Disusun oleh:
1102014020
Kelomplok 3
Pembimbing:
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes
i
KATA PENGANTAR
ii
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
5. dr. Maya Trisiswati, MKM selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
6. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
7. dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK selaku staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
2.6 Nilai/ Kepercayaan yang Dianut Keluarga Terkait Kesehatan .................30
2.7 Pola Dukungan Keluarga ..........................................................................30
2.8 Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga ........................31
v
BAB I
BERKAS PASIEN
1.2 Anamnesis
1
sehingga penyakit pasien tidak terulang kembali.
Kekhawatiran pasien saat ini adalah penyakit akan bertambah
parah apabila tidak diobati dan keluhan yang dialami pasien tidak
berkurang sehingga takut akan menyulitkan keluarganya pada masa
mendatang. Pasien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah
SWT dan akan disembuhkan atas izin-Nya melalui pertolongan dokter.
Pasien berdoa untuk diberikan kesembuhan atas penyakitnya. Pasien
selalu melaksanakan ibadah dan tidak pernah meninggalkan
kewajibannya pada Allah SWT.
2
g. Riwayat alergi obat : Tidak ada.
3
1.3.2 Status Generalis
2. Kepala : Normocephale
8. Thoraks
a. Pulmo
wheezing (-/-)
b. Cor
4
Auskultasi : Bunyi jantung I – II reguler, murmur (-),
gallop (-)
9. Abdomen
Inspeksi : Simetris, membuncit, kelainan kulit (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
nyeri ketuk (-),
10. Ekstremitas
a. Superior : Sianosis (-/-), edema (-/-)
b. Inferior : Sianosis (-/-), edema (-/-)
5
1.4 Pemeriksaan Penunjang
6
BAB II
BERKAS KELUARGA
7
Umur
No Nama Kedudukan Gender
(tahun)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
6. An. T Cucu 2 - - -
Perempuan
2.1.2 Genogram
2.1.2.1 Bentuk Keluarga
Keluarga Tn. S terdiri dari Tn. S sendiri sebagai kepala
keluarga, Ny. S sebagai istri, Ny. A sebagai anak perempuan
ketiga, Tn. Z sebagai suami dari Ny. A, An. A dan An. T
sebagai cucu. Keluarga masuk kedalam bentu extended
family.
b. Fungsi Psikologis
Pasien mengaku sering makan di rumah bersama suami pasien.
Anak pertama, keempat dan kelima pasien sudah tidak tinggal di
rumah yang sama dan anak ketiga pasien masih tinggal bersama
8
pasien bserta keluarganya. Suami pasien memberikan perhatian
dan dukungan terhadap penyakit pasien. Pasien juga merasa
bersyukur karena mendapatkan perhatian dari anggota
keluarganya, sejak pasien menderita penyakit.
c. Fungsi Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal pasien merupakan lingkungan yang
padat penduduk dengan letak rumah yang berdempetan satu
sama lainnya. Kebersihan lingkungan di sekitar rumahpun
kurang terjaga dengan baik. Pencahayaan lingkungan di sekitar
rumah juga kurang dan terkesan lembab.
d. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga ini adalah dari
pensiunan suami pasien sendiri. Walaupun anak pasien dan
suaminya sudah bekerja, namun pasien tidak mau
mengandalkan gaji mereka untuk kehidupan sehari – hari.
e. Fungsi Kesehatan
Keluarga mengerti akan pentingnya kesehatan dan
pemeliharaan kesehatan, namun perhatian yang diberikan
dalam mengatur pola makan, gaya hidup, dan kesehatan
lingkungan rumah terkadang jarang diberikan kepada pasien.
Pasien memiliki motivasi untuk menjaga kolesterolnya
f. Fungsi Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah pasien adalah suku
betawi, Keluarga pasien merupakan suku Betawi, namun ada
beberapa tetangga yang berbeda suku, seperti suku mandarin.
Meski ada yang berbeda suku namun keluarga dapat bersosialisasi
dengan baik.
g. Fungsi Spiritual
Keluarga pasien melaksanakan ibadah wajib. Tn. S terkadang
sholat zuhur dan isya di masjid. Keluarga pasien melaksanakan
9
ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa adanya
hambatan dalam keluarga dan lingkungan sosial. Pada pengajaran
agama kepada anak- anaknya, keluarga pasien, baik Tn. S
maupun Ny. S, sudah menerapkan pendidikan agama sejak dini.
