Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

Otitis eksterna fungi atau otomikosis adalah infeksi akut, subakut, dan kronik pada
epitel skuamosa dari pinna dan kanalis auditorius eksterna oleh ragi dan filamen
f ilamen jamur. Jamur 
adalah penyebab utamanya, namun penyakit ini juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri
kronis pada kanalis auditorius eksternus atau telinga tengah yang menyebabkan menurunnya
imunitas lokal sehingga memudahkan terjadinya infeksi jamur sekunder. Pada kasus dengan
tengah.1,2,3,4
 perforasi membran timpani, jamur juga dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah.
Otitis eksterna fungi
fungi jarang mengancam kehidupan,
kehidupan, tetapi merupakan
merupakan penyakit yang
cukup menantang dan dapat menyebabkan frustasi baik pada pasien maupun dokter spesialis
!"#$ yang menangani. !al ini disebabkan karena penyakit ini membutuhkan pengobatan
dan tindak
tindak lanjut
lanjut jangka
jangka panjan
panjang
g karena
karena mudah
mudah mengal
mengalami
ami rekure
rekurensi
nsi atau kekamb
kekambuha
uhan
n
terutama bila pasien tidak kooperatif dalam mengelola penyakitnya. 1
Pre%alensi otitis eksterna fungi ber%ariasi sesuai dengan keadaan geografis dan faktor 
 predisposisi pasien dan merupakan &"'() dari seluruh kasus otitis eksterna. *mumnya otitis
eksterna fungi lebih sering dijumpai pada daerah tropis dan sub tropis seperti +esir, ndia,
-irma, Pakistan, -ahrain, srael dan ndonesia. aktor predisposisi penyakit ini diantaranya,
suhu dan kelembaban lingkungan, adanya serumen impaksi, penggunaan antibiotik topikal
dan steroid
steroid yang berlebihan, keadaan imunokomp
imunokompromis
romis,, penggunaa
penggunaan
n alat"alat pembersih
telinga, ri/ayat penyakit telinga sebelumnya, penggunaan alat bantu dengar, dan pasien yang
telah dilkukan operasi mastoidektomi terbuka. 1,2,'
0ebagian besar kasus otitis eksterna fungi disebabkan oleh jamur  Aspergillus spp. dan
Candida.
Candida.  Aspergillus niger adalah
adalah yang
yang paling
paling sering
sering ditemu
ditemuii pada
pada pemerik
pemeriksaan
saan kultur 
kultur 
karena
karena jumlahny
jumlahnyaa yang
yang mendom
mendominas
inasii +,
+, jenis
jenis jamur
jamur lain
lain yang
yang dapat
dapat menye
menyebab
babkan
kan
otomikosis
otomikosis adalah A.
adalah  A. flavus, A. fumigatus, A. terreus jamur filamentosa, Candida albicans
dan C. parapsilosis jamur ragi. 1
*mumnya pasien akan datang dengan keluhan penurunan pendengaran pada salah
satu atau kedua telinga, telinga terasa penuh, gatal, keluarnya cairan dari telinga, hingga
telinga berdenging. Penatalaksanaan yang tepat dan cepat dapat mengurangi risiko terjadinya
komplikasi. erapi farmakologis dapat digunakan anti fungal dengan kombinasi obat lainnya
yang tepat sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan. 2

1 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


BAB 2
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Kasus
 5ama 6 n. Julius
*mur pasien 6 72 tahun
empat8anggal lahir 6 +aluku8 2( Juni 1&'4
Jenis kelamin 6 $aki"laki
 5omor registrasi 6 293123
anggal pemeriksaan80tatus 6 :abu, 2(178:a/at Jalan
Pekerjaan 6 P50
lamat 6 -aumata
gama 6 #risten Protestan
 5omor !P 6 (91237'7;(1&

2.2 Anamnesis
#eluhan utama6
elinga kiri terasa penuh dan gatal sejak < 4 hari yang lalu.

:i/ayat penyakit sekarang6


Pasien datang ke Poli !"#$ dengan keluhan telinga kiri terasa penuh dan
gatal yang dialami sejak 4 hari yang lalu. +enurut pasien keluhan ini a/alnya rasa
gatal dan penuh ini berlangsung terus"menerus sehingga akti%itas pasien terganggu
dan ia menjadi sulit tidur. Pasien mengaku jika dirinya telah mengorek telinganya
menggunakan cotton bud  sebagai usaha untuk mengurangi rasa gatal dan penuh
tersebut, namun keluhannya tidak berkurang. #eluhan ini disertai dengan keluar 
cairan dari telinga kiri. +enurut pasien ia tidak mengalami penurunan pendengaran,
telinga berdenging, sakit kepala atau batuk dan pilek saat ini.

