HIPERKOLESTEROLEMIA
LAPORAN KASUS
HIPERKOLESTEROLEMIA
Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Hiperkolesterolemia” sebagai
kelengkapan persyaratan dalam mengikuti Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Armaidi Darmawan yang
telah meluangkan waktu dan pikirannya sebagai pembimbing sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan. Selanjutnya, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan menambah ilmu bagi para pembaca.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................IV
BAB I STATUS PASIEN
..............................................................................................Error! Bookmark not
defined.
BAB II ………………………………………………………………………………13
0
BAB I
STATUS PASIEN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 66 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : IRT
e. Alamat : RT 18 wijawa pura
1
3. Aspek Psikologis di Keluarga
Keharmonisan keluarga pasien baik, tidak ada masalah dalam hubungan satu
sama lain. Pasien merupakan seorang ibu yang tinggal bersama 2 orang. Suami
pasien sudah meninggal.
2
kolesterol, namun sudah lama tidak minum obat karena merasa enak. Kini keluhan
kambuh kembali. Pasien mengaku akhir-akhir ini banyak mengkonsumsi makanan
bersantan seperti gulai, kari-karian dan makanan berlemak seperti gorengan.
5. Riwayat Penyakit Dahulu atau Penyakit Keluarga
a. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien sudah pernah berobat sebelumnya dengan keluhan yang sama 6 bulan yang
lalu. Pasien memeriksakan diri ke Puskesmas dan didapatkan hasil kolesterol sebesar
255, mendapatkan obat kolesterol, yaitu simvastatin 1 tablet 1 kali dalam sehari,
pasien tidak teratur minum obat.
Riwayat hipertensi disangkal.
Riwayat kencing manis disangkal
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
IMT : BB: 71 kg TB: 155 cm IMT: 29,58 (obesitas I)
Tanda vital :
TD : 134/72 mmHg
Nadi : 80 x/i
RR : 20 x/i
Suhu : 36,7ºC
Ekstremitas :
Superior : CRT <2 detik
3
Inferior : CRT <2 detik
Kepala:
Bentuk : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
Telinga : Serumen -/-, nyeri tekan tragus -/-
Hidung : Sekret -/-, epistaksis -/-
Mulut : Bibir sianosis (-), lidah kotor (-), atropi papil (-)
Leher: Pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cmH2O, kaku kuduk (-)
Thoraks:
Paru:
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi Gerakan dinding dada Gerakan dinding dada
simetris, retraksi (-) simetris, retraksi (-)
Palpasi Massa (-), krepitasi (-) Massa (-), krepitasi (-)
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Vesikuler (+), wheezing (-), Vesikuler (+), wheezing (-),
ronkhi (-) ronkhi (-)
Jantung:
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
Perkusi Batas jantung atas: ICS II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kanan: ICS IV line parasternalis dextra
Batas jantung kiri: ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)
4
Abdomen:
Inspeksi Kontur cembung, sikatriks (-)
Palpasi Soepel, nyeri tekan (-), hati, lien dan ginjal tidak
teraba, massa (-), turgor cepat kembali
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus (+) normal
Ekstremitas:
Superior: Akral hangat +/+, edema -/-, kekuatan motorik 5/5
Inferior: Akral hangat +/+, edema -/-, kekuatan motorik 5/5
7. Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
WBC : 6400 sel/mm3 darah
RBC :4,5 juta/mm3 darah
HGB : 14,4 g /dl
PLT : 189.000 sel/mm3 darah
Kolesterol total 279 mg/dL
Hiperkolesterolemia (E78.00)
10. Diagnosis Banding
5
Dislipidemia (E78.5)
10. Manajemen
a. Promotif
Menjelaskan kepada pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan yang
berminyak dan mengandung santan
Menjelaskan aktivitas fisik yang sebaiknya dilakukan oleh pasien
selama minimal 30 menit, 2 sampai 3 kali dalam satu minggu.
Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien seperti
penyakit jantung, diabetes mellitus, dan stroke.
b. Preventif
Hindari asupan makanan yang tinggi lemak seperti makanan yang
bersantan atau makanan yang digoreng.
Batasi makanan karbohidrat terutama karbohidrat sederhana seperti
nasi putih, roti dan mie. Sebaiknya diganti dengan karbohidrat
komplek seperti oatmeal, gandum, nasi merah, dll.
c. Kuratif
- Non-medikamentosa:
Memperbanyak makan buah-buahan dan sayur sayuran
Memodifikasi pola makan pasien dengan mengurangi makanan
yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol seperti gorengan
dan santan.
