Anda di halaman 1dari 13

HAZARD PSIKOSOSIAL

DOSEN :

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

PREPTI AYU MAHARANI 181440109

RINI PUTRI ANISA 1814401091

CAHYA ZILA ASRIANI 1814401095

GUSTI AYU LARASATI 1814401098

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN 2018/2019
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala rahmat Nya makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa juga kami ucapkan banyak nterima kasih atas bantuan
kelompok 5 yang telah berkerja sama dengan memberikan materi maupun pikirannya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk kedepannya dapat membantu memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kririt
yamng membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 24 Juli 2020

KELOMPOK 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan Materi..............................................................................................................1
1.3 Manfaat Materi............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................3
2.1 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.............................................................................3
2.2 Hazard Psikososial.......................................................................................................4
2.3 Perkembangan Karir....................................................................................................5
2.4 Kebijakan Dan Pengawasan........................................................................................5
2.5 Pengontrolan Bahaya Psikososial................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau


aplikasikesehatan masyarakat didalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat
lingkungannya.Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baikfisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat
lingkungan perusahaantersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif dan kuratif
terhadap penyakit-penyakitatau gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau
lingkungan kerja. Kesehatan kerja adalah lapangan kesehatan yang mengurusi masalah-
masalah kesehatan secara menyeluruh bagimasyarakat pekerja. Menyeluruh dalam arti
usaha-usaha preventif, promotif, kuratif, danrehabilitatif, higine, penyesuaian faktor
manusia terhadap pekerjaannya dan sebagainya.
Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadi masalah yang besar
bagikelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian
materi yang cukup besar namun kehilangan
sumber daya manusia merupakan kerugian yangsangatbesarkarenamanusia adalah satu-
satunya sumber daya yang tidak dapatdigantikan oleh teknologi
apapun.Upayapencegahandanpengendalianbahayakerja yang dapat menyebabkanterjadin
ya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja di tempat kerja. Salah satu hazard atau bahaya yang dapat terjadi
dalam lingkungan pekerjaan adalah psikososial para pekerjanya.
Psikososial adalah hubungan antara kondisi sosial seseorang atau pekerja dengan
kesehatan mental/emosionalnya. Hazard psikososial adalah suatu bentuk bahaya yang
dapat mengancam kesehatan mental para pekerja dan risiko penurunan produktifitas
pekerja. Dikarenakan hal tersebut upaya atau pencegahan pada hazard psikososial yang
akan dibahas ini menjadi hal penting selain melindungi atau mencegah bahaya fisik atau
luar lainnya. Dengan demikian untuk mewujudkan K3
perlu dilaksanakan denganperencanaan dan
pertimbangan yang tepat, dan salah satu kunci keberhasilannyaterletakpada peran sertape
kerja sendiri baik sebagai subyek maupun obyek  perlindungan dimaksud dengan
memperhatikan banyaknya risiko yang diperoleh.

1.2 Tujuan Materi

a. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keselamatan dan kesehatan kerja
dalam keperawatan yang diberikan oleh dosen pembimbing.
b. Memberikan informasi kepada pembaca tentang peran psikososial dalam K3RS.
c. Memberikan informasi kepada pembaca tentang hazard psikososial

1.3 Manfaat Materi

1
a. Diharapkan mahasiswi/i memiliki gambaran secara tertulis mengenai K3RS pada
upaya pencegahan hazard psikososial.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Aspek psikologi dari pekerjaan telah menjadi subjek penelitian sejak 1950
(Johnson, 1996; sauter at al., 1998). Awalnya psikologi hanya ditujukan pada hambatan
pekerja untuk beradaptasi terhadap aturan kerja daripada terhadap potensi bahaya dari
karakteristik lingkungan kerja yang mungkin dirasakan pekerja (Gardell, 1982). Tetapi,

