Anda di halaman 1dari 32

STUDI KASUS

KEHAMILAN RISIKO TINGGI DENGAN PENDEKATAN FAKTOR


RISIKO INTERNAL DI PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
PERIODE 02 SEPTEMBER 2019 - 05 OKTOBER 2019

Oleh :

AKHDAN AUFA

1102013018

Kelompok 4

Pembimbing :

DR. Kholis Ernawati, Ssi, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

JAKARTA 2019

LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Kehamilan Risiko Tinggi pada
Ibu Hamil dengan Pendekatan faktor risiko internal di Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode 02 September sampai dengan 05
Oktober 2019 telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal untuk dipublikasikan
dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Jakarta, September 2019


Pembimbing,

DR. Kholis Ernawati, Ssi, M.Kes


KATA PENGANTAR

Assalamua`alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
dengan terselesaikannya Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Kehamilan
Resiko Tinggi pada Ibu Hamil dengan Pendekatan faktor risiko internal di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode 02 September 2019 sampai
dengan 05 Oktober 2019. Penulis menyusun laporan ini bertujuan untuk
memenuhi sebagian tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
pengajar, dokter, dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. DR. Kholis Ernawati, Ssi, M.Kes, selaku dosen pembimbing Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang telah membimbing dan
memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku Koordinator Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku coordinator dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.
4. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, dr. Dian Mardhiyah, M.KK, dr. Dini
Widianti, M.KK, dr. Maya Trisiswati, MKM, selaku bagian Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang telah membimbing dan memberi
masukan yang bermanfaat.
6. Seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Cempaka putih yang telah
memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses
penelitian laporan ini
7. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga
tersusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Studi Kasus Pasien ini
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran serta
kritik yang dapat membangun dalam Laporan Studi Kasus Pasien ini untuk
perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan diagnosis holistik ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun dihari yang akan datang.
Amin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, September 2019

Penulis
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Status : Menikah
Alamat : Jl. Johar Baru V No.18 Rt001/Rw011, Kecamatan Johar
Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : D3
Agama : Islam
Suku : Jawa
No.Rekam medis : 669-1-2019
Puskesmas : Puskesmas Cempaka Putih
Tanggal berobat : 12 September 2019

B. Anamnesa
Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 16 September 2019 :
1. Keluhan Utama
Pasien G2P1A0 hamil 21 minggu datang untuk kontrol kehamilan.

2. Keluhan Tambahan
Os mengeluh sering pusing yang disertai badan terasa cepat lelah.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

G2P1A0 merasa hamil 21 minggu datang ke Puskesmas Cempaka Putih


untuk kontrol kehamilan trimester ke II. Pasien mengeluh sering sering
pusing yang disertai badan terasa cepat lelah dan makanan yang masuk
hanya sedikit sehingga tidak jarang makanan yang sudah dimakan terasa
ingin dimuntahkan. Os juga merasakan badan sering terasa lemas dan
terkadang os merasakan nyeri pada ulu hati. Pasien mengaku jarang
mengkonsumsi buah-buahan karena pasien juga tidak terlalu menyukai
buah, hanya beberapa jenis buah yang pasien suka yaitu kelengkeng dan
apel. Selama kehamilan ini, pasien pernah dirawat di RSUD Cempaka
Putih karena perdarahan pada Mei 2019 selama 3 hari, awalnya hanya
keluar darah berupa flek yang semakin hari semakin bertambah banyak
±3x ganti pembalut, berwarna merah segar tidak terdapat gumpalan darah
dan gumpalan jaringan. Keluhan ini disertai dengan rasa mulas tanpa tanda
akut abdomen. Pada Juli 2019, pasien kembali dirawat di RSUD Cempaka
Putih dengan keluhan yang sama yaitu perdarahan. Selama Kehamilan
pasien sering beraktivitas yang membahayakan yaitu turun naik tangga
dengan menggendong anaknya yang pertama yang masih balita, sehingga
pasien mudah kelelahan selama kehamilan ini. Pasien rutin kontrol di
bidan Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih. Keluhan mules – mules
yang sering dan kuat belum dirasakan pasien. Pasien khawatir keluhan ini
menjadi semakin berat. Pasien merasa khawaitr dengan kehamilan saat ini
setelah terjadi perdarahan

Pasien berharap dapat sembuh sempurna dari penyakit yang


dideritanya serta mendapat informasi yang cukup tentang penanganan dan
pencegahan terhadap penyakitnya.

