Oleh :
Rahman
2021-01-14401-044
2023
2
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma Tiga Keperawatan
3
4
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawata
Pada Pasien Tn.U Dengan Diagnosa Medis Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha
Sinta Rangkang”. Asuhan Keperawatan ini disusun guna melengkapi tugas Problem
Based Learning (PBL).
Laporan Studi Kasus ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid, S.Pd,.M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka
Raya.
2. Ibu Dina Rawan. G. Rana, Ners.,M.Kep selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Bapak Zia Abdul Aziz,Ners.,M.Kep, selaku pembimbing akademik yang
telah banyak memberiakn arahan, masukan, dan bimbingan dalam
penyelesaian Asuhan Keperawatan ini.
4. Bapak Irwan Triyanto, AMK selaku Pembimbing Lahan yang telah banyak
memberikan saran, masukkan, dan bimbingan dalam pelaksanaan praktik
keperawatan di panti social tresna werdha sinta rangkang
5
Rahman
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................3
1.4 Manfaat..............................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................5
2.1 Konsep Dasar Hipertensi....................................................................................5
2.1.1 Definisi................................................................................................5
2.1.2 Anatomi Fisiologi................................................................................5
2.1.3 Etiologi................................................................................................9
2.1.4 Klasifikasi..........................................................................................10
2.1.5 Patofisiologi.......................................................................................11
2.1.6 Manifestasi Klinis..............................................................................14
2.1.7 Komplikasi........................................................................................14
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang.....................................................................15
2.1.9 Penatalaksanaan Medis......................................................................16
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan....................................................................18
2.2.1 Pengkajian Keperawatan....................................................................18
2.2.2 Diagnosa Keperawatan......................................................................19
2.2.3 Interensi Keperawatan.......................................................................19
2.2.4 Implementasi Keperawatan................................................................19
2.2.5 Evaluasi Keperawatan.......................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
6
7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling utama,
karena setiap manusia berhak untuk memiliki kesehatan. Kenyataanya tidak
semua orang dapat memiliki derajat kesehatan yang optimal karena berbagai
masalah, diantaranya lingkungan yang buruk, social ekonomi yang rendah, gaya
hidup yang tidak sehat mulai dari makanan, kebiasaan, maupun lingkungan
sekitarnya (Misbach,2019).
1
penyakit tidak menular yang paling banyak di derita masyarakat Indonesia
(57,6%), di dalam (Jumriani et all, 2019).
Pola hidup yang tidak sehat pada penderita hipertensi pada pasien dengan
hipertensi perencanaan dan tindakan asuhan keperawatan yang dapat di lakukan
diantaranya yaitu memantau tanda-tanda vital pasien, pembatasan aktivitas tubuh,
istirahat cukup, dan pola hidup yang sehat seperti diet rendah garam, gula dan
lemak, dan berhenti mengkonsumsi rokok, alkohol serta mengurangi stress
(Aspiani, 2016).
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah Literature Review Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Hipertensi ?”
3
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Mahasiswa
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Hipertensi
2.1.1 Definisi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada
dinding pembuluh darah yang mengalami peningkatan tekanan darah sehingga
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi tidak bisa sampai ke jaringan yang
membutuhkannya. Hal tersebut mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk
memenuhi kebutuhan oksigen. Apabila kondisi tersebut berlangsung dalam waktu yang
lama dan menetap akan menimbulkan penyakit hipertensi (Hastuti, 2022).
5
Dinding jantung mempunyai tiga lapisan, yaitu:
a) Epikardium merupakan lapisan terluar , memiliki struktur yang
sama dengan pericardium visceral.
b) Miokardium, merupakan lapisan tengah yang terdiri atas otot yang
berperan dalam menentukan kekuatan konstraksi.
c) Endokardium, merupakan lapisan terdalam terdiri atas jaringan
endotel yang melapisi bagian dalam jantung dan menutupi katup
jantung.
