabkan
mukosa pada lambung berkurang dan memicu refluks lambung juga yang mengakibatkan
asam lambung meningkat dan menyebabkan kontraktilitas lambung berkurang.

Dyspepsia dapat di klasifikasikan menjadi 2 kelompok besar yaitu dyspepsia organik


dan dyspepsia non organik. Dyspepsia organik adalah dyspepsia yang disebabkan oleh
kelainan organik seperti contohnya tukak (ulkus peprikum), gastritis, stomach cancer, Gastro-
Esophageal reflux disease dan hiperacidity. Sedangkan dyspepsia non organik atau dyspepsia
fungsional adalah dyspepsia yang tanpa disertai kelainan atau gangguan struktur organ
berdasarkan pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi dan endoskopi (teropong saluran
pencernaan). Dyspepsia fungsional terjadi pada kondisi perut bagian atas yang mengalami
rasa tidak nyaman, mual, muntah, rasa penuh setelah makan yang menunjukkan perubahan
sensitivitas saraf di sekeliling abdomen dan kontraksi otot yang tidak terkoordinasi di dalam
perut. Beberapa penyebabnya bisa terjadi karena berhubungan dengan stress, kecemasan,
infeksi, obat - obatan dan ada beberapa yang berhubungan dengan IBS (irritable bowel
syndrome).

Komplikasi yang bisa terjadi dari dyspepsia yaitu luka pada lambung yang dalam atau
melebar karena terpapar oleh asam lambung yang akan mengakibatkan kanker pada lambung.
Prognosis dari penyakit ini tidak diketahui, dan pasien sebaiknya didpantau untuk mencegah
timbulnya komplikasi.

6
BAB III

Analisa Kasus

Berdasarkan teori dan gejala yang dialami pasien yaitu sakit perut di bagian tengah
atas, kembung, mual, muntah, pusing dan penurunan nafsu makan merupakan gejala dari
dyspepsia. Adapun informasi tambahan yaitu kesalahan pola diet karena hanya makan 1 kali
sehari dan riwayat maag yang dapat memperkuat diagnosis dyspepsia.

Untuk diagnosis banding, gejala yang dialami pasien bisa mengarah kepada gastritis,
peptic ulcer dan GERD. Gastritis dan peptic ulcer bisa menjadi salah satu diagnosis banding
namun belum bisa diketahui karena membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Apabila pada
endoscopy ditemukannya inflamasi pada dinding usus, maka diagnosis gastritis dapat
ditegakkan dan apabila pada dinding lambung terlihat sudah mengalami erosi dan memiliki
gejala rasa pedih, maka diagnosis peptic ulcer dapat ditegakkan. GERD juga bisa menjadi
salah satu diagnosis banding tetapi pada pasien tidak ditemukannya gejala rasa terbakar pada
dada, rasa panas dan pahit di lidah, dan kesulitan menelan.

Untuk memastikan diagnosis jenis dyspepsia dan menghilangkan diagnosis lainnya,


dibutuhkan pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan fisik dan endoscopy untuk melihat
teropong pada usus (tingkat keparahan dan hal yang menyebabkan dyspepsia).

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Bonner GF. Upper gastrointestinal evaluation related to the pelvic floor. In: Davila
GW, Ghoniem GM, Wexner SD, editors. Pelvic Floor Dysfunction. 1st ed. Springer-
Verlag London Limited; 2006. p. 67-8.
2. Djojoningrat, D. 2006a. Dispepsia Fungsional. Dalam: Sudoyo, A.W; Setiyohadi,
B; Alwi, I; Simadibrata, M; Setiati, S. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit  Dalam. Jilid1.
Edisi ke-4. Jakarta, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
3. Hadi, S. 2002. Gastroenterologi. Bandung, P.T. Alumni.

Anda mungkin juga menyukai