DISPEPSIA
*Khusna Wahyuni, S.Ked, **dr. Ratna Sugiati
LAPORAN KASUS
DISPEPSIA
Oleh:
Preseptor,
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Dispepsia” sebagai kelengkapan
persyaratan dalam mengikuti Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Ratna Sugiati yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya sebagai pembimbing sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan. Selanjutnya, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan menambah ilmu bagi para pembaca.
Penulis
BAB I
STATUS PASIEN
I. PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Kedua anak pasien masih pelajar SD
dan SMP. Dirumah pasien tinggal bersama 1 orang istri dan 2 orang
anak. Tidak ada masalah psikologis dalam keluarga, hubungan pasien
4. Keluhan Utama
Pasien datang berobat dengan keluhan nyeri di ulu hati sejak 2 hari
kembung dan rasa tidak enak diperut, sering sendawa, mual, muntah 1x,
waktu yang tidak menentu. BAK dan BAB tidak ada keluhan. BAB
Pasien mengaku beberapa hari ini sering minum kopi saat bekerja dan
makan teratur. Riwayat makan makanan asam dan pedas diakui pasien,
teh ada sekali-kali, kopi (+), merokok (+) dan minum alcohol (-).
dan asam.
terakhir
9. Pemeriksaan Fisik
Tanda vital :
TD : 121/80 mmHg
Nadi : 86 x permenit
RR : 20 x permenit
Suhu : 37,70C
BB : 65 kg
TB : 170 cm
Kepala :
Pulmo :
(-)
Jantung :
operasi (-)
Auskultasi Bising usus (+) normal
Palpasi Nyeri tekan epigastrium (+), defans muskuler (-),
costovertebra (-/-)
Perkusi Timpani
Ekstremitas atas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
(-)
- Pemeriksaan Feces
- Pemeriksaan Endoskopi
Dispepsia (K.30)
- Gastritis ( K29.7)
14. Manajemen
a. Promotif
- Memberikan informasi kepada pasien mengenai penyakitnya dan
pengobatannya
makan terlalu banyak dalam satu waktu makan dan usahakan untuk
- Istirahat yang cukup, tidur selama 8-9 jam dari jam 21.00 sampai jam
05.00 wib.
b. Preventif
terlalu dingin.
c. Kuratif
Non farmakologi
pengobatannya.
Farmakologi
Ramuan Gastritis I
d. Rehabilitatif
dan ada muntah darah segera dibawa ke puskesmas atau ke rumah sakit.
Pro : Tn. H
Umur: 46 th
Pro : Tn. H BB: 65 kg
Umur: 46 th Alamat: Tanjung Raden
BB: 65 kg
Alamat: Tanjung Raden
Resep Ilmiah :
2.1 Definisi
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak terlalu diperlukan, bisa dilakukan untuk
menyingkirkan penyebab organik lainnya seperti: pankreatitis kronik, diabetes
mellitus, dan lainnya. Pada dispepsia fungsional biasanya hasil laboratorium
dalam batas normal.
Radiologis
Pemeriksaan radiologis banyak menunjang dignosis suatu penyakit di saluran
makan. Setidak-tidaknya perlu dilakukan pemeriksaan radiologis terhadap
saluran makan bagian atas, dan sebaiknya menggunakan kontras ganda.
Endoskopi (Esofago-Gastro-Duodenoskopi)
Sesuai dengan definisi bahwa pada dispepsia fungsional, gambaran
endoskopinya normal atau sangat tidak spesifik.
USG (ultrasonografi)
Merupakan diagnostik yang tidak invasif, akhir-akhir ini makin banyak
dimanfaatkan untuk membantu menentukan diagnostik dari suatu penyakit,
apalagi alat ini tidak menimbulkan efek samping, dapat digunakan setiap saat
dan pada kondisi klien yang beratpun dapat dimanfaatkan.
5. Sitoprotektif
Prostaglandin sintetik seperti misoprostol (PGE) dan enprestil (PGE2).
Selain bersifat sitoprotektif, juga menekan sekresi asam lambung oleh sel
parietal. Sukralfat berfungsi meningkatkan sekresi prostaglandin endogen,
yang selanjutnya memperbaiki mikrosirkulasi, meningkatkan produksi
mukus dan meningkatkan sekresi bikarbonat mukosa, serta membentuk
lapisan protektif (sebagai site protective), yang senyawa dengan protein
sekitar lesi mukosa saluran cerna bagian atas (SCBA).
6. Golongan prokinetik
Obat yang termasuk golongan prokinetik, yaitu sisaprid, dom peridon
dan metoklopramid. Golongan ini cukup efektif untuk mengobati dispepsia
fungsional dan refluks esofagitis dengan mencegah refluks dan
memperbaiki bersihan asam lambung (acid clearance).
1. Hirlan. Gastritis dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1. Jakarta.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: 2006. hal. 335-7.
2. Tarigan P. Tukak Gaster dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1.
Jakarta. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: 2006. hal. 338-44.
3. Djojoningrat D. Dispepsia Fungsional dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, jilid 1. Jakarta. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: 2006. hal. 352-4.
4. Lindseth G. Gangguan Lambung dan Duodenum dalam Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, volume 1. ECG: 2006. hal. 422-3.
5. Mubin H. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan Terapi.
EGC: 2001. hal 240.