KEMATIAN
DEHIDRASI BERAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINAU
KABUPATEN MALINAU, KALIMANTAN UTARA
PERIODE DOKTER INTERSHIP SEPTEMBER 2017 - 201
8
Pendahuluan
Diare pada anak didefinisikan sebagai perubahan kebiasaan buang air besar
yang normal, yakni peningkatan volume (> 10 mL/kgbb/ hari pada bayi dan
anak dan/ atau penurunan konsistensi feses (>3 kali dalam sehari). Diare akut
pada umumnya terjadi kurang dari 7 hari dan tidak lebih dari 14 hari.
Penderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi >10% untuk bayi dan lebih
dari 9% untuk anak yang lebih besar, serta menunjukkan gangguan organ
vital tubuh (somnolen-koma, pernafasan Kussmaul, dan gangguan dinamika
sirkulasi) memerlukan pemberian cairan serta elektrolit secara parenteral.
02 Epidemiologi Diare
03 Diagnosis Diare
Diare Akut
Diare pada anak adalah perubahan
kebiasaan buang air besar normal, yakni
peningkatan volume (> 10 mL/kgbb/ hari
pada bayi dan anak dan/atau penurunan
konsistensi feses (>3 kali sehari) < 1
minggu
Epidemiologi
Data Riskesdas 2007, diare
masih menjadi penyebab
kematian terbanyak pada
bayi yaitu 42% dibanding
pneumonia (24%).
.
Worldmap Infographic
55%
25%
10%
35%
Diagnosis
Insert Your Image
Dehidrasi Berat
Insert Your Image
Dehidrasi > 10% pada bayi dan >9% pada anak yang lebih
besar serta menunjukkan gangguan organ vital tubuh
(somnolen-koma, pernafasan Kussmaul, gangguan dinamika
sirkulasi) yang memerlukan pemberian cairan dan elektrolit
secara parenteral
Terapi Rehidrasi
1
Terapi Awal memperbaiki dinamika sirkulasi dan fungsi ginjal
dengan cara re-ekspansi dengan cepat volume cairan ekstraseluler
Subjective Objective
Demam tinggi sejak tgl 31/7 pagi Kepala : CA (-/-), SI (-/-)
SMRS. Riwayat kejang saat demam UUB cekung (-), mata cowong
(-). Riwayat mencret sebelumnya (+) (-/-)
sejak tgl 30/7 malam. Tgl 31/7, Thorax : Suara napas vesikuler, rh (-/-),
frekuensi mencret 6x/hari, wh (-/-)
konsistensi cair > ampas, lendir (-) BJ I, II normal, reguler, gallop
dan darah (-). Muntah (+) dialami (-)
tiap kali makan / minum. OS masih murmur (-)
mau makan / minum. Batuk (+) Abdomen : Soepel, BU (+) normal, turgor
kulit
Saat di UGD
Insert Your Image Insert Your Image
Assessment Plan
Hiperpireksia Paracetamol Drop 1,1 mL / 4 jam (k/p)
+ DCA Tanpa Dehidrasi Berat Domperidon syrup 3 x 1/2 cth a.c.
