Disusun Oleh:
Deshe Karunia Astuti
1102016049
Kelompok 3
Pembimbing:
dr. Maya Trisiswati, MKM
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “Laporan Diagonis Holistik Gout Arthritis
Ditinjau dari Aspek Resiko Internal Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga” ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI
Jakarta,
Pembimbing,
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
KATA PENGANTAR
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
4. dr. Dini Widianti, MKK, Dipl.DK, DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes,
DR. Rifqatussa’adah, S.KM, M.Kes.
5. dr. Siti Maulidya Sari, M. Epid, Dipl. DK, selaku staf Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. Nn. R yang telah bersedia berpartisipasi sebagai pasien dalam kasus ini.
7. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga
laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
LEMBAR PENATALAKSANAAN KASUS
KEDOKTERAN KELUARGA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Usia : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Proklamasi
Pendidikan : S2
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : PNS
Tanggal pemeriksaan : 16 Maret 2021
Tanggal home visit : 16 Maret 2021
1. Keluhan Utama: Nyeri sendi pada jari-jari tangan kiri sejak 4 bulan yang lalu.
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien Tn. S, 59 tahun mengeluh nyeri pada sendi jari- jari tangan kiri terutama pada ibu jari,
hal ini sudah berlangsung sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan hilang timbul dan
tidak menjalar, keluhan sering dirasakan saat memakan makanan yang di larang. Keluhan
hilang dalam beberapa hari jika tidak makan makanan yang dipantang dan sampai beberapa
minggu bila tidak diobati. Terkadang pasien juga merasakan ibu jari tangan kaku dan nyeri
namun tidak disertai kesemutan, rasa baal, dan rasa kejang pada otot kaki. Pasien mengaku
tidak adanya rasa panas dan tidak bengkak pada ibu jari kaki serta tidak berisi cairan. Akhirnya
pasien berobat ke Dokter dan diberikan obat dan Meloxicam 15 mg dan Allupurinol 100 mg
2 kali per hari.
Menurut pasien faktor yang memicu sakit tersebut adalah ketika pasien mengonsumsi jeroan,
makanan yang diawetkan (sarden dan kornet), kacang-kacangan, emping melinjo, bayam,
buah-buahan (melon dan semangka). Pasien mengaku pola makannya baik dan pasien tidak
suka membeli makanan dari luar. Keluhan demam, riwayat ISPA, nyeri kepala, muntah
proyektil, riwayat luka, riwayat trauma, dan penurunan berat badan disangkal oleh pasien.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Keluarga mendukung pasien untuk berobat dan mengingatkan pasien untuk selalu meminum
obatnya.
Pasien sudah mengalami sakit ini sejak 4 bulan yang lalu. Awalnya sakit terasa seperti pegal-
pegal dan nyeri terus menerus. Riwayat diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung,
penyakit ginjal, penyakit paru-paru, dan alergi pasien menyangkalnya. Riwayat pengobatan
pasien meminum obat Meloxicam dan Allupurinol.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tn. S menikah pada usia 28 tahun. Pasien sudah menikah dan tinggal bersama dengan istri dan
anak bungsunya. Pasien memiliki pendidikan terakhir S2 Program Studi Ilmu Kesehatan
Olahraga di Universitas Airlangga, Surabaya. Pasien merupakan kepala keluarga dan
mempunyai 4 anak ( 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan). Anak pertama sampai dengan
anak ketiga sudah menikah dan bekerja, serta sudah tidak tinggal bersama orang tua.
Sedangkan anak ke empat saat ini masih tinggal bersama orang tua dan sedang menempuh
pendidikan profesi. Istri pasien bekerja sebagai wirausaha. Tempat tinggal pasien merupakan
milik pasien sendiri.
Pasien memiliki kebiasaan bangun tidur pukul 02.00 pagi untuk melaksanakan sholat tahajud
dan jam 05.00 pagi pasien melakukan sholat subuh. Setelah sholat subuh pasien melanjutkan
membaca Al-Qur’an hingga pukul 06.00. Pada pukul 06.10 pagi pasien sarapan dan bersiap
untuk mengajar melalui virtual dikarenakan situasi yang masih pandemi Covid-19.
