Anda di halaman 1dari 1

Etiologi

A. Faktor biologis

1. neurotransmiter

- sistem serotonergik: banyak percobaan obat klinis yang telah dilakukan menyokong hipotesis
bahwa disregulasi serotonin terlibat didalam pembentukan gejala obsesi dan kompulsi pada
gangguan ini. Data menunjukkan bahwa obat serotonegik lebih efektif daripada obat yang
mempengaruhi sistem neurotransmiter lain tetapi tidak jelas apakah serotonin terlibat sebagai
penyebab OCD.

-sistem noradrenergik: baru-baru ini lebih sedikit bukti yang ada untuk disfungsi sistem
noradrenergik pada OCD. Laporan yang tidak resmi menunjukkan sejumlah perbaikan gejala OCD
dengan klonidin oral.

-Neuroimunologi: terdapat hubungan positif ntara infeksi steptokokus dengan OCD. Infeksi
streptokokus grup A β-hemolitik dapat menyebabkan demam reumatik dan sekitar 10 hingga 30%
pasien mengalami chorea Sydenham dan menunjukkan gejala obsesif kompulsif. Awitan infeksi
biasanya terjadi di usia sekitar 8 tahun untuk menimbulkan gejala sisa itu. Keadaan ini disebut
pediatric autoimmune neuropsychiatric disorder associated with streptococcal infection (PANDAS).

Studi Pencitraan Otak

Berbagai studi pencitraan otak fungsional contohnya, positron emission tomography (PET),
menunjukkan peningkatan aktivitas di lobus frontalis, ganglia basalis, dan cingulum pada pasien
dengan OCD. Terapi farmakologis dan perilaku dilaporkan dapat membalikkan abnormalitas ini. Studi
computed tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI) menemukan berkurangnya
ukuran kaudatus bilateral pada pasien dengan OCD.

Genetik

Anda mungkin juga menyukai