E. Genogram
Tn. S Ny. S
10
2.2 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
2.2.1 Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal Tn. S dan status kepemilikan rumah
adalah sebagai berikut:
11
2.2.2 Penilaian Rumah Sehat
Penilaian mengenai rumah Tn. S adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Penilaian Rumah Sehat
KOMPONEN RUMAH
No. KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
I. KOMPONEN RUMAH 31
1. Langit-langit a. Tidak ada. 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan 1
rawan kecelakaan. 62
c. Ada, bersih, dan tidak 2
rawan kecelakaan.
2. Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman 0
bambu / ilalang).
b. Semi permanen 1
c. Permanen (tembok / pasangan batu 62
bata
yang diplester) papa kedap air. 2
3. Lantai a. Tanah. 0
b. Papan / anyaman bambu dekat 1
dengan tanah / plesteran. 62
c. Diplester / ubin / keramik / papan 2
(rumah panggung).
4. Jendela kamar tidur a. Tidak ada. 0
31
b. Ada. 1
5. Jendela ruang keluarga a. Tidak ada. 0
b. Ada. 31
1
6. Ventilasi a. Tidak ada. 0
12
KOMPONEN RUMAH
No. KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10%
1
dari luas lantai. 62
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas
lantai. 2
13
pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada 1
tutup,
c. disalurkan ke sungai / kolam. 2
Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
disalurkan ke sungai/ kolam 100
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, 3
septic tank
e. Ada, leher angsa, septic tank 4
PERILAKU
I III. PENGHUNI 44
1. Membuka jendela kamar a. Tidak pernah di 0
buka
tidur b. Kadang-kadang. 1 44
14
c. Setiap hari dibuka. 2
2. Membuka jendela ruang a. Tidak pernah 0
dibuka.
keluarga b. Kadang-kadang. 1 88
c. Setiap hari dibuka. 2
3. Membersihkan rumah a. Tidak pernah. 0
dan
halaman b. Kadang- kadang 1 88
c. Setiap hari. 2
4. Membuang tinja bayi dan a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam 0
balita ke jamban sembarangan.
b Kadang kadang ke jamban 1 88
c Setiap hari dibuang ke 2
jamban
5. Membuang sampah pada a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam 0
tempat sampah
Sembarangan
b Kadang kadang 1
dibuang ke tempat 88
sampah
c Setiap hari dibuang 2
ke tempat sampah
TOTAL HASIL PENILAIAN 396
PERILAKU
TOTAL HASIL PENILAIAN 1205
Keterangan:
Hasil penilaian : Nilai × Bobot
Total = 1205
Kriteria
1. Rumah sehat : 1068 – 1200
2. Rumah tidak sehat : < 1068
Kesimpulan :
Rumah ny. S (total skor 1205) termasuk dalam kategori rumah
sehat
dengan 3 (tiga) faktor yang mendukung rumah sehat, yaitu fisik
rumah, sarana sanitasi, dan perilaku penghuni.
15
b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
4 telepon genggam
1 rice cooker
1 setrika
1 kipas angin
1 AC
1 kompor gas
1 kulkas
1 televisi
1 dispenser
c. Denah Rumah
DAPUR
TEMPAT
TIDUR
WC
RUANG
KELUARGA
16
b. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan
Seluruh anggota keluarga Tn. S menggunakan kartu Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Pasien ke Puskesmas
dengan kendaraan umum karena pasien tidak memiliki kendaraan
pribadi. Pasien merasa cukup puas dengan pelayanan puskesmas.
c. Perilaku Terhadap Makanan
Keluarga Tn. S memiliki kebiasaan makan 3 (tiga) kali sehari
yaitu pagi siang dan malam hari. Ny. S biasanya menyiapkan
makanan untuk sehari-hari yaitu sayur seperti labu siam dan
ayam goreng. Namun pasien sangat jarang memakan buah
17
PENILAIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) DENGAN INSTRUMEN
INDEKS BARTHEL MODIFIKASI
. 0 = membutuhkan pertolongan
4) Menggunakan toilet
. 0 = bergantung
18
5) Makan
6) Transfer
. 3 = mandiri
Tidak mampu = tidak ada balans duduk (tidak mampu duduk); perlu 2
orang untuk mengangkat
Bantuan besar = satu orang yang
kuat/terlatih, atau 2 orang biasa. Dapat berdiri
Bantuan kecil = satu
orang dengan mudah, atau hanya butuh supervisi untuk keamanan saja
7) Mobilitas
8) Berpakaian
. 0 = bergantung
19
. 2 = mandiri (termasuk mengancing, resleting, mengikat, dan lain-lain)
Separuh : membutuhkan bantuan untuk mengancing, resleting, dan lain-
lain
. 0 = tidak mampu
10) Mandi
. 0 = bergantung
20
INSTRUMEN SKALA DEPRESI PADA LANSIA (GERIATRIC
DEPRESION SCALE/GDS)
21
INSTRUMEN ABREVIATED MENTAL TEST (AMT)
INTERPRETASI
0-3 : Gangguan kognitif berat
4-7 : Gangguan kognitif sedang
8-10 : Normal
22
2.4 Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
23
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung
protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
pertahankan berat badan normal
Dari 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang.
Tabel 2.4 Food Recall Tanggal 21 November 2019
Waktu Nama Bahan Berat URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Masakan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Goreng Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40
Telur 55 1 btr 75 7 5 -
ayam
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 350 11 15 40
Snack - - - - - - -
pagi
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Ikan Ikan 80 1 ekor sdg 100 14 4 -
tongkol tongkol
goreng
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
24
Waktu Nama Bahan Berat URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Masakan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
Subtotal 550 22 14 80
Snack - - - - - - - -
siang
Subtotal - - - -
Subtotal 375 13 12 50
Total 1.275 46 41 170
25
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Bihun Bihun 50 ½ gls 175 4 - 40
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 625 13 23 87
Snack Pisang Goreng Pisang 180 4 bh bsr 200 - - 48
pagi
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
Subtotal 300 0 10 48
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Ikan tongkol Ikan 40 1 ptg sdg 50 7 2 -
goreng tongkol
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 500 15 12 80
Snack Singkong Singkong 120 1 ½ ptg 175 4 - 40
siang goreng
Minyak 15 3 sdt 150 - 15 -
goreng
Subtotal 325 4 15 40
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls 175 4 - 40
Tahu Goreng Tahu 110 1 bj bsr 75 5 3 7
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Tempe goreng Tempe 50 2 ptg sdg 75 5 3 7
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 525 14 26 54
Total 2.325 50 81 301
26
Tabel 2.6 Food Recall Tanggal 19 November 2019
Subtotal 300 18 3 57
Snack - - - - - - -
pagi
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Sayur bayam Bayam 100 25 1 - 5
Subtotal 375 9 - 85
27
Waktu Nama Bahan Berat URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Masakan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
siang merah 80 1 bh bsr 50 - - 12
Jambu
Monyet 67,5 ½ bh besar 50 - - 12
Mangga 95 ¼ bh sdg 50 - - 12
Nanas 110 1 ptg besar 50 - - 12
Pepaya
Subtotal 250 - - 60
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls
Ikan lele Ikan lele 40 1/2 ptg 50 7 2 -
Tahu goreng Tahu 110 sdg 75 5 3 7
Tempe goreng Minyak 10 1 bj bsr 100 - 10 -
goreng 2 sdt
Tempe 50 75 5 3 7
Minyak 10 1 bj bsr 100 - 10 -
goreng 2 sdt
Subtotal 400 17 28 14
KEBUTUHAN KALORI
Berat Badan = 60 kg
Tinggi Badan = 155 cm
Indeks Massa Tubuh = 24,97 kg/m²
Berat Badan Ideal (BBI) = 90% (TB – 100) kg
= 90% (155 – 100) kg
= 49,5 kg
28
PERHITUNGAN KALORI
Kebutuhan Kalori Basal= BBI x 25 kkal (Perempuan)
= 49,5 x 25 = 1.237,5 kkal
KOREKSI
• Aktivitas fisik ringan = +10% x kalori basal = +-10% (1.237,5)
= +123,75 kkal
• Usia >59 = -10% (Kalori Basal) = -10% (1.237,5)
= -123,75 kkal
• Overweight = (-10% kalori basal) = -10% (1.237,5 )
= -123,75 kkal
• Total kebutuhan = 1.237,5+123,75-123,75-123,75 = 1.113,75 kkal
29
KESIMPULAN
Setelah menghitung kebutuhan kalori serta melihat food recall pasien
selama 3 hari, maka dapat disimpulkan bahwa pasien hampir tidak
pernah mengkonsumsi buah dan setiap harinya menu makan pasien
melebihi jumlah kalori yang dibutuhkan untuknya.
