Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN STUDI KASUS

PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN POLA GIZI TIDAK


SEIMBANG MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN SENEN

Disusun Oleh:
Tuty Fajaryanti
1102013291
Kelompok 9

Pembimbing:

Dr. Dian Mardhiyah, MKK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018

1
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “Pasien Penyakit Jantung Koroner Dengan
Pola Gizi Tidak Seimbang Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas
Kecamatan Senen” telah disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka
memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Juli 2018

Pembimbing,

dr. Dian Mardhiyah, MKK

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan
atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “Pasien Penyakit
Jantung Koroner Dengan Pola Gizi Tidak Seimbang Melalui Pendekatan
Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan Senen’’ ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai
salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu
Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien dari
Puskesmas Kecamatan Senen ketika penulis ditugaskan di puskesmas tersebut.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku dosen pembimbing dan kepala kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
2. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku bendahara dan staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
3. Prof. dr. Hj. Qomariyah RS, MS, PKK, AIFMD, dr. Erlina Wijayanti, MPH, dr.
Yusnita, M.Kes, DipIDK, dr. Dini Widianti, M.KK, DR. Kholis Ernawati, S.Si,
M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas
YARSI.
4. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3
5. Drg. Kristy Wathini, MKM selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Senen, Jakarta
Pusat.
6. Dr. Yuli Hartati, selaku penanggung jawab kepaniteraan di Puskesmas Kecamatan
Senen, Jakarta Pusat.
7. Seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
8. Seluruh rekan sejawat kelompok 9 yaitu Putri Shabrina Amalia dan Khairul Huda
yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun laporan ini.

Jakarta, Juli 2018

Penulis

4
BAB I
BERKAS PASIEN

I. DATA PASIEN
1.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat tanggal : Bandar lampung, 21 juni 1968


lahir
Pekerjaan : Karyawan

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Jalan Waringin V, no 11, Utan Kayu Utara, Jakarta


Pusat.

Jenis Pembayaran : BPJS

Tanggal Berobat : 9 Juli 2018

5
1.2 ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 9 Juli 2018 pukul 10.30 WIB
 Keluhan Utama
Kontrol berobat penyakit jantung koroner.
 Keluhan Tambahan
Sesak nafas, cepat lelah saat beraktivitas, dada terasa tidak enak seperti rasa
nyeri yang menjalar ke pundak kiri, lengan, leher, punggung, dan rahang.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. B datang ke puskesmas kecamatan senen untuk kontrol
penyakit jantung koroner dan meminta rujukan untuk ke RS Carolus.
Pasien rutin kontrol ke puskesmas sebulan sekali. Pasien mengeluh
sesak dan cepat lelah saat beraktifitas sejak 3 bulan yang lalu. Pusing
dan mual tidak dirasakan oleh pasien. Dua tahun yang lalu pasien
tiba-tiba merasakan nyeri pada dada sebelah kiri hingga menjalar ke
bahu dan lengan. Keluhan disertai sesak nafas seakan-akan sedang
tertekan oleh sebuah batu besar, jantung berdebar, dan berkeringat. Tn.
B segera dibawa ke RS oleh keluarganya dan terdiagnosis penyakit
jantung koroner.
Pasien makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Nafsu makan
pasien cukup baik dan tidak ada masalah ketika makan. Makanan
yang dikonsumsi pasien setiap hari dimasak oleh istrinya dengan
menu makanan yang bervariasi. Namun terkadang keluarga pasien
membeli makanan diluar. Pasien mengaku jarang memakan buah-
buahan, suka mengkonsumsi makanan berlemak dan makanan yang
asin-asin.
Pasien khawatir apabila kondisinya bertambah buruk akan
mengganggu aktifitas sehari-harinya. Pasien menganggap sakit yang
dialaminya merupakan penyakit berat dan berharap dapat
disembuhkan oleh dokter. Pasien merasa sakit yang dideritanya cobaan
dari Allah SWT dan akan diberikan balasan kebaikan jika bersabar
terhadap penyakitnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat TB paru disangkal
 Riwayat hipertensi disangkal
 Riwayat diabetes mellitus disangkal
 Riwayat asma dan alergi obat disangkal
 Riwayat penyakit ginjal disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat TB paru disangkal
 Ibu pasien memiliki riwayat penyakit jantung koroner (+)
 Riwayat diabetes mellitus disangkal
 Riwayat asma dan alergi obat disangkal
Riwayat Pengobatan
Pasien mengkonsumsi obat dari dokter yaitu clopidrogel 1x1,
simvastatin 1x1, nitrogliserin 2x1, candesartan 1x1, dan bisoprolol 1x1.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Biaya hidup pasien
diperoleh dari uang hasil kerja pasien sebagai karyawan dan diperoleh dari
hasil kerja anak dari pasien. Penghasilan berkisar sebesar ± Rp 6.000.000
per bulan.
Riwayat Kebiasaan
Pasien sehari-hari bangun pukul 05.00 WIB, pasien melakukan
ibadah shalat subuh, menikmati suasana pagi kemudian pasien sarapan.
Pasien memiliki pola tidur yang tidak teratur. Pasien makan 3 kali dalam
sehari, namun dengan jam yang tidak teratur, makanan yang pasien
konsumsi dimasak oleh istrinya. Pasien mengaku jarang memakan buah-
buahan, suka mengkonsumsi makanan berlemak dan makanan yang asin-
asin. Namun kadang pasien juga membeli makan di luar. Tn. B suka
meminum kopi sejak semasa SMP.
1.3 PEMERIKSAAN FISIK
(Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 09 Juli 2018)
1. Keadaan Umum
Tampak sakit sedang.
2. Vital Sign
a. Tekanan Darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 88 x / menit
c. RR : 20 x / menit
d. Suhu : 36ºC
3. Status Gizi
a. Berat Badan (BB) : 68 kg
b. Tinggi Badan (TB) : 168 cm

c. Indeks Massa Tubuh (IMT) : 24,1 kg/ m2


Berat badan ideal = (TB-100) – 10% (Tinggi Badan-100)
= (168-100) – 10% (168-100)
= 68 – 6,8 = 61,2 Kg
Tabel 1. Kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT KATEGORI
< 18,5 Berat badan kurang
18,5 – 22,9 Berat badan normal
23,0 – 24,9 Berisiko menjadi obesitas
25,0 – 29,9 Obes I
≥ 30,0 Obes II
Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007

4. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Berwarna hitam, tumbuh rambut rata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
b
. Telinga : Normotia, sekret -/-
c
. Hidung : Septum deviasi (-)
d
. Mulut : Bibir sianosis (-)
e
. Tenggorokan : Hiperemis (-)
f
. Leher : Pemb kelenjar limfe (-)
b. Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V mid clav sinistra
Perkusi : Batas Jantung Normal
Auskultasi: Bunyi jantung I dan II normal reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
c. Pulmo
Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru
simetris.
Palpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada gerakan yang
tertinggal, fremitus vokal simetris kanan dan kiri.
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri.
Auskultasi: Suara dasar paru vesikular (+/+), wheezing (-/-)
ronkhi(-/-).
d. Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bisung usus (+) normal, pulsasi aorta umbilikal
terdengar (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Membesar.
Perkusi : Tympani pada seluruh abdomen.
e. Genitalia : Tidak dilakukan
f. Anorektal : Tidak dilakukan

1.4 HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak dilakukan

1.5 PROFIL KELUARGA


1. KARAKTERISTIK KELUARGA
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jalan Waringin V, no 11, Utan Kayu Utara,
Jakarta Pusat.

b. Identitas Istri Pasien


Nama : Ny. S
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jalan Waringin V, no 11, Utan Kayu Utara,
Jakarta Pusat.
c. Identitas Anak
Nama : Tn. R
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jalan Waringin V, no 11, Utan Kayu Utara,
Jakarta Pusat.

Struktur Komposisi Keluarga


Tn. B menikah dengan Ny. S mempunyai 1 orang anak, yaitu
Tn. R. Menurut Friedman adalah The nuclear family yaitu keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu, anak yang diperoleh dari keturunannya.

Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah


N Nama Kedudukan dalam Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan
o Keluarga Kelamin
1 50
tah
Tn. B Kepala keluarga L un SMA Karyawan
2 48
tah Ibu Rumah
Ny. S Istri P un SMP Tangga
3 26
tah Karyawan
Tn. R Anak L un D3 dan gojek
2. GENOGRAM

Tn. B Ny. S

Tn. R

Gambar 1. Genogram keluarga Tn. B

: Tinggal satu rumah

: Pasien

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal
3. PENILAIAN STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN
HIDUP
a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah: merupakan milik pasien

Daerah perumahan: padat penduduk

Pedoman Penilaian Rumah Sehat


KOMPONEN
N NIL BOB
RUMAH YG KRITERIA
O AI OT
DINILAI
KOMPONEN
I RUMAH 31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0


b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan
kecelakaan 1 62
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman


2 Dinding bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah
tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang
tidak kedap air. 93
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata
yang diplester) 3
papan kedap air.

3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan
tanah/plesteran 1 62
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah
panggung). 2

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0 31


b. Ada 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0 0
b. Ada 1

6 Ventilasi a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari
luas lantai 1 31
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas 2
lantai

7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari
luas lantai dapur 1 31
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari
luas lantai dapur 2
(asap keluar dengan sempurna) atau ada
exhaust fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.

a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan


8 Pencahayaan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas
untuk membaca 1
dengan normal 62
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat
dipergunakan untuk membaca dengan
normal. 2

II SARANA SANITASI 25

1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/PA b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak
H). memenuhi syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
syarat kesh. 2
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat
kesh. 3 75
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
syarat kesh. 4

Jamban (saran
2 pembua- a. Tidak ada. 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
ngan kotoran). disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
disalurkan ke sungai 2
atau kolam 100
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic
tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4
a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
3 Sarana Pembuangan teratur di halaman 0
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber
Air Limbah (SPAL) air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air <
10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 50
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari 3
sumber air (jarak
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup
(saluran kota) untuk 4
diolah lebih lanjut.

4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0


Sampah/Tempat b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada
Sampah tutup 1 75
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
II PERILAKU
I PENGHUNI 44

1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari dibuka 2

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0


dan halaman b. Kadang-kadang 1 88
c. Setiap hari 2

a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
4 Membuang tinja bayi sembarangan 0
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1 88
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2

a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam


5 Membuang sampah sembarangan 0
b. Kadang-kadang dibuang ke tempat
pada tempat sampah sampah 1 44
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2

TOTAL HASIL PENILAIAN


Keterangan :
Hasil Penilaian : 980
Kriteria : Termasuk rumah tidak sehat karena hasil penilaian <980
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068

b. Kepemilikan Barang Berharga


Keluarga ini memiliki barang-barang antara lain kendaraan 1 buah motor, 1 buah
kulkas, 1 buah televisi, 2 kipas angin, 1 buah kompor gas dan 1 buah rice cooker.
c. Denah Rumah
5m

DAPUR
KAMAR MANDI

KAMAR TIDUR

RUANG MAKAN
KAMAR TIDUR

8m

RUANG TAMU

PINTU UTAMA

Gambar 2. Denah Rumah Keluarga Tn. B

4. PENILAIAN PERILAKU KESEHATAN KELUARGA


a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga sakit keluarga Tn. B biasanya langsung
dibawa ke klinik atau ke puskesmas Kecamatan Senen. Namun selain
itu keluarga Tn.B juga mengobati terlebih dahulu dengan
menggunakan obat-obatan warung.
b. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka
keluarga Tn. B biasanya akan berobat ke Puskesmas Kecamatan
Senen atau Klinik terdekat karena semua anggota keluarga memiliki
Kartu Jaminan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Jarak dari rumah pasien ke puskesmas agak jauh sehingga bila pasien
ingin ke puskesmas mengendarai motor. Pasien merasa cukup puas
dengan pelayanan Puskesmas Kecamatan Senen karena pasien
merasa puas dengan pelayanan dokter ataupun tenaga medis lainnya
dalam memberikan pelayanan.
Tabel 4. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat Mengendarai motor Letak puskesmas


pelayanan kesehatan Kecamatan Senen
agak jauh kira-kira 5 km dari
rumah.

Tarif Pelayanan Terjangkau Biaya pengobatan


kesehatan diakui cukup terjangkau
dan sangat terbantu dengan
adanya fasilitas BPJS.

Kualitas Memuaskan Pelayanan Puskesmas


Pelayanan dirasakan keluarga pasien
Kesehatan cukup memuaskan

c. Perilaku Terhadap Makanan


Keluarga Tn. B memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari
dengan makanan yang biasanya dimasak oleh istrinya, namun
terkadang juga Tn. B suka makan makanan yang dibelinya ketika
berkerja, pola makan Tn. B juga tidak teratur, memang selalu 3 kali
dalam sehari namun jam makan tidak teratur setiap harinya.
Keluarga Tn. B membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan
makan setelah selesai makan.
d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan
Tn. B, tinggal di rumah yang berada pada lingkungan yang
cukup padat. Rumah Tn. B sudah cukup memadai seperti 2 kamar
tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 ruang makan dan 1 ruang tamu.
Rumah Tn. B memiliki jendela yang bisa dibuka dan terdapat
sirkulasi ventilasi yang baik. Keluarga Tn. B menggunakan air PAM
yang cukup bersih untuk mandi dan keperluan sehari-hari seperti
mencuci baju atau piring.

5. POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA


a. Kebiasaan Makan
Keluarga Tn. B memiliki kebiasaan makan 3 kali dalam
sehari, yaitu pagi, siang, dan malam hari. Makanan yang keluarga
Tn. B konsumsi dimasak oleh istrinya. Namun kadang pasien juga
membeli makan di luar. Menu makanan yang dimasak oleh istri Tn.
B bervariasi setiap harinya. Tn B mengaku jarang mengkonsumsi
buah-buhan, sering mengkonsumsi makanan berlemak dan
makanan cepat saji.
Keluarga Tn. B membiasakan diri untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan
peralatan makan setelah selesai makan.
b. Penerapan Pola Gizi Seimbang
Keluarga Tn. B belum menerapkan pola gizi seimbang.
menu makanan sehari-hari yang sering dikonsumsi keluarga Tn. B
antara lain nasi, tahu, tempe, ayam, telur dan lain sebagainya.

Hari I (Rabu, 11 Juli 2018)


Tabel 5. menu makanan pasien tanggal 11 Juli 2018
Jadwal Makanan Kalori Karbohidrat Protein Lemak
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Makan Nasi putih 136 29,29 2,79 0,3
pagi

Telur 201 0,88 13,63 15,31


ceplok
Teh manis 55 14,36 0 0

Makan Nasi putih 136 29,29 2,79 0,3


siang
Sayur
lodeh 162 14,73 6,66 9,47

Sambal 15 1,56 1,37 0,41


goreng

Sarden 25 0 2,95 1,37

Air putih 0 0 0 0

Makan Nasi putih 136 29,29 2,79 0,3


malam
Ayam 260 10,76 21,93 14,55
goreng
Tempe 34 1,79 2 34
goreng
Air putih 0 0 0 0
total 1.126 131,9 56,91 76,01

Hari II (Kamis, 12 Juli 2018)


Tabel 6. menu makanan pasien tanggal 12 Juli 2018
Jadwal Makanan Kalori Karbohidrat Protein Lemak
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Makan Mie 421 46,21 16,7 18,74
pagi ayam
Air putih 0 0 0 0
Makan Nasi 136 29,29 2,79 0,3
siang putih
Ikan 84 0 17,76 0,92
goreng
Tumis 211 8,58 5,5 18,72
kangkung
Air putih 0 0 0 0
Makan Nasi 136 29,29 2,79 0,3
malam putih
Sayur 94 24,01 1,47 0,3
nangka
Telur 71 1,22 3,57 5,75
balado

Air putih 0 0 0 0
total 1.153 138,49 50,58 45,03

Hari III (Jum’at, 13 Juli 2018)


Tabel 7. menu makanan pasien 13 Juli 2018
Jadwal Makanan Kalori Karbohidrat Protein Lemak
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Makan Nasi 136 29,29 2,79 0,3
pagi putih
Soto 312 0,1 16,1 0,7
ayam
Emping 350 59,1 11,5 24,5
melinjo
Air putih 0 0 0 0

Makan Nasi 136 29,29 2.79 0,3


siang putih
Ayam 260 10, 76 21,93 14,55
goreng
(paha)
Tahu 134 8,65 10,25 6,64
isi
Air putih 0 0 0 0
Makan Nasi 136 29,29 2,79 0,3
malam putih
Sate 161 6,79 18,01 6,6
padang
Air putih 0 0 0 0
total 1.625 173,27 88,16 53,89
INTERPRETASI FOOD RECORD PASIEN.
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa Tn. B mendapat total kalori
per hari, sebagai berikut :
 Tanggal 11 Juli 2018 = 1.126 kkal
 Tanggal 12 Juli 2018 = 1.153 kkal
 Tanggal 13 Juli 2018 = 1.625 kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari adalah 1.301,3 kkal.

PERHITUNGAN KALORI

Berat badan ideal = (Tinggi Badan-100) – 10% (Tinggi Badan-100)


= (168-100) – 10% (168-100)
= 68 – 6,8 = 61,2 kg
Kalori basal

Kebutuhan kalori basal = BBI x 30 kkal (Laki-laki)


= 61,2 x 30 kkal
= 1.836 kkal

Koreksi aktifitas fisik sedang


Kebutuhan untuk aktifitas ditambah 30% karena aktifitas yang dilakukan
pasien termasuk aktifitas fisik sedang seperti mengerjakan pekerjaan
sebagai karyawan dan membantu istri membereskan rumah.
= 30% x kalori basal
= + (30% x 1.836 kkal)
= + (550,8 kkal)
Usia 50 tahun = -5% x kalori basal
= - (5% x 1.836 kkal)
= - 91,8 kkal
Total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah:
1.836 kkal + 550,8 kkal – 91,8 kkal = 2.295 kkal
Kesimpulan: Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food
record pasien selama 3 hari bahwa pada hari pertama sampai hari ketiga menu
makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori dan kandungan gizi yang
dibutuhkan. Pasien disarankan untuk meningkatkan makanan yang dikonsumsi
serta meningkatkan konsumsi sayur dan buah agar kebutuhan kalori tercukupi
dengan baik.

6. POLA DUKUNGAN KELUARGA


a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
Pasien didukung keluarga untuk sembuh dan Keluarga Tn. B
selalu mengingatkan berobat rutin dan meminum obat yang diberikan
oleh dokter dengan diselaraskan pola makan yang seimbang dan empat
sehat lima sempurna. Disamping itu pasien merasa tidak begitu
terbebani dengan masalah biaya kesehatan karena pelayanan kesehatan
pasien tidak dikenakan biaya karena pasien memiliki BPJS.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
Istri dan anak-anak Tn. B kurang memperhatikan pola makan
sehari-hari yang dikonsumsi Tn. B dan tidak mengingatkan Tn. B untuk
berolahraga atau melakukan aktifitas fisik.
Bentuk keluarga
Bentuk keluarga Tn. B adalah nuclear family yaitu keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu, anak yang diperoleh dari keturunannya.
Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip
dari Duvall dan Miller (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk
pada tahap 8 yaitu keluarga usia lanjut.
7. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Biologis
Secara aspek biologis keluarga Tn. B telah menjalankan fungsinya
dengan baik. Tn. B memiliki 1 orang anak yang dibesarkan sejak kecil
hingga dewasa dan tidak mengalami masalah.
b. Fungsi Psikologis
Secara psikologis Tn. B memiliki hubungan yang baik dengan
keluarganya. Komunikasi antar keluarga berjalan cukup baik. Istri dan
anak memberikan perhatian yang cukup kepada pasien terutama untuk
berobat.
c. Fungsi ekonomi
Penghasilan keluarga didapatkan dari uang kerja sebagai karyawan
dan anak satu-satunya Tn. B. Istri Tn. B sebagai ibu rumah tangga.
Dengan uang yang ada Tn. B merasa cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya.
d. Fungsi Sosial
Tn. B mengaku tidak mempunyai banyak waktu luang untuk sering
berinteraksi dengan warga sekitar karena tidak memiliki waktu luang
yang banyak namun setiap akhir pekan Tn. B senantiasa meluangkan
waktunya untuk kumpul bersama warga sekitar dan juga Tn. B
merupakan penghuni lama dilingkungannya.
e. Fungsi Pendidikan
Tn. B meyelesaikan pendidikannya sampai SMA, Tn. B juga
menyekolahkan anaknya sampai D3.
8. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG DIDAPAT DALAM
KELUARGA
Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini
yaitu:

1. Keluarga Tn. B kurang mengerti mengenai pola makan sehat.


Pemilihan makanan yang dikonsumsi belum memenuhi gizi seimbang.
2. Tn. B mengalami penyakit jantung koroner.
3. Tn. B mempunyai Ibu yang sebelumnya pernah mempunyai penyakit
jantung coroner juga.
4. Tn. B jarang berolahraga atau melakukan aktifitas fisik.
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK

2. Diagnosis Holistik
2.1 Aspek personal
a. Alasan Kedatangan
Pasien datang berobat ke puskesmas karena ingin kontrol berobat dan
datang dengan keinginan sendiri.
b. Harapan
Pasien berharap penyakitnya dapat disembuhkan.
c. Kekhawatiran
Pasien khawatir kondisi kesehatannya memburuk akan mengganggu
aktivitas sehari-hari.
d. Persepsi
Medis: Pasien menganggap sakit yang dialaminya merupakan
penyakit berat dan dapat disembuhkan oleh dokter.
Religi: Pasien merasa sakit yang dideritanya merupakan cobaan
dari Allah SWT dan akan diberikan balasan kebaikan jika bersabar
terhadap penyakitnya.

2.2. Aspek klinik


Tn. B 50 tahun dengan diagnosis penyakit jantung koroner.

2.3. Aspek Risiko Internal


a. Pasien kurang menerapkan pola makan dengan gizi seimbang.
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak,
makanan cepat saji, dan jarang mengkonsumsi sayuran maupun
buah-buahan.
b. Pasien jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik.
c. Ibu pasien memiliki riwayat penyakit jantung koroner.
2.4. Aspek Psikososial Keluarga
a. Pengetahuan keluarga tentang penyakit yang di derita oleh pasien
masih rendah sehingga tidak menyediakan makanan yang bergizi
seimbang.
b. Keluarga pasien tidak mengingatkan pasien untuk rutin
berolahraga.

2.5. Aspek Fungsional


Menurut skala International Classification of Primary Care
(ICPC) pasien termasuk derajat 2, yaitu mandiri dalam perawatan
diri dan dapat bekerja di dalam dan di luar rumah .
A. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 8. rencana penatalaksanaan

Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up


Aspek 1. Pasien berharap 1. Menjelaskan kepada pasien bahwa Pasien Saat 1. Pasien memahami

Personal penyakitnya dapat penyakitnya tidak dapat disembuhkan pasien penyakit yang
disembuhkan. namun dapat dikontrol. berobat ke dialaminya.
2. Pasien khawatir bila sakit
2. Menjelaskan kepada pasien bahwa tidak Puskesmas 2. Pasien lebih tenang
yang ia alami tidak segera
perlu khawatir berlebihan karena stress dan home dalam menghadapi
sembuh dapat mengganggu
dapat memperburuk kondisi pasien. visit. penyakit yang
aktivitas sehari-hari.
3. Menjelaskan kepada pasien bahwa dialaminya.
3. Pasien merasa sakit yang
penyakitnya merupakan ujian dari Allah 3. Pasien lebih bersabar
dideritanya merupakan
SWT. Allah SWT maha menyembuhkan dan berserah diri
cobaan dari Allah SWT.
dan mengingatkan pasien untuk selalu kepada Allah SWT
beribadah. dalam menghadapi
penyakitnya.
Aspek Pasien berusia 50 tahun -Menjelaskan kepada pasien mengenai Pasien Puskesmas Keluhan yang dirasakan
Klinis didiagnosis penyakit jantung penyakit jantung coroner yang tidak menular pasien sudah merasa
coroner. namun butuh untuk mengontrol obat dan pola berkurang.
makan sehari-hari.

-Farmakologi : Diberikan clopidrogel 1x1,


simvastatin 1x1, nitrogliserin 2x1,
candesartan 1x1, dan bisoprolol 1x1.
Apek 1. Pasien jarang melakukan 1. Memberikan pemahaman kepada pasien Pasien Saat home 1. Pasien sudah
Resiko aktivitas fisik atau untuk sebisa mungkin melakukan dan visit melakukan olahraga.
Internal olahraga. aktivitas fisik atau berolahraga. keluarga 2. Pasien belum bisa
2. Pasien memiliki 2. Menjelaskan pada pasien tentang menjaga pola
kebiasaan mengonsumsi pentingnya menjaga kesehatan, pola makannya.
makanan berlemak dan makan. 3. Pasien lebih
jarang mengonsumsi 3. Mengedukasi pasien bahwa penyebab memahami penyakit
sayuran maupun buah- dari penyakit yang dideritanya saat ini yang dialaminya.
buahan. adalah faktor resiko yang berasal dari
3. Ibu pasien memiliki ibunya yang mempunyai riwayat
riwayat penyakit jantung penyakit jantung koroner.
coroner.
Aspek Keluarga pasien tidak Menjelaskan perlunya dukungan keluarga Pasien Saat home -Keluarga mendukung
Psikososia menyediakan makanan sehat pasien. Seperti menyediakan makanan yang dan visit Proses pengobatan
l dengan gizi seimbang dan tidak sehat dengan gizi seimbang dan keluarga Pasien.
Keluarga mengingatkan pasien untuk mengingatkan pasien untuk rutin berolahraga pasien -Pasien mendapat
berolahraga atau melakukan atau melakukan aktifitas fisik ringan sedang. perhatian dan dukungan
aktifitas fisik. lebih
dari keluarga.
Aspek Menurut skala ICPC, pasien Menyarankan pasien agar pasien tidak Pasien Saat di Pasien dalam keadaan
Fungsion termasuk derajat 2 beraktifitas berat. puskesmas kondisi sehat meski tidak
al dan home terlalu optimal, dan juga
visit dapat beraktifitas sesuai
dengan kondisi tubuhnya.
PROGNOSIS
Quo Ad vitam : dubia ad bonam
Quo Ad functionam : dubia ad bonam
Quo Ad sanationam : dubia ad malam
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai