Anda di halaman 1dari 14

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Kasus 3 (Asuhan Keperawatan pada Home Industry)


Perawat B, adalah perawat komunitas yang bertanggung jawab program
kesehatan kerja di wilayah kerja Puskesmasnya. Setelah diberikan izin, perawat B
melakukan pengkajian pada home industry milik bapak C yang bergerak di bidang
mebel kayu jati. Perawat B ingin melihat potensial hazard yang ada pada home
industry milik bapak C. Home industry Bapak C memiliki 5 karyawan. Pekerjaan
dari 5 karyawan ini terdiri dari memotong kayu, melakukan amplas, melakukan
varnish, melakukan cat pada body mebel. Saat dilakukan pengkajian, 5 karyawan
Bapak C semuanya aktif merokok, saat bekerja tidak ada yang memakai APD.
Salah satu dari 5 orang karyawan mengeluhkan low back pain karena tidak
ergonomic dalam menjalankan pekerjaannya. Dari hasil observasi 5 karyawan
tersebut, ada riwayat batuk. Setelah ditanyakan lebih lanjut, batuk terasa saat
pertama mulai kerja di home industry milik bapak C. menurut bapak C, belum ada
dari PUSkesmas yang memeriksa karyawan.
3.2 Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Home Industry Berdasarkan Kasus

Nama Perusahaan : Home Industri Milik Bapak C


Jenis Produk yang dihasilkan : .Mebel Kayu Jati
Alamat : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)
Tanggal Pengkajian : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)

A. BEBAN KERJA
1. Umur : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)
2. Jenis Kelamin :
- Bapak C : Laki- Laki
3. Berapa jam dalam sehari bekerja : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)
4. Berapa jam istirahat : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)
5. Pengaturan waktu kerja (rotasi, mutasi, pengurangan jam kerja terpapar
faktor risiko dll) : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)
6. Ergononi Kerja
a. Kekuatan otot :
b. Bentuk dan ukuran tubuh :
c. Sikap tubuh selama bekerja :
d. Kejadian selama dan setelah bekerja (kelelahan kerja) :
Salah Satu dari 5 Karyawan mengeluhkan Low Back Pain Karena tidak
Ergonomic dalam menjalankan Pekerjaannya.

B. KAPASITAS KERJA
1. Pendidikan Pekerja : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)
2. Pelatihan dalam bidang pekerjaan : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)
3. Kejadian selama dan setelah bekerja : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)
4. Penyakit yang dialami (3 bulan terakhir) :
Dari Hasil Observasi 5 Karyawan tersebut, ada Riwayat Batuk. Setelah
ditanyakan lebih lanjut, Batuk terasa saat pertama mulai Kerja di Home
Industry milik Bapak C.

C. LINGKUNGAN KERJA
1. Lingkungan Fisik
a. Kebersihan ruangan kerja :
b. Kebisingan ruangan kerja :
c. Penerangan :
d. Kelembaban :
e. Vibrasi/getaran :
f. Bahan kimia :
Pekerjaan dari 5 Karyawan ini terdiri dari Melakukan Varnish dan
Melakukan Cat Pada Body Mebel.

g. Gas :
h. Uap :
i. Debu :
Pekerjaan dari 5 Karyawan ini terdiri dari Melakukan Memotong Kayu
dan Melakukan Amplas.

j. Binatang/vektor :
k. Kamar mandi/Toilet (kebersihan, penerangan, kelembaban, dll) :
l. Pembuangan limbah :

2. Lingkungan psikologis : (Tidak Terdapat Dalam Kasus)


a. Suasana tempat kerja :
b. Hubungan antar pekerja :
c. Hubungan pekerja dengan majikan :
3. Alat Pelindung Kerja
a. Jenis APD yang ada :
b. Penggunaanya :
Saat Bekerja tidak ada yang memakai APD.

D. PELAYANAN KESEHATAN KERJA


1. Pelayanan Promotif
a. Ada pembinaan kesehatan pada pekerja ?
b. Ada pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan pekerja ?
c. Ada upaya perbaikan gizi pekerja ?
d. Ada program olah raga di tempat kerja ?
e. Ada pembinaan cara hidup sehat ?
f. Ada program pencegahan dan penanggulangan penyakit di tempat kerja
?
g. Ada penyebarluasan informasi kesehatan kerja melalui penyuluhan dan
media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi), dengan topik yang
relevan ?

