Anda di halaman 1dari 32

DIAGNOSIS HOLISTIK

DEMAM TIFOID PADA REMAJA DENGAN ASPEK RISIKO INTERNAL


KEBIASAAN JAJAN SEMBARANGAN DILIHAT DARI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG

Disusun oleh

Trisna Zulia Bahri

1102013290

Pembimbing

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes


dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
OKTOBER 2018

i
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “DEMAM TIFOID PADA
REMAJA DENGAN ASPEK RISIKO INTERNAL KEBIASAAN JAJAN
SEMBARANGAN DILIHAT DARI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG” ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka memenuhi salah
satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Oktober 2018

Pembimbing Pembimbing

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK

Mengetahui,

Kepala Bagian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas YARSI

dr. Erlina WIjayanti, MPH

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga Laporan Diganosis Holistik yang berjudul “Demam tifoid pada
Remaja dengan Aspek Resiko Internal Kebiasaan Jajan Sembarangan
dilihat dari Pendekatan Kedekokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang” ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada:
1. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes dan dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK
selaku dosen pembimbing.
2. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK selaku koordinator dan staf pengajar Kepanitraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku bendahara dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
5. dr. Sophianita, MKK, PKK, selaku staf pengajar Kepanitraan Ilmu

iii
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Dwi Maisa selaku perseptor lapangan Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
7. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga
tersusun laporan ini.

Penulis sadar masih banyaknya kekurangan dari penyusunan laporan ini.


Maka dari itu, penulis menerima kritik serta saran yang membangun sehingga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata, dengan mengucap
Alhamdulilah, semoga Allah SWT selalu meridhoi kita semua, Amin.

Jakarta, Oktober 2018

Penulis

iv
LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIEN
Nama Puskesmas/Klinik Pratama : Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang
Nama : An. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Kebumen, 6 Oktober 2018
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 17 tahun
Alamat : Jl. Karet Pasar Baru Barat II No.4
RT 011/ RW 005
Pendidikan terakhir : SMK
Jenis Pembayaran : BPJS kelas III
Tanggal Pemeriksaan : 17 September 2018

B. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada pasien dan alloanamnesis pada ibu pasien
pada tanggal 17 September 2018 pukul 10.20 WIB di Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang.
1. Keluhan Utama :
Demam hilang timbul sejak ± 5 hari yang lalu
2. Keluhan Tambahan :
Pasien juga mengeluh lemas, mual dan kurang nafsu makan
3. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang diantar oleh ibunya ke Poli Umum di Puskesmas


Kecamatan Tanah Abang pada tanggal 17 September 2018 dengan
keluhan demam hilang timbul yang dirasakan sejak 5 hari sebelum
datang ke puskesmas. Demam dirasakan tinggi terutama saat sore hari.

1
Pasien juga mengeluh adanya lemas yang dirasakan bersamaan dengan
keluhan demam. Keluhan mual dirasakan sejak ± 3 hari yang lalu tidak
disertai muntah dan pasien menjadi kurang nafsu makan. Keluhan tidak
disertai BAB cair, batuk maupun pilek. Pasien sudah meminum obat
parasetamol yang di beli di warung, namun kondisinya tidak membaik.
Menurut ibu pasien, pasien sebelum sakit sempat beberapa kali
membeli makanan di tempat yang kurang bersih. Pasien jarang
mengkonsumi makanan dipinggir jalan sebelumnya. Namun, semenjak
pasien lulus SMK, pola makan pasien tidak teratur karena ibu pasien
bekerja sebagai ART sampai sore sedangkan pasien belum bekerja
sehingga pasien lebih sering membeli makanan diluar rumah. Sejak
masuk SD saat umur 6 tahun ibu pasien sudah membiasakan pasien
untuk solat lima waktu dan solat berjamaah apabila ayah sedang ada
dirumah. Selama pasien sakit, ibu pasien selalu mengupayakan
pengobatan yang terbaik untuk pasien serta menasehati pasien agar
untuk berdoa meminta kesembuhan kepada Allah SWT agar diberikan
kesembuhan.

Pasien dan ibu pasien berharap sakit pasien tidak serius dan dapat
segera membaik dan sembuh. Pasien mempercayai apabila pasien
mencoba teratur meminum obat dan memohon kesembuhan kepada
Allah maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan. Awalnya
pasien menolak berobat karena merasa mampu menahan sakitnya.
Kemudian ibu pasien membujuk pasien untuk berobat karena khawatir
penyakit pasien memburuk. Akhirnya keluarga pasien memutuskan
untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah sakit seperti ini sebelumnya saat pasien berumur 9
tahun. Pasien mengalami keluhan demam yang tinggi pada sore hari.
Pasien lalu berobat ke klinik dan keluhannya membaik.

2
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien pernah mengalami keluhan yang sama dengan pasien
sekitar 8 tahun yang lalu bersamaan dengan pasien.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien berasal dari sosial ekonomi menengah. Saat ini pasien
tinggal di rumah bersama ayah dan ibu. Biaya hidup pasien diperoleh
dari ayah dan ibunya yang berpenghasilan Rp 4.000.000/bulan. Ayah
pasien bekerja sebagai pengemudi ojek online dan Ibu pasien bekerja
sebagai ART. Pasien sudah lulus SMK namun masih menunggu
panggilan kerja.
7. Riwayat Kebiasaan

Sehari-hari pasien bangun pukul 05.30, kemudian pasien solat


subuh dan mandi serta membantu ibu membersihkan rumah atau
memasak. Pasien mengaku jarang sarapan sehingga pasien sering
membeli makanan diwarung yang kurang terjaga kebersihannya.
Pasien mengaku suka jajan makanan dan minuman diluar rumah
semenjak lulus SMK. Pasien dan keluargnya memiliki kebiasan
makan 2-3 x sehari. Menurut ibu pasien, keluarga pasien jarang sekali
melakukan olah raga.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
2. Kesadaran : Compos mentis. E4, M6, V5 (GCS total:15)
3. Tanda Vital :
Frekuensi nadi : 108 x/menit, teratur, isi cukup.
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 36.80 °C
Tekanan darah : 100/80 mmHg
4. Status Gizi :
Klinis : Tampak kurus
Berat badan (BB) : 41 kg

3
Tinggi badan : 153 cm
BMI : BB(kg)/TB(m2) 41kg/1,5m2=18,2 kg/m2
Simpulan status gizi : Kurus
e. Status Generalis :
 Kepala :
Normocephal, Rambut hitam dan tidak mudah dicabut.
 Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor,
refleks cahaya langsung (+/+)
 Hidung :
Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada deformitas maupun deviasi
 Mulut :
Mukosa bibir kering, lidah merah dan kotor tampak gambaran typhoid
tounge, tonsil T1-T1, uvula tidak deviasai, ginggiva tidak ada
perdarahan.
 Leher :
Trakea ditengah, tidak ditemukan pembesaran pada kelenjar getah
bening dan kelenjar tiroid
 Dada :
a. Jantung
 Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak ada vibrasi
 Perkusi : Batas jantung kanan di ICS 4 linea sternalis dextra.
Batas pingang jantung di ICS 2 linea parasternalis
sinistra. Batas jantung kiri di ICS 5 linea
midclavicularis sinistra.
 Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 Normal, murmur (-),
gallop (-)

4
b. Paru
 Inspeksi : Dada simetris kiri-kanan, gerakan statis simetris,
gerakan dinamis simetris. Retraksi suprasternal (-),
retraksi epigastrial (-), retraksi intercostal (-)
 Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris pada kedua
lapang paru, krepitasi (-).
 Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), wheezing (-/-)
 Ekstremitas :
 Akral hangat, capillary refilll time < 2 detik, turgor baik, edema dan
sianosis (-/-/-/-)
f. Status Lokalis :
Abdomen :
 Inspeksi : Abdomen datar simetris
 Auskultasi : Bising usus normal
 Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) pada bagian epigastrium,
hepar dan lien tidak teraba pembesaran
 Perkusi : Tympani pada seluruh lapang abdomen

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Rutin tanggal 17 September 2018
 Hb : 12.8 gr/dL
 Leukosit : 8.000 / mm3
 Trombosit : 385.000 /mm3
 Hematokrit :32 %

Pemeriksaan Tes Widal tanggal 17 September 2018


 S. Typhi O : 1/320

5
E. POLA MAKAN
Tabel 2.1.1 Pola Makan Pasien pada Tanggal 10-12 September 2018
(Food Record)
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Teh manis 55 kal 14.3 g
10-09- Roti Cokelat 280 kal 40 g 5g 10 g
2018
Jumlah 335 kal 54.3 g 5g 10 g
Siang Nasi Putih 175 kal 40 g 4g
10 – 09 Sayur Asem 75 kal 10.5 g 3.5 g 1.5 g
- 2018 Tempe 125 kal 8g 6g 8g
Goreng
Sambal 30 kal 3g 2g
Pedas
Air Putih
Jumlah 375 kal 61.5 g 13.5 g 11.5 g
Malam Nasi Putih 175 kal 40 g 4g
10-09- Ayamg 211 kal 7.5 g 16 g 12.6 g
2018 Goreng
Sayur Asem 75 kal 10.5 g 3.5 g 1.5 g
Sambal 30 kal 3g 2g
Pedas
Air Putih
Jumlah 491 kal 61 g 23.5 g 16.1
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Teh manis 55 kal 14.3 g
11-09-
2018
Jumlah 55 kal 14.3 g
Siang Nasi Putih 175 kal 40 g 4g
11-09- Tumis 106 kal 4.3 g 2.8 g 9.4 g
2018 Kangkung
Tempe 68 kal 3.6 g 4g 4.6 g
Goreng 2
buah
Pepaya 1 ptg 59 kal 15 g 1g 0.2 g
Air Putih
Jumlah 408 kal 62.9 g 11.8 g 14.2 g
Malam Nasi Goreng 250 kal 31.4 g 9.4 g 9.3 g
11-09- Telor 201 kal 0.8 g 13.7 g 15.3 g
2018 Ceplok
Air Putih
Jumlah 451 kal 32.2 g 23.1 g 24.6 g
Pagi Serabi 2 216 kal 42.1 g 3.2 g 3.6 g

6
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
12-09- buah
2018 Teh manis 55 kal 14.3 g 3.2 g 3.6 g
Jumlah 271 kal 56.4 g 6.4 g 7.2 g
Siang Nasi Putih 175 kal 40 g
12-09- 211 kal 7.5 g 16 g 12.6 g
Ayam
2018
Goreng
Sayur Lodeh 162 kal 14.7 g 6.7 g
Air Putih
Jumlah 548 kal 62.2 g 22.7 g 12.6 g
Malam Nasi Putih 175 kal 40 g
13-09- Ikan 200 kal 2.4 g 21 g 11.4 g
2018 Tongkol
Goreng
Sayur Lodeh 162 kal 14.7 g 6.7 g
Semangka 40 kal 10 g
Air Putih
Jumlah 577 kal 67.1 g 27.7 11.4 g

Interpretasi terhadap food recall pasien An. H :


Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa An. H mendapat
Total kalori perhari:
 Tanggal 10 September 2018 : 1.201 kkal
 Tanggal 11 September 2018 : 914 kkal
 Tanggal 12 September 2018 : 1.396 kkal
Total asupan karbohidrat perhari:
 Tanggal 10 Agustus 2018 : 176.8 gr
 Tanggal 11 Agustus 2018 : 109.4 gr
 Tanggal 12 Agustus 2018 : 185.7 gr
Total asupan protein perhari:
 Tanggal 10 Agustus 2018 : 42 gr
 Tanggal 11 Agustus 2018 : 34.9 gr
 Tanggal 12 Agustus 2018 : 56.8 gr
Total asupan lemak perhari:
 Tanggal 10 Agustus 2018 : 182.5 gr

7
 Tanggal 11 Agustus 2018 : 38.8 gr
 Tanggal 12 Agustus 2018 : 133.8 gr

Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 1.170 kkal, dengan rata-
rata asupan karbohidrat 348.1 gr, protein 44.5 gr, dan lemak 118.3 gr.

Penentuan Status Gizi


a. Berat Badan : 41kg
b. Tinggi Badan :153 kg
c. IMT : BB(kg)/TB(m2) 41kg/1,5m2=18,2 kg/m2
d. Statug Gizi : Kurus

BB ideal = (Tinggi Badan-100) – 10%(Tinggi Badan-100)


BB ideal = 53 – 5.3 = 47.7

Jumlah kebutuhan kalori perhari:(Rumus Harris Benedict)


Kebutuhan kalori basal = 655 + (9,6x BB) + (1,8x TB) – (4.7 x U)
= 655 + (9,6 x 41) + (1,8 x 153) – (4,7 x 17)
= 655 + 393.6 + 275.4 – 79.9
= 1403.9 kal

Kebutuhan untuk aktivitas ditambah 20 % karena aktivitas yang dilakukan


pasien termasuk aktivitas sedang (20% KKB)
20% x 1403,9 kal = 280,6 kalori

Jadi, total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah :


1403,9 kalori + 280,6 kalori = 1.684.5 kalori

Untuk Kebutuhan Harian :


Kebutuhan Karbohidrat : 65% x 1684,5 = 1094,92 kal
= 273.73 gr karbohidrat
Kebutuhan Protein : 15% x 1684,5 = 252,67 kal
= 63.17 gr protein

8
Kebutuhan Lemak : 20% x 1684,5 = 336.9 kal
= 37.4gr lemak
Kalori selama 3 hari =

Kalori selama tiga hari = 3.511


Rata – rata konsumsi kalori pasien per hari = 1.170 kalori/hari

Kesimpulan :
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang
ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien
kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum
mencakupi gizi yang seimbang. Pasien disarankan agar memberikan tambahan
makanan agar kebutuhan kalori pasien tiap harinya dapat terpenuhi, termasuk
melakukan variasi makanan yang mengandung protein seperti daging sapi dan
telur serta rutin mengkonsumsi buah dan susu.
F. KEGIATAN SEHARI-HARI (Activity Daily Living)
Pasien saat ini sudah lulus SMK dan belum bekerja. Sehari-hari kegiatan
pasien membantu ibu pasien melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
membersihkan rumah, mencuci pakaian dan memasak. Pasien lebih banyak
beraktivitas di dalam rumah, sesekali pasien pergi keluar rumah untuk membeli
makanan. Pasien memiliki hobi membaca komik dan menonton TV di waktu
luangnya.
G. BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga
Tn. Kasmun (45 tahun)
b. Nama Pasangan
Ny. Rusmini (42 tahun)

9
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 2.1.2 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
dalam Kelamin Tambahan
Rumah
Tangga
1. Tn. K Suami L 45 SD Ojek Kepala
Online keluarga
2. Ny. R Istri P 42 SMP Asisten Ibu Pasien
Rumah
Tangga
3. An. H Anak L 17 SMK Belum Pasien
Bekerja
2. Bentuk Keluarga
Menurut Goldenberg (1980), bentuk keluarga Tn. A adalah nuclear
family. Merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga inti yaitu
suami, istri, dan anak-anak kandung. Keluarga terdiri dari 1
generasi. Bentuk keluarga ini termasuk keluarga inti. Tn. K sebagai
kepala keluarga. Ny.R sebagai ibu rumah tangga. Dari hasil
pernikahan Tn.K dan Ny. R memiliki 1 orang anak yaitu An. H
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall(1998) tahapan siklus keluarga Tn. A dan Ny. N termasuk ke
dalam tahap V, yaitu keluarga dengan anak remaja.
4. Dinamika Keluarga
Keluarga An.H termasuk keluarga yang harmonis
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga Tn. K dan Ny. R mampu menghasilkan 1 orang anak
yang sudah dirawat hingga kini. Keluarga An. H merasa cukup untuk
memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari namun tidak sesuai dengan pola

10
gizi seimbang yaitu jarang mengonsumsi buah, sayur mayur, serta susu,
dan jarang melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berolah raga.
b. Fungsi Psikologis
Masing masing anggota keluarga saling menyayangi. Keluarga
Pasien memiliki semangat yang tinggi dalam mengurus pasien baik dalam
kegiatan sehari-hari mapun untuk pengobatan.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan per bulan cukup untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.
Penghasilan keluarga ini didapat dari pendapatan Tn. A dan Ny.N yang
bekerja sebagai pedagang sandal di pasar paseban denganpenghasilan Rp
6.000.000/bulan. Dengan jumlah penghasilan yang ada dirasa cukup untuk
kehidupan sehari – hari keluarga An. I. Keluarga An. I mempunyai BPJS
sebagai asuransi kesehatan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk. Lingkungan rumah pasien bersih. Keluarga An. H dikenal
sebagai keluarga yang baik
e. Fungsi Pendidikan
Keluarga An.H menyadari akan pentingnya mengenyam
pendidikan setinggi mungkin namun karena terbatasnya biaya mereka
tidak mampu untuk melanjtutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan terakhir Tn. K adalah SD dan Ny. R adalah SMP. Anak H
tamat SMK.

11
f. Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah An. H adalah suku sunda.
An. H dan keluarga juga merupakan suku Jawa. Keluarga An. H dapat
tinggal dan bersosialisasi dengan baik kepada warga sekitar.
g. Fungsi Spiritual
An. H rutin melaksanakan ibadah wajib, begitupun pada keluarga
An. H yang selalu melaksanakan ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai
syariat Islam tanpa adanya hambatan dalam keluarga
6. Genogram

Gambar. Genogram Keluarga An. H

Keterangan Gambar :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Pernikahan

: Keturunan : Meninggal
: Tinggal serumah

12
H. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 2.1.3 Pedoman Penilaian Rumah Sehat

KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester) 3 3
papan kedap air.
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur 2 2
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca 1
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk 2 2
membaca dengan normal.

II SARANA SANITASI 25

1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2

13
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4
2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai 2
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak 3
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk 4
diolah lebih lanjut.

KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
PERILAKU
III PENGHUNI 44
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 2

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0


dan halaman b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 2

4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 2

5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0


pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 2

TOTAL HASIL PENILAIAN 1036

14
Keterangan:
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
14 x 31 = 434, 10 x 25 = 250, 8 x 44 = 352
Total = 1036
Kriteria 1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
7. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan : Rumah yang dihuni pasien An. H masuk dalam kriteria rumah
tidak sehat berdasarkan Pedoman Penilaian Rumah Sehat
b. Kepemilikan Barang-barang Berharga

Keluarga An. H memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya


antara lain, satu buah televisi berwarna yang terletak di ruang keluarga, dua
buah kipas angin yang terletak di masing-masing kamar tidur. Satu buah rice
cooker dan satu buah kompor gas. Selain itu keluarga An. H memiliki satu
sepeda motor.

c. Denah Rumah 8m

10m

Skala 1:100

Gambar. Denah Rumah Keluarga An.H

15
Kesan: berdasarkan Depkes RI (2002) mengenai kriteria rumah sehat, rumah
An.H termasuk dalam kriteria rumah tidak sehat, karena ventilasi kurang
memadai. Melihat lingkungan tempat tinggal dan denah rumah yang dimiliki
keluarga pasien tergolong keluarga dengan ekonomi baik.
I. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit keluarga An.H terlebih
dahulu meminum obat yang beli di warung jika tidak membaik keluarga
An.H berobat ke Puskesmas Kecamatan Tanah Abang alasannya karena tidak
ada waktu dan menunggu antrian lama jika ke puskesmas.
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga An.H mengikuti program BPJS dan selalu membayar iuran
untuk mendapatkan jaminan kesehatan di Puskesmas ataupun Rumah Sakit.
An.H menggunakan BPJS kelas III untuk biaya pelayanan kesehatan. Pasien
berobat ke puskesmas dengan angkutan umum atau menggunakan motor.
Alasan pasien berobat ke puskesmas karena biaya pengobatan di puskesmas
terjangkau oleh pasien dan tidak terlalu jauh dari tempat tinggal pasien.
c. Perilaku terhadap makanan
Keluarga An.H mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua kali sehari.
Menu makanan pasien dan keluarga pasien tidak sesuai dengan gizi seimbang
yaitu tidak mengonsumsi makanan yang beraneka ragam dan tidak melakukan
aktivitas fisik. Makanan yang dimakan oleh keluarga An.H adalah makanan
buatan ibunya sendiri. Menu makanan yang paling biasa dimasak adalah
ayam, tempe, dan sayur. Pasien jarang mengkonsumsi buah Pasien An. H
kadang mengkonsumsi jajanan yang dijual dipinggir jalan, seperti aneka
gorengan, makanan pedas ataupun makanan-makanan yang menggunakan
penyedap rasa yg kuat.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
An.H mempunyai rumah yang terang dan bersih. Rumah yang
mempunyai ventilasi yang kurang memadai, ketersedian air bersih, jamban
keluarga serta tempat pembuangan sampah yang cukup baik.

16
Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat bahwa
keluarga pasien memiliki kepedulian yang cukup mengenai kesehatan
keluarganya. Bila ada anggota keluarga yang sakit ketika tidak membaik
dengan obat yang dibeli di warung maka langsung dibawa ke puskesmas yang
tidak jauh dari rumah pasien. Pasien juga memiliki BPJS pada setiap anggota
keluarganya. Menu makanan pasien dan keluarga pasien tidak sesuai dengan
gizi seimbang yaitu tidak mengonsumsi makanan yang beraneka ragam,
kurang mengkonsumsi buah dan tidak melakukan aktivitas fisik. Pasien
tinggal dalam lingkungan rumah yang bersih.

J. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 2.4.1 Pelayanan Kesehatan


Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat Motor/angkutan Letak Puskesmas
pelayanan kesehatan umum Kecamatan cukup dekat
dari tempat tinggal
pasien
Tarif pelayanan Tanpa biaya Untuk biaya pengobatan
kesehatan murah karena
ditanggung oleh BPJS
Kualitas pelayanan Cukup memuaskan
kesehatan

K. Pola Konsumsi Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Pola makan An.H mempunyai kebiasaan makan sebanyak 2-3 kali sehari
yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam. Pada pagi hari An.H
jarang mau untuk sarapan, biasanya hanya mengkonsumsi teh hangat dan roti.
Menurut anak H biasanya makan dirumah hanya siang dan malam hari
terkadang membeli makanan di luar. Menu makanan yang biasa dihidangkan
terdiri dari nasi, sayur, dan lauk. Lauk yang dihidangkan bervariasi seperti
ayam, ikan, tempe, gorengan serta sayur asem. Sedangkan untuk buah-
buahan jarang dikonsumsi oleh keluarga ini. An.H memakan jenis makanan
yang sama dengan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga lain. Keluarga
An.H memiliki ruang makan, biasanya keluarga An.H makan bersama saat
malam hari. Mereka juga membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan
sabun dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan
mereka setelah makan.

17
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan gizi seimbang adalah makanan yang terdiri dari nasi, lauk
dan pauk, sayur mayur, buah dan susu. Namun menu makan sehari-hari
keluarga An.H yang biasa disajikan terdiri dari nasi, ayam, tempe, gorengan
dan sayur sedangkan konsumsi buah-buahan, daging sapi jarang sekali serta
tidak mengkonsumsi susu. Keluarga An.H belum menerapkan gizi seimbang
sesuai dengan pedoman gizi karena An.H sendiri juga jarang sekali untu
sarapan serta kalori makanan yang mereka konsumsi kurang. Makanan yang
dimakan juga tidak sesuai dengan menu makan gizi seimbang, tidak
membatasi konsumsi makanan yang berlemak dan berminyak, masih
mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet dan tidak
melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara teratur.
L. Nilai/Kepercayaan yang Dianut Keluarga terkait Kesehetan
Keluarga pasien percaya bahwa penyakit yang didapat akibat kurang
menjaga kesehetan dan tidak ada hubungannya dengan ilmu ghaib atau guna-
guna. Sakit yang dialami pasien semata-mata adalah ujian dari Allah SWT.
M. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga

1. Pasien mau menjalani pengobatan, didukung dengan


keluarga, ibu pasien mengantar pasien berobat

2. Adanya keinginan pasien untuk sembuh dari penyakitnya

3. Tempat pelayanan kesehatan yang tidak terlalu jauh

4. Keluarga memiliki layanan gratis berobat (BPJS)

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga

1. Pada keluarga An.H tidak ada faktor penghambat dalam


menyelesaikan masalah dalam keluarga.
c. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga
1. Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit pasien, yang salah satunya
dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap
perjalanan penyakit yang dialami pasien.

18
2. Keluarga An.H tidak mengerti tentang gizi seimbang dan pengaturan pola
makan atau menu makanan yang tepat.
3. Keluarga kurang menjaga kesehatannya, ini terlihat dari kebiasaan
keluarga yang jarang sekali untuk berolahraga

N. DIAGNOSTIK HOLISTIK

3.1 Aspek Personal


a. Alasan Kedatangan
Demam yang dirasakan hilang timbul sejak ± 5 hari
b. Harapan
Pasien berharap dengan berobat ke dokter penyakit yang dialami pasien
dapat sembuh dan tidak mengalami kembali penyakit seperti sekarang ini.
c. Kekhawatiran
Pasien merasa khawatir jika penyakitnya semakin bertamabah buruk
karena pasien merasa kondisinya semakin hari semakin lemah.
d. Religi
Dari saat pasien memasuki pendidikan sekolah dasar, orang tua sudah
melatih pasien untuk selalu melaksanaan ibadah secara tepat waktu,
sampai sekarang, An. H selalu melaksanakan ibadah wajibnya.
e. Persepsi
Pasien beranggapan bahwa penyakitnya dapat disembuhkan apabila
berobat dan meminum obat secara teratur. Pasien menganggap penyakit
datangnya dari Allah SWT dan Allah SWT yang akan memberikan proses
penyembuhan.

3.2 Aspek Klinik


Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, disimpulkan bahwa pasien:
Diagnosis kerja:
Demam Typhoid
Diagnosis banding:
Demam berdarah dengue

19
Malaria
3.3 Aspek Risiko Internal
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :
1. Kurangnya asupan daging dan buah-buahan pada menu makanan pasien
sehari-hari, pasien tidak menerapkan pola gizi seimbang

2. Jumlah kalori yang pasien konsumsi kurang dari jumlah kalori yang
dibutuhkan
3. Kebiasaan mengonsumsi jajanan pinggir jalan seperti aneka es, gorengan,
dan makanan-makanan yang menggunakan penyedap rasa.

3.4 Aspek Resiko Psikososial keluarga (faktor – faktor eksternal yang


mempengaruhi masalah kesehatan pasien).
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang dan pengaturan
pola makan atau menu makanan yang tepat.
2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita pasien

3.5 Aspek Fungsional


Pasien termasuk dalam derajat 1 yaitu pasien masih aktif, mampu melakukan
aktivitas sehari-hari.

3.6 Apsek Religi


Pasien menilai penyakitnya sebagai ujian dari Allah SWT untuk itu pasien
tetap ikhlas dan sabar menerima penyakitnya. Pasien berikhtiar dengan
mencari pengobatan ke Puskesmas. Pasien percaya bahwa dengan ikhtiarnya
ini Allah SWT akan membantu menyembuhkannya.

20
O. RENCANA TATALAKSANA

Tabel 4.1 Rencana Tata Laksana

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up


Aspek Menjelaskan kepada pasien Pasien Pada saat di Pasien dapat memahami Pasien memahami
Personal mengenai penyakit demam tifoid An. H Puskesmas dengan baik mengenai sakit yang dialami
yang dideritanya, penyebab Kecamatan penyakit demam tifoid adalah penyakit
terjadinya, gejala klinis, Tanah sehingga pasien lebih dapat infeksi pencernaan
pengobatan dan prognosis demam Abang mencegah penyakitnya
tifoid berulang dan mengetahui
penanganan yang tepat agar
tidak menimbulkan
keparahan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Menjelaskan kepada pasien dan Pasien Pasien tidak menjadikan Pasien mengetahui
keluarga (ibu pasien) untuk dan ibu penyakitnya sebagai beban.bahwa
mengurangi kekhawatirannya pasien Selain pengobatan, pasien penyakitnya dapat
karena dengan pengobatan yang juga berserah diri memohondisembuhkan
adekuat dapat menghasilkan kesembuhan kepada Allah dengan minum
prognosis yang baik SWT obat teratur dan
berdoa memohon
kesembuhan dari
Allah SWT
Aspek Memberikan obat antibotik Pasien Pada saat di Pasien mendapat obat sesuai Pasien meminum
Klinis tiamfenikol, antipiretik dan obat An. H Puskesmas dengan penyebab penyakit obat teratur dan
mual. Kecamatan dan obat untuk mengurangi sesuai instruksi

21
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
 Tiamfrnikol 4 x 500 mg Tanah keluhannya.
Abang
 Domperidon 2 x 1 tab
 Paracetamol 3 x 500 mg
 Vitamin B Komplek 1 x 1
tablet
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Menjelaskan kepada pasien agar Pasien Home Visit
Pasien dapat beristirahat Pasien sudah
pasien istirahat total untuk dan dirumah, mengurangi meminum obat
sementara waktu, mengurangi keluarga aktivitas agar bakteri tidak pagi dan siang.
aktivitas, menjaga kecukupan An. H menyebar kembali, menjaga Pasien juga
asupan cairan, makanan bergizi asupan cairan agar tidak memahami bahwa
seimbang, konsistensi lunak, dehdidrasi, makan makanan obat antibiotik
cukup protein, rendah serat bergizi untuk meningkatkan harus habis
Serta konsumsi obat-obatan secara daya tahan tubuh dan yang diminum.
rutin dan tuntas mudah dicerna tubuh serta
obat antibiotik diminum
tuntas agar tidak terjadi
resistensi
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Aspek Menjelaskan kepada ibu pasien Pasien Pada saat Pasien dan keluarga pasien Pasien
Risiko dan pasien bahwa dengan asupan An. H home visit bisa membiasakan
membiasakan
Internal gizi yang baik termasuk rutin dan mengkonsumsi makanan
konsumsi buah dan susu, dapat keluarga dengan gizi seimbang dan sarapan pagi dan
meningkatkan daya tahan tubuh. membiasakan sarapan

22
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Selain itu, menjelaskan pentingnya mengatur menu
gizi sarapan.
makanan dengan
gizi seimbang
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Menjelaskan kepada pasien bahwa Pasien mengurangi Pasien
penyakitnya disebabkan karena kebiasaan mengkonsumsi mengkonsumsi
kebiasaan makan yang tidak makanan yang tidak terjamin makanan yang di
terjamin kebersihannya kebersihannya sajikan dengan
baik oleh ibunya
Menyaranan agar memperhatikan Pasien Home visit Pasien menjaga kebersihan Keluarga
Aspek kebersihan dan kesehatan salah An.I dan makanan, makan tepat waktu mendukung pasien
Psikososial satunya dengan menjaga keluarga serta makan dengan menu dengan
Keluarga kebersihan makanan, mengatur makanan yang tepat mengingatkan
pola makan dan menu makanan untuk makan tepat
yang tepat sesuai dengan gizi waktu,
seimbang membuatkan
makanan dengan
menu sesuai
kebutuhan kalori
serta
mengingatkan
untuk patuh
minum obat
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Aspek Menyarankan kepada keluarga Pasien Home Visit Keluarga pasien memberikan Pasien merasa
Fungsional pasien agar pasien beristirahat An.I dan dukungan kepada pasien, membaik dan

23
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
sementara waktu, memberitau Keluarga pasien dapat beristirahat keluhan seperti
keluarga untuk mencegah infeksi sementara waktu hingga demam, mual,
lebih buruk dengan pengobatan kondisi membaik nyeri kepala sudah
adekuat. membaik.

24
P. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanactionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam

25
LAMPIRAN

Total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah : 1684.5 kalori


Untuk Kebutuhan Harian :
Kebutuhan Karbohidrat : 65% x 1684,5 = 1094,92 kal
= 273.73 gr karbohidrat
Kebutuhan Protein : 15% x 1684,5 = 252,67 kal
= 63.17 gr protein
Kebutuhan Lemak : 20% x 1684,5 = 336.9 kal
= 37.4gr lemak

Tabel.4.2 Contoh menu makan sehari untuk memenuhi kebutuhan kalori An.H

Waktu Menu Komposisi Pen Satuan Energi Protein Lemak Karbohidrat


uka (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
r
Pagi Nasi Beras 1 100 175 4 - 40
Ayam Ayam 1 50 50 7 2
bumbu (1 ptg sdg)
kecap
Kecap ½ 25 6
(1/2 sdt)
Minyak 1 50 50 5
(1 sdt)
Tumis Wortel ½ 5 12,5 0,5 2,5
Buncis
wortel
Buncis ¼ 25 6,25 0,25 1,25
Minyak 1 50 50 5 7
(1 sdt)
Tahu Tahu 1 1,0(1 bj bsr) 75 5 3 2,5
kukus
Buah Melon 1 190 50 12
(1 ptg bsr)
Wortel ¼ 2,5 6,25
Snack Puding Gula 1 13 50 12
coklat

26
Waktu Menu Komposisi Pen Satuan Energi Protein Lemak Karbohidrat
uka (gram) (kal) (gram) (gram) (gram)
r
Siang Nasi Beras 1½ 150 262,5 6 60
Telur Telur 1 55 75 7 5
bumbu (1btr)
kuning
Minyak 1/2 25 5
(1/2 sdt)
(1/2 sdt)
Sop Kacang 1/2 10 ( 2 sdm ) 37,5 2,5 1,5 3,5
kacang merah
merah
wortel
Wortel 1 80 25 1 5
Tahu Tahu 1/2 55 37,5 2,5 1,5 3,5
goreng (1/2 bj bsr)
Minyak 1 50 5
(1sdt)
Buah Semangka 1 180 90 13
(1 ptg bsr)
Malam Nasi Beras 1 100 175 4 - 40
Daging Daging sapi 1 35 50 7 2
sapi (1 ptg sdg)
tumis
Minyak 1 50 10
(1sdt)
Oseng Tempe 1 50 75 5 3 7
tempe (2 ptg
sedang)
Minyak 1/2 25 5
(1/2 sdt)
Sayur Wortel 1 80 25 1 5
sop
Buah Pepaya 1 110 50 12
(1 ptg
besar)

27
DOKUMENTASI

28

Anda mungkin juga menyukai