Disusun oleh
1102013290
Pembimbing
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “DEMAM TIFOID PADA
REMAJA DENGAN ASPEK RISIKO INTERNAL KEBIASAAN JAJAN
SEMBARANGAN DILIHAT DARI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG” ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka memenuhi salah
satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Pembimbing Pembimbing
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK
Mengetahui,
Universitas YARSI
ii
KATA PENGANTAR
iii
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Dwi Maisa selaku perseptor lapangan Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
7. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga
tersusun laporan ini.
Penulis
iv
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama Puskesmas/Klinik Pratama : Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang
Nama : An. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Kebumen, 6 Oktober 2018
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 17 tahun
Alamat : Jl. Karet Pasar Baru Barat II No.4
RT 011/ RW 005
Pendidikan terakhir : SMK
Jenis Pembayaran : BPJS kelas III
Tanggal Pemeriksaan : 17 September 2018
B. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada pasien dan alloanamnesis pada ibu pasien
pada tanggal 17 September 2018 pukul 10.20 WIB di Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang.
1. Keluhan Utama :
Demam hilang timbul sejak ± 5 hari yang lalu
2. Keluhan Tambahan :
Pasien juga mengeluh lemas, mual dan kurang nafsu makan
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
1
Pasien juga mengeluh adanya lemas yang dirasakan bersamaan dengan
keluhan demam. Keluhan mual dirasakan sejak ± 3 hari yang lalu tidak
disertai muntah dan pasien menjadi kurang nafsu makan. Keluhan tidak
disertai BAB cair, batuk maupun pilek. Pasien sudah meminum obat
parasetamol yang di beli di warung, namun kondisinya tidak membaik.
Menurut ibu pasien, pasien sebelum sakit sempat beberapa kali
membeli makanan di tempat yang kurang bersih. Pasien jarang
mengkonsumi makanan dipinggir jalan sebelumnya. Namun, semenjak
pasien lulus SMK, pola makan pasien tidak teratur karena ibu pasien
bekerja sebagai ART sampai sore sedangkan pasien belum bekerja
sehingga pasien lebih sering membeli makanan diluar rumah. Sejak
masuk SD saat umur 6 tahun ibu pasien sudah membiasakan pasien
untuk solat lima waktu dan solat berjamaah apabila ayah sedang ada
dirumah. Selama pasien sakit, ibu pasien selalu mengupayakan
pengobatan yang terbaik untuk pasien serta menasehati pasien agar
untuk berdoa meminta kesembuhan kepada Allah SWT agar diberikan
kesembuhan.
Pasien dan ibu pasien berharap sakit pasien tidak serius dan dapat
segera membaik dan sembuh. Pasien mempercayai apabila pasien
mencoba teratur meminum obat dan memohon kesembuhan kepada
Allah maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan. Awalnya
pasien menolak berobat karena merasa mampu menahan sakitnya.
Kemudian ibu pasien membujuk pasien untuk berobat karena khawatir
penyakit pasien memburuk. Akhirnya keluarga pasien memutuskan
untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah sakit seperti ini sebelumnya saat pasien berumur 9
tahun. Pasien mengalami keluhan demam yang tinggi pada sore hari.
Pasien lalu berobat ke klinik dan keluhannya membaik.
2
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien pernah mengalami keluhan yang sama dengan pasien
sekitar 8 tahun yang lalu bersamaan dengan pasien.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien berasal dari sosial ekonomi menengah. Saat ini pasien
tinggal di rumah bersama ayah dan ibu. Biaya hidup pasien diperoleh
dari ayah dan ibunya yang berpenghasilan Rp 4.000.000/bulan. Ayah
pasien bekerja sebagai pengemudi ojek online dan Ibu pasien bekerja
sebagai ART. Pasien sudah lulus SMK namun masih menunggu
panggilan kerja.
