Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN STUDI KASUS

ANEMIA PADA KEHAMILAN MELALUI PENDEKATAN


KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN
MENTENG

Disusun Oleh :
Aditya Surya Pratama
1102013009

Pembimbing :
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “ANEMIA PADA KEHAMILAN
MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN MENTENG” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipublikasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

Jakarta. Oktober 2018


Pembimbing

DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakaatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga Laporan Diagnostik Holistik dengan judul “ANEMIA PADA
KEHAMILAN MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DI PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG” ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik Kedokteran Keluarga bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Penulis juga berharap agar laporan ini
dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama
pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat dan sebagai salah satu bahan
pertimbangan evaluasi salah satu pengetahuan anemia.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku dosen pembimbing dan kepala
bagian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.
2. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing dan staf
pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Univers itas
YARSI.
3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku koordinator kepaniteraan Kedokteran
Keluarga bagian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Univers itas
YARSI.
4. dr. Dini Widianti, M.KK, selaku koordinator kepaniteraan Kedokteran
Komunitas bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
5. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Dewi, selaku penanggung jawab kepaniteraan di Puskesmas Kecamatan
Menteng.
7. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta
Pusat yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran penulisan laporan.
8. Seluruh rekan sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah
bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk
perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi
semua pihak.
Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, Oktober 2018

Penulis
BAB I
BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 24 tahun
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Status : Menikah
Alamat : Jl. Menteng Raya RT 04 RW 01
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Menteng
Tanggal berobat : 16 Oktober 2018
No. RM : 242/18

B. Anamnesa
Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2015 :
1. Keluhan Utama
Pasien G1P0A0 hamil 30 minggu datang untuk kontrol kehamilan.

2. Keluhan Tambahan
Pasien mengeluh badan terasa lemas dan lesu sejak 3 bulan yang lalu.

3. Riwayat Penyakit Sekarang


G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke Puskesmas Kecamatan Menteng
untuk kontrol kehamilan. Pasien mengeluh badan terasa sering lemas dan
lesu sejak 3 bulan yang lalu sehingga pasien tidak bersemangat untuk
melakukan aktivitas. Keluhan badan lemas serta kurang bersemangat
dirasakan setiap saat. Keluhan lemas badan disertai dengan nafsu makan
yang berkurang. BAK tidak disertai nyeri, warna urin bening kekuninga n,
tidak berbusa dan tidak keruh. BAB normal dan rutin 1x setiap harinya.
Keluhan badan lemas tidak terlalu mengganggu aktivitas pasien. Pasien
sehari-hari melakukan aktivitas seperti menyapu lantai, mengepel lantai,
mencuci baju, serta memasak. Keluhan selama kehamilan muda maupun
tua tidak ada seperti mual-mual disertai muntah- muntah selama kehamila n,
perdarahan dari jalan lahir, ataupun keluar cairan dari jalan lahir.
Selama kehamilan pasien rutin kontrol di bidan Puskesmas Kecamatan
Menteng. Tidak ada kekhawatiran pada pada pasien. Pasien merasa hal ini
bukanlah hal yang serius dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.
Pasien berharap mendapat informasi yang cukup tentang infor mas i
kesehatan dirinya serta penanganan terhadap keluhannya.

Riwayat Pernikahan : ♀ : 23 th, SMU, IRT


♂ : 27 th, SMU, Satpam

Riwayat Obstetri : G1P0A0


HPHT : 01 Maret 2018
TP : 21 Desember 2018
TUK : 29-30 minggu

4. Riwayat Penyakit Dahulu


a. Riwayat gastritis : disangkal
b. Riwayat hipertensi : disangkal
c. Riwayat DM : disangkal
d. Riwayat penyakit TBC : disangkal
e. Riwayat penyakit Ginjal : disangkal
f. Riwayat asma : disangkal
g. Riwayat penyakit jantung : disangkal
h. Riwayat alergi obat : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
-

6. Riwayat Sosial Ekonomi


Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasila n
suaminya yang bekerja sebagai satpam. Penghasilan suaminya
Rp.2.500.000,- /bulan. Serta hasil jualan Ny.S setiap harinya Rp.900.000,-
/bulan. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.