Olahraga teratur : sebaiknya dilakukan oleh pasien selama
minimal 30 menit, 2 sampai 3 kali dalam satu minggu.
- Medikamentosa:
Simvastatin tab 10 mg 1x1
Paracetamol tab 500 mg 3x1
6
- Pengobatan tradisional:
Salam (Syzygium polyanthum)
- Siapkan daun salam segar 20 lembar dan air bersih 600 ml
- Rebus daun salam dengan air, biarkan hingga air tersisa 200 ml
- Angkat, dinginkan, lalu saring
- Minumlah dua kali sehari
Bawang Putih
d. Rehabilitatif
Tidur yang cukup minimal 7 jam sehari.
Melakukan pengecekan kadar kolesterol berkala paling tidak 1 bulan
sekali.
Kontrol ulang di tempat pelayanan kesehatan terdekat jika keluhan
semakin memburuk.
7
Dinas Kesehatan Kota Jambi Dinas Kesehatan Kota Jambi
Puskesmas Pakuan Baru Puskesmas Pakuan Baru
Syerin Fitria sari,S.Ked Syerin Fitria sari,S.Ked
SIP. G1A219100 SIP. G1A219100
JL. Jend Sudirman No. 75 Kel. Tambak Sari JL. Jend Sudirman No. 75 Kel. Tambak Sari
Pro : Pro :
Umur : Umur :
Alamat : Alamat :
8
Pro : Pro :
Umur : Umur :
Alamat : Alamat :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi1
9
KADAR KOLESTEROL NORMAL Nesco
o Kolesterol total < 200 mg/dl
o Kolesterol HDL 35 – 65 mg/dl
o Kolesterol LDL < 150 mg/dl
o Trigliserida < 200 mg/dl
o Ratio kolesterol total : kolesterol
HDL < 5
2.3 Epidemiologi1
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Ellya dkk dengan metode penelitian
cross sectional diketahui bahwa lansia yang menderita hiperkolesterolemia di
perkotaan daerah lembang, bandung prevalensinya 26,7%. Penelitian monitoring and
determinants of kardiovascular disease (MONICA) di jakarta 1988 didapatkan hasil
prevalensi yang menderita hiperkolesterolemia 13,4% dan 11,4% terjadi pada pria.
Penelitian MONICA III 2000 proporsi yang menderita hiperkolesterolemia
didominasi oleh perempuan 60,3% dibanding dengan laki-laki 39,7% dengan rata-rata
kadar kolesterol total 209,96 dan 45,47 mg/dl . Penelitian Latif dan Yusuf 2008
dalam studi dengan metode cross sectional yang dilakukan pada maret 2001-juni
2001 di Malaysia pada 8159 penduduk didapat hasil bahwa 62,3% dari jumlah
penduduk tersebut mengalami hiperkolesterolemia dan kondisi ini berisiko terjadinya
penyakit kardiovascular.
10
2.4 Etiologi1,3
Dalam batasan ilmiah, hiperkolesterolemia menyebabkan akumulasi
kolesterol dan lipid di dinding pembuluh darah sehingga menjadi faktor risiko utama
penyakit kardiovaskular.Banyak penelitian mendukung bahwa hiperkolesterolemia
memiliki banyak faktor penyebab. Faktor genetik, pola makan, gaya hidup, dan faktor
lainnya berperan penting dalam timbulnya hiperkolesterolemia.
2.4.1 Faktor Genetik
Hiperkolesterolemia cenderung terjadi dalam keluarga.Dalam dunia medis,
hiperkolesterolemia yang diturunkan (Familial Hypercholesterolemia/ FH)
merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara autosomal dominan. Cara
sederhana menerangkan bahwa penyebab hiperkolesterolemia dari faktor genetik
yaitu bahwa 80% kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh. Ada sebagian
orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan yang lain meskipun
hanya mengkonsumsi makanan yang mengandung sedikit kolesterol atau lemak
jenuh.
11
2.4.3 Faktor Kebiasaan Merokok
Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok, terutama nikotin dapat menurunkan
kadar HDL dan meningkatkan kadar LDL dalam darah, sehingga pembentukan
kolesterol baik yang membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu dan
demikian pula kebalikannya. Kadar LDL yang tinggi ditemukan pada individu yang
merokok, berarti lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh.