7. Riwayat Kebiasaan
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
2. Kesadaran : Compos mentis. E4, M6, V5 (GCS total:15)
3. Tanda Vital :
Frekuensi nadi : 108 x/menit, teratur, isi cukup.
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 36.80 °C
Tekanan darah : 100/80 mmHg
4. Status Gizi :
Klinis : Tampak kurus
Berat badan (BB) : 41 kg
3
Tinggi badan : 153 cm
BMI : BB(kg)/TB(m2) 41kg/1,5m2=18,2 kg/m2
Simpulan status gizi : Kurus
e. Status Generalis :
Kepala :
Normocephal, Rambut hitam dan tidak mudah dicabut.
Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor,
refleks cahaya langsung (+/+)
Hidung :
Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada deformitas maupun deviasi
Mulut :
Mukosa bibir kering, lidah merah dan kotor tampak gambaran typhoid
tounge, tonsil T1-T1, uvula tidak deviasai, ginggiva tidak ada
perdarahan.
Leher :
Trakea ditengah, tidak ditemukan pembesaran pada kelenjar getah
bening dan kelenjar tiroid
Dada :
a. Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak ada vibrasi
Perkusi : Batas jantung kanan di ICS 4 linea sternalis dextra.
Batas pingang jantung di ICS 2 linea parasternalis
sinistra. Batas jantung kiri di ICS 5 linea
midclavicularis sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 Normal, murmur (-),
gallop (-)
4
b. Paru
Inspeksi : Dada simetris kiri-kanan, gerakan statis simetris,
gerakan dinamis simetris. Retraksi suprasternal (-),
retraksi epigastrial (-), retraksi intercostal (-)
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris pada kedua
lapang paru, krepitasi (-).
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), wheezing (-/-)
Ekstremitas :
Akral hangat, capillary refilll time < 2 detik, turgor baik, edema dan
sianosis (-/-/-/-)
f. Status Lokalis :
Abdomen :
Inspeksi : Abdomen datar simetris
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) pada bagian epigastrium,
hepar dan lien tidak teraba pembesaran
Perkusi : Tympani pada seluruh lapang abdomen
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Rutin tanggal 17 September 2018
Hb : 12.8 gr/dL
Leukosit : 8.000 / mm3
Trombosit : 385.000 /mm3
Hematokrit :32 %
5
E. POLA MAKAN
Tabel 2.1.1 Pola Makan Pasien pada Tanggal 10-12 September 2018
(Food Record)
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Teh manis 55 kal 14.3 g
10-09- Roti Cokelat 280 kal 40 g 5g 10 g
2018
Jumlah 335 kal 54.3 g 5g 10 g
Siang Nasi Putih 175 kal 40 g 4g
10 – 09 Sayur Asem 75 kal 10.5 g 3.5 g 1.5 g
- 2018 Tempe 125 kal 8g 6g 8g
Goreng
Sambal 30 kal 3g 2g
Pedas
Air Putih
Jumlah 375 kal 61.5 g 13.5 g 11.5 g
Malam Nasi Putih 175 kal 40 g 4g
10-09- Ayamg 211 kal 7.5 g 16 g 12.6 g
2018 Goreng
Sayur Asem 75 kal 10.5 g 3.5 g 1.5 g
Sambal 30 kal 3g 2g
Pedas
Air Putih
Jumlah 491 kal 61 g 23.5 g 16.1
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Teh manis 55 kal 14.3 g
11-09-
2018
Jumlah 55 kal 14.3 g
Siang Nasi Putih 175 kal 40 g 4g
11-09- Tumis 106 kal 4.3 g 2.8 g 9.4 g
2018 Kangkung
Tempe 68 kal 3.6 g 4g 4.6 g
Goreng 2
buah
Pepaya 1 ptg 59 kal 15 g 1g 0.2 g
Air Putih
Jumlah 408 kal 62.9 g 11.8 g 14.2 g
Malam Nasi Goreng 250 kal 31.4 g 9.4 g 9.3 g
11-09- Telor 201 kal 0.8 g 13.7 g 15.3 g
2018 Ceplok
Air Putih
Jumlah 451 kal 32.2 g 23.1 g 24.6 g
Pagi Serabi 2 216 kal 42.1 g 3.2 g 3.6 g
6
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
12-09- buah
2018 Teh manis 55 kal 14.3 g 3.2 g 3.6 g
Jumlah 271 kal 56.4 g 6.4 g 7.2 g
Siang Nasi Putih 175 kal 40 g
12-09- 211 kal 7.5 g 16 g 12.6 g
Ayam
2018
Goreng
Sayur Lodeh 162 kal 14.7 g 6.7 g
Air Putih
Jumlah 548 kal 62.2 g 22.7 g 12.6 g
Malam Nasi Putih 175 kal 40 g
13-09- Ikan 200 kal 2.4 g 21 g 11.4 g
2018 Tongkol
Goreng
Sayur Lodeh 162 kal 14.7 g 6.7 g
Semangka 40 kal 10 g
Air Putih
Jumlah 577 kal 67.1 g 27.7 11.4 g
7
Tanggal 11 Agustus 2018 : 38.8 gr
Tanggal 12 Agustus 2018 : 133.8 gr
Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 1.170 kkal, dengan rata-
rata asupan karbohidrat 348.1 gr, protein 44.5 gr, dan lemak 118.3 gr.
8
Kebutuhan Lemak : 20% x 1684,5 = 336.9 kal
= 37.4gr lemak
Kalori selama 3 hari =
Kesimpulan :
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang
ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien
kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum
mencakupi gizi yang seimbang. Pasien disarankan agar memberikan tambahan
makanan agar kebutuhan kalori pasien tiap harinya dapat terpenuhi, termasuk
melakukan variasi makanan yang mengandung protein seperti daging sapi dan
telur serta rutin mengkonsumsi buah dan susu.
F. KEGIATAN SEHARI-HARI (Activity Daily Living)
Pasien saat ini sudah lulus SMK dan belum bekerja. Sehari-hari kegiatan
pasien membantu ibu pasien melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
membersihkan rumah, mencuci pakaian dan memasak. Pasien lebih banyak
beraktivitas di dalam rumah, sesekali pasien pergi keluar rumah untuk membeli
makanan. Pasien memiliki hobi membaca komik dan menonton TV di waktu
luangnya.
G. BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga
Tn. Kasmun (45 tahun)
b. Nama Pasangan
Ny. Rusmini (42 tahun)
9
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 2.1.2 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
dalam Kelamin Tambahan
Rumah
Tangga
1. Tn. K Suami L 45 SD Ojek Kepala
Online keluarga
2. Ny. R Istri P 42 SMP Asisten Ibu Pasien
Rumah
Tangga
3. An. H Anak L 17 SMK Belum Pasien
Bekerja
2. Bentuk Keluarga
Menurut Goldenberg (1980), bentuk keluarga Tn. A adalah nuclear
family. Merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga inti yaitu
suami, istri, dan anak-anak kandung. Keluarga terdiri dari 1
generasi. Bentuk keluarga ini termasuk keluarga inti. Tn. K sebagai
kepala keluarga. Ny.R sebagai ibu rumah tangga. Dari hasil
pernikahan Tn.K dan Ny. R memiliki 1 orang anak yaitu An. H
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall(1998) tahapan siklus keluarga Tn. A dan Ny. N termasuk ke
dalam tahap V, yaitu keluarga dengan anak remaja.
4. Dinamika Keluarga
Keluarga An.H termasuk keluarga yang harmonis
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga Tn. K dan Ny. R mampu menghasilkan 1 orang anak
yang sudah dirawat hingga kini. Keluarga An. H merasa cukup untuk
memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari namun tidak sesuai dengan pola
10
gizi seimbang yaitu jarang mengonsumsi buah, sayur mayur, serta susu,
dan jarang melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berolah raga.
b. Fungsi Psikologis
Masing masing anggota keluarga saling menyayangi. Keluarga
Pasien memiliki semangat yang tinggi dalam mengurus pasien baik dalam
kegiatan sehari-hari mapun untuk pengobatan.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan per bulan cukup untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.
Penghasilan keluarga ini didapat dari pendapatan Tn. A dan Ny.N yang
bekerja sebagai pedagang sandal di pasar paseban denganpenghasilan Rp
6.000.000/bulan. Dengan jumlah penghasilan yang ada dirasa cukup untuk
kehidupan sehari – hari keluarga An. I. Keluarga An. I mempunyai BPJS
sebagai asuransi kesehatan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk. Lingkungan rumah pasien bersih. Keluarga An. H dikenal
sebagai keluarga yang baik
e. Fungsi Pendidikan
Keluarga An.H menyadari akan pentingnya mengenyam
pendidikan setinggi mungkin namun karena terbatasnya biaya mereka
tidak mampu untuk melanjtutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan terakhir Tn. K adalah SD dan Ny. R adalah SMP. Anak H
tamat SMK.
11
f. Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah An. H adalah suku sunda.
An. H dan keluarga juga merupakan suku Jawa. Keluarga An. H dapat
tinggal dan bersosialisasi dengan baik kepada warga sekitar.
g. Fungsi Spiritual
An. H rutin melaksanakan ibadah wajib, begitupun pada keluarga
An. H yang selalu melaksanakan ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai
syariat Islam tanpa adanya hambatan dalam keluarga
6. Genogram
Keterangan Gambar :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Pernikahan
: Keturunan : Meninggal
: Tinggal serumah
12
H. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester) 3 3
papan kedap air.
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur 2 2
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca 1
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk 2 2
membaca dengan normal.
II SARANA SANITASI 25
13
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4
2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai 2
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak 3
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk 4
diolah lebih lanjut.
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
PERILAKU
III PENGHUNI 44
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari dibuka 2
14
Keterangan:
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
14 x 31 = 434, 10 x 25 = 250, 8 x 44 = 352
Total = 1036
Kriteria 1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
7. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan : Rumah yang dihuni pasien An. H masuk dalam kriteria rumah
tidak sehat berdasarkan Pedoman Penilaian Rumah Sehat
b. Kepemilikan Barang-barang Berharga
c. Denah Rumah 8m
10m
Skala 1:100
15
Kesan: berdasarkan Depkes RI (2002) mengenai kriteria rumah sehat, rumah
An.H termasuk dalam kriteria rumah tidak sehat, karena ventilasi kurang
memadai. Melihat lingkungan tempat tinggal dan denah rumah yang dimiliki
keluarga pasien tergolong keluarga dengan ekonomi baik.
I. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit keluarga An.H terlebih
dahulu meminum obat yang beli di warung jika tidak membaik keluarga
An.H berobat ke Puskesmas Kecamatan Tanah Abang alasannya karena tidak
ada waktu dan menunggu antrian lama jika ke puskesmas.
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga An.H mengikuti program BPJS dan selalu membayar iuran
untuk mendapatkan jaminan kesehatan di Puskesmas ataupun Rumah Sakit.
An.H menggunakan BPJS kelas III untuk biaya pelayanan kesehatan. Pasien
berobat ke puskesmas dengan angkutan umum atau menggunakan motor.
Alasan pasien berobat ke puskesmas karena biaya pengobatan di puskesmas
terjangkau oleh pasien dan tidak terlalu jauh dari tempat tinggal pasien.
c. Perilaku terhadap makanan
Keluarga An.H mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua kali sehari.
Menu makanan pasien dan keluarga pasien tidak sesuai dengan gizi seimbang
yaitu tidak mengonsumsi makanan yang beraneka ragam dan tidak melakukan
aktivitas fisik. Makanan yang dimakan oleh keluarga An.H adalah makanan
buatan ibunya sendiri. Menu makanan yang paling biasa dimasak adalah
ayam, tempe, dan sayur. Pasien jarang mengkonsumsi buah Pasien An. H
kadang mengkonsumsi jajanan yang dijual dipinggir jalan, seperti aneka
gorengan, makanan pedas ataupun makanan-makanan yang menggunakan
penyedap rasa yg kuat.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
An.H mempunyai rumah yang terang dan bersih. Rumah yang
mempunyai ventilasi yang kurang memadai, ketersedian air bersih, jamban
keluarga serta tempat pembuangan sampah yang cukup baik.
16
Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat bahwa
keluarga pasien memiliki kepedulian yang cukup mengenai kesehatan
keluarganya. Bila ada anggota keluarga yang sakit ketika tidak membaik
dengan obat yang dibeli di warung maka langsung dibawa ke puskesmas yang
tidak jauh dari rumah pasien. Pasien juga memiliki BPJS pada setiap anggota
keluarganya. Menu makanan pasien dan keluarga pasien tidak sesuai dengan
gizi seimbang yaitu tidak mengonsumsi makanan yang beraneka ragam,
kurang mengkonsumsi buah dan tidak melakukan aktivitas fisik. Pasien
tinggal dalam lingkungan rumah yang bersih.
17
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan gizi seimbang adalah makanan yang terdiri dari nasi, lauk
dan pauk, sayur mayur, buah dan susu. Namun menu makan sehari-hari
keluarga An.H yang biasa disajikan terdiri dari nasi, ayam, tempe, gorengan
dan sayur sedangkan konsumsi buah-buahan, daging sapi jarang sekali serta
tidak mengkonsumsi susu. Keluarga An.H belum menerapkan gizi seimbang
sesuai dengan pedoman gizi karena An.H sendiri juga jarang sekali untu
sarapan serta kalori makanan yang mereka konsumsi kurang. Makanan yang
dimakan juga tidak sesuai dengan menu makan gizi seimbang, tidak
membatasi konsumsi makanan yang berlemak dan berminyak, masih
mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet dan tidak
melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara teratur.
L. Nilai/Kepercayaan yang Dianut Keluarga terkait Kesehetan
Keluarga pasien percaya bahwa penyakit yang didapat akibat kurang
menjaga kesehetan dan tidak ada hubungannya dengan ilmu ghaib atau guna-
guna. Sakit yang dialami pasien semata-mata adalah ujian dari Allah SWT.
M. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
18
2. Keluarga An.H tidak mengerti tentang gizi seimbang dan pengaturan pola
makan atau menu makanan yang tepat.
3. Keluarga kurang menjaga kesehatannya, ini terlihat dari kebiasaan
keluarga yang jarang sekali untuk berolahraga
N. DIAGNOSTIK HOLISTIK
19
Malaria
3.3 Aspek Risiko Internal
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :
1. Kurangnya asupan daging dan buah-buahan pada menu makanan pasien
sehari-hari, pasien tidak menerapkan pola gizi seimbang
2. Jumlah kalori yang pasien konsumsi kurang dari jumlah kalori yang
dibutuhkan
3. Kebiasaan mengonsumsi jajanan pinggir jalan seperti aneka es, gorengan,
dan makanan-makanan yang menggunakan penyedap rasa.
20
O. RENCANA TATALAKSANA
21
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Tiamfrnikol 4 x 500 mg Tanah keluhannya.
Abang
Domperidon 2 x 1 tab
Paracetamol 3 x 500 mg
Vitamin B Komplek 1 x 1
tablet
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Menjelaskan kepada pasien agar Pasien Home Visit
Pasien dapat beristirahat Pasien sudah
pasien istirahat total untuk dan dirumah, mengurangi meminum obat
sementara waktu, mengurangi keluarga aktivitas agar bakteri tidak pagi dan siang.
aktivitas, menjaga kecukupan An. H menyebar kembali, menjaga Pasien juga
asupan cairan, makanan bergizi asupan cairan agar tidak memahami bahwa
seimbang, konsistensi lunak, dehdidrasi, makan makanan obat antibiotik
cukup protein, rendah serat bergizi untuk meningkatkan harus habis
Serta konsumsi obat-obatan secara daya tahan tubuh dan yang diminum.
rutin dan tuntas mudah dicerna tubuh serta
obat antibiotik diminum
tuntas agar tidak terjadi
resistensi
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Aspek Menjelaskan kepada ibu pasien Pasien Pada saat Pasien dan keluarga pasien Pasien
Risiko dan pasien bahwa dengan asupan An. H home visit bisa membiasakan
membiasakan
Internal gizi yang baik termasuk rutin dan mengkonsumsi makanan
konsumsi buah dan susu, dapat keluarga dengan gizi seimbang dan sarapan pagi dan
meningkatkan daya tahan tubuh. membiasakan sarapan
22
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Selain itu, menjelaskan pentingnya mengatur menu
gizi sarapan.
makanan dengan
gizi seimbang
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Menjelaskan kepada pasien bahwa Pasien mengurangi Pasien
penyakitnya disebabkan karena kebiasaan mengkonsumsi mengkonsumsi
kebiasaan makan yang tidak makanan yang tidak terjamin makanan yang di
terjamin kebersihannya kebersihannya sajikan dengan
baik oleh ibunya
Menyaranan agar memperhatikan Pasien Home visit Pasien menjaga kebersihan Keluarga
Aspek kebersihan dan kesehatan salah An.I dan makanan, makan tepat waktu mendukung pasien
Psikososial satunya dengan menjaga keluarga serta makan dengan menu dengan
Keluarga kebersihan makanan, mengatur makanan yang tepat mengingatkan
pola makan dan menu makanan untuk makan tepat
yang tepat sesuai dengan gizi waktu,
seimbang membuatkan
makanan dengan
menu sesuai
kebutuhan kalori
serta
mengingatkan
untuk patuh
minum obat
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Aspek Menyarankan kepada keluarga Pasien Home Visit Keluarga pasien memberikan Pasien merasa
Fungsional pasien agar pasien beristirahat An.I dan dukungan kepada pasien, membaik dan
23
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
sementara waktu, memberitau Keluarga pasien dapat beristirahat keluhan seperti
keluarga untuk mencegah infeksi sementara waktu hingga demam, mual,
lebih buruk dengan pengobatan kondisi membaik nyeri kepala sudah
adekuat. membaik.
24
P. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanactionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam
25
LAMPIRAN
Tabel.4.2 Contoh menu makan sehari untuk memenuhi kebutuhan kalori An.H
26
Waktu Menu Komposisi Pen Satuan Energi Protein Lemak Karbohidrat
uka (gram) (kal) (gram) (gram) (gram)
r
Siang Nasi Beras 1½ 150 262,5 6 60
Telur Telur 1 55 75 7 5
bumbu (1btr)
kuning
Minyak 1/2 25 5
(1/2 sdt)
(1/2 sdt)
Sop Kacang 1/2 10 ( 2 sdm ) 37,5 2,5 1,5 3,5
kacang merah
merah
wortel
Wortel 1 80 25 1 5
Tahu Tahu 1/2 55 37,5 2,5 1,5 3,5
goreng (1/2 bj bsr)
Minyak 1 50 5
(1sdt)
Buah Semangka 1 180 90 13
(1 ptg bsr)
Malam Nasi Beras 1 100 175 4 - 40
Daging Daging sapi 1 35 50 7 2
sapi (1 ptg sdg)
tumis
Minyak 1 50 10
(1sdt)
Oseng Tempe 1 50 75 5 3 7
tempe (2 ptg
sedang)
Minyak 1/2 25 5
(1/2 sdt)
Sayur Wortel 1 80 25 1 5
sop
Buah Pepaya 1 110 50 12
(1 ptg
besar)
27
DOKUMENTASI
28