7. Riwayat Kebiasaan
a. PNC : Di bidan Puskesmas Kecamatan Menteng
b. Vaksin : TT 2x di bidan, TT1 pada usia kehamilan 20 minggu, TT2
28 minggu
c. KB : belum pernah

C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 16 Oktober 2018 :

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos Mentis

2. Vital Sign
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 76 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 36,5 0 C

3. Status Generalis
- Berat badan saat hamil : 75 kg
- Berat badan sebelum hamil : 60 kg
- Tinggi badan : 160 cm
- IMT : 29,2 kg/m2
- Lila : 27 cm
- Kepala : Bentuk oval, simetris
- Rambut : Hitam, tumbuh lebat
- Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-), pupil
bulat, isokor
- Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
- Telinga : tidak terdapat sekret
- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1 -T1
- Leher : Tidak teraba pembesaran KGB
- Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor seluruh paru
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, ronkhi (-), wheezing (-)
- Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula
sinistra
Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran
jantung
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat
murmur
- Abdomen
Inspeksi : Cembung gravida, kelainan kulit (-), Pelebaran
vena (-)
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Hepar dan Lien sulit dinilai
- Genitalia : Tidak diperiksa
- Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

4. Status Obstetrik

• Pemeriksaan Luar
Kepala/Muka : Chloasma gravidarum (+)
Thorax : Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae
(+)
Papila mammae menonjol
Abdomen : Membesar, striae gravidarum
Leopold I : TFU 30 cm, bagian teratas teraba massa lunak,

kesan bokong

Leopold II : Letak memanjang, teraba lengkung kontinu dan

tahanan terbesar di sebelah kiri. Kesan punggung


janin di sebelah kiri.

Leopold III : Bagian terbawah janin bulat, terasa keras presentasi

kepala masih bisa digerakan

Leopold IV : Kepala belum masuk PAP, teraba 5 jari di atas


simpisis.

DJJ : 130 - 135x/menit


His : (-)

• Inspekulo
Tidak dilakukan
• Pemeriksaan fornises
Tidak dilakukan
• Pemeriksaan dalam
▪ Vulva : Tidak ada kelainan
▪ Vagina : Tidak ada kelainan
▪ Vaginal Thoucher : Tidak dilakukan
• Pemeriksaan panggul
Tidak dilakukan

D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
HEMATOLOGI
• Hb : 8,4 mg/dl
• Leukosit : 7.600/mm3
• Trombosit : 201.000/mm3
• Hematokrit : 25 %
• Eritrosit : 2,8 juta/µl
• MCV : 70 fl
• MCH : 26 pg
• MCHC : 38%

KIMIA DARAH
• GDS : 127 mg/dl

URINE
• Warna : Kuning jernih
• Kejernihan : Jernih
• PH : 7.0
• Nitrit : Negatif
• Berat jenis : 1.020
• Protein : Negatif
• Keton : Negatif

E. Pemeriksaan Penunjang yang Dianjurkan


- Pemeriksaan sediaan apus darah tepi
F. Diagnosis
• Diagnosis Kerja : G1P0A0 Gravida 29-30 Minggu dengan Anemia
pada Kehamilan
• Diagnosis Banding :-
BAB II
BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga


Nama : Tn. I
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 28 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Menteng Raya RT 04 RW 01
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Karyawan Swasta

b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 24 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Menteng Raya RT 04 RW 01
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMU
Agama : Islam

c. Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family


Keluarga terdiri atas Tn. I sebagai kepala keluarga dan Ny. S sebagai
istri, sudah menikah sejak 1 tahun yang lalu. Ny.S saat ini sedang
mengandung anak pertama mereka. Rumah keluarga Tn. I hanya
ditinggali oleh-nya bersama istri-nya di kontrakannya. Penghasilan Tn.
R sebesar Rp. 2.500.000 / bulan. Ny. S juga turut membantu kebutuhan
keluarga sehari-hari dengan jualan jajanan minuman yang di blender di
rumahnya. Biasanya hasil dagangannya sehari bisa habis terjual 30.000
sehari sehingga sebulan ± Rp 900.000,00. Total penghasilan keluarga
Ny.S dan Tn. I adalah ± Rp 4.000.000,00 yang digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari dan setiap bulannya Ny. S menabung sebesar Rp
200.000,00.