Riwayat Obstetri : Hamil ini


Riwayat Pernikahan : ♀ : 20 th, DIII, IRT
♂ : 24 th, DIII, Karyawan Swasta
HPHT : 18 April 2019
TP : 23 Januari 2020
TUK : 21-22 minggu

4. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat hipertensi : disangkal


b. Riwayat DM : disangkal
c. Riwayat penyakit TBC : disangkal
d. Riwayat penyakit Ginjal : disangkal
e. Riwayat asma : disangkal
f. Riwayat penyakit jantung : disangkal
g. Riwayat alergi obat : disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga

a. Riwayat hipertensi : Ayah dan Ibu


b. Riwayat DM : Ayah
c. Riwayat penyakit TBC : disangkal
d. Riwayat penyakit Ginjal : disangkal
e. Riwayat asma : disangkal
f. Riwayat penyakit jantung : Ayah
g. Riwayat alergi obat : disangkal

6. Riwayat Sosial Ekonomi


Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan
suaminya yang bekerja sebagai Karyawan swasta. Penghasilan suaminya
Rp.4.500.000,- /bulan. Jumlah tersebut dirasakan kurang cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasien tidak bekerja, pasien hanya Ibu
Rumah Tangga.

7. Riwayat Kebiasaan
a. ANC : Di bidan Puskesmas Cempaka Putih
b. Vaksin : TT 2x di bidan, TT1 pada usia kehamilan 20 minggu, TT2
28 minggu
c. KB : Suntik yang 3 bulan

C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 16 September 2019 :

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos Mentis

2. Vital Sign
- Tekanan darah : 90/70 mmHg
- Nadi : 78 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 36,3 0 C

3. Status Generalis
- Berat badan : 51 kg
- Tinggi badan : 164 cm
- Lila : 25 cm
- Kepala : Bentuk oval, simetris
- Rambut : Hitam, tumbuh lebat
- Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-),
pupil
bulat, isokor
- Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
- Telinga : tidak terdapat sekret
- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil
T1-T1
- Leher : tidak teraba pembesaran KGB
- Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor seluruh paru, peranjakan paru-hati (+)
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)
- Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula
sinistra
Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran
jantung
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat
murmur
- Abdomen
Inspeksi : Cembung simetris, kelainan kulit (-), Pelebaran
vena (-)
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Hepar dan Lien sulit dinilai

- Genitalia : Tidak diperiksa


- Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

4. Status Lokalis : Status Obstetrik

• Pemeriksaan Luar
Kepala/Muka : Chloasma gravidarum (+)
Thorax : Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae
(+)
Papila mammae menonjol, colustrum (+)
Abdomen : Membesar, striae gravidarum
Tinggi Fundus : 21 cm
Lingkar Perut : 121 cm
DJJ : 130 - 135x/menit
His : (-)
• Inspekulo
Tidak dilakukan
• Pemeriksaan fornises
Tidak dilakukan

• Pemeriksaan dalam
 Vulva : Tidak ada kelainan
 Vagina : Tidak ada kelainan
 Vaginal Thoucher : Tidak dilakukan
• Pemeriksaan panggul
Tidak dilakukan

D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
 Hb : 9,9 mg/dl
 Leukosit : 11.400/mm3
 Trombosit : 396.000/mm3
 Hematokrit : 29 %
 Eritrosit : 4,40 juta/µl

E. Penatalaksanaan
 Non farmakologi : Menyarankan agar pasien makan makanan bergizi
yang mengandung zat besi, vitamin dan asam folat serta istirahat yang
cukup.
 Farmakologi : Tablet Tambah Darah 2x1 tab

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga


Nama : Tn. I
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 24 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Johar Baru V No.18 Rt001/Rw011, Kecamatan
Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta

Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta

b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. D
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Johar Baru V No.18 Rt001/Rw011, Kecamatan
Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta

Agama : Islam
Pendidikan : DIII
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

c. Struktur Komposisi Keluarga : The Extended family


Keluarga terdiri atas Tn. I sebagai kepala keluarga dan Ny. D sebagai
istri, sudah menikah sejak 1 tahun yang lalu. Ny. D saat ini sedang
mengandung anak kedua mereka. Keluarga Tn. I saat ini tinggal
bersama Ayah, ibu dan adik dari istrinya di rumah orang tua dari
istrinya.. Penghasilan Tn. I sebesar Rp. 4.500.000 / bulan yang
digunakan untuk kebutuhan makan dan kebutuhan rumah tangga
sehari-hari.