+ Observasi Vomitus Zinc tab 1 x 20 mg
L Bio 2 x 1 sachet
Oralit 50 - 100 cc tiap muntah/ mencret
Salbutamol 0,7 mg + GG 29 mg : 3 x 1 pulv
Hasil Laboratorium
01/8
31/7 06.00
( Mawar)
16.38
( IGD)
Hb: 12,2
Ht: 35
Leukosit: 23.100
Hb: 12,0 Trombosit: 283.000
Ht: 33 Diftel: 0/1/53/42/4
Leukosit : 18.000
Trombosit: 290.000
Diftel : 0/2/66/26/6
Your Picture Here Your Picture Here
10.54 16.00
Mengukur suhu tubuh
Menerima PB + Anamnesis
Temperatur : 39,4 0C
Mengukur TTV
Lapor dokter jaga
11.55 16.30
Memberikan obat oral
Ibu OS mengatakan OS
PCT drop 1,1 mL BAB cair 3 x di IGD
Zinc 20 mg 1 tab
L Bio 1 Sachet Memasang venflon +
Domperidon syrup 1/2 cth Mengambil sampel darah IV
pro cek lab
Oralit 100 cc
Memberikan PCT drop 1,1 mL
TimeLine Layout
OS apnoe dan
nadi karotis tidak teraba
Melakukan RJP 1 siklus +
bagging + Inj. Epinefrin 1
ampul bolus IV evaluasi:
HR (-), RR (-), SpO2 36%
Teori Kasus
Dehidrasi tidak berat ditandai Awal masuk IGD : Haus ingin minum
dengan adanya 2 atau lebih dari banyak
tanda berikut. Diagnosis : Diare tanpa dehidrasi
1. Gelisah atau rewel berat
2. Haus dan minum lahap Seharusnya diagnosisnya diare tanpa
3. Mata cekung dehidrasi
4. Cubitan perut kembali lambat
Teori Kasus
SpO2 normal 95-100% normal Saturasi oksigen saat pasien masuk
intervensi: O2 1-4 lpm via nasal IGD 86%. Namun, tidak ada advice
kanul (k/p) pemasangan O2
SpO2 90-95% hipoksia ringan-
sedang intervensi: face mask 6-
10 lpm
SpO2 85-90% hipoksia sedang-
berat face mask dengan
reservoir 10-15 lpm
SpO2 < 85% hipoksia berat-
mengancam nyawa intervensi:
ventilasi mekanik
Tabel Diskusi
Teori Kasus
Peningkatan leukosit darah pada pasien Leukosit pd pasien ini 18.000. Jumlah
diare menandakan adanya infeksi leukosit setelah resusitasi
bakteri. 10cc/ kgbb, leukosit meningkat mjd
23.000.
Setiap pasien yang diberikan resusitas Pada pasien ini tidak dilakukan
cairan harus dpasang kateter urin spy pemasangan kateter untuk evaluasi
bisa dievaluasi urine output
Tabel Diskusi
Teori Kasus
Penentuan derajat dehidrasi menurut Pada pasien ini jam 04.30, pasien
MMWR 2003 dalam kondisi penurunan kesadaran,
Penanganan pada pasien ini seharusnya kejang, takikardi, napas dalam,
diberikan bolus cairan loading kristaloid demam tinggi tetapi ekstremitas
20 cc/ kgbb kemudian dievaluasi. Jika teraba dingin. Diagnosis : Pre Syok ec
syok teratasi, lanjut plan C. hipovolemia +hipertermia. Seharusnya
diagnosis : Syok Hipovolemik ec
dehidrasi berat.
Pada pasien ini, chalenge kristaloid
10 cc/kgbb belum adekuat lanjut
plan B
Insert Your Image
Terima Kasih
Fully Editable Icon Sets : A
You can Resize without
losing quality
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B
You can Resize without
losing quality
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C
You can Resize without
losing quality
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Pemaparan Kasus
Insert the title of your subtitle Here
Identitas Pasien
Subjective Objective
Demam tinggi sejak tgl 31/7 pagi Kepala : CA (-/-), SI (-/-)
SMRS. Riwayat kejang saat demam UUB cekung (-), mata cowong
(-). Riwayat mencret sebelumnya (+) (-/-)
sejak tgl 30/7 malam. Tgl 31/7, Thorax : Suara napas vesikuler, rh (-/-),
frekuensi mencret 6x/hari, wh (-/-)
konsistensi cair > ampas, lendir (-) BJ I, II normal, reguler, gallop
dan darah (-). Muntah (+) dialami (-)
tiap kali makan / minum. OS masih murmur (-)
mau makan / minum. Batuk (+) Abdomen : Soepel, BU (+) normal, turgor
kulit
Saat di UGD
Insert Your Image Insert Your Image
Assessment Plan
Hiperpireksia Paracetamol Drop 1,1 mL / 4 jam (k/p)
+ DCA Tanpa Dehidrasi Berat Domperidon syrup 3 x 1/2 cth a.c.
+ Observasi Vomitus Zinc tab 1 x 20 mg
L Bio 2 x 1 sachet
Oralit 50 - 100 cc tiap muntah/ mencret
Salbutamol 0,7 mg + GG 29 mg : 3 x 1 pulv
Hasil Laboratorium
01/8
31/7 06.00
( Mawar)
16.38
( IGD)
Hb: 12,2
Ht: 35
Leukosit: 23.100
Hb: 12,0 Trombosit: 283.000
Ht: 33 Diftel: 0/1/53/42/4
Leukosit : 18.000
Trombosit: 290.000
Diftel : 0/2/66/26/6
Your Picture Here Your Picture Here
10.54 16.00
Mengukur suhu tubuh
Menerima PB + Anamnesis
Temperatur : 39,4 0C
Mengukur TTV
Lapor dokter jaga
11.55 16.30
Memberikan obat oral
Ibu OS mengatakan OS
PCT drop 1,1 mL BAB cair 3 x di IGD
Zinc 20 mg 1 tab
L Bio 1 Sachet Memasang venflon +
Domperidon syrup 1/2 cth Mengambil sampel darah IV
pro cek lab
Oralit 100 cc
Memberikan PCT drop 1,1 mL
TimeLine Layout
OS apnoe dan
nadi karotis tidak teraba
Melakukan RJP 1 siklus +
bagging + Inj. Epinefrin 1
ampul bolus IV evaluasi:
HR (-), RR (-), SpO2 36%
Teori Kasus
Dehidrasi tidak berat ditandai Awal masuk IGD : Haus ingin minum
dengan adanya 2 atau lebih dari banyak
tanda berikut. Diagnosis : Diare tanpa dehidrasi
1. Gelisah atau rewel berat
2. Haus dan minum lahap Seharusnya diagnosisnya diare tanpa
3. Mata cekung dehidrasi
4. Cubitan perut kembali lambat
Teori Kasus
SpO2 normal 95-100% normal Saturasi oksigen saat pasien masuk
intervensi: O2 1-4 lpm via nasal IGD 86%. Namun, tidak ada advice
kanul (k/p) pemasangan O2
SpO2 90-95% hipoksia ringan-
sedang intervensi: face mask 6-
10 lpm
SpO2 85-90% hipoksia sedang-
berat face mask dengan
reservoir 10-15 lpm
SpO2 < 85% hipoksia berat-
mengancam nyawa intervensi:
ventilasi mekanik
Tabel Diskusi
Teori Kasus
Peningkatan leukosit darah pada pasien Leukosit pd pasien ini 18.000. Jumlah
diare menandakan adanya infeksi leukosit setelah resusitasi
bakteri. 10cc/ kgbb, leukosit meningkat mjd
23.000.
Setiap pasien yang diberikan resusitas Pada pasien ini tidak dilakukan
cairan harus dpasang kateter urin spy pemasangan kateter untuk evaluasi
bisa dievaluasi urine output
Tabel Diskusi
Teori Kasus
Penentuan derajat dehidrasi menurut Pada pasien ini jam 04.30, pasien
MMWR 2003 dalam kondisi penurunan kesadaran,
Penanganan pada pasien ini seharusnya kejang, takikardi, napas dalam,
diberikan bolus cairan loading kristaloid demam tinggi tetapi ekstremitas
20 cc/ kgbb kemudian dievaluasi. Jika teraba dingin. Diagnosis : Pre Syok ec
syok teratasi, lanjut plan C. hipovolemia +hipertermia. Seharusnya
diagnosis : Syok Hipovolemik ec
dehidrasi berat.
Pada pasien ini, chalenge kristaloid
10 cc/kgbb belum adekuat lanjut
plan B