KELOMPOK 1
Disusun oleh:
Pembimbing:
1
KATA PENGANTAR
2
4. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes,
dr. Maya Trisiswati, M.KM selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. drg. Lindawati, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran.
6. dr. Nurul Inayah dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan
Kemayoran yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk
kelancaran proses penulisan laporan ini
7. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini
Penulis
3
BAB I
BERKAS PASIEN
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Kemayoran untuk
melanjutkan pengobatan
B. Keluhan Tambahan
Pasien kadang-kadang merasa sulit tidur
4
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien Tn. R, 47 tahun, datang ke Puskesmas Kecamatan
Kemayoran pada tanggal 04 Januari 2019 untuk melanjutkan pengobatan.
Pasien merasa sudah ada perbaikan dalam dirinya. Namun terkadang
pasien merasa sulit tidur dikarenakan kadang-kadang masih mendengar
bisikan yang mengganggunya, selain itu pasien juga terkadang tidak sadar
bila tidak tidur malam sampai pagi hari.
Pasien ingin melanjutkan pengobatannya agar bisikan yang
didengar bisa hilang sempurna dan tidak mengalami gangguan tidur.
Pasien khawatir apabila ia tidak meneruskan pengobatan, pasien akan
kambuh dan menyusahkan adiknya. Pasien berharap penyakit yang
dialaminya ini dapat hilang dengan sempurna.
Pasien berobat ke dokter dan telah mengonsumsi obat yang
diberikan oleh dokter, pasien mengerti jika penyakitnya merupakan
gangguan medis dan merupakan cobaan dari Allah SWT yang harus ia
lalui. Sebelum sakit pasien sangat jarang beribadah baik sholat 5 waktu
atau pun membaca Al-Quran, namun setelah sakit pasien menjadi sedikit
rajin beribadah dan berdoa untuk kesembuhannya
Riwayat Pendidikan
a. SD : Pasien menyelesaikan pendidikan SD tanpa pernah tinggal
kelas.
b. SMP : Pasien menyelesaikan pendidikan SMP tanpa pernah
tinggal kelas.
c. SMA : Pasien tidak menyelesaikan pendidikan SMA.
Riwayat Pekerjaan
Pada tahun 1993 pasien pernah bekerja sebagai salah satu karyawan
bagian administrasi di gudang suatu perusahaan di Jakarta. Pada tahun
1994 pasien diberhentikan dari perusahaan tersebut.
7
Kehidupan Beragama
Pasien merupakan penganut agama Islam, namun jarang beribadah
baik sholat 5 waktu atau pun membaca Al-Quan.
Kehidupan Sosial
Menurut keterangan keluarga, pasien merupakan pribadi yang
pendiam tetapi pasien mampu untuk berinteraksi sosial di lingkungan
sekitarnya.
Kehidupan Perkawinan
Pasien belum menikah
F. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Pasien memiliki 1
kakak perempuan, dan 1 adik laki-laki. Saat ini pasien tinggal dii
rumah kakaknya dan rumah adiknya
9
C. PEMBICARAAN
1. Cara berbicara: Pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan
dengan jelas. Bicara pasien spontan, artikulasi jelas, intonasi jelas, dan
volume keras.
2. Gangguan berbicara: Tidak terdapat hendaya atau gangguan
berbicara.
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi:
- Halusinasi auditorik: Pasien masih mendengar ular berbicara.
- Halusinasi visual: Pasien masih melihat ular kobra walaupun
menurut keluarganya tidak ada
- Riwayat halusinasi auditorik: berbicara sendiri, sering mendengar
bisikan dari ular kobra yang menakuti dia
- Riwayat halusinasi olfaktori: Tidak ada
2. Ilusi: Tidak ada
3. Depersonalisasi: Tidak ada
4. Derealisasi: Tidak ada
E. PIKIRAN
1. Arus pikir
Produktivitas : Cukup ide
Kontinuitas : Koheren
Hendaya Bahasa: Tidak ada
2. Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham :
10
- Waham kejar : Pasien percaya perkataan ular dalam halusinasi
nya itu bahwa ada orang yang mencarinya
Obsesi : Tidak ada
H. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Baik (pasien bersikap baik kepada perawat dan
dokter, dan terhadap pasien lain yang ada di ruang tunggu)
2. Uji daya nilai : Baik (Pasien mengatakan bahwa permusuhan
adalah hal yang tidak baik)
3. RTA : Tidak Terganggu
I. TILIKAN : Derajat 6
J. RELIABILITAS
Pemeriksa memperoleh kesan bahwa keseluruhan jawaban pasien
dapat dipercaya.
C. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini termasuk ke dalam keluarga extended, karena
pasien tinggal dengan adiknya yang telah berkeluarga dan memiliki anak.
E. Dinamika Keluarga
Tn. R tinggal bersama adiknya yang bernama Tn. H, Iparnya Ny.S,
keponakannya An. Fdan An.M. Komunikasi antara anggota keluarga
serumah terjalin dengan baik. Pengambilan keputusan dalam melakukan
sesuatu dilakukan dengan musyawarah keluarga termasuk Tn. R
F. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga ini mampu meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya. Tn. H hingga saat ini masih mampu bereproduksi.
b. Fungsi Psikologis
Masing-masing anggota keluarga saling menyayangi. Keluarga Tn.
R memiliki semangat yang tinggi dalam mengurus pasien baik dalam
kegiatan sehari-hari mapun untuk pengobatan. Hubungan antara Tn. R
dengan adik, saudara, dan keponakan, sangat dekat. Segala
permasalahan Tn. R diceritakan kepada adiknya sehingga kesulitan yang
dialami Tn. R dihadapi bersama – sama
c. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat Tn. R tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk yang kurang bersih di dalam sebuah gang kecil yang hanya
cukup untuk dilewati 1 motor. Tn. R cukup sering berkomunikasi
dengan tetangga sekitar di waktu senggang.
d. Fungsi Pendidikan
Keluarga Tn. R menyadari akan pentingnya mengenyam
pendidikan setinggi mungkin namun karena terbatasnya biaya mereka
tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Pendidikan terakhir Tn. H adalah lulus SMA, Ny. S adalah
15
lulus SMP, sementara kedua keponakan pasien Tn. S dan Ny. F masih
SMP dan SMA
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. R termasuk keluarga dengan ekonomi menengah ke
bawah. Tn. R tidak bekerja. Penghasilan keluarga ini didapat dari
penghasilan adik pasien Tn. H yang didapatkan per bulan dari bekerja
sebagai karyawan yaitu Rp 2.000.000,- dan uang per hari yang di
dapat Ipar pasien Ny. S sebesar Rp750.000,- cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari selama 1 bulan walaupun terkadang pas-pasan.
Kebutuhan biaya berobat keluarga Tn. R menggunakan BPJS.
f. Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah Tn. R adalah suku
betawi. Tn. R dan keluarga juga merupakan suku betawi. Keluarga Tn.
R dapat tinggal dan bersosialisasi dengan baik kepada warga sekitar.
g. Fungsi Spiritual
Adik Tn. R beserta istri dan anak-anaknya rajin melaksanakan
ibadah baik sholat 5 waktu maupun membaca Al-Quran. Namun Tn. R
tidak rajin melaksanakan ibadah ketika belum sakit, setelah sakit Tn.
R mulai diajak oleh adiknya untuk mulai melaksanakan solat dan
berdoa selalu untuk memohon kesembuhan kepada Allah.
G. Genogram 82 th
76 th
Ny. S Tn. M
Ny. S
Tn. A Ny. W Tn. H
43 th
57 th 51 th 43 th
Tn. R
47 th
17
2.2.2 Penilaian Rumah Sehat
Tabel 2.2 Penilaian Rumah Sehat
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
KOMPONEN RUMAH
31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan 1 1 31
kecelakaan
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman 1
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata 2
atau batu yang tidak diplester/papan yang tidak
kedap air
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang 3 3 93
diplester) papan kedap air.
