KELOMPOK 2B
RIFAI
SAMSIAR
LA ODE AFFIL
NURUL HIKMAH
NURHIKMA ABAS H.D
SUDIRMAN AWALUDDIN
NINING RATNA NINGSIH MAE
1
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.S DENGAN DM DI RUANG
CEMPAKA RST BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari selasa tanggal 24 september 2019 di ruang Dahlia RSUD
Ungaran Kab. Semarang secara alloanamnesa atau autoanamnesa.
I. Identitas
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Alamat : Sedayu Kalisegoro,Gunung Pati
Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tanggal Masuk : 24 September 2019
Diagnosa Medis : CHF
No. Cm : 4967xx
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. R
Umur : 24 Tahun
Alamat : Sedayu Kalisegoro,Gunung Pati
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dg Pasien : Anak pasien
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak napas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 24 September 2019 jam 15.15 dengan
keluhan sesak napas sejak 1 tahun hilang timbul, memberat saat beraktifitas dan
berjalan ± 150 meter, nyeri dada sebelah kiri tembus ke pinggang, batuk 3 hari
ada dahak, mual, tidur dengan menggunakan bantal ditinggikan. Dirumah pasien
2
mengonsumsi obat ISDN 3 x 10 mg, aspilet 1 x 1, digoxin 1 x 1, spironolacton 1
x 25 mg, furosemide 20 mg, aminofilin 3 x 100 mg yang diperoleh dari RS.
Graha Syifa.
Di IGD pasien mendapatkan tindakan/terapi :
- TTV : TD = 140/90 mmHg, HR = 120 x/mnt, RR= 28 x/mnt, SPO2 = 92%,
S = 36,8 oC
- Pemasangan O2 nasal kanul 3 lpm
- Pemeriksaan GDS = 109
- Pemeriksaan EKG
- Infus RL 20 tpm
- Injeksi omeprazole 1 amp/12 jam
- Tab. Furosemide 1 x 1 tab.
Pasien mengatakan pernah merokok namun sudah berhenti sejak 1 tahun lalu.
Karena membutuhkan perawatan pasien kemudian di pindahkan ke ruang rawat
inap Dahlia, di ruang rawat inap pasien mengeluh sesak, dan nyeri dada sebelah
kiri tembus ke pingang :
P = nyeri terasa terutama setelah bangun tidur. Nyeri bertambah jika digunakan
bergerak.
Q = nyeri seperti digaruk – garuk
R = nyeri terasa di dada sebelah kiri tembus ke pingang
S = skala nyeri 4 (nyeri ringan).
T = nyeri dirasakan sewaktu-waktu/kadang-kadang dengan durasi yang tidak
menentu
KU lemah, pasien mengatakan pusing, pasien tampak cemas, kesadaran
composmentis, GCS:15 ( E:4 M:6 V:5 ), TD:120/80, S: 36,5oC, HR:112 x/mnt,
RR: 28x/m, SPO2 = 96 %
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit jantung
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan, dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit seperti pasien maupun penyakit lainnya seperti HT, DM, asma dll.
5. Genogram
3
Ket :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Garis serumah
III. Kebiasaan Sehari-hari (Menurut Gordon)
1. Pola Persepsi Kesehatan
Sebelum di Rs : Pasien mengatakan dirinya menderita penyakit jantung.
Biasanya dulu jika pasien mengalami sakit selalu dibawa ke dokter atau
tempat pelayanan kesehatan.
Selama di Rs : Pasien mengatakan, saat ini dirinya menderita penyakit
jantung. Pasien mengatakan dirinya memiliki penyakit tersebut karena pola
makannya dahulu tidak terkontrol. Pasien mengatakan sakitnya ini bisa
sembuh dengan obat.
2. Pola Nutrisi
A : Antropometri TB = 160 cm
BB = 60 kg
4
IMT : BB / (TB) 2
: 60/ (1,60 X 1,60)
: 23,4 ( normal )
B : Biokimia tgl 24 – 09 – 2019
Hb : 15,2 g/dL ( N : 13,2 – 17,3 )
Creatinin : 0,68 mg/dL ( N : 0,45 – 1,00 )
Natrium : 135,3 mmol/L ( N : 135 – 147 )
Kalium : 3,92 mmol/L ( N : 3,5 – 5,0 )
Chloride : 98,5 mmol/L ( N : 98 – 107 )
Berat Badan 65 kg 60 kg
3. Pola Aktifitas
5
Sebelum di Rs : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu melakukan
aktifitas secara normal.
Selama di Rs :
DS: pasien mengatakan melakukan aktivitas dibantu keluarga dan anaknya
tetapi dikarnakan nyeri dada tembus ke pinggang dan sesak nafas yang tidak
diharuskan beraktifitas yang berlebih
DO: Pasien beraktivitas diatas tempat tidur, dan di lingkungan ruangan
kebutuhan pasien dibantu oleh keluarga pasien yaitu istri dan anaknya
Penilaian Aktivitas
a. Mandiri
b. Alat bantu
c. Bantuan orang lain
d. Bantuan orang lain dan alat
e. Semua dengan bantuan
6
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot
4 Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk,
bangkit dari kursi sendiri
√
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
kursi, tidak melakukan satu, atau lebih perpindahan
5 Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
√
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers )
6 Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya
sendiri
√
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama sekali, dan makan
parenteral ( NGT )
Keterarangan:
Beri tanda (√ ) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil :
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah,
kekamar kecil, mandi dan berpakaian.
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
7
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, dan satu fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Kesimpulan : Indeks Katz E (Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan)
4. Pola Eliminasi
Sebelum di Rs : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1 kali sehari,
konsitensi lembek, dan BAK pasien 5-7 kali sehari dengan warna kuning
jernih dan bau khas urin
Selama di Rs :
DS : pasien mengatakan selama sakit pasien belum dan untuk hari ini
BAK nya sudah 3 x
5. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan susah dan tidak pernah tidur siang, jadi saat siang hari
melakukan kegiatan lain. Pasien mengatakan malam hari mengalami susah
tidur dikarenakan terkadang kepalanya mendadak pusing. Pasien mengatakan
bisa tidak bisa tidur dengan nyenyak karena sering batuk, jumlah waktu tidur
malam 6 jam pukul 22.00 WIB - 04.00 WIB kemudian bangun sampai pagi.
6. Pola Peran
Pasien mengatakan orang yang terdekat pasien adalah semua anaknya dan
keluarganya
7. Pola Kognitif dan Persepsi
Sebelum masuk RS : pasien mengatakan pendengaran pasien normal, tidak
ada kelainan penglihatan, pengecapan dan penciuman normal, pasien
komunikasi dengan bahasa yang jelas.
Selama di RS :
DS : -
8
DO : pasien masih bisa berkomunikasi dengan jelas
Pengkajian Fungsi Kognitif
NO ITEM PERTANYAAN BENAR SALAH
1 Jam berapa sekarang ?
√
Jawaban : jam 18.30
2 Tahun berapa sekarang ?
√
Jawaban : 2019
3 Kapan bapak/ibu lahir ?
√
Jawaban : tidak ingat lupa
4 Berapa umur bapak/ibu sekarang ?
√
Jawaban : 63 tahun
5 Di mana alamat bapak/ibu sekarang ?
√
Jawaban : Gunung Pati
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama
bapak/ibu sekarang ?
√
Jawaban : pasien mengatakan tinggal bersama istri dan
1 orang anaknya
7 Berapa saudara yang dimiliki ?
√
Jawaban :
8 Tahun berapa hari kemerdekaan indonesia ?
√
Jawaban : 17 Agustus 1945
9 Siapa nama Presiden RI sekarang?
Jawaban : Jokowi Dodo
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1?
