Anda di halaman 1dari 46

DIAGNOSTIK HOLISTIK

HEMOROID PADA LANSIA DENGAN FAKTOR RISIKO


INTERNAL DITINJAU MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN
MENTENG

Disusun oleh:

Amirah Dhia Nabila Sinum

1102014020

Kelomplok 3

Pembimbing:
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “HEMOROID PADA

LANSIA DENGAN FAKTOR RISIKO INTERNAL DITINJAU


MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG” ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, November 2019


Pembimbing

DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh.


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah. Memberikan rahmat dan karunia-Nya. Kepada penulis
sehingga Laporan Studi Kasus yang berjudul “HEMOROID PADA

LANSIA DENGAN FAKTOR RISIKO INTERNAL DITINJAU


MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG” ini dapat diselesaikan.

Penulisan dan penyusun laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas


Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Selain itu, tujuan
lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca,
terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga dapat
memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-
orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
2. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku koordinator dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI
3. dr. Fathul Jannah, Msi, DipIDK selaku Koordinator Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. dr. Dian Mardhiyah, MKK, DipIDK, selaku staf pengajar

ii
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
5. dr. Maya Trisiswati, MKM selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
6. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
7. dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK selaku staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.

Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan
dan kekurangan baik dari segi materi maupun dari bahasa yang disajikan.
Untuk itu, penulis mohon maaf atas segala kekhilafan, serta dengan tangan
terbuka mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Jakarta, November 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
BAB I BERKAS PASIEN .......................................................................................... 1
1.1 Identitas Pasien ............................................................................................ 1
1.2 Anamnesa .................................................................................................... 1
1.2.1 Keluhan Utama .................................................................................. 1
1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang ............................................................... 1
1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu................................................................... 2
1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga ................................................................ 2
1.2.5 Riwayat Pengobatan ........................................................................... 3
1.2.6 Riwayat Sosial Ekonomi .................................................................... 3
1.2.7 Riwayat Kebiasaan ............................................................................. 3
1.3 Pemeriksaan Fisik .................................................................................... 3
1.3.1 Pemeriksaan Umum ..................................................................... 3
1.3.2 Status Generalis ........................................................................... 4
1.4 Pemeriksaan Penunjang ........................................................................... 6
BAB II BERKAS KELUARGA ................................................................................ 7
2.1 Profil Keluarga............................................................................................. 7
2.1.1 Karateristik Keluarga ........................................................................... 7
2.1.2 Genogram .............................................................................................. 8
2.1.2.1 Bentuk Keluarga ..................................................................... 8
2.1.2.2 Tahapan Siklus Keluarga ........................................................ 8
2.1.2.3 Fungsi Keluarga ....................................................................... 8
2.1.2.4 Dinamika Keluarga ................................................................ 10
2.2 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup ..................................... 11
2.3 Penilaian Perilaku Kesehatan .................................................................... 16
2.4 Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) ................................................ 23
2.5 Pola Konsumsi Makanan Keluarga ........................................................... 23

iv
2.6 Nilai/ Kepercayaan yang Dianut Keluarga Terkait Kesehatan .................30
2.7 Pola Dukungan Keluarga ..........................................................................30
2.8 Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga ........................31

BAB III DIAGNOSIS HOLISTIK ................................................................................ 32


3.1 Diagnosis Holistik (Multiaksial) .......................................................................... 32
3.1.1 Aspek Personal ......................................................................................... 33
3.1.2 Aspek Klinis ............................................................................................. 33
3.1.3 Aspek Risiko Internal ............................................................................... 33
3.1.4 Aspek Risiko Eksternal dan Psikososial Keluarga ................................... 33
3.1.5 Aspek Fungsional ..................................................................................... 33
Rencana Penatalaksanaan ..................................................................................... 34
3.2 Prognosis .............................................................................................................. 38
DOKUMENTASI ................................................................................................ 39`

v
BAB I
BERKAS PASIEN

1.1 Identitas Pasien


1. Nama : Ny. S
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Usia : 62 tahun
4. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 15 Juli 1957
5. Suku : Batu Raja,sumatera selatan
6. Agama : Islam
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
8. Pendidikan : SMP
9. Alamat : Jalan Anyer no.8 RT 02 RW 09
10. Tanggal berobat : 20 November 2019

1.2 Anamnesis

Dilakukan secara autoanamnesis pada hari Senin, tanggal 20


November 2019, pukul 10.30 WIB di Puskesmas Kecamatan Menteng.
1.2.1 Keluhan Utama / Alasan Kedatangan

Benjolan keluar dari dubur


1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Menteng karena benjolan


keluar dari dubur. Keluhan ini sudah pasien rasakan sejak dua hari
sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien mengatakan tidak ada keluhan
seperti buang air besar berdarah dan sulit buang air besar. Pasien
mengaku belum pernah mempunyai keluhan serupa sebelumnya. Pada
keluarga pasien juga tidak mempunyai keluhan serupa.

Pasien berharap setelah dilakukan pemeriksaan pasien dapat


mendapatkan obat yang sesuai dan dapat sehat kembali seperti sedia
kala. Pasien juga berharap mendapatkan informasi yang cukup tentang

1
sehingga penyakit pasien tidak terulang kembali.
Kekhawatiran pasien saat ini adalah penyakit akan bertambah
parah apabila tidak diobati dan keluhan yang dialami pasien tidak
berkurang sehingga takut akan menyulitkan keluarganya pada masa
mendatang. Pasien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah
SWT dan akan disembuhkan atas izin-Nya melalui pertolongan dokter.
Pasien berdoa untuk diberikan kesembuhan atas penyakitnya. Pasien
selalu melaksanakan ibadah dan tidak pernah meninggalkan
kewajibannya pada Allah SWT.

1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan memiliki keluhan yang sama 3 bulan yang lalu,
saat itu pasien memeriksakan keadaanya ke Puskesmas dan diberikan
obat antibiotik lalu keluhan pasien berkurang sejak meminum obat
yang diberikan.
a. Riwayat DM : Tidak ada.

b. Riwayat TBC : Tidak ada.

c. Riwayat penyakit ginjal : Tidak ada.

d. Riwayat asma : Tidak ada.

e. Riwayat penyakit jantung : Tidak ada.

f. Riwayat Kolesterol : Sejak tahun 2016

g. Riwayat alergi obat : -cylin

1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga


a. Riwayat hipertensi : Tidak ada.
b. Riwayat DM : Tidak ada.
c. Riwayat TBC : Tidak ada.
d. Riwayat penyakit ginjal : Tidak ada.
e. Riwayat asma : Tidak ada.
f. Riwayat penyakit jantung : Tidak ada.

2
g. Riwayat alergi obat : Tidak ada.

1.2.5 Riwayat Pengobatan


Pasien meminum obat simvastatin sejak tahun 2016
1.2.6 Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien sehari-hari sebagai Ibu Rumah Tangga. Penghasilan pasien
bergantung dari uang pensiunan sebesar Rp 3.300.000 per bulan.
Penghasilan tersebut digunakan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.
1.2.7 Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan setiap malam meminum obat
simvastatin untuk pengobatan kolesterolnya.

1.3 Pemeriksaan Fisik


1.3.1 Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda Vital
 Frekuensi nadi : 82 kali/menit
 Frekuensi napas : 18 kali/menit
 Suhu : 36.2°C
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
4. Status Gizi
 Berat badan : 60 kg
 Tinggi badan : 154 cm
BB(kg)
 Indeks Massa Tubuh : = 25,29 kg/m² (overwight 1)
TB(m)2

3
1.3.2 Status Generalis

1. Kulit : Sawo matang, elastis

2. Kepala : Normocephale

3. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-


), pupil bulat, isokor, RCL (+/+), RCTL
(+/+)
4. Telinga : Bentuk normal, serumen (+/+), sekret (-/-)

5. Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-/-)

6. Mulut : Mukosa bibir basah, lidah kotor (-), faring

tidak hiperemis, tonsil T1-T1

7. Leher : Pembesaran KGB (-/-) dan trakea di tengah

8. Thoraks

a. Pulmo

 Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terdapat


tertinggal bernapas, tidak ada massa maupun
sikatrik
 Palpasi : Fremitus taktil vokal simetris kanan dan kiri

 Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

 Auskultasi : Suara napas utama vesikular (+/+), rhonki (-/-),

wheezing (-/-)

b. Cor

 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

 Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V linea mid


clavicularis sinistra
 Perkusi : Batas jantung normal

4
 Auskultasi : Bunyi jantung I – II reguler, murmur (-),
gallop (-)

9. Abdomen
 Inspeksi : Simetris, membuncit, kelainan kulit (-)
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
nyeri ketuk (-),

hepatomegali (-), splenomegali (-)


 Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen, nyeri
tekan (-)

10. Ekstremitas
a. Superior : Sianosis (-/-), edema (-/-)
b. Inferior : Sianosis (-/-), edema (-/-)

11. Status Lokalis : Pada dubur terdapat benjolan yang keluar


ketika mengedan dan dapat masuk kembali dengan sendirinya.
Benjolan berukuran 1 cm x 2 cm x 2 cm berwarna sama dengan
jaringan sekitar, nyeri (-), darah (-)

5
1.4 Pemeriksaan Penunjang

Tabel 1.1 Hasil Pemeriksaan Penunjang

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN


Profil Lipid
Kolesterol Total 170 100-199
Trigliserida 120 0-149
HDL 40 > 39
LDL 80 0-99
Darah Rutin
Hb 14,5 11.7-15.5
Ht 40,9 35-47
Trombosit 284 150-440
Leukosit 8.9 3.6-11

6
BAB II

BERKAS KELUARGA

2.1. Profil Keluarga


2.1.1 Karakteristik Kelurga
a. Identitas Kepala Keluarga : Tn. S, usia 70 tahun
b. Identitas Pasangan : Ny. S (pasien), usia 62
tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga : Bentuk keluarga ini
merupakan extended family dengan Tn. S sebagai kepala
keluarga, memiliki satu orang istri Ny. S dan memiliki lima
orang anak, yaitu Tn. K, Ny. A, Ny. D, Tn. A. Anak kedua
Tn. S sudah meninggal karena sakit demam berdarah dengue.
Semua anak Tn. S yang hidup sudah menikah namun hanya
Ny. A dan Ny. D yang sudah memiliki keturunan. Tn. S dan
Ny. S tinggal serumah dengan anak ketiga yaitu Ny. A dan
suaminya Tn. Z dengan dua orang cucu yaitu An. A dan
An. T
Umur
No Nama Kedudukan Gender
(tahun)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. Tn. S Kepala Laki-laki 70 SMA Pensiunan -


Keluarga
2. Ny.S Istri Perempu 62 SMP Ibu Pasien
an Rumah
Tangga
3. Ny. A Anak Perempu 28 SLTA/ Karyawan -
an sederajat Swasta
4. Tn. Z Menantu Laki-laki 30 SLTA/ Karyawan -
sederajat Swasta

7
Umur
No Nama Kedudukan Gender
(tahun)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan

5. An. A Cucu Laki-laki 5 TK - -

6. An. T Cucu 2 - - -
Perempuan

2.1.2 Genogram
2.1.2.1 Bentuk Keluarga
Keluarga Tn. S terdiri dari Tn. S sendiri sebagai kepala
keluarga, Ny. S sebagai istri, Ny. A sebagai anak perempuan
ketiga, Tn. Z sebagai suami dari Ny. A, An. A dan An. T
sebagai cucu. Keluarga masuk kedalam bentu extended
family.