30
2.8 Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
31
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Alasan Kedatangan
B. Kekhawatiran
C. Presepsi Medik
E. Aspek Religi
32
pertolongan dokter. Pasien berdoa untuk diberikan
kesembuhan atas penyakitnya. Pasien selalu melaksanakan
ibadah dan tidak pernah meninggalkan kewajibannya pada
Allah SWT.
Diganosis Klinis
Hemorrhoid grade II
Pola kebiasaan:
33
Tabel 3.1 Rencana Penatalaksanaan
Hal yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
diharapkan
ASPEK PERSONAL
Alasan Kedatangan Menjelaskan kepada pasien bahwa Pasien Saat Pasien memahami Pasien dan
Pasien datang berobat ke Puskesmas penyakit yang pasien alami saat ini dan kunjungan tentang penyakit yang keluarga sudah
dengan kendaraan umum dengan adalah hemorrhoid yang disebabkan keluarga ke diderita pasien dan
mengerti tentang
keluhan keluar benjolan dari dubur karena berbagai macam faktor yang pasien. Puskesmas dapat mengubah
penyakit yang di-
sejak 2 hari yang lalu. dapat berulang apabila faktor resiko dan saat kebiasaan makan saat
derita pasien.
Harapan tidak dicegah kunjungan ini dengan cara
Kekhawatiran
Harapan Pasien setelah dilakukan Menjelaskan dan memberikan edukasi ke rumah mengkonsumsi buah-
pasien
pemeriksaan pasien mendapatkan kepada pasien bahwa penyakit pasien. buahan lebih sering dari
mengenai
pengobatan yang sesuai dan dapat hemorrhoid merupakan penyakit yang sebelumnya. Pasien juga
penyakitnya
sehat kembali seperti sedia kala. jika berlanjut tidak mengancam jiwa paham bahwa selain
sudah berkurang.
Pasien juga berharap mendapatkan karena namun sangat mengganggu berusaha berobat ke
informasi yang cukup tentang aktifitas sehari-hari. Puskesmas, pasien juga Pasien mengetahui
cara mencegah
bagaimana menjaga diri sehingga Menjelaskan kepada pasien bahwa ia harus selalu beribadah
dan berdoa kepada berulangnya
penyakit pasien tidak terulang tidak perlu khawatir karena dengan
Allah SWT untuk penyakit dengan
kembali. minum obat teratur setiap hari akan
kesembuhan menghindari faktor
Kekhawatiran sembuh dan tidak berulang jika
penyakitnya. resiko terjadinya
Kekhawatiran pasien saat ini adalah menghindari faktor resiko.
penyakit.
penyakit akan bertambah parah Menjelaskan kepada pasien
penyakitnya ini mengharuskan pasien
Hal yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
diharapkan
apabila tidak diobati dan keluhan untuk menjaga pola makan agar tidak
Pasien yakin bahwa
yang dialami pasien tidak berkurang memperburuk gejala yang dialami
kesembuhan
sehingga takut akan menyulitkan pasien.
penyakitnya berasal
keluarganya pada masa mendatang.
Menjelaskan kepada pasien bahwa dari Allah SWT dan
segala macam penyakit ada obatnya dan tetap beribadah serta
Persepsi Medik kesembuhan penyakit berasal dari Allah berdoa untuk
Pasien beranggapan bahwa SWT. kesembuhan pe-
penyakitnya dapat sembuh nyakitnya.
apabila berobat dan meminum
obat dokter
Aspek Religi
ASPEK FUNGSIONAL
Pasien mampu melakukan Menyarankan pada pasien agar Pasien Saat Pasien mengkonsumsi Pasien rutin
kegiatan sehari-hari seperti biasa meminum obat secara teratur dan kunjungan obat yang diberikan mengkonsumsi
sebelum sakit, maka dapat sehingga keluhan berkurang dan keluarga ke dokter secara teratur obat yang
disimpulkan derajat fungsional pasien dapat beraktivitas kembali pasien. Puskesma diberikan dokter
pasien menurut ICPC saat ini tanpa terganggu s dan saat setiap hari
adalah derajat 1 dikarenakan kunjungan
tidak ada keterbatasan pekerjaan ke rumah
apapun atau aktivitas harian. pasien.
3.2 Prognosis
1. Ad vitam : Ad bonam
2. Ad sanationam : Dubia ad bonam
3. Ad functionam : Ad bonam
38
DOKUMENTASI
39