3
dengan penelitian lingkungan kerja psikososial dan psikologi kerja pada tahun 1960
(Johnson & Hall, 1996) fokus pembahasan telah beralih dari perspektif individu ke arah
pengaruh dari aspek lingkungan kerja terhadap kesehatan.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya perlindungan


yang ditujukan kepada semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya , agar tenaga
kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat.
Potensi yang dapat menimbulkan bahaya dapat berasal dari mesin, lingkungan kerja,
sifat pekerjaan, cara kerja dan proses produksi. K3 melihat hazard dan risk dengan
tujuan me-manage/mengendalikan hazard dan risk tersebut untuk meminimalisasi
terjadinya injury atupun accident.

The internasional labour organizational (1986), mendefinisikan bahaya kerja


(work hazard) adalah suatu sumber potensi kerugian atau suatu situasi yang
berhubungan dengan pekerja , pekerjaan dan lingkungan kerja yang berpotensi
menyebabkan kerugian / gangguan.

Bahaya dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :

a. Bahaya fisik
Kebisingan,suhu ekstrim,cahaya yang terlalu suram atau terlalu terang
b. Bahaya kimia
Gas yang beracun, uap panas, debu yang terlalu banyak diruangan kerja
c. Bahaya biologi

Bakteri,virus dan jamur

d. Bahaya psikososial
 Komunikasi yang buruk dengan atasan maupun dengan rekan kerja
 Jam kerja yang panjang dan tidak adanya rotasi sift kerja
 Aturan perusahan yang tidak jelas
 Beban kerja yang berlebihan
 Kurang lengkapnya peralatan kerja serta sarana dan fasilitas kerja
 Pengawasan kerja yang kurang memadai
 Tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan
 Perkembangan karir

Tempat kerja merupakan salah satu tempat yang memiliki bahaya kerja yang
dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan dan keselamatan pekerja . kesehatan
pekerja berfokus pada dua penyebab : pertama, kesehatan kaitannya dengan pajanan
bahay fisik, dan kedua, kesehatan kerja yang disebabkan bahaya psikososial. Terpapar

4
stressor bahaya psikososial di tempat kerja terkait dengan sejumlah masalah kesehatan ,
termasuk gangguan perilaku dan penyakit lainnya.

2.2 Hazard Psikososial

Bahaya psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai aspek dari desain kerja,
organisasi kerja dan manajemen kerja, serta segala aspek yang behubungan dengan
lingkungan sosial kerja yang berpotensi dapat menyebabkan gangguan pada psikologi
dan fisik –  fisiologi pekerja (Cox & Griffiths, 2002) dalam Research on Work –
Related Stress 2002. Potensi bahaya psikososial (psychosocial hazard) menurut definisi
dari International Labour Organization (ILO, 1986) mempunyai pengertian interaksi
antara job content, organisasi kerja dan manajemen, dan keadaan lingkungan serta
organisasi dari satu pihak dan kompetensi serta kebutuhan pekerja di pihak lain.
Interaksi itu terbukti mempunyai pengaruh yang berbahaya terhadap kesehatan pekeja
melaui persepsi dan pengalaman pekerja. Potensi bahaya psikososial di tempat kerja
antara lain sebagai berikut:

Jenis Contoh
Job content Kurangnya variasi atau pendeknya siklus kerja, kerja yang
dibagi dalam bagian-bagian kecil atau kurang bermakna,
kemampuan pekerja lebih tinggi dibandingkan tugas yang
diberikan kepadanya, ketidakpastian status pekerjaan,
pekerjaan yang secara rutin harus berinteraksi dengan berbagai
karakter manusia.
Beban kerja dan Beban kerja berlebih atau kurang, kecepatan mesin (mechine
kecepatan kerja pacing), terus-menerus berhadapan dengan tenggat waktu yang
singkat (continually subject to deadlines).
Jadwal kerja Kerja gilir, kerja malam , jadwal kerja yang tidak fleksibel,
jam kerja yang tidak pasti, jam kerja panjang, unsociable
hours.
Kontrol Pertisipasi rendah dalam  pengambilan keputusan, tidak ada
pengendalian terhadap beban kerja dan kecepatan kerja, dll.
Lingkungan dan Ketersediaan peralatan yang tidak memadai, peralatan yang
peralatan kurang cocok, atau pemeliharaan peralatan yang tidak
memadai, keadaan lingkungan kerja yang penuh sesak,
pencahayaan yang buruk, bising berlebihan.
Budaya dan fungsi Komunikasi yang buruk, kurangnya dukungan untuk
organisasi pemecahan masalah dan pengembangan diri.
Hubungan antar Isolasi social atau fisik, hubungan yang buruk dengan atasan,
pribadi di tempat konflik antarpribadi, kurangnya dukungan social, bullying,
kerja pelecehan
Peran dalam Ketidakjelasan peran (role ambiguity), konflik peran (role

5
organisasi conflict), dan adanya tanggung jawab terhadap orang-orang
(responsibility for people)
Pengembangan karir Karir yang tidak jelas dan mandek, kurang promosi atau
promosi berlebihan, bayaran yang buruk, ketidakamanan
pekerjaan (job insecurity).

Hazard psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai aspek-aspek dari desain


kerja , organisasi kerja dan manajemen kerja , serta segala aspek yang berhubungan
dengan lingkungan sosial kerja yang berpotensi dapat menyebabkan gangguan pada
psikologi fisik – fisiologi pekerja (Cox & Griffths,2002) dalam Research on Work –
Related Stress 2002. Ada yang berhipotesis bahwa terdapat hubungan antara stress
dan masalah kesehatan fisik. Yang paling sering menjadi topik bahasan adalah
penyakit jantung koroner (CHD) yang merupakan penyebab kematian yang terjadi di
Amerika Serikat.

Terpajan hazard psikososial dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental


tidak secara langsung melalui pengalaman stress. Kesehatan mental yang buruk
dihubungkan dengan frustasi yang timbul karena tidak memperoleh kepuasan kerja
atau situasi kerja dimana tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tidak cocok atau tidak
sesuai pengetahuan dan keterampilan atau kompetensi perkerja atau kebutuhan
mereka. Aspek dari hazard psikososial sendiri membahas 2 aspek yaitu job content
(beban kerja,desain tugas,jadwal kerja, dan peralatan kerja ) dan job context
(hubungan interpersonal,perkembangan karir serta kebijakan dan pengawasan).

2.3 Perkembangan Karir

Promosi di suatu tempat kerja adalah suatu kaharusan. Dengan adanya


ganjaran dan perangsang yang berupa promosi dapat meningkatkan produktifitas bagi
karyawan atau pekerjanya. Agar para pekerja mendapatkan promosi maka peran
tempat kerja adalah dengan meningkatkan SDM melalui pelatihan dan penilaian kerja
seseorang atau pekerja penting dalam pengembangan karir.

Pengembangan karir merupakan pembangkit stres potensial yang mencakup


ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, dan promosi yang kurang. Kurang
baiknya sistem pengembangan karir yang diharapkan para pekerja dapat menjadi
sumber hazard psikososial , terutama sekali pada tempat kerja yang menitikberatkan
hubungan antara pengembangan karir dan kemampuan atau kompensasi dari para
pekerja.

6
2.4 Kebijakan Dan Pengawasan

Kebijakan dan pengawasan bersumber pada manajemen puncak atau pimpina


organisasi. Dalam setiap pembulatan kebijakan dibutuhkan partisipasi aktif dari setiap
anggota karena keputusan yang dihasilkan akan dirasakan semua pihak. Kurangnya
bantuan dari bimbingan ataupun pengawas dapat memicu terjadinya stress kerja .
berdasarkan Gillies (1994), Swansburg (1999) dan Handoko (1970) yang menyatakan
kurangnya kemampuan pengawas dalam melaksanakan dan mengawasi SOP dapat
meyebabkan ketidakpuasan bagi pekerja, karena pengawas dianggap sebagai figur
teladan dan role model yang paling mengetahui atau mampu melaksanakan pekerjaan
sesuai standart.