Bahan dasar rokok mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan.Dalam satu batang rokok terdapat lebih kurang 4.000 jenis bahan kimia dan
40% diantaranya beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar,
hidrokarbon, karbon monoksida (CO), dan logam berat dalam asap rokok. Nikotin dapat
mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah, terutama
pembuluh darah koroner.
12
2.5 Pemeriksaan Laboratorium1,3
Pemeriksaan kadar kolestrol total, kolestrol LDL, kolestrol HDL, dan TG
plasma. Terdapat prosedur pemeriksaan dan pelaporan baku guna penafsiran
seragam. Prosedur persiapan berupa:
a. Untuk pemeriksaan TG perlu puasa 12 jam (semalam) selama puasa
boleh minum air putih.
b. Pemeriksaan kolestrol total tidak perlu puasa.
c. Bila kolestrol LDL diperiksa secara direk tidak perlu puasa.
d. Bila kolestrol LDL dperiksa secara indirek maka perlu puasa 12 jam.
13
Berikut kategori risiko berdasarkan banyaknya faktor risiko:
14
Bagan 2 penanganan Dislipidemia berdasarkan faktor resiko
Tatalaksana hiperkolesterolemia di indonesia sesuai dengan NCEP-ATP III
terdiri dari terapi non farmakologi disebut TLC dan terapi farmakologi.
15
larut seperti oatmeal, kacang-kacangan, jeruk strawberrry dan apel.
c. Penurunan berat badan
Aktivitas fisik diketahui dapat menurunkan faktor resiko penyakit pembuluh perifer
dan arteri koroner, termasuk obesitas, stress fisiologis, kontrol glikemik yang lemah
dan hipertensi. Latihan fisik juga dapat meningkatkan sirkulasi HDL dan fungsi
jantung serta pembuluh darah.Sebagai contoh, berjalan cepat selama 30 menit tiga
sampai empat kali dalam seminggu dapat berpengaruh pada kadar kolesterol. Akan
tetapi, pasien dengan nyeri dan/atau diduga menderita penyakit jantung harus
berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai latihan fisik.
2. Terapi farmakologi
Terapi menggunakan obat-obatan bertujuan untuk mengurangi kadar kolesterol total,
namun potensi dari masing-masing obat bervariasi. Berikut ini adalah golongan obat
yang biasa digunakan dalam terapi untuk meenurunkan kadar kolesterol LDL:
Bile acid sequestrant (Resin)
Obat ini menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat asam empedu dalam
saluran cerna yang dapat mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga eksresi steroid
yang bersifat asam dalam tinja meningkat. Terdapat tiga jenis resin yaitu
kolestiramin, kolestipol, dan kolesevelam. Terapi menggunakan resin dapat
menimbulkan beberapa gejala gastrointestinal, seperti konstipasi, nyeri abdomen,
perut kembung dan terasa penuh, mual dan flatulensi
16
Hydroxymethylglutaryl-Coenzime A Reductase (Statin)
Obat yang sangat efektif dalam menurunkan kolesterol total dan LDL didalam
darah adalah statin dan telah terbukti mengurangi kejadian jantung koroner bahkan
juga mengurangi kematian total akibat penyakit jantung korone. Ketika digunakan
sebagai monoterapi, statin merupakan golongan obat anti hiperlipidemia paling
potensial menurunkan kadar kolesterol total dan LDL dalam darah, dan umumnya
dapat ditoleransi dengan baik total kolesterol dan LDL dalam darah dapat berkurang
hingga 30% bahkan lebih jika dikombinasikan dengan terapi diet, menurut joint
formulary commite. Ada 5jenis statin yang tersedia, dua diantaranya dalam generik
yaitu simvastatin (generik), ravastatin (generik), atorvastetin (ipitorR ), fluvastatin
(LescolR ), rosuvastatin (crestorR ).