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah

No Nama Status Gender Umur Pendidikan Pekerjaan


keluarga
1 Tn. I Kepala L 28 thn SMU Satpam
Keluarga
2 Ny. S Istri P 24 thn SMU Ibu rumah
tangga

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal


Status kepemilikan rumah : Sewa
Daerah perumahan : Padat
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 5 x 9 m2
Keluarga tinggal di rumah
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 2 orang
yang terletak di lingkunga n
Luas halaman rumah : tidak ada
padat penduduk. Rumah
Bertingkat/tidak bertingkat : tidak bertingkat
tersebut kurang cukup
Lantai rumah terbuat dari : keramik
nyaman untuk ditempati oleh
Dinding rumah terbuat dari : tembok
anggota keluarga serta tidak
Jendela : 1 (tertutup)
Jamban keluarga : ada memenuhi syarat - syarat
Tempat bermain : tidak ada rumah sehat.
Penerangan listrik : 1200 watt
Air bersih : ada (PAM)
Tempat pembuangan sampah : ada

a. Kepemilikan Barang-Barang Berharga


Ny. S memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu,
satu buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, satu buah penghangat
nasi, satu buah kompor gas dan satu buah kulkas. Kemudian, keluarga
Tn. I juga memiliki satu buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh
Tn. I untuk bekerja. Barang-barang elektronik yang dimiliki keluarga ini
sesuai dengan penghasilan mereka setiap bulan dan juga tergolong
keluarga dengan ekonomi yang cukup.

b. Denah Rumah

BELAKANG DEPAN
WC

D RUANG TAMU
KAMAR
A 5 Meter
P
U
U

9 Meter

Gambar 1. Denah Rumah


Tabel 3. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Rumah

KOMPONEN RUMAH
No. KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
I KOMPONEN RUMAH 31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1 2
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batu yang tidak
2
diplester/papan yang tidak kedap air. 3
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester) papan kedap
3
air.
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran yang retak dan
1 2
berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
1
b. Ada 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
0
b. Ada 1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur (asap keluar 1
dengan sempurna) atau ada exhaust fan atau ada peralatan lain yang 2
sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca dengan normal 1
1
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk membaca
2
dengan normal.
TOTAL HAS IL PENILAIAN 12 341
Tabel 4. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Sanitasi

NO KOMPONEN RUMAH
KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI

II S ARANA S ANITAS I 25

1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/PAH) b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan. 2 2
d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan. 3
e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4
2 Jamban (saran a. Tidak ada. 0
pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke sungai /
1
kolam
3
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai atau kolam 2
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak sumber air
1
(jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
3
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak dengan
3
sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk diolah lebih
4
lanjut.
4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
3
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
TOTAL HAS IL PENILAIAN 12 275
Tabel 5. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Perilaku Penghuni

KOMPONEN
NO
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT
YG DINILAI

III PERILAKU PENGHUNI 44

1 M embuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari dibuka 2
2 M embuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 0
c. Setiap hari dibuka 2
3 M ebersihkan rumah a. Tidak pernah 0
dan halaman b. Kadang-kadang 1 1
c. Setiap hari 2
4 M embuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1 0
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2
5 M embuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0
pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1 2
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2
S UB TOTAL HAS IL PENILAIAN 9 132

Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 11 x 31 = 341
II. Sarana Sanitasi = 11 x 25 = 275
III. Perilaku penghuni = 5 x 44 = 220
Total = 836

Kriteria
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068

Kesimpulan : Rumah Tn. I (total skor 836) termasuk dalam


kategori rumah tidak sehat.
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. I yang sakit, maka Tn. I akan
membeli obat warung terlebih dahulu
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. I memiliki jaminan kesehatan (KJS)
c. Perilaku terhadap makanan
Keluarga Tn. I mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga
kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. I didapatkan dari
membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh istrinya.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
Apabila tidak membaik, maka Tn. I akan membawa keluarganya yang
sakit tersebut ke Puskesmas.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 6. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Kendaraan pribadi Keluarga Tn. I berobat ke
Cara mencapai pusat
atau angkutan puskesmas dengan
pelayanan kesehatan
umum menggunakan kendaraan
Tarif pelayanan pribadi miliknya (motor) atau
Murah
kesehatan angkutan umum (Ojek).
Menurut Tn. I tarif berobat di
puskesmas murah dan pasien
Kualitas pelayanan
Cukup Memuaskan cukup puas dengan
kesehatan
pelayanannya walau harus
mengantre lama.
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makanan
Keluarga Tn. I mempunyai kebiasaan makan sebanyak 2–3x sehari.
Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Tetapi pada
siang hari, saat Tn. I bekerja, Ny. S makan siang sendiri di rumah.
Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. I didapatkan dari membeli
lauk di warung, atau dimasak sendiri oleh Istrinya. Namun sejak kurang
lebih 3 bulan terakhir nafsu makan Ny.S menjadi menurun dibandingka n
sebelumnya yaitu 1-2 kali per hari. Biasanya Ny. S sering memasak
indomie saat makan pagi atau siang. Keluarga tersebut memilik i
kebiasaan kurang makan mayur ataupun buah. Makan sayur hampir
seminggu 2 kali. Makan telur hampir setiap hari, makan ikan kurang
lebih hampir hanya dua minggu sekali. Seringkali Ny.S makan mie
dengan ditambah nasi. Ny.S tidak meminum susu selama kehamila nnya
karena ia tidak suka susu.
Tn. I juga memiliki kebiasaan yang sama dengan istrinya. Keluarga
tersebut membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan mereka
setelah selesai makan.

