Oleh :
LIA PRADITA
110.2010.151
Pembimbing :
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul TUBERKULOSIS PARU PADA
ANAK MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN...............................................
KATA PENGANTAR..............................................................
DAFTAR ISI........................................................................
BERKAS PASIEN.................................................................
A.
B.
C.
D.
Identitas...........................................................................
Anamnesis.........................................................................
Pemeriksaan Fisik............................................................
Pemeriksaan Penunjang...................................................
BERKAS KELUARGA..........................................................
A. Profil Keluarga.................................................................
1. Karakteristik Keluarga...................................................................
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Lingkungan Tempat
Tinggal................................................................................................
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga..........................................
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)...................................
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga.................................................
6. Pola Dukungan Keluarga................................................................
B. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga
25
C. Diagnosis Holistik............................................................
D. Rencana Penatalaksanaan................................................
E. Prognosis........................................................................
BERKAS PASIEN
IDENTITAS
Nama
: An. A
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 18 bulan
Agama
: Islam
Alamat
Suku Bangsa
: Betawi
Tanggal Berobat
: November 2015
Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 20 November 2015 pukul 15.00 WIB
di rumah pasien.
1. Keluhan Utama
: Berat badan tidak bertambah.
2. Keluhan Tambahan: Batuk pilek, demam hilang timbul selama 2 minggu.
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien sudah menjalani pengobatan TB paru masuk bulan ke-4.
Sebelumnya pasien datang berobat diantar oleh ibunya dengan keluhan berat
badan pasien tidak bertambah sudah 2 bulan. Ibu pasien mengatakan, saat itu
pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 2 kg. Pasien juga
mengalami batuk pilek yang tidak kunjung sembuh 2 minggu. Keluhan batuk
dirasakan terus menerus dengan dahak berwarna kekuningan. Keluhan batuk
disertai dengan demam yang dirasakan naik turun sejak 2 minggu.
Keluhan batuk disertai dengan adanya sesak nafas. Sesak nafas dirasakan
tiba-tiba dan tidak dipengaruhi aktifitas maupun posisi. Sesak nafas tidak
disertai dengan bunyi mengi. Keluhan mual dan muntah disangkal. Keluhan
pada BAB dan BAK disangkal. Menurut ibu pasien, pasien mempunyai alergi
terhadap susu sapi.
Menurut ibu pasien, tidak ada anggota keluarga dalam rumahnya yang
sedang batuk lama ataupun adanya riwayat pengobat paru. Namun, ibu pasien
mengatakan ada anggota keluarga yang tidak tinggal bersama pasien sedang
batuk lama namun belum berobat dan sesekali pasien ikut bersamanya. Pasien
tinggal di daerah perumahan padat penduduk, yang memiliki jarak antar rumah
kurang dari 1 meter dan memiliki ventilasi serta penerangan yang kurang baik
dan ada beberapa tetangganya yang tidak jauh dari rumah sedang pengobatan
paru.
Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan
dapat mengganggu tumbuh kembang dari anaknya. Orang tua pasien
menganggap penyakit yang diderita pasien disebabkan tertular dari keluarga
dan tetangganya sekitar rumahnya. Dengan datangnya pasien ke puskesmas,
pasien dan orang tuanya berharap pasien dapat sembuh dari penyakit yang
dideritanya. Kemudian oleh dokter Puskesmas, pasien disarankan melakukan
test mantoux dan foto toraks . Dan dari hasil pemeriksaan, pasien kemudian
didiagnosis mengidap penyakit Tuberkulosis Paru. Oleh karena itu pasien
mendapatkan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat
asma disangkal. Adanya riwayat alergi susu sapi.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang sedang menjalani pengobatan paru.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak pertama dengan ayah (Tn.S) yang bekerja sebagai
karyawan dan ibu (Ny.R) sebagai guru. Biaya hidup sehari-hari ditanggung
oleh orang tua dengan penghasilan ayah pasien sebesar Rp 3.000.000,- per
bulan dan penghasilan ibu sebesar Rp 3.000.000,- per bulan yang dinilai cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
7. Riwayat Kebiasaan
Setiap pagi hingga siang pasien diasuh oleh neneknya. Pasien memiliki
kebiasaan jajan sembarangan, seperti membeli es dan chiki yang biasa
dijajakan di warung atau pinggir jalan. Ibu pasien mengatkan bahwa pasien
tidak gemar mengkonsumsi sayur dan buah. Ibu pasien juga mengatakan
bahwa pasien jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
8. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Morbiditas kehamilan
Perawatan antenatal
KELAHIRAN
Tempat kelahiran
RS. Jayakarta
Penolong persalinan
Dokter
Cara persalinan
Sectio
Masa gestasi
Cukup bulan
Keadaan bayi
panjang : 51 cm
lingkar kepala: -
langsung menangis
kelainan (-)
9. Riwayat Imunisasi
Tabel 2 Riwayat Imunisasi Pasien
No.
Vaksin
Dasar (Usia)
BCG
1 bulan
Hepatitis B
1 bulan
2 bulan
6 bulan
Polio
1 bulan
2 bulan
3 bulan
DPT
2 bulan
3 bulan
4 bulan
Campak
9 bulan
4 bulan
2 bulan
3 bulan
Berguman, memekik
4 bulan
mengangkat
lengan
sebagai
isyarat
"gendonglah aku
5 bulan
6 bulan
Berceloteh
7 bulan
8 bulan
9 bulan
10 bulan
11 bulan
12 bulan
dada"
Berdiri tanpa dibantu dan mungkin memulai langkah
pertama
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
10
2. Kesadaran
: Compos Mentis
3. Vital Sign :
o Tekanan darah : o Nadi
: 96 x/menit
o Pernafasan
: 28 x/menit
o Suhu
: 36,6 C
o Berat badan
: 10 Kg
4. Data Antopometri :
a. Tinggi badan
: 78 Cm
b. Berat badan sebelum sakit
: 11 kg
Berat badan setelah sakit
: 9 kg
c. Status gizi menggunakan kurva CDC :
BB Aktual
: 9 Kg
TB
: 78 cm
BB Baku sesuai TB
: 21 kg
o BB sebelum sakit :
BB aktual
BB/TB
=
x 100%
BB Baku
11 kg
=
x 100%
11 kg
= 100% (Gizi baik)
o BB setelah sakit :
BB aktual
BB/TB
=
x 100%
BB Baku
9 kg
=
x 100%
11 kg
= 81% (Gizi kurang)
11
5. Status Generalis :
Kepala
o Bentuk
o Rambut
o Mata
: Normocephal
: Hitam, tidak mudah dicabut
:
Occulli Dextra
Occulli Sinistra
Konjungtiva tarsal
Anemis (-)
Anemis (-)
Sklera
Ikterik (-)
Ikterik (-)
Pupil
o Telinga
Inspeksi
Palpasi
:
Auricula Dextra
Auricula Sinistra
(+)
(+)
12
o Hidung
Inspeksi
Palpasi
:
Dextra
Sinistra
massa (-)
massa (-)
(-)
o Mulut
midclavicula sinistra
Perkusi
: Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
b. Pulmo :
Inspeksi
dinamis
Palpasi
dinamis
Perkusi
paru (+)
Auskultasi
: Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki
(-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
o Inspeksi
: Perut datar simetris
o Palpasi
: Nyeri tekan (-)
Hepar dan lien tidak teraba
13
o Perkusi
o Auskultasi
Ekstremitas
o Superior
o Inferior
: Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
6. Status Lokalis
o Keadaan Umum : Sakit sedang
o Kesadaran
: Compos Mentis
o Vital Sign
:
- Tekanan darah : - Nadi
: 96x/menit
- Pernafasan
: 28 x/menit
- Suhu
: 36,6 C
- Berat badan
: 10 kg
- Tinggi badan
: 78 cm
14
Pemeriksaan Penunjang
Rencana pemeriksaan :
Pemeriksaan tes mantoux : Positif, dilakukan pada bulan Juni 2015
Foto Rontgen Thoraks : Positif , dilakukan pada bulan Juni 2015
BERKAS KELUARGA
Profil Keluarga
Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama: Tn. S
Usia : 38 th
b. Identitas Pasangan
Nama: Ny. R
Usia : 30 th
c. Struktur Komposisi Keluarga
15
Nama
Kedudukan
Keluarga
Gender
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
Tambahan
1.
Tn. S
Kepala Keluarga
Laki-laki
33 th
SMA
Karyawan
Ayah Pasien
2.
