Disusun Oleh :
Kekar Yogantoro
Pembimbing :
Dr. Citra Dewi, M. Kes, Dipl DK
JAKARTA 2017
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Pembimbing,
2
KATA PENGANTAR
Penyelesaian Studi Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Bunga Es Pada Anak Dengan Tonsilitis
Akut Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Menteng ini tidak
terlepas dari bantuan para dosen dan dokter pembimbing, staf pengajar, staf puskesmas
kecamatan kelapa gading yang banyak membantu serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Citra
Dewi, M. Kes, Dipl DK selaku dosen pembimbing kami. Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Studi Kasus Tonsilitis
Akut Pada Anak Yang Memiliki Kebiasaan Mengonsumsi Bunga Es Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Menteng. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga referat ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak terkait.
Wassalamualaikum wr. wb
Tim Penulis
3
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 5 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Alamat : Jln. Cikini Kramat No.19, Cikini, Menteng
Jenis Pembayaran : BPJS
Tanggal Pemeriksaan : 27 April 2017
B. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis terhadap ibu pasien dan pasien
pada tanggal 27 April 2017.
1. Keluhan Utama :
Nyeri menelan sejak 1 hari yang lalu.
2. Keluhan Tambahan :
Demam yang di sertai dengan batuk, pilek dan rasa mengganjal di tenggorok sejak
2 hari yang lalu.
4
karena menurut ibu pasien, dengan keluhan yang ada pasien tidak nyaman saat
makan dan pasien sering memuntahkan makananya saat batuk. Ibu pasien juga
khawatir karena demam biasanya timbul pada malam hari dan membuat pasien sulit
untuk tidur.
7. Riwayat Kebiasaan
Pasien saat ini berusia 5 tahun dan belum sekolah, sehari-hari pasien bangun
pagi pukul 08.00 biasanya pasien lebih sering bermain bersama kakak keempatnya
An. D, tapi saat kakak keempatnya sekolah, pasien lebih banyak bermain dengan
ibunya atau keponakan-keponakanya dari kedua kakaknya yang telah menikah atau
hanya bermain sendiri dengan playstastion. Pasien biasa makan pagi bersama
ibunya sekitar pukul 09.30 setelah ibunya selesai merapihkan rumah dan masak.
5
Sekitar jam 14.00 kakak keempatnya pulang dari sekolah dan makan makan siang
setelah itu mereka tidur siang bersama lalu sore harinya mereka bangun dan
bermain bersama.
Sebelum jam 18.00 biasanya seluruh keluarga sudah kembali ke rumah dan
makan malam bersama sambil menonton tv, dan pasien tidur biasanya pukul 9
malam bersama kakak keempatnya dan ibunya.
Pasien memiliki pola makan 3 - 4 kali sehari. Dalam makan pasien tidak
pernah memilih makanan, dan lebih banyak makan bersama ibunya dan disuapi.
Pasien memiliki kebiasaan bermain playstation hinggua jarang bergerak dan
melihat layar tv hamper sepanjang hari, dan diakui ibunya pasien memiliki
kebiasaan memakan es batu atau bunga es yang ada di kulkas. Pasien mempunyai
kebiasaan mencuci tangan namun jarang menggunakan sabun dalam keluarga
pasien sebelum makan. Pasien mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari, terkadang
suka lupa menggosok gigi dan jarang menggosok gigi sebelum tidur.
8. Riwayat Obstetrik
Ibu pasien saat mengandung pasien tidak mengalami sakit dan rajin mengontrol
kehamilan ke rumah sakit dan juga bidan. Ibu pasien melahirkan pasien di rumah
sakit saat usia kehamilan 38 bulan dan melahirkan secara spontan, berat badan lahir
pasien 2800 gram, panjang 47 cm dan langsung menangis.
9. Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap sampai campak
Tabel 1. Jadwal Imunisasi Dasar di Puskesmas
No. Vaksin Usia
1 BCG 1 bulan
2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan
3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
5 Campak 9 bulan
C. Pemeriksaan Fisik
6
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Vital Sign :
- Nadi : 125x / menit
- Pernapasan : 24x / menit,
- Suhu : 37,9 o
4. Data Antopometri
a. Berat badan : 17,5 kg
b. Tinggi badan : 115 cm
c. Berat badan sebelum sakit : 17,5 kg
d. Berat badan setelah sakit : 17,5 kg
e. Status gizi menggunakan kurva CDC
i. BB Aktual : 17,5 Kg
ii. TB : 115 cm
iii. BB Baku sesuai TB : 18,6 Kg
f. BB sebelum sakit :
BB/TB = x 100%
= 17,5/18 x 100%
= 93 % (Gizi Baik)
g. BB setelah sakit :
BB/TB = x 100%
= 17,5/18 x 100%
= 93 % (Gizi Normal)
7
Gambar 1. Kurva CDC 2 to 20 years: Boys, Stature-for-age and weight-for-age
8
5. Status Generalis :
Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam-coklatan tidak mudah
dicabut
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata tidak
cekung, airmata (+)
Leher : Teraba hangat, tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Thoraks :
Cor :
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
- Palpasi : Iktus kordis teraba sela iga IV garis midclavicula sinistra.
- Perkusi: Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra.
Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternaldextra.
Batas jantung kiri sela iga IV garis midklavikulasinistra.
Kesan : batas jantung dalam batas normal
- Auskultas: Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo :
- Inspeksi: Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris, tidak ada bekas
luka, tidak ada benjolan, retraksi ICS (-)
- Palpasi : Fremitus taktil dan vocalis simetris antara paru kiri-kanan
Tidak nyeri tekan, tidak ada krepitasi
- Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan
- Auskultasi:Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan.
Ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen : Datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak
teraba, Turgor kembali cepat
Ekstremitas : Akral hangat, edema ( - ), Sianosis ( - ), Turgor kulit
kembali cepat
9
6. Status Lokalis :
Tabel 2. Status lokasi
Bagian Kelainan Keterangan
Mulut Mukosa Hiperemis (-), sianosis (-)
Lidah Simetris
Palatum Mole Tenang
Gigi geligi Normal
Uvula Deviasi (-), hiperemis (-)
Halitosis (-)
Tonsil Mukosa Hiperemis (+)
Besar T1 T2
Kripta Melebar (-/-)
Detritus (-/-)
Perlengketan (-/-)
C. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
10
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga : Tn. C, usia 45 tahun
b. Identitas Pasangan : Ny. R, usia 43 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga :
11
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
12
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga An. T
13
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasan makan
Pasien makan di rumah 3-4 kali sehari dengan waktu yang tidak
menentu setiap harinya. Pasien biasa memakan makanan yang dibuat oleh
ibunya, disampaikan oleh ibunya bahwa pasien tidak pernah memilih soal
makanan, jarang jajan diluar dan terkadang jika dirumah ada susu kental manis
pasien suka meminta dibuatkan oleh ibunya sebelum pasien tidur..Pasien jarang
mengkonsumsi buah-buahan.
14
Tabel 6. Food Recall Pola Makan An. T Selama Tiga Hari Terakhir.
Jumlah
Waktu Menu makanan Protein Karbohidrat Lemak
Tanggal Kalori
24/04/17 Pagi Nasi Putih (100 gr) 129kkal 4,2gr 44,08gr 0,44gr
Ayam Goreng (1) 211kkal 16,03gr 7,49gr 12,5gr
Minyak (1 sdm) 124 kkal 0 0 14 gr
Total 464kkal 20,23 51,57 26,94
Siang Nasi Putih (100gr) 129kkal 4,2gr 44,08gr 0,44gr
Sayur Sup (100gr) 31kkal 3,62gr 8,58gr 2,84gr
Telur goreng (46gr) 89kkal 6,24gr 0,43gr 6,76gr
Tempe (1 ptg) 34kkal 2gr 1,79gr 2,28gr
Minyak (1sdm) 124kkal 0 0 14gr
Air Mineral 0 0 0 0
Total 407kkal 16,06 54,88 26,32
Malam Nasi Putih (100gr) 129kkal 4,2gr 44,08gr 0,44gr
Sayur Sup (100gr) 31kkal 3,62gr 8,58gr 2,84gr
Ayam Goreng (1) 211kkal 16,03gr 7,49gr 12,5gr
Minyak (1sdm) 124kkal 0 0 14gr
Air Mineral 0 0 0 0
Total 495kkal 23,85 60,15 29,78
25/04/17 Pagi Mie instan (1) 410kkal 6gr 47gr 13gr
Telur Rebus 77kkal 6,26gr 0,56gr 5,28gr
Susu kental manis 140kkal 1gr 23gr 4,5gr
(42gr)
Air Mineral 0 0 0 0
Total 627kkal 13,26 70,56 22,78
Siang Nasi Putih (100gr) 129kkal 4,2gr 44,08gr 0,44gr
Hati ayam (50gr) 58kkal 4,46gr 0gr 2,42gr
Tahu Goreng (2) 70kkal 4,46gr 2,72gr 5,24gr
Sayur Bayam (cup) 7kkal 2,86gr 3,63gr 0,39gr
Minyak 124kkal 0 0 14 gr
Air Mineral 0 0 0 0
Total 264kkal 15,98 50,43 8,49
Malam Nasi Putih (100gr) 129kkal 4,2gr 44,08gr 0,44gr
Sayur Bayam (cup) 7kkal 2,86gr 3,63gr 0,39gr
Telor Dadar (sdg) 93kkal 6,48gr 0,42gr 7,33gr
Teh manis hangat 55kkal 0 14,36gr 0
Minyak (1 sdt) 40kkal 0 0 4gr
Air Mineral 0 0 0 0
Total 304kkal 13,54 47,71 12,16
26/04/17 Pagi Bubur Ayam 372kkal 27,56gr 36,12gr 12,39
Susu Kental Manis 140kkal 1gr 23gr 4,5gr
(42gr)
Air Mineral 0 0 0 0
total 512 kkal 28,56 56,12 16,89
Siang Nasi putih (100gr) 129kkal 4,2gr 44,08gr 0,44gr
15
Dendeng sapi (1) 49kkal 33,2gr 11gr 25,6gr
Sayur Asem 80kkal 3,18gr 12,9gr 2,76gr
Minyak 124kkal 0 0 14 gr
Air Mineral 0 0 0 0
Total 382kkal 40,58 67,98 42,8
Malam Mie Goreng 410kkal 8gr 58gr 16gr
Telur goreng (46gr) 89kkal 6,24gr 0,43gr 6,76gr
Susu Kental Manis 140kkal 1gr 23gr 4,5gr
(42gr)
Minyak 124 kkal 0 0 14gr
Total 763 kkal 15,24 81,43 41,26
BB Pasien : 17,5 Kg
10 kg x 100 kkal/kgBB/hari : 1000 kkal/hari
7,5 kg x 50 kgBB/hari : 375 kkal/hari
1000 kkal + 375 kkal = 1.375 kkal
Kebutuhan karbohidrat :
(50% x kebutuhan kalori satu hari)/4 = 59 gram
Kebutuhan lemak :
(35% x kebutuhan kalori satu hari)/9 = 18 gram
Kebutuhan protein :
(15% x kebutuhan kalori satu hari)/4 = 18 gram
16
Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien
selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap
harinya menu makan pasien dengan cukup energi/kalori dan tinggi lemak, protein
dan karbohidrat
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah the extended family yang terdiri dari Tn. C sebagai
kepala keluarga, Ny. R sebagai istri dan lima orang anaknya Ny. I, Tn. S , Tn. A,
An. D, dan An. T Ditambah dua menantu dan cucu.
17
3. Familymap
Ny. P
63th
Tn. K Ny. S Tn. A Ny. T Tn. C Ny. R Tn. W Ny. Si Ny. M Tn. W
48 th 46 th 47 th 43 th 53 th 46 th 53 th 45 th 40 th 41 th
Tn. C Ny. R
45 th 43 th
An. T, 5 th
An. I
By. S (tonsillitis)
23 Bln
10 Bln
4. Dinamika keluarga
Hubungan antar keluarga cukup baik. Namun pasien kurang dekat dengan kedua
kakaknya yang sudah menikah karena sudah berbeda rumah dan bekerja.
Fungsi keluarga:
Fungsi Biologis
Keluarga pasien mampu menghasilkan keturunan, namun pasangan Tn. C dan
Ny. R tidak ingin menambah anak lagi, sehingga menggunakan alat
kontrasepsi hormonal yaitu suntik setiap 3 bulan. Keluarga mampu memenuhi
kebutuhan makanan, namun tidak sesuai dengan pola gizi seimbang.
Fungsi Psikologis
Masing-masing anggota keluarga saling menyayangi. Pasien sering bermain
bersama kakaknya An. D dan keponakannya. Namun saat ibu pasien marah
atau menegur pasien atau kakaknya, ibu pasien sering menghukum mereka
dengan cubitan.
Fungsi Sosial Budaya
Lingkungan tempat tinggal keluarga pasien tergolong padat penduduk.
Hubungan keluarga pasien dekat dengan tetangga-tetangganya.
Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga bertumpu pada kepala keluarga, yaitu Tn. C yang bekerja
sebagai karyawan dan berpenghasilan Rp 2.500.000 setiap bulannya yang di
bantu dengan kedua anaknya yang sudah bekerja. Penghasilan tersebut
dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Fungsi Pendidikan
Tn. C dan Ny. R menyadari akan pentingnya pendidikan, mereka berharap
anaknya dapat menempuh pendidikan yang tinggi. Berharap ke tiga anaknya
yang masih sekolah bisa melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek personal
a. Alasan kedatangan : Pasien terjaring pada saat program KPLDH di Jln.
Cikini Kramat No.19, Cikini, Menteng. Saat dikunjungi pasien
mengeluhkan nyeri menelan 1 hari lalu dan demam sejak 2 hari yang lalu.
b. Harapan : Pasien dan keluarganya berharap sakit yang diderita pasien bisa
lekas sembuh.
c. Kekhawatiran : Orang tuanya khawatir penyakitnya akan mengganggu
aktivitas sehari-hari. Ia juga khawatir karena demam yang tidak turun.
20
d. Persepsi : Pasien yakin penyakitnya bisa disembuhkan dengan pengobatan
yang diberikan, karena biasanya orang tua pasien jika ada yg sakit langsung
di bawa ke puskesmas dan biasanya sembuh dengan obat dari puskesmas.
Orangtua pasien menganggap penyakit anaknya dapat disembuhkan dengan
obat-obatan .
21
E. Rencana Pelaksanaan
22
Risiko Memberitahu pasien untuk Pasien Saat Pasien
Internal mengurangi kebiasaan kunjungan ke mengkonsumsi
memakan es batu atau bunga rumah pasien. makanan dengan
es di kulkas, hindari menu yang lebih
makanan berminyak dan sehat dan bergizi.
manis Pasien dapat menjaga
Menganjurkan pasien untuk kesehatan dan
makan buah dan sayur setiap kebersihan dirinya
hari. untuk mencegah
Menganjurkan pasien untuk terjadinya penyakit
mencuci tangan sebelum yang berulang.
makan.
Menganjurkan pasien untuk
menjaga kesehatan
mulutnya dengan sikat gigi
setiap habis mandi dan
sebelum tidur.
Keluarga Mengingatkan orang tua Orang tua Saat Pasien mendapat
pasien untuk lebih pasien kunjungan ke perhatian lebih dari
memperhatikan pasien. rumah pasien. orang tuanya.
Menganjurkan orang tua Mencegah timbulnya
pasien untuk selalu menjaga penyakit-penyakit
kebersihan lingkungan akibat lingkungan
sekitar. yang kurang sehat.
Menganjurkan orang tua Mendapatkan
pasien untuk berobat ke pengobatan yang
Puskesmas jika sakit. tepat saat sakit.
23
F. Prognosis
1. Ad vitam : Ad bonam
2. Ad sanationam : Ad bonam
3. Ad functionam : Ad bonam
24