:i/ayat penyakit dahulu6


Pasien pernah berobat ke Poli !"#$ tahun 2(1' dengan keluhan penurunan
 pendengaran pada telinga kiri kemudian diberikan pengobatan obat tetes telinga dan
membaik. Pasien tidak menderita hipertensi, diabetes mellitus dan gangguan %ascular 
lainnya.

:i/ayat pengobatan6
Pasien belum mengalami pengobatan sebelumnya.

:i/ayat alergi6
Pasien tidak memiliki ri/ayat alergi makanan, obat"obatan, tidak pernah
mengalami bersin"bersin saat terkena debu, perubahan suhu yang ekstrim, bau"bauan
tertentu dan sebagainya.

2 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


:i/ayat trauma6
Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan dan trauma tajam atau tumpul di
 bagian kepala, /ajah, dan telinga.

2.3 Pemeriksaan Fisik 


0tatus =eneralis
#eadaan umum 6 -aik  
#esadaran 6 >ompos mentis
anda %ital 6 ekanan darah 6 12(89( mm!g
 5adi 6 94?8menit
:espirasi 6 2(?8menit
0uhu 6 37,7 (>

1. Pemeriksaan elinga
 5o Pemeriksaan elinga kanan elinga kiri
telinga
1 ragus 5yeri tekan ", edema " 5yeri tekan " edema "
2 @aun telinga -entuk dan ukuran dalam -entuk dan ukuran dalam batas
pinna  batas normal, hematoma ", normal, hematoma ", nyeri
nyeri tarik aurikula " tarik aurikula "
3 $iang telinga 0erumen ", hiperemis " 0erumen ", hiperemis " di
di sekitar membran timpani, sekitar membran timpani,
mukosa eritem A furunkel mukosa eritem A furunkel ",
", edema ringan, otorrhea edema ringan, otorrhea ",
"  jamur /arna putih A

erdapat sekret atau debris


 ber/arna putih yang menempel
 pada dinding liang telinga.

3 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


4 +embran :etraksi ", bulging ", :etraksi ", bulging ",
timpani hiperemis ", edema ", hiperemis ", edema ",
dilihat  perforasi ", refleks cahaya  perforasi ", refleks cahaya A,
setelah A, gambaran pulsasi " gambaran pulsasi "
sekret8debris
dibersihkan

 5ormal  5ormal

2. Pemeriksaan !idung

Pemeriksaan !idung !idung kanan !idung kiri


!idung luar -entuk normal, hiperemis ", -entuk normal, hiperemis ",
nyeri tekan ", deformitas " nyeri tekan ", deformitas "
Rinsk!i anterir
Bestibulum nasi 5ormal, ulkus " 5ormal, ulkus "
>a%um nasi -entuk normal, mukosa /arna -entuk normal, mukosa
merah muda, rhinorrhea " /arna merah muda,
rhinorrhea "
+eatus nasi media +ukosa normal, sekret " +ukosa normal, sekret "
#onka nasi inferior dema ", mukosa hiperemis " dema ", mukosa pucat "
0eptum nasi @e%iasi ", perdarahan ", ulkus ", mukosa /arna merah muda

3. Pemeriksaan enggorok 

*%ula
4 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda
onsila palatina

-ibir +ukosa bibir basah, ber/arna merah muda


+ulut +ukosa mulut basah, ber/arna merah muda
=eligi 5ormal
$idah idak ada ulkus, pseudomembran "
*%ula -entuk normal, hiperemis ", edema ", pseudomembran "
Palatum mole *lkus ", hiperemis ", edema "
aring +ukosa hiperemis ", refleks muntah A, pseudomembran ",
sekret "
onsila palatina #anan #iri
1 1
ossa tonsilaris !iperemis " !iperemis "
dan arkus
faringeus

2." Dia#nsis
Otitis eksterna fungi !.72.2 otitis externa in mycosis

2.$ Penata%aksanaan
a. Otoskopi dan irigasi telinga
 b. ampon telinga kiri dengan tetes telinga otopain dan salep mikonaCole
2)
c. +edikamentosa
" 5atrium diklofenak '( mg 3 ? 1 tablet
" >etiriCine 1( mg 1 ? 1 tablet
" etes telinga otopain dan tetes mata fukricin ') yang
dicampurkan.

