Nama
Universitas
: FK YARSI
Npm
: 1102011021
Tanda Tangan
Tanda Tangan
I.
IDENTITAS
Nama
: Tn. G
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 28 tahun
Alamat
: Tangerang
Agama
: Islam
Bangsa/ Suku
: Indonesia, Sunda
Status Pernikahan
: Belum kawin
Pendidikan Terakhir
: SMA
Pekerjaan
: Marketing
Ruang Perawatan
: R. Elang 2
: 20 Mei 2016
Riwayat Perawatan
1. Sekitar bulan Desember 2015 di Rawat Inap RSJSH
2. Tanggal 20 Mei 2016 di Rawat Inap RSJSH (sampai saat ini)
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis
Alloanamnesis
:
Dengan Ny. E (ibu pasien), pada tanggal 29 Mei 2016, pukul 12.00 WIB,
melalui telefon.
Dengan Ny. E (ibu pasien), pada tanggal 29 Mei 2016, pukul 14.27 WIB,
melalui telefon.
A. Keluhan Utama
Pasien datang keluhan mengamuk sejak 1 hari SMRS.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Dr. Soeharto Heerjan (RSJSH) dengan keluhan
mengamuk dirumah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Saat itu, obat
pasien sudah habis sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dan tidak dibawa
kembali untuk control oleh keluarganya. Pasien diantar oleh kedua orang tuanya
ke RSJSH. Pada saat wawancara di ruang Elang, pasien terlihat tenang,
kooperatif dan berbicara spontan.
Pasien mengatakan bahwa ia sulit tidur sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. Saat di IGD, pasien terlihat gelisah, karena menurutnya gejalanya kambuh
lagi. Pasien sulit tidur karena memikirnya ayah kandungnya yang telah
meninggal dunia pada tahun 2014. Pasien merasa sedih jika mengingat almarhum
ayahnya. Pada tahun 2015, pasien mulai merasakan adanya bisikan-bisikan yang
mengatakan Gita baik-baik, bapak sudah tenang disini dan jangan lupa jaga
ibu. Setiap setelah mendengar bisikan tersebut, pasien sering berbicara sendiri
dan sering melamun.
Menurut keluarga pasien, pasien memang anak yang pendiam. Ibu pasien
sudah merasakan bahwa pasien terlihat aneh sejak 1 tahun yang lalu, tetapi
ibunya tidak menanggapi perilaku pasien seperti itu. Lalu pada bulan Desember
2015, pasien mengamuk dan membanting peralatan dapur serta tv. Setelah itu
pasien dibawa ke RSJSH, dan dirawat selama 27 hari. Pasien terlihat membaik
dan terlihat normal seperti dulu. Karena keluarganya merasa pasien sudah sehat,
maka ibunya tidak membawanya kembali control. Ibunya mengatakan keluhan
ini datang ketika pasien mulai berkerja shift malam sejak 5 sebelum masuk
rumah sakit dan pasien tidak mau meminum obat. Pasien menjadi kurang tidur
dan merasa gejalanya kambuh kembali. Pasien kembali sering mendengar
bisikan-bisikan.
Ibunya
mengatakan
bahwa
teman
kantornya
yang
2
Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serius saat kecil. Pasien
tidak pernah kejang baik saat kecil maupun sesudah dewasa. Pasien tidak
memiliki riwayat diabetes mellitus. Riwayat hipertensi, alergi obat disangkal
oleh pasien.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien merokok. Pasien tidak pernah meminum alkohol ataupun
mengkonsumsi obat - obat terlarang atau NAPZA.
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Tingkat Keparahan Gangguan
Jiwa
Desember
2015
Februari
Mei
2016
Mei,
2016
2015
Waktu
2015
Desember
Februari
Mei 2016
Berbicara
2015
mengamuk,
Mei 2016
Gejala mulai
Tidak mau
kacau,
membanting
menghilang,
minum obat
Terlihat
barang,
terlihat
2 minggu,
murung,
marah-marah,
membaik
sulit tidur,
halusinasi
halusinasi
gelisah,
auditorik (+)
auditorik (+)
mengamuk,
halusinasi
auditorik (+)
seusianya. Pasien tidak pernah sakit yang serius (berat), dan tidak
ii.
iii.
sebayanya.
Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
Saat SMP memiliki banyak teman. Menurut pasien, saat sekolah
iv.
3. Riwayat Pendidikan
Pasien menempuh SD selama 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun. Lalu
tidak melanjut pendidikannya ke perguruan tinggi.
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai marketing di sebuah toko Kasur busa.
5. Kehidupan Beragama
Sekeluarga beragama Islam.
6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual
Pasien belum pernah menikah hingga saat ini.
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum yang berat.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Tn.N (alm)
dan Ny.E (49h). Ibu pasien menikah lagi dengan Tn.S (55th) dan tidak
memiliki anak. Oleh karena itu, sekarang pasien memiliki satu orang adik
perempuan (Ny. A). Hubungan pasien dengan kedua orang tua kandungnya,
5
Selama Wawancara
Sesudah Wawancara
satu pasien.
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif, sopan
4. Pembicaraan
Lancar, pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Kuantitas,
kualitas dan kecepatan saat berbicara baik. Pasien dapat berbicara spontan
jelas, nada suara cukup dan ide cerita cukup. Jawaban pasien cukup
konsisten pada tiap wawancara.
B. Alam Perasaan (Emosi)
1. Suasana Perasaan (mood) : euthym
2. Afek / Ekspresi Afektif : luas
3. Keserasian: Serasi
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi
(+), auditorik, pasien mendengar suara bisikan (Gita baik-baik, bapak
sudah tenang disini dan jangan lupa jaga ibu). Suara tersebut seorang
laki-laki..
b) Ilusi
: Tidak ada
7
c) Depersonalisasi
d) Derealisasi
: Tidak ada
: Tidak ada
D. Fungsi Intelektual
1.
2.
3.
4.
Taraf Pendidikan
Pengetahuan Umum
Kecerdasan
Konsentrasi dan
5.
Perhatian
Orientasi
-
Waktu
Tempat
Orang
Situasi
9.
Daya Ingat
-
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Segera
12.
Pikiran Abstrak
13.
Visuospasial
dengan jeruk.)
Baik (dapat menggambar jam.)
14.
15.
Diri
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas
b. Kontinuitas
c. Hendaya Berbahasa
: Cukup
: Koheren
: Tidak ada
8
2. Isi Pikir
a. Waham: Tidak ada
b. Obsesi
: Tidak ada
c. Fobia
: Tidak ada
d. Gagasan Rujukan
: Tidak ada
e. Gagasan Pengaruh
: Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
G. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Baik (pasien tahu bahwa mencuri itu berdosa)
Uji Daya Nilai
Baik (pasien akan mengembalikan dompet ke kantor polisi apabila
H. Tilikan
Derajat 3 (pasien mengetahui bahwa ia sakit, tetapi menyalahkan orang lain)
I. Reliabilitas
IV. STATUS FISIK (Pemeriksaan dilakukan pada 28 Mei 2016, pukul 16.00 WIB)
A. Status Internus
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Pernafasan
TB/BB
BMI
Kulit
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Lidah
Gigi geligi
Uvula
Tonsil
Tenggorokan
Leher
Thorax
Paru
Inspeksi
Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis,
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas
-
Atas
Genitalia
: Tidak diperiksa
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII)
2. Tanda rangsang meningeal
3. Refleks fisiologis
4. Refleks patologis
5. Motorik
6. Sensorik
7. Fungsi luhur
8. Gangguan khusus
9. Gejala EPS
: Baik
: Tidak ada
: (+) normal
: Tidak ada
: Baik
: Baik
: Baik
: Tidak ada
: akatisia (-), bradikinesia (-),
rigiditas (-), tonus otot.(N),
resting tremor (-), distonia (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
10
Tanggal
Pemeriksaan
Sabtu, 20 Juni
2015
Nama Test
Hasil
Flag Unit
Nilai Rujukan
14,0
42
428
9660
5.1
52
g/dL
g%
ribu/uL
mm3
juta/mm3
mm/1 jam
11,3-16,0
33-48
130-450
4000-10.000
3,6-5,3
<20
0
2
0
57
30
11
%
%
%
%
%
%
0-1
1-3
2-6
50-70
20-40
2-8
94
32
38
22
0,8
mg/dL
U/L
U/L
mg/dL
mg/dL
<200
<38
<41
15-45
0,7-1,2
140
3,4
105
mmol/L
mmol/L
mmol/L
135-148
3,5-4,5
98-107
HEMATOLOGI
Darah Lengkap:
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Lekosit
Eritrosit
LED
Hitung Jenis:
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limposit
Monosit
KIMIA DARAH
GDS
SGOT
SGPT
Ureum
Creatinin
ELEKTORLIT
Natrium
Kalium
Chlorida
membanting peralatan dapur serta tv. Setelah itu pasien dibawa ke RSJSH, dan
dirawat selama 27 hari. Pasien terlihat membaik dan terlihat normal seperti dulu.
Karena keluarganya merasa pasien sudah sehat, maka ibunya tidak membawanya
kembali control. Ibunya mengatakan keluhan ini datang ketika pasien mulai
berkerja shift malam sejak 5 sebelum masuk rumah sakit dan pasien tidak mau
meminum obat. Pasien menjadi kurang tidur dan merasa gejalanya kambuh
kembali. Pasien kembali sering mendengar bisikan-bisikan. Ibunya mengatakan
bahwa teman kantornya yang menyampaikan gejala pasien. Teman pasien
memberitahu bahwa pasien sering terlihat berbicara sendiri dan kacau. Pasien
terlihat murung dan nafsu makannya berkurang, sering bermalas-malasan dan
mudah tersinggung .
Dari pemeriksaan Psikiatri ditemukan psikomotor pasien normoaktif,
mood eutym, afek luas dan appropriate, mampu mempertahankan konsentrasi.
Pasien tidak mengalami gangguan pengendalian diri. Tilikannya derajat 3.
Halusinasi
auditorik
Perilaku terdisorganisasi
baik)
: 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih
GAF HLPY
baik)
: 60-51 (beberapa gejala dan hendaya sedang dalam
fungsi)
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: Skizofrenia paranoid (F20.0)
Aksis II
: Ciri kepribadian Paranoid
Aksis III
: Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah Primary support
Aksis V
:GAF current
: 70-61
GAF saat masuk RS : 70-61
GAF HLPY
: 60-51
IX. DAFTAR MASALAH
13
A. Organobiologik
B. Psikologik
C. Sosiobudaya
auditorik
: Tidak diketemukan kelainan sosiobudaya.
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
XI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat Inap
Dengan indikasi:
Untuk menstabilkan medikasi, pasien sulit untuk minum obat
Untuk observasi lebih lanjut
2. Psikofarmaka
Risperidone 2 x 2mg tab per oral
3. Psikoedukasi
Dilakukan psikoedukasi pada pasien dan keluarganya mengenai penyakit yang
dialami pasien, gejala yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana yang
mungkin diberikan, pilihan obat, efek samping pengobatan, dan prognosis
penyakit.
14
4. Psikoterapi
Dilakukan melalui:
a) Psikoterapi suportif
-
Reassurance:
meyakinkan
pasien
bahwa
dia
sanggup
mengatasi
masalahnya.
b) Psikoterapi reedukatif
Terhadap Pasien
pengobatan,
komplikasi,
prognosis,
dan
risiko
pulih
Me-reedukasi keluarga tentang pentingnya mengawasi dan ikut
serta dalam mendisiplinkan pasien untuk mengkonsumsi obat
yang diberi dan kontrol rutin setelah pulang dari rumah sakit guna
perbaikan kualitas hidup pasien
5. Sosioterapi
a) Pelatihan Ketrampilan Sosial
16