Jantung mempunyai empat katup, yaitu:
a) Trikupidalis
b) Mitralis (katup AV)
c) Pulmonalis (katup semilunaris)
d) Aorta (katup semilunaris)
Jantung memiliki 4 ruang , yaitu atrium kanan, atrium kiri
dan ventrikel kanan. Atrium terletak diatas ventrikel dan saling
berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh katup satu
arah. Antara rongga kanan dan kiri dipisahkan oleh septum.
6
2. Pembuluh Darah
Setiap sel didalam tubuh secara langsung bergantung pada keutuhan dan
fungsi system vaskuler, karena darah dari jantung akan dikiri ke setiap sel melalui
system tersebut. Sifat structural dari setiap bagian system sirkulasi darah sistemik
menentukan peran fisiologinya dalam integrasi fungsi kardiovaskular.
Keseluruhan system peredaran (system kardiovaskular) terdiri atas arteri,
arteriola, kapiler, venula, dan vena.(Aspiani, 2019)
a) Arteri adalah pembuluh darah yang tersusun atas tiga lapisan
(intima,media,adventisia) yang membawa darah yang mengandung oksigen dari
jantung ke jaringan.
b) Arteriol adalah pembuluh darah dengan resistensi kecil yang mevaskularisasi
kapiler.
c) Kapiler menghubungkan dengan arteriol menjadi venula (pembuluh darah yang
lebih besr yang bertekanan lebih rendah dibandingkan dengan arteriol), dimana
zat gizi dan sisa pembuangan mengalami pertukaran
d) Venula bergabung dengan kapiler menjadi vena
e) Vena adalah pembuluh yang berkapasitas-besar, dan bertekanan rendah yang
membalikkan darah yang tidak berisi oksigen ke jantung. (Lyndon, 2019)
2.1.2.2 Fisiologi
1. Siklus Jantung
Siklus jantung adalah rangkaian kejadian dalam satu irama jantung.
Dalam bentuk yang pailng sederhana, siklus jantung adalah kontraksi
bersamaan kedua atrium, yang mengikuti suatu fraksi pada detik berikutnya
karena kontraksi bersamaan kedua ventrikel.
Pada siklus jantung, systole (kontraksi) atrium diikuti sistole ventrikel
sehingga ada perbedaan yang berarti antara pergerakan darah dari ventrikel ke
arteri. Kontraksi atrium akan diikuti relaksasi atrium dan ventrikel mulai ber
kontraksi. Kontraksi ventrikel menekan darah melawan daun katup
7
atrioventrikuler kanan dan kiri dan menutupnya. Tekanan darah juga
membuka katup semilunar aorta dan pulmonalis. Kedua ventrikel
melanjutkan kontraksi, memompa darah ke arteri. Ventrikel kemudian
relaksasi bersamaan dengan pengaliran kembali darah ke atrium dan siklus
kembali.
a) Sistole atrium
b) Sistole ventrikel
c) Diastole ventrikel
2. Tekanan Darah
Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh
darah untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh
darah, timbul dari adanya tekanan pada dinding arteri. Tekanan arteri
terdiri atas tekanan sistolik, tekanan diastolik, tekanan pulsasi, tekanan
arteri rerata.
Tekanan sistolik yaitu tekanan maksimum dari darah yang mengalir
pada arteri saat ventrikel jantung berkontraksi, besarnya sekitar 100-140
mmHg. Tekanan diastolic yaitu tekanan darah pada dinding arteri pada
saat jantung relaksasi, besarnya sekitar 60-90 mmHg. Peningkatan
tekanan darah lebih dari normal disebut hipertensi dan jika kurang
normal disebut hipotensi. Tekanan darah sanagat berkaitan dengan curah
jantung, tahanan pembuluh darah perifer ( R ). Viskositas dan elastisitas
pembuluh darah (Aspiani, 2019)
2.1.3 Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan curah jantung atau peningkatan
tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa factor yang memengaruhi terjadinya
hipertensi :
8
c. Stress karena lingkungan
d. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah (Aspiani, 2019)
9
2.1.4 Klasifikasi
Menurut Oman (2008), secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan
sesuai dengan rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National
Committee, Prevention, Detection and Treatment of High Blood Pressure “
sebagai berikut :
2.1.5 Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak
kebawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor, seperti kecemasan
dan ketakutan dapat mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap rangsang
10
vasokonstriktor. Klien dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepineprin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut dapat terjadi.