d. dukasi
" ampon telinga kiri dapat dilepas sendiri 1 hari berikutnya.
" etes telinga yang telah dicampurkan diteteskan ' tetes pada
telinga kiri. 0elanjutnya dibiarkan selama 1 jam. 0ebaiknya
dilakukan 2 kali sehari.
" Pasien dianjurkan untuk tidak mengorek"ngorek liang telinga.
" 0ebaiknya kedua telinga tidak terkena air dulu. -ila mandi, kedua
telinga ditutup menggunakan kapas.
" Jika pasien merasa ada cairan yang keluar dari telinga, atau telinga
kemasukan air, gunakan tisu yang telah dipotong dan dibentuk 

5 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


meruncing ujungnya, dimasukkan ke dalam liang telinga untuk 
menyerap cairan.
" @atang kontrol kembali 2 hari berikutnya, untuk tampon telinga
kanan dan melihat perkembangan terapi terhadap jamur.
2.& Pr#nsis
@ubia et bonam
2.' Saran
" Pasien disiplin dalam menjaga kebersihan telinga dan menjaga agar telinganya
tetap kering.
" Pasien disiplin dalam meneteskan obat tetes telinga yang diberikan.

BAB III
(IN)AUAN PUS(AKA

3.1 DEFINISI
Otitis eksterna fungi atau otomikosis adalah infeksi akut, subakut, dan kronik pada
epitel skuamosa dari pinna dan kanalis akustikus eksterna oleh ragi dan filamen jamur. Jamur 
adalah penyebab utamanya, namun penyakit ini juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri
kronis pada kanalis auditorius eksternus atau telinga tengah yang menyebabkan menurunnya
imunitas lokal sehingga memudahkan terjadinya infeksi jamur sekunder. Pada kasus dengan
 perforasi membran timpani, jamur juga dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah.1,2,3,4

3.2 EPIDE*IOLO+I
6 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda
Pre%alensi otitis eksterna fungi ber%ariasi sesuai dengan keadaan geografis dan faktor 
 predisposisi pasien dan merupakan &"'() dari seluruh kasus otitis eksterna. *mumnya
ototitis eksterna fungi lebih sering dijumpai pada daerah tropis dan sub tropis seperti +esir,
ndia, -irma, Pakistan, -ahrain, srael dan ndonesia berhubungan dengan faktor lingkungan
yakni suhu dan kelembaban di daerah"daerah tersebut. 1,'
$ingkungan yang lembab dengan iklim tropis meningkatkan insiden otitis eksterna
fungi karena kontribusinya dalam meningkatkan produksi keringat dan mengubah permukaan
epitel kanalis akustikus eksterna sehingga menjadi media yang baik bagi pertumbuhan dan
 proliferasi jamur. -eberapa penelitian menunjukkan bah/a otitis eksterna fungi lebih sering
didapati pada /anita dan lebih sering terjadi pada orang de/asa dibandingkan anak"anak.
Otitis eksterna fungi unilateral dilaporkan pada &() dari kasus dan tidak menunjukkan sisi
mana yang lebih sering terjadi. 1
-eberapa penelitian menunjukkan bah/a otitis eksterna fungi lebih sering ditemukan
 pada pasien dengan penyakit penyerta diabetes melitus tipe 2. !al ini dikarenakan pada
diabetes melitus tipe 2 terjadi penurunan imunitas seluler yang berdampak pada mudahnya
infeksi dan proliferasi jamur, keadaan hiperglikemia juga dapat membentuk lingkungan yang
 baik bagi pertumbahan jamur. Otitis eksterna fungi pada pasien dengan diabetes melitus tipe
2 membutuhkan pengobatan dan pemantauan dalam jangka panjang karena mudah
mengalami rekurensi dan resisten oleh karena pada diabetes melitus tipe 2 terjadi gangguan
mikro%askular yang dapat memperburuk perfusi aliran darah perifer.7

