Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Disusun Oleh :

No Nama NIM
1 Diana Anik Lestari 1403021
2 Septiana Widhila Nurvita 1403072
3 Sopian Suandi Hidayat 1403074
4 Sudirman Awaluddin 1403076
5 Venna Herlinda Setyawati 1403078

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2016
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan yang berjudul
“Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi”. 
Asuhan Keperawatan ini merupakan salah satu tugas Praktik Klinik
Keperawatan Dasar di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Amin Santoso, S.St selaku pembimbing
Klinik dan Ibu Boediarsih, Selaku pembimbing akademik.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
makalah ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Demak, Januari 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam
kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Secara umum gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, DM, hipertensi, jantung koroner, kanker dan
anoreksia nervosa.
Pasien Tn. S umur 60 tahun sudah 2 hari dirawat di R.Cempaka RSUD
Sunan Kalijaga Demak dengan diagnosa Trauma hematuria. Pasien mengalami
penurunan tingkat kesadaran dan tidak dapat melakukan aktivitas karena mengalami
kelemahan fisik anggota gerak. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada Tn.S maka
dilakukan pemasangan NGT.
Mengingat pentingnya kebutuhan nutrisi pada Tn. S maka kelompok
membuat “Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi Tn . S di
R.Cempaka RSUD Sunan Kalijaga Demak”.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mengelola klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Tujuan khusus
Melakukan asuhan keperawatan klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi meliputi:
- Melakukan pengkajian
- Melakukan perumusan diagnosa keperawatan
- Melakukan perencanaan tindakan keperawatan
- Melakukan tindakan keperawatan
- Mengevaluasi tindakan keperawatan
BAB II
KONSEP DASAR GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya (Wartonah, 2004).
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa atau risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

B. Tanda Klinis Kekurangan Nutrisi


- Berat badan 10-20% di bawah normal
- Tinggi badan di bawah ideal
- Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
- Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
- Adanya penurunan albumin serum
- Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
- Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam menerima kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker
- Disfagia karena adanya kelainan persarafan
- Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit crotin atau intoleransi laktosa
- Nafsu makan menurun

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi


1. Pengetahuan
2. Prasangka
3. Kebiasaan
4. Kesukaan
5. Ekonomi
D. Data Penunjang
Pemeriksaan laboratorium

E. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik. Secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi:
1. Riwayat makanan
2. Kemampuan makan
3. Pengetahuan tentang nutrisi
4. Nafsu makan : jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas
6. Pengonsumsian obat
7. Penampilan fisik
8. Pengukuran antropometrik
9. Laboratorium
BAB III
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. Biodata
1. Identitas pasien
Nama : Tn.S
Umur : 75 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Demak
Tanggal masuk : 12-01-2016
No. RM : 11-29-26
Diagnosa medis : Trauma Hematuria dextra
2. Penanggung jawab
Nama : Tn.M
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Anak

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama : nyeri pada perut kanan
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga mengatakan 2 hari yang lalu pasien dirawat di RSUD Sunan Kalijaga
karena habis jatuh dari kapal, nyeri pada perut kiri, pusing, sesak nafas, susah
menelan, mual muntah ketika makan minum.
3. Riwayat perawatan dan kesehatan dahulu
Keluarga mengatakan sebelumnya pasien pernah dirawat di RS karena
mengalami sesak nafas 2 bulan yang lalu.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan pasien dahulunya merokok dan ada riwayat anggota
keluarganya yang meninggal karena penyakit asma.

C. Pola Kesehatan Fungsional


1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum : keluarga pasien menganggap segala sesuatu itu datangnya dari Allah
termasuk sehat-sakit.
Setelah : keluarga pasien sekarang tahu betapa pentingnya kita untuk menjaga
diri agar tidak sakit dan mensyukuri nikmat sehat.

2. Pola nutrisi dan metabolik


Sebelum : keluarga mengatakan pasien makan ± 2x sehari, porsi sedang dan
minum ± 6 gelas/hari.
Setelah : pasien tidak dapat melakukan makan dan minum karena mengalami
sakit ketika menelan dan muntah jika ada makanan masuk.

3. Pola eliminasi
Sebelum : keluarga mengatakan pasien BAB ± 1x/hari dengan konsistensi
lembek kekuningan dan tidak berbau menyengat
Setelah : pasien tidak pernah BAB selama 2 hari dan BAK menggunakan
kateter.

4. Pola aktivitas dan latihan


Sebelum : keluarga mengatakan pasien dulu bekerja sebagai nelayan
Setelah : pasien mengatakan semua aktifitas dibantu oleh keluarga

5. Pola istirahat dan tidur


Sebelum : keluarga mengatakan pasien tidur biasanya mulai jam 10.00 dan
bangun jam 05.00 WIB.
Setelah : pasien mengatakan pola tidur terganggu karena nyeri diperut bagian
kanan, tetapi terkadang tidur dan terbangun lagi, dalam semalam bisa sampai 4-5
kali terbangun

6. Pola persepsi dan sensori, kognitif


Sebelum : keluarga mengatakan kemampuan sensori dan kognitif pasien
mengalami penurunan seiring bertambahnya usia.

Setelah : pola persepsi sensori dan kognitif pasien kurang berfungsi lagi karena
penurunan tingkat kesadaran, dan kurangnya aktifitas fisik karena penyakitnya

7. Pola hubungan dengan orang lain


Sebelum : keluarga mengatakan pasien tidak ada masalah dalam berhubungan
dengan orang lain.
Setelah : tidak mampu melakukan hubungan/interaksi dengan orang lain.

8. Pola reproduksi dan seksual


Pasangan mengatakan baik sebelum/setelah sakit tidak ada masalah karena
mengingat usia mereka berdua.

9. Persepsi diri dan konsep diri


- Pasien berperan sebagai kepala rumah tangga dengan pekerjaan sebagai
nelayan dan keluarga berharap pasien cepat sembuh
- Persepsi dan konsep diri sulit dikaji dari pasien karena mengalami penurunan
kesadaran.
10. Pola mekanisme koping
Keluarga mengatakan setiap ada masalah selalu dimusyawarahkan bersama-sama
untuk mengambil keputusan.

11. Pola nilai dan kepercayaan


Pasien menganut agama Islam dan sebelum dirawat di RS pasien taat dalam
beibadah bahkan setelah sakit tetap berzikir mengingat kepada Allah Swt.

D. Pengkajian Fisik

a. Keadaan Umum : lemah

Tingkat kesadaran : composmentis

BB/TB :

b. Tanda-tanda Vital

No Tanggal Tanda-tanda Vital


TD Nadi RR Suhu
12 Januari 2016 130/90 94 x menit 24 x menit 35.70C
1
mmHg
13 Januari 2016 130/90 88 x menit 20 x menit 370C
2
mmHg
c. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : mesochepal, tidak ada luka


b. Rambut : tipis, beruban
c. Mata : simetris, konjungtiva anemis
d. Hidung : bersih, tidak ada sekret, memakai O2
e. Telinga : tidak ada sekret,
f. Mulut : mukosa mulut lembab, kotor
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
h. Dada : simetris
- Thorak : bentuk dada (N), R : 20 x/mnt, pal : pergerakan dinding dada
(N), Pernafasan : wheezing
- Jantung : Aus : S1, S2 lup dup
i. Abdomen : datar, hepar dan lien tidak ada pembesaran, nyeri jika tekan di
bagian kiri
j. Genetalia : tidak ada luka, terpasang kateter
k. Ekstremitas :
Ekstremitas atas : tangan kiri terpasang infus, tidak ada oedema
Ekstremitas bawah : sulit digerakkan.
l. Kuku : tidak ada oedem / luka

E. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 13 Januari 2016 meliputi :
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

1 Hb 8.9 gr/dL L : 14-18 gr/dL

P : 12-16 gr/dL

2 Lekosit 10.000 4.000 - 10.000/mm3

3 Trombosit 155.000/mel 200.000 –


400.000 /mel

4 Golongan darah B -
F. Therapi
No Tanggal Therapi Dosis Cara Pemberian

12 Januari 2016 Asam Injeksi


traneksanat 500 gr

Vitamin K 1 gr

Ketorolak 1 gr

Cefotaxim 1 gr
1
Ranitidin 1 gr

RL 20 tpm

Dicynon 1 gr
NGT
Diet Sonde 6x250 cc (susu)

13 Januari 2016 Vitamin K 1 gr Injeksi

Ketorolak 1 gr

2 Cefotaxim 1 gr

Ranitidin 1 gr

Diet Sonde 6x250 cc (susu) NGT

G. ANALISA DATA
Nama pasien : Tn. S
No. CM : 11-29-26

No Data fokus Problem Etiologi

1. DS: Keluarga mengatakan pasien tidak Gangguan Menurunnya


dapat makan dan minum sendiri pemenuhan refleks menelan.
selama di RS karena mengalami kebutuhan nutrisi.
penurunan tingkat kesadaran dan
mual muntah.
DO: Pasien tampak lemah
- TD : 130/90 mmHg
- N : 94 x/mnt
- S: 357 oC
- RR : 24 x/mnt
2. DS: Pasien mengatakan pasien tidak dapat Gangguan Kelemahan
melakukan aktivitas latihan apapun mobilitas fisik. fisik.
karena mengalami kelemahan
ekstremitas kanan.
DO: - Pasien tampak lemah

- TD : 130/90 mmHg
- N : 94 x/mnt
- S: 357 oC
- RR : 24 x/mnt
- Pada ekstremitas bawah
tidak dapat digerakkan

H. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan menurunnya


reflek menelan ditandai dengan penurunan tingkat kesadaran. dan mual muntah.
Pasien tampak lemah. TD : 130/90 mmHg , N : 94 x/mnt , S: 357 oC, RR : 24
x/mnt
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan
Pasien mengatakan pasien tidak dapat melakukan aktivitas latihan apapun karena
mengalami kelemahan ekstremitas kanan. Pasien tampak lemah . TD : 130/90
mmHg. N : 94 x/mnt. S: 357 oC. RR : 24 x/mnt . Pada ekstremitas bawah tidak
dapat digerakkan
I. RENCANA KEPERAWATAN

Rencana Keperawatan
No Tanggal Rasional
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. 12 Januari 2016 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Memantau keadaan kesehatan
keperawatan selama 2 hari masalah 2. Kaji pola makan dan minum pasien pasien
pemenuhan gangguan nutrisi dapat 3. Lakukan Kolaborasi medis untuk 2. Mengetahui peningkatan/
teratasi. pemasangan NGT dan pemberian makan penurunan nutrisi klien
lewat selang NGT 3. Meningkatkan kerjasama antara
Kriteria Hasil : Nutrisi baik
tim kesehatan yang lain
2. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Memantau keadaan kesehatan
keperawatan selama 2 hari gangguan 2. Kaji pola aktivitas pasien klien
mobilitas fisik dapat teratasi / terlambat 3. Latih ROM pasif dan aktif pada pasien 2. Mengetahui peningkatan /
dan mengajarkan pada keluarga penurunan aktivitas klien
Kriteria Hasil: Aktifitas baik
4. Lakukan Kolaborasi medis untuk 3. Meningkatkan pengetahuan dan
pengobatan dan fisioterapi kemampuan keluarga dalam
merawat klien.
4. Meningkatkan kerjasama tim dan
perawatan holistik.
J. TINDAKAN KEPERAWATAN
No Dx Tanggal Tindakan Keperawatan Respon Pasien TTD
1 12 a. Monitor TTV DS:Pasien bersedia untuk di
Januari TTV
2016 DO:Pasien tampak lemah
09.35 TD : 130/90 mmHg
N : 94 x/mnt
S : 37 7 oC
RR : 24 x/mnt

11.40 b. Mengkaji pola makan dan DS: pasien mengatakan mual


minum pasien muntah
DO:Pasien tampak lemah, tidak
dapat menelan
12.10 c. Melakukan keloborasi medis DS: pasien bersedia dilakukan
untuk pemasangan NGT dan pemasangan NGT
pemberian makan lewat DO:Pasien tampak kooperatif
selang NGT
2 14.15 - Mengkaji pola aktivitas DS : pasien mengatakan sakit
bila bergerak

DO : Pasien tampak lemah

14.45 - Melatih ROM pada pasien DS : pasien bersedia dilatih


ROM

DO : pasien mengikuti arahan


perawat dengan baik

16.05 - Melakukan kolaborai medis DS : pasien bersedia untuk diberi


untuk pengobatan dan obat
fisioterapi
DO : Pasien tampak

1 13 - Memonitor TTV DS:Pasien bersedia untuk di


Januari TTV
2016 DO:Pasien tampak tenang
TD : 130/80 mmHg
05.03 N : 88 x/mnt
S : 37 7 oC
RR : 20 x/mnt
06.15  Mengkaji pola makan dan DS: pasien mengatakan dapat
minum pasien makan dan minum sedikit
demi sedikit
DO:Pasien tampak membaik,
sudah dapat menelan sedikit
demi sedikit (NGT dilepas)
2 09.20 - Mengkaji pola aktivitas DS : pasien mengatakan sakit
berkurang bila bergerak

DO : Pasien tampak tenang

09.45 - Melatih ROM pada pasien DS : pasien bersedia dilatih


ROM

DO : pasien mengikuti arahan


perawat dengan baik dan
sudah dapat melakukan
sendiri sedikit – sedikit

12.05 - Melakukan kolaborai medis DS : pasien bersedia untuk diberi


untuk pengobatan dan obat
fisioterapi
DO : Pasien tampak membaik
K. EVALUASI

Tanggal No. Dx Evaluasi (SOAP) TTD

12 Januari 1. S : Pasien mengatakan mual muntah, tidak nafsu


2016 makan dan susah menelan.
O : Pasien tampak lemas, gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2. S : Pasien mengatakan pasien masih lemah dan
ekstremitas kanan belum bisa digerakkan
O : Pasien tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
13 Januari 1. S : Pasien mengatakan pasien lebih tenang dan mereka
2016 tidak lagi khawatir tentang pemenuhan kebutuhan
makan dan minum pasien.
O : Pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan keadaannya sedikit membaik
dan ekstremitas kanan dapat digerakan sedikit demi
sedikit
O : Pasien tampak lega dan tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan menurunnya refleks
menelan, tindakan keperawatan yang dilakukan adalah Memonitor tanda-tanda vital,
mengkaji pola makan dan minum klien, dan melakukan Kolaborasi medis untuk
pemasangan NGT dan pemberian makan lewat selang NGT, evaluasi yang
dihasilkan : masalah teratasi sebagian.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik. Tindakan
keperawatan yang dilakukan adalah Memonitor tanda-tanda vital, mengkaji
pola aktivitas klien, melatih ROM pada pasien dan keluarga, melakukan
Kolaborasi medis untuk pengobatan dan fisioterapi. Evaluasi yang
dihasilkan : masalah teratasi sebagian.
B. Saran
1. Perawat hendaknya memberikan perhatian khusus kepada pasien dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
2. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan diperlukan kerjasama dengan tim
kesehatan lain.

Anda mungkin juga menyukai