11
PATHWAY
' ĂŶŐŐƵĂŶ
ƉĞƌĨƵƐŝũĂƌŝŶŐĂŶ WĞŶƵƌƵŶĂŶ &ĂƟƋƵĞ
ZĂŶŐƐĂŶŐ
ĂůĚĞƐƚĞƌŽŶ ĐƵƌĂŚũĂŶƚƵŶŐ
/ŶƚŽůĞƌĂŶƐŝ
ZĞƚĞŶƐŝE Ă ĂŬƟǀ ŝƚĂƐ
ĚĞŵĂ
12
2.1.6 Manifestasi Klinis
Menurut Rokhaeni (2019) dalam Nurhidayat (2018) manifestasi klinis pasien
yang menderita hipertensi yaitu:
1). Mengeluh nyeri kepala, pusing
2). Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
3). Lemas, kelelahan
4). Sesak nafas
5). Gelisah
6). Mual, muntah
Crowin (2017) dalam Aspiani (2019) menjelaskan bahwa sebagian besar gejala
klinis muncul setelah mengalami hipertensi bertahun- tahun berupa:
1). Nyeri kepala, kadang- kadang disertai mual dan muntah akibat peningkatan
tekanan vaskuler serebral.
2). Penglihatan menjadi kabur karena kerusakan retina karena hipertensi
3). Kerusakan susunan saraf pusat
4). Nokturia terjadi karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
5). Edema dan pembengkakan karena peningkatan tekanan kapiler
2.1.7 Komplikasi
Hipertensi yang tidak di tanggulangi lama-kelamaan akan menyebabkan
rusaknya arteri didalam tubuh dan rusaknya organ yang mendapat suplai darah
dari arteri tersebut. Wijaya &Putri (2019) menyimpulkan komplikasi hipertensi
terjadi pada organ-organ tubuh, diantanya :
1. Jantung
Hipertensi dapat menyebabkan timbulnya gagal jantung dan penyakit
koroner. Individu yang menderita hipertensi, beban kerja jantung akan
meningkat, otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya yang
disebut dekompensasi. Sehingga mengakibatkan jantung tidak lagi mampu
memompa sehingga banyaknya cairan yang tertahan di paru dan jaringan tubuh
yang menyebabkan sesak napas atau odema. Keadaan ini disebut gagal jantung.
13
2. Otak
Komplikasi hipertensi pada bagian otak dapat mengakibatkan resiko stroke,
apabila tidak diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
3. Ginjal
Hipertensi dapat menyebabkan rusaknya ginjal, sehingga menyebabkan
kerusakan system penyaringan didalam ginjal karena lambat laun ginjal
tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh yang
masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan dalam tubuh.
4. Mata
Hipertensi dapat menyebabkan terjadinya retinopati hipertensi dan dapat
menyebabkan kebutaan
14
2.1.9 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan farmakologi adalah penatalaksanaan dengan
menggunakan obat-obatan. Menurut Brunner &Suddarth (2020) dalam Aspiani
(2019) golongan obat-obatan yang dapat digunakan sebagai antihipertensi antara
lain:
15
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan
1 Identitas
Identitas pasien: nama, umur, jenis kelamin, suku,
agama, pekerjaan, pendidikan dan alamat.
Identitas penanggung jawab: nama, umur, jenis
kelamin, pekerjaan, alamat, hubungan dengan pasien
dan agama.
2 Keluhan utama
Keluhan yang dilaporkan atau ditemukan.
3 Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat terkait masalah yang dihadapi saat ini selama
menjalani rawat inap.
4 Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah dirawat dengan penyakit yang sama
atau tidak. apakah klien pulang dengan keadaan sehat atau
masih sakit dan apakah klien memiliki riwayat penyakit
kronis atau tidak.
5 Riwayat kesehatan keluarga
Apakah keluarga ada memiliki riwayat penyakit yang sama
seperti yang diderita klien saat ini. Riwayat penyakit
keturunan seperti hipertensi, DM dan jantung.
6 Pemeriksaan Fisik dan Data Penunjang Lainnya
16
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien
dengan Hipertensi adalah :
17
2.2.5 Evaluasi Keperawatan
S : Data berdasarkan keluhan yang di sampaikan pasien setelah di
lakukan tindakan.
18
BAB 3
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Bickley Lynn S & Szilagyi Peter G. (2018). Buku Saku Pemeriksaan Fisik &
Riwayat Kesehatan (p. 49).
Gobel, M. G. S., Mulyadi, N., & Malara, R. (2016). Hubungan Peran Parawat
Sebagai Care Giver Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Instalasi Gawat
Darurat Di Rsu. Gmibm Monompia Kotamobagu Kabupaten Bolaang
Mongondow. Jurnal Keperawatan, 4(2)
Jasa, Z. K., Saleh, S. C., & Rahardjo, S. (n.d.). Dan Intraventrikular Yang
Dilakukan Vp-Shunt Emergensi Outcome Of Patients With Intracerebral
And Intraventricular Haemorrhage After An Emergency Vp-Shunt
InsertioN. 1(3), 158–162.
Jumriani Ansar1, Indra Dwinata1, A. . (2019). Determinan Kejadian Hipertensi
Pada Pengunjung Posbindu Di Wilayah Kerja Puskesmas Ballaparang
Kota Makassar. Nasional Ilmu Kesehatan, 1, 28–35.
Khairunnisa, A. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi di Ruang
Angsoka di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (Vol. 53).
43
SATUAN ACARA PENYULUHAN
44
2 Kegiatan 5 menit 1. Pengertian tentang Hipertensi. 1. Mendengarkan
2. Enyebab Hipertensi. 2. Memperhatikan
3. Tanda dan gejala Hipertensi. 3. menyimak
4. Penatalaksanaan Hipertensi.
MATERI PENYULUH
I. Definisi
Hipertensi atau yang bisa disebut tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO,
2013; Ferri, 2017).
II. Penyebab
a. Hipertensi primer (esensial)
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Factor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan,
hiperaktivitas saraf simpatis system rennin. Antigiotensin dan
peningkatan Na + Ca intraseluler. Factor-faktor yang meningkatkan
resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.
b. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing
dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
45
Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain
yaitu :
1. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
9. Rasa berat ditengkuk
10.Mudah lelah
11.Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
12.Mimisan ( keluar darah dari hidung).
IV. Penatalaksanaan
Diet Hipertensi
1. Pengertian
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan
untuk membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan
darah menuju normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk
menurunkan factor resiko hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih,
tinggi kolestrol dan Asam Urat dalam darah.
2. Tujuan.
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam / mengurangi air dalam
jaringan tubuh dan menurunkan tekaan darah pada hipertensi.
3. Syarat- Syarat Diet.
1) Cukup energy, Protein, Mineral dan Vitamin
2) Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit
3) Jumlah natrium disesuaikan dengan berat ringannya Hipertensi
4) Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi :
5) Pisang
6) Sayuran Hijau kecuali daun singkong , daun melinjo dan bijinya
7) Buah- buahan kecuali buah durian
8) Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak
9) Susu Skim
10) Oatmeal
11) Ikan
46
4. Makanan yang di Hindari /Dibatasi
1) Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji,
makanan kemasan.
2) Makanan yang banyak mengandung Gula
3) Makanan Berlemak
4) Makanan dan Minuman mengandung Alkohol
5. Contoh jus Penurun Hipertensi yang mudah di buat dan di peroleh
bahan – bahan nya :
LEAFLET
47
DOKUMENTASI
48
49
50