3.3 FAK(OR PREDISPOSISI2


a. #elembaban
0aluran telinga mudah terinfeksi karena gelap dan hangat, sehingga pada keadaan
kelembaban yang tinggi dan cuaca yang panas dapat memudahkan terjadinya
 pertumbuhan dan proliferasi bakteri dan jamur dalam saluran telinga. !al ini terutama
terjadi di daerah tropis dan subtropis.
 b. Pasien imunokompromis
Pada pasien dengan imunokompromis, infeksi jamur menjadi lebih mudah terjadi karena
sistem imun pasien tidak mampu melindungi tubuhnya.
c. Penggunaan jangka panjang tetes telinga antibiotik 
#eadaan normal telinga dan sel epitel mukosa saluran telinga dapat mengalami
 perubahan akibat penggunaan jangka panjang tetes telinga antibotik, sehingga

7 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


memudahkan terjadi pertumbuhan dan proliferasi jamur. Perubahan tersebut juga dapat
mengakibatkan flora normal dalam saluran telinga berubah menjadi patologis.
d. Perenang
Jika terlalu banyak air masuk ke dalam saluran telinga, misalnya saat berenang, terutama
di air yang mengandung klorin atau membersihkan telinga dengan air pada saat mandi
akan memudahkan jamur bertumbuh dan berproliferasi karena air tersebut meningkatkan
kelembaban, meningkatkan p! dan membersihkan serumen yang melengket pada
mukosa saluran telinga yang pada keadaan normal sebenarnya berfungsi melindungi dan
mempertahankan mukosa saluran telinga. @engan demikian, perenang sebaiknya
menggunakan ear plug  atau penyumbat telinga pada saat berenang.
e. erlalu sering membersihkan telinga
erlalu sering membersihkan telinga menggunakan cotton bud   dapat mengakibat trauma
lokal pada saluran telinga sehingga memudahkan terjadinya infeksi, pertumbuhan dan
 proliferasi bakteri dan jamur.

3." E(IOLO+I
0ebagian besar kasus otitis eksterna fungi disebabkan oleh jamur  Aspergillus spp. dan
Candida.  Aspergillus niger adalah yang paling sering ditemui pada pemeriksaan kultur 
karena jumlahnya yang mendominasi kanalis auditoris eksterna, jenis jamur lain yang dapat
menyebabkan otomikosis adalah  A. flavus, A. fumigatus, A. terreus jamur filamentosa,
Candida albicans dan C. parapsilosis jamur ragi. 0elain itu beberapa jamur lain yang juga
dapat menyebabkan otitis eksterna fungi namun jarang ditemukan ialah jamur jenis
 Phycomycetes, Rhizopus, dan Penicillium.1
Pada penelitian yang dilakukan #umar 2((' pada pasien otitis eksterna fungi
menunjukkan bah/a jenis jamur yang paling sering ditemui, yakni  Aspergillus niger 
'2,43),  Aspergillus fumigates 34,14), Candida albicans 11), Candida
 pseudotropicalis 1,21). -eberapa peneliti juga melaporkan jamur kausatif yang lain, yakni
 jenis  Penicillium sp. dan jenis Candida  yang lain dalam berbagai persentase. *mumnya
 penelitian"penelitian tersebut menunjukkan bah/a persentase jenis jamur  Aspergillus  lebih
 banyak dibandingankan Candida. +eskipun demikian, pada keadaan imunokompromis atau
dengan penyakit penyerta tertentu, misalnya diabetes melitus tipe 2, jenis jamur Candida
 justru lebih sering ditemukan.1,7

3.$ PA(OFISIOLO+I1

8 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


Patofisiologi otitis eksterna fungi berkaitan dengan anatomi, fisiologi dan histologi
kanalis akustikus eksterna. #analis akustikus eksterna adalah sebuah saluran atau kanal
dengan panjang rata"rata 2,' cm dan lebar rata"rata ;,& mm pada orang de/asa. 0aluran atau
kanal ini berbentuk silinder dan dilapisi dengan epitel berlapis gepeng bertanduk hingga ke
 bagian luar membrana timpani. -agian depan dari resesus membrana timpani, hingga isthmus
sering menjadi tempat akumulasi debris keratin dan serumen dan sulit dibersihkan.
0erumen memiliki suatu Cat antimikotik, bakteriostatik dan insect repellent . 0erumen
terdiri dari lipid 47";3), protein, asam amino bebas, mineral, lisosim, imunoglobulin, dan
asam lemak tak jenuh. sam lemak tak jenuh rantai panjang yang terdapat pada kanalis
akustikus eksterna yang normal dapat menghambat pertumbuhan bakteri. #omposisi
hidrofobik ini memungkinkan serumen berperan dalam mengeluarkan air dari kanalis
akustikus eksterna, serta membuat permukaan kanalis tidak permeabel, dan mencegah
maserasi dan kerusakan epitel.
lora normal atau komensal yang terdapat di dalam kanalis akustikus eksterna
diantaranya, Staphylococcus epirdemidis, Corynebacterium sp,  Bacillus sp, =ram positi%e
cocci Staphylococcus aureus, Streptococcus sp, non"pathogenic micrococci, =ram negati%e
 bacilli  Pseudomonas aeruginosa,  scherichia coli,  !emophilus influenza,  "orazella
catarrhalis, etc dan jenis jamur miselia dari genus Aspergillus dan Candida sp. lora normal
atau komensal ini tidak bersifat patogen apabila lingkungan kanalis aksutikus eksterna dan
keseimbangan antara bakteri dan jamur tetap terjaga.
aktor D faktor yang berperan dalam perubahan lingkungan kanalis akustikus eksterna
yang kemudian mengakibatkan jamur saprofit menjadi patogen, diantaranya faktor 
lingkungan suhu dan kelembaban, perubahan pada epitel kanalis akustikus eksterna akibat
dermatitis atau trauma mikro, peningkatan p!, penurunan kualitas dan kuantitas serumen,
faktor sistemik imunokompromis, neoplasma, diabetes melitus, penggunaan antibiotik lama,
agen sitostatik dan kortikosteroid, ri/ayat otitis eksterna bakteri atau otitis media supuratif,
dermatomikosis, serta kondisi sosial.

3.& DIA+NOSIS
=ejala klinis otitis eksterna fungsi agak sulit dibedakan dengan otitis eksterna dengan
 penyebab lain. =ejala yang sering menjadi keluhan utama pasien ialah rasa gatal, rasa tidak 
nyaman dan nyeri pada liang telinga, rasa penuh dalam telinga, tinitus, penurunan
 pendengaran, dan kadang"kadang disertai sekret atau cairan dari dalam telinga. #eluhan ini
 bersifat rekuren atau hilang timbul.;
9 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda
Pada pemeriksaan menggunakan otoskopi, umumnya akan didapatkan lumen +
mengalami edema ringan, eritem, dan terlihat debris atau sekret jamur ber/arna putih,
keabuan, atau hitam. Pasien biasanya sudah menggunakan berbagai obat tetes telinga
antibiotik maupun per oral, namun keluhan tidak berkurang. 2
#arateristik pada otitis eksterna fungi ialah pada infeksi akibat Aspergillus umumnya
akan terlihat hifa halus dan spora konidiofor sedangkan pada infeksi akibat Candida akan
terlihat miselia yang panjang yang jika bercampur dengan serumen akan ber/arna
kekuningan. nfeksi akibat Candida lebih sulit diidentifikasi secara klinis karena kurangnya
tampilan klinis seperti pada infeksi akibat Aspergillus.1
@iagnosis dapat dikonfirmasi dengan mengidentifikasi komponen jamur 
menggunakan tes #O! atau menggunakan kultur jamur yang positif. 5amun, kultur sangat
 jarang dibutuhkan dan umumnya tidak mengubah terapi karena jamur yang menyebabkan
otomikosis kebanyakan adalah jamur jenis saprofit yang merupakan jenis flora
normal8komensal dalam + normal. +orfologi dari koloni juga dapat memudahkan untuk 
membedakan  yeast li#e fungi atu jamur ragi dan  filamentous fungi atau jenis jamur 
filamentosa. #oloni yang ber/arna putih atau putih kekuningan, halus dan kadang"kadang
kasar, adalah jenis jamur ragi. 0edangkan jenis jamur filamentosa berbentuk seperti
kumpulan debu, kain /ol, atau kain beludru yang dilipat. #oloni ini dapat menampilkan
 berbagi jenis /arna seperti, hitam, putih, kuning, hijau, biru, dan biru kehijauan.1

3.' (ERAPI
+eskipun berbagai penelitian telah menunjukkan beberapa obat baik topikal maupun
 per oral yang dapat digunakan dalam penanganan otitis eksterna fungi, namun belum ada
konsesus yang memuat mengenai obat dan cara yang paling efektif diantara yang lain.
Penanganan yang sering dilakukan saat ini adalah dengan pemberian antifungi topikal dan
 pembersihan liang telinga dari debris dan sekret jamur yang terbukti dapat memberikan hasil
yang baik, /alaupun membutuhkan /aktu yang cukup lama. 1
-anyak peneliti meyakini bah/a hal terpenting dalam penanganan otitis eksterna
fungi adalah dengan mengidentifikasi jamur penyebab untuk memberikan terapi
medikamentosa yang adekuat. *ntuk saat ini, belum ada terapi khusus yang
direkomendasikan untuk otitis eksterna fungi karena banyaknya antifungi yang dapat
digunakan klinisi secara luas yang membuktikan bah/a terapi ini juga tergantung pada pasien
sebagai indi%idu.1

10 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


0ediaan antifungi dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni antifungi spesifik dan non
spesifik. ntifungi non spesifik diantaranya adalah larutan asam dan pembersih 16
"  Boric acid  adalah medium asam dan sering digunakan sebagai antiseptik dan
insektisida. @apat diberikan bila penyebabnya adalah Candida albicans.
" $entian %iolet   yang disediakan dalam bentuk larutan konsentrasi rendah. +isalnya
1) dalam air. =entian %iolet bersifat antibakteri, antifungi, antiinflamasi dan
antiseptik. -eberapa penelitian menunjukkan efekti%itas agen ini hingga 9().
" Castellani&s paint  acetone, alkohol, fenol, fuchsin, resocinol
" Cresylate merthiolate, +"cresyl acetate, propyleneglycol, bric acid, dan alkohol
"  "erchurochrome yang merupakan antiseptik topikal dan antifungi. Penelitian
menunjukkan efekti%itasnya hingga &3, 4).
ntifungi spesifik, diantaranya 1,4,96
"  'ystatin adalah antibiotik makrolid polyene yang dapat menghambat sintesis sterol di
membran sitoplasma. #euntungan dari nistatin adalah tidak diserap oleh kulit yang
intak. @apat diresepkan dalam bentuk krim, salep, atau bedak. fektif hingga '("9().
"  Azole  adalah agen sintetis yang mengurangi konsentrasi ergosterol, sterol esensial
 pada membran sitoplasma normal.
1. >lotrimo?aCole digunakan secara luas sebagai topikal aCole. fektif hingga &'"
1((). >lotrimo?aCole memiliki efek bakterial dan ini adalah keuntungan untuk 
mengobati infeksi campuran bakteri"jamur. >lotrimaCole tersedia dalam bentuk 
 bubuk, lotion, dan solusio dan telah dinyatakan bebas dari efek ototoksik.
2. #etokonaCole dan fluconaCole memiliki spektrum luas. #etokonaCole 2) krim
efektif hingga &'"1(() mela/an spergillus dan >. lbicans. luconaCole
topikal efektif hingga &() kasus.
3. +iconaCole 2) krim adalah imidaCole yang telah dipercaya kegunaannya
selama lebih dari 3( tahun untuk pengobatan penyakit superfisial dan kulit. gen
ini dibedakan dari aCole yang lainnya dengan memiliki dua mekanisme dalam
aksinya. +ekanisme pertama adalah inhibisi dari sintesis ergosterol. +ekanisme
kedua dengan inhibisi dari peroksida, dimana dihasilkan oleh akumulasi peroksida
 pada sel dan menyebabkan kematian sel. fektif hingga &().
4. -ifonaCole. 0olusio 1) memiliki potensi sama dengan klotrimaCol dan
miconaCole. fektif hingga 1(().
'. traconaCole memiliki efek in %itro dan in %i%o mela/an spesies  Aspergillus.
0elain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Benkataramanan dan #umar 
2(17 menunjukkan pemberian itrakonaCole per oral pada pasien diabetes melitus
tipe 2 dengan otitis eksterna fungi rekuren selama ' hari sangat efektif.

11 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


-entuk salep lebih memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan formula tetes
telinga karena dapat bertahan di kulit untuk /aktu yang lama. 0alep lebih aman pada kasus
 perforasi membran timpani karena akses ke telinga tengah sedikit diakibatkan tingginya
%iskositas.27 Penggunaan cresylate  dan  gentian violet   harus dihindari pada pasien dengan
 perforasi membran timpani karena memiliki efek iritasi pada mukosa telinga tengah. 0erta
menghentikan penggunaan antibiotik topikal bila dicurigai sebagai penyebabnya.Pada pasien
immunocompromised , pengobatan otomikosis haruslebih kuat untuk mencegah komplikasi
seperti hilangnya pendengaran dan infeksi in%asif ke tulang temporal. 1

Otomikosis terkadang sulit diatasi /alaupun telah diobati dengan pengobatan yang
sesuai. +aka dari itu perlu ditentukan apakah kondisi ini akibat penyakit otomikosis itu
sendiri atau berhubungan dengan gangguan sistemik lainnya atau hasil dari gangguan
immunodefisiensi yang mendasari. Pengobatan lain selain medikamentosa yaitu menjaga
telinga tetap kering dan mengarahkan pada kembalinya kondisi fisiologis dengan mencegah
gangguan pada kanalis akustikus eksternus. 1

3., KO*PLIKASI
Perforasi membran dapat terjadi sebagai komplikasi dari otomikosis yang bermula pada
telinga dengan membran timpani intak. nsidens perforasi timpani pada mikosis ditemukan
menjadi 11). Perforasi lebih sering terjadi pada otomikosis yang disebabkan oleh Candida
albicans. #ebanyakan perforasi terjadi bagian malleus yang melekat pada membran timpani.
+ekanisme dari perforasi dihubungkan dengan trombosis mikotik dari pembuluh darah
membran timpani, menyebabkan nekrosis a%askuler dari membran timpani. nam pasien
 pada grup immunocompromised mengalami perforasi timpani. Perforasi kecil dan terjadi pada
kuadran posterior dari membran timpani. -iasanya akan sembuh secara spontan dengan
 pengobatan medis. Jarang namun jamur dapat menyebabkan otitis eksterna in%asif , terutama
 pada pasien immunocompromised . erapi antifungal sistemik yang adekuat sangat diperlukan
 pada pasien ini.1

12 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


BAB I-
KESI*PULAN

@iagnosis otitis eksterna fungi atau otomikosis ditegakkan melalui hasil anamnesis
dan pemeriksaan fisik telinga yang dilakukan. Pada anamnesis, pasien mengeluhkan rasa
 penuh dan gatal yang merupakan salah satu gejala paling umum dari otitis eksterna fungi.
Pasien juga mengakui kebiasaan mengorek"ngorek telinga sebelumnya menunjukkan bah/a
 perjalanan timbulnya otitis eksterna fungi merupakan efek dari trauma lokal akibat kebiasaan
tersebut dan berubahnya kondisi normal dari lingkungan liang telinga, terutama kelembaban
dan p!. Peningkatan p! ini berakibat pada ketidakseimbangan flora normal8komensal dalam
liang telinga yang kemudian menjadi patogen.
0elain itu, pasien juga mengatakan bah/a sebelumnya dirinya pernah berobat dengan
keluhan keluar cairan dari telinga, pada saat itu dokter mengatakan bah/a telinganya
terinfeksi bakteri. !al ini patut dicurigai sebagai jenis otitis eksterna akibat infeksi bakteri
yang juga menjadi predisposisi otitis eksterna akibat penyebab lain.

13 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


Pada pemeriksaan fisik telinga menggunakan otoskopi terlihat reaksi inflamasi akut
 pada kanalis akustikus eksterna. +ukosa kanalis hiperemis dan mengalami edema ringan.
ampak sekret8debris ber/arna putih yang menempel di mukosa kanalis dan sedikit di dekat
membran timpani telinga kiri. +embran timpani pada telinga kiri terlihat agak keruh, refleks
cahaya baik dan tidak ada tanda"tanda inflamasi atau perforasi.
Penanganan ditujukan untuk mengeradikasi jamur penyebab dan mengembalikan
kanalis akustikus eksterna dalam kondisi normalnya serta mengurangi keluhan pasien.
+ukosa kanalis pasien mengalami tanda"tanda inflamasi seperti hiperemis dan edema ringan,
sehingga diberikan antiinflamasi per oral. Pasien juga mengeluhkan rasa gatal pada kedua
telinganya yang mengganggu sehingga diberikan antihistamin. 0elanjutnya telinga pasien
ditampon menggunakan salep antifungi mikonaCole yang dicampur dengan otopain. ampon
telinga bertujuan untuk mengeradikasi jamur penyebab sekaligus melebarkan liang telinga
yang menyempit akibat akumulasi sekret8debris jamur dan edema ringan. @alam kasus ini,
otopain dapat memberikan efek antiinflamasi dan anastesi. *ntuk penanganan lanjutan pasien
diberikan obat tetes telinga campuran dari otopain dan fukricin ') untuk mengeradikasi
 jamur. -erdasarkan terapi empiris, tetes telinga campuran ini efektif dan efisien dalam
menangani otitis eksterna fungi. etes telinga ini dianjurkan untuk digunakan secara teratur 
untuk mencegah terjadinya rekurensi dan resistensi. etes telinga ini juga tidak berbahaya
karena pasien tidak mengalami inflamasi atau perforasi pada membran timpani.
Pasien diedukasi untuk datang kembali 2 hari berikutnya, agar dilakukan tampon pada
telinga kanan, mengingat kedua telinga menunjukkan tanda"tanda inflamasi. dukasi lain
yang sangat penting, yakni pasien harus menjaga agar telinganya tetap kering untuk 
sementara /aktu hingga keluhan ini membaik. Jika mandi, jangan membasahi kepala dan
daerah telinga, serta menutup lubang telinga menggunakan kapas atau ear plug .
*mumnya prognosis otitis eksterna fungi baik, namun penanganan dan pemantuan
 penyakit ini membutuhkan /aktu yang lama sehingga kadang"kadang menimbulkan rasa
frustrasi dan ketidaksabaran baik bagi dokter spesialis !"#$ yang menangani dan pasien,
terutama bila pasien memiliki faktor predisposisi tertentu, seperti penyakit penyerta diebetes
melitus tipe 2, pasien tidak kooperatif, atau keadaan imunokompromis yang memudahkan
terjadinya rekurensi.

14 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


BAB -
PENU(UP

elah dilaporkan suatu laporan kasus tentang otitis eksterna fungi otomikosis. Otitis

eksterna fungi dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

 penunjang bila perlu. -erdasarkan tinjauan tersebut telah dibahas mengenai otitis eksterna

fungi meliputi6 definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan fisik,

 pemeriksaan penunjang, diagnosis banding, penatalaksaan dan prognosis.

@iharapkan laporan kasus ini dapat dijadikan suatu pedoman dalam mengenal dan mengobati

 pasien otitis eksterna fungi, serta mencegahnya agar menjadi komplikasi.

15 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


DAF(AR PUS(AKA

1. d/ard E, rfandy @. Otomycosis. %ailable at6


http688repository.unand.ac.id81;;1;818crotomycosis.pdf 

2. n/ar #, =ohar +0. Otomycosis6 clinical features, presdisposing factors, and treatment
implications. 2(14. %ailable at6
http688///.ncbi.nlm.nih.go%8pmc8articles8P+>4(49'(;8pdf8pjms"3("'74.pdf 

3. >haudhry . Otomycosis. %ailable at6 http688///.rmc.edu.pk8Otomycosis.pdf 

4. #han , +uhammad :, #han +: :ehman . etc. ffifacy of opical >lotrimaCole in


reatment of Otomycosis. 2(13. %ailable at6 http688///.ayubmed.edu.pk8J+>82'"
18arida.pdf 

'. hmad . #etepatan @iagnosis Otomikosis di -agian ! :. 0. @:.


>iptomangunkusumo Jakarta. %ailable at6 http688lib.ui.ac.id8fileFfileGpdf8abstrak"
;9;&9.pdf 

16 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda


7. -hat B0, -hat 0P, :ao !, -handary 0#. ?ternal ar nfections in @iabetics D
>hallenges in +anagement. # 0 !edge +edical cademy. 2(1'. %ailable at6
http688///.alliedacademies.org8articles8e?ternal"ear"infections"in"diabetics"challenges"
in"management.pdf 

;. 0atish !0, Bis/anatha -, +anjulade%i +.  >linical 0tudy of Otomycosis. Journal of


@ental and +edical 0ciences. 2(13. %ailable at6 http688///.iosrjournals.org8iosr"
 jdms8papers8Bol'"issue28$('2';72.pdf 

9. Benkataramanan :, #umar :0. fficiency of ' @ay >ourse Oral traconaCole in


+anagement of :ecurrent Otomycosis in @iabetic Patients" a :andomiCed >ontrol
>linical rial. 2(17. %ailable at6 http688///./orld/idejournals.com8paripe?.pdf 

17 $aporan #asus Otitis ksterna ungi Otomikosis " +egilda

Anda mungkin juga menyukai