TONSILITIS AKUT
*Khusna Wahyuni, S.Ked, **dr. Ratna Sugiati
LAPORAN KASUS
TONSILITIS AKUT
Oleh:
Preseptor,
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Tonsilitis” sebagai kelengkapan
persyaratan dalam mengikuti Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Ratna Sugiati yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya sebagai pembimbing sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan. Selanjutnya, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan menambah ilmu bagi para pembaca.
Penulis
BAB I
STATUS PASIEN
I. PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : An. F
Umur : 16 tahun
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMA
b. Jumlah anak :-
bekerja sebagai swasta dan ibu pasien merupakan ibu rumah tangga.
Dirumah pasien tinggal bersama kedua orang tua dan 1 orang saudara
pasien yang merupakan pelajar SD. Tidak ada masalah psikologis dalam
4. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan nyeri menelan sejak 1 hari sebelum datang
kemudian memberat menjadi rasa nyeri. Nyeri terasa saat pasien menelan
makanan padat seperti nasi, nyeri tidak dirasakan saat pasien minum air. Nyeri
Nyeri menyebar hingga ke telinga pasien. Penurunan nafsu makan (+), Demam
(-), Batuk (-), Pilek (-), nafas berbau (+), nyeri kepala (-), Mual (-). Suara serak
(-),
3-4 hari saja, keluhan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dan
bulan terakhir.
- Pasien jarang cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan.
9. Pemeriksaan Fisik
Tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 87 x permenit
RR : 18 x permenit
Suhu : 36,70C
BB : 50 kg
TB : 165 cm
Kepala :
Mata : Konjunctiva anemis (-/-). Sklera ikterik (-/-). Pupil isokor.
Faring :
Hasil
Bentuk normal, terletak ditengah,
Uvula
permukaan rata. Edema(-), hiperemis (+)
Palatum mole hiperemis (-)
Palatum durum Hiperemis (-)
Plika anterior Hiperemis (+)
Dekstra : tonsil T1, hiperemis(+),
permukaan tidak rata, kripta melebar
(-),detritus (-)
Mobilitas berkurang
Tonsil
Sinistra : tonsil hipertropi T3, hiperemis
(+), permukaan tidak rata, kripta melebar
(-), detritus (-)
Mobilitas berkurang
Plika posterior Hiperemis (-)
Mukosa orofaring Hiperemis (-), granula (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Pulmo :
(-)
Jantung :
kiri
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula kiri
Perkusi Batas-batas jantung :
operasi (-)
Auskultasi Bising usus (+) normal
Palpasi Nyeri tekan epigastrium (+), defans muskuler (-),
costovertebra (-/-)
Perkusi Timpani
Ekstremitas atas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
(-)
- Tonsilitis kronik
- Faringitis akut
- Tonsilofaringitis
14. Manajemen
a. Promotif
pengobatannya
b. Preventif
Non farmakologi
pengobatannya.
Farmakologi
Obat tradisional
d. Rehabilitatif
- Menjelaskan kepada pasien agar selalu menjaga pola makan dan
minum obat secara teratur dan menginstruksikan pasien agar
menghabiskan obat-obat yang diberikan. Minum obat sesuai anjuran
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menjaga higienitas gigi dan mulut.
.
Pro : An N Pro : An N
Umur: 16 th Umur: 16 th
BB: 50 kg BB: 50 kg
Alamat: RT 01 Ulu Gedong Alamat: RT 01 Ulu Gedong
Pro : An N Pro : An N
Umur: 16 th Umur: 16 th
BB: 50 kg BB: 50 kg
Alamat: RT 01 Ulu Gedong Alamat: RT 01 Ulu Gedong
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari cincin Waldeyer. Penyebaran infeksi melalui udara (air bone droplets),
tangan dan ciuman. Dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak.
Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan.1
2.2. Etiologi
- Streptokokus viridans
- Streptokokus piogenes
- Virus influenza
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah
( droplet infections ).
2.3. Patologi
Tonsil dibungkus oleh suatu kapsul yang sebagian besar berada pada
fosa tonsil yang terfiksasi oleh jaringan ikat longgar. Tonsil terdiri dari banyak
jaringan limfoid yang disebut folikel. Setiap folikel memiliki kanal (saluran)
yang ujungnya bermuara pada permukaan tonsil. Muara tersebut tampak oleh
kita berupa lubang yang disebut kripta. Saat folikel mengalami peradangan,
tonsil akan membengkak dan membentuk eksudat yang akan mengalir dalam
saluran (kanal) lalu keluar dan mengisi kripta yang terlihat sebagai kotoran
putih atau bercak kuning. Kotoran ini disebut detritus. Detritus sendiri terdiri
atas kumpulan leukosit polimorfonuklear, bakteri yang mati dan epitel tonsil
yang terlepas. Tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis
alasan utama tonsilitis akut didiagnosa banding dengan angina Plaut Vincent,
yang timbul adalah demam tinggi (39˚C), nyeri di mulut, gigi dan
hipersalivasi.
detritus atau detritus baru tampak jika tonsil ditekan dengan spatula lidah.
2.6. Diagnosis
Kemudian berubah menjadi rasa nyeri di tenggorok dan rasa nyeri saat
menelan. Makin lama rasa nyeri ini semakin bertambah nyeri sehingga anak
menjadi tidak mau makan. Nyeri hebat ini dapat menyebar sebagai referred
pain ke sendi-sendi dan telinga. Nyeri pada telinga (otalgia) tersebut tersebar
sampai menimbulkan kejang pada bayi dan anak-anak. Rasa nyeri kepala,
badan lesu dan nafsu makan berkurang sering menyertai pasien tonsilitis akut.
Suara pasien terdengar seperti orang yang mulutnya penuh terisi makanan
panas. Keadaan ini disebut plummy voice. Mulut berbau busuk (foetor ex ore)
dan ludah menumpuk dalam kavum oris akibat nyeri telan yang hebat
(ptialismus). Pemeriksaan tonsilitis akut ditemukan tonsil yang udem,
menyempit. Palatum mole, arkus anterior dan arkus posterior juga tampak
sebagai berikut:
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik
yang lain yang sering adalah dari tonsil yang kecil, biasanya
membuat lekukan, tepinya hiperemis dan sejumlah kecil
- Pemeriksaan Penunjang
atau Pneumokokus.
obat
2.8. Tatalaksana
- Istirahat cukup
mengiritasi
b. Tonsilitis bakteri
c. Tonsilitis difteri
minggu.
- Gangguan perdarahan
- Anemia
BAB III
ANALISA KASUS
DAFTAR PUSTAKA