DI SUSUN OLEH
Nama Mahasiswa :
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan
dan pengkajian kasus hipertensi ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan
juga kami berterima kasih pada Dosen pembimbing Preseptor Klinik dan Preseptor
Akademik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap laporan pendahuluan dan pengkajian kasus hipertensiini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian,
etiologi/penyebab, patofisiologi,manifestasi klinik / tanda gejala, komplikasi,penatalaksanaan
medis, penatalaksanaan keperawatan, dan proses keperawatan pada kasus hipertensi. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga laporan pendahuluan dan pengkajian kasus hipertensi ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yangmembangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipertensi?
2. Apa etiologi / penyebab hipertensi ?
3. Apa patofisiologi hipertensi?
4. Apa manifestasi klinik/ tanda dan gejala hipertensi ?
5. Apa komplikasi hipertensi ?
6. Bagaimana penatalaksanaan medis hipertensi ?
7. Bagaimana penatalaksanaankeperawatan hipertensi ?
C. Tujuan
1. Umum
Untuk menambah pengetahuan kita tentang hipertensi
2. Khusus
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui etiologi /penyebab hipertensi
c. Mengetahui patofisiologi hipertensi
d. Mengetahui manifestasi klinik/ tanda dan gejala hipertensi
e. Mengetahui Komplikasi hipertensi
f. Mengetahui penatalaksanaan medis hipertensi
g. Mengetahui penatalaksanaankeperawatan hipertensi
D. Manfaat
1. Bagi Instansi
a. Instansi pendidikan
Agar pendidikan dapat lebih mempersiapkan mahasiswanya baik dari segi teori,
skill, maupun mental dalam menghadapi klien agar dapat memberikan konstribusi
yang maksimal bagi peningkatan status kesehatan klien. Memberikan asuhan
keperawatan yang komprehensif bagi klien dengan melihat aspek bio-psiko-sosio-
spiritual.
b. Instansi kesehatan
Agar RS. Sari Mulia dapat lebih meningkatkan pelayannannya sehingga RS.Sari
Mulia dapat dikenal lebih unggul dalam segi pelayanan kepada klien.
2. Bagi klien dan keluarga
Agar klien mau memotivasi dirinya sendiri untuk pola hidup yang menuju ke
arahberulangnya hipertensi, misalnya hindari konsumsi garam berlebih, hindari
stres, olah raga teratur.
Diharapkan keluarga memberikan support yang positif bagi klien demi
meningkatkan status kesehatan klien dan diharapkan keluarga ikut waspada terhadap
risiko pada keluarga klien sendiri.
3. Bagi profesi keperawatan
Agarkita sebagai profesi keperawatan dapat lebih memahami dan mengerti, serta
mampu mengaplikasikan tindakan asuhan keperawatan sesuai teori yang telah di
pelajari dipendidikan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Pengertian hipertensi sendiri menurut WHO adalah keadaan seseorang apabila
mempunyai tekanan sistolik sama dengan atau lebih tinggi dari 160 mmHg dan tekanan
diastolik sama dengan atau lebih tinggi dari 80 mmHg secara konsisten dalam beberapa
waktu.
Hipertensi atau tekanan darah adalah kekuatan yang digunakan oleh darah yang
bersirkulasi pada dinding-dinding dari pembuluh-pembuluh darah, dan merupakan satu
dari tanda-tanda vital yang utama dari kehidupan, yang juga termasuk detak jantung,
kecepatan pernapasan, dan temperatur.(Muhammadun, 2010).
Hipertensi adalah keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah di atas normal atua kronis dalam waktu yang lama.Hipertensi merupakan
kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita (Sylvia, 2009).Sedangkan menurut Rusdi
(2009) Hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai oleh
meningkatnya tekanan darah dalam tubuh.Seseorang yang terjangkit penyakit ini
biasanya berpotensi mengalami penyakit – penyakit lain, seperti stroke dan penyakit
jantung.
B. Etiologi / Penyebab
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
( Lany Gunawan, 2001 )
a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10
% sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum
diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan
beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan
tekanan perifer.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
a. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
c. Stress karena Lingkungan.