Pasien mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga kali sehari. Keluarga pasien biasanya
makan makanan yang dimasak oleh istrinya. Pasien jarang berolahraga atau melakukan
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
aktivitas berat. Biaya hidup pasien diperoleh dari pendapatan pekerjaannya dan dirasakan
cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pasien memiliki hubungan baik dengan
keluarga intinya, pasien mengaku tidak pernah memiliki konflik yang berarti dengan anggota
keluarganya.
Menurut pasien, dirinya masih sholat 5 waktu, berdoa, dan berdzikir. Riwayat Kebiasaan
Pasien sehari-sehari bangun tidur sekitar pukul 05.00, dan tidur pukul 21.00. Pasien tidak
pernah merokok, tidak meminum alkohol, dan tidak memakai obat-obatan terlarang. Pasien
memakan makanan yang halal, thayyib, dan sebelum kenyang pasien biasanya berhenti
makan.
6. Review Sistem
Pasien pernah mengalami hal ini sebelumnya yang timbul sejak 4 bulan yang lalu. Gejala awal
timbul nyeri pada jari-jari tangan kirinya yang membuat pasien merasakan tidak nyaman dan
memutuskan untuk berobat ke dokter di klinik. Dokter mendiagnosis pasien dengan GOUT
ATHRITIS. Pasien selalu mengikuti anjuran dokter untuk meminum obat dan menghindari faktor
pemicu munculnya penyakit tersebut. Keluarga pasien mendukung kesembuhan pasien.
Harapan pasien ingin sembuh dan tidak mengalami kekambuhan. Pasien menyadari bahwa
penyakit ini datangnya dari Allah SWT dan sembuh juga karena Allah, sehingga pasien
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
menerima keadaannya sekarang dengan sabar serta ikhlas. Pasien percaya bahwa setiap penyakit
pasti akan sembuh. Dirinya masih sholat 5 waktu, berdoa, serta dzikir. Pasien memakan
makanan yang halal dan thayyib. Berdasarkan kuesioner persepsi religi pasien di bawah, dapat
disimpulkan bahwa persepsi religi pasien adalah baik, dengan total nilai 119.
NO Pernyataan SS S R TS STS
Keimanan Pasien
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Saya melaksanakan shalat setiap hari 5 waktu sekalipun saat
15 sakit ✓
TOTAL 126
KETERANGAN NILAI
SS Sangat setuju 5
S Setuju 4
R ragu-ragu 3
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
TS Tidak setuju 2
PERSEPSI RELIGI PASIEN
STS Sangat tidak setuju 1
KATAGORI NILAI TOTAL
CUKUP 69-107
KURANG <=68
Kesimpulan : Persepsi religi pasien termasuk dalam kategori baik dengan nilai total 126. Dari
aspek keimanan, pasien percaya bahwa penyakitnya merupakan kehendak dari Allah dan
kesembuhan juga datangnya dari Allah. Sehingga pasien bersabar dan tetap ikhtiar dengan
sakit yang ia alami. Pasien juga rutin melakukan ibadah seperti sholat, berdzikir dan berbuat
baik. Makanan dan minuman yang pasien konsumsi halal dan thayyib. Pasien memiliki
kebiasaan berhenti makan sebelum kenyang karena mubazir.
1. Kondisi Rumah
Tn. S tinggal bersama 2 orang anggota keluarga lainnya yaitu istri dan satu anaknya. Rumah
yang dimiliki pasien adalah rumah milik sendiri, berlokasi di daerah cukup padat penduduk di
Lampung. Rumah pasien memenuhi kriteria rumah sehat dengan total penilaian 1123. Dinding
rumah pasien sudah terbuat dari bata dan lantai pasien terbuat dari keramik, pasien juga memiliki
jendela untuk kamar tidur dan ruang keluarga, dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik.
Tabel. 2. Komponen penilaian rumah sehat
I KOMPONEN 31
RUMAH
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
kecelakaan
b. Semi permanen/setengah 2
tembok/pasangan bata atau batu
yang tidak diplester/papan yang
tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan 3 3 93
batu bata yang diplester) papan
kedap air
3 Lantai a. Tanah 0
c. Diplester/ubin/keramik/papan 2 2 62
(rumah panggung).
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 2 2 62
10% dari luas lantai dapur (asap
keluar dengan sempurna) atau
ada exhaust fan atau ada
peralatan lain yang sejenis.
II SARANA SANITASI 25
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
d. Ada, bukan leher angsa, ada 3
tutup, septic tank
III PERILAKU 44
PENGHUNI
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1
a. Tidak pernah 0
3 Mebersihkan rumah b. Kadang-kadang 1
dan halaman c. Setiap hari 2 1 44
a. Dibuang ke 0
sungai/kebun/kolam
4 Membuang tinja bayi
sembarangan
dan balita ke jamban
b. Kadang-kadang ke jamban 1
b. Kadang-kadang dibuang ke 1
Membuang sampah
tempat sampah
5 pada tempat sampah
c. Setiap hari dibuang ke tempat 2 2 88
sampah.
Keterangan :
Kriteria
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Total hasil penilaian : 1123
Ya Tidak
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan ✓
Kesimpulan:
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
F. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)
Kesimpulan:
Pasien Tn. S (59 tahun) tinggal serumah dengan istrinya Ny. S (56 tahun), pasien dan istrinya
memiliki 4 anak, anak pertama Tn. P (30 tahun), anak kedua Tn. Y (28 tahun), anak ketiga Ny.
A (26 tahun), dan anak ke empat Nn. D (23 tahun). Dikeluarga hanya pasien yang mengalami
sakit. Orangtua, istri dan anaknya tidak ada yang mengalami atau memiliki riwayat penyakit
yang serupa dengan pasien.
2. Bentuk Keluarga (Family Structure)
Bentuk keluarga pasien termasuk bentuk keluarga Nuclear Family, yaitu keluarga yang terdiri
dari suami, istri, dan anak-anak kandung.
3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)
Siklus kehidupan keluarga menurut Duvall dibagi menjadi 8 siklus. Tahapan siklus keluarga
pasien berada pada siklus 6, yaitu keluarga dengan anak dewasa (launching center families),
dimana anak pertama sampai anak ke tiga sudah keluar dari rumah orang tua atau sudah tidak
tinggal dengan orang tua.
4. Peta Keluarga (Family Map)
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
5.APGAR Keluarga (Family APGAR)
[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
Hampir Kadang- Hampir tidak
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
3. Saya merasa puas karena keluarga saya menerima ✓
dan mendukung keinginan-keinginan saya untuk
memulai kegiatan atau tujuan baru dalam hidup
saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya ✓
mengungkapkan kasih sayang dan menanggapi
perasaan-perasaan saya, seperti kemarahan,
kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya dan ✓
saya berbagi waktu bersama.
Skor Total 8
Kesimpulan:
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Aspek Kekuatan Kelemahan
SCREEM
Religious Pasien dan keluarga beragama Islam. Pasien Belum rutin melaksanakan
dan keluarga selalu melaksanakan sholat 5
sholat sunnah.
waktu, membaca Al-Qur’an, berdzikir
setiap hari, dan saling mendoakan.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Medical Pasien paham dengan penyakit yang sedang Pasien sulit untuk diajak
diderita dan berusaha menghindari makanan kedokter atau untuk melakukan
yang dapat memperberat penyalitnya. pemeriksaan lab.
Apabila salah satu anggota keluarga ada
yang sakit, pasien langsung membawanya
ke klinik ataupun RS.
NO Pernyataan SS S R TS STS
Total 15 8 0 0 0
Total Keseluruhan 23
KETERANGAN NILAI
SS Sangat setuju 5
S Setuju 4
R ragu-ragu 3
TS Tidak setuju 2
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
STS Sangat tidak setuju 1 PERSEPSI RELIGI PASIEN
BAIK >=20
CUKUP 11 SAMPAI 19
KURANG <=10
Kesimpulan:Persepsi religi keluarga termasuk dalam kategori baik dengan nilai total 23
(Tahun)
1990 28 Menikah
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
G. PEMERIKSAAN FISIK
4. Antropometri
- Tinggi Badan : 170 cm
- Berat Badan : 67 kg
- Lingkar Pinggang : 79 cm
- Lingkar Panggul : 98 cm
- Lingkar Lengan Atas : 28 cm
- IMT : 23,18 kg/m2
- Waist-Hip Ratio : 0,96
- Status Gizi : Normowieght
5. Pemeriksaan Umum
- Kepala : Bentuk oval, simetris
- Rambut : kehitaman merata
- Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat, isokor, RCL +/+ RCTL +/+
- Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
- Telinga : tidak terdapat secret
- Mulut : Bibir simetris, tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1.
Leher :
Tidak teraba pembesaran KGB, kelenjar Tiroid JVP 5±2 cmH2O
Thoraks
Paru- Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor seluruh paru, peranjakan paru-hati (+)
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea Midclavicular sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Abdomen
Inspeksi : Datar simetris, kelainan kulit (-), Pelebaran vena (-)
Auskultasi : Bising usus + normal
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), Hepar dan Lien tidak teraba pembesaran.
Perkusi : Timpani pada empat kuadran abdomen. Undulasi (-), shifting dullnes (-),
balotement (-)
Anogenital:
Tidak diperiksa
Ekstremitas:
Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)
H. PEMERIKSAAN KHUSUS
Tidak dilakukan
STATUS NUTRISI
PERHITUNGAN KALORI
Kalori Basal = BB ideal x kalori basal laki-laki
= 63 x 30 = 1.890 kalori
Koreksi = Usia > 40 tahun : (-) (5%) x 1.890 = (-) 94,5 kalori
= Aktifitas Fisik Sedang : (+)(20% - 30%) x 1.890 = 378 – 567 kalori
= Stres Metabolik : (+) (10%)x 1.890 = 189 kalori
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Total Kebutuhan = 2.362,5 – 2.551,5 kalori
Selingan Pepaya
- -
Siang 2 ptg sdg 80 20
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Jum’at, 19 Maret 2021
Menu Satuan Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Selingan
-
Pagi
Tumis kangkung 100 g 92 2 2,2 0,2
Makan
Ayam goreng 2 ptg sdg 332 3,8 26,2 23,2
Siang
Minyak goreng 15 gr 135 - - 15
Selingan
Pepaya 2 ptg sdg 77,9 19,6 1,2 0,2
Siang
10 butir
Selingan Bakso sapi 370 0,1 23,5 29,9
sdg
Malam
JUMLAH 1946,2 194,5 103,1 240,1
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Sabtu, 20 Maret 2021
Menu Satuan Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Selingan - - - - - -
Siang
Nasi 200 g 260 57,2 4,8 0,4
Makan
Tumis jamur 100 g 50 10 3 -
Malam
Ikan pindang 50 gr 95 - 10 6
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Jum’at, 19 Maret 2021 = 194,5 kkal
Sabtu, 20 Maret 2021 = 349,5 kkal
Rata-rata karbohidrat per hari = (231,5 + 194,5 + 309,5) 3 = 245,16
Kesimpulan :
Kebutuhan kalori total pasien dalam sehari yaitu 2.362,5 – 2.551,5 kalori. Dari hasil food record
3 hari (Rabu, Jum’at, Sabtu) maka didapatkan jumlah kalori rata-rata pasien adalah 2.026 kalori,
yang mana input kalori kurang dari kebutuhan kalori pasien dalam sehari. Selain itu juga di
dapatkan rata-rata asupan karbohidrat perhari yang di konsumsi pasien 245,16 g, protein g,
dan lemak g.
0 1 1 1 1
1 1 1 1 1
2 1 1 4 4
17/03/2021
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 4 4 5 5
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
6 5 5 7 7
7 7 7 3 3
8 3 3 2 2
9 2 2 5 5
10 5 5 5 2
11 2 2 1 1
12 1 1 1 1
13 1 1 2 4
14 4 4 2 2
15 2 2 2 2
16 4 4 2 2
17 2 2 2 2
18 2 2 4 4
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 1 1 1 1
22 1 1 4 4
23 1 1 1 1
0 1 1 1 1
1 1 1 1 1
19/3/2021
2 1 1 4 4
3 4 1 1 1
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
4 1 1 1 1
5 4 4 4 5
6 5 4 4 5
7 5 7 7 7
8 3 2 2 2
9 2 2 2 2
10 2 2 2 2
11 2 1 1 3
12 3 4 4 2
13 2 2 2 2
14 2 2 1 1
15 1 1 1 1
16 1 1 4 4
17 2 2 2 2
18 2 2 4 4
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 4 4 1 1
22 1 1 1 1
23 1 1 1 1
0 1 1 1 1
20/3/2021
1 1 1 1 1
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 1
5 4 4 4 5
6 5 5 7 7
7 7 7 7 7
8 2 2 2 2
9 2 2 2 2
10 2 2 2 2
11 1 1 2 2
12 2 2 2 4
13 4 4 2 2
14 2 2 1 1
15 1 1 1 1
16 1 1 4 4
17 2 2 2 2
18 2 2 4 4
19 2 2 2 2
20 2 2 2 2
21 4 4 1 1
22 1 1 1 1
23 1 1 1 1
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Tabel 7. Perhitungan Perkiraan Jumlah Pengeluaran Energi Dalam Satu hari
(Metode Bouchard)
1 1 36 0,26 9,36
3 4 0,57 2,28
4 13 0,7 9,1
5 9 0,83 7,47
6 0 1 0
7 3 1,2 3,6
8 0 1,4 0
9 0 1,95 0
2 1 37 0,26 9,62
3 3 0,57 1,71
4 16 0,7 11,2
5 0 0,83 0
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
6 0 1 0
7 3 1,2 3,6
8 0 1,4 0
9 0 1,95 0
3 1 40 0,26 10,4
3 0 0,57 0
4 12 0,7 8,4
5 3 0,83 10,79
6 0 1 0
7 6 1,2 28,8
8 0 1,4 0
9 0 1,95 0
Kesimpulan:
Berdasarkan table penilaian aktivitas fisik, hal yang dilakukan adalah melakukan aktivitas sedang.
Jumlah rata-rata pengeluaran energi aktivitas fisik selama 3 hari adalah 51,82 kcal/KgBB/15 menit.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Jikaada)
1. Laboratorium :-
2. Radiologi :-
3. Lainnya :-
K. DIAGNOSIS BANDING
- Osteoarthritis
L. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
Aspek Personal
Alasan kedatangan: nyeri pada jari-jari tangan kanan terutama pada malam hari sejak
4 bulan yang lalu
Persepsi:
a. Klinis: Pasien menganggap bahwa sakit yang dialaminya akibat gaya hidup sering
makan yang tinggi purin
b. Religi: pasien percaya bahwa penyakitnya merupakan kehendak dari Allah, dan ia
yakin bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuknya, sehingga
pasien bersabar dengan sakit yang ia alami
Harapan: Pasien berharap agar penyakitnya sembuh dan tidak kambuh karena
membuat pasien merasa tidak nyaman
Kekhawatiran: Pasien khawatir penyakitnya akan semakin memburuk sehingga
mengganggu aktivitas
Aspek Klinis
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Tidak melakukan kontrol kesehatan secara rutin
Aspek Risiko Eksternal
Kurangnya pengetahuan keluarga pasien mengenai penyebab sakit yang dialami oleh
pasien, sehingga pasien masih sering mengkonsumsi makanan yang tinggi purin.
Jarang mengingatkan pasien untuk menghindari makanan tinggi purin.
Keluarga sering makan makanan tinggi purin dan tidak rutin menyediakan makanan
rendah purin kepada pasien
Aspek Derajat Fungsional
Menurut Internasional Classification Primary Care (ICPC) pasien termasuk derajat 1 karena
pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bergantung pada orang lain
Tn. S berusia 59 tahun mengeluhkan nyeri pada jari-jari tangan kanan terutama pada malam
hari sejak 4 bulan yang lalu. Faktor internal yang mempengaruhi kondisi pasien adalah akibat
dari kebiasaan pasien yang sering mengkonsumsi makanan tinggi akan purin. Selain itu, pasien
juga jarang melakukan olahraga secara rutin dan tidak kontrol kesehatan secara rutin. Faktor
eksternal yang mempengaruhi kondisi pasien adalah kurangnya pengetahuan dari keluarga
pasien mengenai penyebab keluhan yang dialami oleh pasien dan kurangnya perhatian kepada
pasien untuk mengingatkan agar tidak makan sembarangan. Selain itu, keluarga pasien juga
tidak rutin menyediakan makanan rendah purin kepada pasien. Aspek fungsional pasien saat
ini termasuk derajat 1 karena pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa
bergantung kepada orang lain. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik diagnosa
banding pasien adalah Gout arthritis. Tatalaksana yang diberikan kepada pasien saat ini adalah
Allupurinol 100 mg 2 x per hari dan Meloxicam 15 mg 1x per hari.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
M. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
(Meliputi Lima Tahap Pencegahanan)
Patient - Centered
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Makan Minyak 15 gr 135 - - 15
Malam goreng
Telur 1 btr bsr 112,1 0,7 6,9 8,8
dadar
Tempe 4 ptg sdg 99,9 8,6 9,6 3,9
goreng
Sayur 100 g 49 5,7 1,8 2,7
asem
Selingan
Apel 1 bh sdg 150 23 0,3 0,6
Malam
Susu 1 gls 131,9 9,6 6,4 7,8
Jumlah 2382,8 263,3 81,4 74,5
c. Kuratif
Jika pasien mengalami gejala disarankan untuk mengkonsumsi obat Allopurinol 100 mg
2 kali per hari dan Meloxicam 15 mg 1 kali per hari.
d. Rehabilitative
Menjaga pola makan, menghindari makanan yang memicu kambuhnya penyakit dan
olahraga secara teratur.
Membantu memberikan pemahaman kepada keluarga pasien mengenai sakit yang dialami
oleh pasien, sehingga keluarga dapat mengingatkan pasien dan menjaga makanan asupan serta
pola makan pasien.
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
2 Nn. D Sehat Cek tekanan Edukasi Lengkap -
darah mengkonsumsi
makanan yang
sehat
Community-Oriented
Menciptakan program senam untuk pasien untuk kegiatan senam sehat dikarenakan belum
adanya kegiatan senam sehat secara rutin di lingkungan tersebut, serta memberikan edukasi untuk
tetap menjaga pola makannya dan mengurangi untuk mengkonsumsi makanan tinggi purin secara
berlebihan.
28 tahun
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
O. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Kunjungan
P. Prognosis
a. Ad vitam : Ad bonam
b. Ad functionam : Ad bonam
c. Ad sanationam : Ad bonam
Q. Coping Score
Coping score terdiri dari:
3 : Keluarga memperhatikan pasien dan masih tergantung membutuhkan orang lain sebagai
pengingat (dokter)
4 : Keluarga memperhatikan pasien secara penuh kadang-kadang saja membutuhkan orang lain
sebagai pengingat
Dari uraian di atas, coping score keluarga pasien adalah 5 (keluarga bisa full memperhatikan
pasien).
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
R. LAMPIRAN
-
S. DOKUMENTASI
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga