Anda di halaman 1dari 17

Anti tetanus serum

Harleyna Rokhison
Tetanus
• Tetanus, dikenal juga dengan Lockjaw atau
Trismus adalah penyakit yang disebabkan karena
bakteri Clostridium tetani yang masuk ke dalam
tubuh melalui luka yang terbuka dan bakteri
tersebut mengeluarkan racun yang bernama
tetanospasmin. Penyakit ini fatal dan mematikan
karena racunnya menyerang sistem saraf yang
menghambat penyampaian impuls saraf dari
saraf spinal ke otot. Namun penyakit ini dapat
dicegah dengan pemberian suntikan Tetanus
beberapa dosis diikuti booster 10 tahun sekali.
Vaksin tetanus
• adalah vaksin yang terdiri dari toksin yang
tidak aktif. Vaksin ini imunogenik (merangsang
sistem kekebalan), namun tidak patogenik
(tidak menyebabkan penyakitnya) dan
digunakan untuk mencegah seseorang terkena
tetanus.
Sediaan vaksin tetanus
• Jenis DPT (Difteri – Pertusis whole cell –
Tetanus)
• Jenis Tdap (Difteri – acellular Pertusis –
Tetanus)
• Jenis Td (Difteri – Tetanus)
• Jenis TT (Tetanus Toxoid – hanya tetanus saja)
Cara kerja vaksin tetanus
• Jenis vaksinasi untuk penyakit ini disebut
kekebalan aktif buatan. Kekebalan tubuh ini
dihasilkan ketika kuman mati atau lemah yang
memasuki tubuh dan merangsang respon
imun sehingga tubuh memproduksi antibodi.
Hal ini bermanfaat bagi tubuh karena suatu
saat jika penyakit aslinya datang ke dalam
tubuh, sistem kekebalan tubuh akan
mengenali antigen dan memproduksi antibodi
lebih cepat.
• Setelah suntikan pertama kali timbul rangsangan
terhadap tubuh untuk membentuk antibodi toksin
tetanus. Dia terdapat dalam serum setelah 7 hari
suntikan pertama, kemudian titernya menarik dan
pada hari ke-28. Kalau pada hari ke-28 itu diberikan
suntikan kedua, titernya akan menanjak terus dan akan
mencapai 1,0 i.u pada hari ke 60 yaitu jauh di atas garis
proteksi minimal walau kemudian ada penurunan,
diperkirakan titer itu akan tetap berada di atas garis
proteksi minimal selama 5 tahun. Bila suntikan ketiga
diberikan 6 bulan sesudah suntikan kedua, titernya
jauh lebih tinggi, walau kemudian akan ada penurunan,
tetapi tetap berada di atas garis proteksi minimal
sampai 10 tahun, bahkan 15 – 20 tahun yang
didapatkan pada 85 – 95 % personil perang dunia
kedua.
Cara pemberian
• DTaP dan DT yang diberikan untuk bayi, lokasi
yang direkomendasikan untuk injeksi adalah otot
paha anterolateral. Namun, vaksin ini dapat
disuntikkan ke dalam otot deltoid jika diperlukan.
• DtaP pada anak diberikan dalam empat dosis.
Dosis pertama harus berusia sekitar dua bulan,
kedua pada usia empat bulan, ketiga di enam
bulan usia, dan keempat dari lima belas bulan
usia delapan belas bulan usia. Ada dosis kelima
yang disarankan kepada empat sampai enam
tahun usia.
• TD dan TDaP diberikan kepada anak-anak,
remaja, dan orang dewasa jadi karena itu
disuntikkan ke dalam otot deltoid. Suntikan
lanjutan ini adalah booster (dosis penguat),
karena itu harus diberikan setidaknya setiap
sepuluh tahun. Namun tidak ada namanya
over dosis vaksin walaupun diberikan dalam
waktu kurang dari 10 tahun.
Indikasi pemberian vaksin tetanus
• Guidelines Vaksinasi Td dalam Kehamilan
• Remaja – Dewasa – Manula perlu mendapatkan vaksin tetanus
untuk melindungi diri dari tetanus jika suatu saat terjadi luka di
kulitnya.
• Pasien yang mengalami kecelakaan dengan luka berisiko tetanus
(Tetanus prone wound). Syarat luka ini adalah sebagai berikut :
 Patah tulang terbuka
 Luka gigitan,
 Luka tusuk dalam,
 Luka tertancap benda asing (kesusupan kayu),
 Luka yang kemungkinan terinfeksi oleh bakteri pyogen,
 Luka dengan kerusakan jaringan hebat (luka memar dan bakar) dan
 Luka terkontaminasi dengan tanah debu atau kotoran kuda (terlebih
lagi jika desinfeksi luka lebih dari 4 jam setelah kejadian)
Indikasi imunisasi pada luka
Penatalaksanaan imunisasi pada luka
tetanus
• Imunisasi aktif. Tetanus toksoid (TFT = VST = vaksin serap tetanus)
diberikan dengan dosis sebanyak 0,5 cc IM, diberikan 1 x sebulan selama 3
bulan berturut – turut.
• DPT (Dephteri Pertusis Tetanus) terutama diberikan pada anak. Diberikan
pada usia 2 – 6 bulan dengan dosis sebesar 0,5 cc IM, 1 x sebulan selama 3
bulan berturut – turut. Booster diberikan pada usia 12 bulan, 1 x 0,5 cc IM,
dan antara umur 5 – 6 tahun 1 x 0,5 cc IM.

• Tetanus toksoid. Imunisasi dasar dengan dosis 0,5 cc IM, yang diberikan 1
x sebulan selama 3 bulan berturut – turut. Booster (penguat) diberikan 10
tahun kemudian setelah suntikan ketiga imunisasi dasar, selanjutnya
setiap 10 tahun setelah pmberian booster di atas.
• Setiap penderita luka harus mendapat tetanus toksoid IM pada saat
cedera, baik sebagai imunisasi dasar maupun sebagai booster, kecuali bila
penderita telah mendapatkan booster atau menyelesaikan imunisasi dasar
dalam 5 tahun, terakhir.
• Imunisasi Pasif. ATS (Anti Tetanus Serum), dapat merupakan
antitoksin bovine (asal lembu) maupun antitoksin equine (asal
kuda). Dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah 1500 IU per IM,
dan untuk anak adalah 750 IU per IM.

• Human Tetanus Immunoglobuline (asal manusia), merk di pasaran adalah


Hypertet. Dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah 250 IU per IM
(setara dengan 1500 IU ATS), sedang untuk anak – anak adalah 125 IU per
IM. Hypertet diberikan bila penderita alergi terhadap ATS yang diolah dari
hewan.
• Pemberian imunisasi pasif tergantung dari sifat luka, kondisi penderita,
dan status imunisasi.
• Pasien yang belum pernah mendapat imunisasi aktif maupun pasif,
merupakan keharusan untuk diimunisasi. Pemberian imunisasi secara IM,
jangan sekali – kali secara IV.
• Kerugian hypertet adalah harganya yang mahal, sedangkan keuntungannya
pemberiannya tanpa didahului tes sensitivitas.
Tindakan profilaksis
• Keterangan :
• ATS 1500 IU setara dengan HTIG (Humane
Tetanus Immunoglobuline) 250 IU.
• Pada anak – anak dosis ATS = dosis dewasa
• Toks = Toksoid (vaksin serap tetanus)
• ABT = Antibiotika dosis tinggi yang sesuai
untuk Clostridium tetani
Efek samping
• Demam, kemerahan, pembengkakan di sekitar
suntikan, dan rasa sakit atau nyeri di tempat
suntikan. Ada kasus yang dilaporkan nyeri
tubuh dan kelelahan setelah suntikan Tdap
(sampai sekitar 3 di 100).
Prosedur pembetian vaksin tetanus
• Persiapan pasien
- Pasien diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
• Persiapan Alat
- Bak spuit, Disposible 3 ccC 3 buah
- Disposisble 5 cc 1 buah
- Kapas alkohol
- Bengkok
Pelaksanaan
• Perawat cuci tangan
• Pasien diberitahu prosedur yang akan dilakukan
• Sebelum disuntikan lakukan skin test dulu secara intra cutan
• Amati reaksi Skin test
a. Bila hasil negatif ( -) ATS/ADS langsung disuntikan secara intra
muskuler ( IM )
b. Bila hasil (+) positif, obat harus disuntikan secara besredka
• Cara pelaksanaan suntikan Besredka :
i. 0,1 ATS / ADS + 0,9 NaCl, disuntikan secara Intra Cutan
ii. 0,5 ATS / ADS + 0,5 NaCl, disuntikan secara Sub Cutan, tunggu
sampai 30 menit, pada deltoid kanan
iii. 0,5 ATS / ADS + 0,5 NaCl, disuntikan secara Sub Cutan, pada
deltoid kiri tunggu 30 menit
iv. Selanjiutnya sisa obat diberikan secara Intra Muskuler

Anda mungkin juga menyukai