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –
perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Klasifikasi
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari
“The Sixth Report of The Join National Committee, Prevention, Detection and
Treatment of High Blood Pressure “ (JNC – VI, 1997) sebagai berikut :
No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)
1. Optimal <120 <80
2. Normal 120 – 129 80 – 84
3. High 130 – 139 85 – 89
Normal
4. Hipertensi
Grade 1 140 – 159 90 – 99
(ringan)
Grade 2 160 – 179 100 – 109
(sedang)
Grade 3 180 – 209 100 – 119
(berat)
Grade 4 >210 >120
(sangat berat)
E. Komplikasi
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai adalah:
gangguan penglihatan, gangguan saraf, gagal jantung,gangguan fungsi ginjal, gangguan
serebral (otak), yang mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang
mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma, sebelum bertambah
parah dan terjadi komplikasi serius seperti gagal ginjal, serangan jantung, stroke,
lakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi dengan merubah gaya hidup dan pola
makan. beberapa kasus hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. seperti
kurang olah raga, stress, minum-minuman, beralkohol, merokok, dan kurang istirahat.
kebiasaan makan juga perlu diqwaspadai. pembatasan asupan natrium (komponen
utama garam), sangat disarankan karena terbukti baik untuk kesehatan penderita
hipertensi.
Dalam perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain :
a. Stroke
b. Gagal jantung
c. Gagal Ginjal
d. Gangguan pada Mata
F. Penatalaksanaan Medis
Secara umum, JNC 8 ini memberikan 9 rekomendasi terbaru terkait dengan target
tekanan darah dan golongan obat hipertensi yang direkomendasikan.
1. Pada pasien berusia ≥60 tahun, mulai terapi farmakologi pada tekanan darah sistolik
≥150 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg dan terapi hingga tekanan
darah sistolik tujuan <150 mmHg dan tekanan darah diastolik tujuan <90 mmHg
(rekomendasi kuat - level A). Jika terapi menyebabkan tekanan darah sistolik yang
lebih rendah (misalnya <140 mmHg) dan terapi ditoleransi dengan baik tanpa efek
samping pada kesehatan dan kualitas hidup, maka tidak perlu penyesuaian dosis
(pendapat ahli – level E).
2. Pada pasien berusia <60 tahun, mulai terapi farmakologi pada tekanan darah
diastolik ≥90 mmHg dan terapi hingga tekanan darah diastolik tujuan <90 mmHg
(untuk usia 30-59 tahun, rekomendasi kuat - level A; untuk usia 18-29 tahun,
pendapat ahli - level E).
3. Pada pasien berusia <60 tahun, mulai terapi farmakologi pada tekanan darah sistolik
≥140 mmHg dan terapi hingga tekanan darah sistolik tujuan <140 mmHg (pendapat
ahli – level E).
4. Pada pasien berusia ≥18 tahun dengan penyakit ginjal kronik, mulai terapi
farmakologi pada tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik
≥90 mmHg dan terapi hingga tekanan darah sistolik tujuan <140 mmHg dan tekanan
darah diastolik tujuan <90 mmHg (pendapat ahli - level E).
5. Pada pasien berusia ≥18 tahun dengan diabetes, mulai terapi farmakologi pada
tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg dan
terapi hingga tekanan darah sistolik tujuan <140 mmHg dan tekanan darah diastolik
tujuan <90 mmHg (pendapat ahli - level E).
6. Pada populasi non-kulit hitam secara umum, termasuk yang mempunyai diabetes,
terapi antihipertensi awal harus meliputi diuretik jenis thiazide, CCB, ACE inhibitor,
atau ARB (rekomendasi sedang - level B). Rekomendasi ini berbeda dengan JNC 7
di mana panel merekomendasikan diuretik jenis thiazide sebagai terapi awal untuk
sebagian besar pasien.
7. Pada populasi kulit hitam secara umum, termasuk yang mempunyai diabetes, terapi
antihipertensi awal harus meliputi diuretik jenis thiazide atau CCB (untuk populasi
kulit hitam secara umum: rekomendasi sedang - level B; untuk populasi kulit hitam
dengan diabetes: rekomendasi lemah - level C).
8. Pada populasi berusia ≥18 tahun dengan penyakit ginjal kronik (PGK), terapi
antihipertensi awal (atau add-on) harus meliputi ACE inhibitor atau ARB untuk
memperbaiki outcome ginjal. Hal ini diaplikasikan pada semua pasien PGK dengan
hipertensi tanpa memperhatikan ras atau status diabetes (rekomendasi sedang - level
B).
9. Tujuan utama terapi hipertensi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan darah
tujuan. Jika tekanan darah tujuan tidak tercapai dalam 1 bulan terapi, tingkatkan
dosis obat awal atau tambahkan dengan obat kedua dari salah satu golongan obat
dalam rekomendasi no.6 (diuretik jenis thiazide, CCB, ACE inhibitor, atau ARB).
Dokter harus terus menilai tekanan darah dan menyesuaikan regimen terapi hingga
tekanan darah tujuan tercapai. Jika tekanan darah tujuan tidak dapat tercapai dengan
2 obat, tambahkan dan titrasi obat ketiga dari daftar yang diberikan. Jangan gunakan
ACE inhibitor dan ARB bersamaan pada pasien yang sama.
Pengobatan pasien dengan penyakit jantung hipertensi terbagi dalam dua kategori
- pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dan pengobatan penyakit
jantung hipertensi.Tekanan darah ideal adalah kurang dari 140/90 pada pasien tanpa
penyakit diabetes dan penyakit ginjal kronik dan kurang dari 130/90 pada pasien
dengan penyakit diatas.
Berbagai macam strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi :
a. Pengaturan Diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau dengan obat-
obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan bisa memperbaiki keadaan LVH.
Beberapa diet yang dianjurkan:
Rendah garam,beberapa studi menunjukan bahwa diet rendah garam dapat
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.Dengan pengurangan
komsumsi garam dapat mengurangi stimulasi system renin-angiotensin sehingga
sangat berpotensi sebagai anti hipertensi.Jumlah intake sodium yang dianjurkan
50–100 mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
Diet tinggi potassium,dapat menurunkan tekanan darah tapi mekanismenya belum
jelas.Pemberian Potassium secara intravena dapat menyebabkan vasodilatasi,yang
dipercaya dimediasi oleh nitric oxide pada dinding vascular.
Diet kaya buah dan sayur.
Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
Tidak mengkomsumsi Alkohol.
b. Olahraga Teratur
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah dan dapat memperbaiki keadaan jantung.Olaharaga
isotonik dapat juga bisa meningkatkan fungsi endotel, vasodilatasi perifer, dan
mengurangi katekolamin plasma.
Olahraga teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat
dinjurkan untuk menurunkan tekanan darah.
c. Penurunan Berat Badan
Pada beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas berhubungan dengan kejadian
hipertensi dan LVH.Jadi penurunan berat badan adalah hal yang sangat efektif untuk
menurunkan tekanan darah.
Penurunan berat badan (1kg/minggu) sangat dianjurkan. Penurunan berat badan
dengan menggunakan obat-obatan perlu menjadi perhatian khusus karena umumnya
obat penurun berat badan yang terjual bebas mengandung simpatomimetik,sehingga
dapat meningkatan tekanan darah, memperburuk angina atau gejala gagal jantung
dan terjainya eksaserbasi aritmia.
Menghindari obat-obatan seperti NSAIDs, simpatomimetik, dan MAO yang dapat
meningkatkan tekanan darah atau menggunakannya dengan obat antihipertesni.
d. Farmakoterapi
berbagai kelompok obat antihipertensi seperti thiazide, beta-blocker dan kombinasi
alpha dan beta blocker, calcium channel blockers, ACE inhibitor, angiotensin
receptor blocker dan vasodilator seperti hydralazine. Hampir pada semua pasien
memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk mencapai tekanan darah yang
diinginkan
G. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktivitas/ Istirahat
1. Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
2. Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
b. Sirkulasi
2. Intoleran aktivitas Setelah diberikan asuhan 1. Kaji respon klien terhadap aktivitas,
b.d kelemahan keperawatan diharapkan perhatian frekuensi nadi lebih dari20
umum klien klien mampu X per menit di atas frekuensi istirahat,
ketidakseimbangan melakukan aktivitas yang peningkatan TD yang nyata
antara suplai dan ditoleransi KH : selama/sesudah aktivitas,dispnea,nyeri
kebutuhan oksigen. -Klien berpartisipasi dalam dada, keletihan dan kelemahan yang
aktivitas yang berlebihan, diaphoresis, pusing atau
diinginkan/diperlukan pingsan.
-melaporkan peningkatan 2. Intruksikan pasien tentang tehnik
dalam toleransi aktivitas penghematan energi,mis,
yang dapat diukur menggunakan kursi saat mandi, duduk
-menunjukkan penurunan saat menyisir rambut atau menyikat
dalam tanda – tanda gigi, melakukan aktifitas dengan
intoleransi fisiologi perlahan.
3. Berikan dorongan untuk melakukan
aktivitas/perawatan diri bertahap jika
dapat ditoleransi .berikan bantuan
sesuai kebutuhan.
3. Nyeri b.d agen Setelah diberikan asuhan 1. mempertahankan tirah baring selama
injuri biologi ( keperawatan diharapkan fase akut
peningkatan tekanan nyeri berkurang dengan 2. berikan tindakan non farmakologi
vaskuler serebral) KH : untuk menghilangkan sakit kepala
-Klien melaporkan mis, kompres dingin pada dahi, pijat
nyeri/ketidaknyamanan punggung dan leher, tenang, redupkan
hilang/terkontrol lampu kamar lampu kamar, tehnik
-nyeri berkurang relaksasi(panduan imajinasi, diktraksi)
dan aktifitas waktu senggang.
3. Hilangkan/minimalkan aktivitas
vasokontriksi yang dapat
meningkatkan sakit kepala mis,
mengejan saat BAB, batuk panjang
dan membungkuk.
4. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai
kebutuhan
5. Berikan cairan,makanan lunak,
perawatan mulut yang teratur bila
terjadi pendarahan hidung atau
kompres hidung telah dilakukan untuk
menghentikan pendarahan
6. kolaborasi pemberian obat analgesik,
7. Kolaborasi pemberian obat
Antiansietas mis, lorazepanm(ativan),
diazepam,(valium).
BAB 3
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Hari/Tanggal pengkajian : 4 Januari 2016
A.IDENTITAS
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 47 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Banjarmasin
Status perkawinan : Sudah menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal masuk RS : 03 Januari 2016
Diagnosa medis : Hipertensi
Nomor Rekam Medik: XX-XX-20
2. Kulit
Keadaan umum kulit pasien terlihat normal, kulit terlihat bersih, turgor kulit
kembali dalam waktu kurang dari 3 detik, warna kulit sawo matang, tidak
terdapat lesi.
N Di Rumah Di RS
Aktivitas Ket
o. 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Mandi √ √ 0= Mandiri
2 Toeleting √ √ 1= dibantu alat
3 Mobilisasi ketempat √ √ 2= dibantu sebagian
tidur
4 Berpakaian √ √ 3= dibantu sebagian
besar
5 Berpindah √ √ 4=dibantu total
Dari tabel diatas bahwa ada perbedaan aktivitas selama dirumah dan di rumah
sakit, data pengkajian di rumah sakit rata-rata Ny. R aktivitas dan istirahat
dibantu sebagian .
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
2. Personal Hygiene
Dirumah : Pasien mandi 2x sehari, keramas 1x sehari, dan gosok gigi 2x
sehari
Di RS : Pasien mandi 1x sehari dengan dibantu keluarga ke kamar
mandi
3. Nutrisi
Dirumah : pasien makan dengan nasi dan lauk pauk, dengan porsi
sebanyak satu piring,pasien makan 3x sehari
Di RS : Pasienmakan dengan nasi dan lauk pauk, sebanyak 1 porsi,
pasien makan 3x sehari.
4. Eliminasi (BAB & BAK)
Dirumah : Pasien BAB 1x sehari . Pasien BAK lebih dari 3x sehari dengan
warna kuning jernih
Di RS : Pasien BAB 1x seehari , Pasien BAK lebih dari 3x sehari dengan
warna kuning jernih
5. Seksualitas
Pasien berjenis kelamin perempuan dan mempunyai satu orang anak
6. Psikososial
Hubungan pasien dengan orang terdekat baik
7. Spiritual
Pasien beragama Islam
E. DATA FOKUS
DO
- Inspeksi : klien tampakcemas,mukosa bibir kering .
- Palpasi : terdapat nyeri tekan pada bagian abdomen
P = nyeri pada saat berbaring, Q = nyut-nyutan’ R= abdomen di bagian epigastric
S = 4 (sedang) 1-10,T= Hilang timbul
-Perkusi = -
-Auskultasi = -
TTV
TD :180/100
P : 100x / menit
RR : 20x /menit
T : 37,4 C
DS
-Klien mengatakan pusing
-Klien mengatakan tidak bisa tidur
-Klien mengatakan cemas dengan keadaannya sekarang .
F. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
GULA DARAH
Glukosa darah 90 Mg/dl <200
sewaktu
LEMAK
Cholestrol total 134 Mg/dl <200
HDL-Cholostrol 30 *(-) Mg/dl >30
LDL-Cholestrol 102 Mg/dl <130
(Direk)
Trigleserida 73 Mg/dl <130
Fungsi Ginjal
Ureum 16,23 *(-) Mg/dl 20,00 – 50,00
No Nama Sediaan komposisi indikasi Dosis Dosis Efek samping Kontra indikasi
obat obat (Advis (berdasarkan
dokter) literatur)
1 RL Cairan Na laktat 3,1 Mengembalik 20 tpm Dewasa Panas,infeksi pada Hipertermia,kelain
g an 50cc/kg tempat an ginjal,kerusakan
Nacl 6 gr keseimbanga BB/jam penyuntikan,throm sel hati,laktat
KCL 0,3 gr n elektrolit Anak-anak bosis,vena atau asidosis.
CaCl 0,2 g pada 10 kg/4 flebitis yang
Kemasan 500 dehidrasi ml/kgB meluas dr tempat
ml B/jam penyuntikan,ekstra
10 kg/2 vasasi.
ml/KgB
B/jam
10 kg/1
ml/kgB
B/jam
https://id.wikibo
oks.org/wiki/Cat
atan_Dokter_M
uda/Terapi/Caira
n
http://www.apot
ikantar.com/vo
meta_ft_10_mg
_tablet
4 Esilgan tablet Estazolam 1 Semua 2 mg 1 Dws:neurosis,ga Mengantuk,pusing Tidak boleh
mg,2 mg gangguan tablet ngguan dalam 1- diberikan pda
tidur karena 2 mg sbelum penderita miastenia
gugup,cemas tidur,Psikosis,sk gravis,pasien dg
,tegang,osiko izofremia 2-4 fungsi
sis dan mg,sblm tidur, pernapasannya
gangguan malam sblm tertekan, jangan
badaniah spt operasi 1-2 mg minum-minuman
nyeri setelah sblm tidur. yang beralkohol
operasi dan
trauma
5 Magalat tablet Magaldrat Gangguan 3x1 cth 1-2 tab atau 1-2 Gangguan fungsi Insufisiensi ginjal
480 mg lambung sdt sehari usus
Simetikon karena ,hipolosfatemia,kon
20mg/tab hiperasiditas stipasi,diare.
Magaldrat dengan atau
540 tanpa rasa
mg,simetikon kembung.Pen
20 mg/5ml. gobatan
simptomatis
ulkus
peptik,gastriti
s,esofagitis,h
ema hiatus
6 Cardace tablet Ramipril 2,5 Hipertensi,ga 2,5 Mg Awal : 1 kali Hipotensi di Hipersensitivitas
mg gal jantung 1x1 sehari 2.5 mg. awal,mual,pusing,s terhadap
kongestif Pemeliharaan : akit penghambat
setelah infark 2.5-5 mg/hari. kepala,mengantuk ACE,memiliki
miokardial.M Maksimal : 10 dan batuk sejarah edema
engurangi mg/hari. Untuk angioneuretik,steno
resiko infark pasien yang sis arteri renal yg
miokardial,str diterapi dengan signifikan scr
oke. diuretik ; bila bilateral,hipotensi,k
mungkin ehamilan dan
diuretik menyusui
dihentikan 2-3
hari sebelum
terapi. Dosis
awal : 1.25
mg/hari. Untuk
gagal jantung
kongestif : Awal
: 1 kali sehari
1.25 mg.
Maksimal : 10
mg/hari. Untuk
terapi sesudah
infark miokard :
Awal : 2 kali
sehari 2.5 mg
selama 2 hari.
Dosis dapat
ditingkatkan
sampai dengan
maksimal 10
mg/hari dengan
selang waktu 1-
3 hari.
DIAGNOSA PERENCANAAN
N IMPLEMENTAS
KEPERAWAT TUJUAN EVALUASI
O I
AN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Berikan Dengan Mengatur S =Klien
Agen injuri keperawatan pada Ny. R. selama posisi yang mengatur posisi pasien mengatakan masih
biologis 1x24 jam diharapkan nyeri tidak nyaman. posisi yang seperti semi pusing.
dirasakan lagi dengan kriteria hasil Ciptakan nyaman fowler.
O =pasien tampak
: suasana pasien bisa Memberikan
Lemah
Pasien mampu mengontrol yang rileks. istirahat yang
nyeri tenang dan Dengan cukup TD=180/100,P
Pasien melaporkan bahwa nyaman. menciptaka misalnya =100 x/m, RR=
nyeri berkurang n suasana dapat 20x/m,T=37,4
Mampu mengenali Kolaborasi yang tenang beristirahat
nyeri(skala,intensitas,frekuen dengan dan naman siang kurang A = Masalah
si dan tanda nyeri) dokter pasien dapat lebih 4 jam.
belum teratasi
Pasien mengatakan dalam beristirahat Menganjurka
kenyamanan karna nyeri pemberian tanpa ada n pasien
terapi gangguan. untuk P = lanjutkan
berkurang
- farmakolog menghindari intervensi
i Dengan makanan -Berikan posisi
berkolabora yang yang nyaman.
.instruksi si dengan mengandung Seperti semi
kan klien dokter rendah garam
fowler.
menggunakan diharapkan Berkolaborasi
pasien dengan dokter -instruksikan klien
teknik relaksasi
mendapat dalam menggunakan
penanganan pemberian teknik relaksasi
lebih lanjut. obat.seperti seperti nafas dalam
pumpisel 2x1 -ciptakan suasana
mg.
Esilgan 2 mg yang tenang dan
1 tablet nyaman
Dengan Cardace 2,5 an
menginstruk Mg 1x1
sikan teknik
relaksasi
pasien bisa
rileks.
2 Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Beri pasien Dengan Memberikan S =Klien
tidur b.d proses keperawatan pada Ny. R selama ruangan memberikan pasien ruangan mengatakan tidur
penyakit. 1x24 jam diharapkan pasien dapat yang pasien ruangan yang nyaman malam masih
nyaman yang nyaman Membatasi
istirahat tidur malam dengan kurang.
Batasi jam diharapkan jam
optimal kriteria hasil : berkunjung pasien merasa berkunjung O:-
Melaporkan istirahat tidur pasien ; nyaman pagi jam 10- O =Klien tampak
malam yang optimal Batasi Dengan 12 lemah
Tidak menunjukkan jumlah membatasi jam Sore 16-17 -Terdapat kantong
perilaku gelisah pengunjung berkunjung Malam hitam di daerah
Hindari diharapkan 19- 21
Wajah tidak pucat dan mata
keributan pasien dapat
konjungtiva mata tidak Kolaborasi beristirahat Menghindari
anemis karena kurang tidur dengan Dengan keributan A=Masalah belum
malam dokter membatasi jumla misalkan teratasi
Mempertahankan/membent h pengunjung batasi
uk pola tidur yang agar pasien pengunjung P =Intervensi
merasa tenang cukup 2 orang dilanjutkan
memberikan energy yang
Mengkolabor -Beri pasien
cukup untuk menjalani Dengan asi dengan
aktivitas sehari-hari. ruangan yang
menghindari dokter obat
keributan Esilgan 2 mg nyaman
diharapkan k/p. - Hindari keributan
pasien dapat - kolaborasi
beristirahat dengan dokter
dengan nyaman -
Dengan
berkolaborasi
dengan dokter
diharapkan
pasien mendapat
penanganan
lebih lanjut.
Kolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian terapi
farmakologi
Selasa 05 2 S= Pasien
januari 2016 mengatakan masih
sulit untuk tidur
0=pasien tampak
lemah dan gelisah
A=masalah belum
teratasi
P=lanjutkan
intervensi
Beri pasien
ruangan yang
nyaman
Hindari
keributan
Kolaborasi
dengan dokter
.-instruksikan klien
menggunakan teknik
relaksasi
NO Hari/tanggal No diagnosa Catatan Paraf
perkembangan
1 Rabu 06 1 S= pasien mengatakan
januari 2016 pusing mulai
berkurang
0= pasien tampak
lemah.
TD :160/100
A= Masalah teratasi
sebagian.
P= Lanjutkan
intervensi
Ciptakan
suasana yang tenang
dan nyaman.
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
cardace
2 Rabu 06 2 S= Klien mengatakan
januari 2016 bahwa dia sudah bisa
tidur walau sesekali
terbangun
0=pasien masih lemah
dan gelisah
A=masalah teratasi
sebagian
P=lanjutkan intervensi
Beri pasien
ruangan yang
nyaman
Hindari
keributan
Kolaborasi
dengan dokter
dengan
pemberian obat
esilgen
.-instruksikan klien
menggunakan teknik
relaksasi
BAB 4
PEMBAHASAN