Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PROMOSI KESEHATAN :

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF


di PABRIK KAYU
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan Lanjutan yang diampu oleh
:

M. Sahli, SKM, M. Kes.

Disusun Oleh :
Kelompok 4

Andika Ragil Firmansah (2020200029)


Faiz Ariyanto (2020200017)
Karina Lestari (2020200071)
Nindi Yaulina (2020200045)
Viska Afif Tiyani (2020200007)

PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN JAWA TENGAH
DI WONOSOBO
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Makalah ini kami susun untuk memenuhu tugas mata kuliah
Promosi Kesehatan (Promkes) dengan judul “Upaya Promosi Kesehatan :
Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif di Pabrik kayu”.

Dalam penyusunan makalah ini kami memperoleh bantuan, dan juga


dorongan serta arahan dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak
M. Sahli, SKM, M. Kes. selaku dosen pengampu pada mata kuliah ini. Dan juga
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu dan memberikan
dukungan serta bantuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah inin


masih banyak kekurangan, kelemahan, serta keterbatasan. Untuk itu kami
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun guna kemajuan dari
makalah ini.

Wonosobo, 19 Juni 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................................6
C. Tempat Kerja........................................................................................................................6
D. Kesehatan Kerja....................................................................................................................7
E. Faktor yang mempengaruhi Gangguan Kesehatan saat bekerja...........................................8
F. Pengertian Promosi Kesehatan di Pabrik kayu.....................................................................9
G. Tujuan Promosi Kesehatan...................................................................................................9
H. Ruang lingkup kesehatan kerja meliputi:...........................................................................10
I. Strategi promkes di pabrik kayu.........................................................................................10
J. Metode yang dapat dilakukan.............................................................................................11
K. Langkah mengembangkan promosi kesehatan di pabrik kayu...........................................12
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................................14
A. KESIMPULAN...................................................................................................................14
B. SARAN...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan keselamatan kerja
merupakan faktor penting yang harus menjadi perhatian utama semua pihak. Keberhasilan
kita dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut.
Banyak hal yang dijadikan sebagai parameter penilaian terhadap keberhasilan suatu
pekerjaan. Pekerjaan dinilai berhasil apabila keamanan dan keselamatan semua sumber daya
yang ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan bisa lebih cepat dari waktu
yang ditentukan, memberikan keuntungan bagi perusahaan, memberikan kepuasan kepada
semua pihak (pimpinan, karyawan dan pemberi kerja).
Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting, karena dengan
terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja berarti dapat menekan biaya operasional
pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan
bertambah biaya pengeluaran, yang pada akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan.
Dalam kasus kecelakan yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut
aspek financial (dana), tetapi bisa menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin
meninggal dunia.
WHO berdasarkan piagam Ottawa (1986) dalam Hen DJ. Maulana (2009),
mendefinisikan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan
memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan
kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri.
Promosi kesehatan di tempat kerja didefinisikan sebagai upaya untuk mengubah perilaku
yang merugikan kesehatan populasi pekerja (ontologi), agar didapat kondisi kesehatan dan
kapasitas kerja yang optimal (aksiologi) dengan acara mengkombinasikan dukungan
pendidikan, organisasi kerja, lingkungan dan keluarga (epistemiologi) (Kumawidjaja, 2008)
Promosi kesehatan di tempat kerja diselenggarakan berdasarkan suatu kerangka konsep
(framework), yang dibangun melalui beberapa kunci seperti; pendekatan (approach), strategi
(strategies), area priontas (priority areas), faktor yang mempengaruhi (influence factors), dan
lain-lain. (Depkes, 2008):
Dalam kegiatan promosi kesehatan diperlukan suatu metode Metode promosi kesehatan

4
di pabrik kayu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil
penyuluhan secara optimal. Semua metode akan baik bila digunakan secara tepat yaitu sesuai
dengan kebutuhan (Notoatmodjo, 2007).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui promosi kesehatan di pabrik kayu
2. Untuk mengetahui tujuan dan strategi terbaik untuk promosi kesehatan di pabrik kayu
3. Untuk mengetahui langkah mengembangkan promosi kesehatan di pabrik kayu
4. Untuk mengetahui metode yang digunakan pada promosi kesehatan dipabrik kayu.

