DOSEN :
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
TAHUN 2018/2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala rahmat Nya makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa juga kami ucapkan banyak nterima kasih atas bantuan
kelompok 5 yang telah berkerja sama dengan memberikan materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk kedepannya dapat membantu memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kririt
yamng membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KELOMPOK 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan Materi..............................................................................................................1
1.3 Manfaat Materi............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................3
2.1 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.............................................................................3
2.2 Hazard Psikososial.......................................................................................................4
2.3 Perkembangan Karir....................................................................................................5
2.4 Kebijakan Dan Pengawasan........................................................................................5
2.5 Pengontrolan Bahaya Psikososial................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keselamatan dan kesehatan kerja
dalam keperawatan yang diberikan oleh dosen pembimbing.
b. Memberikan informasi kepada pembaca tentang peran psikososial dalam K3RS.
c. Memberikan informasi kepada pembaca tentang hazard psikososial
1
a. Diharapkan mahasiswi/i memiliki gambaran secara tertulis mengenai K3RS pada
upaya pencegahan hazard psikososial.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Aspek psikologi dari pekerjaan telah menjadi subjek penelitian sejak 1950
(Johnson, 1996; sauter at al., 1998). Awalnya psikologi hanya ditujukan pada hambatan
pekerja untuk beradaptasi terhadap aturan kerja daripada terhadap potensi bahaya dari
karakteristik lingkungan kerja yang mungkin dirasakan pekerja (Gardell, 1982). Tetapi,
3
dengan penelitian lingkungan kerja psikososial dan psikologi kerja pada tahun 1960
(Johnson & Hall, 1996) fokus pembahasan telah beralih dari perspektif individu ke arah
pengaruh dari aspek lingkungan kerja terhadap kesehatan.
a. Bahaya fisik
Kebisingan,suhu ekstrim,cahaya yang terlalu suram atau terlalu terang
b. Bahaya kimia
Gas yang beracun, uap panas, debu yang terlalu banyak diruangan kerja
c. Bahaya biologi
d. Bahaya psikososial
Komunikasi yang buruk dengan atasan maupun dengan rekan kerja
Jam kerja yang panjang dan tidak adanya rotasi sift kerja
Aturan perusahan yang tidak jelas
Beban kerja yang berlebihan
Kurang lengkapnya peralatan kerja serta sarana dan fasilitas kerja
Pengawasan kerja yang kurang memadai
Tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan
Perkembangan karir
Tempat kerja merupakan salah satu tempat yang memiliki bahaya kerja yang
dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan dan keselamatan pekerja . kesehatan
pekerja berfokus pada dua penyebab : pertama, kesehatan kaitannya dengan pajanan
bahay fisik, dan kedua, kesehatan kerja yang disebabkan bahaya psikososial. Terpapar
4
stressor bahaya psikososial di tempat kerja terkait dengan sejumlah masalah kesehatan ,
termasuk gangguan perilaku dan penyakit lainnya.
Bahaya psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai aspek dari desain kerja,
organisasi kerja dan manajemen kerja, serta segala aspek yang behubungan dengan
lingkungan sosial kerja yang berpotensi dapat menyebabkan gangguan pada psikologi
dan fisik – fisiologi pekerja (Cox & Griffiths, 2002) dalam Research on Work –
Related Stress 2002. Potensi bahaya psikososial (psychosocial hazard) menurut definisi
dari International Labour Organization (ILO, 1986) mempunyai pengertian interaksi
antara job content, organisasi kerja dan manajemen, dan keadaan lingkungan serta
organisasi dari satu pihak dan kompetensi serta kebutuhan pekerja di pihak lain.
Interaksi itu terbukti mempunyai pengaruh yang berbahaya terhadap kesehatan pekeja
melaui persepsi dan pengalaman pekerja. Potensi bahaya psikososial di tempat kerja
antara lain sebagai berikut:
Jenis Contoh
Job content Kurangnya variasi atau pendeknya siklus kerja, kerja yang
dibagi dalam bagian-bagian kecil atau kurang bermakna,
kemampuan pekerja lebih tinggi dibandingkan tugas yang
diberikan kepadanya, ketidakpastian status pekerjaan,
pekerjaan yang secara rutin harus berinteraksi dengan berbagai
karakter manusia.
Beban kerja dan Beban kerja berlebih atau kurang, kecepatan mesin (mechine
kecepatan kerja pacing), terus-menerus berhadapan dengan tenggat waktu yang
singkat (continually subject to deadlines).
Jadwal kerja Kerja gilir, kerja malam , jadwal kerja yang tidak fleksibel,
jam kerja yang tidak pasti, jam kerja panjang, unsociable
hours.
Kontrol Pertisipasi rendah dalam pengambilan keputusan, tidak ada
pengendalian terhadap beban kerja dan kecepatan kerja, dll.
Lingkungan dan Ketersediaan peralatan yang tidak memadai, peralatan yang
peralatan kurang cocok, atau pemeliharaan peralatan yang tidak
memadai, keadaan lingkungan kerja yang penuh sesak,
pencahayaan yang buruk, bising berlebihan.
Budaya dan fungsi Komunikasi yang buruk, kurangnya dukungan untuk
organisasi pemecahan masalah dan pengembangan diri.
Hubungan antar Isolasi social atau fisik, hubungan yang buruk dengan atasan,
pribadi di tempat konflik antarpribadi, kurangnya dukungan social, bullying,
kerja pelecehan
Peran dalam Ketidakjelasan peran (role ambiguity), konflik peran (role
5
organisasi conflict), dan adanya tanggung jawab terhadap orang-orang
(responsibility for people)
Pengembangan karir Karir yang tidak jelas dan mandek, kurang promosi atau
promosi berlebihan, bayaran yang buruk, ketidakamanan
pekerjaan (job insecurity).
6
2.4 Kebijakan Dan Pengawasan
Upaya pegendalian atau pencegahan bahaya resiko, terhadap stress kerja pada
karyawan , kegelisahan, depresi , penghargaan diri yang kurang sampai meningkatnya
gejala penyakit jantung.
1. Elimination adalah menghilangkan semua faktor risiko dari process kerja yang
menjadi sumber bahaya.
2. Substitution adalah Mengganti hal-hal yang mempunyai pengaruh berbahaya
terhadap psikis dan fisik pekerja
3. Minimasi adalah Memperkecil kemungkina timbulnya bahaya
4. Engineering Control adalah pendekatan secara teknik misalnya : penilaian
kinerja pekerja,
5. Administrative Control adalah pengawasan terhadap keputusan atau peraturan-
peraturan yang telah disepakati bersama.
6. Supervisi atau bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pekerja sehingga
faktor resiko timbulnya bahaya dapat dikurangi
7. PPE atau APD : Sebagai pelindung antara pekerja dan hal-hal pencetus
bahaya dengan pemahaman pekerja yang baik dan pendekatan diri terhadap
lingkungan dan tuhannya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hazard atau bahaya adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian.
Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenagakerjadari risiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktumelakukan
pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungandiharapkan akan tercipta
tempat kerja yang aman,nyaman,sehat dan tenaga kerjayang produktif, sehingga akan
meningkatkan produktivitas kerja dan
produktivitas perusahaan.K3sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivit
asperusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia.
Dengan demikian untuk mewujudkan K3 perlu dilaksanakan dengan perencanaan dan perti
mbangan yang tepat, dan salah satu kunci keberhasilannyaterletak pada peranserta pekerja se
ndiri baiksebagai subyek maupun obyek perlindungan dimaksud dengan memperhatikan
banyaknya risiko yang diperoleh.
3.2 Saran
Jagalah keselamatan anda bukan hanya fisik tapi beserta psikis agar kualitas hidup lebih
baik dan hidup lebih nyaman.
8
DAFTAR PUSTAKA