Disusun Oleh:
Khaulah Nurul Fadhilah
1102014144
Kelompok 6
Pembimbing:
dr. Dini Widianti, M.KK, Dipl.DK
Laporan studi kasus yang berjudul “Penyakit Gastritis Ditinjau dengan Aspek
Risiko ‘Internal’ Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI bagian
Kedokteran Keluarga.
1
KATA PENGANTAR
2
4. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, DR. Rifqatussa’adah SKM,
M.Kes, dr.Siti Maulidya, dr. Maya Trisiswati, MKM, dr. Dian
Mardhiyah, M.KK, selaku staf pengajar Kepanitraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. dr. Dicky, selaku kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.
6. dr. Shinta Dwi, serta seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih yang telah memberikan bimbingan kepada
penulis untuk kelancaran proses penulisan laporan ini
7. Seluruh rekan sejawat kepaniteraan kedokteran keluarga periode
07 Oktober – 14 Desember 2019 yang telah memberikan motivasi dan
kerjasama sehingga tersusun laporan ini.
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi maupun dari bahasa yang
disajikan Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sebagai
perbaikan sangat Penulis perlukan. Semoga laporan ini dapat dapat
bermanfaat khususnya bagi tim penulis dan pembaca pada umumnya.
Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Penulis
3
BAB I
BERKAS PASIEN
a. IDENTITAS PASIEN
Nama Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Nama : Nn. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 23 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Islam
Alamat : Petamburan
b. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 20 November 2019 pukul 11.00 WIB di
Poli Umum Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.
1. Keluhan Utama
Nyeri pada ulu hati sejak 2 hari SMRS
4
Pasien mengaku dirinya mempunyai riwayat yang serupa setahun
sebelumnya. Pada saat itu pasien hanya mengatasinya dengan minum obat
maag dan mengonsumsi bubur, pasien mengaku tidak mengonsumsi obat-
obatan lain selain obat maag. Pasien berobat ke puskesmas bila dirasakan
keluhan tersebut belum membaik. Sehari-hari pasien berkerja sebagai
bagian marketing pada perusahaan swasta.
Nn. P bekerja di peruhasaan swasta di area Jakarta Pusat pada bagian Marketing..
Pendapatan bulanan Nn. P sesuai UMR Jakarta Pusat, dan mencukupi untuk biaya
sehari-hari hidupnya sendiri.
5
6. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan rutin makan tiga kali sehari, dan pasien selalu
membeli makanan dan jarang memasak. Pasien memiliki kebiasaan
mengonsumsi makanan ayam, tempe, tahu, dan jarang mengonsumsi buah
dan sayuran. Pasien juga suka mengonsumsi makanan berbahan pengawet
seperti mie instan.
7. Riwayat Lingkungan
Terdapat satu buah tempat tidur, satu kamar mandi yang menyatu
dengan toilet. Terdapat ventilasi di atas pintu depan dengan ukuran 1x0.5
m. Terdapat 1 buah jendela pada kamar tempat tinggal pasien.
Air untuk mandi cuci kakus (MCK) didapat dari air PAM, dan sifat
airnya agak keruh, namun tidak berbau. Didalam kamar tempat tinggal Nn.
P tidak tersedia tempat pembuangan sampah sehingga sampah dikumpulkan
di kantong plastik kemudian diletakkan di depan kamar nya untuk diangkut
oleh petugas kos-kosan.
7. Riwayat Reproduksi
6
c. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda Vital
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,7 oC
3. Status Gizi
Berat Badan : 54 kg
Tinggi Badan : 156 cm
Indeks Massa Tubuh : 22.22 kg/m2
Status Gizi : Normal
4. Status Generalis
Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam, tidak mudah
dicabut
7
Ekstremitas : Akral hangat, Turgor kulit baik, Sianosis (-/-),
Edema (-/-)
d. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
e. DIAGNOSIS KLINIS
Gastritis
f. DIAGNOSIS BANDING
Ulkus Peptikum
g. TATATLAKSANA
1. Non Medikamentosa:
• Kurangi mengonsumsi maknan pedas
• Terapkan pola makan sedikit tapi rutin
• Mengonsumsi buah dan sayuran
• Olahraga teratur
2. Medikamentosa:
Omeprazole 2 x 20 mg
Domperidone 3 x 10 mg
8
BAB II
BERKAS KELUARGA
9
2.1.3 Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip
dari Duvall (1984), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada
tahap VI yaitu keluarga yang melepas anak usia dewasa muda
yang ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua.