Statin menghambat enzim HMG-COA reduktase secara kompetitif.Enzim
tersebut adalah enzim yang bertanggung jawab dalam konversi HMG-COA yang
menjadi mevalonat, yang merupakan jalur awal biosintesis kolesterol.Statin
umumnya diberikan setelah makan malam atau sebelum tidur. Penurunan terhadap
kadar kolesterol total dan LDL terjadi ketika obat tersebut diberikan kpada malam
hari, sebab biosintesis kolesterol mencapai puncaknya ketika malam hari. Statin
umumnya ditoleransi dengan baik, meskipun penggunaan statin berhubungan dengan
peningkatan kadar transaminase hati. Peningkatan ini tergantung pada penggunaan
dosis.Pasien dengan gangguan hati harus dipantau secara ketat ketika mendapat obat
golongan statin.Efek samping secara umum yaitu menyebabkan kram otot dan
kesemutan.
17
Derivat Asam Fibrat
Asam Nikotinik
Obat ini dapat menurunkan sintesis hepatik VLDL, sehingga pada akhirnya
dapat menurunkan sistesis LDL.pemberian asam nikotinik juga dapat meningkatkan
kolesterol HDL dengan cara mengurangi katabolisme HDL . Efek samping yang
paling sering terjadi adalah flushing, yaitu perasaan panas di muka bahkan di badan.
Efek samping yang paling berbahaya adalah gangguan fungsi hati yang ditandai
dengan peningkatan kadar fosfotase alkali dan transaminase.
Ezetimibe
Obat ini termasuk obat penurun lipid yang terbaru dan bekerja sebagai
penghambat selektif penyerapan kolesterol, baik yang berasal dari makanan maupun
asam empedu di usus halus.Ezetimibe yang merupakan inhibitor absorbsi kolesterol
menurunkan LDL ketika ditambahkan juga pada pengobatan dengan statin.
Asam Lemak Omega-3
Meskipun mekanisme kerja untuk efek asam lemak omega-3 belum jelas
diuraikan, namun asam lemak ini berpotensi dalam menurunkan trigliserida,
menimbulkan efek antitrombotik, penghambatan perkembnagan aterosklerosis,
relaksasi endotel, sedikit efek anti hipertensi, dan penurunan aritmia ventricular
18
2.7 Diagnosa banding
2.7.1 Dislipidemia
Kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan
fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar
kolestrol total, kolestrol LDL, trigliserida serta penurunan kadar kolestrol HDL.
Gejala dan tanda dyslipidemia sama dengan gejala hiperkolesterolemia, penanganan
juga sama, hanya saja dibutuhkan pemeriksaan lanjut atau penunjang untuk
menentukan kolesterol jenis apa yang meningkat, bisa koleterol total, LDL,HDL dan
trigliserida.
2.7.2 Tension Headache
Tension headache ditandai dengan nyeri pada kedua sisi kepala yang disertai
sensasi menekan, mengikat, dan tidak terasa berdenyut. Selain itu,penyakit ini tidak
akan dipengaruhi atau diperburuk oleh aktivitas yang berlangsung selama 30 menit
hingga 7 hari ke depan. Intensitasnya berkisar antara ringan hingga sedang, dan dapat
pula timbul rasa nyeri pada mata akibat rangsangan cahaya maupun sakit kepala
akibat rangsangan suara.
Secara garis besar, tanda dan gejala dari sakit kepala tipe tegang adalah :
19
8. Dapat disertai dengan rasa malas makan, sensasi nyeri pada mata saat terpapar
cahaya, maupun rasa tidak nyaman karena rangsangan suara
2.8 Komplikasi 1
Apabila dislipidemia tidak segera diatasi, maka dapat terjadi berbagai macam
komplikasi sebagai berikut:
Atherosklerosis
Penyakit jantung koroner
Penyakit serebrovaskular seperti stroke
Penyakit pembuluh darah lainnya
20
BAB III
ANALISIS KASUS
21
genetic dari orang tua pasien yang punya riwayat hiperkolesterolemia, sehingga akan
meningkatkan terjadinya hiperkolesterol pada pasien ini.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Aru W. Sudoyo, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. Jilid III.
Jakarta: Balai Penerbitan FKUI. 2004.
2. Fauci, Braunwald, Kasper, et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine.
17th Edition. New York: 2008.
3. Marks, Smith, Lieberman. Basic Medical Biochemistry. A Clinical Approach.
2nd Edition. Lipincott Williams & Wilkins. 2007.
4. Muray, Graner, Mayes, Rodwell. Harper’s Ilustrated Biochemistry. 26th
Edition. 2003.
5. Anwar, Bahri. T. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung
Koroner. e- USU Repository. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara. 2004
23
Lampiran
24