PENDAHULUAN
Otitis eksterna fungi atau otomikosis adalah infeksi akut, subakut, dan kronik pada
epitel skuamosa dari pinna dan kanalis auditorius eksterna oleh ragi dan filamen
f ilamen jamur. Jamur
adalah penyebab utamanya, namun penyakit ini juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri
kronis pada kanalis auditorius eksternus atau telinga tengah yang menyebabkan menurunnya
imunitas lokal sehingga memudahkan terjadinya infeksi jamur sekunder. Pada kasus dengan
tengah.1,2,3,4
perforasi membran timpani, jamur juga dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah.
Otitis eksterna fungi
fungi jarang mengancam kehidupan,
kehidupan, tetapi merupakan
merupakan penyakit yang
cukup menantang dan dapat menyebabkan frustasi baik pada pasien maupun dokter spesialis
!"#$ yang menangani. !al ini disebabkan karena penyakit ini membutuhkan pengobatan
dan tindak
tindak lanjut
lanjut jangka
jangka panjan
panjang
g karena
karena mudah
mudah mengal
mengalami
ami rekure
rekurensi
nsi atau kekamb
kekambuha
uhan
n
terutama bila pasien tidak kooperatif dalam mengelola penyakitnya. 1
Pre%alensi otitis eksterna fungi ber%ariasi sesuai dengan keadaan geografis dan faktor
predisposisi pasien dan merupakan &"'() dari seluruh kasus otitis eksterna. *mumnya otitis
eksterna fungi lebih sering dijumpai pada daerah tropis dan sub tropis seperti +esir, ndia,
-irma, Pakistan, -ahrain, srael dan ndonesia. aktor predisposisi penyakit ini diantaranya,
suhu dan kelembaban lingkungan, adanya serumen impaksi, penggunaan antibiotik topikal
dan steroid
steroid yang berlebihan, keadaan imunokomp
imunokompromis
romis,, penggunaa
penggunaan
n alat"alat pembersih
telinga, ri/ayat penyakit telinga sebelumnya, penggunaan alat bantu dengar, dan pasien yang
telah dilkukan operasi mastoidektomi terbuka. 1,2,'
0ebagian besar kasus otitis eksterna fungi disebabkan oleh jamur Aspergillus spp. dan
Candida.
Candida. Aspergillus niger adalah
adalah yang
yang paling
paling sering
sering ditemu
ditemuii pada
pada pemerik
pemeriksaan
saan kultur
kultur
karena
karena jumlahny
jumlahnyaa yang
yang mendom
mendominas
inasii +,
+, jenis
jenis jamur
jamur lain
lain yang
yang dapat
dapat menye
menyebab
babkan
kan
otomikosis
otomikosis adalah A.
adalah A. flavus, A. fumigatus, A. terreus jamur filamentosa, Candida albicans
dan C. parapsilosis jamur ragi. 1
*mumnya pasien akan datang dengan keluhan penurunan pendengaran pada salah
satu atau kedua telinga, telinga terasa penuh, gatal, keluarnya cairan dari telinga, hingga
telinga berdenging. Penatalaksanaan yang tepat dan cepat dapat mengurangi risiko terjadinya
komplikasi. erapi farmakologis dapat digunakan anti fungal dengan kombinasi obat lainnya
yang tepat sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan. 2
2.2 Anamnesis
#eluhan utama6
elinga kiri terasa penuh dan gatal sejak < 4 hari yang lalu.
:i/ayat pengobatan6
Pasien belum mengalami pengobatan sebelumnya.
:i/ayat alergi6
Pasien tidak memiliki ri/ayat alergi makanan, obat"obatan, tidak pernah
mengalami bersin"bersin saat terkena debu, perubahan suhu yang ekstrim, bau"bauan
tertentu dan sebagainya.
1. Pemeriksaan elinga
5o Pemeriksaan elinga kanan elinga kiri
telinga
1 ragus 5yeri tekan ", edema " 5yeri tekan " edema "
2 @aun telinga -entuk dan ukuran dalam -entuk dan ukuran dalam batas
pinna batas normal, hematoma ", normal, hematoma ", nyeri
nyeri tarik aurikula " tarik aurikula "
3 $iang telinga 0erumen ", hiperemis " 0erumen ", hiperemis " di
di sekitar membran timpani, sekitar membran timpani,
mukosa eritem A furunkel mukosa eritem A furunkel ",
", edema ringan, otorrhea edema ringan, otorrhea ",
" jamur /arna putih A
5ormal 5ormal
2. Pemeriksaan !idung
3. Pemeriksaan enggorok
*%ula
4 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda
onsila palatina
2." Dia#nsis
Otitis eksterna fungi !.72.2 otitis externa in mycosis
2.$ Penata%aksanaan
a. Otoskopi dan irigasi telinga
b. ampon telinga kiri dengan tetes telinga otopain dan salep mikonaCole
2)
c. +edikamentosa
" 5atrium diklofenak '( mg 3 ? 1 tablet
" >etiriCine 1( mg 1 ? 1 tablet
" etes telinga otopain dan tetes mata fukricin ') yang
dicampurkan.
d. dukasi
" ampon telinga kiri dapat dilepas sendiri 1 hari berikutnya.
" etes telinga yang telah dicampurkan diteteskan ' tetes pada
telinga kiri. 0elanjutnya dibiarkan selama 1 jam. 0ebaiknya
dilakukan 2 kali sehari.
" Pasien dianjurkan untuk tidak mengorek"ngorek liang telinga.
" 0ebaiknya kedua telinga tidak terkena air dulu. -ila mandi, kedua
telinga ditutup menggunakan kapas.
" Jika pasien merasa ada cairan yang keluar dari telinga, atau telinga
kemasukan air, gunakan tisu yang telah dipotong dan dibentuk
BAB III
(IN)AUAN PUS(AKA
3.1 DEFINISI
Otitis eksterna fungi atau otomikosis adalah infeksi akut, subakut, dan kronik pada
epitel skuamosa dari pinna dan kanalis akustikus eksterna oleh ragi dan filamen jamur. Jamur
adalah penyebab utamanya, namun penyakit ini juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri
kronis pada kanalis auditorius eksternus atau telinga tengah yang menyebabkan menurunnya
imunitas lokal sehingga memudahkan terjadinya infeksi jamur sekunder. Pada kasus dengan
perforasi membran timpani, jamur juga dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah.1,2,3,4
3.2 EPIDE*IOLO+I
6 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda
Pre%alensi otitis eksterna fungi ber%ariasi sesuai dengan keadaan geografis dan faktor
predisposisi pasien dan merupakan &"'() dari seluruh kasus otitis eksterna. *mumnya
ototitis eksterna fungi lebih sering dijumpai pada daerah tropis dan sub tropis seperti +esir,
ndia, -irma, Pakistan, -ahrain, srael dan ndonesia berhubungan dengan faktor lingkungan
yakni suhu dan kelembaban di daerah"daerah tersebut. 1,'
$ingkungan yang lembab dengan iklim tropis meningkatkan insiden otitis eksterna
fungi karena kontribusinya dalam meningkatkan produksi keringat dan mengubah permukaan
epitel kanalis akustikus eksterna sehingga menjadi media yang baik bagi pertumbuhan dan
proliferasi jamur. -eberapa penelitian menunjukkan bah/a otitis eksterna fungi lebih sering
didapati pada /anita dan lebih sering terjadi pada orang de/asa dibandingkan anak"anak.
Otitis eksterna fungi unilateral dilaporkan pada &() dari kasus dan tidak menunjukkan sisi
mana yang lebih sering terjadi. 1
-eberapa penelitian menunjukkan bah/a otitis eksterna fungi lebih sering ditemukan
pada pasien dengan penyakit penyerta diabetes melitus tipe 2. !al ini dikarenakan pada
diabetes melitus tipe 2 terjadi penurunan imunitas seluler yang berdampak pada mudahnya
infeksi dan proliferasi jamur, keadaan hiperglikemia juga dapat membentuk lingkungan yang
baik bagi pertumbahan jamur. Otitis eksterna fungi pada pasien dengan diabetes melitus tipe
2 membutuhkan pengobatan dan pemantauan dalam jangka panjang karena mudah
mengalami rekurensi dan resisten oleh karena pada diabetes melitus tipe 2 terjadi gangguan
mikro%askular yang dapat memperburuk perfusi aliran darah perifer.7
3." E(IOLO+I
0ebagian besar kasus otitis eksterna fungi disebabkan oleh jamur Aspergillus spp. dan
Candida. Aspergillus niger adalah yang paling sering ditemui pada pemeriksaan kultur
karena jumlahnya yang mendominasi kanalis auditoris eksterna, jenis jamur lain yang dapat
menyebabkan otomikosis adalah A. flavus, A. fumigatus, A. terreus jamur filamentosa,
Candida albicans dan C. parapsilosis jamur ragi. 0elain itu beberapa jamur lain yang juga
dapat menyebabkan otitis eksterna fungi namun jarang ditemukan ialah jamur jenis
Phycomycetes, Rhizopus, dan Penicillium.1
Pada penelitian yang dilakukan #umar 2((' pada pasien otitis eksterna fungi
menunjukkan bah/a jenis jamur yang paling sering ditemui, yakni Aspergillus niger
'2,43), Aspergillus fumigates 34,14), Candida albicans 11), Candida
pseudotropicalis 1,21). -eberapa peneliti juga melaporkan jamur kausatif yang lain, yakni
jenis Penicillium sp. dan jenis Candida yang lain dalam berbagai persentase. *mumnya
penelitian"penelitian tersebut menunjukkan bah/a persentase jenis jamur Aspergillus lebih
banyak dibandingankan Candida. +eskipun demikian, pada keadaan imunokompromis atau
dengan penyakit penyerta tertentu, misalnya diabetes melitus tipe 2, jenis jamur Candida
justru lebih sering ditemukan.1,7
3.$ PA(OFISIOLO+I1
3.& DIA+NOSIS
=ejala klinis otitis eksterna fungsi agak sulit dibedakan dengan otitis eksterna dengan
penyebab lain. =ejala yang sering menjadi keluhan utama pasien ialah rasa gatal, rasa tidak
nyaman dan nyeri pada liang telinga, rasa penuh dalam telinga, tinitus, penurunan
pendengaran, dan kadang"kadang disertai sekret atau cairan dari dalam telinga. #eluhan ini
bersifat rekuren atau hilang timbul.;
9 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda
Pada pemeriksaan menggunakan otoskopi, umumnya akan didapatkan lumen +
mengalami edema ringan, eritem, dan terlihat debris atau sekret jamur ber/arna putih,
keabuan, atau hitam. Pasien biasanya sudah menggunakan berbagai obat tetes telinga
antibiotik maupun per oral, namun keluhan tidak berkurang. 2
#arateristik pada otitis eksterna fungi ialah pada infeksi akibat Aspergillus umumnya
akan terlihat hifa halus dan spora konidiofor sedangkan pada infeksi akibat Candida akan
terlihat miselia yang panjang yang jika bercampur dengan serumen akan ber/arna
kekuningan. nfeksi akibat Candida lebih sulit diidentifikasi secara klinis karena kurangnya
tampilan klinis seperti pada infeksi akibat Aspergillus.1
@iagnosis dapat dikonfirmasi dengan mengidentifikasi komponen jamur
menggunakan tes #O! atau menggunakan kultur jamur yang positif. 5amun, kultur sangat
jarang dibutuhkan dan umumnya tidak mengubah terapi karena jamur yang menyebabkan
otomikosis kebanyakan adalah jamur jenis saprofit yang merupakan jenis flora
normal8komensal dalam + normal. +orfologi dari koloni juga dapat memudahkan untuk
membedakan yeast li#e fungi atu jamur ragi dan filamentous fungi atau jenis jamur
filamentosa. #oloni yang ber/arna putih atau putih kekuningan, halus dan kadang"kadang
kasar, adalah jenis jamur ragi. 0edangkan jenis jamur filamentosa berbentuk seperti
kumpulan debu, kain /ol, atau kain beludru yang dilipat. #oloni ini dapat menampilkan
berbagi jenis /arna seperti, hitam, putih, kuning, hijau, biru, dan biru kehijauan.1
3.' (ERAPI
+eskipun berbagai penelitian telah menunjukkan beberapa obat baik topikal maupun
per oral yang dapat digunakan dalam penanganan otitis eksterna fungi, namun belum ada
konsesus yang memuat mengenai obat dan cara yang paling efektif diantara yang lain.
Penanganan yang sering dilakukan saat ini adalah dengan pemberian antifungi topikal dan
pembersihan liang telinga dari debris dan sekret jamur yang terbukti dapat memberikan hasil
yang baik, /alaupun membutuhkan /aktu yang cukup lama. 1
-anyak peneliti meyakini bah/a hal terpenting dalam penanganan otitis eksterna
fungi adalah dengan mengidentifikasi jamur penyebab untuk memberikan terapi
medikamentosa yang adekuat. *ntuk saat ini, belum ada terapi khusus yang
direkomendasikan untuk otitis eksterna fungi karena banyaknya antifungi yang dapat
digunakan klinisi secara luas yang membuktikan bah/a terapi ini juga tergantung pada pasien
sebagai indi%idu.1
Otomikosis terkadang sulit diatasi /alaupun telah diobati dengan pengobatan yang
sesuai. +aka dari itu perlu ditentukan apakah kondisi ini akibat penyakit otomikosis itu
sendiri atau berhubungan dengan gangguan sistemik lainnya atau hasil dari gangguan
immunodefisiensi yang mendasari. Pengobatan lain selain medikamentosa yaitu menjaga
telinga tetap kering dan mengarahkan pada kembalinya kondisi fisiologis dengan mencegah
gangguan pada kanalis akustikus eksternus. 1
3., KO*PLIKASI
Perforasi membran dapat terjadi sebagai komplikasi dari otomikosis yang bermula pada
telinga dengan membran timpani intak. nsidens perforasi timpani pada mikosis ditemukan
menjadi 11). Perforasi lebih sering terjadi pada otomikosis yang disebabkan oleh Candida
albicans. #ebanyakan perforasi terjadi bagian malleus yang melekat pada membran timpani.
+ekanisme dari perforasi dihubungkan dengan trombosis mikotik dari pembuluh darah
membran timpani, menyebabkan nekrosis a%askuler dari membran timpani. nam pasien
pada grup immunocompromised mengalami perforasi timpani. Perforasi kecil dan terjadi pada
kuadran posterior dari membran timpani. -iasanya akan sembuh secara spontan dengan
pengobatan medis. Jarang namun jamur dapat menyebabkan otitis eksterna in%asif , terutama
pada pasien immunocompromised . erapi antifungal sistemik yang adekuat sangat diperlukan
pada pasien ini.1
@iagnosis otitis eksterna fungi atau otomikosis ditegakkan melalui hasil anamnesis
dan pemeriksaan fisik telinga yang dilakukan. Pada anamnesis, pasien mengeluhkan rasa
penuh dan gatal yang merupakan salah satu gejala paling umum dari otitis eksterna fungi.
Pasien juga mengakui kebiasaan mengorek"ngorek telinga sebelumnya menunjukkan bah/a
perjalanan timbulnya otitis eksterna fungi merupakan efek dari trauma lokal akibat kebiasaan
tersebut dan berubahnya kondisi normal dari lingkungan liang telinga, terutama kelembaban
dan p!. Peningkatan p! ini berakibat pada ketidakseimbangan flora normal8komensal dalam
liang telinga yang kemudian menjadi patogen.
0elain itu, pasien juga mengatakan bah/a sebelumnya dirinya pernah berobat dengan
keluhan keluar cairan dari telinga, pada saat itu dokter mengatakan bah/a telinganya
terinfeksi bakteri. !al ini patut dicurigai sebagai jenis otitis eksterna akibat infeksi bakteri
yang juga menjadi predisposisi otitis eksterna akibat penyebab lain.
elah dilaporkan suatu laporan kasus tentang otitis eksterna fungi otomikosis. Otitis
eksterna fungi dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang bila perlu. -erdasarkan tinjauan tersebut telah dibahas mengenai otitis eksterna
fungi meliputi6 definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan fisik,
@iharapkan laporan kasus ini dapat dijadikan suatu pedoman dalam mengenal dan mengobati
2. n/ar #, =ohar +0. Otomycosis6 clinical features, presdisposing factors, and treatment
implications. 2(14. %ailable at6
http688///.ncbi.nlm.nih.go%8pmc8articles8P+>4(49'(;8pdf8pjms"3("'74.pdf