2.1.4 Fungsi Keluarga
1. Biologis
Nn. P tinggal sendiri terpisah dari keluarga nya dan
belum menikah. Anggota keluarga Nn. P terdiri dari Ayah
kandung yaitu Tn. S, Ibu kandung yaitu Ny. N, dan 2 orang
saudara kandung. Nn. P merasa penghasilan yang dimiliki
nya mencukupi untuk kebutuhan makanan sehari-hari
namun belum dapat memenuhi pola gizi seimbang yaitu
jarang mengonsumsi sayur, serta buah, dan mneurut Nn. P
keluarga Nn. P memiliki penghasilan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari namun juga
belum dapat memenuhi pola gizi seimbang yaitu jarang
mengonsumsi sayur, serta buah. Nn. P jarang melakukan
aktifitas fisik secara teratur seperti berolah raga.
2. Psikologis
Nn. P merupakan satu-satunya dari keluarga inti
mereka yang tinggal di Jakarta. Hal ini membuat Nn. P
memiliki kebiasaan untuk menyelesaikan masalah nya
sendiri. Seperti apabila sedang sakit, ia akan berobat sendiri
ke fasilitas kesehatan terdekat.
3. Sosial
Lingkungan tempat tinggal Nn. P termasuk
lingkungan padat penduduk. Lingkungan sekitar rumah
pasien kurang bersih. Hubungan pasien dengan tetangga
sekitar baik.
10
4. Ekonomi
Sumber penghasilan utama Nn. P adalah dari diri nya
sendiri. Penghasilan Nn. P dirasa cukup untuk memenuhi
kebutuhan makan sehari-hari, tapi tidak untuk kebutuhan
lainnya. Untuk biaya kesehatan pasien menggunakan BPJS.
5. Pendidikan
Nn. P menyadari akan pentingnya mengenyam
pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan terakhir Nn. P
yaitu perguruan tinggi.
6. Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar tenpat tinggal Nn.
P adalah pendatang dari berbagai suku seperti jawa, sunda
dan sumatra. Nn. P dapat tinggal dan bersosialisasi dengan
baik kepada warga sekitar.
7. Fungsi Spiritual
Nn. P dan sekeluara memeluk agama Islam, dan rutin
beribadah.
11
2.1.6 Genogram
12
2.2 Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2.2.1 Pedoman Penilaian Rumah Sehat
13
No. KOMPONEN RUMAH KATEGORI NILAI BOBOT
YANG DINILAI
II. SARANA SANITASI 25
1. Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan
tidak memenuhi syarat 1
kesehatan
c. Ada, milik sendiri dan tidak
2
memenuhi syarat kesehatan
d. Ada, bukan milik sendiri dan
3
memenuhi syarat kesehatan
e. Ada, milik sendiri dan
4 75
memenuhi syarat kesehatan
2. Jamban (sarana pembuangan a. Tidak ada
0
kotoran)
b. Ada, bukan leher angsa, tidak
ada tutup, disalurkan ke sungai / 1
kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada
tutup, disalurkan ke sungai atau 2
kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada
3
tutup, septic tank
e. Ada, leher angsa, septic tank 4 100
3. Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang
0
Limbah (SPAL) tidak teratur di halaman
b. Ada, diresapkan tetapi
mencemari sumber air (jarak
1
sumber air (jarak dengan sumber
air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan
2
terbuka
d. Ada, diresapkan dan tidak
mencemari sumber air (jarak 3
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan
tertutup (saluran kota) untuk 4 50
diolah lebih lanjut.
4. Sarana Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air
1
dan tidak ada tutup
c. Ada, kedap air dan tidak
2
bertutup
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3 25
TOTAL HASIL PENILAIAN SARANA SANITASI 10 250
14
No. KOMPONEN RUMAH YANG KATEGORI NILAI BOBOT
DINILAI
III. PERILAKU PENGHUNI 44
1 Membuka Jendela Kamar Tidur a. Tidak pernah dibuka 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 44
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 -
c. Setiap hari dibuka 2
3 Mebersihkan rumah dan halaman a. Tidak pernah 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 44
4 Membuang tinja bayi dan balita a. Dibuang ke
ke jamban sungai/kebun/kolam 0
sembarangan
b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 -
5 Membuang sampah pada tempat a. Dibuang ke sungai / kebun /
0
sampah kolam sembarangan
b. Kadang-kadang dibuang ke
1
tempat sampah
c. Setiap hari dibuang ke tempat
2 88
sampah.
TOTAL HASIL PENILAIAN PERILAKU 4 176
• Keterangan:
Total = 736
• Kriteria :
• Kesimpulan: Tempat tinggal Nn. P (total skor 736) termasuk dalam kategori
rumah tidak sehat karena kurangnya 3 aspek dalam penilaian rumah sehat,
yaitu komponen fisik rumah, sarana sanitasi, dan perilaku penghuni.
15
• Kepemilikan Barang-Barang Berharga
Nn. P memiliki barang-barang antara lain 1 buah kipas angin, 1 buah setrika,
1 buah handphone, 1 buah lemari pakaian, 1 buah meja belajar, dan 1 buah
tempat tidur.
• Denah Tempat Tinggal
16
konsumsi dalam sehari beranekaragam, Nn. P menyebutkan sarapan nasi
denga telur goreng ataupun tahu dan tempe. Untuk makan siang, Nn. P
memakan makanan beragam yang ada di sekitaran gedung kantornya. Nn.
P jarang mengonsumsi sayur serta dan buah- buahan. Nn. P cukup
mengerti yang dimaksud dengan pola gizi seimbang dan tahu kandungan
gizi dari makanan yang setiap hari di konsumsi. Nn. P minum air putih
kurang lebih 3 gelas sehari.
17
diberikan puskesmas
Menu makanan yang sering dikonsumsi pasien adalah nasi, telur, tahu,
tempe, dan ayam. Untuk setiap sajiannya, pasien biasanya membeli nasi
putih dengan lauk seperti telur, tempe, tahu atau ayam. Pasien jarang
mengonsumsi daging, sayur dan buah-buahan.
c. Pola Makan
18
Tabel 1.6 menu makanan pasien tanggal 17 November 2019
Ayam
goreng 135 0 13,67 8,45
paha
Tempe 34 1,79 2 2,28
Minyak
goreng 90 0 0 10
Sambal
15 1,56 1,37 0,41
Air putih
0 0 0 0
Ayam
goreng 195 0 29,55 7,72
dada
Air putih 0 0 0 0
Sambal 15 1,56 1,37 0,41
Minyak
90 0 0 10
goreng
Total 1506 154,03 59,11 45,11
19
3. Hari II (19 November 2019)
Tabel 1.4.2 menu makanan pasien tanggal 19 November 2019
Telur dadar
98 1,15 6,81 7,14
Minyak
goreng 90 0 0 10
Air Putih
0 0 0 0
Makan Ketoprak
siang 402 3,75 15,59 8,66
Air putih 0 0 0 0
Selingan Risol 96 8,66 6,33 3,75
Minyak
90 0 0 10
goreng
Makan
Mie Instan 300 46 7 10
malam
Telor rebus
68 0,49 5,51 4,65
Sambal
15 1,56 1,37 0,41
Air putih 0 0 0 0
Total 1473 103,43 55.06 66.95
20
4. Hari III (21 November 2019)
Tabel 1.4.3 menu makanan pasien 21 November 2019
Makan Nasi
putih 300 40 4 6
siang
Ayam
goreng 135 0 13,67 8,45
paha
Minyak
goreng 90 0 0 10
Sambal
15 1,56 1,37 0,41
Air putih 0 0 0 0
Selingan Rujak 249 22,53 13,68 12,71
Makan
Mie telur 221 40,26 7,26 3,31
malam
Telor orak
arik 101 1,34 6,76 7,45
Sambal
15 1,56 1,37 0,41
Air putih 0 0 0 0
Total 1528 146,76 77,26 62,3
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa Nn. P mendapat total kalori per
hari, sebagai berikut:
a. Tanggal 17 November 2019 = 1.506 kkal
b. Tanggal 19 November 2019 = 1.473 kkal
21
c. Tanggal 21 November 2019 = 1.528 kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari adalah 1.502,3 kkal.
= 50.4 kg x 25kkal/kgBB
= 1260 kkal
22
Faktor Koreksi
• Aktivitas fisik sedang + 30% kalori basal
= 678 kkal
23
4.3. Nilai/Kepercayaan yang Dianut Terkait Kesehatan
Pasien percaya bahwa penyakit yang didapat disebabkan oleh pola makan
yang buruk, serta kurang menjaga kesehatan. Penyakit yang dialaminya
ini tidak ada hubungan dengan ilmu ghaib atau guna – guna dan semata-mata
adalah ujian dari Allah SWT.
4.4. Pola Dukungan Keluarga
1. Faktor pendukung terselesainnya masalah
a. Pasien ingin menjalani pengobatan
b. Tempat pelayanan kesehatan yang tidak terlalu jauh
c. Memiliki layanan pengobatan gratis (BPJS)
Pada Nn. P ada faktor penghambat dalam menyelesaikan masalah yaitu jauhnya
pasien dari keluarga menyebabkan kurangnya pengawasan keluarga terhadap
pola makan dan pola hidup pasien.
24
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK
25
3.1.3 Aspek Klinis
Pasien datang berobat ke puskesmas karena keluhan pada
penyakitnya kembali muncul. Pasien mengeluh rasa nyeri pada
ulu hati nya yang mengganggu aktivitas sehari-hari nya. Pasien
didiagnosis memiliki gastritis sejak 1 tahun yang lalu, semenjak
itu pasien sering datang ke puskesmas apabila keluhan pasien
muncul.
Dari anamnesis didapatkan nyeri pada ulu hati, rasa mual, dan
mengalami muntah sebanyak 1 kali. Sehingga dari hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan bahwa
diagnosis kerja yaitu Gastritis.
26
• Level 1: Tidak ada keterbatasan apapun
• Level 2: Mulai ada keterbatasan fungsi
• Level 3: Banyak keterbatasan fungsi
• Level 4: Sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan
harian dirumah)
• Level 5: Tidak dapat beraktivitas sama sekali (full bed
100%)
27
Tabel 3.1. Rencana Penatalaksanaan
No. Daftar Masalah pada Setiap Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow up
Aspek
A. Aspek Personal
1. Pasien datang berobat ke puskesmas Memberikan edukasi terhadap pencetus Pasien Pada saat di Pasien menjaga pola Pasien memahami
karena keluhan pada penyakitnya penyakit yang dialami oleh pasien dan kontrol dan Puskesmas dan makan serta pola hidup tentang penyakit yang
kembali muncul. Pasien mengeluh rasa ke dokter apabila keluhan kembali muncul serta keluarga kunjungan ke yang sehat dan dialaminya.
nyeri pada ulu hati nya yang meminum obat yang diberikan. nya rumah meminum obat dengan
mengganggu aktivitas sehari-hari serta teratur.
terasa mual dan mengalami muntah
sebanyak 1 kali. Pasien didiagnosis
memiliki gastritis sejak 1 tahun yang
lalu, semenjak itu pasien sering datang
ke puskesmas apabila keluhan pasien
muncul.
2. Pasien sangat mengharapkan dirinya Memberikan edukasi tentang penyakit gastritis Pasien Pada saat di Pasien menjadi paham Pasien menjaga pola
dapat sembuh dan tidak ada lagi yang dapat dicegah dengan menjaga pola makan dan Puskesmas dan bahwa penyakitnya tidak makan dan
keluhan nyeri yang dialaminya. serta pola hidup yang sehat.. keluarga kunjungan ke akan bertambah buruk menerapkan pola
nya rumah bila menjaga pola makan hidup sehat.
serta pola hidup sehat
dan meminum obat
secara teratur.