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2 62
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1 31
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1 31
6. Ventilasi a. Tidak ada
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1 31
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1 31
dapur
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai 2
dapur asap keluar dengan sempurna) atau ada
exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk 0
membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk 1 1 31
membaca dengan normal
18
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat 2
dipergunakan untuk membaca dengan normal
II SARANA SANITASI 25
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi 1
syarat kesh.
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 3
kesehatan
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4 4 100
2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan 1
ke sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 2
sungai atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4 100
III PERILAKU
44
PENGHUNI
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
19
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT NxB
(N) (B)
RUMAH YG
DINILAI
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 1 44
c. Setiap hari dibuka 2
3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0
dan halaman b. Kadang-kadang 1 1 44
c. Setiap hari 2
4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 2 88
5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0
pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1 1 44
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2
TOTAL HASIL PENILAIAN 861
Keterangan:
Hasil Penilaian: Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 11 x 31 = 341
II. Sarana Sanitasi = 12 x 25 = 300
III. Perilaku penghuni = 5 x 44 = 220
Total = 861
Kriteria
1. Rumah Sehat : 1.068 – 1.200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan: Rumah Tn. H (total skor 861) termasuk dalam
kategori rumah tidak sehat dengan kurangnya 3 faktor yang medukung
rumah sehat, yaitu komponen fisik rumah, sarana sanitasi, dan perilaku
penghuni.
2.2.3. Kepemilikan barang - barang berharga
Kendaraaan: 1 buah motor
Elektronik: 1 buah televisi, 3 buah kipas angin
Peralatan Rumah Tangga: 1 buah kompor gas, 1 buah kulkas, 1
buah setrikaan, 1 buah rice cooker, 1 buah dispenser.
20
2.2.4. Denah Rumah
WC
TEMPAT
TIDUR
DAPUR
RUANG
KELUARGA
21
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga ibu Tn. R
selalu berobat ke Puskesmas Kecamatan Kemayoran karena harganya yang
terjangkau dan juga karena tempatnya yang tidak jauh dari rumah.
23
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat
badan normal
Dari 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang
tersebut karena pada poin 1, 2, 4, 9, dan 10 pasien belum memenuhi kriteria
tersebut.
Subtotal 550 22 14 80
Snack - - - - - - - -
siang
Subtotal - - - -
k
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls 175 4 - 40
Ayam Goreng Ayam 40 1 ptg sdg 50 7 2 -
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Sayur Bayam Bayam 100 - 25 1 - 5
Jagung 100 25 1 - 5
Subtotal 375 13 12 50
Total 1.275 46 41 170
24
Tabel 2.5 Food Recall Tanggal 6 Januari 2019
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40
Subtotal 300 18 3 57
Snack - - - - - - -
pagi
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Sayur bayam Bayam 100 25 1 - 5
Subtotal 375 9 - 85
26
Waktu Nama Masakan Bahan Berat (g) URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Ikan lele Ikan lele 40 1/2 ptg sdg 50 7 2 -
Tahu goreng Tahu 110 1 bj bsr 75 5 3 7
Tempe goreng Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Tempe 50 1 bj bsr 75 5 3 7
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 400 17 28 14
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pasien mendapat total kalori per
hari:
Tanggal 5 Januari 2019: 1.275 kkal
Tanggal 6 Januari 2019: 2.325 kkal
Tanggal 7 Januari 2019: 1.325 kkal
Rata-rata asupan kalori pasien selama 3 hari adalah 1.641 kkal.
Keterangan:
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi selama 3 hari adalah 1.641 kkal,
dengan rata-rata asupan harian untuk karbohidrat 229 g, protein 46,67 g, dan
lemak 51 g.
Perhitungan status gizi Tn. R
Jenis Kelamin : Laki - laki
Usia : 47 thn
BB : 80 kg
TB : 165 cm
IMT : BB (kg) : TB (m)2 = 29,38; status gizi: oboverweighr.
Cara menghitung berat badan ideal (BBI) laki - laki, menurut Broca adalah:
Berat Badan Ideal (kg) = TB – 100
27
= 165 – 100 = 65 kg
Kebutuhan Kalori Basal (KKB) berdasarkan rumus Broca adalah:
KKB = BBI x 25 kkal
KKB = 65 x 25 kkal = 1.625 kkal/hari
Koreksi atau Penyesuaian:
- Aktivitas ringan + 10% = 1.625 kkal x 10% = + 162,5 kkal
- BB overwight – 10% = 1.625 kkal x 20% = - 325 kkal
- Usia – 5% = 1.625 kkal x 5% = - 81,25
Total kebutuhan kalori per hari = KKB + Koreksi aktivitas ringan – Koreksi
BB overweight - koreksi usia = 1.625 + 162,5 – 325 - 81,25 = 1.381 kkal
Kebutuhan zat gizi:
- Karbohidrat : 60% x 1.381 kkal = 828,6 kkal
- Protein : 15% x 1.381 kkal = 207,15 kkal
- Lemak : 25% x 1.381 kkal = 345,25 kkal
28
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
1. Tn. R memiliki sifat pendiam dari sebelum sakit sehingga terkadang
Tn. R di berkomunikasi tentang keluhan yang dialami nya sekarang
29
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK
30
Pasien percaya bahwa penyakitnya ini merupakan cobaan dari Allah
SWT yang harus ia lalui. Pasien mulai mencoba solat 5 waktu dan
berdoa memohon kesembuhan kepa Allah SWT
31
32
3.6 Rencana Penatalaksanaan
Tabel 3.1 Rencana Penatalaksanaan
Harapan: Menjelaskan kepada Pasien Pada saat Pasien mengetahui Pasien rutin meminum
Pasien berharap penyakit yang pasien bahwa penyakitnya home visit bahwa bahwa obat secara teratur
33
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
dialaminya ini dapat sembuh dapat terkontrol dan penyakitnya dapat
sehingga tidak perlu keluhan yang dirasakan terkontrol dan keluhan
merepotkan keluarga dan agar dapat berkurang apabila yang dirasakan dapat
keluhan yang dirasakan hilang rutin meminum obat berkurang apabila rutin
dengan sempurna secara teratur meminum obat secara
teratur
Persepsi Medis: Menjelaskan kepada Pasien Pada saat Pasien mengetahui Pasien mengerti bahwa
Awalnya pasien menganggap pasien bahwa penyakitnya home visit bahwa penyakitnya ini penyakitnya ini
penyakit ini hanya mimpi buruk merupakan gangguan merupakan gangguan disebabkan akibat stress
sementara saja. Namun setelah medis bagian kejiwaan medis bagian kejiwaan saat diberhentikan dari
gejala tersebut sudah sangat akibat beberapa faktor, akibat beberapa faktor, pekerjaannya
mengganggu aktifitas, pasien dalam kasus ini ialah dalam kasus ini ialah
berobat ke dokter, lalu setelah faktor lingkungan yaitu faktor lingkungan yaitu
mengonsumsi obat pasien mulai pengalaman stress saat pengalaman stress saat
menganggap kalau penyakitnya diberhentikan dari diberhentikan dari
merupakan gangguan medis pekerjaannya pekerjaannya
Aspek Religi: Memotivasi pasien untuk Pasien Pada saat Pasien sabar dan ikhlas Pasien sudah sabar dan
Pasien percaya bahwa selalu ber-Khusnuzon dan home visit terhadap apa yang ikhlas terhadap apa yang
penyakitnya ini merupakan ikhlas serta sabar terhadap terjadi terjadi
cobaan dari Allah SWT yang apa yang terjadi Pasien rajin Pasien masih belum rajin
harus ia lalui. Sebelum sakit Memotivasi pasien untuk melaksanakan ibadah melaksanakan ibadah
pasien sangat jarang beribadah rajin melaksanakan Ibadah sholat 5 waktu, sholat 5 waktu dan
baik sholat 5 waktu atau pun sholat 5 waktu, membaca membaca Al-Quran, membaca Al-Quran,
membaca Al-Quran, namun Al-Quran, dan terus dan terus berdoa namun terus berdoa
setelah sakit pasien menjadi berdoa memohon memohon kesembuhan memohon kesembuhan
sedikit rajin beribadah dan kesembuhan
selalu berdoa untuk
kesembuhannya.
Aspek Diagnosis Kerja: F20.9 Pemberian antipsikotik: Pasien Puskesmas Keluhan-keluhan Pasien sudah mulai jarang
34
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
Klinik Skizofrenia tidak spesifik Risperidone 2x2 mg pasien yaitu mendengar bisikan dan
Diagnosis Banding: F25 Gangguan Clozapine 1x25 mg mendengar bisikan halusinasi ular kobra
Skizoafektif dan melihat halusinasi
dapat berkurang
Aspek Pasien mempunyai Memberikan nasihat Pasien Pada saat Intensitas Pasien sudah mulai mencari
Risiko kebiasaan berdiam diri kepada pasien agar selalu home visit berkomunikasi pasien – cari kesibukan agar tidak
Internal dan melamun berkomunikasi dengan meningkat dan melamun
keluarga nya tentang kebiasaan melamun Pasien mulai terbuka untuk
keluhan yang dialami pasien berkurang membicarakan keluhannya
serta menyarankan untuk walaupun harus di pancing
mencari kegiatan dengan dulu.
keluarga atau tetangga
terdekat agar tidak terlalu
banyak melamun
Menyarankan keluarga
untuk sering menanyakan
keadaan dan apa perasaan
yang dirasakan oleh
pasien
Menemani pasien untuk
bersosialisasi dengan
tetangga sekitar
Aspek Pasien jarang Menjelaskan kepada Pasien dan Pada saat Keluarga pasien Keluarga sudah
Psikososial berinteraksi dengan pasien dan keluarga keluarga home visit memahami tentang memahami tentang rumah
Keluarga tetangga mengenai rumah sehat rumah sehat dan dapat sehat namun belum dapat
Menyarankan pasien dan menerapkannya menerapkannya
35
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Harapkan Follow Up
keluarga untuk rutin Keluarga menjaga Kebersihan rumah terlihat
membersihkan rumah dan kebersihan rumah dan baik, namun jendela di
membuka jendela selalu membuka ruang keluarga masih
sehingga pasien terhindar jendela pada pagi hari jarang dibuka, hanya
dari penyakit yang lainnya untuk menjaga pintu saja yang sering
kesegaran udara di dibuka untuk keluar
rumah masuk udara
Aspek Digolongkan pada tingkat ke 1 Menyarankan agar pasien Pasien Pada saat Pasien kontrol rutin Pasien sudah kontrol rutin
Fungsional berdasarkan urutan ICPC, yaitu kontrol rutin untuk home visit untuk menstabilkan untuk menstabilkan
pasien masih dapat melakukan menstabilkan keadaannya keadaannya
aktivitas sehari-harinya tanpa keadaannya Pasien makan makanan Pasien belum makan
bantuan orang lain Mengingatkan untuk dengan gizi seimbang makanan dengan gizi
makan makanan dengan Pasien beristirahat yang seimbang
gizi seimbang cukup setiap harinya Pasien sudah beristirahat
Mengingatkan pasien agar yang cukup setiap harinya
istirahat yang cukup setiap
harinya
36
LAMPIRAN 1. Dokumentasi Kegiatan
37