Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY.

S DENGAN SUSPECT APENDISITIS


BERDASARKAN PENDEKATAN SDKI, SLKI, SIKI

Penyusun:

1) Bidari Sukma Rahmadani (2111020163)

2) Dewi Galih Saputri (2111020168)

3) Laura Ayudia Putri Anggita (2111020164)

4) Linda Pratama Putri (2111020169)

5) Listy Tawwabin Putri Pahargyaning Budi (2111020165)

6) Sekar Ayu Nadira (2111020167)

7) Uyun Mafitroh (2111020166)

8) Wulan Ayu Utami (2111020161)

9) Zerlina Widyadhana Damayanti (2111020162)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
BAB I....................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................................4
3.1 Pengkajian Keperawatan..........................................................................................................4
3.2 Diagnosa Keperawatan..............................................................................................................9
3.3 Intervensi Keperawatan..........................................................................................................10
3.4 Implementasi Keperawatan....................................................................................................12
3.5 Evaluasi Keperawatan.............................................................................................................18
BAB IV...............................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................21

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diagnosis nyeri akut abdomen di kuadran kanan bawah biasanya terjadi pada anak,
tapi tak sedikit pula orang dewasa yang mengalaminya. Apendisitis merupakan suatu radang
appendiks vermiformis yang merupakan penyebab paling sering dari gangguan akut pada
abdomen. Karakteristik gejala dari apendisitis diantaranya muntah, demam, dan nyeri
abdomen pada regio kuadran kanan bawah. Apendisitis pediatrik memiliki gambaran klinis
yang tidak khas, dan gejala yang ditimbulkan mirip dengan intususepsi, gastroenteritis,
pneumonia, dan sejumlah besar penyakit lainnya. Insiden apendisitis pediatrik adalah sebesar
1-8% dari populasi anak-anak dan insidennya paling banyak dialami anak pada kelompok
usia 10-17 tahun.

Menurut Haryono (2012) apendiksitis akut dapat disebabkan oleh beberapa faktor
terjadinya proses radang bakteria yang dicetuskan oleh beberapa faktor pencetus diantaranya
hiperplasia jaringan limfe, fekalith, tumor apendiks, dan cacing askaris yang menyumbat.
Menurut Sjamsuhidajat & Jong (2004) apendisitis disebabkan oleh infeksi bakteria.
Sumbatan lumen apendiks merupakan faktor yang diajukan sebagai faktor pencetus
disamping hiperplasia jaringan limfe, fekalit, tumor apendiks, dan cacing askaris yang dapat
menyebabkan sumbatan terdapat pula penyebab yang dapat menimbulkan apendisitis yaitu
erosi mukosa apendiks karena parasit seperti e.histolytica. Penelitian epidemiologi
menyatakan peran kebiasaan makan-makanan rendah serat dan mempengaruhi konstipasi
dapat menimbulkan apendisitis karena konstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal 8 yang
dapat menimbulkan sumbatan pada fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan
kuman.

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan (PPNI, 2017). Menurut (PPNI,
2017) salah satu penyebab terjadinya nyeri akut pada suspect apendisitis seperti agen
pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma).

1
Penundaan diagnosis menyebabkan komplikasi-komplikasi serius seperti misalnya
peritonitis difus, abses hepar, abses abdomen atau abses retroperitoneal, dan fistula
apendikovesikal.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana asuhan keperawatan kepada pasien yang tersuspect apendisitis dengan
nyeri akut berdasarkan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI?

1.3 Tujuan Masalah


1. Melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien yang tersuspect apendisitis dengan
nyeri akut.
2. Menetapkan diagnosis keperawatan kepada pasien yang tersuspect apendisitis dengan
nyeri akut berdasarkan pendekatan SDKI.
3. Menentukan kriteria hasil keperawatan kepada pasien yang tersuspect apendisitis
dengan nyeri akut berdasarkan pendekatan SLKI.
4. Merencanakan tindakan keperawatan kepada pasien yang tersuspect apendisitis
dengan nyeri akut berdasarkan pendekatan SLKI.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien yang tersuspect apendisitis
dengan nyeri akut.
6. Melakukan evaluasi kepada pasien yang tersuspect apendisitis dengan nyeri akut.
7. Melakukan deokumentasi kepada pasien yang tersuspect apendisitis dengan nyeri
akut.