3. Pasien memiliki kekhawatiran Menjelaskan kepada pasien bahwa gastritis Pasien Pada saat di Pasien paham dan mau Pasien mau
penyakitnya akan bertambah buruk dan dapat dicegah dengan menjaga pola makan dan dan Puskesmas dan untuk sembuh dengan memperbaiki pola
tidak akan sembuh.. pola hidup sehat serta meminum obat yang keluarga kunjungan ke cara menjaga pola makan makan serta pola
diberikan. nya rumah dan pola hidup sehat. hidup sehat.
25
Tabel 3.1. Rencana Penatalaksanaan
No. Daftar Masalah pada Setiap Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow up
Aspek
B. Aspek Religi
1. Pasien percaya bahwa penyakit yang Mengingatkan kepada pasien bahwa Pasien Pada saat Pasien percaya bahwa Pasien bersyukur
dialaminya datang dari Allah dan akan kesembuhannya bukan dari dokter, namun atas dan kunjungan ke kesembuhannya atas izin kepada Allah karena
sembuh dengan seizin Allah. seizin Allah dan dokter hanya perantara bagi keluarga rumah Allah dan dokter hanya memberi kesembuhan
kesembuhan pasien. Pasien juga diingatkan nya sebagai perantaranya pada dirinya
untuk selalu makan makanan yang halal dan
thoyyib.
C. Aspek Klinis
1. Gastritis Memberikan obat golongan proton pump Pasien Pada saat di Pasien rutin meminum Pasien mengatakan
inhibitor yaitu omeprazole 2 x 20 mg, serta obat Puskesmas obat sehingga keluhan keluhannya mulai
anti emetic yaitu domperidone 3 x 10 mg pasien berkurang berkurang
26
Tabel 3.1. Rencana Penatalaksanaan
No. Daftar Masalah pada Setiap Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow up
Aspek
E. Aspek Risiko Eksternal
1. Kurangnya pengetahuan pasien Memberikan edukasi tentang penyakit yang Pasien Pada saat di Pasien menjadi paham Pasien menjaga pola
mengenai penyakit yang dialami dan dialaminya serta faktor risiko yang dapat dan Puskesmas dan mengenai penyakitnya makan dan
faktor risikonya mencetus penyakitnya. keluarga kunjungan ke serta faktor risiko yang menerapkan pola
nya rumah dapat mencetus hidup sehat.
penyakitnya
2. Keadaan tempat tinggal pasien Menjelaskan kepada pasien aspek penilaian Pasien Pada saat Pasien mengetahui aspek Pasien menjaga
termasuk kategori rumah tidak sehat rumah sehat dan mengedukasi pasien untuk dan kunjungan ke penilaian rumah sehat lingkungan rumah
menjaga lingkungan rumah tetap sehat keluarga rumah dan menjaga lingkungan tetap sehat
nya rumah tetap sehat
3. Jauhnya pasien dari keluarga Memberikan edukasi mengenai pentingnya Pasien Pada saat Keluarga pasien dapat Pasien rutin
menyebabkan kurangnya pengawasan peran keluarga terhadap pola makan dan pola dan kunjungan ke lebih mengawasi kondisi berkomunikasi
keluarga terhadap pola makan dan pola hidup pasien seperti dengan rutin berkomunikasi keluarga rumah keadaan pasien dengan dengan keluarga nya
hidup pasien. jarak jauh serta berkunjung 1 bulan sekali untuk nya meningkatkan
mengetahui kondisi keaadaan dan lingkungan komunikasi jarak jauh
sekitar pasien serta berkunjung ke
tempat tinggal pasien
F. Aspek Fungsional
1. Pasien termasuk derajat Menyarankan pasien untuk tetap beraktivitas Pasien Pada saat di Pasien tidak terbebani Pasien dapat tetap
1 yang mana pasien sehari-hari seperti biasa namun mengurangi Puskesmas dan oleh aktifitas nya sehari- beraktifitas seperti
sehat dan dapat konsumsi makanan pedas yang dapat mencetus kunjungan ke hari dan bisa lebih sehat biasa.
melakukan aktifitas timbul nya penyakit. rumah
sehari – hari.
27
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam