Penulis : Kusnadi
Yuly Peristiowati
Indasah
Katmini
Rahmania Ambarika
Ratna Wardani
ISBN :
Penulis
Bab I Pendahuluan.................................................................. 1
Daftar Pustaka......................................................................... 64
Biografi Penulis....................................................................... 70
2.2. Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah sistolik (TDS) maupun tekanan
darah diastolik (TDD) ≥140/90 mmHg (Hipertensi Esensial :
Aspek Neurobehaviour dan Genetika, 2018). Penyakit
hipertensi juga disebut sebagai “the silent desease” karena
sering tidak menimbulkan gejala. Klasifikasi hipertensi
dibuat berdasarkan tingkat tingginya tekanan darah yang
mengakibatkan peningkatan risiko penyakit jantung dan
pebuluh darah.
Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding-
dinding arteri ketika darah tersebut dipompa dari jantung ke
jaringan. Tekanan darah merupakan gaya yang diberikan
Tekanan darah
No. Kriteria (mmHg)
Sistolik Diastolik
1. Normal <130 <85
Perbatasan (High 130-
2. 85-89
normal) 139
3. Hipertensi
Derajat 1 : 140-
90-99
Ringan (Mild) 149
Derajat 2 :
160-
Sedang 100-109
179
(Moderate)
Derajat 3 : Berat 180-
110-119
(Severe) 209
Derajat 4 : sangat
berat (Very >210 >120
severe)
Sumber : The Joint National Committee on
Detection, Evaluation and Treatment
of High Blood Pressure USA
b. Patogenesis Hipertensi
b. Klasifikasi Kanker
Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk
mengklasifikasikan kanker yaitu karsinoma, sarkoma,
limfoma, adenoma dan leukemia.
1) Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau
jaringan yang menutupi organ internal.
2) Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang
rawan, lemak, otot, pembuluh darah, atau jaringan ikat.
3) Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah
bening dan jaringan sistem kekebalan tubuh.
e. Gejala Kanker
Gejala kanker cukup bervariasi dan tergantung lokasi
kanker, tahap penyebaran, dan ukuran tumor. Beberapa
kanker dapat dirasakan atau dilihat melalui kulit seperti
benjolan pada payudara atau testikel dan dapat dijadikan
indicator lokasi kanker tersebut. Kanker kulit sering
diidentifikasi dengan perubahan kutil atau tahi lalat pada
kulit. Beberapa kanker mulut memberikan gambaran bercak
putih di dalam mulut atau bintik putih di lidah. Jenis kanker
lain memiliki gejala yang kurang jelas secara fisik. Beberapa
tumor otak cenderung menampilkan gejala awal penyakit
karena mereka mempengaruhi fungsi kognitif penting.
Kanker pankreas biasanya terlalu kecil untuk menyebabkan
gejala sehingga rasa sakit terjadi akibat dorongan terhadap
saraf terdekat. Selain daripada itu, ia juga mengganggu
fungsi hati sehingga tampilan kulit dan mata menguning
yang dikenal sebagai ikterus. Gejala juga dapat terjadi akibat
tumor yang menyebabkan penekanan terhadap organ dan
pembuluh darah. Misalnya, kanker kolon dapat
4.1 Merokok
Tidak ada pengaruh bermakna antara perilaku
merokok terhadap komponen Penyakit Tidak Menular. Dari
beberapa komponen Penyakit Tidak Menular, hanya
penyakit jantung koroner yang memiliki nilai signifikansi
terkecil, yakni 0,103 (>0,05) dibandingkan dengan pengaruh
merokok terhadap penyakit tidak menular lainnya seperti
diabetes melitus, hipertensi, asma dan kolesterol tinggi.
Beberapa kondisi yang mempengaruhi hasil tersebut
diantaranya bahwa sebagian besar dari penderita PTM sudah
tidak sebagai perokok aktif meskipun sebelumnya ada yang
perokok aktif.
Merokok merupakan proses mengisap asap dari
rokok yang dibakar. Banyak sekali kandungan racun
berbahaya dalam rokok yang dapat merusak Kesehatan.
Salah satu penyakit yang dapat timbul akibat merokok adalah
radang paru-paru. Hal ini dikarenakan asap rokok yang
diisap langsung masuk ke paru-paru. Penyakit lain yang
dapat timbul akibat rokok adalah stroke. Pada perokok aktif
bisa saja menderita serangan stroke, karena efek samping
rokok bisa menyebabkan melemahnya pembuluh darah.