2
BAB II
TRIGER KASUS/KASUS PEMICU

Ny. S berusia 30 tahun dan di rawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis suspect
apendisitis. Dari hasil pengkajian, pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah, nyeri skala 7,
mual, muntah, serta tidak nafsu makan, TD 130/80 mmHg, frekuensi nafas 26x/menit, dan
frekuensi nadi 80x/menit.

3
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian Keperawatan

Dilaksanakan tgl                     : 16 Oktober 2021

Ruang                                       : Penyakit Dalam

No kamar/ TT                           : 614

1. Biodata

Nama                           : Ny.S

Umur                           : 30 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama                         : Islam

Alamat : Panerusan Wetan Rt 06/03, Susukan, Banjarnegara

Pendidikan                  : Sarjana

Pekerjaan                     : Ibu Rumah Tangga

Status perkawinan       : Sudah menikah

Tgl. MRS                    : 16 Oktober 2021

Diagnosa medis           : Apendisitis

No. reg                            : 211015002

Keluarga yang mudah dihubungi

Nama                           : Sean

Pekerjaan                     : Wiraswasta

4
Alamat                            : Panerusan Wetan Rt 06/03, Susukan, Banjarnegara

Hubungan Keluarga    : Suami

2. Keluhan

a. Alasan masuk rumah sakit: Nyeir perut, mual dan muntah, tidak nafsu makan.

b. Keluhan saat pengkajian : Nyeri perut kanan bawah dengan skala nyeri 7.

3. Riwayat penyakit sekarang :

Saat dirumah klien mengeluh nyeri perut kanan bawah dengan skala nyeri 7, kemudian
klien juga mual dan muntah serta tidak nafsu makan, sehingga kemudian klien dibawa ke
rumah sakit.

4. Riwayat penyakit masa lalu :

Klien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, tetapi klien memiliki kebiasaan
memakan makanan rendah serat dan juga memakan makanan yang pedas-pedas.
5. Riwayat kesehatan keluarga :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
6. Riwayat Psikososial Spiritul :

a. Psikologis

Saat pengkajian suasana hati klien tidak begitu baik karena sedang sakit. Pola
komunikasinya agak lambat tapi tidak menolak saat diajak berkomunikasi.
Komunikasi jelas dan klien tidak menggunkan bahasa isyarat.

b. Sosial

Klien merespon kepada semua orang. Suaminya adalah orang yang dekat dan
dipercaya klien. Klien berinteraksi secara akif.

c. Spiritual

Kebutuhan untuk beribadah klien terpenuhi dan tidak memiliki masalah-masalah


pemenuhan kebutuhan spiritual.

5
7. Pola Aktifitas Sehari-hari (di rumh & di RS ) :

No KEBIASAAN DIRUMAH DIRUMAH SAKIT

1. Makan - Klien suka makan - Klien diberikan diet nasi


makanan yang kurang lunak atau bubur.
serat dan pedas-pedas. - Porsi makan teratur (3x
- Porsi makan tidak sehari)
teratur.

2. Minum Klien minum air putih 4-5 Klien minum air putih 6-8
gelas/hari gelas/hari

3. Eliminasi BA.B Klien susah BAB dengan Klien BAB 1x/hari dengan
warna kecoklatan dan warna kekuningan dan tidak
terkadang mengalami mengalami konstipasi.
konstipasi.

4. Eliminasi BAK Klien biasanya BAK 5- Klien BAK 5-6x/hari dengan


6x/hari dengan warna warna kekuningan dan tidak
kekuningan dan tidak mengalami kesulitan.
mengalami kesulitan.

5. Istirahat/tidur Klien hanya dapat tidur 2- Klien dapat tidur 5-6jam/hari.


3jam/hari karena kesusahan
tidur menahan nyeri.

Pemeriksaan fisik :

a. Keadaan /penampilan/Kesan Umum pasien :

Kesadaran klien normal. Klien tampak pucat.

b.  Tanda-tanda vital :

    Suhu tubuh : 38·C Respirasi         : 26x/menit

6
    Denyut nadi: 80x/menit                    TB / BB           : 160/55                                          

    Tensi darah : 130/80 mmHg

c. Pemeriksaan Kepala dan Leher :

Kepala           : Bentuk kepala bulat, kepala simetris, tidak ada luka.

       Rambut : Rambut tidak berminyak dan sedikit rontok, berbentuk lurus


berwarna hitam.

Wajah           : Wajah simetris.

Mata             : Warna iris mata hitam, terdapat lingkaran hitam bawah mata, terilihat
simetris kanan dan kiri, tidak ada benjolan.

Hidung         : Hidung klien terlihat bersih, tidak ada pembengkakan, tidak ada luka
lecet, tidak ada nyeri tekan.

Telinga         : Telinga simetris kiri dan kanan, tidak terlihat luka lecet, ada sedikit
serumen di dalam telinga pasien, tidak ada terlihat lecet dan
pendarahan, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada pembengkakan.
Mulut &       : Warna bibir merah pucat, tidak memkai gigi palsu, warna lidah
Faring keunguan.           

Leher            :  Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka/jahitan, tidak ada
pembengkakan, tidak teraba kelenjar getang bening dan vena
jugularis.

d. Pemeriksaan Integumen/kulit dan kuku :

Tidak ada lesi, warna kulit sawo matang, tidak ada luka bakar, tekstur halus, turgor
normal, tidak terdapat keriput, kuku bersih, kuku halus tanpa alur dan lubang,
berwarna seragam.

e. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak :

Intergritas kulit baik, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.

f. Pemeriksaan Thorak/Dada :

7
Thorax       : Dada klien terlihat simetris kiri dan kanan, frekuensi nafas 26x/menit, tidak
ada terlihat bekas luka atau lecet.

Paru          : Tidak ada sianosis, batuk produktif, tidak ada suara napas tambahan. Bunyi
nafas vesikuler /normal, whezing(- ), rhonki(-).

Jantung      : Pulsasi pada dinding torak teraba kuat.

g. Pemeriksaan Abdomen :
Perut terlihat buncit, didengarkan dengan stetoskop bising usus klien 9x/meniti. Ada
terdengar suara timpani ketika di perkusi. Nyeri tekan pada bagian abdomen kanan
bawah.

h. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya (bila diperlukan)

Pada genetalia tidak terpasang kateter dan tidak ada melakukan pemeriksaan pada area
tersebut.

i. Pemeriksaan Muskulo (Ekstremitas)

- Atas : Pada tangan sebelah kiri terlihat terpasang infuse.


- Bawah: Pada kaki tidak ada ngangguan berjalan, tidak terlihat adanya luka lecet atau
parises, stremart.

j. Pemeriksaan Neurologi :

Respon mata bagus, nyeri kepala(-), kaku duduk (-), mual-muntah(+).

k. Pemeriksaan Status mental :

Mental klien stabil.

l. Pemeriksaan Penunjang medis :

USG abdomen dengan hasil adanya apendisitis.

m. Penatalaksanan / Therapi :

Cairan infus RL 1500cc/24jam, metronidazole 500 mg/3x1, ketorolak 30 mg/3x1 dan


rantidine 50 mg/2x1.

8
                                                               Sokaraja, 16 Oktober 2021

                                                                            Perawat

ANALISAccc DATA

NAMA PASIEN  : Ny.S

UMUR                  : 30 tahun

NO. REGISTER   : 211015002

DATA PENUNJANG MASALAH KEMUNGKINAN


PENYEBAB
(SYMPTOM/S) (PROBLEM/P)
(ETIOLOGI/E)

9
DS: Nyeri Akut Agen pencedera fisiologis
(mis. Inflamasi, iskemia,
 Klien mengeluh nyeri perut neoplasma)
bagian kanan bawah (skala
7)
DO:
 TD= 130/80 mmHg
 Frekuensi nafas= 26x/menit
 Frekuensi nadi= 80x/menit
 Tidak nafsu makan
 Mual dan muntah

10
3.2 Diagnosa Keperawatan

NAMA PASIEN  : Ny.S

UMUR                  : 30 tahun

NO. REGISTER   : 211015002

NO. TGL. DIAGNOSIS KEPERAWATAN TGL. TANDA


TANGAN
MUNCUL TERATASI

11
1 16 Oktober Nyeri akut b.d. agen pencedera
2021 fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia,
neoplasma)

3.3 Intervensi Keperawatan

12
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

(NURSING CARE PLANE)

NAMA PASIEN  : Ny.S

UMUR               : 30 tahun

NO. REG           : 211015002

NO DIAGNOSIS TUJUAN DAN RENCANA RASIONAL TANDA


. KRITERIA HASIL KEPERAWATAN TANGAN
KEPERAWATAN (LUARAN (INTERVENSI
KEPERAWATAN) KEPERAWATAN)

1 Nyeri akut b.d. Setelah dilakukan Manjemen nyeri


agen pencedera tindakan keperawatan
fisiologis (mis. 1x24 jam, tingkat nyeri
Inflamasi, iskemia, menurun dengan
neoplasma) kriteria hasil: A. observasi A. observasi

1) Keluhan nyeri 1) Identifikasi 1) Menentu


menurun lokasi, kan
2) Muntah dan mual karakteristik,, intervens
menurun durasi, i yang
3) Tekanan darah frekuensi, akan
membaik kualitas, dilakuka
4) Pola napas intensitas n dalam
membaik nyeri proses
5) Nafsu makan 2) Identifikasi keperaw
membaik skala nyeri atan
6) Frekuensi nadi 3) Identifikasi 2) Untuk
membaik faktior yang mengeta
memperberat hui
dan berapa
memperingan skala
nyeri yang
dirasaka
B. terapeutik n pasien
3) memberi
1) Berikan kan efek
posisi relak sasi
nyaman semi
fowler atau
posisi miring
bila tidak ada
kontraindikas
i B. terapeutik
2) Berikan
1) memberi

13
Teknik non kan
farmalogis posisi
untuk nayaman
mengurangi dapat
rasa nyeri membant
3) Berikan u dalam
aktifitas mengura
hiburan ngi nyeri
2) untuk
C. edukas menghun
dari
1) Ajarkan terjadiny
tekhnik non sa
farma logis memper
nyeri, Teknik berat
didtraksi rasa
relaksasi, nyeri
terapi 3) focus
mendengarka perhatian
n music, Kembali,
membaca dan meningk
atkan
lainya
kemamp
D. kolaborasi uan
koping
1) Kolaborasi
pemberiam
analgesik C. edukasi

1) Teknik-
teknik
nyeri
dapat
diajarkan
supaya
pasien
mampu
mengata
si rasa
nyeri

D. kolaborasi

1) obat-
obat
tersebut
dapat
mengura
ngi/men

14
ghilangk
an nyeri

3.4 Implementasi Keperawatan

CATATAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN  : Ny.S

UMUR                  : 30 tahun

NO. REGISTER         : 211015002

NO. TGL. NO JAM TINDAKAN EVALUASI T.T.


DX. KEPERAWATAN

KEP

1 16/10/202 O7.00 1) mengkaji nyeri, S : pasien


1 catat lokasi, mengatakan nyeri
krakteristik, durasi seperti diremas-
pagi nyeri, frekuensi, remas terus
dan itensitas nyeri menerus pada
bagian perut
kanan bawah saat
bergerak

15
O : pasien terlihat
meringis menahan
nyeri

TD : 130/8O
mmHG

Suhu : 38 c

RR : 26x/menit

Nadi : 80x/menit

S : pasien
mengatakan skala
nyeri 7

O : pasien tampak
menahan
kesakitan
2) mengkaji skala
nyeri

07.30

S :pasien
mengatakan nyeri
dibagian perut
menjalar
kebelakang

O : pasien tampak
meringis

3) mengidentifikasi
factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
S : pasien
08.00 mengatakan
bersedia

O : pasien tampak
setengah duduk

16
4) memberikan posisi
semi fowler
S : pasien
mengatakan
bersedia

O : pasien tampak
faham diajarkan
08.30 Teknik napas
dalam

5) memberikan S : pasien
Teknik non farma mengatakan
logis untuk bersedia
mengurangi nyeri
O : pasien tampak
Kembali focus

09.00
S : pasien
mengatakan
nyerinya sedikit
berkurang
6) memberikan
aktifitas hiburan O : pasien tampak
menyoba
mempraktekan

09.30 S : pasien
7) mengajarkan mengatakan
Teknik nyeri, bersedia
Teknik ditraksi,
O : pasien
relaksasi terapi,
tampak diberikan
mendengarkan

17
music, dan  Infuse RL
membaca 0,5%/28
tpm
 Injeksi
ketorolac :
30
mg/8jam
10.00  Injeksi
8) mengkolaborasikan ranitidine
dengan dokter 50
untuk meberikan mg/12jam
analgesik

11.00

NO TGL. NO JAM TINDAKAN EVALUASI


DX. KEPERAWATN
KEP

18
2 17/10/2021 07.00 1) Mengkaji ulang S : pasien
nyeri, catat lokasi, mengatakan nyeri
karakteristik durasi sudah berkurang
nyeri, frekuensi namun terkadang
dan intensitas nyeri masih merasa nyeri
sedikit Ketika
bergerak
O : pasien tampak
tidak kesakitan
TD : 120/80 mmHG
Suhu : 36, 5 c
RR : 24x / menit
Nadi : 80x/menit

07.30 2) Mengkaji ulang S : pasien


skala nyeri mengatakan skala
nyeri 3
O : pasien tampak
tidak tidak meringis

08.00 3) Mengidentifikasi S : pasien


ulang factor yang mengatakan nyeri
memperberat dan bagian perut
memperingan nyeri menjalar
kebelakang
berkurang
O : pasien tampak
tidak kesakitan

08.30 4) Memberikan posisi S : pasien


miring mengatakan
bersedia
O : pasien tampak
posisi miring
09.00 5) Memberikan terapi S : pasien
non farma logis mengatakan
untuk mengurangi bersedia
nyeri O : pasien tampak
mempraktekan
Teknik napas dalam

19
09.30 6) Memberikan S : pasien
aktivitas hiburan mengatakan
bersedia
O : pasien tampak
Kembali focus

10.00 7) Mengajarkan S : pasien


Teknik nyeri, mengatakan nyeri
distraksi, terapi sudah berkurang
relaksasi O : pasien tampak
mendengarkan mencoba
music dan mempraktekan
membaca

10.30 8) Mengkolaborasikan S : pasien


dokter untuk mengatakan
pemberian bersedia
analgesik O : pasien tampak
diberikan
Infuse RL 0,5 % /
28 tpm
Injeksi ketorolac 30
mg/8 jam

NO. TGL. NO JAM TINDAKAN EVALUASI


DX. KEPERAWATAN
KEP

3 18/10/2021 08.00 1) Mengkaji ulang S : pasien


nyeri, catat lokasi, mengatakan sudah
karakteristik durasi tidak merasakan

20
nyeri, frekuensi nyeri
dan itensitas nyeri O : pasien tampak
sudah sehat
TD : 120/80 mmHG
Suhu : 36,7 c
RR : 20x/menit
Denyut nadi :
80x/menit

2) Mengkaji skala S : pasien tidak


08.30 nyeri merasakan nyeri
skala nyeri 0
O : pasien tampak
tidak merasakan
kesakitan

09.00 3) Mengidentifikasi S : pasien


ulang factor yang mengatakan tidak
memperberat dan merasakan nyeri
memperingan nyeri perut yang
menajalar
kebelakang
O : pasien tampak
tidak kesakitan

4) Memberikan posisi
10.00 nyaman untuk S : pasien
pasien mengatakan
bersedia
O : pasein tampak
setengah duduk

10.30 5) Memberikan S : pasien


aktivitas hiburan mengatakan
bersedia
O : pasien tampak
Kembali focus
A : masalah teratasi
P : intervensi tidak
dilanjutkan

21
          

3.5 Evaluasi Keperawatan

  FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA PASIEN : Ny.S

UMUR                : 30 tahun

DX. MEDIS        : Apendisitis

NO. DX. TANGGAL/ CATATAN PERKEMBANGAN TTD.

KEP JAM

22
18/10/2021

13.00 siang S:

 Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri


lagi dibagian perut bawah kanan saat
bergerak

O:

 Pasien tampak sehat


 TD : 120/80 mmHG
 Suhu : 36,5 c
 RR : 20X / menit
 Denyut nadi : 80x/menit

A:

 masalah teratasi

P:

 intervensi tidak dilanjutkan

I  : -

23
E:-

R:-

BAB IV
PENUTUP

A. kesimpulan

Berdasarkan hasil dari makalah yang kami buat pada penerapan asuhan keperawatan
pada Ny S dengan diagnosis supect apendisitis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. pengkajian
yang dilakukan oleh kami pada pasien Ny S sesuai dengan teori. Salah satu
focus utama pengkajian pada pasien Ny S adalah pengkajian nyeri dengan
menggunakan metode 3S (SDKI. SLKI, SIKI).

2. diagnosa keperawatan
menurut teori yang ditemukan kami pada lab sebelumnya diagonsa
keperawatan yang diperoleh adanya apendisits berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma) yang menghasilkan problem nyeri akut
pada bagian perut kanan bawah.

3. perencanaan
perencanaan yang digunakan kami dalam kasus tersebut pada pasien Ny S
dirumuskan berdasarkan prioritas masalah dengan teori yang ada , intervensi setiap
diagnose dapat sesuai dengan kebutuhan pasien dan memperhatikan kondisi pasien

24
serta kesanggupan keluarga dalam bekerja sama. Intervensi yang dilakukan oleh kami
yaitu intervensi yang dilakukan sendiri maupun kolaborasi.

4. pelaksanaan Tindakan
pelaksanaan Tindakan pada kasus ini dilaksanakan sesuai dengan intervensi
yang sudah dibuat namun ada beberapa intervensi yang tidak dilakukan, sesuai
dengan kebutuhan pasien dengan apendisitis.

5. Evaluasi keperawatan
Akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan keperawatan
yang diberikan. Evaluasi yang dilakukan oleh kami pada Ny S dibuat dalam bentuk
SOAP. Respon pasien cukup koperatif dalam pelaksanaan setiap Tindakan
keperawatan. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh kami menunjukan bahwa masalah
yang dialami sudah teratasi.

B. Saran

Bagi mahasiswa makalah ini dapat menambah penghetahuan bagi mahasiswa


dalam upaya memberikan auhan keperawatan ataupun dalam membuat asuhan
keperawatan pada appendicitis diberiksan dengan tepat, mahasiswa harus benar-benar
menguasai konsep tentang appendicitis itu sendiri. Terutama pada factor etiologi, anatomi
fisiologi, dan patofisiologi tentang appendicitis, selain itu mahasiswa mampu melakukan
pengkajian dengan tepat dan komprehenshif agar asuhan keperawatan dapat tercapai
sesuai dengan masalah yang ditemukan pada pasien serta tidak ada masalah yang luput
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Dalam penegakan diagonsa
diharapkan juga harus mampu dalamdan teliti dalam merumuskan diagnosa keperawatan
yang ada pada pasien agar masalah keperawatan yang muncul pada pasien dapat teratasi
dan mendapatkan penanganan secara komprehensif dan menyuluruh, tidak hanya
berfokus kepada masalah biologis pasien, namun juga terhadap masalah psiko, sosio, dan
spiritual pasien. Sehingga dalam asuhan keperawatan yang dilakukan dapat terlaksana
dengan optimal, dan dapat mendapatkan hasil yang memuaskan pasien ataupun
mahasiswa itu sendiri.

25
26
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Muhadi, D., & Samad, I. A. (2019). Analisis nilai diagnostik C-reactive protein
pada pasien pediatrik dengan apendisitis di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo,
Makassar, Indonesia. DOAJ Directory Of Open Access Journals.

Irawan, H. (2019). Akurasi Hasil Ultrasonografi (USG) Pada Pasien Anak Dengan Sangkaan
Apendisitis Dengan Temuan Intraoperatif Di RSUP H. Adam Malik dan RSU USU
Medan.

Lisdiantari, N. (2019). Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operasi


Apendiktomi Dengan Nyeri Akut Di Ruang Janger RSUD Mangusada Badung.
Repository Poltekkes Denpasar.

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik.
Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Sari, N. K. (2020). Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien Post Op Apendektomi Di
Ruang Mawar Rsi Nashrul Ummah Lamongan. Repository Universitas Airlangga.

Wedjo, M. A. (2019). Asuhan Keperawatan Pada AN.R.L. Dengan Apendisitis Dalam


Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Di Wilayah RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang.

27

Anda mungkin juga menyukai