2. Pelayanan Preventif
a. Ada penilaian terhadap faktor risiko kesehatan di tempat kerja (health
hazard risk assesment) yang meliputi :
1) Ada penilaian untuk mengidentifikasi faktor bahaya kesehatan kerja
melalui : pengamatan, walk through survey, pencatatan/pengumpulan
data dan informasi
2) Ada penilaian/pengukuran potensi bahaya kesehatan kerja
b. Ada pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (awal, berkala dan khusus) ?
c. Ada survailans dan analisis penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit
umum lainnya ?
d. Ada pencegahan keracunan makanan bagi tenaga kerja ?
e. Penempatan tenaga kerja sesuai kondisi/status kesehatannya ?
f. Ada Penetapan prosedur kerja aman atau Standard Operating Procedure
(SOP)
g. Ada pengendalian binatang penular (vektor) penyakit. ?

Menurut Bapak C, belum ada dari Puskesmas yang Memeriksa


Karyawan.

3. Pelayanan Kuratif (Tidak Terdapat Dalam Kasus)


a. Ada kegiatan pengobatan dan perawatan ?
b. Ada tindakan P3K dan kasus gawat darurat lainnya ?
c. Ada respons tanggap darurat ?
d. Ada tindakan operatif ?

4. Pelayanan Rehabilitatif (Tidak Terdapat Dalam Kasus)


a. Ada sarkonna sultasi psikologis (rehabilitasi mental) ?
b. Ada orthose dan prothese (pemberian alat bantu misalnya : alat bantu
dengar, tangan/kaki palsu dll) ?
c. Ada penempatan kembali dan optimalisasi tenaga kerja yang mengalami
cacat akibat kerja disesuaikan dengan kemampuannya.
d. Ada program rehabilitasi kerja ?

E. DATA INTI
1) Home Industry Bapak C memiliki 5 Karyawan
2) Lokasi Pengkajian Pada Home Industry Milik Bapak C yang bergerak di
Bidang Mebel Kayu Jati.

F. MASALAH KESEHATAAN
1) 5 Karyawan Bapak C aktif Merokok
2) Saat Bekerja tidak ada yang Memakai APD
3) Salah Satu dari 5 Karyawan mengeluhkan Low Back Pain Karena tidak
Ergonomic dalam menjalankan Pekerjaannya
4) Dari Hasil Observasi 5 Karyawan Tersebut ada Riwayat Batuk, setelah
ditanyakan lebih lanjut, Batuk terasa saat pertama mulai Kerja di Home
Industry Bapak C

G. DATA SUBYEKTIF
1) Menurut Bapak C, belum ada dari Puskesmas yang memeriksa Karyawan
2) Salah Satu dari 5 Karyawan mengeluhkan Low Back Pain

H. DATA OBYEKTIF
1) Dari Hasil Observasi 5 Karyawan Tersebut ada Riwayat Batuk, setelah
ditanyakan lebih lanjut, Batuk terasa saat pertama mulai Kerja di Home
Industry Bapak C
2) 5 Karyawan Bapak C aktif Merokok
3) Saat Bekerja tidak ada yang Memakai APD
4) Tidak Ergonimic dalam Menjalankan Pekerjaannya.

I. PERUMUSAN DIAGNOSA
No Data Fokus Problem
1 DS:
Salah Satu dari 5 Karyawan mengeluhkan
Low Back Pain
Ketidakefekifan
Pemeliharaan
DO:
Kesehatan
Tidak Ergonimic dalam Menjalankan
Pekerjaannya.

2 DO:
1. Dari Hasil Observasi 5 Karyawan Perilaku Kesehatan
Tersebut ada Riwayat Batuk, setelah Beresiko
ditanyakan lebih lanjut, Batuk terasa saat
pertama mulai Kerja di Home Industry
Bapak C
2. 5 Karyawan Bapak C aktif Merokok
3. Saat Bekerja tidak ada yang Memakai
APD
J. INTERVENSI KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Ketidakefekifan Pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan 1. Prevensi Primer: Pengetahuan, Pemeliharaan
Kesehatan keperawatan selama 3 x 24 Kesehatan
jam, Ketidakefektifan 1) Pendidikan kesehatan
DS: Pemeliharaan Kesehatan dapat a. Identifiksi factor Internal atau eksternal yang
Salah Satu dari 5 Karyawan teratasi, dengan kriteria hasil: dapat meningkatkan atau mengurangi
mengeluhkan Low Back Pain motivasi untuk Memelihara Kesehatan
Kejadian Low Back Pain b. Pertimbangkan riwayat individu dalam
DO: Menurun konteks personal dan riwayat social budaya
Tidak Ergonimic dalam Karyawan yang Bekerja
Menjalankan Pekerjaannya. Karyawan Ergonimic dalam c. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya
Menjalankan Pekerjaannya. hidup perilaku saat ini pada Karyawan yang
Bekerja
d. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk menolak perilaku yang tidak
sehat atau beresiko dari pada
memberikan saran untuk menghindari atau
mengubah perilaku.
e. Tekankan manfaat kesehatan positif yang
langsung atau manfaat jangka pendek yang
bisa diterima oleh perilaku gaya
hidup positif daripada menekankan
pada manfaat jangka panjang atau efek
negative dari ketidakpatuhan.