b. Penerapan Pola Gizi Seimbang


Ny. S dan keluarga belum menerapkan pola gizi seimbang sesuai
dengan pedoman gizi karena walaupun mereka sehari-hari telah
membiasakan untuk sarapan namun kalori makanan yang mereka
konsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan kalori basal. Makanan yang
dimakan juga tidak sesuai dengan menu makanan sehat 4 sehat 5
sempurna, tidak membatasi konsumsi makanan yang berlemak dan
berminyak, masih mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan
pengawet seperti mie instan, dan tidak melakukan aktivitas fisik seperti
berolahraga secara teratur. Karena menurut Ny. S aktivitas sehari-harinya
sudah termasuk berolahraga.
Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh Ny. S
antara lain nasi, tahu, tempe, telur, ayam goreng, dan mie instan. Menu
lainnya seperti daging dan ikan jarang sekali dikonsumsi. Pola gizi
seimbang belum diterapkan. Ny. S jarang memakan ikan karena Ny. S
tidak terlalu suka ikan.

Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :


Tanggal : 13 Oktober 2018
Pagi :
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur ayam 225 kkal 8 gr 40 gr 2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Nasi 178 kkal 2,1 gr 40,6 gr 0,1 gr

Jumlah : 538 kalori

Makanan camilan :
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Keripik 134 kkal 1 gr 17 gr 6 gr


singkong
Pisang goreng 181 kkal 1,2 gr 23,9 gr 10,3 gr

Jumlah : 315 kalori


Malam
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi 178 kkal 2,1 gr 40,6 gr 0,1 gr

Ayam goreng 232 kkal 41,3 gr 0,2 gr 7,4 gr

Tumis capcay 92 kkal 2,2 gr 2 gr 9,2 gr

Jumlah : 502 kalori

Tanggal 14 Oktober 2018


Pagi :
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi Uduk 232 kkal 3 gr 28 gr 12 gr

Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Jumlah : 394 kalori

Siang :
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Tempe orek 225 kkal 13,3 gr 11,9 gr 15,2 gr

Nasi 178 kkal 2,1 gr 40,6 gr 0,1 gr

Jumlah : 403 kalori


Malam :
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi 178 kkal 2,1 gr 40,6 gr 0,1 gr

Telur Dadar 115 kkal 8 gr 1 gr 9 gr

Tempe orek 225 kkal 13,3 gr 11,9 gr 15,2 gr

Jumlah : 518 kalori

Tanggal : 15 Oktober 2018


Pagi :
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur ayam 225 kkal 8 gr 40 gr 2 gr

Pisang goreng 181 kkal 1,2 gr 23,9 gr 10,3 gr

Jumlah : 406 kalori

Siang :
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi 178 kkal 2,1 gr 40,6 gr 0,1 gr

Tumis 92 kkal 2,2 gr 2 gr 9,2 gr


kangkung
Tahu bacem 200 kkal 18 gr 10 gt 10 gr
Jumlah : 410 kalori
Malam :
Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi 178 kkal 2,1 gr 40,6 gr 0,1 gr

Martabak 320 kkal 35,6 gr 118 gr 20,4 gr


telor
Tumis 92 kkal 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
kangkung
Jumlah : 590 kalori

❖ Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim
Ali (2009) adalah:
BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )
BBI = (TB – 100 ) = 160 – 100 = 60 kg, maka:
BBIH = 60 + ( 30 x 0,35 ) = 70.5 kg

❖ Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict adalah:


BEE= 655 + (9,6 x BBIH) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
BEE= 655 + (9,6 x 70,5) + (1,8 x 160) – (4,7 x 24)
BEE= 655 + 676,8 + 288 – 112,8 = kalori = 1507 kalori =1500 kalori

❖ Kebutuhan Zat Gizi :


a . Protein 10% dari total kalori
= ( 15% X 1500) : 4 = 56 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= ( 35% X 1500) : 9 = 58 gr
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi presentasi protein dan lemak

= ( 60% X 1500) : 4 = 225 gr


Interpretasi terhadap food recall pasien:
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny.S mendapat total kalori per hari :
Tanggal 13 Oktober 2018 : 1355 kkal
Tanggal 14 Oktober 2018 : 1315 kkal
Tanggal 15 Oktober 2018 : 1406 kkal
Total kalori : 1355+1315+ 1406 / 3 = 1358,6 kalori

Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang
ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien
kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum
mencakup gizi yang seimbang untuk kehamilannya.

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Tn. I selalu memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. S. Setiap kali
Ny.S mengeluhkan tentang kehamilannya, Tn. I selalu menyaranka n
istrinya tersebut untuk segera memeriksakan diri ke bidan di Puskesmas.
Tn. I sesekali meluangkan waktu untuk mengantarkan Ny.S ke
Puskesmas walaupun terkadang Ny.S pulang ke rumahnya sendiri
dengan menggunakan angkutan umum dikarenakan Tn. I harus segera
memulai pekerjaannya. Perhatian yang diberikan Tn. I bukan hanya
tentang kesehatan namun pola makan keluarganya terkadang Tn. I juga
mengingatkan istrinya untuk minum susu hamil.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Kesibukan suami yang tidak bisa selalu menemani istrinya saat berobat
untuk kontrol kehamilan sehinnga Ny.S takut jika nanti dia akan
mengalami persalinan tetapi suaminya tidak bisa berada di sampingnya.
kebiasaan makan Ny.S yang sangat pemilih dan kurang suka ikan serta
susu.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga: Keluarga inti (Nuclear Family)
Bentuk keluarga ini adalah keluarga Nuclear, dimana dalam keluarga ini
hanya terdapat suami dan istri dan satu anak.

2. Tahapan Siklus Keluarga


• Menurut Duvall (1967), keluarga Tn. I berada pada tahapan siklus keluarga
yang pertma, yaitu Keluarga pemula (pasangan pada tahap pernikahan).
Tahap ini dimulai saat individu membentuk keluarga melalui perkawinan.
Tugas keluarga pada tahap ini adalah membina hubungan intim yang
memuaskan kehidupan baru, membina hubungan lain dengan teman dan
keluarga lain, serta membina keluarga berencana.

3. Family Map

Tn. R/78 th Ny. S/75 th Tn. D/70 th Ny. I/58 th


DM

Tn.S/30 th Tn.m/18 th
Tn. H/40 th Tn.F/34 th Tn. I/28 th Ny. S/24 th

Gambar 2. Genogram
= Laki-laki telah meninggal

= Wanita telah meninggal

= Laki-laki

= Wanita

= Pasien Wanita hamil

= Tinggal serumah

4. Dinamika Keluarga :
Masalah dalam keluarga ini adalah kurangnya waktu berkumpul
bersama karena Tn. I sibuk dengan pekerjaannya, terkadang hari libur juga
harus bekerja sehingga komunikasi antar anggota keluarga juga kurang
berjalan dengan baik.
Walaupun Tn. I tidak selalu ada bersama keluarga namun beliau
selalu memberikan perhatian kepada istri mengenai kesehatan keluarganya
seperti mengingatkan untuk meminum vitamin secara teratur dan kontrol
sesuai jadwal.
Hubungan pasien dengan tetangga atau masyarakat sekitar cukup
baik. Pasien senang bergaul dengan masyarakat disekitarnya. Jika tidak ada
yang bisa membantu untuk menemani pasien berobat maka pasien mengajak
tetangga sebelah rumahnya untuk menemaninya.
5. Fungsi Keluarga
a. Biologis :
Secara aspek biologis keluarga Tn. I telah menjalankan fungsinya dengan
baik. Karena Ny.S sedang mengandung putra pertama dari pernikahan
mereka.
b. Psikologis :
Secara psikologis keluarga tersebut saling menyayangi satu sama lain.
Tn. I dan Ny.S sangat menantikan kelahiran anak pertama mereka.
c. Sosial :
Tn. I dan Ny.S dapat bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik dengan
tetangga disekitar rumah mereka serta selalu ikut serta kegiatan yang
diadakan di lingkungan rumah mereka.
d. Ekonomi :
Tn. I bekerja sebagai satpam penghasilan yang diperoleh terkadang pas-
pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga Ny.S
membantu ekonomi keluarganya dengan berjualan menuman setiap
harinya. Keluarga tersebut juga menabung setiap bulan di bank untuk
masa depan anaknya dan juga sebagai investasi di masa tua kelak.

e. Pendidikan :
Tn. I dan Ny.S mungkin hanya tamatan SMU namun mereka berniat dan
berjanji akan mengusahakan sebisa mungkin untuk menyekola hka n
anak-anak mereka kelak sampai tingkat perguruan tinggi.

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :
- Kurangnya waktu berkumpul bersama di dalam keluarga karena
kesibukan dari Tn. I yang bekerja sebagai satpam sehinnga Ny.S takut jika
nanti dia akan mengalami persalinan tetapi suaminya tidak bisa berada di
sampingnya.
- Kebiasaan suami juga sama dengan istrinya yaitu kurangnya makanan
berserat seperti sayur-sayuran dan buah buahan. Kebiasaan makan Ny.S
yaitu pemilih dalam mengkonsumsi makanan, sehingga ia jarang makan
ikan ataupun susu hamil ataupun makanan yang tinggi kandungan zat
besinya.

D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
- Alasan Datang :
Pasien datang berobat ke puskesmas karena keinginan dari diri sendiri yang
menginginkan pemeriksaan terhadap kehamilan pertamanya.
- Kekhawatiran :
Tidak ada kekhawatiran pasien pada diri pasien. Pasien merasa hal ini
bukanlah hal yang serius dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.
Beda halnya dengan Suami pasien, ia memiliki kekhawatiran yang lebih
terhadap istrinya dengan melihat nafsu makan istrinya yang menurun serta
istri pasien nampak pucat, lemas, lesu serta tampak tidak bersemangat.
- Harapan :
Pasien berharap dapat mengetahui bahwa hal yang terjadi pada dirinya
bukanlah hal yang serius, serta pasien ingin mengetahui informa s i
mengenai kondisi kesehatan serta kehamilannya tersebut.
- Persepsi Penyakit :
Pasien merasa sakit yang diderita pasien bukanlah hal yang serius dan dapat
sembuh dengan pertolongan dokter.

2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil:
• Anamnesa, pasien datang dengan keluhan sering merasa lemas dan
lesu badan serta nafsu makan dirasakan menurun. Saat ini pasien
hamil trimester ke III, sehingga harus mendapat perhatian khusus
terhadap bayi dalam kandungannya.
• Sedangkan dari Pemeriksaan Fisik didapatkan kelainan konjungtiva
tarsal anemis (+).
• Dari hasil laboratorium, didapatkan Hb 8,4 mg/dl
Sehingga dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang dapat disimpulkan bahwa :
- Diagnosis Kerja : G1P0A0 Gravida 29-30 Minggu dengan
Anemia pada Kehamilan

- Diagnosis Banding :-

3. Aspek Resiko Internal


Pola makan Ny.S yang kurang baik. Ny.S memiliki kebiasaan hanya
memasak mie instan hampir setiap hari. Ny.S jarang mengkonsumsi buah-
buahan karena kurang suka mengkonsumsi buah-buahan. Serta kurangnya
makan makanan yang tinggi kandungan zat besinya. Selain itu, Ny. E tidak
pernah berolahraga selama kehamilannya.

