Oleh:
KELOMPOK 1
Aditya Surya Pratama 1102013009
Inez Talitha 1102013134
Pradita Wahyu Purwandani 1102013227
Velda Amalia Andina 1102013295
PEMBIMBING :
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes
I. Definisi
Plant Survey adalah suatu kunjungan ke perusahaan dengan tujuan untuk
mendapatkan gambaran mengenai alur kerja, cara kerja pekerja, bahaya potensial yang
dihadapi dan perlindungan yang telah diberikan perusahaan dengan cara observasi,
wawancara dan pengukuran. Apabila dilakukan hanya pada satu kali kunjungan dan tidak
melakukan pengukuran, juga sering disebut sebagai walk through survey.
Kegiatan plant survey dilakukan dalam sebuah tim yang terdiri dari dokter dan
tenaga kesehatan terkait untuk melakukan observasi, wawancara, dan pengukuran dengan
menggunakan daftar tilik yang telah disusun sebelumnya.
Dalam bahasa Indonesia, sering digunakan istilah ’Kunjungan Perusahaan’ namun
tidak selalu tepat, karena istilah tersebut digunakan untuk semua kegiatan berkunjung ke
perusahaan, termasuk hanya melihat bagaimana suatu produk dibuat.
II. Tujuan
Tujuan kegiatan plant survey bagi dokter layanan primer adalah :
Tujuan umum :
Agar dokter secara langsung melihat lingkungan kerja dan proses kerja suatu
komunitas pekerja yang dapat merupakan faktor risiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang mungkin, sehingga memahami pengaruh lingkungan terhadap kesehatan.
Tujuan khusus :
a. Mampu mengidentifikasi bahaya potensial/faktor risiko terhadap kesehatan dan
keselamatan pekerja di suatu perusahaan/tempat kerja yang berhubungan dengan
masalah kesehatan pasien
b. Mampu mengidentifikasi gangguan kesehatan yang mungkin timbul dengan adanya
bahaya potensial tertentu di suatu tempat kerja
c. Mampu menjelaskan upaya perlindungan dan pencegahan yang telah dilakukan oleh
perusahaan
d. Mampu memberikan rekomendasi untuk perbaikan upaya kesehatan dan keselamatan
kerja bagi pekerja di suatu perusahaan, yang bersifa evidence-based (berdasarkan
referensi yang mutakhir)
1
III. Bahaya Potensial (Hazard)
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya
kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian
yang berhubungan dengan proses dan sistem kerja. Potensi bahaya mempunyai potensi
untuk mengakibatkan kerusakan dan kerugian kepada :
a. manusia yang bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaan,
b. properti termasuk peratan kerja dan mesin-mesin,
c. lingkungan, baik lingkungan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan,
d. kualitas produk barang dan jasa,
e. nama baik perusahaan.
Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar untuk mengeta hui
pengaruhnya terhadap tenaga kerja, serta dapat dipergunakan untuk mengadakan upaya-
upaya pengendalian dalam rangka pencegahan penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi.
Secara umum, potensi bahaya lingkungan kerja dapat berasal atau bersumber dari berbagai
faktor, antara lain :
a. faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan kerja yang
digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri;
b. faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada di dalam
lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan baku, baik
produk antara maupun hasil akhir;
c. faktor manusia, merupakan potensi bahaya yang cukup besar terutama apabila manusia
yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima
baik fisik maupun psikis.
Pajanan (Hazard/Bahaya Potensial) yang ada difasilitas pelayanan kesehatan secara
garis besar dapat dibagi menjadi 5 golongan besar, yaitu fisik, kimia, biologi, ergonomi
dan psikososial
2
Plant Survey
Komunitas Pegawai Vero Salon
I. Biodata Pekerja
Biodata 1
a. Nama : Ny. S
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Umur : 36 tahun
d. Anak ke : 4 dari 10 bersaudara
e. Status : Janda
f. Alamat : Pramuka - Jakarta
g. Pendidikan : D3
h. Agama : Islam
Biodata 2
a. Nama : Tn. F
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 32 tahun
d. Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
e. Status : Menikah
f. Alamat : Kayu Manis - Jakarta
g. Pendidikan : SMA
h. Agama : Islam
Biodata 3
a. Nama : Ny. R
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Umur : 32 tahun
d. Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
e. Status : Menikah
f. Alamat : Jatinegara, Jakarta
g. Pendiikan : SMA
h. Agama : Islam
3
Biodata 4
a. Nama : Ny. K
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Umur : 33 tahun
d. Anak ke : anak ke 2 dari 3 bersaudara
e. Status : Menikah
f. Alamat : Kemayoran - Jakarta
g. Pendiikan : SMP
h. Agama : Islam
Biodata 5
a. Nama : Tn. P
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 31 tahun
d. Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
e. Status : Belum Menikah
f. Alamat : Senen - Jakarta
g. Pendiikan : SMP
h. Agama : Islam
4
III. Risk Assement
5
IV. Identifikasi Faktor Resiko
Alat dan
Identifikasi Faktor Resiko
Urutan Kerja Bahan Safety Effect Health Effect
Berdasarkan Pengamatan
Kerja
Membungkuk menyamakan
Melakukan bilas dan
Shower tinggi dengan posisi kepala Ergonomi Myalgia
mencuci rambut
pelanggan
Vitamin
Mengaplikasikan vitamin Tangan sering terpapar bahan Dermatitis Kontak
rambut dan Kimia
rambut kimia Iritan
sisir
Menyalakan pengering
Kejang otot, Luka
rambut dan mengeringkan Hair dryer Kontak arus pendek listrik Listrik
bakar
rambut
Catok
Bagian panas pencatok rambut
Melakukan penataan rambut rambut dan Gangguan Kulit Vulnus Combutio
terkena tangan
sisir
6
V. Menilai Bahaya
Membungkuk menyamakan
Melakukan bilas dan
Shower tinggi dengan posisi kepala Ergonomi 2 C M
mencuci rambut
pelanggan
Menyalakan
pengering rambut
Hair dryer Kontak arus pendek listrik Listrik 2 C M
dan mengeringkan
rambut
7
VI. Health Assesment
Membungkuk menyamakan
Melakukan bilas dan
Shower tinggi dengan posisi kepala Myalgia 2 C M
mencuci rambut
pelanggan
Melakukan
Gunting dan Tangan terluka akibat
pemotongan Vulnus laseratum 2 D L
sisir tergores bagian gunting
rambut
Vitamin
Mengaplikasikan Tangan sering terpapar
rambut dan Dermatitis Kontak Iritan 2 D L
vitamin rambut bahan kimia
sisir
Menyalakan
pengering rambut
Hair dryer Kontak arus pendek listrik Kejang otot, Luka bakar 2 C M
dan mengeringkan
rambut
8
KETERANGAN
Risk Assesment
R (Risk) = E (Effect) x P (Probability)
Effect : Akibat yang ditimbulkan oleh suatu bahaya
1) Insignificant : cedera (-), kerugian materi kecil
2) Minor : langsung ditangani perawatan p3K, kerugian materi sedang
3) Moderate : perawatan medis, kerugian materi cukup besar
4) Mayor : cedera yang mengabitkan kecacatan, kerugian materi besar
5) Catashtropic : atau bencana, kematian, kerugian sangat besar
Probability : keseringan muncul situasi tidak aman, mengakibatkan efek yang telah
teridentifikasi
A = Almost certain : hampir pasti
B = Likely : cenderung mungkin terjadi
C = Moderate : mungkin dapat terjadi
D = Unlikely : kecil kemungkinan terjadi
E = Rare : jarang sekali terjadi
Risk
E = Extreme Risk : penanganan atau tindakan segera
H = High Risk : perlu perhatian pihak senior manajemen
M = Moderate : ditentukan tanggung jawab manajemen terkait
L = Low risk : kendalikan dengan prosedur rutin
9
DAFTAR PUSTAKA
Soemarko, D. S., 2014. Keselamatan Pasien dan Pekerja. In: Buku Keterampilan Klinis
Ilmu Kedokteran Komunitas Dept. IKK FKUI. Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp. 65-82.
Soemarko, D., Sulistomo, A. & Mansyur, M., 2014. Panduan Pelaksanaan Plant Survey. In:
Buku Keterampilan Klinis Ilmu Kedokteran Komunitas Dept. IKK FKUI. Jakarta:
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
pp. 61-64.
10