Ny. R
Istri
Perempuan
30 th
S1
Guru
Ibu Pasien
3.
Tn. B
Mertua
Laki-laki
58 th
SD
Ny. T
Mertua
Perempuan
57 th
SD
Ibu rumah
tangga
Nenek pasien
5.
Tn. G
Adik Ipar
Laki-laki
20 th
Mahasiwa
pelajar
Paman
pasien
6.
An.A
Anak
Perempuan
18 bl
Pasien
d. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini termasuk ke dalam keluarga tradisional, yaitu
keluarga yang terbentuk sesuai atau tidak melanggar norma-norma
kehidupan masyarakat yang secara tradisional dihormati bersama. Dari
sekian banyak jenis bentuk keluarga tradisional, maka keluarga ini
termasuk ke dalam keluarga inti (extended family) dimana terdiri dari
suami, istri, anak kandung, juga terdiri dari sanak saudara lainnya, baik
menurut garis vertikal maupun horizontal yang dapat berasal dari pihak
suami maupun istri.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1985), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap II
yaitu keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bulan).
16
3. Family Map
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Pasien
17
karyawan
dengan
penghasilan
Rp
3.000.000,00,-
setiap
bulan.
Kesimpulan
An. A tinggal di rumah milik orang
tuanya. Total penghuni di rumah
tersebut sebanyak 6 orang. Tempat
tinggal terdiri dari satu ruang tamu,
satu ruang keluarga, dua kamar tidur,
satu kamar mandi dan satu dapur.
Ventilasi udara dan pencahayaan
kurang baik. Jendela jarang dibuka
setiap hari.Terdapat jamban keluarga,
tempat pembuangan sampah dan air
bersih
tersedia
serta
kondisi
lingkungan yang padat.
18
19
Keterangan
Kesimpulan
pelayanan kesehatan
ibunya
Puskesmas Kecamatan
Tarif pelayanan
Badan Penyelenggara
kesehatan
Kualitas pelayanan
kesehatan
Puskesmas.
20
Waktu
Menu makanan
URT
Jumlah
Total
Kalori
Jumlah
Kalori
21/11/15
22/11/15
23/11/15
Pagi
Bubur ayam
1/2 porsi
165kal
165 Kal
Siang
Nasi putih
Ayam goreng
Sayur bayam
1/2 porsi
1 ptg sdg
1
87,5 Kal
100 Kal
60 Kal
247,5 Kal
Malam
Nasi putih
Ayam goreng
Tempe goreng
porsi ptg
87,5 Kal
75 Kal
75 Kal
237,5 Kal
Pagi
Nasi uduk
Telur dadar
Teh
porsi
1 butir
1 gelas
180 Kal
125 Kal
40 Kal
345 kal
Siang
Nasi putih
Sayur lodeh
Tempe goreng
Pisang ambon
porsi
1mangkuk
1 ptg sdg
1 buah
87,5 Kal
61 Kal
75 Kal
74,2 Kal
298 Kal
Malam
Nasi putih
Ayam goreng
Perkedel kentang
Sayur asem
porsi
1/2 ptg sdg
1 ptg sdg
1 mangkuk
87,5 Kal
50 Kal
102,5Kal
75 Kal
365 Kal
Pagi
Mie goreng
Susu
1/2piring
1 gelas
205 Kal
125 Kal
330 Kal
Siang
Nasi putih
Sarden
Tempe
gelas
1 ptg sdg
1 ptg sdg
87,5 Kal
150 Kal
75 Kal
342,5 Kal
sdg
1 ptg sdg
21
Malam
Sayur bayam
1/2mangkuk
30 Kal
Nasi putih
Sate ayam
gelas
1/2piring
87,5 Kal
150 Kal
237,5 Kal
Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall
pasien selama 3 hari maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu
makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori dan kandungan gizi yang
dibutuhkan setiap harinya.
Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Orang tua pasien senantiasa memberikan dukungan kepada An. A agar
dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara mengantar pasien berobat ke
dokter untuk kontrol penyakit serta jika terdapat keluhan dan
mengingatkan pasien untuk minum obat dari dokter secara rutin.
22
Selain itu, orang tua pasien juga mendaftarkan keluarganya untuk memiliki
jaminan kesehatan dari Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) sehingga
pasien dapat terus rutin berobat sampai keluhan tidak muncul kembali.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita
oleh An. B, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang
dapat memperburuk atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan
menularnya penyakit seperti menutup mulut ketika batuk.
Pasien tinggal di rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Ventilasi udara yang sangat kurang, sehingga membuat sirkulasi udara di
dalam rumah tidak baik. Keadaan lingkungan rumah yang padat dan
adanya beberapa tetangga yang sedang pengobatan paru.
Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Orang tua pasien datang untuk mengantarkan pasien berobat ke puskesmas
merupakan kesadaran orang tua pasien yang menginginkan anaknya sembuh
dari penyakitnya. Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita
pasien akan dapat mengganggu tumbuh kembang anaknya, Orang tua pasien
beranggapan bahwa pasien tertular tetangganya dan salah satu keluarga yang
dekat dengan rumahnya.
23
Kegiatan
Menjelaskan
Sasaran
mengenai Pasien dan
orang tua
yang pasien
Waktu
Saat
Mengurangi kecemasan
pasien
berobat ke
mengetahui penyakitnya
24
pengobatan
yang
berkelanjutan
Puskesmas
&
memerlukan ketekunan
berobat.
Menjelaskan
paru
penyakit
mengenaiTB
merupakan
memastikan
dengan
syarat
pasien
pasien.
teratur
sumber
sesuai
Menjelaskan mengenai
penularan
TB
Paru
dan
bukan
sebaliknya
Untuk meningkatkan
kepatuhan pasien dalam
meminum obat, orang
tua
harus
menjadi
melakukan
screening TB sebagai
langkah
pemeriksaan
kontak serumah.
Aspek
Klinis
Pasien dan
Memberikan obat TB paru orangtua
secara
rutin
selama
Saat
berobat ke
Puskesmas
Pasien mampu
meminum obat TB
dosis
minimal selama 6
kombinasi
tetap
25
bulan.
PP IDAI
Obat TB (WHO) : Bb 8-11
kg
2RHZ/4RH
2 tablet sehari selama 2
bulan(fase inisial) dan 2
tablet sehari selama 4
bulan (fase lanjutan)
Dosis 2 RHZ (75/50/150
Mg) 4 bulan RH (75/50
Mg).
Aspek
Interna
keluarga
menutup
seperti
mulut
pasien
saat
batuk
Menganjurkan pasien untuk
mengonsumsi
tinggi
berobat ke
puskesmas
Pasien mendapatkan
dan saat
kunjungan
dan
ke rumah
kebutuhan pasien.
sesuai
pasien.
makanan
serat
Saat
seperti
Aspek
Psikososial
tentang pasien
Dan kader
penyakit pasien dan
lingkunga
pengobatannya.
Menjelaskan kepada orang n sekitar
tua mengenai pentingnya rumah
keluarga
tua
pasien
ventilasi
pencahayaan
dan pasien
sinar
Orang tua
terpajannya
pasien
asap
Saat
Keluarga
pasien
kunjungan
dapat
ke rumah
pengobatan
memahami
diberikan
yang
untuk
membantu
kesembuhan pasien.
Memberi
pengetahuan
keluarga
mengenai
pada
pasien
cara
pencegahan
penularan
26
penyakit
TB
paru
serta
mengeliminasi faktor
resiko
berkembangnya
penyakit
pada
TB
pelindung
paru
pasien
dan
dalam keluarga.
atau
menggunakan
TB
alat
diri
seperti
Mencegah terjadinya
penularan TB Paru
orang
dewasa disekitarnya
tua
membawa
untuk
pasien
ke
ataupun
orang
di
memastikan sumber
pengobatan
penularan TB paru
TB
mengevaluasi
dan
efek
samping pengobatan TB
Menjelaskan
penyakit
tentang
TB
kepada
menjalani
pemeriksaan
screening
TB di puskesmas
Aspek
fungsional
Menyarankan
Untuk
cukup.
istirahat
Pasien dan
yang orang tua
Saat
Mencapai
kondisi
berobat ke
kesehatan
yang
Puskesmas
dan saat
beraktivitas
kunjungan
ke rumah
27
seperti
komplikasi
terjadi.
Prognosis
1. Ad Vitam
2. Ad Sanationam
3. Ad Functionam
: Ad Bonam
: Dubia Ad Bonam
: Ad Bonam
28
yang