2) Fasilitasi Belajar
a. Ciptakan lingkingan yang kondusif untuk
belajar.
b. Gunakan bahasa yang umur digunakan.
c. Berikan informasi yang merangsang
perubahan perilaku pasien.

2. Prevensi Sekunder: Status Kesehatan Karyawan


1) Terapi kelompok
a. Sampaikan isu akan kewajiban untuk
Memelihara Kesehatan Saat Bekerja
b. Gerakan kelompok untuk bekerja dengan
Posisi Ergonomic yang Benar.
3. Prevensi Tersier: Kualitas hidup
1) Peningkatan sistem dukungan
a. Identifikasi respon psikologis situasi dan
ketersediaan system dukungan
b. Identifikasi tingkat dukungan keluarga,
dukungan keuangan, dan sumber daya lain
c. Libatkan keluarga,orang terdekat, dan
teman-teman dalam perawatan dan
perencanaan

2 Perilaku Kesehatan Beresiko Setelah dilakukan tindakan 1. Prevensi Primer: Health Education
keperawatan selama 3 x 24 a. Identifikasi faktor eksternal dan internal yang
DO: jam, Perilaku Kesehatan mungkin dapat meningkatkan dan menurunkan
1. Dari Hasil Observasi 5 Beresiko dapat teratasi, dengan kebiasaan yang sehat.
Karyawan Tersebut ada kriteria hasil: b. Identifikasi karakterisitik dari target populasi
Riwayat Batuk, setelah untuk pemilihan strategi.
ditanyakan lebih lanjut, 1. Batuk Berkurang c. Menentukan riwayat social cultural dari
Batuk terasa saat pertama 2. Karyawan Tidak Merokok perilaku kesehatan komunitas
mulai Kerja di Home 3. Saat Bekerja Karyawan
Industry Bapak C Memakai APD
2. 5 Karyawan Bapak C aktif d. Tentukan dukungan keluarga dan komunitas
Merokok untuk mengkondusifkan menuju komunitas
3. Saat Bekerja tidak ada yang sehat
Memakai APD e. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
melawan kebiasaan yang tidak sehat atau
berisiko daripada hanya memberi nasihat.
f. Gunakan media komputer, televisi, video
interaktif dan teknologi lain untuk
menyampaikan informasi.
g. Gunakan strategi dan intervensi yang bervariasi
dalam program edukasi.
h. Dampingi komunitas dalam mengklarifikasi
kepercayaan dan nilai kesehatan.
i. Follow-up untuk melihat perilaku adaptasi gaya
hidup.

2. Prevensi Sekunder Health Screening


a. Tentukan target populasi untuk skrining
kesehatan
b. Adakan pelayanan skrining kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran akan kesehatan
c. Fasilitasi kemudahan akses pelayanan skrining
kesehatan
d. Pastikan prosedur informed consent untuk
skirining
e. Sediakan hasil skrining kesehatan
f. Lakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda
vital (tekanan darah, BB, TB, kadar kolesterol
dan kadar gula, dll) untuk karyawan
g. Pastikan kenyamanan klien semasa prosedur
skrining
h. Lakukan follow-up dengan klien yang
bermasalah

3. Prevensi Tersier: Behavior Modification


a. Tentukan kemauan klien untuk berubah
(menyediakan P3K dan menggunakan APD)
b. Temani klien untuk mengidentifikasi
kekuatannya dan beri reinforcement positif
c. Bantu klien untuk untuk mengevaluasi
kebiasaan klien
d. Identifikasi kebiasaan yang harus dirubah
e. Identifikasi masalah klien yang berhubungan
dengan kebiasaan
f. Identifikasi kebiasaan yang sederhana dan
terukur misalnya kebiasaan untuk memakai
masker, pelindung kaki yang sesuai dan lain-
lain.
g. Pertimbangkan mengenai kemudahan untuk
meningkatkan atau menurunkan suatu
kebiasaan
h. Dorong klien untuk mengingat perubahan
kebiasaan yang dilakukan
i. Tentukan apakah target perilaku yang yang
diidentifikasi butuh untuk ditingkatkan,
diturunkan, atau dipelajari
j. Bentuk program untuk merubah kebiasaan yang
tidak sehat
k. Kolaborasi dengan pemberi pelayanan
kesehatan dari bidang lain untuk proses
modifikasi
l. Dokumentasi proses modifikasi
m. Follow up reinforcement jangka panjang

Anda mungkin juga menyukai