DI SUSUN OLEH :
Wulan selviana
202131
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas anugrahnya
yang telah dilimpahkan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Keperawatan Medikal Bedah tentang “Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Hipertensi”. Penyusun makalah ini dilatar belakangi oleh tugas yang diberikan
oleh dosen kepada kelompok saya untuk memberikan informasi dan definisi
mengenai Keperawatan Medikal Bedah tentang “Hipertensi” Penulisan dan
penyusun makalah ini berdasarkan pengetahuan dan informasiyang didapatkan
kelompok kami seputar Keperawatan Medikal Bedah tentang “Hipertensi”.
Hormat saya
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Nim : 202131
Menyetujui.
ii
DAFTAR ISI
BAB I
1.1.. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2.. Tujuan .................................................................................................................. 3
1.3.. Ruang Lingkup..................................................................................................... 3
1.4.. Metode Penulisan ................................................................................................ 4
1.5.. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 5
BAB II
2.1.. Pengertian ............................................................................................................ 6
2.2.. Klasifikasi ............................................................................................................ 6
2.3.. Etiologi ................................................................................................................ 7
2.4.. Patofisiologi .......................................................................................................... 8
2.5.. Pemeriksaan Diagnostik ...................................................................................... .10
2.6.. Penatalaksanaan ...................................................................................................11
2.7.. Pengkajian Keperawatan ..................................................................................... 13
2.8.. Diagnosa Keperawatan ........................................................................................ 15
2.9.. Rencana Keperawatan.......................................................................................... 15
2.10.Implementasi Keperawatan ................................................................................. 15
2.11.Evaluasi Keperawatan ......................................................................................... 16
BAB III
3.1.. Pengkajian ........................................................................................................... 17
3.2.. Diagnosa Keperawatan ....................................................................................... 38
3.3.. Rencana Keperawatan ......................................................................................... 38
3.4.. Pelaksanaan Keperawatan .................................................................................. 43
3.5.. Evaluasi Keperawatan ......................................................................................... 45
BAB IV
4.1 Pengkajian ............................................................................................................ 48
4.2 Diagnosa Keperawatan ........................................................................................ 48
4.3 Rencana Keperawatan ......................................................................................... 50
4.4 Pelaksanaan Keperawatan ................................................................................... 50
4.5 Evaluasi Keperawatan ......................................................................................... 51
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pemeliharaan kesehatan seluruh anggotanya, keluarga merupakan
perantara yang efektif dan efisien untuk mengupayakan kesehatan.
Tugas-tugas kesehatan keluarga menurut Friedman, 1998 yaitu keluarga
mampu memahami masalah kesehatan dikeluarga, mengambil
keputusan tindakan yang tepat,merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan, dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan(Yuliyanti & Zakiyah, 2016). Hasil
penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa ada sebagian keluarga
memiliki sikap pencegahan yang kurang terhadap diet hipertensi.
Dimana penderita hipertensi kurang mendapat dukungan keluarga,
tetangga dan petugas kesehatan, pengetahuan yang kurang dan
keterbatasan informasidan dukungan keluarga yang kurang dalam
memperhatikan diet pada penderita hipertensi menjadi sulit dalam
menurunkan tekanan darahnya.Dari hasil penelitian lain, pengetahuan
yang kurang dan sikap penderita hipertensi dalam penggunaan obat
antihipertensi rendah. Sedangkan, kepatuhan penderita hipertensi
dalam mengkonsumsi obat memberikan keberhasilan terapi dalam
mengatasi hipertensi(Farmasi et al., 2020; Journal & Issn, 2020;
Sudirman et al., n.d.).
2
Hipertensi
1.2.2.5 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada
Klien Hipertensi
1.4.1 Wawancara
1.4.2 Observasi
3
sumber yang mencakup makalah yang dialami sehingga dapat
dibandingkan antara teori dan kasus.
