0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
68 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara disregulasi neuroendokrin dengan depresi dan gangguan pencernaan. Hipotalamus mengatur aksis neuroendokrin dan menerima input neuron yang mengandung amin biogenik. Pada pasien depresi ditemukan disregulasi neuroendokrin akibat kelainan fungsi neuron amin biogenik. Stres kronis dapat mengubah amin biogenik pusat dan mengganggu aksis hormon seperti adrenal, tiroid, dan hormon pertumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara disregulasi neuroendokrin dengan depresi dan gangguan pencernaan. Hipotalamus mengatur aksis neuroendokrin dan menerima input neuron yang mengandung amin biogenik. Pada pasien depresi ditemukan disregulasi neuroendokrin akibat kelainan fungsi neuron amin biogenik. Stres kronis dapat mengubah amin biogenik pusat dan mengganggu aksis hormon seperti adrenal, tiroid, dan hormon pertumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara disregulasi neuroendokrin dengan depresi dan gangguan pencernaan. Hipotalamus mengatur aksis neuroendokrin dan menerima input neuron yang mengandung amin biogenik. Pada pasien depresi ditemukan disregulasi neuroendokrin akibat kelainan fungsi neuron amin biogenik. Stres kronis dapat mengubah amin biogenik pusat dan mengganggu aksis hormon seperti adrenal, tiroid, dan hormon pertumbuhan.
neuroendokrin, menerima input neuron yang mengandung neurotransmiter amin biogenik. Pada pasien depresi ditemukan adanya disregulasi neuroendokrin. Disregulasi ini terjadi akibat kelainan fungsi neuron yang mengandung amin biogenik. Sebaliknya, stres kronik yang mengaktivasi aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA) dapat menimbulkan perubahan pada amin biogenik sentral. Aksis neuroendokrin yang paling sering terganggu yaitu adrenal, tiroid, dan aksis hormon pertumbuhan. Aksis HPA merupakan aksis yang paling banyak diteliti. Hipersekresi CRH merupakan gangguan aksis HPA yang sangat fundamental pada pasien depresi. Hipersekresi yang terjadi diduga akibat adanya defek pada sistem umpan balik kortisol di sistem limbik atau adanya kelainan pada sistem monoaminogenik dan neuromodulator yang mengatur CRH. Sekresi CRH dipengaruhi oleh emosi. Emosi seperti perasaan takut dan marah berhubungan dengan Paraventriculer nucleus (PVN), yang merupakan organ utama pada sistem endokrin dan fungsinya diatur oleh sistem limbik. Emosi mempengaruhi CRH di PVN, yang menyebabkan peningkatan sekresi CRH. Gangguan sekresi pada lambung dapat terjadi karena gangguan jalur endokrin melalui poros hipotalamus pituitary adrenal (HPA axis). Pada keadaan ini terjadi peningkatan kortisol dari korteks adrenal akibat rangsangan dari korteks serebri diteruskan ke hipofisis anterior sehingga terjadi pengeluaran hormon kortikotropin. Peningkatan kortisol ini akan merangsang produksi asam lambung dan dapat menghambat Prostaglandin E yang merupakan penghambat enzim adenil siklase pada sel parietal yang bersifat protektif terhadap mukosa lambung. Dengan demikian akan terjadi gangguan keseimbangan antara peningkatan asam lambung (faktor agresif) dengan penurunan prostaglandin (faktor defensif) sehingga menimbulkan keluhan sebagai sindroma dispepsia. Peninggian kortisol pada penderita dispepsia ini menurut Wehr (1982) didapatkan 9% pada depresi berat. Penelitian tersebut menyebutkan terdapat peningkatan nilai kortisol pada pasien yang mengalami gangguan psikosomatik seperti depresi. Salah satu mekanisme terjadinya depresi adalah mekanisme kolinergik. Berdasarkan hipotesis kolinergik terjadinya peningkatan asetilkolin otak berhubungan dengan depresi. Pada depresi terjadi peningkatan asetilkolin yang mengakibatkan hipersimpatotonik sistem gastrointestinal yang akan menimbulkan peningkatan peristaltik dan sekresi asam lambung yang dapat menyebabkan hiperasiditas lambung, kolik, vomitus dan sebagian besar menyebabkan gejala-gejala gastritis dan ulkus
Landefeld. 2004. Current Geriatric Diagnosis and Treatmet. USA : McGrow-Hill,
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., And Grebb, J.A. Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid Dua. Editor : Dr. I. Made Wiguna S. Jakarta : Bina Rupa Aksara; 2010 Levenstein S. A Very Model Of A Modern Etiology: A Biopsychosocial View Of Peptic Ulcer. Psychosomatic Medicine. 2000; (62): 176 83. Daldiyono H. Tukak Stress Pada Penderita Strok, Aspek Patofisiologi (Disertasi). Jakarta: FKUI; 1995. Citra Julita Tarigan. Perbedaan Depresi Pada Pasien Dispepsia Fungsional Dan Dispepsia Organik. Medan : Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2003
Patofisiologi Dispepsia Fungsional Mekanisme Patofisiologi Timbulnya Dispepsia Fungsional Atau Ulkus Peptikium Masih Belum Seluruhnya Dapat Diterangkan Secara Pasti