Anda di halaman 1dari 73

ANALISIS PENERAPAN SISTIM BAGI HASIL DALAM

PENGOLAHAN BANK SAMPAH TERHADAP PENINGKATAN

EKONOMI MASYARAKAT

(Studi Kasus Bank Sampah Karya Sejahtera Di Dusun Kelana Desa Sepakek

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah)

Gusni Tamriadi
NIMKO: 20166529380

FAKULTAS SYARI’AH JURUSAN EKONOMI SYARIAH


INSTITUT AGAMA ISLAM QAMARUL HUDA
BAGU PRINGGARATA
2020
ii
ANALISIS PENERAPAN SISTIM BAGI HASIL DALAM

PENGOLAHAN BANK SAMPAH TERHADAP PENINGKATAN

EKONOMI MASYARAKAT

(Studi Kasus Bank Sampah Karya Sejahtera Di Dusun Kelana Desa Sepakek

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah IAI Qamarul Huda

Untuk Memenuhi Sebagai Syarat-Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Serjana Ekonomi Syariah

Gusni Tamriadi
NIMKO: 20166529380

FAKULTAS SYARI’AH JURUSAN EKONOMI SYARIAH


INSTITUT AGAMA ISLAM QAMARUL HUDA
BAGU PRINGGARATA
2020

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Ditulis Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Mendapatkan

Gelar Serjana Ekonomi Syariah

Disetujui pada tanggal:………………….2020

Pembimbing I, Pembimbing II,

Murdani, SH Ratnawati, M.Ag


INDN : 0801077801 INDN 211217701

Mengetahui:

Dekan Fakultas Syari’ah

Kamrullah M.HI
NIDN : 2107017901

iv
LEMBAR PERYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Gusni Tamriadi
Nomor Mahasiswa: : 20166529380
Fakultas / Jurusan : SYARIAH
Program Studi : EKONOMI SYARIAH
Judul : Analisis Dampak Program Bank Sampah Terhadap

Peningkatan Ekonomi Mayarakat/Nasabah Didesa

Jurang Jalar

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil

karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

keserjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengatuan saya dalam

skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bagu, , , 2020

Yang Membuat Pernyataan,

Gusni Tamriadi

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga

proposal penetian yang berjudul “Analisis Dampak Program Bank

Sampah Terhadap Peningkatan Ekonomi Mayarakat/Nasabah

Didesa Jurang Jalar ” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar

Muhammad SAW yang telah mengayomi kita semua dengan cinta

kasih serta perjuangan beliau sehingga kita bisa menghirup udara

segar ini penuh dengan nikmat yang tak akan mampu kita

menghitungnya.

vi
PERSEMBAHAN

Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan yang


Maha Agung dan Maha Tinggi. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi
yang berfikir, berilmu, beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini
menjadi satu langkah awal untuk masa depanku, dalam meraih cinta-cita
saya.

Dengan ini saya mempersebahkan skripsi ini untuk :

1. Untuk ibu dan bapak saya Mulliyono dan Sendawati yang telah
banyak berjasa dalam hidupku terimak kasih atas kasih sayang yang
berlimpah dari mulai saya lahir hingga saya sudah sebesar seperti
ini, dan terima kasih juga atas limpahan doa yang tak berkesudahan.
Serta segala hal yang telah bapak dan ibu lakukan yang terbaik untu
saya.

2. Untuk adik saya Tomi muhlis tiada waktu yang paling berharga
dalam hidup selain menghabiskan waktu dengan kalian, walaupun
saat dekat bertengkar dengan kalian, tapi saat jauh kita saling
merindukan.

3. Untuk para dosen pembimbing, terima kasih yang tak terhingga


sudah memberikan arahan dan motivasi sampai bisa menyelesaikan
sripsi ini.

4. Untuk sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat (M.


Kurniawan, kamelia juana putri, Jannatul Makwa, Hadiatus Zahra,
Syamsul rizal, A. Syukron Baihaki, Ns. Sudirman Awaluddin,
S.Kep) untuk berjuang bersama, dan memberikan kesenagan selama
berada dikampus dan terima kasih sudah menganggapku layaknya
saudara.

vii
MOTTO
Dunia ini ibarat bayangan. Jika kamu berusaha menangkapnya, ia akan
lari. Tapi jika kamu membelakanginya, ia tak punya pilihan selain
mengikutimu.
(Ibnu Qayyim Al Jauziyyah)

viii
ABSTRAK

Gusni Tamriadi. 2020. Analisis Dampak Program Bank Sampah Terhadap

Peningkatan Ekonomi Mayarakat/Nasabah Didesa Jurang

Jalar. Skripsi, Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah

Institut Agama Islam Qamarul Huda Bagu, Pembimbing: 1)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak Program Bank Sampah

Terhadap Peningkatan Ekonomi Mayarakat/Nasabah Didesa Jurang Jalar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat

deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi

dan wawancara. Selain itu data yang diperoleh bersifat keterangan-

keterangan, informasi, dokumentasi dan tidak berupa angka-angka.

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Bagi

hasil yang dilakukan oleh bank sampah Karya Sejahtera mampu

meningkatkan perekonomian masyarakat sekita mulai dari nasabah bank

sampah serta para karyawan bank sampah. 2) Produk-produk kerajinan yang

dibuat oleh bank sampah bermanfaat bagi masarakat seperti paving block,

pupuk kompos dan lain-lain.

Kata Kunci : Bank Sampah, Peningkatan Ekonomi

ix
DAPTAR ISI
Sampul ........................................................................................................... i
Lembar Kosong .............................................................................................. ii
Halaman Judul................................................................................................ iii
Lembar Persetujuan ........................................................................................ iv
Lembar Pernyataan......................................................................................... v
Kata Pengantar .............................................................................................. iv
Persembahan .................................................................................................. vi
Motto .............................................................................................................. vii
Abstrak ........................................................................................................... viii
Daftar Isi......................................................................................................... ix
Abstrak ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 13
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 14
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Penelitan Terdahlu ............................................................................... 16
B. Pengelolaan Bank Sampah .................................................................... 19
C. Konsep Sistim Bagi Hasil Dalam Pengolahan Bank Sampah ............... 29
D. Peningkatan Ekonomi Masyarakat ........................................................ 35
E. Metode Pengelolaan Sampah ............................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 39


B. Kehadiran Penelitian ............................................................................. 39
C. Lokasi Penelitian ................................................................................... 40
D. Sumber Data ......................................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 42
F. Teknis Analisis Data ............................................................................ 45
G. Validitas Data ........................................................................................ 46

x
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Paparan Dara ......................................................................................... 48
B. Pembahasan ........................................................................................... 54

BAB IV METODE PENELITIAN


A. Kesimpulan ........................................................................................... 61
B. Kritik dan Saran .................................................................................... 61

Daftar Pustaka ............................................................................................. 62

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk sangat

besar dan memiliki kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, selama 30 tahun terakhir, jumlah

penduduk Indonesia meningkat hampir dua kali lipat, yaitu 147,49 juta jiwa

pada tahun 1980 menjadi 179,37 juta jiwa pada tahun 1990 dan pada tahun

2000 bertambah mencapai 206,26 juta jiwa. Angka tersebut terus mengalami

peningkatan dan mencapai 218,86 juta jiwa pada tahun 2005 hingga

peningkatan itu terus meningkat hingga pada tahun 2011 mencapai

259.940.857 jiwa. Hal tersebut akan mengakibatkan semakin besarnya volume

sampah yang dihasilkan oleh manusia setiap.1

Jumlah penduduk yang terus meningkat akan mengakibatkan

kemampuan sumber daya alam dapat pulih (misalnya air dan udara) untuk

menyerap limbah yang diakibatkan oleh aktivitas manusia menjadi menurun.

Kenaikan jumlah penduduk tersebut juga akan meningkatkan volume sampah

yang dihasilkan, terutama di kota-kota besar yang ada di Indonesia.

1
Badan Pusat Statistik. 2018. Data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2011. BPS:
Jakarta

2
Saat ini perkembangan dunia usaha tumbuh dan berkembang dengan

pesat, hal ini dibuktikan dengan berbagai macam jenis barang dan jasa yang

ditawarkan ditengah-tengah masyarakat. Dalam perekonomian saat ini, bisnis

memainkan peran yang sangat penting bagi perubahan perekonomian dan

pembangunan serta perkembangan industri. Sebab bisnis membawa sinyal

yang memberi tanda tentang apa yang dikehendaki masyarakat.

Bisnis berbasis lingkungan akhir-akhir ini menjadi perhatian baru bagi

banyaknya pelaku usaha. “Greenpreneur” menjadi trobosan terbaru dalam

dunia usaha dengan mengandalkan kreativitas dan inovasi. Greenpreneur

berorientasi pada kepedulian lingkungan dan secara berkelanjutan meneruskan

aksi untuk menciptakan lingkungan yang hijau-lestari di masa yang akan

datang. Prinsip untuk greenpreneur memanfaatkan kesempatan bisnis yang ada

dan mendapatkan keuntungan (profit) dari bisnis tersebut, serta didukung

dengan kegiatan yang menanggulangi permasalahan pada lingkungan dan

sosial.

Suatu usaha tidak hanya terbentuk dari besarnya kebutuhan masyarakat

terhadap suatu barang, namun juga dapat dibentuk dari permasalahan-

permasalahan yang ada di sekeliling masyarakat itu sendiri. Indonesi memiliki

segudang masalah yang belum bisa terpecahkan. Salah satunya adalah masalah

3
sampah.2

Permasalahan sampah sampai saat ini masih menjadi permasalahan

penting di setiap daerah di Indonesia. Timbunan sampah yang terus menumpuk

akan berakibat buruk bagi kesehatan lingkungan serta dapat menimbulkan

berbagai penyakit. Kebanyakan dari kita tampaknya belum sadar akan

pentingnya pengolahan dan pengelolaan sampah. Sehingga seringkali

masyarakat hanya membuang sampah begitu saja ke tempat sampah.

Masyarakat masih menganggap dan berfikir bahwa sampah adalah

sesuatu yang kotor, kumuh dan tak bernilai. Hal ini menyebabkan barang yang

rusak, benda tak terpakai, kemasan produk, sisa makanan dibuang begitu saja.3

Sampah rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar. Sementara,

tempat pembuangan sampah (TPS) yang tersedia tidak dapat menampung

sampah yang terus menerus dihasilkan masyarakat jika masyarakat tidak

memulai bertindak untuk mengurangi sampah yang dihasilkan.

2
Aisyah Odist, Management dan Marketing Bank Sampah Kreatif, (Mataram : Bee Media
Nusantara, 2015), h. 18
3
Yayasan Unilever Indonesia, Buku Panduan System Bank Sampah Dan 10 Kisah Sukses:
Memberdayakan Masyarakat Untuk Menylesaikan Masalah Sampah, (Jakarta: Yayasan Unilever
Indonesia, 2013 ), h. 2.

4
Penyelesaian masalah sampah tidak bisa dilakukan dengan hanya

mengandalkan petugas kebersihan saja. Seluruh masyarakat harus ikut

membantu pemerintah untuk bergerak bersama dalam menangani masalah

sampah. Untuk itu pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 18

Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah beserta peraturan pemerintah

nomor81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah

sejenis rumah tangga.4 Hal ini sebagai langkah nyata dari pemerintah untuk

mengubah pola fikir masyarakat mengenai sampah kumpul angkut dan buang.

Salah satu cara menyelesaikan masalah sampah yaitu dengan penerapan

prinsip 3-R (Reduce, Reuse, Recycle) melalui Bank Sampah.5 Sistem ini

berfungsi untuk mengelola sampah dengan cara menampung, memilah dan

mendistribusikan sampah ke tempat pengolahan sampah. Adanya bank

sampah akan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya

pengelolaan sampah yang nantinya bisa menambah nilai guna dari barang yang

sebelumnya dipandang tidak berguna.

4
Anis indah kurnia, “Rancangan Sistem Siklus Akuntansi Pada Bank Sampah”, jurnal akuntansi
dan keuangan islam, vol. 3 , Nomor 1, 2015 ,h. 39.
5
Yayasan Unilever Indonesia, Buku Panduan System Bank Sampah Dan 10 Kisah Sukses
: Memberdayakan Masyarakat Untuk Menylesaikan Masalah Sampah, (Jakarta: Yayasan Unilever
Indonesia, 2013 ), h. 2

5
Bank Sampah adalah suatu sistem pengolahan sampah kering secara

kolektif yang medorong masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya.

Sistem ini akan menampung, memilah dan menyalurkan sampah bernilai

ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi

dari menabung sampah.5 Bank sampah kreatif merupakan suatu strategi

penerapan reuse, recycle, reduce (3R) dalam pengelolaan sampah di

masyarakat dengan menyamakan kedudukan sampah berupa nominal

uang/brang yang dapat ditabung atau mengandung potensi ekonomi

kerakyatan, yakni adanya kesempatan kerja dan penghasilan tambahan dari

menjadi nasabah Bank Sampah Kreatif.

Masyarakat secara tidak langsung dilatih untuk menghargai sampah

sesuai jenis dan nilai sehingga mereka mau memilah sampah. Disamping itu,

ini akan mewujudkan pembangunan lingkungan yang bersih dan hijau guna

menciptakan masyarakat yang sehat. Sama seperti sistem di Bank

penyimpanan uang, para nasabah (masyarakat) bisa langsung datang menyetor

ke bank sampah.

Dalam proses menabung ini, yang diserahkan oleh nasabah bukanlah

uang, melainkan sampah/limbah rumah tangga mereka sendiri. Selanjutnya,

sampah yang telah diserahkan kemudian ditimbang atau dihitung, lalu dicatat

6
di buku rekening oleh petugas bank sampah.6 Keberadaan bank sampah tidak

hanya membuat lingkungan menjadi bersih tetapi juga dapat menambah

penghasilan bagi setiap masyarakat yang menjadi nasabah di bank sampah.

Statistik perkembangan pembangunan Bank Sampah di Indonesai pada

bulan Februari 2012 adalah 471 buah jumlah Bank Sampah yang sudah

berjalan dengan jumlah penabung sebanyak 47.125 orang dan jumlah sampah

yang terkelola adalah 755.600 kg/bulan dengan nilai perputaran uang sebesar

Rp. 1.648.320.000 perbulan. Angka statistik ini meningkat menjadi 886 buah

Bank Sampah berjalan sesuai data bulan Mei 2012, dengan penabung sebanyak

84.623 orang dan jumlah sampah yang terkelola sebesar 2.001.788 kg/bulan

serta menghasilkan uang sebesar Rp. 3.182.281.000 perbulan.

Bank Sampah dapat berperan sebagai dropping point bagi produsen untuk

produk dan kemasan produk yang masa pakainya telah usai. Sehingga sebagian

tanggungjawab pemerintah dalam pengelolaan sampah juga menjadi

tanggungjawab masyarakat. Dengan menerapkan pola ini diharapkan volume

sampah yang dibuang ke TPA berkurang. Penerapan prinsip 3R sedekat

mungkin dengan sumber sampah juga diharapkan dapat menyelesaikan

masalah sampah secara terintegrasi dan meyeluruh sehingga tujuan akhir

6
Aisyah Odist, Management dan Marketing Bank Sampah Kreatif, (Mataram : Bee Media
Nusantara, 2015), h. 20.

7
kebijakan Pengeleloaan Sampah Indonesia dapat dilaksankan dengan baik. 7

Bank sampah Lombok tengah merupakan sala satu bank sampah yang

ada di Lombok dari awal berdirinya untuk meyadarkan masyarakat segitar agar

perduli terhadap kebersihan lingkuan dan jugak untuk mengubah polah piker

masyarakat tentang sampah adalah suatu kotor. Tujuan di dirikannya bank

sampah Lombok tengah ini agar masyarakt sadar bahwa sampah adalag suatu

suatu yang mempunyai nilai ekonomi. Bank sampah Lombok tengah ini

beropasi samah dengan bank pada umumnya.

Hanya saja di tabung bukanlah uang, tapi sampah yang di tabung dan di

kumpulkan oleh masyarakt akan diolah menjadi suatu yang mempunyai nilai

ekonomi tersendiri. Untuk mengelolah sampah yang bernilai ekonomi nasabah

harus mengumpulkan sampah yang telah rapi maupun yang belum rapi

kemudian di serakan ke bank sampah Lombok tengah dan akan diolah nantinya

akan diolah menjadi suatu produk yang mempunyai nilai ekonomi tersendiri.

Adapun mekanisme transaksi bank sampah ini yaitu: nasabah yang ingin

nenabung sampahnya dating dengan membawah sampah yang sudah dipilah

dan membawa serta buku tabungan yang di miliki kemudian pengurus akan

membimbing dan kemudian harga yang nasabah dapatkan,akan di catat di buku

tabungan. Biasanya nasbah akan mengambil tabungannya setelah dana yang


7
Apriadi, Putra. 2012. Bank Sampah dan Program Lingkungan Yayasan Unilever.
http// www.unilevergreenandclean.co.id/greenandclean. Yayasan Unilever
Indonesia. Diakses pada tanggal 23 Juli 2013.

8
terkumpul cukup banyak. Selain nasabah bisah menabung sampah. Bank

sampah Lombok tengah ini jugak menerapkan sistim tukar sampah dengan

barang. Artinya masyarakat bisa membeli barang kebutuhan pokok yang di

bayar dengan sampah mereka menerapkan sistim ini agar bisah membantu

masyarakat segitar dalam memenuhi kebutuhannya.8

Program penyelinggaraan bank sampah akan di laksanakan dengan baik

jika masyarakt dimana program bank sampah berada menujukan sikap yang

positif tehadap keberadan program bank sampah dengan keberadaan program

bank sampah dengan menunjukan perilaku menjadi anggota atau nasabah dari

bank sampah . untuk mendapatkan respon atau sikap yang baik maka

pemberian pemahaman tentang arti pentingnya bank sampah menjadi sngat

penting untuk di lakukan dengan pemahaman dengan ari pentingnya bank

sampah akan menumbukan sikap yang positif terhadap bank sampah dan

diharapkan oleh masyarakat merasa perlu menjadi nasabah bank sampah

tersebut.

1. Menjadikan lingkungan bersi dan sehat.


2. Menjadi sampah bisah dikelolah dengan baik dan tersistem
3. Meningkatkan perekonomian keluarga
4. Menumbukan semangat bangun kampong dan keluargaan

8
Ismayati Khirina. 2018. Analisis Impelmintasi Nilai-Nilai Ekonomi Islam Pengelolaan Sampah Produktip
Studi Kasus Pada Bank Sampah Syariah Medain Badrain Narmada Lombok Barat(skripsi UIN mataram)

9
5. Melahikan pruduk binaan yang diunggulkan di daerah tersebut.9

Sudah saatnyah mengubah pandangan kita tentang sampah. Jika tidak

akan terus menjadi masalah besar dalam kehidupan besar dan kecilnya jumlah

sampah yang ada I rumah kita, dikota kita di Negara kita atau bahkan di bumi

kita ini bukan bergantung pada besar besar dan kecilnya jumlah barang yang

kita jadikan sampah. Sampah. Sampah yang menumpuk sampaik setinggi

gunung lenyap samah sekali dari mata kita akan bergantung cara kita

menyikapi sampah kita.daerah kabupaten kota yang memiliki inisiatif untuk

menugali sampahyang ada di masyarakat meluhat potensi sampah yang

dihasilkan mas yarakattertentu di desa sepakek kecamatan pringgarata

kabupaten Lombok tengah menjadi suatu inisiatif membetuk wadah untuk

mengelolah sampah.

Kondisi Sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang

diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam

struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan

kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status. Tingkat sosial

merupakan faktor non ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis

kelamin, sedangkan tingklat ekonomi sepertik pendapatan, jenis pekerjaan,

pendidikan dan investasi.

9
Muliati kurniawati & fachrurozi a. 2016. Analisis sikap dan prilaku masyarat terhadap
pelaksanaan program bank sampah (studi kasus masyarakat kelurahan bahagia bekasi utara)
(jurnal vol 10 ) hal. 186

10
Bank sampah adalah tempat menabung sampah yang telah terpilah

menurut jenis sampah, sampah yang ditabung pada bank sampah adalah

sampah yang mempunyai nilai ekonomis. Cara kerja bank sampah pada

umumnya hampir sama dengan bank lainnya, ada nasabah, pencatatan

pembukuan dan manajemen pengelolaannya, apabila dalam bank yang biasa

kita kenal yang disetorkan nasabah adalah uang akan tetapi dalam bank

sampah yang disetorkan adalah sampah yang mempunyai nilai ekonomis,

sedangkan pengelola bank sampah harus orang yang kreatif dan inovatif serta

memiliki jiwa kewirausahaan agar dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat.

Sistem kerja bank sampah pengelolaan sampahnya berbasis rumah

tangga, dengan memberikan reward kepada yang berhasil memilah dan

menyetorkan sejumlah sampah. Konsep bank sampah mengadopsi menajemen

bank pada umumnya. Selain bisa sebagai sarana untuk melakukan gerakan

penghijauan, pengelolaan sampah juga bisa menjadi sarana pendidikan gemar

menabung untuk masyarakat dan anak-anak. Metode bank sampah juga

berfungsi untuk memberdayakan masyarakat agar peduliterhadap kebersihan.

Komunikasi pemasaran yang efektif dapat meliputi delapan tahapan

pokok yang saling terkait, yakni: mengidentifikasi pasar sasaran, menentukan

tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasi yang tepat,

menyusun anggaran komunikasi total, menentukan bauran komunikasi,

11
mengimplementasikan program komunikasi yang saling terintegrasi dan

mengumpulkan umpan balik. Sehingga dalam proses pengembangan produk

yang dilakukan Bank Sampah Karya Sejahtera membutuhkan sebuah strategi

promosi yang tepat agar komunikasi pemasaran dapat tersampaikan dengan

efektif.

Strategi promosi menjadikan sebuah produk lebih terarah dalam

memperkenalkan produk serta mampu memberikan kekuatan brand image

tersendiri. Strategi yang digunakan adalah teori Integrated Marketing

Communication yang akan diimplementasikan dalam pemasaran produk Bank

Sampah Karya Sejahtera

Tujuan Penciptaan karya ini adalah untuk mengenalkan produk seni

kriya berbahan olahan sampah yang masih belum terlalu luas dan membuat

strategi komunikasi pemasaran yang kreatif dengan menyusun perancangan

promosi produk dalam mensosialisasikan pengurangan penggunaan sampah.

Selain itu, untuk meningkatkan awareness produk Bank Sampah Karya

Sejahtera, dalam menangani permasalahan sampah yang masih belum terkelola

dengan tuntas.

Rumusan Ide penciptaan ini mencakup pengembangan keunggulan

produk, potensi pasar, dan implementasi strategi komunikasi pemasaran kreatif

yang saling ter-integrasi dalam mencapai tujuan Brand Awareness produk

serta mampu menempatkan produk di wilayah marketing yang tepat sebagai

pengembangan produk olahan yang inovatif dan kreatif. Pada penciptaan karya

12
ini terfokus pada analisa pemasaran (marketing mix 7p dan Segmenting,

Targeting, Positioning) produk di pasar, serta melakukan analisa SWOT untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh produk.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tertarik untuk meneliti sistim

pengelolaan yang diterapkan oleh Bank sampah bumi tastura desa sepakek

dengan judul “Analisis penerapan sistem bagi hasil dalam pengelolaan bank

sampah terhadap peningkatan ekonomi mayarakat (studi kasus bank sampah

Bumi Tastura Desa Sepakek Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

Tengah)”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pengeloaan bank sampah Karya Sejahtera desa

Sepakek Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok tengah?

2. Bagaimana peningkatan ekonomi masyarakat dalam pengelolaan bank

sampah Karya Sejahtera Desa Sepakek Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah?

3. Bagaimana sistem bagi hasil yang diterapkan dalam pengelolaan bank

sampah Karya Sejahtera Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata,

Kabupaten Lombok Tengah?

13
C. Tujuan Peneliti

1. Untuk mengetahui sistem pengelolaan bank sampah bumi tastura desa

sepakek, kecamatan pringgarata, kabupaten Lombok tengah

2. Untuk mengetahui peningkatan ekonomi masyarakat dalam pengelolaan

bank sampah bumi tastura desa sepakek, kecamatan pringgarata,

kabupaten Lombok tengah

3. Untuk mengetahui sistem bagi hasil yang diterapkan dalam pengelolaan

bank sampah Bumi Tastura Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata,

Kabupaten Lombok Tengah?

D. Mamfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitan ini, baik secara teoristis maupun

secara peraktis.

1. Manfaat Teoristis

a. Hasil penelitian ini, diharakan dapat menambah khazanah keilmuan dan

memperoleh tentang bank sampah bumi tastura

b. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi penelitian lainnya untuk

lakukan penelitan selanjutnya secara mendalam, terutama mahasiswa,

jurusan ekonomi syariah di IAIQH BAGU.

14
2. Manfaat Praktis

a. Bagi lokasi penelitan yaitu bank sampah bumi tastura desa sepakek,

kecamatan pringgarata, kabupaten Lombok tengah dalam

pengeloaannya agar sesuai menurut etika bisnis.

b. Bagi pemerintah pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini

diharapkan mampu mebantu pemerintah dalam menangani sampah dan

meningkatkan ekonomi masyarakat.

15
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu adalah penelurusan terhadap studi atau karya-

karya terdahulu yang terkait menghindari duplikasi, plagiasi, dan menjamin

keabsahan dan keahlian serta keaslian penelitian yang dilakukan . Dalam

penelitian terdahulu ini peneliti menentukan hasl penelitian berbeda dari

skripsi yang terdahulu yaitu sebagai berikut:

1. Khairina Ismayati, membahas skripsi dengan judul “analisis

implementasi nilai-nilai ekonomi islam dalam pengelolaan sampah

produktif (studi kasus pada bank sampah syariah medain badrain

narmada lombok barat), Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (Uin) Mataram Tahun 2018.

Penelitian tersebut membahas tentang analisis implementasi nilai-

nilai ekonomi islam dalam pengelolaan sampah produktif. Bank

sampah adalah suatu strategi penerapan reuse, recycle, reduce (3R)

dalam pengelolaan sampah di masyarakat dengan menyamakan

kedudukan sampah berupa nominal uang/barang yang dapat ditabung

atau mengandung potensi ekonomi kerakyatan, yakni adanya

kesempatan kerja dan penghasilan tambahan dari menjadi nasabah

bank sampah. Bank sampah syariah medain adalah salah satu bank

16
sampah syariah yang ada di Lombok. Bank sampah ini memiliki 3

program yaitu menabung dengan sampah, kredit barang dengan

sampah serta sedekah menggunakan sampah.10

Sedangkan yang membedakan penelitian yang sebelumnya

penelitian ini 6adalah objeknya, yaitu Analisis Implementasi Nilai-

Nilai Ekonomi Islam Dalam Pengelolaan Sampah Produktif sedangakn

dalam penelitain ini meneliti tentang Analisis Penerapan Ekonomi

Syariah Terhadap Peningkatan Ekonomi Bank Sampah Dalam

Meningkatkan Ekonomi Masyarakat.

2. Nurhamidah, Dampak Sosial Ekonomi Program Bank Sampah Bangkitku

Terhadap Masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi, Jurusan

Manajemen Perbankan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2018.

Penelitian tersebut membahas tentang Dampak Sosial Ekonomi Program

Bank Sampah sedangkan penelitian saat ini membahas tentang Analisis

Penerapan Ekonomi Syariah Terhadap Peningkatan Ekonomi Bank

Sampah.11

10
Ismayati Khirina. 2018. Analisis Impelmintasi Nilai-Nilai Ekonomi Islam Pengelolaan Sampah
Produktip Studi Kasus Pada Bank Sampah Syariah Medain Badrain Narmada Lombok
Barat(skripsi UIN mataram)
11
Nurhamidah, 2018. Dampak Sosial Ekonomi Program Bank Sampah Bangkitku Terhadap
Masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi (skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin

17
3. Sekar ayuning thias, praktik bagi hasil daur ulang sampah pada bank

sampah sejastera kelurahan kalidoni dalam perspektif hokum ekonomi

syariah.

penelitian berjudul praktik bagi hasil daur ulang sampah pada bank

sampah sejahtrah kelurahan kalidoni dalam perspektif hokum ekonmi

syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriftif kualitatif. Pengertian metode diskriftip kualitatip dari penelitian

yang didapatkan dari penelitian ini meliputi pemahaman tentang teknis

bagi hasil pada bank sampah. Sedangkan pada penelitian ini mengunakan

penelitian kualitatif dengan metode wawancara observasi.

4. Jean Anggraini (2013) “Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat dan Lingkungan”. Kesimpulan yang dapat diambil pada

tulisan ini menjelaskan bagaimana dampak dari kegiatan bank

sampah yang ada di dalam masyarakat dan dapat mempengarhui

kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Kesimpulan dari penelitian

ini adalah adanya dampak padabank sampah yang terjadi di masyarakat

dan lingkungan sekitar. Sedangkan pada penelitian ini mengunakan

penelitian kualitatif dengan metode wawancara observasi.

5. Hazmi Noor Syamsu (2017) menulis tentang “ Estimasi Biaya dan

Manfaat Ekonomi, Studi Kasus Bank Sampah Induk Cimahi” tulisan ini

menjelaskan bahwa terdapat manfaat ekonomi yang ada pada sampah itu

sendiri dan sampah tersebut bisa menghasilkan ekonomi untuk

18
masyarakat setempat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya

manfaat ekonomi pada bank sampah induk cimahi dan juga bank sampah

ini memberikan keuntungan secara finansial terhadap masyarakat

setempat.

B. Pengeloan Bank Sampah

Sama halnya seperti di bank penyimpanan uang, para nasabahakan

menyetorkan sampah mereka untuk kemudian ditimbang, dihitung, dan dicatat

di buku rekening oleh petugas bank sampah.

1. Pengertian Bank Sampah

Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik

Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce,

Reuse, Dan Recycle Melalui Bank Sampah, pada pasal 1 disebutkan bahwa

Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang

dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.12

Sedangkan Bank sampah menurut Unilever adalah suatu sistem

pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat

untuk berperan serta aktif didalamnya. Sistem ini akan menampung,

memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga

masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah.13

12
peraturan menteri negara lingkungan hidup republik indonesia nomor 13 tahun 2012 tentang
pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui bank sampah
13
Unilever indonesia, buku panduan sistem bank sampah & 10 kissukses,
Jakarta unilever, 2014 h.3

19
Pada umumnya Bank merupakan sebuah instansi yang bergerak

dibidang penyimpanan, terutama yang berhubungan dengan uang. namun,

belakangan ini bank yang berhubungan dengan uang sudah lain lagi yaitu

berhubungan dengan sampah. Bank sampah merupakan sebuah yayasan

yang awalnya dibina di daerah Yogyakarta, dan kini sudah diadopsi di

kota-kota seluruh Indonesia.

Tujuannya tentu saja menerima penyimpanan sampah masayarakat

sekitar, dan menjadikan sampah tersebut menjadi uang. Jumlah sampah

yang masuk dengan uang yang diterima tentu akan berbeda jauh. Kalau

sampah yang masuk banyak, jangan harap uang yang masuk sebanyak

sampah yang disetoran. Akan tetapi dari sampah-sampah tersebut kita

dapat mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Dari hasil timbangan sampah, pihak bank baru menetukan berapa

uang yang bisa diberikan. Kinerjanya mirip dengan bank umumnya.

Masyarakat dibuatkan buku tabungan, uang tidak langsung diberikan pada

si penabung, tetapi lebih dulu dimasukkan ke dalam buku tabungan.

Jumlahnya pun tidak langsung besar, dari mulai rupiah yang kecil dulu.

Bank sampah ini fungsinya bukan melulu menumpuk sampah, namun bank

ini menyalurkan sampah yang didapat sesuai kebutuhan.

Misalnya sampah basah hasil rumah tangga yang terdiri dari sayuran,

dikumpulkan untuk dijadikan pupuk kompos. Sampah kring berupa botol,

20
kaleng dan kertas dipisah lagi. Biasanya sampah kering ini dijadikan

barang kembali dari hasil daur ulang dan semua berupa kerajinan tangan.

Misal, vas bungan dari kaleng bekas, tas dari rajutan sedotan, bentuk rokok

yang dibentuk asbak, dan masih banyak lagi.

Semua pengelolaan tersebut diserahkan kepada masyarakat setempat.

Dari masyarakat dan kembali ke masyarakat. Ide tentang bank sampah

sungguh unik. Ternyata bank bukan hanya bergerak di bidang uang, tapi

juga terhadap benda yang dibuang. Ide untuk menamakan bank sampah

membuat image tentang pengumpulan barang bekas menjadi menjadi

berbeda. Dengan begitu prospektif dan terkesan keren.

Harus diigat juga perbedaan tersebut juga ternyata berpengaruh besar

terhadap ekonomi. Bahkan sampah justru bisa mendatangkan uang dari

barang bekas bernama sampah, ditambah lagi memberikan tambahan

ekonomi bagi masyarakat sekitar.14

Bank sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R dalam

pengelolaan sampah di tingkat masyarakat. Melalui bank sampah,

akhirnya ditemukan satu solusi inovatif untuk “memaksa” masyarakat

memilah sampah. Dengan menyamakan kedudukan sampah dengan uang

atau barang berharga yang dapat ditabung, masyarakat akhirnya terdidik

untuk menghargai sampah sesuai jenis dan nilainya.

14
Bambang Wintoko, Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah Keuntungan Ganda Lingkungan Bersih dan
Kemampuan Finansial, Cet. I, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.h..60

21
2. Pengertian Sampah

Sampah adalah sesuatu yang tidak dipergunakan lagi, yang tidak

dapat dipakai lagi, yang tidak disenangi dan harus dibuang, maka sampah

tentu saja harus dikelola dengan sebaikbaiknya, sedemikian rupa,

sehingga hal-hal yang negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi.

Sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat padat atau setengah

padat, yang merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau

siklus kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sampah

adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang

berbentuk padat.

Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi,

dan/atas volumenya memerlukan pengelolaan khusus. (UU Nomor 18

Tahun 2008). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012),

Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-

hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang

berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus,

fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. Sampah adalah

materi/sisa bahan (baik oleh manusia maupun alam) yang tidak digunakan

atau tidak mempunyai nilai, yang dapat membahayakan fungsi

lingkungan.

22
3. Sumber – sumber Sampah

Sumber-sumber timbulan sampah adalah sebagai berikut:

a. Sampah dari Pemukiman Penduduk

Pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga

yang tinggal di suatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang

dihasilkan biasanya cenderung organik, seperti sisa makanan atau

sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik, dan lainnya.

b. Sampah dari Tempat-Tempat Umum dan Perdagangan

Tempat-tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya

orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempattempat tersebut

mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah

termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis

sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan, sampah

kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.

c. Sampah dari Sarana Pelayanan

Sampah yang dimaksud di sini misalnya sampah dari tempat

hiburan umum, pantai, mesjid, rumah sakit, bioskop, perkantoran, dan

sarana pemerintah lainnya yang menghasilkan sampah kering dan

sampah basah.

23
d. Sampah dari Industri

Dalam pengertian ini termasuk pabrik-pabrik sumber alam perusahaan

kayu dan lain-lain, kegiatan industri, baik yang termasuk distribusi

ataupun proses suatu bahan mentah. Sampah yang dihasilkan dari

tempat ini biasanya sampah basah, sampah kering abu, sisa-sisa

makanan, sisa bahan bangunan.

e. Sampah Pertanian

Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah pertanian,

misalnya sampah dari kebun, kandang, ladang atau sawah yang

dihasilkan berupa bahan makanan pupuk maupun bahan pembasmi

serangga tanaman

4. Jenis - jenis Sampah

Berdasarkan asalnya sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua)

yaitu sebagai berikut:

a. Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan

hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.

Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami.

Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.

Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa

makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung,

sayuran, kulit buah, daun dan ranting.

24
b. Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-

bahan nonhayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses

teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan

menjadi: sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik,

sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian

besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme secara

keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya

dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat

rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng

c. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah

1) Garbage, terdiri atas zat-zat yang mudah membusuk dan dapat

terurai dengan cepat, khususnya jika cuaca panas. Proses

pembusukan seringkali menimbulkan bau busuk. Sampah jenis ini

ditemukan di tempat pemukiman, rumah makan, rumah sakit, pasar,

dan sebagainya.

2) Rubbish, tebagi menjadi dua:

a) Rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik, misal:

kertas, kayu, karet, daun kering, dan sebagainya.

b) Rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik,

misal: kaca, kaleng, dan sebagainya.

3) Ashes, semua sisa pembakaran dari industri

25
4) Sweet sweeping, sampah dari jalan atau trotoar akibat aktifitas

mesin atau manusia

5) Dead animal, bangkai binatang besar (anjing, kucing, dan

sebagainya) yang mati akibat kecelakaan atau secara alami

6) Abandoned vehicle, berasal dari bangkai kendaraan

7) Demolision waste, berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan

gedung. Contruction waste, berasal dari hasil sisa-sisa

pembangunan gedung, seperti tanah, batu, dan kayu.

8) Sampah industri, berasal dari pertanian, perkebunan, danindustry.

9) Santage solid, terdiri dari atas benda-benda solid atau kasar yang

biasanya berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan

limbah cair.

10) Sampah khusus, atau sampah yang memerlukan penanganan khusus

seperti kaleng dan zat radioaktif

11) House hold refuse, atau sampah campuran (misal: garbage, ashes,

rubbish) yang berasal dari perumahan.

26
5. Kuantitas Sampah

Kuantitas dan kualitas sampah sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan

dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi

produksi sampah, yaitu:

a. Jumlah penduduk

Semakin banyak jumlah pendudu kmaka semakin banyak pula produksi

sampahnya, hal ini berpacu dengan laju pertambahan penduduk

b. Keadaan sosial ekonomi

Semakin tinggi sosial ekonomi masyarakat maka semakin banyak

sampah diproduksi yang biasanya bersifat sampah tidak dapat

membusuk dan hal ini tergantung bahan yang tersedia, peraturan yang

berlaku dan juga kesadaran masyarakat

c. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah

karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan

dan produk manufaktur yang semakin beragam pula

6. Pemberdayaan Ekonomi

Pemberdayaan ekonomi adalah konsep pemberdayaan sebagai

upaya memberikan otonom, wewenang dan kepercayaan kepada individu

dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapat

menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin. Dikarenakan konteks

pemberdayaan dalam bidang ekonomi maka pemberdayaan disini

27
merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkul nilai-

nilai sosial.

7. Hasil Pengelolaan Bank Sampah

Hasil penjualan sampah tidak semuanya menjadi milik nasabah.

Sebagian disisihkan untuk operasional bank sampah dan pengembangan

lembaga ke depan. Persentase bagi hasil ditentukan melalaui kesepakatan

antara nasabah dan pengelola bank sampah. Bagi. hasil untuk bank

sampah bisa berkisar antara 10%-40% dari nilai penjualan sampah.

Sistem bank sampah dijelaskan dengan detail kepada calon nasabah

meliputi;

a. Jenis sampah yang diterima;

b. Harga tiap jenis sampah per kg;

c. Kondisi sampah yang diterima (kering);

d. Cara pengemasan (sampah dimasukan ke plastik atau semacamnya);

e. Teknis pengangkutan (diantar ke bank sampah atau dengan sistem

penjemputan);

f. Penimbangan;

g. Sistem pencatatan;

h. Bagi hasil;

i. Teknis pencairan tabung.

28
C. Konsep Sistim Bagi Hasil dalam pengelolan bank sampah

Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian

atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha

tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di

dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan

syari'ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di

dalam aturan syari'ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus

ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya

penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai

kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-

Tarodhin) di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan. Mekanisme

perhitungan bagi hasil yang diterapkan di dalam perbankan syari'ah terdiri

dari dua sistem, yaitu: Profit Sharing dan Revenue Sharing.

Profi menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan. Dalam

kamus ekonomi diartikan pembagian laba.15 Profit secara istilah adalah

perbedaan yang timbul ketika total pendapatan (total revenue) suatu

perusahaan lebih besar dari biaya total (total cost). Di dalam istilah lain

profit sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil

bersih dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

15
Sekar ayuning thias. 2018. Peraktik bagi hasil daur ulang sampah pada bank sampah kelurahan
kalidoni dalam perspektif hokum ekonomi syariah (skripsi universitas islam negeri raden patah)

29
Pada perbankan syariah istilah yang sering dipakai adalah profit and

loss sharing, di mana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara untung

dan rugi darinpendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah

dilakukan. Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan

bentuk dari perjanjian kerjasama antara pemodal (Investor) dan

pengelola modal (enterpreneur) dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi,

dimana di antara keduanya akan terikat kontrak bahwa didalam usaha

tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah

kesepakatan di awal perjanjian, dan begitu pula bila usaha mengalami

kerugian akan ditanggung bersama sesuai porsi masing-masing.

Kerugian bagi pemodal tidak mendapatkan kembali modal investasinya

secara utuh ataupun keseluruhan, dan bagi pengelola modal tidak

mendapatkan upah/hasil dari jerih payahnya atas kerja yang telah

dilakukannya.

Keuntungan yang didapat dari hasil usaha tersebut akan dilakukan

pembagian setelah dilakukan perhitungan terlebih dahulu atas biaya biaya

yang telah dikeluarkan selama proses usaha. Keuntungan usaha dalam dunia

bisnis bias negatif, artinya usaha merugi, positif berarti ada angka lebih sisa

dari pendapatan dikurangi biaya-biaya, dan nol artinya antara pendapatan

dan biaya menjadi balance.

30
Keuntungan yang dibagikan adalah keuntungan bersih (net profit) yang

merupakan lebihan dari selisih atas pengurangan total cost terhadap total

revenue.

Revenue Sharing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata

yaitu, revenue yang berarti; hasil, penghasilan, pendapatan. Sharing adalah

bentuk kata kerja dari share yang berarti bagi atau bagian16. Revenue sharing

berarti pembagian hasil, penghasilan atau pendapatan. Revenue (pendapatan)

dalam kamus ekonomi adalah hasil uang yang diterima oleh suatu

perusahaan dari penjualan barang-barang (goods) dan jasa-jasa (services)

yang dihasilkannya dari pendapatan penjualan (sales revenue).

Dalam arti lain revenue merupakan besaran yang mengacu pada

perkalian antara jumlah out put yang dihasilkan dari kagiatan produksi

dikalikan dengan harga barang atau jasa dari suatu produksi tersebut. Di

dalam revenue terdapat unsur-unsur yang terdiri dari total biaya (total cost)

dan laba (profit). Laba bersih (net profit) merupakan laba kotor (gross profit)

dikurangi biaya distribusi penjualan, administrasi dan keuangan.

Berdasarkan devinisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa arti

revenue pada prinsip ekonomi dapat diartikan sebagai total penerimaan dari

hasil usaha dalam kegiatan produksi, yang merupakan jumlah dari total

pengeluaran atas barang ataupun jasa dikalikan dengan harga barang

16
M.Syafi Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, ( Jakarta: Tazkia Institut, 1999
), hal. 133.

31
tersebut. Unsur yang terdapat di dalam revenue meliputi total harga pokok

penjualan ditambah dengan total selisih dari hasil pendapatan penjualan

tersebut.

Tentunya di dalamnya meliputi modal (capital) ditambah dengan

keuntungannya (profit). Berbeda dengan revenue di dalam arti perbankan.

Yang dimaksud dengan revenue bagi bank adalah jumlah dari penghasilan

bunga bank yang diterima dari penyaluran dananya atau jasa atas pinjaman

maupun titipan yang diberikan oleh bank.

Revenue pada perbankan Syari'ah adalah hasil yang diterima oleh bank

dari penyaluran dana (investasi) ke dalam bentuk aktiva produktif, yaitu

penempatan dana bank pada pihak lain. Hal ini merupakan selisih atau angka

lebih dari aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank. Perbankan

Syari'ah memperkenalkan siste m pada masyarakat dengan istilah

Revenue Sharing, yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan

pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan dana.

Lebih jelasnya Revenue sharing dalam arti perbankan adalah

perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang

diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan

untuk memperoleh pendapatan tersebut. Sistem revenue sharing berlaku

pada pendapatan bank yang akan dibagikan dihitung berdasarkan

pendapatan kotor (gross sales), yang digunakan dalam menghitung bagi hasil

untuk produk pendanaan bank.

32
Konsep bagi hasil ini sangat berbeda sekali dengan konsep bunga yang

diterapkan oleh sistem ekonomi konvensional. Dalam ekonomi syari‟ah

konsep bagi hasil dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Pemilik dana menanamkan dananya melalui institusi keuangan yang

bertindak sebagai pengelola dana.

b. Pengelola mengelola dana-dana tersebut dalam sistem yang dikenal

dengan sistem pool of fund (penghimpun dana), selanjutnya

pengelolaakan menginvestasikan dana-dana tersebut kedalam proyek atau

usaha-usaha yang layak dan menguntungkan serta memenuhi semua

aspek syari‟ah.

c. Kedua belah pihak membuat keepakatan (akad) yang berisi ruang lingkup

kerjasama, jumlah nominal dana, dan jangka waktu berlakunya

kesepakatan tersebut.

Bentuk-bentuk kerjasama bagi hasil dalam ekonomi syari‟ah secara

umum dapat dilakukan dalam empat akad, yaitu Musyarakah, Mudharabah,

Muzara‟ah, dan Musaqah. Namun, pada penerapannya prinsip yang

digunakan pada sistem bagi hasil, pada umunya menggunakan kontrak

kerjasama pada akad Musyarakah dan Mudharabah. Menurut Antonio

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan

33
kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai

dengan kesepakatan.

Manan mengatakan musyarakah adalah hubungan kemitraan antara

perusahaan dengan konsumen untuk suatu masa terbatas pada suatu proyek

baik perusahaan maupun konsumen memasukkan modal dalam perbandingan

yang berbeda dan menyetujui suatu keuntungan yang ditetapkan sebelumnya,

lebih lanjut Manan mengatakan bahwa sistem ini juga di dasarkan atas prisip

untuk mengurangi kemungkinan partisipasi yang menjerumus kepada

kemitraan akhir oleh konsumen dengan di berikannya hak pada perusahaan

pada mitra usaha untuk membayar kembali saham perusahaan secara

sekaligus ataupun berangsur angsur dari sebagian pendapatan bersih

operasinya.

Musyarakah adalah mencampurkan salah satu dari macam harta dengan

harta lainnya sehingga tidak dapat dibedakan di antara akad kerjasama

antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-

masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan17.

Mudharabah termasuk salah satu bentuk akad syirkah (perkongsian).

Istilah lain mudharabah digunakan oleh orang irak, sedangkan orang Hijaz
17
M.Syafi‟IAntonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta:Tazkia Institut,1999),
hal.129.

34
menyebutnya dengan istilah qiradh. Dengan demikian, mudharabah dan

qiradh adalah istilah maksud yang sama.18

D. Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) arti kata peningkatan

adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb). Jadi

peningkatan adalah lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan,

peningkatan berarti kemajuan, penambahan keterampilan dan kemampuan agar

menjadi lebih baik.19

Peningkatan adalah sebuah cara yang dilakukan untuk mendapatkan

keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik. Sedangkan peningkatan

ekonomi masyarakat yang mempunyai kata dasar ekonomi. Sama halnya

seperti di bank penyimpanan uang, para nasabahakan menyetorkan sampah

mereka untuk kemudian ditimbang, dihitung, dan dicatat di buku rekening oleh

petugas bank sampah. Sama halnya seperti di bank penyimpanan uang, para

nasabahakan menyetorkan sampah mereka untuk kemudian ditimbang,

dihitung, dan dicatat di buku rekening oleh petugas bank sampah.erasal dari

kata oikosdannomos.Oikos adalah rumah tangga dannomos berarti mengatur.

Dari dasar kata ekonomi tersebut lalu mendapat I mbuhanper dan

sehinggamenjadi kata perekonomian yang memiliki pengertian tindakan,

18
Achmat Syafei.MA, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia,2001),hal.223
19
Moeliono,Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hlm.158.2

35
aturanatau cara tentang mengelola ekonomi rumah tangga dan tujuannya

untukmemenuhi kebutuhan hidup.20

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkanbahwa peningkatan

perekonomian masyarakat adalah cara atau usaha yangdilakukan oleh

masyarakat dalam mengatur perekonomian rumah tanggauntuk menjadi lebih

baik dengan tujuan dapat memenuhi kebutuhan hidup.

E. Metode Pengelolaan Sampah

Sistem pengelolaan sampah terpadu merupakan kombinasi dari sistem

pengelolaan pemilahan yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah organik

dan an-organik dan ditempatkan dalam wadah yang berbeda, setelah itu

pengolahan dilakukan dengan menerapkan konsep 3R yaitu: Reduce, Reuse,

Recycle atau 3M (Mengurangi, Menggunakan Kembali, Mendaur Ulang).

a. Pendekatan Reduce, adalah pendekatan dengan cara meminimalisir

penggunaan barang penggunaan barang yang kita gunakan. Karena apabila

penggunaan barang sekali pakai untuk memperpanjang jangka waktu

barang tersebut sebelum menjadi sampah.

b. Pendekatan reuse, adalah pendekatan dengan cara sebisa mungkin untuk

memilih barang sekali pakai untuk memperpanjangkan jangka waktu

barang tersebut sebelum menjadi sampah.

20
Gunawan Sumodiningrat, Membangun Perekonomian Rakyat, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 1998), hlm.24.

36
c. Pendekatan recycle, adalah pendekatan dengan cara melakukan daur ulang

dari barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi. Dengan cara ini, barang

yang sudah tidak terpakai bisa digunakan kembali menjadi barang lain.

Setelah UU No 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah pada 7 Mei 2008

diundangkan/disahkan. Maka paling lambat pada 2013, tidak diperbolehkan

lagi mengelola sampah dengan penumpukan sampah secara open dumping atau

model tempat pembuangan akhir (TPA) seperti sekarang ini. TPA yang

diperbolehkan hanyalah yang berbasis sanitary landfill atau semi sanitary

landfill. Pemerintah daerah atau pengelola sampah di TPA tinggal menghitung

hari untuk segera mengimplementasikan secara total UU tersebut. Dalam

mengimplementasi penanganan sampah ini, pemerintah bisa menggandeng

perusahaan dengan memanfatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Berkenaan dengan kondisi di atas, perlu kiranya dilakukan pengkajian

mendalam terhadap berbagai metode pengelolaan sampah yang ditawarkan

oleh investor. Pengkajiannya tentu saja meliputi empat aspek utama yang harus

diperhatikan yaitu:

1) aspek lingkungan,

2) aspek teknologi,

3) aspek ekonomi dan

4) aspek sosial.

37
Khusus pada aspek teknologi, yaitu mengenai perlakuan terhadap

sampah, jenis sampah dan output-nya, secara normatif harus sudah bisa

dipaparkan secara jelas oleh para investor sebelum FS. Jika dalam aspek ini

tidak bisa dipaparkan oleh investor , maka bisa disimpulkan bahwa

penawarannya patut dipertanyakan. Ada beberapa metode pengelolaan sampah

beserta kelebihan serta kekurangannya yang bisa jadi telah atau akan

ditawarkan oleh para investor.

38
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang peneliti kaji, penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah

suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan

mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan

teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi

yang alamiah.21

Pendekatan ini peneliti gunakan karena peneliti merasa bahwa ada

kesesuaian antara permasalahan yang dibahas dengan tujuan yang ingin dicapai

peneliti ini. Dimana peneliti membahas tentang Analisis sistem pengelolaan

Bank Sampah bumi tastura perspektif etika bisnis islamsebagai objek peneliti

sesuai dengan keadaan sebenarnya yang dimulai di lapangan.

B. Kehadiran penelitian

Kehadiran peneliti di lapangan merupakan keharusan agar informasi

yang diperoleh benar-benar sesuai dengan keadaan yang ada di

lapangan.karena peneliti merupakan salah suatu instrumen utama dalam sebuah

21
Prof. Dr. Djam’an Satori, M.A. dan Dr. Aan Komariah,M.Pd.,Metodologi Penelitian

Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014) h.25.

39
penelitian, begitu juga di dalam penelitian ini. Peneliti adalah alat penelitian

yang paling utama yang harus ada, karena peneliti sendiri yang nantinya akan

melakukan pengamatan tersebut.

Kehadiran peneliti bertujuan untuk memperolehseluruh datayang

dibutuhkan didalam suatu penelitian. Kehadiran peneliti di lapangan juga

sedapat mungkin dilaksanakan dengan carayang efektif dan efisien guna

mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Dalam hal ini, peneliti melibatkan diri dilapangan dan melakukan

observasi ke lokasi penelitian yakni pada Bank Sampah bumi tastura desa

sepakek kecamatan pringgarata kabupaten Lombok tengah untuk melihat dan

mengamati secara langsung terhadap objek penelitian.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian berlangsung untuk

mencari dan menggali berbagai informasi dan data guna memecahkan

permasalahan yang ada. Lokasi penelitian yang dipilih peneliti disini adalah

Bank Sampah bumi tastura di desa sepakek kecamatan pringgarata kabupaten

Lombok tengah karena lokasinya mudah dijangkau oleh peneliti.

40
D. Sumber dan Jenis Data

Adapun sumber datadalam suatu penelitian terbagi menjadi dua

sumber data yaitu :

1. Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

dengan sumber data dari responden yang dipilih.22 Jadi sumber data

primer dalam penelitia n ini diperoleh melalui wawancara langsung

dengan pendiri sekaligus ketua, sekretaris, bendahara dan nasabah yang

sekiranya perlu untuk di wawancarai untuk mendapatkan kelengkapan

data dalam penelitian ini.

2. Sumber data skunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, lewat yang lain atau dokumen.23 Dalam

pengertian lain, data skunder adalah data yang telah siap di pakai dan

dikumpulkan oleh orang lain baik dari kantor-kantor pemerintah, badan

usaha atau hasil dari penelitian orang lain.50 Dengan demikian, sumber data

skunder dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari berbagai

dokumentasi dari kantor desa sepakek, dari Bank Sampah bumi tastura

yang relevan dengan penelitian ini, agar memperoleh data yang dapat

dipercaya dan akurat sesuai dengan fokus penelitian dan permasalan yang

diteliti.

22
Trengggonowati metodologi penelitian ekonomi dan bisnis edisi pertama(Yogyakarta:laksbang
presindo,2009),h.82.
23
Suharsimi arikinto prosedur penelitian suatu pendekatan praktik (Jakarta PT:rineka
cipta,2006),h.128

41
E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.24 Adapun metode

yang digunakan untuk pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk

mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam

upaya mengumpulkan data penelitian.25

Metode observasi dibagi menjadi dua yaitu observasi partipan

dan observasi non partisipan.Observasi partisipan adalah bagian dari

keadaan alamiah, tempat dilakukannya observasi. Seseorang peneliti

dapat menjadi anggota dari sebuah kelompok khusus atau organisasi

dan menetapkan untuk mengamati kelompok itu dengan menggunakan

satu atau beberapa cara.

Sedangkan observasi nonpartisipan adalah suatu prosedur yang

dengannya peneliti mengamati tingkah laku orang lain dalam keadaan

alamiah, tetapi peneliti tidak melakukan partisipasi terhadap lingkungan

yang diamati.26

24
Dr. juliansa nor, s,e,m,m, metodelogi penelitian skripsi tesis, di sertai dan karya
ilmiah,(Jakarta:kencana predana media grop), h.136
25
Prof.dr.djam”an satori,M.A dan Dr. Aan komariah,M.P.D,metologi penelitian
kualitatif,(bandung:alfabeta,cv.2014),h,145.
26
James A. black dan dea j champion,metode dan masalah penelitian social(bandung:PT rapika
aditama,2004),345

42
Dalam hal ini, peneliti menggunakan observasi nonpartisipan.

Dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan

dan hanya sebagai pengamat terhadap orang-orang yang akan di

observasi. Adapun yang akan di obsevasi adalah lokasi Bank Sampah

bumi tastura di desa sepakek kecamatan pringgarata kabupaten Lombok

tengah dan data yang ingin dicari melalui observasi adalah data

mengenai proses keberadaan Bank Sampah bumi tastura.

2. Metode wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana

pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada

yang diwawancarai. Adapun jenis wawancara ada dua yaitu:

a. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaran

menerapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan.

Pertanyaan yang diajukan sama untuk setiap subjek.27 Wawancara

terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,bila

peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti apa

yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan

wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan.


27
Prof. Dr.sugiyono,metode penelitian kumbinasi (bandung: alfabeta, 2004), h.345

43
b. Wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang

pertanyaannya tidak disusun terlebih atau dengan kata lain sangat

tergantung dengan keadaan dan subjek.28 Adapun jenis wawancara

yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak

terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang

bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah tersususn secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya.29 Dalam penelitian ini, wawancara

dilakukan kepada pendiri sekaligus ketua, sekretaris, bendahara,

dan nasabah dari Bank Sampah bumi tastura desa sepakek.

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara dalam mencari data atau

informasi mengenai suatu hal yang berupacatatan-catatan, transkip,

buku-buku dan sebagainya.30 Metode dokumentasi ini peneliti gunakan

untuk mengumpulkan data-data tertulis yang dapat memberikan

keterangan yang sesuai dengan yang dibutuhkan yaitu:mencatat

gambaran umum lokasi penelitian, mulai dari sejarah, visi dan misi,

sampai sarana dan prasarana di Bank Sampah bumi tastura desa

sepakek.

28
Ibid.,h.156
29
Ibid,. h.191
30
Suharsimi arikoto prosedur penelitian suatu pendekatan praktek(Jakarta PT.rineka cipta,2004),
h.227

44
F. Teknik Analisis Data

Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus

kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/

tatananbentuk suatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa

secara lebih terang ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk

perkaranya.31

Dalam hal ini, peneliti menggunakan analisis data kualitatif. Analisis

data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa

yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang

lain.32

Analisis data kualitatif peneliti mencatatat hasil dari catatan yang ada di

lapangan kemudian memberikan kode agar sumber datanya dapat ditelusuri.

Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan dan memilah data yang dihasilkan dari

Bank Sampah bumi tastura desa sepakek maupun nasabah agar kategori data

tersebut memiliki makna, mencari dan menemukan pola dan membuat temuan-

temuan umum.

31
Djam,an satori dan aan komariah metode penelitian kualitatif( bandung,204),h,201
32
Ibid.,h..201

45
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu mendasarkan

pada prosedur logika yang berawal dari proposisi khusus sebagai hasil

pengamatan dan berakhir kesimpulan (pengetahuan baru) hipotesis yang

bersifat umum.Dalam hal ini konsep-konsep, pengertian-pengertian dan

pemahaman didasarkan pada pola-pola yang ditemui di dalam data.33

Peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan secara langsung ke tempat

Pengelolaan Bank Sampah bumi tastura desa sepakek, kemudian setelah

melakukan observasi berulang-ulang, kemudian menanyakan kepada

pendiri dan.

G. Validitas data

Validitas merupakakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.34 Jadi,

Validitas data ini digunakan untuk lebih menjamin keabsahan data dan temuan.

Validitas data ini digunakan untuk membuktikan kevalidan data yang

digunakan oleh peneliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan keabsahan data

atau temuan diperlukan tekhnik pemeriksaan keabsahan data. Hal ini

dimaksudkan agar data informasi yang dikumpulkan mengandung nilai

keabsahan data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

33
Bagong suyanto dan sudinah, metode social berbagi arternatif pendekatan(Jakarta:
kencana,2007),h.169
34
Sugiono metode penelitian manajemen (bandung :alfabeta.2001),h.420

46
a. Tehnik Kecukupan Referensi

Dalam hal ini, peneliti menggunakan dokumen atau catatan-

catatan penting yang berkaitan dengan fokus penelitian, tujuannya

untuk mengetahui apakah ada kesesuaian antara data tersebut dengan

kesimpulan hasil penelitian.

b. Meningkatkan Ketekunan
Ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri

dan unsur-unsur situasi sosial yang relevan dengan masalah atau

isuyang sedang dicari.35Meningkatkan ketekunan berarti melakukan

pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara

tersebut, maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam

secara pasti dan sistematis.Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan

ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai refrensi buku

maupun hasil penelitian ataupun dokumentasi-dokumentasi yang

terkait dengan temuan yang diteliti.

c. Triangulasi
Trianggulasi merupakan proses penguatan bukti dari individu-

individu yang berbeda. Dengan menggunakan metode ini akan

menjamin penelitian ini lebih akurat, karena informasi berasal dari

berbagai sumber informasi individu.36 Triangulasi dalam penelitian

adalah manager dan pelanggan dari perusahaan.

35
M. djamal paradigm penelitian kualitatif(Yogyakarta:pustaka pelajar,2015), h.340
36
Ezmir metode penelitian kualitatif analisa data (Jakarta:rajawali,2010),h.85

47
BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. PAPARAN DATA

1. Profil Bank Sampah Karya Sejahtera Desa Sepakek.

Pendirian bank sampah karya sejastrah desa sepakek berawal dari

suatu kajian yang berlatar belakang kondisi masayarakat tidak hanya pada

masyarakat desa sepakek namun permasalahan sampah ini menjadi

permasalahan di tingkat nasional dan bahkan dunia. Seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk desa sepakek maka bertambah pula jumlah

penghasil sampah karena pertambahan penduduk sebanding dengan jumlah

sampah yang dihasilkan.

Sebagai indikator bahwa produksi sampah per hari rata-rata 0,7 kg

/jiwa dan kalau jumlah penduduk desa sepakek 2763 jiwa, maka jumlah

produksi sampah perhari = 1.839,2 kg dengan demikian kalau tidak di

carikan solusinya maka permasalahan ini tidak hanya menjadi masalah

desa itu tapi juga menjadi masalah diluar desa itu sendiri.

Disisi lain dari mata pencaharian penduduk adalah petani dan

sebagian besar buruh, tentu ekonomi masyarakat desa sepakek menjadi

miskin. Yang menurut data BPs desa sepakek adalah bagian dari desa

tertinggal. Ada beberapa kondisi masarakat sebelum berdirinya Bank

Sampah Karya Sejahtera sebagaai berikut; Pola pengelolaan sampah masih

tergantung pada penimbunan sampah TPA 69%

48
1. Menbuang sampah di saluran 10%

2. Membakar dan mengubur sampah 5%

3. Kompos dan daur ulang 7,5%

4. Sampah yang belum terkelola 8,5%

Untuk menggugah kesadaran itu tentu pemerintahan desa melaui

lembaga pemberdaayaan masyarakat (LPM) menunjuk anggotanya untuk

melakukan studi banding ke Malang. Di sana mereka melihat keberhasilan

kota Malang sebagai kota Adipura karena kebersihan lingkungannya.

Sepulang dari studi banding tersebut memberikan inisiatif untuk

mendirikan wadah/lembaga pengelolaan sampah yang berbasiskan

ekonomi dengan mengusung kosep syari‟ah yang di namai dengan BANK

SAMPAH KARYA SEJAHTERA sehinggapada tahun 2018 berdirilah

Bank Sampah karya sejahtera dengan modal awal waktu itu sebesar Rp

2.500.000,- lalu dengan seiring berjalannya waktu Bank Sampah ini

mendapatkan fasilitas dari dinas-dinas pemerintahan sebesar Rp.

150.000.000,- untuk bangunan gedung beserta mesin-mesin yang

digunakan untuk mengolah sampah.

Bank Sampah karya sejahtera beralamat di Dusun kelana yang

merupakan dusun ke 6 dari jumlah dusun yang ada di desa Sepekek

Kecamatan Pringgarata Kebupaten Lombok Tenggah Jaraknya berada 5

km dari kecamatan dan 12 km dari wilayah kabupaten dan 15 km dari

kota/provinsi NTB.

49
Adapun prasarana yang telah dimiliki oleh Bank Sampah karya

sejahtreah yakni berupa: 1 bangunan sekretariat, 1 unit roda 3 untuk

mengangkut sampah, 1 unit mesin pengores sampah, 1 unit mesin daur

ulang sampah organik untuk membuat pupuk kompos, 1 set timbangan

sampah untuk menimbang sampah.

2. Visi Misi

Mewujudkan Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan Berbasis

Masyarakat, Menuju Desa Sepakek Bebas Sampah.

Misi :

a. Pengelolaan sampah sampai bersih dengan langkah:

1) Pengomposan dan biogas pada sampah organik;

2) Pembuatan kerajinan pada sampah an-organik;

3) Penabungan sampah layak jual pada Bank Sampah Karya Sejahtera.

b. Mewujudkan lingkungan perumahan Mewujudkan Pengelolaan

Sampah Ramah Lingkungan Berbasis Masyarakat, Menuju Desa

Sepakek Bebas Sampah.

c. Masyarakat yang indah dan sehat;

d. Meningkatkan pendapatan masyarakat;

e. Mengurangi pengangguran terutama masyarakat kurang mampu;

f. Memperbaiki pola fikir dan kesadaran berfikir masyarakat yang

menganggap sampah sebagai sesuatu yang tidak bernilai menjadi

bernilai;

50
g. Merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan dan pengolahan

sampah;

h. Mendayagunakan sampah menjadi barang bermanfaat sehingga

mempunyai nilai ekonomis;

i. Mewujudkan konstruk sosial masyarakat yang produktif, bukan

konsumtif, melalui program Bank Sampah.

3. Tujuan Bank Sampah

Bank Sampah Karya Sejahtera didirikan sebagai solusi alternatif

pengurangan sampah ditingkat sumber, melalui proses pemilahan untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta

menjadikan sampah sebagai sumber daya ekonomi.

4. Manfaat :

a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan

lingkungan;

b. Memahami pemilahan dan manfaat Sampah, sehingga dapat membantu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu;

c. Meningkatkan derajat sampah menjadi berkah; dan

d. Meningkatkan partisipasi dan interaksi antar warga.

51
5. Struktur Organiasi

Bagan 1.1 Steruktur Organisasi

DIREKTUR

SURYADI

SEKERTARIS BENDAHARA

FAHRORROZI ZULHAKIM

ANGGOTA

Penimbang Lapangan Humas


Herwin
Mujiburhan Suparlan
Saharudin
M. Rulan
Organik Pemasaran

Sabar Supnadi

M. Ali

52
6. Langkah Membuat paving block

a. Langkah pertama pembuatan paving block ini ialah mencacah sampah

plastik. Satu buah paving block membutuhkan lima sampai tujuh

kilogram sampah plastik.

b. Setelah alat pelebur dipanaskan, kemudian sampah plastik dan limbah

pertanian (sekam padi dan serbuk kayu) dimasukan kedalam alat

pelebur untuk dilelehkan

c. Campurkan dengan pasir dengan komposisi 30:20:60 lalu diaduk pada

suhu 300 hingga 400 derajat celsius, selama 30-45 menit. Pasir

berfungsi sebagai pemberat, agar saat terendam air tidak mengambang.

d. Setelah semua bahan melebur kemudian dimasukan ke dalam cetakan

dan di-press agar mengikuti bentuk cetakan.

e. Selanjutnya, paving block yang telah terbentuk didiamkan beberapa

saat lalu dimasukkan ke dalam air untuk didinginkan.

f. Hasil paving block dapat diwarnai menggunakan cat karena paving

block yang dihasilkan berwarna hitam.

g. Setelah itu, paving block siap untuk dipasarkan.

Dengan diproduksinya paving block yang berasal dari olahan

limbah plastik, diharapkan banyak manfaat yang diperoleh msayarakat di

Desa Cileunyi Kulon, antara lain:

53
1) Jumlah limbah plastik dapat dikurangi;

2) Kebersihan lingkungan dan keberlanjutan alam dapat lebih terjaga; dan

3) Dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Desa Sepakek.

Kegiatan yang dilakukan di Desa Sepakek dalam upaya pengelolaan

limbah plastik untuk pembuatan paving block yakni melaksanakan

penyuluhan pada masyarakat Desa Sepakek serta memberikan

pendampingan pada masyarakat Desa Sepakek.

Hasil dari kegiatan ini adalah respon serta antusias masyarakat yang

sangat baik, yang diperlihatkan dengan perubahan perilaku mereka

terhadap limbah plastik, sebagai contoh: mereka mulai memilah dan

mengelompokkan sampah yang ada di tempat tinggal mereka, serta

mengumpulkan limbahplastik dan tidak membuangnya sembarangan.

B. PEMBAHASAN

1. Sistem Pengeloaan Bank Sampah Karya Sejahtera Desa Sepakek

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah

Management pengelolaan bank sampah yang dilakukan oleh Bank

Sampah Karya Sejahtera Desa Sepakek adalah pengelolah yang terstruktur

sebagaimana yang dijalaskan oleh bapak Suryadi direktur bank sampah

dalam wawancara yang menyatakan bahwa :

“Untuk pengolahan yang kita gunakan sekarang cukup sederhana yaitu

kita ambil sampah ke warga ke 11 dusun dan dibagi setiap harinya akan ke

dusun mananya. Setelah kita mengambil sampah kita akan mencatat nya.

54
Petugas yang kita pilih juga yang sudah berpengalaman, Saat ini sudah

ada nasabah keseluruhan sekitar 500 nasabah desa sepakek untuk

menabung di bank sampah ini, setelah terkumpul lalu sampah di pilah lalu

ada yang dibuat kerajinan salah satunya paving block, dan setelah jadi

kemudian dipasarkan”37

Hal ini sudah sesuai dengan buku panduan Sistem Bank Sampah

yang menyakan management pengelolaan bank sampah meliputi:38

a. Buku administrasi nasabah


b. Pemilihan petugas
c. Pengumpulan dan pengangkutan sampah
d. Pemilahan sampah
e. Percetakan sampah

Bank sampah karya sejahtera dalam hal ini hanya menerima sampah

unorganik saja seperti dikatakan oleh pengelola bank sampah karya

sejahtera bapak Suryadi:

“Yang saat ini yang kita terima hanya sampah unorganik dikarenakan

sampah unorganik lebih mudah dikelola”

Salah satu yang menjadi pertimbangan saat ini oleh bank sampah karya

sejahtera adalah lebih mudahnya pengelolalan sampah unorganik dibanding

organik. Krajinan yang dibuat oleh bank sampah karya sejahtera antara lain

paving block kursi sofa tas dan lain-lain seperti yang dijelaskan oleh

direktur bank sampah karya sejahtera bapak Suryadi

37
Hasil wawancara dengan owner bank sampah
38
Buku Panduan Bank Sampah dan 10 kisah sukses

55
“Yang diproduksi di bank sampah dari segi krajinan ada paving block,

kursi sofa, tas dari gelangan gelas dan masih banyak lagi.”

Paving block dari prastik tidak jauh berbeda proses pembuatannya

dengan paving biasa yang membedakan hanya campuran sampah kresek

yang di encerkan terlebih dahulu, bapak Suryadi menjelaskan:

“Proses pembuatan paving block cukup sederhana yaitu siapkan bahan

berupa kompor, dandang, air, oli, dan cetakan. Kemudian, tuangkan oli ke

dalam dandang dan panaskan di atas kompor. Setelah oli mendidih, baru

bahan baku berupa plastik dimasukkan. Lalu, diaduk terus sampai

meleleh.”

Paving block dari plastik memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan

paving biasa yaitu paving lebih tahan terhadap tekanan dan modal yang

minim karena tidak membutuhkan semen sebagai campurannya.

Salah satu unit yang ada di bank sampah adalah unit pupuk kompos, ini

sebagai pengganti pupuk kimawi sehingga tanama akan lebih organik,

bapak Suryadi mengatakan

“Kita mempunyai unit kompos yang mengelola pupuk kompos, secara

sederhana kotoran hewan difermentasi tapi lebih dijelaskan nanti oleh tim

kami saja, nah pupuk ini sebagai alternatif pupuk untuk mengganti pupuk

kimiawi”

56
Dengan adanya pupuk kompos ini diharapkan masyrakat desa Sepakek dan

sekitarnya bisa menjadikan pupuk kompos sebagai pupuk alternatif

menggantikan pupuk kimiawi. Dengan krajinan yang dibuat oleh bank

sampah ini lah pendapatan yang dihasilkan oleh bank sampah karya

sejahtera.

2. Peningkatan Ekonomi Masyarakat Dalam Pengelolaan Bank Sampah

Karya Sejahtera Desa Sepakek Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah.

Masyarakat desa Sepakek memberdayakan bank sampah yang

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang hanya tidak bergantung

dari sawah, ladang dan kebun. Pendapatan yang didapat memang tidak

pasti yang bergantung dari sampah yang dari masyarakat, hal ini

disampaikan oleh pengelola bank sampah bapak Suryadi yang menyatakan:

“Alhamdulillah, kalau dari segi ekonomi dilihat dari tabungan saja yang

aktif setiap hari rata-rata 10-16rb untuk setoran bank sampah, untuk

karyawan bank sampah yang mimilih dan memilah rata-rata satu minggu

bagi hasilnya mencapai 100rb sampai 200rb perorang. Jadi dampak

ekonomi cukup besar untuk bank sampah ini”

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Mita novianti yang menyatakan bank sampah memiliki dampak yang

positif ditunjukan dari pendapatan masyarakat, selain itu bank sampah juga

57
memberikan manfaat lain seperti kesehatan karena sampah lebih

teroganisir dan menciptakan lingkungan yang bersih.

Bapak Sabar sebagai karyawan di bank sampah Sepakek juga

menyatakan demikian :

“ya kita disini mendapatkan pengahasilan yang bisa lah untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari kisaran 100-2000ribu perminggu dan

bisa lebih, selain itu juga kan desa kami jadi sedikit sampah dan

lingkungan menjadi bersih”

Pengelolaan bank sampai ini mampu miningkatakan pendapatan dari

masyarakat sekitar dan menjadikan 11 dusun yang ada di desa Sepakek ini

menjadi lebih ramah lingkungan karena pengelolaan Bank Sampah Karya

Sejahtera.

3. Sistem Bagi Hasil Yang Diterapkan Dalam Pengelolaan Bank

Sampah Bumi Karya Sejahtera Sepakek, Kecamatan Pringgarata,

Kabupaten Lombok Tengah

Pengelola melakukan strategi promosi produk Sampah Bank

Sampah Karya Sejahtera dengan merancang aktivitas promosi di beberapa

media yang saling terintegrasi. Pada prosesnya, pencipta menganalisa

kondisi dan permasalahan yang dimiliki produk Bank Sampah Karya

Sejahtera terlebih dahul. Hasil dari data yang dikumpulkan pencipta

selanjutnya dibuat dalam bentuk konsep creative brief.

58
Konsep Creative Brief ini merupakan penggambaran dari kampanye

iklan yang dibuat dengan memposisikan produk Bank Sampah Karya

Sejahtera „Menjadikan sebagai Produk Olahan Sampah yang Lebih

Bergaya‟. Hal ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan produk olahan

sampah yang kini tampil berbeda dan yang menggunakannya akan tetap

tampil modern dan percaya diri.

Beberapa pemilihan media yang digunakan dalam perancangan

strategi ini berkaitan dengan produk yang dipromosikan, media yang

banyak digunakan serta disesuaikan dengan target audience-nya. Dalam hal

ini, hasil penciptaan karya dimaksudkan untuk dapat diimplementasikan ke

dalam bentuk media, diantaranya pada media sosial Instagram dan

Facebook, dan media cetak(Spanduk). Hal ini disampaikan oleh pengelola

bank sampah Karya Sejahtera bapak Suryadi menjelaskan:

“Untuk pemasaran ini kita menggunakan media sosial seperti facebook

dan instagram selain itu juga menggunakan media cetak seperti spanduk“

Untuk gerakan besarnya bank sampah Karya Sejahtera juga

menjalin kerjamasama dengan berbagai percetakan dan pendistribusian

salah satunya ada di Tanak Awu Lombok Tengah dan Kota Mataram

seperti dijelakan oleh pengelola bank sampah Karya Sejahtera bapak

Suryadi menjelaskan:

“kita sudah berkerjasama dengan bintang sejahtera di Tanak Awu dan

Mataram untuk meningkatkan penjualan dalam skala yang lebih besar”

59
Dengan demikian pemasaran yang dilakukan oleh bank sampah Karya

Sejahtera pendapatannya akan meningkat dan perekonomian dari desa

Sepakek yang semakin membaik.

Bank sampah Karya Sejahtera dalam pengelolaan karyawan bukan

dengan sistem gaji tapi dengan sistem bagi hasil yang mana bagi hasil ini

akan dilakukan oleh pengurus dalam hal ini dilakukan oleh bendahara bank

sampah Karya Sejahtera Bapak Zulhakim menjelaskan:

“Kalau bagi hasil dilakukan oleh pengurus dalam hal ini manager bank

sampah karya sejahtera yang akan dibagi ke 12 orang, dengan persentase

40% untuk kas ,40% dibagi, 20% untuk dana tak terduga dari omset yang

didapat.”

Dengan membagi seperti itu maka bank sampah karya sejahtera

tidak mencapur keuangan pribadi dan perusahaan. Dan dengan pembagian

itu kesejahteraan karyawan bank sampah mendapatkan penghasilan yang

cukup besar untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya.

60
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Bank sampah yang baik harus memenuh beberapa kritria seperti : buku

administrasi nasabah, pemilihan petugas, pengumpulan dan pengangkutan

sampah, pemilahan sampah dan percetakan sampah dengan maksimal.

Bank Sampah Karya Sejahtera telah memenuhi kriteria tersebut

2. Bagi hasil yang dilakukan oleh bank sampah Karya Sejahtera mampu

meningkatkan perekonomian masyarakat sekita mulai dari nasabah bank

sampah serta para karyawan bank sampah.

3. Produk-produk kerajinan yang dibuat oleh bank sampah bermanfaat bagi

masarakat seperti paving block, pupuk kompos dan lain-lain

B. SARAN

1. Bagi bank sampah masih ada kekurang dokumentasi dalam pengelolaan

yang belum rapi seperti daftar hadir karyawan, buku catatan nasabah dan

lainnya

2. Bagi masyarakat untuk lebih giat dalam memberdayakan bank sampai

sebagai bentuk usaha dan menjadikan desa yang sehat tanpa sampah

61
DAFTAR PUSTAKA

Noviati mita. 2013. Dampak program bank sampah terhadap social ekonomi

mayarakat di kelurahan bijai kecamatan medan,kota medan (jurnal vol 4)hal

1-5

Ismayati Khirina. 2018. Analisis Impelmintasi Nilai-Nilai Ekonomi Islam

Pengelolaan Sampah Produktip Studi Kasus Pada Bank Sampah Syariah

Medain Badrain Narmada Lombok Barat

Muliati kurniawati & fachrurozi a. 2016. Analisis sikap dan prilaku masyarat

terhadap pelaksanaan program bank sampah (studi kasus masyarakat

kelurahan bahagia bekasi utara) (jurnal vol 10 ) hal. 186

Otto soemarwoto. 2009. Analissis mengenai dampak lingkungan. (bandung. Gaja

mada press, 2009),hal 38.

Indah,. 2014, Pengertia danDefenisiDampak https://carapedia.com/pengertian

definisi dampak info2123.html, diakses pada tanggal 10 maret 2020.

Peraturan menteri negara lingkungan hidup republik indonesia nomor 13 tahun

2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui bank

sampah

Unilever indonesia, buku panduan sistem bank sampah & 10 kissukses, Jakarta

unilever, 2014 h.3

62
Bambang Wintoko, Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah Keuntungan Ganda

Lingkungan Bersih dan Kemampuan Finansial, Cet. I, Yogyakarta: Pustaka

Baru Press.h..60.

Moeliono,Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1988),

hlm.158.2

Gunawan Sumodiningrat,Membangun Perekonomian Rakyat, (Yogyakarta:

PustakaPelajar, 1998), hlm.24.

Muliawan Ungguh.2018. Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action

Research).Yogyakarta : Pt Gava Media. hal. 13

Yakin Nurul. 2014. Manajemen Pendidikan Islam Tradisional, Mataram : Pt.

Lembaga Pengkajian Publikasi Islam dan Masyarakat. hal. 64-65

Ridwan. 2012. Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti

permulaan. Bandung: Alfabeta, hal 70

Lexy J, 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Baandung; PT. Remaja Rosda

Karya. hal.7

Suharsimi Arikunto, Prosudur Pendekatn Sustu Peraktik. hal. 136

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Manajemen Kualitatif, Kualitaatif, Kombinasi,

Penelitian Tindakan Penelitian Evaluasi. Bandung. Cv Alfabeta. hal.235

Djam‟an satori dan aan komariah. Metodologi penelitian,…hal. 23.

63

Anda mungkin juga menyukai