5
BAB 2 PEMBAHASAN
C. Tempat Kerja.
Berdasarkan Undang-undang No. Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 1 ayat (1)
yang dimaksud dengan "Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya" sebagaimana
diperinci dalam pasal 2: "Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman
dan sekelilingnya yang merupakan bagian bagian atau yang berhubungan dengan tempat
kerja tersebut." Sedangkan pada pasal 2 ayat (1), tertulis "Yang diatur oleh Undang-undang
ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, didalam tanah,
dipermukaan air maupun diudara yang berada didalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia".
Setiap tempat kerja selalu mempunyai faktor risiko kemungkinan terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja sangat mengganggu operasi
perusahaan apabila tidak mengambil langkah pengendalian yang memadai. Bagi pekerja.
kecelakaan dan sakit akibat kerja sangat merugikan dan dapat menimbulkan penderita, tidak
hanya bagi pekerja itu sendiri tapi juga bagikeluarganya terutama jika kecelakaan atau
penyakit akibat kerja tersebut sampai mengakibatkan cacat tetap atau kematian (Syukri
Sahab, 1997) Untuk mengendalikan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. perlu
diidentifikasi sumber bahaya yang ada di tempat kerja dan dievaluasi tingkat risikonya serta
dilakukan pengendalian yang memadai. Bahaya dari lingkungan kerja dapat digolongkan atas
berbagai jenis bahaya yang dapat mengakibatki berbagi gangguan kesehatan dan penyakit
akibat kerja (Syukri Sahab, 1997).
Bahaya-bahaya tersebut berasal dari:
1. Pekerjaan di lingkungan bising,
2. Pekerjaan dengan atau lingkungan kerja mengandung radiasi.
3. e. Pekerjaan dengan atau lingkungan kerja mengandung gelombang elektromagnetik.
4. Pekerjaan di lingkungan suhu tinggi
5. Pekerjaan di lingkungan suhu rendah.
6. Pekerjaan di lingkungan dengan tekanan tinggi atau pekerjaan di bawah air.

6
7. Pekerjaan dengan ketinggian.
8. Pekerjaan menggunakan atau di lingkungan dengan penerangan tinggi.
9. Pekerjaan menggunakan atau di lingkungan dengan getaran tinggi.
10. Pekerjaan menggunakan atau di lingkungan debu
11. Pekerjaan menggunakan bahan baku antara lain logam berat (Pb, Hg. Mn, Cd, Ni, Cn,
Zn.Al).
12. Pekerjaan menggunakan gas atau lingkungan yang mengandung gas,mist, fume.
13. Pekerjaan di lingkungan kadar oksigen rendah.
14. Pekerjaan menggunakan solvent (pelarut organic).
15. Pekerjaan menggunakan bahan berbahaya dan beracun (B3).
D. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah pestalisasi dalam ilmu kesehatan atau kedokteran serta
prakteknya yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventis dan kuratif terhadap
penyakit-penyakit atau gangguan Kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan
lingkungan kerja serta terdap penyakit-penyakit umum (Suma'mur, 1996).
1. Status kesehatan seseorang, dapat ditentukan oleh 4 faktor yakni:
2. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan): kimia (organic/anorganik. logam
berat, debu); biologic (virus, bakteri. mikroorganisme) dan sosial budaya (ekonomi,
pendidikan, pekerjaan)
3. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
4. Pelayanan kesehatan: promotif. prefentif. perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan,
dan rehabilitasi.
5. Genetik, yang merupakan faktor bawaan tiap manusia.

Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap
penyakit-penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan
lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum (Suma'mur, 1996).
Tujuan utama kesehatan kerja adalah pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit

7
dan kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja,
perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia,
pemberantasan kelelahan kerja dan menambah semangat serta kenikmatan kerja,
perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindari bahaya haya
pengotoran oleh bahan-bahan dari perusahaan yang bersangkutan dan perlindungan
masyarakat luas dari bahaya- bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industri
(Suma'mur, 1996).
Kesehatan kerja menunu Syukri Salah 1997) meliputi segala upaya untuk mencegah
penyakit akibat kerja dan penyakit lainnya pada tenaga kerja.Tujuannya adalah agar tenaga
kerja di tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan mentalnya
sehingga setiap tenaga kerja berada dalam keadaan sehat dan sejahtera pada saat ia mula
bekerja sampai selesai masa baktinya. Kesehat kerja dilaksanakan pada komunitas tenaga
kerja melalui upaya kesehatan kerja yang meliputi upaya pengobatan, upaya pencegahan
penyakit umum maupun penyakit akibat kerja, pengobatan kepada tenaga kerja yang sakit
serta rehabilitasi tenaga kerja yang cacat akibat kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja terjadi karena adanya sumber-sumber bahaya di
lingkungan kerja. Sumber bahaya menurut (Syukri Sahab, 1997) berasal dari:
1. Bangunan, peralatan dan instalasi.
2. Bahan.
3. Proses.
4. Lingkungan kerja
E. Faktor yang mempengaruhi Gangguan Kesehatan saat bekerja
Menurut (Suma'mur, 1996) agar seorang tenaga kerja ada dalam keserasian sebaik-
baiknya yang berarti dapat terjamin dapat terjamin keadaan kesehatan dan produktivitas kerja
setinggi-tingginya maka perlu ada keseimbangan yang menguntungkan dari faktor-faktor.
yaitu:
1. Beban kerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban kerja bisa berupa
beban fisik, mental, atau sosial baik ringan, sedang atau berat tergantung jenis pekerjaan.
Menurut (Syukri Sahab, 1997) beban kerja dapat menyebabkan kelelahan. Kelelahan
yang terjadi bisa kelelahan fisik maupun kelelahan mental yang berlebihan, maka beban

8
kerja pada seorang pekerja disesuaiakn dengan kemampuannya.
Menurut (Suma'mur, 2009) tenaga kerja memiliki kesamaan yang berlikumun
yaitu mereka memiliki keterbatasan hanya mampu untuk memikul beban sampai suatu
tingkat tertentu. Prinsip ini yang mendasari maksud penempatan seorang tenaga kena
yang tepat pada pekerjaan yang tepat pula Atau dengan lebih tegas pemilihan tenaga
kerja tersehat untuk pekerjaan yang terschat pula. Derajat tepat suatu penempatan
meliputi kecocockan pengilaman, pengetahuan, keahlian, keterampilan, motivasi, sikap
kerja, dan lain-lain sebagainya.
2. Beban Tambahan
Akibat Lingkungan KerjaSuatu pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu
lingkungan atau situasi yang menyebabkan beban tambahan pada jasmani dan rohani
tenaga kerja. Beban ini akan menambah beban kerja yang dapat. langsung dari pekerjaan
yang sebenarnya. Faktor-faktor penyebab beban tambahan ada lima menurut (Suma'mur,
2009) yaitu:
1) Faktor fisik, yaitu penerangan, suhu udara, kelembaban, getaran, radiasi, tekanan
udara.
2) Faktor kimia, yaitu gas, uap, debu kabut, fume, asap, awan, cairan dan benda padat.
3) Faktor fisiologis, yaitu konstruksi mesin, sikap dan cara kerja.
4) Faktor biologi, yaitu virus, bakteri, jamur.
5) Faktor mental psikologis, yaitu suasana kerja, hubungan antarpekerja, hubungan
antara pekerja dengan atasan
F. Pengertian Promosi Kesehatan di Pabrik kayu
Promosi kesehatan di pabrik kayu merupakan komponen kegiatan pelayanan
pemeliharaan/perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan kesehatan kerja Promosi
kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan pekerja untuk
meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas,
promosi kesehatan di pabrik kayu adalah rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup
manajemen dan pencegahan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang
berhubungan dengan perilaku serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal khusunya
para pekerja pabrik kayu.

9
G. Tujuan Promosi Kesehatan
Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di pabrik kayu, selain untuk
memberdayakan masyarakat di pabrik kayu untuk mengenali masalah dan tingkat
kesehatannya, serta mampu. mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat. Tujuan
promosi kesehatan di pabrik kayu adalah :
1. Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
2. Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
3. Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, medukung dan aman.
5. Membantu berkembangnya gaya kerja dan gaya hidup yang sehat
6. Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masayarakat
H. Ruang lingkup kesehatan kerja meliputi:
1. Kesehatan Kuratif
Kesehatan kuratif adalah menekan seminimal mungkin angka basen karena sakit, serta
memperpendek lamanya sakit.
2. Kesehatan Preventif
Kesehatan preventif merupakan upaya untuk mencegah tenaga kerja mengalami
gangguan kesehatan dan penyakit
3. Kesehatan rehabilitative
Pengamanan bahaya oleh karena proses produksi yang mungkin berakibat kepada
tenaga kerja maupun masyarakat luas
4. Kesehatan promotif
Penyesuaian diantara tenaga kerja dan pekerjaanya dengan tujuan kegairahan dan
efisiensi kerja.

I. Strategi promkes di pabrik kayu


Untuk mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan maka perlu cara pendekatan yang
strategis agar tercapai secara efektif dan efisien Cara ini sering di sebut) strategi. Jadi strategi
ialah, cara untuk mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secam efektif
dan efisien Strategi Global (Promosi Kesehatan) Menurut WHO, 1984

10
1. Advokasi (Advocacy)
2. Kegiatan yang di tunjukkan kepada pembuat keputusan (decision maker) atau penentu
kebijakan (policy makers) baik di bidang kesehatan maupun sektor lain di luar kesehatan,
yang mempunyai pengaruh terhadap publik.
3. Dukungan Sosial (Social support) Kegiatan yang di tunjukkan kepada para tokoh
masyarakat, haik formal (guru, lural camat, petugas kesehatan, dan sebagainya) maupun
informal (tokoh agama, dan sebagainya) yang mempunyai pengaruh di masyarakat
4. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment) Pemberdayaan ini di tunjukkan kepada
masyarakat langsung, sebagai sasaran primer atau utama promosi kesehatan.
Strategi Promosi Kesehatan Berdasarkan Piagam Ottawa (Ottawa charter)
1. Kebijakan berwawasan kesehatan (Health Public Polic)
Kegiatan ini di tunjukkan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan,
sehingga di keluarkan atau di kembangkannya kebijakan-kebijakan pembangunan yang
berwawasan kesehatan
2. Lingkungan yang Mendukung (supportive Environment)
Kegiatan untuk mengembangkan jarings kemitraan dan suasana yang mendukung
Kegiatan ini di tunjukkan kepada para pemimpin organisasi masyarakat serta pengelola
tempat-tempat umum (Public place).
3. Reorientasi Pelayan Kesehatan (Reorient Health Service)
Kesehatan masyarakat bukan hanya masalah pihak pemberi pelayanan (provider) baik
pemerintah maupun swasta saja, melainkan juga masalah masyarakat sendiri (konsumer).
4. Keterampilan Personal (Personal Skill)
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang terdiri dari kelompok, keluarga,
individu Oleh sebab itu kesehatan masyarakat terwujud apabila kesehatan kelompok,
kesehatan masing-masing keluarga dan kesehatan individu terwujud.
5. Gemkan Masyarakat (Community Action)
Untuk mewujudkan drajat kesehatan masyarakat akan efektif apabila unsur unsur yang
ada dalam masyarakat tersebut bergerak bersama-sama.
J. Metode yang dapat dilakukan
Pada garis besarnya hanya ada dua jenis metode dalam penyuluhan, yaitu:
1. Metode One Way Methode Menitikberatkan pendidik yang aktif sedangkan pihak sasaran

11
tidak diberi kesempatan untuk aktif yang termasuk metode mi adalah: metode ceramah,
siaran melalui radio, pemutaran film, penyebaran selebaran, pameran.
2. Metode Two Way Methode
3. Pada metode ini terjadi komunikasi dua arah antara pendidik dan sasaran, yang termasuk
dalam metode ini adalah wawancara, demonstrasi, sandiwara, simulasi,curah pendapat,
permainan peran (role playing) dan tanya jawab
K. Langkah mengembangkan promosi kesehatan di pabrik kayu
1. Mengubah perilaku individu
 Mendorong tempat kerja yang lentur Mengatur kesehatan makanan termasuk
pertukaran menu
 Memberikan panduan perawatan kesehatan tubuh untuk semua karyawan
 Tentukan liburan dan bulan untuk fitness/nutrisi
 Ambil kebersamaan dalam kelompok jalan-jalan untuk karyawan
2. Lingkungan Kerja Fisik
 Membuat dan memelihara papan buletin kesehatan
 Tampilkan tanda untuk mendorong pengangkatan yang aman, penggunaan sabuk, dan
APD
 Rancang ruangan yang tenang untuk relaxsasi dan meditasi
3. Pengembangan Organisasi dan Kebijakan
 Mengatur tema aktivitas sekitar kesehatan setiap bulan Subsidi keanggotaan klub
Fitnes/kesehatan
 Mengirim secara periodik tip-tip kesehatan via email, suratkabar, buletin dll
 Membuat kompetisi antar departemen untuk jalan santai, penurunan berat badan. jam
olahraga dil
 Menarik keikutsertaan melalui buletin/suratkaber
 Mengatur olimpiade perusahaan untuk mendorong olahraga dan pengembangan tim
4. Kolaborasi Masyarakat
 Mengatur pembicara yang berhubungan dengan kesehatan atau group diskusi pada
jam makan siang
 Meminta restauran sekitar untuk memasak dengan rendah lemak

12
 Mendanai kegiatan masayarakat dan mendorong keikutsertaan karyawan dan
keluarganya
 Mengadakan lomba untuk anak karyawan membuat poster untuk promosi kesehatan
 Mendanai program sekolah/taman rekreasi untuk kesehatan
 Dapatkan pemasok alat kesehatan untuk mendanai lomba diperusahaan

13
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Promosi kesehatan pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi didalamnya terdapat usaha
untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat
Tujuan dari promosi kesehatan adalah upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di
pabrik kayu, selain untuk memberdayakan masyarakat di pabrik kayu untuk mengenali
masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi. memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan pabrik kayu yang sehat.
Strategi promkes di pabrik kayu adalah cara untuk mencapai atau mewujudkan visi dan
misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien. • Langkah mengembangkan promosi
kesehatan di pabrik kayu :
1. Merubah perilaku individu
2. Lingkungan Kerja Bisk
3. Pengembangan Organisasi dan Kebijakan
4. Kolaborasi Masyarakat
Metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu
hasil penyuluhan secara optimal. Semua metode akan baik bila digunakan secara tepat yaitu
sesuai dengan kebutuhan (Notoatmodjo, 2007). Pada garis besarnya hanya ada dua jenis
metode dalam penyuluhan, yaitu
1. Metode One Way Methode.
2. Metode Two Way Methode
B. SARAN
Meningkatkan promosi kesehatan di pabrik kayu adalah salah satu upaya perbaikan
efektifitas suatu perusahaan dari promosi kesehatan di pabrik kayu harus lebih digiatkan di
dalam sebuah perusahaan atau industry.

14
DAFTAR PUSTAKA
Suma’mur PK. Higiene perusahaan dan kesehatan kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto;
2009.
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jepara. Industri kayu di Jepara.
Jepara; 2008.
Damanik LH. 2015. Model Pengendalian Kesehatan Tenaga Kerja Pada Kegiatan Pengecoran
Logam Tradisional Studi Kasus di Kawasan Industri Batur Klaten-Jawa Tengah.
Yogyakarta: Jurnal Teknosains Vol 4, No.2:155- 171.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Modul Pelatihan bagi Fasilisator Kesehatan Kerja. Jakarta:
Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta:
Depkes RI.
Depkes. 2015. Infodatin Situasi Kesehatan Kerja. Diakses : 25 juni 2022.
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/ infodatin-
kesja.pdf
Kumaidah. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru pada pekerja
mebel PT kota Jati Furnindo Desa Suwawul Kecamatan Milonggo Kabupaten Jepara.
Universitas Diponegoro. Semarang; 2009.
Efendi F, Makhfudli. Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika; 2009.
World Health Organization. Occupational carcinogens. Assesing the enviromental burden of
disease at national and local levels. Geneva: WHO; 2004.
Tarwaka. Keselamatan dan kesehatan kerja. Surakarta: Harapan Press; 2008.
Pitoyo W. Panduan praktis hukum ketenagakerjaan. Jakarta: Visimedia; 2010.

15

Anda mungkin juga menyukai