2.1.2.2 Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap-tahap siklus hidup keluarga yang dikutip dari
Duvall dan Miller (1985) dan Carter dan McGoldrick (1998),
Tn. S berada pada tahap VI, yaitu keluarga dengan
“Launching Family” yaitu keluarga dengan anak yang dewasa
meninggalkan rumah .

2.1.2.3 Fungsi Keluarga


a. Fungsi Biologis
Keluarga ini mampu meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya. Pasien dan istrinya memiliki 5 (lima) orang anak,
yaitu Tn. K, Ny. A, Ny. D, Tn. A. Saat ini pasien tidak
berencana memiliki anak lagi dikarenakan usia pasien yang
sudah tua.

b. Fungsi Psikologis
Pasien mengaku sering makan di rumah bersama suami pasien.
Anak pertama, keempat dan kelima pasien sudah tidak tinggal di
rumah yang sama dan anak ketiga pasien masih tinggal bersama

8
pasien bserta keluarganya. Suami pasien memberikan perhatian
dan dukungan terhadap penyakit pasien. Pasien juga merasa
bersyukur karena mendapatkan perhatian dari anggota
keluarganya, sejak pasien menderita penyakit.

c. Fungsi Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal pasien merupakan lingkungan yang
padat penduduk dengan letak rumah yang berdempetan satu
sama lainnya. Kebersihan lingkungan di sekitar rumahpun
kurang terjaga dengan baik. Pencahayaan lingkungan di sekitar
rumah juga kurang dan terkesan lembab.

d. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga ini adalah dari
pensiunan suami pasien sendiri. Walaupun anak pasien dan
suaminya sudah bekerja, namun pasien tidak mau
mengandalkan gaji mereka untuk kehidupan sehari – hari.

e. Fungsi Kesehatan
Keluarga mengerti akan pentingnya kesehatan dan
pemeliharaan kesehatan, namun perhatian yang diberikan
dalam mengatur pola makan, gaya hidup, dan kesehatan
lingkungan rumah terkadang jarang diberikan kepada pasien.
Pasien memiliki motivasi untuk menjaga kolesterolnya
f. Fungsi Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah pasien adalah suku
betawi, Keluarga pasien merupakan suku Betawi, namun ada
beberapa tetangga yang berbeda suku, seperti suku mandarin.
Meski ada yang berbeda suku namun keluarga dapat bersosialisasi
dengan baik.
g. Fungsi Spiritual
Keluarga pasien melaksanakan ibadah wajib. Tn. S terkadang
sholat zuhur dan isya di masjid. Keluarga pasien melaksanakan

9
ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa adanya
hambatan dalam keluarga dan lingkungan sosial. Pada pengajaran
agama kepada anak- anaknya, keluarga pasien, baik Tn. S
maupun Ny. S, sudah menerapkan pendidikan agama sejak dini.

2.1.2.4 Dinamika Keluarga


Tn. S dan Ny S memiliki hubungan kekeluargaan yang
cukup baik. Setiap masalah yang dihadapi keluarga akan
dibicarakan dengan baik-baik sampai ditemukan
penyelesaiannya. Saat ini Tn. S dan Ny S hanya tinggal
bersama anak ketiga nya, sedangkan anak pertama, keempat
dan kelima mereka sudah berumah tangga dan mempunyai
tempat tinggal sendiri.

E. Genogram

Tn. S Ny. S

Ny. A Tn. Z Ny.D Tn. B Tn. A Ny. N


Ny. A Tn. K

An. A An. T An. D Tn. T

Gambar 2.1 Genogram Keluarga Tn. S

10
2.2 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
2.2.1 Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal Tn. S dan status kepemilikan rumah
adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Lingkungan Tempat Tinggal


Status kepemilikan rumah : milik sendiri
Daerah perumahan : padat
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 6 x 4 m2. Keluarga Tn. S dan Ny. S mempunyai rumah
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 6 orang. yang memenuhi kriteria rumah sehat.
Luas halaman rumah: –
Bertingkat: -
Lantai rumah dari: Keramik.
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Dinding rumah dari: Tembok.
Ventilasi: Ada
Jendela: Ada.
Pencahayaan: Baik.
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Tempat bermain: Tidak ada.
Penerangan listrik: 200 watt.
Ketersediaan air bersih: Ada.
Tempat pembuangan sampah : Ada.

11
2.2.2 Penilaian Rumah Sehat
Penilaian mengenai rumah Tn. S adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Penilaian Rumah Sehat
KOMPONEN RUMAH
No. KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
I. KOMPONEN RUMAH 31
1. Langit-langit a. Tidak ada. 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan 1
rawan kecelakaan. 62
c. Ada, bersih, dan tidak 2
rawan kecelakaan.
2. Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman 0
bambu / ilalang).
b. Semi permanen 1
c. Permanen (tembok / pasangan batu 62
bata
yang diplester) papa kedap air. 2

3. Lantai a. Tanah. 0
b. Papan / anyaman bambu dekat 1
dengan tanah / plesteran. 62
c. Diplester / ubin / keramik / papan 2
(rumah panggung).
4. Jendela kamar tidur a. Tidak ada. 0
31
b. Ada. 1
5. Jendela ruang keluarga a. Tidak ada. 0
b. Ada. 31
1
6. Ventilasi a. Tidak ada. 0

12
KOMPONEN RUMAH
No. KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10%
1
dari luas lantai. 62
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas
lantai. 2

7. Lubang asap dapur a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari 1
luas lantai dapur.
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari 2 62
luas lantai dapur (asap keluar dengan
sempurna) atau ada exhaust fan atau ada
peralatan lain yang sejenis.

8. Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan 0


untuk membaca.

b. Kurang terang, sehingga kurang jelas 1


untuk membaca dengan normal. 62
c. Terang dan tidak silau, sehingga dapat 2
dipergunakan untuk membaca dengan
normal.
TOTAL HASIL PENILAIAN KOMPONEN
RUMAH 434
II. SARANA SANITASI 25
1. Sarana air bersih (SGL / a. Tidak ada. 0
SPT / PP / KU / PAH) b. Ada, bukan milik sendiri, dan tidak 1
memenuhi syarat.
c. Ada, milik sendiri, dan tidak memenuhi 2
syarat kesehatan. 100
d. Ada, milik sendiri, dan memenuhi 3
syarat kesehatan.
e. Ada, bukan milik sendiri, dan 4
memenuhi syarat kesehatan.
2. Jamban (saluran a. Tidak ada. 0

13
pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada 1
tutup,
c. disalurkan ke sungai / kolam. 2
Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
disalurkan ke sungai/ kolam 100
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, 3
septic tank
e. Ada, leher angsa, septic tank 4

3. Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang 0


Limbah (SPAL) tidak teratur di halaman 0teratur di halaman.
b. Ada, diresapkan, tetapi 1
mencemari sumber air (jarak
dengan sumber air < 10 m).
c. Ada, dialirkan ke selokan 2
terbuka. 2
100
d. Ada, diresapkan, dan tidak 3
mencemari sumber air (jarak dengan sumber air
> 10 m).
e. Ada, dialirkan ke selokan 4
tertutup (saluran kota) untuk diolah
lebih lanjut.

4 Sarana Pembuangan a. Tidak ada 0


Tempat Sampah b. Ada, Tetapi tidak kedap air, dan 1
tidak ada tutup
2 75
c. Ada, kedap air dan tidak tertutup
d. Ada, kedap air, dan tertutup. 3

TOTAL HASIL PENILAIAN


SARANA SANITASI 375

PERILAKU
I III. PENGHUNI 44
1. Membuka jendela kamar a. Tidak pernah di 0
buka
tidur b. Kadang-kadang. 1 44

14
c. Setiap hari dibuka. 2
2. Membuka jendela ruang a. Tidak pernah 0
dibuka.
keluarga b. Kadang-kadang. 1 88
c. Setiap hari dibuka. 2
3. Membersihkan rumah a. Tidak pernah. 0
dan
halaman b. Kadang- kadang 1 88
c. Setiap hari. 2
4. Membuang tinja bayi dan a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam 0
balita ke jamban sembarangan.
b Kadang kadang ke jamban 1 88
c Setiap hari dibuang ke 2
jamban
5. Membuang sampah pada a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam 0
tempat sampah
Sembarangan
b Kadang kadang 1
dibuang ke tempat 88
sampah
c Setiap hari dibuang 2
ke tempat sampah
TOTAL HASIL PENILAIAN 396
PERILAKU
TOTAL HASIL PENILAIAN 1205
Keterangan:
 Hasil penilaian : Nilai × Bobot
Total = 1205
 Kriteria
1. Rumah sehat : 1068 – 1200
2. Rumah tidak sehat : < 1068

Kesimpulan :
Rumah ny. S (total skor 1205) termasuk dalam kategori rumah
sehat
dengan 3 (tiga) faktor yang mendukung rumah sehat, yaitu fisik
rumah, sarana sanitasi, dan perilaku penghuni.

15
b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
 4 telepon genggam
 1 rice cooker
 1 setrika
 1 kipas angin
 1 AC
 1 kompor gas
 1 kulkas
 1 televisi
 1 dispenser

c. Denah Rumah

DAPUR

TEMPAT
TIDUR
WC

RUANG
KELUARGA

Rumah Keluarga Tn. S

2.3 Penilaian Perilaku Kesehatan


a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Jika anggota keluarga Tn. S ada yang sakit berat, maka akan
segera pergi ke Puskesmas, Klinik, atau ke Rumah Sakit
terdekat. Saat ini, Ny. S memiliki wasir dan setelah dirasa
keluhan memberat, pasien langsung berobat ke puskesmas.

16
b. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan
Seluruh anggota keluarga Tn. S menggunakan kartu Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Pasien ke Puskesmas
dengan kendaraan umum karena pasien tidak memiliki kendaraan
pribadi. Pasien merasa cukup puas dengan pelayanan puskesmas.
c. Perilaku Terhadap Makanan
Keluarga Tn. S memiliki kebiasaan makan 3 (tiga) kali sehari
yaitu pagi siang dan malam hari. Ny. S biasanya menyiapkan
makanan untuk sehari-hari yaitu sayur seperti labu siam dan
ayam goreng. Namun pasien sangat jarang memakan buah

d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan


Tn. S dan keluarga tinggal di rumah milik sendiri dengan
lingkungan yang padat penduduk. Keadaan rumah Tn. S dipenuhi
dengan barang- barang namun selalu dirapikan dan keluarga Tn.
S mengaku sering membersihkan rumah dengan menyapu jika
terlihat kotor.

17
PENILAIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) DENGAN INSTRUMEN
INDEKS BARTHEL MODIFIKASI

1) BAB (dalam 1 minggu)


. 0 = inkontinens (atau butuh diberikan pencahar)

. 1 = terkadang BAB tanpa sengaja (1x/mgg)

. 2 = kontinens
 Jika memerlukan pencahar dari perawat, maka termasuk


“inkontinens” 


2) BAK (dalam 1 minggu)


. 0 = inkontinens atau dikateterisasi atau tidak dapat mengatur


. 1 = terkadang BAK tanpa sengaja (maksimal 1x dalam 24 jam)


. 2 = kontinens (selama lebih dari 7 hari)
 Terkadang = kurang dari


1x/hari
 Pasien yang dapat melakukan kateterisasi secara mandiri
dimasukkan 
 dalam golongan kontinens 


3) Kebersihan pribadi (dalam 24-48 jam)

. 0 = membutuhkan pertolongan 


. 1 = mandiri untuk membersihkan wajah, menyisir, sikat gigi dan


bercukur (atau boleh disiapkan oleh perawat) 


4) Menggunakan toilet

. 0 = bergantung 


. 1 = membutuhkan sedikit bantuan, tapi dapat melakukan sendiri


. 2 = mandiri (dapat melepas dan memakai celana sendiri, dan


membersihkan setelah BAB)

18
5) Makan

. 0 = tidak mampu melakukan sendiri 


. 1 = membutuhkan sedikit bantuan, tapi dapat melakukan sendiri 


. 2 = mandiri (makanan disediakan dalam jangkauan pasien). Mampu


makan semua jenis makanan (tidak hanya yang lunak). Makanan
dimasak dan disajikan oleh orang lain tapi tidak dibantu memotong.

6) Transfer


. 0 = tidak mampu, tidak ada balans duduk


. 1 = membutuhkan bantuan besar (butuh 1 atau 2 orang, fisik), dapat


duduk

. 2 = membutuhkan bantuan kecil (secara verbal atau fisik)


. 3 = mandiri


Tidak mampu = tidak ada balans duduk (tidak mampu duduk); perlu 2
orang untuk mengangkat
 Bantuan besar = satu orang yang
kuat/terlatih, atau 2 orang biasa. Dapat berdiri
 Bantuan kecil = satu
orang dengan mudah, atau hanya butuh supervisi untuk keamanan saja

7) Mobilitas


. 0 = tidak dapat bergerak


. 1 = mandiri dengan kursi roda


. 2 = berjalan dibantu 1 orang (secara verbal atau fisik)


. 3 = mandiri (boleh menggunakan alat bantu, seperti tongkat) 


8) Berpakaian


. 0 = bergantung 


. 1 = membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan separuh kegiatan tanpa


dibantu 


19
. 2 = mandiri (termasuk mengancing, resleting, mengikat, dan lain-lain)
Separuh : membutuhkan bantuan untuk mengancing, resleting, dan lain-
lain

9) Naik turun tangga

. 0 = tidak mampu 


. 1 = membutuhkan bantuan (verbal, fisik)


. 2 = mandiri naik dan turun


Naik dan turun tangga dengan alat bantu termasuk mandiri 


10) Mandi


. 0 = bergantung 


. 1 = mandiri (atau dengan shower) 


INTERPRETASI:
 Setelah didapat total angka, maka dapat disimpulkan:

Total angka 0-4 = Ketergantungan penuh

Total angka 5-8 = Ketergantungan berat

Total angka 9-12 
 = Ketergantungan sedang

Total angka 13-17 = Ketergantungan ringan

Total angka 18-20 = Mandiri

20
INSTRUMEN SKALA DEPRESI PADA LANSIA (GERIATRIC
DEPRESION SCALE/GDS)

Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal
Setiap jawaban bercetak tebal


mempunyai nilai 1.
Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi. Skor : 3

21
INSTRUMEN ABREVIATED MENTAL TEST (AMT)

Untuk menilai kognitif global orang Lanjut Usia


Umur ............................... Tahun :1
Waktu / jam sekarang :1
Alamat tempat tinggal :1
Tahun ini :1
Saat ini berada di mana :1
Mengenali orang lain (dokter, perawat, dll) :1
Tahun kemerdekaan RI :1
Nama presiden RI sekarang :1
Tahun kelahiran pasien atau anak terakhir :1
Menghitung terbalik (20 s/d 1) :1

INTERPRETASI
0-3 : Gangguan kognitif berat
4-7 : Gangguan kognitif sedang
8-10 : Normal

22
2.4 Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 2.4 Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai Kendaraan umum Pasien (Ny. S) berobat ke

Pelayanan Puskesmas Kecamatan

Kesehatan Menteng dengan menggunakan


kendaraan umum (GOJEK).

Tarif Pelayanan Badan Penyelenggara Untuk membayar biaya

Kesehatan Jaminan Sosial (BPJS). pengobatan, Tn. M


menggunakan BPJS. Tn. M
mengaku merasa cukup puas
Kualitas Pelayanan
Cukup memuaskan. terhadap pelayanan yang
Kesehatan
diberikan.

2.5 Pola Konsumsi Makanan Keluarga


1. Kebiasaan Makan
Keluarga Tn. S memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. S
memiliki kebiasaan memasak makan untuk di rumah saat makan
pagi, siang dan malam hari. Ny. S paling sering memakan
sayuran seperti labu siam, namun jarang memakan buah-buahan
sedangkan suami nya sering memakan ayam goreng

2. Menerapkan Pola Gizi Seimbang

Keluarga Tn. S kurang memahami bagaimana menerapkan pola


gizi seimbang. Hal ini mungkin dikarenakan pengetahuan dan
minat yang kurang mengenai pentingnya pola makan gizi
seimbang terkait dengan penyakit yang dideritanya

Menu makanan keluarga Tn. S setiap harinya seharusnya divariasi


yaitu nasi, daging, ayam, ikan, telur, tahu, tempe, sayuran dan buah.
Adapun 10 pesan gizi seimbang departemen kesehatan adalah :

23
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung
protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
pertahankan berat badan normal
Dari 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang.
Tabel 2.4 Food Recall Tanggal 21 November 2019
Waktu Nama Bahan Berat URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Masakan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Goreng Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40
Telur 55 1 btr 75 7 5 -
ayam
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 350 11 15 40
Snack - - - - - - -
pagi
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Ikan Ikan 80 1 ekor sdg 100 14 4 -
tongkol tongkol
goreng
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng

24
Waktu Nama Bahan Berat URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Masakan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)

Subtotal 550 22 14 80
Snack - - - - - - - -
siang
Subtotal - - - -

Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls 175 4 - 40


Ayam Ayam 40 1 ptg sdg 50 7 2 -
Goreng
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Sayur Bayam 100 - 25 1 - 5
Bayam
Jagung 100 25 1 - 5

Subtotal 375 13 12 50
Total 1.275 46 41 170

Tabel 2.5 Food Recall Tanggal 20 November 2019

Waktu Nama Bahan Berat URT Energi Protein Lemak Karbohidrat


Masakan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40

Orek tempe Tempe 50 2 ptg sdg 75 5 3 7

25
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Bihun Bihun 50 ½ gls 175 4 - 40
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 625 13 23 87
Snack Pisang Goreng Pisang 180 4 bh bsr 200 - - 48
pagi
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
Subtotal 300 0 10 48
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Ikan tongkol Ikan 40 1 ptg sdg 50 7 2 -
goreng tongkol
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 500 15 12 80
Snack Singkong Singkong 120 1 ½ ptg 175 4 - 40
siang goreng
Minyak 15 3 sdt 150 - 15 -
goreng
Subtotal 325 4 15 40
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls 175 4 - 40
Tahu Goreng Tahu 110 1 bj bsr 75 5 3 7
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Tempe goreng Tempe 50 2 ptg sdg 75 5 3 7
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
goreng
Subtotal 525 14 26 54
Total 2.325 50 81 301

26
Tabel 2.6 Food Recall Tanggal 19 November 2019

Waktu Nama Bahan Berat URT Energi Protein Lemak Karbohidrat


Masakan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Nasi Nasi 100 3/4 gls 175 4 - 40
Sayur Asem Kacang 100 25 1 - 5
panjang
Labu siam 100 25 1 - 5
Jagung 100 25 1 - 5
muda 100 50 3 - 10
Nangka
muda 15 75 5 3 7
Kacang
tanah 100 2 sdm 25 1 - 5
Pepaya 100 50 3 - 10
muda
Daun 100 50 3 - 10
melinjo
Buah
melinjo

Subtotal 300 18 3 57

Snack - - - - - - -
pagi
Siang Nasi Nasi 200 1 1/2 gls 350 8 - 80
Sayur bayam Bayam 100 25 1 - 5
Subtotal 375 9 - 85

Snack Rujak buah Apel 85 1 bh kcl 50 - - 12

27
Waktu Nama Bahan Berat URT Energi Protein Lemak Karbohidrat
Masakan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
siang merah 80 1 bh bsr 50 - - 12
Jambu
Monyet 67,5 ½ bh besar 50 - - 12
Mangga 95 ¼ bh sdg 50 - - 12
Nanas 110 1 ptg besar 50 - - 12
Pepaya
Subtotal 250 - - 60
Malam Nasi Nasi 100 ¾ gls
Ikan lele Ikan lele 40 1/2 ptg 50 7 2 -
Tahu goreng Tahu 110 sdg 75 5 3 7
Tempe goreng Minyak 10 1 bj bsr 100 - 10 -
goreng 2 sdt
Tempe 50 75 5 3 7
Minyak 10 1 bj bsr 100 - 10 -
goreng 2 sdt
Subtotal 400 17 28 14

Total 1.325 44 31 216

KEBUTUHAN KALORI
 Berat Badan = 60 kg
 Tinggi Badan = 155 cm
 Indeks Massa Tubuh = 24,97 kg/m²
 Berat Badan Ideal (BBI) = 90% (TB – 100) kg
= 90% (155 – 100) kg
= 49,5 kg

28
PERHITUNGAN KALORI
Kebutuhan Kalori Basal= BBI x 25 kkal (Perempuan)
= 49,5 x 25 = 1.237,5 kkal

KOREKSI
• Aktivitas fisik ringan = +10% x kalori basal = +-10% (1.237,5)
= +123,75 kkal
• Usia >59 = -10% (Kalori Basal) = -10% (1.237,5)
= -123,75 kkal
• Overweight = (-10% kalori basal) = -10% (1.237,5 )
= -123,75 kkal
• Total kebutuhan = 1.237,5+123,75-123,75-123,75 = 1.113,75 kkal

INTERPRETASI FOOD RECALL


Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Ny. S mendapat total
kalori perhari sebagai berikut:
 Tanggal 21 November 2019: 1.275 kkal
 Tanggal 20 November 2019: 2.325 kkal
 Tanggal 19 November 2019: 1.325 kkal
Rata-rata asupan kalori pasien selama 3 hari adalah 1.641 kkal.
Keterangan:
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi selama 3 hari adalah 1.641
kkal, dengan rata-rata asupan harian untuk karbohidrat 229 g, protein
46,67 g, dan lemak 51 g.
a. Rata-rata asupan pasien selama 3 hari adalah 1.275 kkal + 2.325
kkal + 1.325 kkal = 4.925 kkal : 3 = 1.641,67 kkal
b. Rata-rata asupan karbohidrat pasien selama 3 hari adalah 170 +
301 + 216 = 229 g
c. Rata-rata asupan protein pasien selama 3 hari adalah 46 + 50 +
44 = 46,67 g
d. Rata- rata asupan lemak pasien selama 3 hari adalah 41 + 81 +
31 = 51 g

29
KESIMPULAN
Setelah menghitung kebutuhan kalori serta melihat food recall pasien
selama 3 hari, maka dapat disimpulkan bahwa pasien hampir tidak
pernah mengkonsumsi buah dan setiap harinya menu makan pasien
melebihi jumlah kalori yang dibutuhkan untuknya.

2.6 Nilai/ Kepercayaan Yang Dianut Keluarga Terkait Kesehatan

Keluarga pasien percaya bahwa penyakit yang didapat akibat


kurang menjaga kesehatan dan tidak ada hubungan dengan ilmu ghaib
atau guna-guna. Sakit yang dialami pasien semata-mata adalah ujian.
Pasien berdoa untuk diberikan kesembuhan atas penyakitnya. Pasien
percaya bahwa dengan usahanya ini Allah SWT akan membantu
menyembuhkannya.

2.7 Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesainnya masalah dalam keluarga

1. Pasien ingin menjalani pengobatan

2. Tempat pelayanan kesehatan yang mudah terjangkau

3. Keluarga memiliki layanan pengobatan gratis (BPJS)

4. Adanya keinginan pasien untuk sembuh dari penyakitnya

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga


Pada keluarga Tn. S ada faktor penghambat dalam menyelesaikan
masalah dalam keluarga yaitu keluarga pasien kurang mengetahui
penyebab dan faktor risiko dari penyakit yang diderita pasien, pasien
tidak pernah memperhatikan pentingnya mengonsumsi buah –
buahan. Keluarga pasien yaitu suami dan anak pasien selalu
mengingatkan pasien atas pentingnya menjaga makanan.

30
2.8 Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

 Pasien mengeluh keluar benjolan dari dubur


sejak 2 hari yang lalu

 Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit


pasien

 Pasien belum menerapkan pola pemenuhan gizi


seimbang terutama jarang makan buah-buahan

 Keluarga pasien sering mengingatkan


pentingnya memakan buah-buahan namun
pasien tetap tidak memakan buah - buahan

31
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK

3.1 Diagnosis Holistik (Multiaksial)

3.1.1 Aspek Personal

A. Alasan Kedatangan

Pasien datang berobat ke Puskesmas dengan kendaraan


umum dengan keluar benjolan dari dubur sejak 2 hari yang
lalu. Harapan Pasien setelah dilakukan pemeriksaan pasien
mendapatkan pengobatan yang sesuai dan dapat sehat
kembali seperti sedia kala. Pasien juga berharap
mendapatkan informasi yang cukup tentang bagaimana
menjaga diri sehingga penyakit pasien tidak terulang
kembali.

B. Kekhawatiran

Kekhawatiran pasien saat ini adalah penyakit akan


bertambah parah apabila tidak diobati dan keluhan yang
dialami pasien tidak berkurang sehingga takut akan
menyulitkan keluarganya pada masa mendatang.

C. Presepsi Medik

Pasien beranggapan bahwa penyakitnya dapat sembuh


apabila berobat dan meminum obat dokter

E. Aspek Religi

Pasien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah


SWT dan akan disembuhkan atas izin-Nya melalui

32
pertolongan dokter. Pasien berdoa untuk diberikan
kesembuhan atas penyakitnya. Pasien selalu melaksanakan
ibadah dan tidak pernah meninggalkan kewajibannya pada
Allah SWT.

3.1.2 Aspek Klinis

Diganosis Klinis
Hemorrhoid grade II

3.1.3 Aspek Risiko Internal

Pola kebiasaan:

 Pasien tidak suka memakan buah buahan


 Pasien terbiasa duduk ketika buang air besar

3.1.4 Aspek Risiko Eksternal dan Psikososial Keluarga


 Keluarga selalu mengingatkan pasien untuk memakan
buah-buahan namun pasien tetap tidak memakan buah.

3.1.5 Aspek Fungsional

Pasien mampu melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa


sebelum sakit, maka dapat disimpulkan derajat fungsional pasien
menurut ICPC saat ini adalah derajat 1 dikarenakan tidak ada
keterbatasan pekerjaan apapun atau aktivitas harian.

33
Tabel 3.1 Rencana Penatalaksanaan

Hal yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
diharapkan
ASPEK PERSONAL
 Alasan Kedatangan  Menjelaskan kepada pasien bahwa Pasien Saat Pasien memahami  Pasien dan
Pasien datang berobat ke Puskesmas penyakit yang pasien alami saat ini dan kunjungan tentang penyakit yang keluarga sudah
dengan kendaraan umum dengan adalah hemorrhoid yang disebabkan keluarga ke diderita pasien dan
mengerti tentang
keluhan keluar benjolan dari dubur karena berbagai macam faktor yang pasien. Puskesmas dapat mengubah
penyakit yang di-
sejak 2 hari yang lalu. dapat berulang apabila faktor resiko dan saat kebiasaan makan saat
derita pasien.
 Harapan tidak dicegah kunjungan ini dengan cara
 Kekhawatiran
Harapan Pasien setelah dilakukan  Menjelaskan dan memberikan edukasi ke rumah mengkonsumsi buah-
pasien
pemeriksaan pasien mendapatkan kepada pasien bahwa penyakit pasien. buahan lebih sering dari
mengenai
pengobatan yang sesuai dan dapat hemorrhoid merupakan penyakit yang sebelumnya. Pasien juga
penyakitnya
sehat kembali seperti sedia kala. jika berlanjut tidak mengancam jiwa paham bahwa selain
sudah berkurang.
Pasien juga berharap mendapatkan karena namun sangat mengganggu berusaha berobat ke

informasi yang cukup tentang aktifitas sehari-hari. Puskesmas, pasien juga  Pasien mengetahui
cara mencegah
bagaimana menjaga diri sehingga  Menjelaskan kepada pasien bahwa ia harus selalu beribadah
dan berdoa kepada berulangnya
penyakit pasien tidak terulang tidak perlu khawatir karena dengan
Allah SWT untuk penyakit dengan
kembali. minum obat teratur setiap hari akan
kesembuhan menghindari faktor
 Kekhawatiran sembuh dan tidak berulang jika
penyakitnya. resiko terjadinya
Kekhawatiran pasien saat ini adalah menghindari faktor resiko.
penyakit.
penyakit akan bertambah parah  Menjelaskan kepada pasien
penyakitnya ini mengharuskan pasien
Hal yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
diharapkan
apabila tidak diobati dan keluhan untuk menjaga pola makan agar tidak
 Pasien yakin bahwa
yang dialami pasien tidak berkurang memperburuk gejala yang dialami
kesembuhan
sehingga takut akan menyulitkan pasien.
penyakitnya berasal
keluarganya pada masa mendatang.
 Menjelaskan kepada pasien bahwa dari Allah SWT dan
segala macam penyakit ada obatnya dan tetap beribadah serta
 Persepsi Medik kesembuhan penyakit berasal dari Allah berdoa untuk
Pasien beranggapan bahwa SWT. kesembuhan pe-
penyakitnya dapat sembuh nyakitnya.
apabila berobat dan meminum
obat dokter
 Aspek Religi

Pasien percaya bahwa segala


penyakit datangnya dari Allah
SWT dan akan disembuhkan
atas izin-Nya melalui per-
tolongan dokter. Pasien berdoa
untuk diberikan kesembuhan
atas penyakitnya. Pasien selalu
melaksanakan ibadah dan tidak
pernah meninggalkan ke-
wajibannya pada Allah SWT.
Hal yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
diharapkan
ASPEK KLINIS
 Diagnosis pasien hemorrhoid  Farmakologi: ultraproct 1x1 Pasien. Saat Pasien menggunakan  Keluhan pasien
 Menjelaskan fungsi obat, kunjungan obat sesuai aturan pakai berkurang.
aturan pakai, dan efek sampingnya. ke dan mengerti efek  Pasien minum obat
Puskesmas sampingnya. secara rutin sesuai
dan ke aturan pakai.
rumah
pasien.
ASPEK RISIKO INTERNAL
 Mengedukasi pasien bahwa Pasien. Saat  Pasien memulai  Pasien mulai
 Pasien tidak suka
pentingnya menjaga pola makan yang kunjungan membiasakan memakan buah
mengkonsumsi buah-buahan.
berserat agar membantu penyembuhan ke mengkonsumsi namun masih tidak
 Pasien terbiasa duduk ketika
hemorrhoid Puskesmas buah-buahan rutin
buang air besar
 Mengedukasi pasien cara yang paling dan saat  Pasien rutin  Pasien sudah rutin
baik untuk buang air besar pada kunjungan menggunakan kursi menggunakan
pasien hemorrhoid dengan jongkok ke rumah kecil untuk kursi kecil ketika
atau dengan menambahkan kursi kecil pasien. menyangga kaki buang air besar.
pada kaki sebagai penyangga agar
meminmalisir risiko
Hal yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
diharapkan
ASPEK RISIKO EKSTERNAL DAN PSIKOSOSIAL KELUARGA
 Keluarga selalu mengingatkan  Memberikan informasi pada pasien Pasien Saat  Sesama anggota  Keluarga
pasien untuk memakan buah- dan keluarganya mengenai dan kunjungan keluarga saling memahami kondisi
buahan namun pasien tetap tidak hemorrhoid yang dialami pasien keluarga ke rumah memperhatikan dan serta penyakit
memakan buah.  Menyarankan agar memperhatikan pasien. pasien. mengingatkan pasien dan terus

kebersihan kondisi kesehatan mengingatkan

dan hal hal yang pasien untuk


mengkonsumsi
dapat menjadi
buah.
pencetus penyakit
.

ASPEK FUNGSIONAL
Pasien mampu melakukan  Menyarankan pada pasien agar Pasien Saat  Pasien mengkonsumsi  Pasien rutin
kegiatan sehari-hari seperti biasa meminum obat secara teratur dan kunjungan obat yang diberikan mengkonsumsi
sebelum sakit, maka dapat sehingga keluhan berkurang dan keluarga ke dokter secara teratur obat yang
disimpulkan derajat fungsional pasien dapat beraktivitas kembali pasien. Puskesma diberikan dokter
pasien menurut ICPC saat ini tanpa terganggu s dan saat setiap hari
adalah derajat 1 dikarenakan kunjungan
tidak ada keterbatasan pekerjaan ke rumah
apapun atau aktivitas harian. pasien.
3.2 Prognosis
1. Ad vitam : Ad bonam
2. Ad sanationam : Dubia ad bonam
3. Ad functionam : Ad bonam

38
DOKUMENTASI

39

Anda mungkin juga menyukai