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah

No Nama Status Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


keluarga Tambahan
1 Tn. I Kepala L 24 thn SMP Karyawan Tn. I selaku
Keluarga swasta ayah pasien,
berperan
sebagai
kepala
keluarga
No Nama Status Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
keluarga Tambahan
yang bertugas
memberi
nafkah dan
pengambil
keputusan di
keluarga.
2 Ny. D Istri P 20 thn DIII Ibu rumah Ny. D selaku
tangga pasien
berperan
sebagai ibu
rumah tangga
3 Tn. A Ayah L 50 thn SMP Wirausaha Tn.A Selaku
dari ayah pasen
Ny.D
4 Ny. S Ibu dari P 40 thn SMP Ibu Ny.S selaku
Ny.D Rumah ibu dari
Tangga pasien
5 An.K Adik dari L 17 thn SMA Pelajar An. K selaku
Ny.D adik dari
pasien

d. Fungsi Keluarga

1. Biologis :
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Psikologis :
- Memberikan kasih saying dan rasa aman
- Memberikan perhatian kepada anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga

3. Sosial :
- Membina sosialisasi pada anak
- Membina norma-norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak
- Meneruskan nilai-nilai keluarga (kasih sayang, budi pekerti, tolong menolong)

4. Ekonomi :
- Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang
misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua.

5. Pendidikan :
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal


KOMPONEN
NO. RUMAH YG KRITERIA
DINILAI NILAI BOBOT
I. KOMPONEN RUMAH
31

a. Tidak ada 0
1 Langit –langit b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1 31
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1


b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata
atau batu yang tidak diplester/papan yang tidak
kedap air. 2
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang
diplester) papan kedap air 3 93

3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan
tanah/plesteran yang retak dan berdebu 1
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung) 2 62

4 Jendela kamar a. Tidak ada 0


tidur b. Ada 1 31

5 Jendela ruang a. Tidak ada 0


keluarga b. Ada 1 31

a. Tidak ada 0
6 Ventilasi b. Ada, lubang ventilasi dapur <10% dari luas lantai 1 31
c. Ada, lubang ventilasi >10% dari luas lantai 2

a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur <10% dari luas lantai
dapur 1 31
7 Lubang asap c. Ada, lubang ventilasi dapur >10% dari luas lantai
dapur dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada
exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis 2

a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk


membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk
8 Pencahayaan membaca dengan normal 1
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat
dipergunakan untuk membaca dengan normal 2 62
25
II. SARANA SANITASI
a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi
syarat kesh 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
Sarana air kesh 2
bersih d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh 3 75
1 (SGL/SPT/PP/ e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat
KU/PAH) kesh 4

a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
Jamban (sarana disalurkan ke sungai/kolam 1
2 pembuangan c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke
kotoran) sungai atau kolam 2
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3 75
e. Ada, leher angsa, septic tank 4

a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di


halaman 0
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air
Sarana (jarak dengan sumber air < 10 m) 1
Pembuangan c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 50
3 Air Limbah d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air
(SPAL) (jarak dengan sumber air > 10 m) 3
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota)
untuk diolah lebih lanjut 4

Sarana a. Tidak ada 0


4 Pembuangan b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
Sampah / c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 50
tempat sampah d. Ada, kedap air dan bertutup 3

III. PERILAKU PENGHUNI


44

Membuka a. Tidak pernah dibuka 0


1 jendela kamar b. Kadang-kadang 1
tidur c. Setiap hari dibuka 2 88

2 a. Tidak pernah dibuka 0


b. Kadang-kadang 1
Membuka
c. Setiap hari dibuka 2 88
jendela ruang

Membersihkan a. Tidak pernah 0


3 rumah dan b. Kadang-kadang 1 44
halaman c. Setiap hari 2
Membuang a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0
tinja bayi dan b. Kadang-kadang ke jamban 1
4 balita ke
jamban c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 88

Membuang a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


5 sampah pada b. Kadang-adang dibuang ke tempat sampah 1
tempat sampah c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2 88

TOTAL HASIL PENILAIAN 1018

Kriteria
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068

Kesimpulan: Rumah Ny.D (total skor 1018) termasuk dalam kategori rumah
tidak sehat karena kurangnya 3 aspek dalam penilaian rumah sehat, yaitu
komponen fisik rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni.

a. Kepemilikan Barang-Barang Berharga

Ny. D memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu, satu
buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, satu buah penghangat nasi, satu
buah kompor gas. Kemudian, keluarga Tn. I juga memiliki satu buah sepeda
motor yang biasa digunakan oleh Tn. I untuk bekerja.

b. Denah Rumah

U
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. I yang sakit, maka Tn. I akan
membeli obat warung terlebih dahulu
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. I memiliki jaminan kesehatan
c. Perilaku terhadap makanan
Keluarga Tn. I mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga
kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. I didapatkan dari
membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
Apabila tidak membaik, maka Tn. I akan membawa keluarganya yang
sakit tersebut ke Puskesmas.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Kendaraan pribadi Keluarga Tn. I berobat ke
Cara mencapai pusat
atau angkutan puskesmas dengan
pelayanan kesehatan
umum menggunakan kendaraan
Tarif pelayanan
Murah pribadi miliknya (motor) atau
kesehatan
angkutan umum. Menurut Tn.

Kualitas pelayanan I tarif berobat di puskesmas


Memuaskan murah dan pasien puas
kesehatan
dengan pelayanannya.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makanan
Keluarga Tn. I mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai
tiga kali sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam
hari. Tetapi pada siang hari, saat Tn. I bekerja, Ny. D makan siang
sendiri di rumah bahkan lebih sering tidak makan siang. Makanan yang
dimakan oleh keluarga Tn. I didapatkan dari membeli lauk di warung,
terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.
Mereka membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan
mereka setelah selesai makan.

a. Penerapan Pola Gizi Seimbang


Untuk penerapan pola gizi seimbang Ny. D sebaiknya mengikuti
Pedoman Gizi Seimbang yang dijabarkan menjadi 13 pesan dasar,
sebagai berikut :
1. Membiasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan fisik
dan meningkatkan produktivitas kerja
2. Makanlah makanan sumber karbohidrat, namun hanya setengah dari
kebutuhan energi. Membatasi energi atau sekitar 3-4 sendok per hari.
Idealnya sekitar 50-60% kebutuhan energy diperoleh dari karbohidrat
kompleks atau setara dengan 3-4 piring nasi
3. Makanlah beragam makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat
pembangun (protein), serta zat pengatur (vitamin dan mineral)
4. Membaca label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui
komposisi bahan penyusun, gizi, serta tanggal kadaluarsa
5. Membatasi konsumsi lemak dan minyak hingga seperempat dari
kecukupan energi. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan
dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit
jantung koroner
6. Menggunakan garam yang mengandung yodium untuk mencegah
timbulnya gangguan akibat kekurangan yodium yang dapat
menghambat perkembangan tingkat kecerdasan, penyakit gondok, dan
kretin (kerdil). Konsumsi garam dianjurkan tidak lebih dari 6 gram (1
sendok teh) per hari
7. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia.
Sumber zat besi yang baik diantaranya adalah sayuran berwarna hijau,
kacang-kacangan, hati, telur dan daging
8. Memberikan ASI ekslusif hingga bayi berumur 4 bulan, setelah itu
perlu diberikan makanan pendamping air susu ibu
9. Makan untuk memenuhi kebutuhan energi, yang dapat terpenuhi dari
tiga sumber utama, yaitu karbohidrat, protein dan lemak
10. Meminum air bersih, aman dan jumlah yang cukup, yaitu minimal
2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya
11. Menghindari konsumsi minuman berakohol
12. Mengkonsumsi makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas
dari bahan kimia dan mikroba berbahaya yang dapat menyebabkan sakit
13. Melakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur untuk
mendapatkan berat badan normal dan mengimbangi konsumsi energi
yang berlebihan
Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh Ny. D
antara lain nasi, tahu, tempe, dan telur.. Sedangkan menu lainnya
seperti daging dan sayur- sayuran jarang sekali dikonsumsi,
dikarenakan setiap mengkonsumsi sayur- sayuran atau pun susu Ny. D
selalu memuntahkannya kembali. Pola gizi seimbang belum diterapkan
pada keluarga Ny. D. Ny. D pun jarang memakan buah-buahan karena
Ny. D tidak terlalu suka makan buah.

Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :

Tanggal : 17 September 2019

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur 175 kkal 4 gr 40 gr 0 gr


Ayam 50 kkal 7 gr 0 gr 2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Ayam goreng 83,36 kkal 21,11 gr 0 gr 62,25 gr

Jumlah : 519,26 kalori


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi 135 kkal 45,02 gr 3,91 gr 0,36 gr
Sup Daging 247 kkal 30 gr 15 gr 8 gr
Tempe Goreng 177 kkal 7,7 gr 8,6 gr 13,9 gr

1 Gelas air putih 0 0 0 0


Tanggal 18 September 2019
Pagi :
Jumlah : 559 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Ayam goreng 83,36 kkal 21,11 gr 0 gr 62,25 gr

Jumlah : 519, 26 kalori

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak


Nasi 135 kkal 45,02 gr 3,91 gr 0,36 gr
Sayur Sop 27 kkal 1 gr 1,3 gr 2 gr
Telor Asin 185 kkal 1,5 gr 12,8 gr 13,8 gr

Malam :
Jumlah : 347 kalori

Tanggal : 19 September 2019


Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur 175 kkal 4 gr 40 gr 0 gr


Ayam 50 kkal 7 gr 0 gr 2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr


Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Jumlah : 597,9 kalori

Malam :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Tempe goreng 162 kkal 18,3 gr 12,7 gr 9,0 gr

Jumlah : 597,9 kalori

 Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim
Ali (2009) adalah:
BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )
BBI = (TB – 100 ) = 164 – 100 = 64 kg, maka:
BBIH = 64 + ( 21 x 0,35 ) = 71,35kg

 Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict


adalah:
BEE= 655 + (9,6 x BBIH) + (1,7 x TB) - (4,7 x U)
BEE= 655 + (9,6 x 71.35) + (1,7 x 164) – (4,7 x 20)
BEE= 655 + 684,96 + 272 – 94 = 1517,96 kalori
 Kebutuhan Zat Gizi :
a . Protein 10% dari total kalori
= ( 10% X 1523.24) : 4 = 38 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= ( 20% X 1523.24) : 9 = 34 gr
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak

= ( 70% X 1523.24) : 4 = 266 gr

Interpretasi terhadap food recall pasien:


Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. D mendapat total kalori per hari :
Tanggal 17 September 2019 : 744,26 kkal
Tanggal 18 September 2019 : 1425,26 kkal
Tanggal 19 September 2019 : 1420,8 kkal
Total kalori : 665 + 744,26+1425,26+1420,8 / 3 = 1.418,44 kalori

Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang
ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien
kurang memenuhi jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya.

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Tn. I selalu memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. D. Setiap kali Ny. D
mengeluhkan tentang kehamilannya, Tn. I selalu menyarankan istrinya tersebut
untuk segera memeriksakan diri ke bidan di Puskesmas. Tn. I selalu meluangkan
waktu untuk mengantarkan Ny. D ke Puskesmas walaupun terkadang Ny. D
pulang ke kontrakannya sendiri dengan menggunakan angkutan umum
dikarenakan Tn. I harus segera memulai pekerjaannya.

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga


- Kurangnya penghasilan keluarga, sehingga tidak memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga: Keluarga inti
Bentuk keluarga ini adalah keluarga Extended Family, dimana dalam
keluarga ini terdapat suami, Istri, Anak, Ayah dan Ibu dari Ny.D
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (1967), keluarga Tn. I berada pada tahapan siklus keluarga
yang pertama, yaitu tahap ini dimulai ketika pasien dan suami menikah
untuk membentuk keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim. Pernikahan dari sepasang insan
menandai dimulainya keluarga baru. Ketika dua orang diikat dalam satu
pernikahan, maka mereka membangun satu kehidupan bersama yang baru.
Bersama-sama mereka menciptakan rutinitas baru yang sebelumnya
dikompromikan bersama, dan memelihara rutinitas tersebut. Membangun
perkawinan yang saling memuaskan juga berarti menyesuaikan diri dengan
perbedaan-perbedaan yang ada, jangan sampai terjadi konflik. Untuk
mencegah konflik, perlu dikembangkan sikap empati, saling mendukung,
serta komunikasi secara terbuka dan sopan.
Adapun tugas perkembangan pada tahapan ini yaitu:
a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
c. Keluarga Berencana.

3. Genogram

Keterangan :
C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga
Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :

1. Pasien merasa khawatir kondisi klinis pasien karena selama kehamilan


ini terjadi perdarahan sebanyak 2 kali.
2. Pasien didiagnosa dokter Kehamilan Resiko Tinggi disebabkan selama
kehamilan ini terjadi perdarahan sebanyak 2 kali.dan setelah di USG
terlihat plasenta letak rencah.
3. Masalah aktifitas Ny.D selama kehamilan yang terlalu berat seperti naik
turun tangga dengan menggendong anak yang pertama
4. Pola makan yang tidak teratur serta makanan kurang sehat dan bergizi.
5. Lingkungan disekitar rumah yang kurang mendukung untuk kesehatan
kehamilan pasien, dimana pasien tinggal di lingkungan yang padat
penduduk serta kurang bersih, sehingga sirkulasi udara dan higine
rumah pasien kurang baik.

D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
- Alasan Datang : Pasien datang berobat ke puskesmas karena
keinginan dari diri sendiri yang menginginkan pemeriksaan terhadap
kehamilan keduanya.
- Kekhawatiran : Pasien sangat mengkhawatirkan riwayat
perdarahan yang pernah dialaminya sebnyak 2x akan berpengaruh
terhadap kondisi pertumbuhan dari anak dikandungannya.
- Harapan : Pasien berharap dapat mengetahui tanda-tanda
bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil terhadap kandungannya, serta
pasien ingin mengetahui kondisi kehamilannya tersebut. Pasien percaya
apabila memohon kesembuhan kepada Allah SWT maka penyakit yang
diderita pasien dapat disembuhkan.

2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesa, pasien datang dengan keluhan Pusing dan
badan terasa lemas. Saat ini pasien hamil trimester ke II, sehingga harus
mendapat perhatian khusus terhadap bayi dalam kandungannya.
Sedangkan dari Pemeriksaan Fisik didapatkan konjungtiva terlihat
anemis, lain – lain dalam batas normal. Dari hasil laboratorium,
didapatkan kadar Hb yang rendah, (dibawah normal) yaitu 9,9 mg/dl.
Sehingga dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang dapat disimpulkan bahwa :
- Diagnosis Kerja : G2P1A0 Gravida 21-22 minggu dengan Plasenta
Letak Rendah
- Diagnosis Banding : -
3. Aspek Resiko Internal
Perdarahan yang terjadi pada Plasenta Letak Rendah pada Kehamilan dapat
dipengaruhi oleh faktor internal antara lain adalah pola makan Ny. D yang
kurang baik.. Aktifitas fisik selama kehamilan yang terlalu berat Karena
sudah terbiasa dengan keadaan ini, Selain itu, Ny. D jarang mengkonsumsi
buah-buahan karena kurang suka mengkonsumsi buah-buahan.

4. Aspek Psikososial Keluarga


Faktor yang menghambat kesembuhan pasien, Ny. D hanya tinggal berdua
dengan suaminya dan anaknya sebelum pindah ke rumah yang ditempati
saat ini. Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien
yaitu, adanya usaha dari pasien dan keluarga pasien baik secara moral dan
materi untuk kesembuhan Ny. D.

5. Aspek Fungsional
Menurut International Classification Primary Care (ICPC), pasien
mempunyai aspek fungsional pasien mampu melakukan kegiatan sehari-
hari seperti sebelum hamil. Dapat disimpulkan derajat fungsional pasien
menurut ICPC saat ini adalah derajat 1, dikarenakan tidak ada keterbatasan
pekerjaan ataupun aktivitas harian.
E. Rencana Pelaksanaan

Hasil yang Follow UP ke-1 Follow UP ke-2


Aspek Kegiatan Sasaran Waktu
diharapkan
Aspek  Mengedukasi pasien Pasien dan Pada saat  Pasien dapat  Pasien sudah  Pasien dan
Personal dan keluarga tentang keluarga kunjungan ke memahami dengan
mulai mengerti keluarga saat ini
penyakit yang pasien rumah baik tentang
tentang sudah mulai
dideritanya yakni penyakit yang
Resiko Tinggi dalam sedang dideritanya penyakit pasien mengerti tentang
kehamilan (definisi, sehingga di
 Pasien sudah penyakit pasien
penyebab, gejala,serta kemudian hari ia
rutin dan sudah siap
cara penanganannya) dapat
memeriksakan
 Mendampingi atau dengan berbagai
mengupayakan
kehamilannya.
mengingatkan pasien pencegahan untuk kemungkinan
untuk berobat ke penyakitnya.
dokter dan periksa  Pasien rutin selama kehamilan
kesehatan dan memeriksakan ini
kehamilan secara kehamilannya.
 Pasien sudah rutin
rutin.
Hasil yang Follow UP ke-1 Follow UP ke-2
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu
diharapkan
memeriksakan

kehamilannya

kefaskes selain

puskesmas untuk

USG kehamilan

saat ini.
 Pemberian suplemen Pasien Kunjungan ke  Pasien dapat minum  Pasien sudah  Saat ini kondisi
Penambah Darah rumah suplemen dengan meminum Pasien sudah
sebanyak satu tablet teratur dan kontrol suplemen membaik dan
Aspek setiap harinya selama kembali ke Penambah tidak merasakan
Klinik enam hari Puskesmas sesuai Darah secara lemas dan
Sangobion 1x1 tab
dengan waktunya. rutin dan Pusing
teratur

 Mengedukasi pasien Pasien Kunjungan ke  Pasien dapat  Pasien sudah  Aktifitas Pasien
bahwa salah satu rumah dan mengurangi aktifitas mengurangi saat ini sudah
penyebab dari Puskesmas yang berlebihan aktifitas yang banyak dibantu
Hasil yang Follow UP ke-1 Follow UP ke-2
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu
diharapkan
penyakit yang selama masa berlebihan oleh ibunya dan
Aspek dideritanya saat ini kehamilan selama masa suaminya.
 Pola makan
Risiko adalah aktifitas yang  Pasien dapat kehamilan
 Pasien sudah Pasien sudah
Internal berlebihan selama mengkonsumsi
mulai merubah makan dengan
kehamilan makanan-makanan
 Mengedukasi pasien pola makan makanan yang
yang bergizi selama
tentang makanan dengan makanan memiliki gizi
kehamilan yaitu
bergizi yang yang memiliki seimbang.
karbohidrat, protein
diperlukan selama gizi seimbang
hewani dan nabati,
 Pasien sudah
kehamilan. sayuran, buah dan
 Mengedukasi pasien mengetahui
susu. Terlebih lagi
tentang tanda-tanda tentang tanda-
mulai mengonsumsi
bahaya selama tanda bahaya
daging dan sayuran
kehamilan selama
yang menurut
kehamilan dan
pengakuan pasien,
jika sampai
pasien jarang
terjadi akan
mengonsumsi.
segera ke layanan
Hasil yang Follow UP ke-1 Follow UP ke-2
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu
diharapkan
 Pasien dapat kesehatan/IGD
mengetahui tentang
tanda-tanda bahaya
selama kehamilan dan
dapat lebih siaga jika
terjadi tanda-tanda
bahaya
Aspek  Mengedukasi suami Pasien dan Pada saat  Keluarga memberi  Keluarga sudah  Keluarga sudah
Risiko dan keluarga pasien keluarga kunjungan ke perhatian lebih memberi memberi
Eksternal agar dapat selalu pasien rumah kepada pasien. perhatian lebih perhatian lebih
 Keluarga pasien dapat
memperhatikan kepada pasien dan bantuan
memahami pola gizi
pasien dan setelah selama pasien
yang sehat dan
kehamilannya. mengetahui beraktifitas.
 Menjelaskan ke seimbang  Keluarga pasien
kondisi
 Keluarga dapat membantu
keluarga pasien kehamilan saat
memahami indikator mempersiapkan
mengenai pola gizi ini.
rumah sehat  Keluarga pasien makanan dengan
seimbang
 Menjelaskan kepada memahami asupan asupan gizi yang
Hasil yang Follow UP ke-1 Follow UP ke-2
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu
diharapkan
pasien mengenai gizi pada penderita seimbang kepada
rumah sehat dan kehamilan pasien
 Keluarga  Keluarga pasien
indikatornya
mengetahui mulai merubah
indikator rumah perilaku sehari-
sehat harinya agar
tercapainya rumah
sehat

 Pasien melakukan aktivitas Pasien Puskesmas  Aktivitas tetap Kondisi pasien Kondisi pasien
Aspek seperti biasanya, namun dilakukan dan yang optimal yang optimal
tetap menjaga kondisi dan
Fungsional kehamilan pasien
jangan terlalu lelah.
terjaga dengan baik.
F. Prognosis

1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai