Anda di halaman 1dari 24

STUDI KASUS PASIEN

DIABETES MELITUS PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI


DAN ARTRITIS GOUT MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN JOHAR BARU

Disusun Oleh:
Niken Audi Lestari
110.2011.194

Pembimbing :
Dr. Yusnita, M. Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 11 JULI 2016 12 AGUSTUS 2016

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DIABETES MELITUS PADA LANSIA
DENGAN HIPERTENSI DAN ARTRITIS GOUT MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu
tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Agustus 2016


Pembimbing,

Dr. Yusnita, M. Kes

KATA PENGANTAR
ii

Assalammu`alaikum wr. wb.


Alhamdulillahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DIABETES MELITUS PADA
LANSIA DENGAN HIPERTENSI DAN ARTRITIS GOUT MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI periode 11 Juli 12 Agustus 2016. Penulis juga
berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan
penyakit dengan pendekatan secara holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah
salah satu pasien dari Puskesmas Kecamatan Johar Baru ketika penulis ditugaskan di
puskesmas tersebut pada tanggal 11 22 Juli 2016.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
pengajar, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Dr. Yusnita, M.Kes selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

2.

Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.


Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan

3.

Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas YARSI.


Dr. Erlina Wijayanti MPH, selaku Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

4.

Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.


Dr. Dini Widianti, MKK selaku sekertaris Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

5.

Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.


Dr. Citra Dewi, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

6.

Komunitas Universitas YARSI.


Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

7.

YARSI
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

8.

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.


Dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Universitas YARSI.

iii

9.

Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.


10. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Johar Baru yang telah
memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses penulisan
laporan ini.
11. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga
tersusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi
kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalammu'alaikum wr. wb.
Jakarta, Agustus 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

iv

Lembar Persetujuan...............................................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................................iii
Daftar isi.................................................................................................................................v
Berkas Pasien.........................................................................................................................1
A. Identitas Pasien...........................................................................................................1
B. Anamnesis...................................................................................................................1
C. Pemeriksaan Fisik.......................................................................................................3
D. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................................5
Berkas Keluarga.....................................................................................................................6
A. Profil Keluarga............................................................................................................6
B. Identifikasi Permasalahan...........................................................................................16
D. Diagnostik Holistik.....................................................................................................16
E. Rencana Penatalaksanaan............................................................................................19
F. Prognosis......................................................................................................................21

BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Status
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Tanggal periksa

: Ny. S
: Perempuan
: 72 tahun
: Islam
: Menikah
: Jl. Johar Baru Utara VI No. 18 RT/RW 07/05 Jakarta Pusat
: Betawi
: SD
: Ibu Rumah Tangga
: 14 Juli 2016

B. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 14 Juli 2016 pukul 11.00 WIB di
Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
1. Keluhan Utama
:
Pasien datang ke Puskesmas untuk kontrol Diabetes dengan keluhan lemas sejak dua
hari yang lalu.
2. Keluhan Tambahan : Pegal-pegal pada lengan dan kaki.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke BPU Puskesmas Kecamatan Johar Baru pada tanggal 14 Juli
2016 pukul 11.00 WIB untuk melakukan kontrol diabetes, hipertensi dan asam urat
yang dideritanya sejak tahun 2010. Saat itu pasien memiliki keluhan seperti badan
terasa lemas dan pegal-pegal pada lengan serta kaki sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
adanya penglihatan kabur, terasa kebas pada tangan atau kaki, kepala pusing atau
nyeri pada sendi-sendi disangkal pasien.
Enam tahun yang lalu, pasien mengeluh sering buang air kecil sering terutama
pada malam hari 5 kali. Buang air besar tidak ada keluhan. Terkadang pasien juga
merasakan kesemutan pada kedua kakinya dan kaku pada jari-jari tangannya yang
dirasakan hilang timbul. Pasien mengaku jarang berolahraga. Lalu pasien berobat ke
klinik dokter umum dan dinyatakan memiliki penyakit kencing manis, darah tinggi
dan asam urat. Oleh karena itu, seminggu sekali pasien sering kontrol ke Puskesmas
untuk mengambil obat dan sebulan sekali pasien melakukan pemeriksaan gula darah
dan asam urat.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a) Pasien pernah memiliki keluhan atau sakit yang sama seperti ini sebelumnya.
b) Riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan asam urat sejak tahun 2010
(6 tahun yang lalu), dan pasien rutin minum obat sampai sekarang.
1

c) Riwayat penyakit jantung, TB paru, penyakit ginjal dan asma, disangkal oleh
pasien.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Anak ke-4 pasien menderita diabetes melitus sejak 3 tahun yang lalu. Pada
keluarga pasien yang lain tidak ada yang memiliki penyakit darah tinggi, penyakit
gula, penyakit jantung, TB paru ataupun penyakit asma.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan seorang ibu dari 5 anak dan hanya berprofesi sebagai ibu
rumah tangga. Suami pasien telah meninggal dunia sejak 20 tahun yang lalu. Biaya
hidup sehari-hari ditanggung oleh anak-anaknya dengan penghasilan yang berbedabeda berkisar antara Rp 5.000.000 Rp 10.000.000/bulan yang dinilai sangat cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
7. Riwayat Kebiasaan
Kegiatan pasien sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga. Setiap harinya
pasien dibantu oleh anak kelimanya untuk mengurus rumah. Pasien masih bisa
melakukan aktivitas seperti menyapu, mencuci piring dan memasak. Pasien memiliki
pola makan yang kuang baik dalam satu hari. Biasanya pasien makan tiga kali dalam
satu hari dengan porsi yang sesuai menurut pasien. Makanan tersebut berisi nasi, lauk
pauk, sayur, dan air putih. Pasien jarang mengkonsumsi teh manis atau susu setiap
harinya. Keluarga tersebut mengkonsumsi air minum isi ulang yang berada di dekat
rumahnya dan selalu memasak ulang air tersebut sebelum dikonsumsi.
Pasien mengaku selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan
sesudah makan. Pasien juga mengatakan bahwa selalu membuang sampah pada
tempatnya, dan rutin membuang tumpukan sampah setiap pagi hari keluar rumah.
Setiap hari terdapat petugas kebersihan yang mengambil sampah rumah tangga
tersebut.
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 22 Juli 2016 :
1. Keadaan Umum
Kesadaran
2. Vital Sign
Tekanan darah
Respirasi
Nadi

: Tampak Sakit Ringan


: Composmentis
: 130/70 mmHg
: 24x/menit
: 68 x/menit
2

Suhu
3. Status Gizi
Berat badan
Tinggi badan

: 36,2 oC
: 68 kg
: 155 cm

BBI (Berat Badan Ideal)


= (TB 100) (10% X TB)
= (155 100) (10% X (155-100))
= 55 - (10% x 55) = 49,5 Kg
Status Gizi : (BB aktual : BB ideal) x 100 %
= 68 : 49,5 x 100 % = 137%

IMT (Indeks Masa Tubuh)


= (BB : TB (m2))
= 68 : 2,40
= 28.3%
Tabel 1. Kriteria Brocca
Status Gizi

KATEGORI
< 90 % BBI
Berat badan kurang
90 110 % BBI
Berat badan normal
110 120 % BBI
Kelebihan berat badan
> 120 % BBI
Gemuk BB
Sumber :Centre for Obesity Research and Education 2007
Tabel 2. Indeks Masa Tubuh
IMT

STATUS GIZI
<18,5
Berat Badan Kurang
18,5 22,9
Berat Badan Normal
>23,0
Kelebihan Berat Badan
23,0 24,9
Beresiko Menjadi Obes
25,0 29,9
Obes I
>30,0
Obes II
Sumber : Center For Obesity Research and Education, 2007
Kesimpulan : Status Gizi Pasien Obes I
4. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk
Rambut

: Normocephal
: Sebagian besar sudah berubah memutih dan
mudah rontok.

Mata

: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)


pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
: Bentuk normal, tidak terdapat serumen
: Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
: T1-T1 Tenang, Hiperemis(-)
: Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor

Telinga
Hidung
Tenggorokan
Mulut
b. Leher
Trakea di tengah
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
c. Thorak

Paru-Paru
:
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri.
Palpasi
: Fremitus taktil dan vocal simetris kanan dan kiri.
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru, peranjakan paru-paru (+).
Auskultasi : Vesikuler (+/+), bronkial (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-).
Jantung
:
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikularis sinistra.
Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran jantung.
Auskultasi: Bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-).
d. Abdomen

Inspeksi

: Perut membuncit, simetris

Auskultasi

: Bising usus (+) normal

Palpasi

: Hepar dan lien dalam keadaan normal,turgor < 2

e. Genitalia

: Tidak diperiksa

f. Ekstremitas :
Superior
Inferior

: Akral Hangat, CRT <2, edema -/: Akral Hangat, CRT <2, edema -/-

D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
2 Maret 2016
1) Glukosa darah puasa
2) Glukosa 2 jam PP
3) Kolesterol
4) Tirgleserida
5) Asam urat
6) Ureum
7) Kreatinin
26 Juni 2016
1) Glukosa darah sewaktu

: 181
: 193
: 279
: 215
: 8,1
: 41
: 1,2
: 214
4

2) Kolesterol
3) Asam urat

: 361
: 7,6

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK)
b. Identitas Pasangan
c. Struktur Komposisi Keluarga

: Ny.S
::

Tabel 3. Daftar Anggota Keluarga


No.

Nama

Ny. S

2
3
4
5
6

Ny ES
Ny.ER
Ny.ET
Ny.EV
Ny.EL

Kedudukan

Gender

Usia

Pendidikan
Terakhir

Kepala
Keluarga
Anak
Anak
Anak
Anak
Anak

72 th

SD

P
P
P
P
P

50 th
48 th
46 th
45 th
42 th

SMA
SMA
SMA
SMA
SMA

Pekerjaan
IRT
Pedagang
Wiraswasta
Pedagang
Karyawan
Tidak bekerja

Penghasilan
Tidak Ada
Rp.8.000.000
Rp.10.000.000
Rp.5.000.000
Rp.6.000.000
Tidak Ada

2. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Single Parent Family
Ny. S (72 tahun) tinggal serumah bersama anak keempat Ny. ET (45 tahun) dan
anak kelima Ny. EL (42 tahun). Suami dari Ny. S telah meninggal 20 tahun yang
lalu. Anak pertama sampai anak ketiga sudah menikah dan tinggal terpisah di
Bekasi. Keluarga Ny. S tinggal bertiga di rumah dengan kepemilikan sendiri.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall dan
Miller (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap VI yaitu
Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family as
launching centre), satu persatu anak meninggalkan keluarga, dimulai oleh anak
tertua dan diakhiri oleh anak terkecil.

3. Fungsi Keluarga
a. Biologis:
Secara aspek biologis keluarga Ny.S telah menjalankan fungsinya
dengan baik. Ny. S melahirkan lima anak dari pernikahan sebelumnya.
b. Ekonomi:
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari gaji anak-anak
pasien yang memiliki pekerjaan yang berbeda. Untuk biaya kesehatan,
pasien telah memiliki Kartu BPJS dari program kesehatan Pemerintah,
dengan begitu pasien dapat berobat gratis.
c. Psikologis:
Secara psikologis pasien dengan semua anggota keluarga pasien
saling menyayangi satu sama lain. Pasien sangat dekat dengan anakanaknya. Pasien juga biasa menceritakan masalah pasien kepada anakanaknya dan diberikan solusi untuk setiap masalah pasien.
d. Sosial:
Ny. S dapat bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik dengan
tetangga disekitar rumah mereka serta selalu ikut serta kegiatan yang
diadakan di lingkungan rumah mereka.
e. Pendidikan:
Ny. S hanya bersekolah sampai SD sedangkan semua anaknya
berpendidikan terakhir SMA.
f.

Spiritual
Ny.S dan keluarga selalu melaksanakan ibadah wajib. Keluarga Ny.S
melaksanakan ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa
adanya hambatan dalam keluarga.

4. Dinamika Keluarga
Pasien merupakan seorang ibu yang memiliki lima anak dan tiga dari lima
anaknya telah berkeluarga. Pasien berinteraksi sangat baik dengan semua anggota
keluarga terutama anak keempat dan kelima. Apabila pasien memiliki masalah
maka akan langsung menceritakannya serta meminta saran kepada anak-anaknya.

Masalah dalam keluarga ini adalah kurangnya waktu berkumpul bersama


karena anak-anaknya yang tinggal terpisah dan sibuk dengan pekerjaannya.
Terkadang hari libur dipakai untuk lembur, namun komunikasi antar anggota
keluarga tetap berjalan dengan baik karena anak-anaknya selalu memberi kabar
melalui telepon.
Walaupun anak-anak Ny. S tidak selalu ada bersama pasien, namun mereka
selalu memberikan perhatian kepada pasien seperti mengingatkan untuk
meminum obat secara teratur dan kontrol sesuai jadwal.
Hubungan pasien dengan tetangga atau masyarakat sekitar cukup baik.
Pasien senang bergaul dengan masyarakat disekitarnya. Jika tidak ada yang bisa
membantu untuk menemani pasien berobat maka pasien mengajak tetangga
sebelah rumahnya untuk menemaninya.
5. Family Map
Keterangan :

Gambar 1. Genogram Keluarga Ny. S

3. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 4. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah
Daerah perumahan
Karakteristik Rumah dan

Milik sendiri.
Padat bersih.
Kesimpulan

Lingkungan
7

Luas rumah: 12 x 8 m2.


Jumlah penghuni: 3 (tiga) orang.
Bertingkat/tidak bertingkat: bertingkat.
Luas halaman rumah: tidak ada
Lantai rumah: keramik.
Dinding rumah: tembok.
Jamban keluarga: ada.
Penerangan listrik: 1.300 watt
Ketersediaan air bersih: air pam.
Tempat pembuangan sampah: ada.

Keluarga tinggal di rumah dengan status


kepemilikan sendiri yang terletak di
lingkungan padat penduduk. Rumah
tersebut cukup nyaman untuk ditempati
oleh seluruh anggota keluarga dan
belum memenuhi syarat-syarat rumah
sehat.

Gambar 2. Denah Rumah Ny. S

b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga


Dua unit sepeda motor.
Satu unit lemari pendingin dua pintu.
Satu unit kompor gas.
Satu unit rice cooker.
Satu unit televisi 21 inchi.
Satu unit dispenser
Dua unit kipas angin.
Tiga unit telepon genggam.
Kepemilikan yang dimiliki keluarga Tn. A termasuk dalam ekonomi menengah.
4. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

Perilaku terhadap sakit dan penyakit :


Jika terdapat salah satu anggota keluarga Ny. S yang sakit, maka Ny. S selalu
membawa berobat ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru. Selain karena biaya
8

pengobatan yang gratis, lokasi puskesmas tidak jauh dari rumah sehingga

dapat ditempuh hanya menggunakan motor atau berjalan kaki saja.


Perilaku terhadap pelayanan kesehatan :
Keluarga Ny. S mengikuti program BPJS dan selalu membayar iuran untuk
mendapatkan jaminan kesehatan di Puskesmas ataupun Rumah Sakit. Ny. S

menggunakan BPJS kelas II untuk biaya pelayanan kesehatan.


Perilaku terhadap makanan :
Keluarga Ny.S mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga kali sehari. Menu
makanan pasien dan keluarga pasien tidak sesuai dengan gizi seimbang.
Makanan yang dimakan oleh keluarga Ny.S selalu dimasak sendiri oleh pasien

atau anak pasien.


Perilaku terhadap lingkungan kesehatan :
Keluaga Ny. S memiliki jamban pribadi. Selain itu untuk pembuangan sampah
rumah tangga biasanya dikumpulkan dalam kantong plastik lalu di buang ke

tempat pembuangan sampah yang terdapat di depan rumahnya.


Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat bahwa
keluarga pasien masih memiliki kepedulian tentang kesehatan keluarganya.
Keluarga pasien memiliki kesadaran untuk membuat BPJS pada setiap
anggota keluarganya. Tetapi kebiasaan makan-makanan masih tidak sesuai
dengan gizi seimbang.

5. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 5. Pelayanan Kesehatan
Faktor
Aksesibilitas

Keterangan
Kendaraan pribadi

Kesimpulan
Pasien berobat rutin ke puskesmas
dengan menggunakan motor atau

Tarif

(Motor)
Terjangkau

Kualitas

Memuaskan

di puskesmas terjangkau dan lokasinya

berjalan kaki, karena biaya pengobatan


tidak terlalu jauh dari tempat tinggal
pasien. Selain itu pasien puas dengan
pelayanan di puskesmas.

6. Pola Konsumsi Makan Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Pola makan keluarga Ny.S mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga kali
sehari, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam. Makanan yang dikonsumsi
9

oleh keluarga Ny. S dimasak sendiri oleh Ny. S. Jarang sekali keluarga tersebut
membeli makanan yang dijual di warung sekitar rumahnya. Mereka tidak rutin dalam
melakukan kegiatan makan bersama dikarenakan anak-anak Ny. S pergi bekerja dan
pulang pada sore hari, sehingga waktu yang sering digunakan untuk makan bersama
adalah pada saat makan malam.
Sejak pasien menderita penyakit diabetes, pasien jarang mengkonsumsi teh
ataupun makanan manis lainnya. Pasien sering mengkonsumsi air putih kurang lebih 6
gelas dalam sehari.
Keluarga Ny. S memiliki ruang makan yang menyatu dengan dapur. Mereka
juga membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
makan serta merapikan dan membersihkan peralatan mereka setelah makan.

b. Penerapan pola gizi seimbang


Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dimasak oleh Ny. S antara lain
nasi, tempe, telur, ayam, ikan, dan sayur-sayuran. Sedangkan menu lainnya seperti
daging lebih jarang dikonsumsi. Pasien jarang mengonsumsi buah-buahan dan susu,
sehingga pola gizi seimbang belum diterapkan di keluarga ini.
Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :
Tabel 6. Pola makan pasien pada tanggal 12 Juli 2016
Waktu

Menu

Kalori

Karbohidrat

Protein

Lemak

Pagi

Nasi putih
Telur ayam
Tempe
Minyak Goreng
Air Putih

175 kkal
95 kkal
40 kkal
990 kkal
-

40 gr
0 gr
8 gr
0 gr
-

4 gr
10 gr
6 gr
0 gr
-

0 gr
6 gr
3 gr
110 gr
-

Siang

Nasi putih
Ikan Asin
Tempe
Minyak Goreng
Air Putih

175 kkal
95 kkal
40 kkal
1980 kkal
-

40 gr
0 gr
8 gr
0 gr
-

4 gr
10 gr
6 gr
0 gr
-

0 gr
6 gr
3 gr
220 gr
-

10

Malam

Nasi putih
Ikan Asin
Tempe Goreng
Air Putih

175 kkal
95 kkal
40 kkal
-

40 gr
0 gr
8 gr
-

4 gr
10 gr
6 gr
-

0 gr
6 gr
3 gr
-

Total kalori pada tanggal 12 Juli 2016 = 3900 kkal


Total Karbohidrat, Protein, dan Lemak = 144 gr, 60 gr, 357 gr
Tabel 7. Pola makan pasien pada tanggal 13 Juli 2016
Waktu

Menu

Kalori

Karbohidrat

Protein

Lemak

Pagi

Nasi putih
Telur dadar
Minyak Goreng
Air Putih

175 kkal
95 kkal
90 kkal
-

40 gr
0 gr
0 gr
-

4 gr
10 gr
0 gr
-

0 gr
6 gr
10 gr
-

Siang

Nasi putih
Cumi Asin
Tahu
Minyak Goreng
Air Putih

175 kkal
183 kkal
80 kkal
1980 kkal
-

40 gr
0 gr
8 gr
0 gr
-

4 gr
10 gr
6 gr
0 gr
-

0 gr
6 gr
3 gr
220 gr
-

Malam

Nasi putih
Cumi Asin
Tahu goreng
Air Putih

175 kkal
183 kkal
80 kkal
-

40 gr
0 gr
8 gr
-

4 gr
10 gr
6 gr
-

0 gr
6 gr
3 gr
-

Total kalori pada tanggal 13 Juli 2016 = 3.216 kkal


Total Karbohidrat, Protein, dan Lemak = 136 gr, 54 gr, 254 gr

Tabel 8. Pola makan pasien pada tanggal 14 Juli 2016


11

Waktu

Menu

Kalori

Karbohidrat

Protein

Lemak

Pagi

Bubur
Telur puyuh
Emping
Air Putih

175 kkal
95 kkal
-

40 gr
0 gr
-

4 gr
10 gr
-

0 gr
6 gr
-

Siang

Nasi putih
Ayam
Minyak Goreng
Kangkung
Air Putih

175 kkal
95 kkal
1980 kkal
-

40 gr
0 gr
0 gr
-

4 gr
10 gr
0 gr
-

0 gr
6 gr
220 gr
-

Malam

Nasi putih
Ayam goreng
Kangkung
Air Putih

175 kkal
95 kkal
-

40 gr
0 gr
-

4 gr
10 gr
-

0 gr
6 gr
-

Total kalori pada tanggal 14 Juli 2016 = 2790 kkal


Total Karbohidrat, Protein dan Lemak = 120 gr, 42 gr, 238 gr
Kebutuhan Kalori Basal untuk wanita adalah:
Kalori Basal = 25 kkal X BBI
Kalori Basal = 25 kkal X 49,5
Kalori Basal = 1.237,5 kkal

Tambahkan faktor aktivitas fisik dan kurangi dengan faktor koreksi


Kebutuhan Kalori Total = KKB + Aktivitas Fisik Faktor Koreksi
KKT = 1.237,5 + (20% X 1.237,5) (20% X 1.237,5)
KKT = 1.485 + 247,5
KKT = 1.732,5 kkal
Kebutuhan Zat Gizi
a. Karbohidrat (45-65%) = 1.732,5 X 55% = 952,8 kkal : 4 = 238 gr
b. Protein (10-20%) = 1.732,5 X 20% = 346,5 kkal : 4 = 86,6 gr
c. Lemak (20-25%) = 1.732,5 X 25% = 433 kkal : 9 = 48,1 gr

12

Interpretasi terhadap food recall pasien :


Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. S mendapat total kalori per
hari:
Tanggal 12 Juli 2016 = 3.900 kkal
Tanggal 13 Juli 2016 = 3.216 kkal
Tanggal 14 Juli 2016 = 2.790 kkal
Total Rata-Rata Kalori Per Hari = (3.900 + 3.216 + 2.790) : 3
Total Rata-Rata Kalori Per Hari = 3.302 kkal
Total Rata-Rata Kebutuhan Karbohidrat Per Hari = 133 gr
Total Rata-Rata Kebutuhan Protein Per Hari = 52 gr
Total Rata-Rata Kebutuhan Lemak Per Hari = 283 gr
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta
kebutuhan gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien dalam 3
hari sebelum datang ke Puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap
harinya menu makanan pasien melebihi dari jumlah energi/kalori yang
dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakupi gizi yang seimbang untuk
penyakit yang dideritanya.

7. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga

Anak-anak pasien selalu memperhatikan kondisi kesehatan pasien.


Anak-anak pasien selalu mengingatkan pasien untuk rutin mengonsumsi

obat.
Anak-anak pasien sering membantu pasien dalam menyelesaikan pekerjaan
rumah tangga pasien seperti memasak, mencuci, dan membersihkan rumah.

b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga

Pengetahuan yang kurang dari anak-anak pasien dan pasien tentang pola

makan yang sehat dengan gizi yang seimbang.


Kebiasaan pasien mengkonsumsi makanan tinggi garam dan lemak saat

makan.
Keluarga membebaskan makanan jenis apa saja untuk dikonsumsi oleh
pasien.
13

Pasien jarang berolahraga.

B. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :
1. Pasien dan keluarga kurang mengerti akan pentingnya pengaruh makanan
terhadap penyakit pasien.
2. Pengaruh kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam dan lemak saat makan pada
pasien yang dapat memperburuk penyakit hipertensi pasien.
3. Kalori/energi dan kebutuhan gizi harian pasien sangat berlebih.
C. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke puskesmas untuk kontrol diabetes, hipertensi dan asam
urat. Pasien juga mengeluh pegal-pegal pada lengan dan kaki.

Kekhawatiran :
Pasien menghawatirkan terjadinya komplikasi penyakit diabetes yang pernah
dialami orang-orang disekitarnya seperti luka yang sulit sembuh dan semakin
menghitam.

Harapan :
Pasien ingin selalu dalam kondisi sehat dengan mengontrol gula darah, tekanan
darah dan asam uratnya.

Persepsi :
Pasien merasa penyakit tersebut adalah sesuatu yang serius terhadap dirinya dan
takut akan pengaruhnya terhadap kesehatan dirinya kelak.

2. Aspek Klinik
Diagnosa

: Diabetes Melitus Tipe II, Hipertensi, dan Artritis Gout

DD

: Ketoasidosis Diabetik dan Rhematoid Artritis.

3. Aspek Risiko Internal


- Genetik :
Tidak terdapat riwayat penyakit seperti pasien pada orang tua atau saudara pasien.
- Pola makan :

14

Pola makan tidak teratur dan tidak sesuai dengan gizi seimbang terutama yang
sesuai untuk penyakit yang dideritanya.
- Kebiasaan :
Pasien jarang mengosumsi buah-buahan dan jarang minum susu. Selain itu pasien
juga jarang berolahraga.
- Ekonomi
Keadaan ekonomi pasien sangat cukup untuk makan sehari-hari, pasien masih
dapat menabung.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Pengetahuan yang kurang pada keluarga terutama anak-anak pasien tentang
pemberian makanan yang sesuai untuk pasien diabetes, hipertensi dan asam urat.
5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 1 berdasarkan
urutan ICPC-2, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa
bantuan orang lain.
Tabel 9. Kriteria ICPC-2
Score
1

Keterangan
Mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit. Masih
dapat melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa bantuan

orang lain.
Mulai mengurangi aktivitas kerja karena mengalami

sedikit kesulitan.
Mampu melakukan perawatan diri, tapi tidak mampu

melakukan pekerjaan ringan.


Dalam keadaan tertentu masih mampu merawat diri, tapi
sebagian besar aktivitas hanya duduk dan berbaring. Mulai

bergantung pada keluarga.


Perawatan diri oleh orang lain, hanya berbaring pasif.
Sepenuhnya bergantung pada keluarga.

15

D. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 10. Rencana Penatalaksanaan Ny.S
Aspek
Aspek

Kegiatan

Personal

Menginformasikan kepada pasien

Sasaran
Pasien

tentang penyakit yang dideritanya


dan

menganjurkan

untuk

rajin

Waktu
Saat pasien
berobat ke

yang

Puskesmas

berdampak buruk bagi dirinya jika

dan

kontrol tekanan darah, gula darah

saat

kunjungan

dan asam urat di Puskesmas dan

Hasil yang diharapkan

Pasien mengerti tentang penyakit

dapat

perlu

takut

tentang

komplikasi dari penyakitnya dan

segera berobat ke Puskesmas jika

mengetahui

terasa keluhan.

dan

tidak dikontrol.
Pasien tenang , tidak khawatir dan
tidak

ke rumah.

minum obat secara teratur serta

dialaminya

apa

yang

harus

dilakukan pasien agar tidak timbul

Menjelaskan kepada pasien tentang

komplikasi

komplikasi yang akan dialami dan

komplikasi bertambah parah.

mengobati

apabila

dan

mencegah

terdapat

komplikasi agar komplikasi tidak


berlanjut.
Aspek Klinik

Memberikan

tablet metformin tiga

Pasien

Saat

Dapat

mengontrol

gula

darah

tablet setiap hari, tablet amlodipin 10

berobat ke

pasien, tekanan darah, asam urat

mg satu tablet setiap hari, tablet

Puskesmas

dan

alopurinol dua tablet setiap hari,


tablet simvastatin satu tablet setiap
hari (diminum pada malam hari), dan

mencegah

terjadinya

komplikasi.
Dapat memperbaiki kondisi gizi
pasien saat ini

tablet natrium diklofenak dua tablet


setiap hari
Menyarankan
mengurangi
membatasi

pasien
total

kalori

makanan

untuk
dengan
yang

mengandung glukosa seperti nasi


(dengan total kebutuhan sebanyak 238
gr/hari) dan mengurangi makanan

16

yang mengandung lemak (dengan


total kebutuhan sebanyak 48,1 gr/hari)
serta

menambah

makanan

yang

mengandung protein (dengan total


kebutuhan sebanyak 86,6 gr/hari)

17

Aspek

Kegiatan

Sasaran

Waktu

Hasil yang diharapkan

Aspek Risiko

Pasien

Saat pasien

Internal

Melakukan edukasi terhadap pasien

Pasien mengerti tentang makanan

tentang makanan dan jenis olahraga

berobat ke

yang sesuai untuk penyakitnya


Melakukan
edukasi
tentang

Puskesmas

kebiasaan konsumsi makanan tinggi

kunjungan

mengonsumsi

garam dan lemak dapat berpengaruh

ke rumah.

garam dan lemak.

dan saat

dan olahraga yang sesuai untuk

penyakitnya.
Pasien mengerti dan membatasi
makanan

tinggi

terhadap penyakit hipertensinya.

Aspek

Memberitahu keluarga pasien tentang

Anak-

Saat

Psikososial

makanan

anak

kunjungan

memperhatikan

Keluarga
(eksternal)

penyandang diabetes, hipertensi dan

pasien

ke rumah

dalam hal mengkonsumsi obat,

yang

sesuai

untuk

asam urat.
Memberitahu keluarga pasien untuk
mengawasi

pasien

mengkonsumsi

obat

Anak-anak

pasien

dapat

kondisi

lebih
pasien

makan, beraktivitas, serta dalam


berobat.

dalam
serta

selalu

memberikan makanan bergizi secara

seimbang untuk pasien


Memotifasi keluarga untuk mengajak
pasien

untuk

kontrol

setiap

minggunya yaitu dengan mengantar


pasien ke Puskesmas atau ke RS

terdekat
Memberitahu anak-anak pasien agar
dapat

membantu

pasien

dalam

melakukan aktivitas sehari-hari


Aspek
Fungsional

Pasien

Saat

melakukan aktivitas yang berlebihan

dan

berobat ke

dan membiasakan untuk berolahraga

keluarga

Puskesmas

ringan.

pasien

dan saat

Menyarankan

agar

pasien

tidak

Mencegah terjadinya perburukan


keadaan pasien..

kunjungan
ke rumah

18

E.
1.
2.
3.

Prognosis
Ad vitam
Ad sanactionam
Ad fungsionam

: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad malam

19

Anda mungkin juga menyukai