4
1.5 Siatematika Penulisan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang serius pada saat ini hipertensi
adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Hipertensi termasuk dalam
jenis penyakit degeneratif, seiring dengan pertambahan usia akan terjadi peningkatan tekanan darah
secara perlahan. Hipertensi sering disebut sebagai ”silent killer” (pembunuh secara diam-diam), karena
seringkali penderit hipertensi bertahuntahun tanpa merasakan sesuatu gangguan atau gejala. Tanpa
disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal.
Gejala-gejala yang dapat timbul akibat hipertensi seperti pusing,gangguan penglihatan, dan sakit
kepala. Hipertensi seringkali terjadi pada saat sudah lanjut dimana tekanan darah sudah mencapai
angka tertentu yang bermakna (Triyanto2014).Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (Dafriani, 2019).
Menurut American Society of Hypertension (ASH), hipertensi adalah suatu sindrom atau
kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan
saling berhubungan. Hipertensi merupakan penyakit mutifaktral akibat interaksi dari faktor genetik dan
faktor lingkungan. Hipertensi sendiri dikasifikasikan dalam dua jenis yaitu hipertensi primer (esensial)
yang belum diketahui penyebab pastinya dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit
seperti ginjal, jantung, endokrin,dan gangguan kelenjar adrenal (Nuraini, 2015).
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi dibagi menjadi 2 menurut JNC VII dan JNC VII. JNC VII dibagi
6
mejadi empat kategori menurut tekanan darah sistolik dan diastolic sedangkan JNC VII
dibagi menurut penyakit penyerta.
2.3 Etiologi
7
Penyebab hipertensi esensial tidak jelas, dan penyebab sekunder dari hipertensi
esensial belum ditemukan. Pada hipertensi esensial,tidak ada penyakit ginjal,
gagal ginjal atau penyakit lain, genetik dan etnis merupakan bagian dari penyebab
hipertensi esensial, termasuk stres, minum sedang, merokok, lingkungan dan gaya
hidup yang tidak aktif (Ilma Fitriana, 2019).
b. Hipertensi sekunder
2.4 Patofisiologi
8
yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mengeluarkan kortisol dan steroid lain,
yang dapat memperkuat respons vasokonstriksi pembuluh darah. Vasokonstriksi
menyebabkan penurunan aliran ke ginjal, yang menyebabkan pelepasan renin. Renin
merangsang pembentukan angiotensin I, yang kemudian diubah menjadi angiotensin II
Angiotensin II merupakan vasokonstriktor yang efektif, yang selanjutnya merangsang
korteks adrenal untuk mengeluarkan aldosteron. Hormon ini menyebabkan retensi natrium
dan air di tubulus ginjal, yang menyebabkan peningkatan volume intravaskular. Semua
faktor tersebut cenderung berko ntribusi pada keadaan hipertensi (Smeltzer, S. C & Barre,
2017).Untuk pertimbangan geriatri, perubahan struktur dan fungsi sistem pembuluh darah
perifer bertanggung jawab atas perubahan tekanan darah di usia tua. Perubahan ini termasuk
aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan relaksasi otot polos
pembuluh darah, yang pada gilirannya mengurangi kemampuan pembuluh darah untuk
mengembang dan meregang. Akibatnya, aorta dan aorta kurang mampu beradaptasi dengan
jumlah darah yang dipompa oleh jantung (stroke volume), yang mengakibatkan
berkurangnya kelainan jantung dan peningkatan resistensi perifer (Rahayu et al., 2021).
9
2.5 Pemeriksaan diagnostic
10
1. Hemoglobin/Hematokrit: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap
volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti
hipokoagulabilitas, anemia.
2.6 Penatalaksanan
1. Pengaturan diet
3. Olahraga teratur
4. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat dengan cara berhenti merokok
dan tidak mengkonsumsi alcohol, penting untuk mengurangi efek jangka
panjang hipertensi. Karena asap rook diketahui menurunkan aliran darah ke
berbagai organ dan dapat meningkatkan kerja jantung.
5. Terapi oksigen
6. Pemantauan hemodinamik
7. Pemantauan jantung
13
ansietas, dan faktor stress yang menyebabkan(hubungan, keuangan, yang
berkaitan dengan pekerjaan).
14
a. Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea, ortopnea,
dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
Pada klien dengan hipertensi akan mengalami beberapa masalah keperawatan seperti
di bawah ini:
15
2.11 Evaluasi
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 . PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Usia : 40 Tahun
17
1. Resume
Pasien masuk dari IGD tgl 14 july 2023 dengan keluhan Klien mengeluh nyeri kepala,
pundak terasa seperti tertimpa benda berat, klien mengatakan sulit untuk tidur klien
tampak meringis, klien mengatakan saatdi tensi di rumah 200/80 mmhg saat di igd tekanan
darah 190/100 mmHg , klien tampak lemas,panas,muntah 3x,pertama diketahui TTV N 84
x/menit , S 37,7 C , RR 20 x/menit.saat dicek gula darah pasien pun tinggi yaitu 300 mg/dl.
Pasien langsung di rujuk ke ruang perawatan di mawar no kamar 2-22 kelas 3, pasien
mengatakan mempunyai penyakit diabetes melitus sudah 4 tahun. Saat itu pasien cek
laboratorium dengan hasil hb: 15,3 leukosit:9,87,trombosit 162,hematokrit 46,ureum
34,kreatinin 1,07,SGOT 23, SGPT 19,natrium 129,kalium 4,9,clorida 95. Saat sudah di
ruang rawat inap pasien melakukan pemeriksaan urine warna kuning tua , agak keruh,pH
5,5
18
2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan sekarang
Keluhan Utama : nyeri kepala, pundak terasa seperti tertimpa benda berat
1) Kronologis Keluhan
19
c. Riwayat kesehatan keluarga (genogram dan keterangan tiga generasi dari klien)
cv
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Klien
X : Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
20
d. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi farktor risiko
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit sebelumnya
dikeluarga.
b) Pembuatan keputusan :
c) Kegiatan kemasyarakatan :
Klien mengatakan tidak ingin dirawat lama-lama dan ingin segera pulang
kerumah
21
b) Harapan setelah menjalani perawatan :
Klien ingin segera sembuh dan bisa kembali berkumpul dengan keluarga
Sebelum sakit klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari setelah sakit klien
hanya bisa terbaring ditempat tidur
Kondisi rumah dan lingkungan klien nyaman dan jauh dari tempat keramaia
9) Pola kebiasaan
POLA KEBIASAAN
22
e. Makanan yang membuat Tidak ada Tidak ada
alergi
Makanan Makanan tinggi
f. Makanan pantangan manis,makanan garam, makanan
berlemak tinggi, manis, makanan
g. Makanan diet makanan tinggi tinggi kalori
garam
h. Penggunaan obat-obatan
sebelum makan Tidak ada Tidak ada
1) Frekuensi................X /
Hari Coklat kekuningan Coklat kekuningan
2) Waktu :
Padat Padat
(Pagi/Siang/Malam/Tidak
Tidak ada Tidak ada
nentu)
Tidak ada Tidak ada
3) Warna : ………
4) Konsistensi : ………
2x / hari 2x / hari
23
5) Keluhan : …………
6) Penggunaan Laxatif : Pagi / Sore Pagi / Sore
…….
3. Pola Personal Hygiene 2x / Hari 2x / Hari
a. Mandi
1) Frekuensi.............X / Hari
Pagi / Sore Pagi / Sore
2) Waktu :
Pagi/Siang/Malam
2x / seminggu 2x / seminggu
b. Oral Hygine
1) Frekuensi.................X /
Hari
2) Waktu : 1 jam / hari 1 jam / hari
Pagi/Siang/Malam
c. Cuci rambut 5 – 6 jam 5 – 6 Jam
24
b. Olahraga : ( ) Ya ( ) Tidak
c. Jenis olahraga : ……. Tidak ada Tidak ada
d. Frekuensi olahraga : …. X /
Minggu
e.Keluhan dalam beraktivitas
(pegerakan
tubuh/mandi/mengenakan
pakaian/sesak setelah
beraktifitas)
2) Jumlah : ………..