4. Aspek Psikososial Keluarga


Ny.S tinggal berdua dengan suaminya dan Suaminya sibuk dengan
pekerjaannya sehingga tidak bisa selalu bersama keluarga sehinnga Ny.S
takut jika nanti dia akan mengalami persalinan tetapi suaminya tidak bisa
berada di sampingnya. Biaya pendidikan yang semakin mahal dari tahun ke
tahun membuat Ny.S cemas karena sebentar lagi anak nya lahir, ia khawatir
tidak mampu menyekolahkan anaknya hingga tingkat perguruan tinggi.
Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya
usaha dari pasien dan Suami pasien baik secara moral dan materi untuk
kesembuhan Ny.S .
5. Aspek Fungsional
Aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 4 berdasarkan
urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-harinya
namun sudah tidak seperti sebelumnya.
E. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Biaya Keterangan
Aspek • Mengedukasi pasien dan keluarga Pasien dan Pada saat • Pasien dapat memaha mi Pasien bersedia
Personal tentang penyakit yang dideritanya keluarga kunjungan dengan baik tentang penyakit
yakni Anemia dalam kehamila n pasien ke rumah yang sedang dideritanya
(definisi, penyebab, gejala,serta sehingga dapat
cara penanganannya) mengupayakan penanganan
yang tepat untuk menghind ar i
komplikasi yang berat bagi
ibu dan janinnya di kemudian
hari.
• Pasien rutin memeriksakan
kehamilannya.
• Pasien menjaga pola makan.
Aspek • Melakukan pemeriksaan Pasien Puskesmas • Pasien melakukan pemeriksaan Pasien bersedia
Klinik laboratorium ulangan sebulan laboratorium lanjutan.
setelah terapi berupa pemeriksaaan • Pasien bersedia untuk dirujuk
darah rutin ke dokter spesialis kandungan.
(hb,Ht,Leukosit,trombosit) • Pasien kontrol kembali ke
• Merujuk pasien untuk konsultas i puskesmas dengan membawa
dengan dokter spesialis kandungan rujukan balik dari dokter
untuk USG kehamilan. spesialis.

Aspek isiko • Mengedukasi pasien tentang • Pasien dapat menjalankan pola Pasien
Internal makanan bergizi yang diperlukan makan yang baik sesuai dengan bersedia
selama kehamilan. anjuran dokter.
• Mengajarkan pasien untuk
menghitung kebutuhan kalori
sehari-hari sehingga pasien dapat
merencanakan pola makan sehari-
hari sesuai dengan kebutuhan
kalori.
Aspek • Mengedukasi suami dan keluarga Pasien dan Pada saat • Keluarga memberi perhatian Pasien dan
Psikososial pasien agar mendampingi atau keluarga kunjungan lebih kepada pasien dan keluarga
Keluarga mengingatkan pasien untuk periksa pasien ke rumah mendampingi pasien ketika bersedia
kesehatan dan kehamilan secara kontrol berobat.
rutin. • Suami dapat memberika n
• Mengingatkan suami dan keluarga waktu luang untuk berkumpul
dapat selalu memperhatikan pasien bersama dengan keluarga.
dan kehamilannya. • Suami dapat menjadi suami
• Memberikan pandangan kepada siaga ketika menjelang proses
suami pasien untuk menjadi suami persalinan pasien.
siaga ketika menjelang waktu
persalinan.

Aspek • Mengurangi aktivitas sehari- hari Pasien Puskesmas • Aktivitas pasien dapat seperti Pasien
Fungsional dengan meminta tolong orang lain dahulu dapat tetap dilakukan bersedia
untuk membantu pekerjaan dan kehamilan pasien terjaga
rumahnya. dengan baik.
• Mengingatkan pasien agar istirahat
yang cukup setiap harinya.
• Melakukan olahraga ringan seperti
jalan sehat ataupun senam hamil.
F. Prognosis
1. Ad vitam : dubia ad bonam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam
3. Ad fungtionam : dubia ad bonam
Lampiran 1

Contoh menu makanan diet pada wanita hamil dengan anemia :


Waktu Menu Jumlah
Gram *URT
PAGI Nasi 100 ¾ gls
Omelet 55 1 btr
Salad Sekehendak Sekehendak
tomat+jagung
Kacang panjang 10 1 sdm
Minyak 5 1 sdt
Pk 10:00 Buah jeruk 110 1 ptg bsr

SIANG Nasi 100 1 1/2 gls


Ikan tuna 40 1ptg sdg
Sayur bayam 100 1 gls
Buah jeruk 110 1 ptg bsr
Minyak 5 1 sdt
Pk 16:00 Melon 190 1 ptg

MALAM Nasi 100 3/4 gls


Hati Ayam 40 1 ptg sdg
Sayur kangkung 110 1 gls
Minyak 5 1 sdt
Jeruk 5 1 sdt
Susu hamil 1 1 gls
*URT = Ukuran Rumah Tangga ; sdm = sendok makan; ptg = potong; gls = gelas;
sdg = sedang
Nilai gizi energy ±1500 kalori; protein 58,5 gr; lemak 41,5 gr; karbohidrat 225 gr

Anda mungkin juga menyukai