Anda di halaman 1dari 4

Latihan kasus 1

Dr. Marisa
Rumkit Tk.III Salak Bogor
Jawa Barat

1. Bagaimana prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang perlu diterapkan
Dokter Lisa dan Ners Sita pada kasus di atas? APD apa sajakah yang harus dikenakan?

Prosedur yang perlu diterapkan terdiri dari :

 Prosedur kewaspadaan terhadap droplet; bertujuan mencegah transmisi droplet


ukuran besar dari virus

1. Menggunakan masker medis bila bekerja dalam jarak 1 meter dari pasien.
2. Tempatkan pasien di ruang-ruang terpisah, atau kelompokkan mereka yang memiliki
diagnosis etiologi yang sama.
3. Bila diagnosis etiologi tidak memungkinkan, Kelompokkan pasien sesuai dengan
diagnosis klinis dan berdasarkan pertimbangan faktor risiko dalam ruangan dengan
separasi.
4. Saat menatalaksana pasien dengan jarak dekat, gunakan face
mask atau goggles mengingat cipratan sekret dapat terjadi.
5. Batasi pergerakan pasien dalam fasilitas pelayanan kesehatan dan pastikan pasien
menggunakan masker medis saat di luar ruang perawatan.

 Prosedur kewaspadaan terhadap kontak; bertujuan mencegah transmisi langsung


atau tidak langsung dari kontak dengan permukaan atau alat yang terkontaminasi.

1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD: masker medis, pelindung mata, sarung tangan
dan gown) saat memasuki ruangan, lepas APD saat keluar ruangan, dan praktikkan hand
hygiene setelah pelepasan APD.
2. Bila memungkinkan, gunakan perlengkapan seperti stetoskop, cuffs pengukur tekanan
darah, termometer dll yang disposable atau bersifat dedicated untuk pasien tersebut.
Jika terpaksa perlengkapan itu digunakan bersama pasien lain, bersihkan dan lakukan
disinfeksi sebelum penggunaan ke pasien lain.
3. Pastikan tenaga kesehatan tidak menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan
telanjang atau sarung tangan yang sudah terkontaminasi.
4. Hindari mencemari permukaan lingkungan yang tidak terkait langsung dengan tata
laksana pasien (contoh: pegangan pintu, saklar lampu).
5. Hindari pergerakan pasien yang tidak perlu.
6. Selalu terapkan hand hygiene.

 Prosedur kewaspadaan saat melakukan Aerosol Generating Procedure (AGP)

1. Yakinkan bahwa tenaga kessehatan yang melakukan AGP (contoh: open suctioning of
respiratory tract, intubasi, bronkoskopi, resusitasi jantung paru) menggunakan APD yang
tepat termasuk sarung tangan, long-sleeved gowns, pelindung mata, dan fit-tested
particulate respirators (N95 or equivalent, or higher level of protection).
2. Bila memungkinkan, gunakan ruangan tersendiri dengan ventilasi adekuat saat
melakukan prosedur AGP, aatau ruangan bertekanan negatif dengan minimum of 12
pertukaran udara/jam atau setidaknya 160 L/detik/pasien dalam fasilitas dengan
ventilasi netral.
3. Hindari kehadiran individu yang tidak diperlukan dalam ruangan tersebut.
4. Perawatan pasien dengan ventilator juga perlu dilakukan dalam ruangan bertekanan
negatif.

APD yang harus dikenakan adalah APD level1 yang terdiri dari penutup kepala, masker
surgical,handschoeen, baju kerja dan alas kaki.

2. Tentang triase dan skrining:


a. Bagaimana Dokter Lisa dapat melakukan skrining dan triase (termasuk
kebutuhan tata laksana kegawatdaruratan) harus dilakukan pada pasien-pasien
IGD dalam kasus di atas?
Semua pasien dilakukan skrining megunakan case WHO case definition
(demam,batuk, dyspnea) pada saat pasein pertama kali mengakses fasilitas
kesehatan. Kemudian dibagi 2 kelompok yaitu pasien dengan suspek COVID dan
non COVID.
b. Anamnesis dan pemeriksaan fisis apa saja yang harus dikerjakan untuk masing-
masing pasien?
Dr. Lisa dapat menerapkan BEC (basic emergency care) untuk penilaian awal
yaitu: kesulitan bernapas, syok, perubahan status mental dan cedera. Semua
kasus diatas dilakukan pemeriksaan ABCDE.

c. Pemeriksaan lanjutan apa sajakah yang diperlukan untuk masing-masing pasien?


- Pasien pertama dengan kasus sesak: pemeriksaan darah perifer lengkap,
ureum,kreatinin,AGD, foto toraks dan EKG.
- Pasien kedua lemas pasca diare: pemeriksaan darah perifer lengkap, Na,
K,Cl, GDS,ureum,kreatinin dan feses lengkap.
- PAsien ketiga dengan trauma disertai deformitas: pmeriksaan darah
perifer lengkap, dan foto X-Ray
- Pasien keempat dengan kasus demam + sakit kepala bert+ aauto imun:
darah perifer lengkap, CRP kuantitatif.
- Pasien kelima dengan penurunan kesadaran : Darah perifer lengkap,
ureum, kreatinin, AGD, GDs, Na, K, Cl, kal, CT scan kepala.

d. Bagaimana urutan prioritas kelima pasien tersebut?


1. Pasien kelima dengan penurunan kesadaran (merah)
2. PAsien pertama dengan sesak napas (merah)
3. Pasien ketiga dengan kasus jatuh dari genteng dengan
deformitas(merah)
4. Pasien keempat dengan demam dan sakit kepala berat riw
autoimun (merah)
5. Pasien ketiga dengan lemas pasca diare (kuning).

3. Bagaimana tata laksana pasien DoA pada kasus di atas?

Anda mungkin juga menyukai