3) Lama pemakaian : ……..
b. Minuman keras / NABZA :
Ya/Tidak Tidak meminum Tidak meminum
minuman keras minuman keras
1. Frekuensi : ……
2. Jumlah : ………
3. Lama pemakaian :
………
3. Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Umum :
1) Berat Badan : 62 Kg (Sebelum Sakit : 66 Kg)
2) Tinggi Badan : 157 Cm
3) Keadaan Umum : ( ) Ringan ( v ) Sedang ( ) Berat
4) Pembesaran kelenjar getah bening : ( v ) Tidak ( ) Ya, Lokasi ……
25
b. Sistem Pengelihatan
1) Posisi mata : ( v ) Simetri ( ) Asimetris
2) Kelopak mata : ( v ) Normal ( ) Ptosis
3) Pergerakan bola mata : ( v ) Normal ( ) Abnormal
4) Konjungtiva : ( ) Merah muda ( v ) Anemis ( ) Sangat Merah
5) Kornea : ( v ) Normal ( ) Keruh/berkabut
( ) Terdapat perdarahan
6) Sklera : ( ) Ikterik ( v ) Anikterik
7) Pupil : ( v ) Isokor ( ) Anisokor ( ) Medriasis ( ) Miosis
8) Otot – otot penglihatan : ( v ) Tidak ada kelainan ( ) juling keluar
( ) Juling ke dalam ( ) Berada di atas
9) Fungsi penglihatan : ( v ) Baik ( ) Kabur
( ) Dua bentuk / diplopia
10) Tanda – tanda radang : Tidak ada peradangan
11) Pemakaian kacamata : ( v ) Tidak ( ) Ya, Jenis Minus ( )
12) Pemakaian lensa kontak : Tidak ada
c. Sistem Pendengaran :
26
6) Tinitus : ( ) Ya ( v ) Tidak
7) Fungsi pendengaran : ( v ) Normal ( ) Kurang
( ) Tuli, Kanan/Kiri
8) Gangguan Keseimbangan : ( v ) Tidak ( ) Ya, …..
9) Pemakaian alat bantu : ( ) Ya ( v ) Tidak
d. Sistem Wicara : ( v ) Normal ( ) Tidak
( ) Aphasia ( ) Aphonia
( ) Dysartria ( ) Dysphasia ( ) Anarthia
e. Sistem Pernafasan
27
f. Sistem Kardiovaskuler :
1) Sirkulasi Peripher
a. Nadi : 70 x/menit Irama : ( v ) Teratur ( ) Tidak teratur
Denyut : ( ) Lemah ( ) Kuat
b. Tekanan Darah : 190/100 mmHg
c. Distensi vena jugularis : Kanan : ( ) Ya ( v ) Tidak
Kiri : ( ) Ya ( ) Tidak
d. Temperatur kulit : ( v ) Hangat ( ) Dingin Suhu : 36,4 oC
28
e. Warna kulit : ( v ) Pucat ( ) Cyanosis
( ) Kemerahan
f. Pengisian Kapiler : 3 Detik
g. Edema :( ) Ya, …. ( v ) Tidak
( ) Tungkai atas ( ) Tungkai bawah
( ) Periorbital ( ) Muka
( ) Skrotalis ( ) Anasarka
2) Sirkulasi jantung
a. Kecepatan denyut apical : 80 x/menit
b. Irama : ( v ) Teratur ( ) Tidak teratur
c. Kelainan bunyi jantung : ( ) Murmur ( ) Gallop
d. Sakit dada : ( ) Ya ( v ) Tidak
1) Timbulnya : ( ) Saat aktivitas ( ) Tanpa
aktivitas
2) Karakteristik : ( ) Seperti ditusuk-tusuk ( ) seperti terbakar
( ) Seperti tertimpa benda berat
3) Skala nyeri :-
g. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi :
1) Pucat : ( ) Tidak ( v ) Ya
2) Perdarahan : ( v ) Tidak ( ) Ya
( ) Ptechie ( ) Purpura ( ) Mimisan ( ) Perdarahan gusi
( ) Echimosis
29
3) Glasgow Coma Scale (GCS) :E:4 M:6 V:5
4) Tanda – tanda pningkatan TIK : ( v ) Tidak ( ) Ya
( ) Muntah proyektil ( ) Nyeri kepala hebat
( ) Papil edema
5) Gangguan sistem persyarafan : ( ) Kejang ( ) Pelo
( ) Mulut mencong ( ) Disorientasi
( ) Polineuritis/kesemutan
( ) Kelumpuhan ekstremitas (kanan/kiri/atas/bawah)
6) Pemeriksaan Reflek :
a) Reflek fisiologis : ( v ) Normal ( ) Tidak
b) Reflek Patologis : ( ) Tidak ( v ) Ya
i. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut :
1) Gigi : ( ) Caries ( v ) Tidak
2) Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya ( v ) Tidak
3) Stomatitis : ( ) Ya ( v ) Tidak
30
4) Lidah kotor : ( ) Ya ( v ) Tidak
5) Salifa : ( v ) Normal ( ) Abnormal
6) Muntah : ( v ) Tidak ( ) Ya,…………
a) Isi : ( ) Makanan ( ) Cairan ( ) Darah
31
j. Sistem Endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid : ( v ) Tidak ( ) Ya
( ) Exoptalmus ( ) Tremor
( ) Diaporesis
Nafas berbau keton : ( ) Ya ( v ) Tidak
( ) Poliuri ( ) Polidipsi ( ) Poliphagi
Luka Ganggren : ( ) Tidak ( ) Ya, Lokasi
Kondisi Luka …..
k. Sistem Urogenital
32
Distensi/ketegangan kandung kemih : ( ) Ya ( v ) Tidak
Keluhan sakit pinggang : ( ) Ya ( v ) Tidak
Skala nyeri :
l. Sistem Integumen
Tugor kulit : ( v ) Elastis ( ) Tidak elastis
Temperatur kulit : ( v ) Hangat ( ) Dingin
Warna kulit : ( v ) Pucat ( ) Sianosis ( ) Kemerahan
Keadaan kulit : ( v ) Baik ( ) Lesi ( ) Ulkus
( ) Luka, lokasi …………….
( ) Insisi operasi, lokasi ……….
Kondisi …………
( ) Gatal – gatal ( ) Memar/lebam
( ) Kelainan pigmen
( ) Luka bakar, grade.......... Prosentase
( ) Dekubitus, Likasi
m. Sistem Muskuloskeletal
Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya ( v ) Tidak
Sakit pada tulang, sendi, kulit : ( ) Ya ( v ) Tidak
Fraktur : ( ) Ya ( v ) Tidak
Lokasi :-
Kondisi :-
Kelainan bentuk tulang sendi : ( ) Kontraktur ( ) Bengkak
33
( ) Lain-lain, sebutkan
5 5 5 5 5 5 5 5
34
35
5. Penatalaksanaan (Therapi / Pengobatan termasuk diet
1. Infus RL 20 tpm
2. Injeksi dekstrofen 1x
3. Injeksi ondan 3x
4. Captopril 25 mg 3x
5. Amlodiprine 1x100 mg
36
Ttv:
Td 190/90 mmHg
N 70 x/menit
RR 20x/menit
S 36 c
2. DS :
- klien mengatakan kepala terasa D.0017 Peningkatan
pusing, tengkuk terasa kaku, tangan tekanan
terasa kesemutan ( jimpe – jimpe ) Risiko perfusi Intrakranial
serebral tidak (Hipertensi)
DO: efektif
- Pasien tampak lemas, mata
Ttv:
Td 190/90 mmHg
N 70 x/menit
RR 20x/menit
S 36 c
3. DS :
- Klien mengeluh sulit tidur
- Klien mengeluh sering terjaga D. 0055 Kurang kontrol
- Klien mengeluh tidur tidak nyenyak tidur
Gangguan pola ,tidur
- Klien mengatakan saat sakit hanya
bisa tidur 1-3 jam/ hari
DO :
- Klien tampak lemah, lesu
- Mata klien tampak cekung
37
1.3 Diagnosa Keperawatan
39
20/07 II D.0017 Risiko perfusi setelah dilakukan L.06194
serebral tidak efektif tindakan
/23 keperawatan Manajemen peningkatan
b.d Peningkatan Tekanan intrakranial
tekanan Intrakranial 3x24 jam
diharapkan: Observasi
(Hipertensi)
1. sakit kepala 1. Pantau tekanan
cukup darah
menurun (4)
2. Pertahankan tirah
2. tekanan baring selama fase
darah ,sistoli akut
k cukup
Edukasi
membaik (4)
3. Ajari teknik
3. tekanan darah relaksasi
diastolic
cukup 4. Beri
membaik (4) tindakannonfarmak
ologis untuk
menghilangkan
rasa sakit misal;
kompres dingin
pada dahi, pijat
punggung atau
leher
5. Anjurkan pasien
untuk
meminimalkan
aktivitas yang
dapat
menyebabkan
kepala pusing
misal ; mengejan
saat buang air
besar, batuk
panjang,
membungkuk
6. Bantu pasien
dalam posisi semi
fowler
Kolaborasi
7. Kolaborasi dengan
40
tim dokter dalam
pemberian terapi
41
20/07 III D. 0055 setelah dilakukan L.05174
Gangguan pola tindakan
/23 tidur b.d Dukungan tidur
keperawatan 3x24
kurang kontrol
jam diharapkan: 1. Identifikasi
tidur
pola
1. keluhan aktivitas dan
sulit tidur tidur
cukup
2. dentifikasi
menurun factor
pengganggu
2. keluhan sering
tidur(fisik/ps
terjaga cukup ikososial)
menurun
3. identifikasi
makanan dan
3. keluhan tidak
minuman
puas tidur yang
cukup menggangu
menurun tidur
Terapeutik
4. modifikasi
lingkungan
5. batasi waktu
tidur siang
6. lakukan
prosedur
untuk
meningkatka
n
kenyamanan
( mis pijat,
akupuntur)
Edukasi
7. jelaskan
pentingnya
tidur cukup
selama sakit.
42
3,5 Pelaksanaan Keperawatan (Catatan Keperawatan)
43
III 1. Mengidentifikasi pada aktivitas dan tidur
Hasil: Klien mengatakan saat malam bisa tidur sekitar 1-
3 jam sehari itu pun sering terjaga
2. Mengidentifikasi factor penganggu tidur
Hasil : Klien mengatakan masih sulit tidur karana nyeri
3. Membatasi waktu tidur siang
Hasil: Klien mengatakan tidur siang < 1 jam sehari
44
3.6 Evaluasi Keperawatan
- Q : seperti ditusuk
tusuk
- R : kepala
- S : Skala 7
- T : ilang datang
O : - Klien melakukan
tehnik relaksasi nafas
dalam
- Klien telah
menghindari suara
kebisingan
- Setelah diberikan
obat analgetik
nyeri berkurang
sedikit,
Dexketoprofen
2x1
- TTV
45
TD : 180 / 100
mmHg
N : 90 x/m
S : 36,5 ‘C
RR : 20 x/m
A : Masalah Belum
teratasi
P : Lanjutkan
Intervensi
TTV
- N : 90 x/m
- S : 36.5 ‘C
- RR : 20 x/m
P : lanjutkan intervensi
46
III Jumat ,
21/07/23 S :- Klien mengatakan masih sulit tidur
10.25 WIB
- Klien mengatakan saat malam bisa tidur sekitar 1-
3 jam sehari itu pun Sering erjaga
O:
- Klien tampak lesu
- Klien mulai memahami pentingnya ,tidur cukup
saat sakit
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
47
BAB IV
PEMBAHASAN
1.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien (Setiadi, 2012). Pengkajian adalah proses untuk
mengumpulkan dan menganalisa data dalam menentukan diagnosa keperawatan.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 19 july 2023-21 july 2023 terhadap
Ny.s diperoleh data sebagai berikut : Klien mengeluh nyeri kepala, pundak terasa seperti
tertimpa benda berat, klien mengatakan sulit untuk tidur klien tampak meringis dan
tekanan darah 190/100 mmHg. Data ini merupakan gejala penyakit seperti yang
diungkapkan oleh M. Asikin Dkk (2016) menyebutkan bahwa gejala yang sering kali
terjadi yaitu berupa nyeri kepala, sulit untuk tidur, rasa berat ditengkuk. Kenyataan ini
sangat mendukung ungkapan M. Asikin Dkk (2016). Lalu selanjutnya dilakukan
pengkajian skala nyeri dan klien mengatakan skala nyeri yang dirasakan yaitu 7 (0-10)
dengan menggunakan metode skala nyeri numerik. Data ini sesuai dengan konsep teori
menurut Rosdahl & Kowalski (2017). yaitu meminta klien menilai nyeri mereka dengan
menggunakan skala nyeri dengan memilih angka yang tepat pada skala nyeri numerik dari
(0-10).
diangnosa yang kedua adalah Risiko perfusi serebral tidak efektif hal ini dikarenakan
tekanan darah yang tinggi akan beresiko menghambat perfusi serebral pada pasien hal ini
sejalan dengan hasil penelitan (Azizah, 2019) bahwa Nyeri yang timbul diakibatkan karena
ketidakefektifan perfusi jaringan otak, yang mana terjadi akibat darah yang membawa oksigen
tidak sampai ke pembuluh darah otak sehingga terjadi iskemik yang akan menyebabkan
terjadinya infark.
Sedangkan Diagnosa ketiga yang di angkat oleh penulis adalah gangguan pola tidur,
gangguan pola tidur ini terjadi karena adannya nyeri, kecemasan yang sering dialami oleh
klien sehingga perlu mendapatkan penanganan hal ini sejalan dengan hasil penelitian
(Susanti, 2020) menunjukkan adanya hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur. Hal
ini menggambarkan bahwa kualitas tidur pada pasien dengan hipertensi sangat erat
hubungannya dengan kecemasan yang dialami pasien hipertensi. Peneliti (Arissandi, dkk
2019) memaparkan bahwa pola tidur yang kurang baik dapat mempengaruhi tekanan darah
karena hal ini akan mempengaruhi metabolisme dalam tubuh terutama dalam hal
pengeluaran hormon yang dapat memicu meningkatnya tekanan darah
49
1.3 Intervensi Keperawatan
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau
mengkoreksi masalah-masalah yang telah diidentifikasi pada diagnosis keperawatan. Tahap
ini dimulai setelah menentukan diagnosis keperawatan dan menyimpulkan rencana
dokumentasi (Nursalam, 2011). Pada intervensi atau rencana, proses keperawatan setelah data
terkumpul, di analisa dan ditentukan rencana keperawatan. Perencanaan juga disusun
berdasarkan prioritas masalah, tujuan dari tindakan, penentuan kriteria hasil dan rencana
tindakan pada masing-masing diagnosa keperawatan. Pada pelaksanaannya disesuaikan
dengan kasus dan kebutuhan klien. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) digunakan
pada saat merumuskan tujuan keperawatan dan kriteria hasil. Sedangkan SIKI (Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia) digunakan sebagaireferensi dalam merumuskan intervensi
keperawatan
50
dilami oleh pasien sudah masuk ke tahap nyeri berat dengan skala nyeri 7 sehingga penulis
berinisiatif untuk melakukan kolaborasi pemberian analgesik hal ini sejalan dengan hasil
penelitian (Wahyuni, 2020) bahwa penatalaksanaan hipertensi yang dilakukan ialah
mengkonsumsi obat anti hipertensi yaitu Kaptopril 25 mg, tetapi setelah dilakukan
pengukuran tekanan darah didapatkan hasil bahwa nilai tekanan darah yaitu 180/120 mmHg
yang berarti Penatalaksanaan hipertensi dengan obat-obatan dan diet sering mengalami
ketidakberhasilan karena kurangnya kepatuhan keluarga. Dalam pelaksanaan, penulis tidak
mempunyai hambatan dari pihak klien maupun keluarga. Penulis melakukan implementasi
selama 3 hari sesuai dengan rencana intervensi yang telah direncanakan. Kekuatan dari
implementasi ini adalah saat penulis melakukan tindakan keperawatan, klien menerima
tindakan keperawatan yang dilakukan penulis dan keluarga klien dapat diajak bekerjasama
dalam membantu proses penyembuhan klien.
1.5 Evaluasi
Evaluasi keperawatan pada makalah ini dilakukan selama 3 hari. Tujuan dari evaluasi
keperawatan adalah untuk mengakhiri, memodifikasi, atau meneruskan rencana tindakan
keperawatan yang telah diberikan kepada klien dengan terlebih dahulu menganalisa
masalah kesehatan klien apakah tidak teratasi, teratasi sebagian atau masalah teratasi
dengan membandingkan antara tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan pada
rencana asuhan keperawatan dengan evaluasi keperawatan.
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi dan pembahasan dengan hipertensi diruangan mawar RS
PMI Bogor kami dapat mengambil kesimpulan yaitu : Asuhan keperawatan pada Ny. S
telah dilakukan sesuai dengan kondisi dan keluhan yang klien ungkapkan ketika
dilakukan pengkajian, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan oleh penulis. Pelaksanaan tindakan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan pada asuhan keperawatan, kondisi klien serta sarana dan prasarana yang ada
di rumah dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu mengarah pada tujuan yang akan
dicapai dan melibatkan kerjasama yang baik dengan klien, maupun keluarga. Melakukan
asuhan keperawatan pada Ny. S penulis dapat mengetahui faktor pendukung dan faktor
penghambat yang dirasakan selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. S. Adapun
faktor pendukung yang dirasakan oleh penulis adalah sikap klien dan keluarga yang
sangat kooperatif dalam memberikan informasi sehingga penulis dapat lebih mudah
melakukan penilaian untuk merumuskan pengkajian, diagnosa,intervensi, implementasi,
dan evaluasi. Sedangkan faktor penghambat yang dirasakan oleh penulis adalah
terbatasnya waktu yang diberikan untuk melakukan proses keperawatan (pengkajian,
diagnose keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai
pertimbangan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan khususnya pada klien
dengan hipertensi, yaitu:
1. Untuk Keluarga
3. Untuk Mahasiswa/i
Penulisan karya ilmiah akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dan selalu inovatif
untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan
evidence based
4. Bagi Peniliti
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menjadi acuan dan menjadi bahan
pembanding pada peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian pada klien
Hipertensi
53
DAFTAR PUSTAKA
Arissandi, D., Setiawan, C. T., & Wiludjeng, R. (2019). Hubungan Gangguan Pola Tidur Dengan
Hipertensi Lansia Di Desa Sei Kapitan Kabupaten Kota Waringin Barat
Martiningsih, U. (2015). Hubungan peran petugas kesehatan terhadap kepatuhan minum obat
antihipertensi pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Parit H. Husin II Kota
Pontianak. Jurnal ProNers, 3(1).
Nurarif, Amin, Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC Jilid 1 dan 2. Yogyakarta:Mediaction
Nursalam. (2011). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan Konsep Dan Praktik.Jakarta: Salemba
Medika
Potter, P.A., Perry, A.G., Stockert, P.A., & Hall, A.M. (2013). Patient safety. Fundamentals of nursing,
8th ed. Missouri: Elsevier Mosby.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta:
Salemba Medika
Suyono, Slamet. 2003. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke 3. Jakarta: Balai Penerbi FKUI
iii