√
Jawaban : Dapat berhitung
JUMLAH BENAR 9 1
Keterangan :
Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam)
9
Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
□ Tahun : 2019 (benar)
□ Musim : Panas (benar)
□ Tanggal : 24 september (benar)
□ Hari: Selasa (benar)
□ Bulan : maret(benar)
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang
□ RSUD Ungaran (benar)
□ alamat tempat tinggal Gunung
Pati (benar)
□ Kab. Semarang (benar)
□ Kelurahan Kalisegoro (benar)
□ Propinsi Jawa Tengah (benar)
□ Kecamatan Gunung Pati (benar)
2 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 obyek (oleh pemeriksa)
1 detik untuk mengatakan masing-
masing obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek tadi
(untuk disebutkan)
□ Obyek 1 : tempat tidur (benar)
□ Obyek 2 : meja (benar)
□ Obyek 3 : jendela (benar)
3 Perhatian dan 5 4 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada no 2 tadi, bila
benar 1 point untuk masing-masing
obyek
□ Obyek 1 : tempat tidur (benar)
□ Obyek 2 : meja (benar)
□ Obyek 3 : jendela (benar)
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
□ Mengetahui nama : kertas
(benar)
Minta pada klien untuk mengulang
kata berikut “tak ada jika, dan,
10
atau, tetapi”. Bila benar, nilai 1
poin.
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi hasil :
Pasien saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner MMSE, pasien
memperoleh total skor sebanyak 29, pasien termasuk dalam kategori Aspek
kognitif dari fungsi mental baik.
11
9. Apakah anda lebih suka tinggal dirumah, dari pada pergi
0 1
keluar untuk mengerjakan sesuatu yang baru?
Skor 9 6
12
Bentuk kepala mesochepal, tidak terdapat benjolan,tidak ada lesi, rambut
pasien beruban nampak sedikit kotor
5. Mata
Simetris, bulu mata rata, scelara putih, konjungtiva tidak anemis, refleks
terhadap cahaya.
6. Hidung
Hidung nampak simetris,tidak ada pendarahan, tidak ada lesi dan terpasang
oksigen 3 lpm via nasal kanul
7. Telinga
Bentuk telinga simetris, terlihat bersih, tidak ada cairan yang keluar dari
telinga dan tidak ada lesi
8. Bibir dan Mulut
Bibir pasien berwarna kecoklatan, mukosa bibir pasien kering, mulut tidak
berbau, tidak ada pendarahan.
9. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada lesi
10. Thorax ( Dada )
1) Pulmonal ( Paru – Paru )
Inspeksi :
Perkembangan antara dada kanan dan kiri simetris, tampak
penggunaan otot bantu nafas (accesory respiratory muscle), ada
pernapasang cuping hidung, dan terdapat retraksi dada saat
bernafas.
Palpasi :
Taktil fremitus teraba sama antara dada kanan dan kiri, tidak
terdapat massa abnormal dan terdapat nyeri dada sebelah kiri.
Perkusi :
Bunyi sonor
Auskultasi : Vesikuler, terdengar suara wheezing
2) Jantung
Inspeksi :
13
Tidak terdapat jejas, Ictus kordis tidak tampak di ICS 5 mid clavia
sinistra
Palpasi :
AIctus cordis teraba di ICS 5 (teraba 2 jari) mid clavia sinistra,
palpitasi jantung cepat terdapat nyeri dada sebelah kiri
Perkusi :
pekak di ICS 2 sternum dextra, pekak di ICS 2 sternum sinistra,
pekak di ICS 5 midklavikula sinistra, pekak ICS 5 anterior axila.
Auskultasi :
Reguler, bunyi jantung 1 dan II normal
3) Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada jejas, tidak ada luka operasi
Auskultasi : Adanya suara bising usus, 12x/mnt
Perkusi : bunyi timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa, tidak ada asites, tidak
terdapat distensi abdomen, tidak terjadi peritonitis.
11. Genitalia : tidak ada hemoroid, tidak ada perdarahan, tidak ada luka, tidak
terpasang kateter.
12. Integument : kulit tampak kering, turgor kulit kurang, CRT > 3 dtk,
tampak udem di kedua kaki dan kedua tangan, pitting edema derajat II.
13. Ekstermitas :
Pemeriksaan kekuatan otot: tangan Ka/Ki : 4/5, kaki Ka/Ki : 5/5
Ekstermitas atas: terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kanan, tidak ada
jejas, tidak ada lesi, tidak ada fraktur, tidak ada dislokasi,
Ekstermitas bawah : tidak ada jejas, tidak ada lesi, tidak ada fraktur,
tidak ada dislokasi.
B. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hematologi : 24 – 09 – 2019
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
14
Darah Lengkap :
Haemoglobin 15,2 g/dL 13,2 – 17,3
Lekosit H 19,37 10^3/uL 3,8 – 10, 6
Trombosit 268 10^3/uL 150 – 440
Hematokrit 43,36 % 40 – 52
Eritrosit 5,11 10^6/uL 4,4 – 5,9
Index Eritrosit :
MCV 83 fL 80 – 100
MCH 29,7 pg 26 – 34
MCHC 35,0 g/dL 32 – 36
RDW – CV 13,9 % 11,5 – 14,5
Hitung Jenis (diff) :
Granulosit H 76,8 % 43,6 – 73,4
Limfosit L 15,7 % 25 – 40
Monosit 7,5 % 2–8
15
Eritrosit 0 / LPB 0–3
Lekosit 0–1 /LPB 1 – 10
Sel epitel 0–1 /LPK 1 – 15
Silinder Negative /IPK Negative
Kristal Negative /LPB Negative
Bakteri Negative Negative
Lain – lain Negative
2. Pemeriksaan GDS :
Tanggal 24 – 09 – 2019 : GDS = 109
3. Pemeriksaan EKG
Tanggal : 24 – 09 – 2019
Borderline Abnormal
841 : PAC ( Premature Atrial Contraction )
813 : Tachycardia
500 : KSR Pattern
205 : Left Axis Deviation
16
122 : Clockwise Rotation
611 : Flat T
111 : Unsatisfactory Record
4. Pemeriksaan X – RAY
Thorax AP : Tanggal 24 September 2019
Kesan :
- Cor tak membesar
- Cenderung proses spesifik
- Tampak struktur kosta (tambahan ?) di kosta 3 anterior kanan
17
C. TERAPI MEDIS ( Obat, Infus, Transfuse dll )
1. Inful RL 20 tpm
2. Terapi oksigen 3 lpm via nasal kanul
3. Terapi Obat :
Tanggal Dan Waktu Pemberian Obat
No Nama Obat Dosis Indikasi 24 - 09 – 2019 25 - 09 - 2019 26 - 09 - 2019
P S M P S M P S M
Jenis : Per oral
Paracetamol 22 06. 14. 22. 06. 14. 22.
1 3 x 500 mg Obat penurun panas - -
00 00 00 00 00 00 00
22. 06. 14. 22. 06. 14. 22.
2 3 x CI Untuk meredakan batuk - -
OBH Sirup 00 00 00 00 00 00 00
Mengencerkan darah dan
18. 18. 18.
3 Miniaspilet 1 x 80 mg mencegah penggumpalan - - - - - -
00 00 00
dipembuluh darah
Obat untuk pencegahan
dan terapi jangka panjang 22. 22. 22.
4 Nitrokaf 1 x 2,5 mg - - - - - -
pada penderita angina 00 00 00
pektoris
5 Spironolacton 1 x 25 mg Untuk mengobati tekanan -- - 22. - - 22. - - 22.
darah tinggi dan mengobati 00 00 00
penumpukan cairan karena
18
gagal jantung
Untuk mengobati penyakit 18. 18. 18.
6 Digoxin 1 x 0,25 mg - - - - - -
jantung 00 00 00
Untuk mengatasi gangguan 22. 22.
7 Alprazolam 1 x 0,25 mg - - - - - - -
kecemasan 00 00
Meredakan pemebekakan
18.
8 Furosemide 1 x 40 mg yang disebabkan oleh - - - - - - - -
00
gagal jantung
Jenis : Injeksi
1. Omeparazole 40 mg /12 jam Untuk mengurangi kadar 18. 06. 18. 06. 18.
- - - -
asam lambung 00 00 00 00 00
Ceftriaxone 2 gram /12 jam Untuk mengobati berbagai
18. 06. 18. 06. 18.
2 macam infeksi bakteri - - - -
00 00 00 00 00
19
D. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 DS : Hiperventilasi Ketidak efektifan
- Pasien mengeluh sesak pola nafas
nafas
DO :
- Keadaan umum lemah
- Pemeriksaan Thorax (Paru –
Paru):
Inspeksi :
Perkembangan antara dada
kanan dan kiri simetris,
tampak penggunaan otot
bantu nafas (accesory
respiratory muscle), ada
pernapasang cuping hidung,
dan terdapat retraksi dada
saat bernafas.
Palpasi :
Taktil fremitus teraba sama
antara dada kanan dan kiri,
tidak terdapat massa
abnormal dan terdapat nyeri
dada sebelah kiri.
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Vesikuler,
terdengar suara wheezing
- Pemeriksaan Radiologi
Thorax AP : Tanggal 24
September 2019
Kesan :
- Cor tak membesar
- Cenderung proses spesifik
Tampak struktur kosta
20
(tambahan ?) di kosta 3
anterior kanan
- Terpasang O2 via nasal kanul 3
Lpm
- TTV :
Tekanan darah : 120/80 Mmhg
Nadi : 112 x/menit
Suhu :36,5 0C
Pernafasan : 28 x/menit
SPO2 : 96%
2 DS: Agen cidera Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri dada biologis
sebelah kiri tembus
kepinggang.
P = nyeri terasa terutama
setelah bangun tidur. Nyeri
bertambah jika digunakan
bergerak.
Q = nyeri seperti digaruk –
garuk
R = nyeri terasa di dada
sebelah kiri tembus ke
pingang
S = skala nyeri 4 (nyeri
sedang).
T = nyeri dirasakan sewaktu-
waktu/kadang-kadang
dengan durasi yang tidak
menentu
Do :
- Pasien tampak meringis
- Keadaan umum lemah
- TTV:
Tekanan Darah :120/80 mmhg
21
Nadi :112 x/menit
Suhu :36,5 0C
Pernafasan :28 x/menit
SPO2 :96%
- Pemeriksaan EKG
Borderline Abnormal
841 : PAC ( Premature Atrial
Contraction )
813 : Tachycardia
500 : KSR Pattern
205 : Left Axis Deviation
122 : Clockwise Rotation
611 : Flat T
111 : Unsatisfactory Record
Kesimpulan Elektrokardiogram :
Sinus Tachycardia
3 DS: Keseimbangan Intoleransi aktifitas
- Klien mengatakan sesak antara suplai dan
- Klien mengatakan memiliki kebutuhan oksigen
riwayat penyakit jantung
DO:
- TD 120/80mmHg
- Aktifitas dibantu keluarga
beraktifitas
- Klien tampak lemah
- Indeks KATZ E (Kemandirian
dalam semua hal kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, dan satu fungsi
tambahan.
- Kekuatan otot
4 5
5 5
22
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
2. Nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Keseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
F. INTERVENSI
NO
TUJUAN INTERVENSI
DX
I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, 1. Monitor TD, Nadi,
klien dapat mencapai napas efektif, dengan kriteria hasil: suhu, RR dan SPO2
Respiratory Status: Ventilation 2. Auskultasi suara
N Tujuan napas tambahan
Indikator Awal
o 1 2 3 4 5 3. Perhatikan
1 Auskultasi suara napas sesuai 2 √ pergerakan dada
2 Bernapas mudah 2 √ 4. Berikan posisi yang
3 Tidak didapatkan penggunaan otot nyaman
2 √
tambahan 5. Kolaborasi dengan
dokter tentang
Vital sign Status pemberian terapi.
N Tujuan
Indikator Awal
o 1 2 3 4 5
1 Tanda Tanda vital dalam rentang
normal (tekanan darah, nadi, 2 √
pernafasan)
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
II Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Kaji nyeri secara
diharapkan tingkat Nyeri berkurang dengan dengan indicator konprehensif ( P, Q,
1 (berat), 2 (cukup berat), 3 (sedang), 4 (ringan), 5 (tidak ada) R, S, T )
dengan kriteria hasil: 2. Ajarkan penggunaan
NOC: teknik non
1. Nyeri dilaporkan berkurang dari indicator 2 ditingkatkan farmakologi
menjadi 5 3. Berikan posisi yang
2. Panjang episode nyeri berkurang dari indicator 2 menjadi 5 nyaman bagi klien
3. Ekspresi nyeri wajah tidak ada dengan indicator 2 4. Kolaborasi pemberian
ditingkatkan menjadi 5 analgetik
III Setelah dilakukan tindakan keerawatan selama 3 x 24jam Manajemen Energi
intoleransi aktivitas dapat teratasi dengan kriteria hasil :
NOC : 1. Anjurkan istirahat
a Melakukan aktivitas rutin dan kegiatan secara
bergantian
23
b Aktivitas fisik 2. Lakukan room aktif
c Menunjukkan tingkat energy yang stabil untuk mengurangi
d Menunjukan kemampuan untuk menyelesaikan tugas ketegangan otot
sehari-hari 3. Berikan kegiatan
pengalihan yang
menenangkan untuk
meningkatkan
relaksasi
4. Tawarkan bantuan
untuk meningkatkan
tidur (mendengarkan
musik)
5. Hindari kegiatan
perawatan selama
menjadwalkan
periode istirahat
6. Monitor respon
oksigen pasien saat
perawatan
G. IMPLEMENTASI
NO HARI / TANDA
JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
DP TANGGAL TANGAN
I Selasa, 24 17.05 1. Memonitor TD, DS : Samsiar
September Nadi, suhu, RR klien mengatakan sesak
2019 dan SPO2 nafas
DO :
klien tampak sesak
TTV :
Tekanan Darah : 120/80
mmHg
Nadi : 112 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Pernafasan : 28 x/menit
SPO2 : 96%
24
pernafasan (accesory
respiratory muscle)
- Saat inspirasi terdapat
retraksi dada saat
bernafas
DS :
- Klien mengatakan
5. Mengkolaborasi bersedia
dengan dokter DO :
tentang - Klien nampak sesak
pembemrian terapi - Diberikan terapi oksigen
3 Lpm Via nasal kanul
- Diberikan terapi
nebulizer ventolin dan
flixotide 20 ml (1:1)
sampai obat habis
- Infus RL 20 tpm Samsiar
25
bergerak/beraktivitas
Q= nyeri seperti di
garuk – garuk
R= nyeri terasa pada
bagian dada sebelah kiri
S= skala nyeri 4 (nyeri
sedang).
T = nyeri dirasakan
hilang timbul
DO:
- Pasien tampak meringis
Nurul
III 9.50 2. Mengkolaborasi DS :
pemberian Klien mengatakan bersedia
analgetik DO :
Klien diberikan obat :
Obat Oral :
1. Digoxin
2. Nitrokaf
3. Methylprednisolone
26
retraksi dada saat
bernafas
5. Mengkolaborasi DS : Hikma
I dengan dokter - Klien mengatakan
tentang pemberian bersedia
terapi DO :
- Klien nampak sesak
- Diberikan pemberian
oksigen 3 Lpm Via nasal
kanul
- Pemberian nebulizer
ventolin dan flixotide 1 :
1 ( 20 ml) sampai obat
habis.
- Infus RL 20 tpm
H. EVALUASI
Hari/ Tgl/
No Dx RESPON PERKEMBANGAN TTD
Jam
1. 24/09/2019 I S: Samsiar
Klien mengatakan sesak nafas
Jam 21.00
27
O:
klien tampak sesak
TTV :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 112 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Pernafasan : 28 x/menit
SPO2 : 96%
Ada suara napas tambahan wheezing
- Klien nampak menggunakan otot bantu pernafasan
- Saat inspirasi terdapat retraksi dada saat bernafas
- Posisi klien semifowler
- Diberikan pemberian oksigen 3 Lpm Via nasal kanul
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Jam 21.08 II
S:
- Pasien mengatakan nyeri dada dan jantung bedebar - Affil
debar
P = Nyeri bertambah saat bergerak/beraktivitas
Q= Nyeri seperti di tusuk – tusuk
R= Nyeri terasa pada bagian dada sebelah kiri
S= Skala nyeri 6 (nyeri sedang).
T= nyeri dirasakan hilang timbul, dengan durasi yang
tidak menentu
O:
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak meringis
- Klien diajarkan teknik relaksasi napas dalam
- Klien nampak mengikuti teknik relaksasi yang telah
diajarkan dan mampu melakukannya.
- Klien nampak nyaman dan nyeri berkurang saat
melakukan relaksasi nafas dalam
- Klien diberikan obat :
Obat Oral :
1. Digoxin
2. Nitrokaf
3. Methylprednisolone
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Jam 21.15 3 Nining
S:
Klien mengatakan sesak jika beraktifitas seperti biasa
O:
- TD 120/80mmHg
- Aktifitas dibantu keluarga pusing setelah beraktifitas
- Klien tampak lemah
28
A: Masalah nyeri intoleransi aktivitas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2 25/09/2019 1 S: Hikma
Klien mengatakan sesak nafas
Jam 10.20 O:
klien tampak sesak
TTV :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Pernafasan : 24 x/menit
SPO2 : 98%
Ada suara napas tambahan wheezing
- Klien nampak menggunakan otot bantu pernafasan
- Saat inspirasi terdapat retraksi dada saat bernafas
- Posisi klien semifowler
- Diberikan pemberian oksigen 3 Lpm Via nasal kanul
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
29
tampak lemah
A:
Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
3 26/09/2019 I S: Affil
Jam 12.00 Klien mengatakan sesak nafas
O:
klien tampak sesak
TTV :
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Pernafasan : 24 x/menit
SPO2 : 98%
Ada suara napas tambahan wheezing
- Klien nampak menggunakan otot bantu pernafasan
- Saat inspirasi terdapat retraksi dada saat bernafas
- Posisi klien semifowler
- Diberikan pemberian oksigen 3 Lpm Via nasal kanul
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Jam 12.05 II
S: Hikma
- Pasien mengatakan nyeri dada dan jantung bedebar -
debar
P = Nyeri bertambah saat bergerak/beraktivitas
Q= Nyeri seperti di tusuk – tusuk
R= Nyeri terasa pada bagian dada sebelah kiri
S= Skala nyeri 5 (nyeri sedang).
T= nyeri dirasakan hilang timbul, dengan durasi yang
tidak menentu
O:
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak meringis
- Klien diajarkan teknik relaksasi napas dalam
- Klien nampak mengikuti teknik relaksasi yang telah
diajarkan dan mampu melakukannya.
- Klien nampak nyaman dan nyeri berkurang saat
melakukan relaksasi nafas dalam
- Klien diberikan obat :
Obat Oral :
6. Digoxin
7. Nitrokaf
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
30
Jam 12.10 III Sudirman
S:
Klien mengatakan sesak jika beraktivitas
O:
TD 120/80mmHg, Aktifitas dibantu keluarga, Klien
tampak lemah
A:
Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
31