Agar dapat memenuhi tuntutan tempat kerja , karyawan atau pekerja


membutuhkan bimbingan, arahan dan bantuan dari atasan atau supervisor . Jika
karyawan tidak diberikan pengawasan yang sesuai dan tepat makan yang akan terjadi
adalah kejadian stress kerja pada karyawan , kegelisahan,depresi , penghargaan diri
yang kurang dan meningkatnya gejala penyakit jantung. Hal lain yaitu pengambilan
keputusan terhadap kebijakan yang dibuat harus melibatkan karyawan karena
karyawan merupakan pelaksana kebijakan tersebut, bila kebijakan tersebut hanya
dibuat pimpinan/ sebelah pihak saja maka dapat menimbulkan gangguan psikologis
dan fisik bagi karyawan yang tidak dapat melaksanakan kebijakan yang dibuat.

2.5 Pengontrolan Bahaya Psikososial

Upaya pegendalian atau pencegahan bahaya resiko, terhadap stress kerja pada
karyawan , kegelisahan, depresi , penghargaan diri yang kurang sampai meningkatnya
gejala penyakit jantung.

1. Elimination adalah menghilangkan semua faktor risiko dari process kerja yang
menjadi sumber bahaya.
2. Substitution adalah Mengganti hal-hal yang mempunyai pengaruh berbahaya
terhadap psikis dan fisik pekerja
3. Minimasi adalah Memperkecil kemungkina timbulnya bahaya
4. Engineering Control adalah pendekatan secara teknik misalnya : penilaian
kinerja pekerja,
5. Administrative Control adalah pengawasan terhadap keputusan atau peraturan-
peraturan yang telah disepakati bersama.
6. Supervisi atau bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pekerja sehingga
faktor resiko timbulnya bahaya dapat dikurangi
7. PPE  atau APD : Sebagai pelindung antara pekerja dan hal-hal pencetus
bahaya dengan pemahaman pekerja yang baik dan pendekatan diri terhadap
lingkungan dan tuhannya.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hazard atau bahaya adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian.
Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenagakerjadari risiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktumelakukan
pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungandiharapkan akan tercipta
tempat kerja yang aman,nyaman,sehat dan tenaga kerjayang produktif, sehingga akan
meningkatkan produktivitas kerja dan
produktivitas perusahaan.K3sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivit
asperusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia.

Dengan demikian untuk mewujudkan K3 perlu dilaksanakan dengan perencanaan dan perti
mbangan yang tepat, dan salah satu kunci keberhasilannyaterletak pada peranserta pekerja se
ndiri baiksebagai subyek maupun obyek perlindungan dimaksud dengan memperhatikan
banyaknya risiko yang diperoleh.

3.2 Saran

Jagalah keselamatan anda bukan hanya fisik tapi beserta psikis agar kualitas hidup lebih
baik dan hidup lebih nyaman.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amir. ‘’ Potensi Bahaya Psikososial (Psychosocial Hazard)’’ . waktu unduh : 14 Desember


2017. http://esadayalestari.co.id/2015/11/28/808-2/
Anugrah , Dewi. 2009. ‘’Tinjauan Teori PDF’’. Waktu unduh : 14 Desember 2017. FKM
UI.http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125452-S-5756-Tinjauan%20persepsi-Literatur.pdf
K3RS. 2017. ‘’Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Bahaya Di Rumah Sakit’’. Waktu
unduh : 14 Desember 2017. http://www.ak3rs.com/upaya-pencegahan-dan-pengendalian-
bahaya-di-rumah-sakit.html

Anda mungkin juga menyukai